PRADJA Tanggal Terbit Ditetapkan oleh: STANDAR Direktur PROSEDUR OPERASIONAL Prof.dr.Siti Fatimah Muis,MSc., Sp.GK(K) Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya persalinan dengan umur kehmailan > 20 minggu, ditandai dengan adanya PENGERTIAN rembesan cairan dari jalan lahir dengan tes lakmus positif (berubah dari kuning menjadi biru / ungu). Kondisi ini memerlukan penatalaksanaan khusus. Mencegah agar tidak terjadi infeksi, mempertahankan kehamilan sampai se- TUJUAN aterm mungkin.
1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
KEBIJAKAN 2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 1. Lakukan USG 2. Rawat inapkan 3. Awasi tanda – tanda vital, HIS, DJJ, keluarnya air ketuban, tanda inpartu 4. Kalau kulit ketuban pecah > 6 jam, beri antibiotika 5. Berikan injeksi cefotaxim / ceftriaxone 1 gram IV kemudian dilanjutkan dengan eritromisin 4 x 500 mg 6. Kalau umur kehamilan < 32 – 34 minggu, rawat selama air ketuban masih PROSEDUR keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi. Beri injeksi dexamethason 2 x 6mg (selama 2 hari) 7. Kalau usia kehamilan 32 – 34 minggu dan air ketuban tetap keluar, akhiri kehamilan pada usia 35 minggu 8. Kalau usia kehamilan > 36 minggu, induksi partus, jika gagal, lakukan SC 9. Kalau CPD, lakukan SC 10. Kalau ada tanda infeksi a. Lanjutkan pemberian antibiotika RUMAH SAKIT PENATALAKSANAAN KETUBAN PECAH DINI
NO. DOKUMEN No. Revisi Halaman
RSIA KUSUMA - 2/2
PRADJA b. Akhiri kehamilan, kalau bishop score > 5, induksi persalinan c. Rawat sampai air ketuban tidak keluar atau setelah terminasi kehamilan 11. Pemeriksaan penunjang: PROSEDUR a. Darah Rutin b. Gula Darah Sewaktu c. Urine arutin d. USG
1. IGD 2. Instalasi Rawat Jalan UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Inap 4. Kamar Bersalin