Anda di halaman 1dari 5

RUJUKAN EMERGENSI

No. Dokumen : C/VII/SPO-UGD/15/000

No. Revisi : 00
SPO
TanggalTerbit : 02 Januari 2015

Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Sri Wahyuningsih


LAROMPONG
NIP. 19800507 200604 2 034
SELATAN
1. Pengertian Puskesmas tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi emergensi dan
pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
2. Tujuan Mencegah kematian dan atau cacat pada pasien kasus emergensi
3. Kebijakan SK kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu klinik dan keselamatan
pasien
4. Referensi 1. Permenkes 169 1 tahun 2011 tentang keselamatan pasien
2. Permenkes No 75 tahun 2014
5. Alat dan 1. Tensimeter
bahan 2. Stetoskop
3. Kasa
4. Termometer
5. Tabung oksigen
6. Infus set
7. Cairan infus : RL
8. Peralatan kesehatan

6. Langkah- 1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk
langkah menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding
2. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus berdasarkan Standar Oprasional
Prosedur ( SOP )
a. Sebelum dirujuk pastikan :
 Gangguan pernapasan dan sisrkulasi setelah ditangani
 Perdarahan sudah dihentikan
 Luka-luka telah ditutup
 Patah tulang telah difiksasi

1/5
b. Jika belum stabil :
 Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien sadar atau
tidak
 Air way (jalan napas) :
- Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan sekret, darah,
benda asing
- Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt (ekstensi kepala ),Chin Lift
(angkat dagu keatas), Jaw Thurst ( dorong rahang bawah kedepan)
- Buka mulut
- Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar
 Breathing ( pernafasan) :
- Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan listen ( suara nafas ),
Look ( melihat gerakan dada ), feel ( merasakan ada udara atau tidak ).
- Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
 Bantuan nafas buatan tanpa alat ( manual ) dari mulut kemulut dengan
frekwensi 30 : 2 ( 30 kali pijat jantung 2 kali nafas buatan )
 Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, jukson reese, respirator
- Bila pasien bernafas segara beri terapi oxygen melalu :
 Nasal pronge 3 liter
 Nasal catheter 3 liter
 Mask 6-8 liter
 Circulation ( sirkulasi darah ) :
- Perikasa bagaimana perdarahanya
- Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan pemberian cairan
kristaloid (Nacl, RL, Normal salin)
- Periksa tekanan darah,nadi dan perifer
c. Drugs ( obat-obatan ) ; sesuai kasus
d. Membuat rekam medis pasien
e. Menjelaskan memberikan informed consent (persetujuan / penolakan rujukan)
f. Meminta konfirmasi / menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan
menggunakan sarana komunikasi dan memastikan kesiapan fasilitas penerima
rujukan
 Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk.
 Meminta petunjuk apa yang perlu dilakuakn dalam rangka persiapan dan

2/5
selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.
 Meminta petunjuk dan cara penanganan untuk menolong penderita bila
penderita tidak mungkin dikirm.
g. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2,lembar pertama dikirikm ketempat
rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai
arsip.
h. Mobil Puskel disiapkan di depan puskesmas
i. Pasien dibawa ke Mobil Puskel dengan kursi roda atau bed srsuai dengan kondisi
pasien
j. Proses rujukan harus didampingi tenaga medis yang berkompeten.
k. Selama didalam Mobil pasien harus dimonitor kundisi vitalnya sampai di tempat
rujukan.
l. Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis menghubungi petugas IGD rumah
sakit rujukan
m. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di fasilitas pelayanan
kesehatan tempat rujukan.
n. Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan bahwa pasien
telah diterima dan ditangani dirumah sakit rujukan.

7. Bagan Alir Pelaksana


Perawat
Melakukan anamnesis, pemeriksaan
Mulai fisik dan pemeriksaan penunjang
medik untuk menentukan diagnosis
utama dan diagnosis banding

Menstabilkan keadaan umum pasien


sesuai kasus berdasarkan Standar
Oprasional Prosedur ( SOP )

3/5

PEMERIKSAAN KESEHATA UMUM


Jika belum stabil :
Sebelum dirujuk pastikan :  Periksa kesadaran pasien
 Gangguan pernapasan dan untuk menentukan keadaan
sisrkulasi setelah ditangani umum pasien sadar atau tidak
 Perdarahan sudah dihentikan  Air way (jalan napas)
 Luka-luka telah ditutup  Breathing ( pernafasan)
 Patah tulang telah difiksasi  Circulation ( sirkulasi darah )
 Drugs ( obat-obatan )
 Membuat rekam medis pasien
 Menjelaskan memberikan
informed consent (persetujuan
/ penolakan rujukan)
 Meminta petunjuk apa yang
perlu dilakukan dalam rangka
persiapan dan selama dalam
perjalanan ke tempat rujukan.
 Mobil Puskel disiapkan di
depan puskesmas
 Proses rujukan harus
didampingi tenaga medis
yang berkompeten
 Selama didalam Mobil pasien
harus dimonitor kundisi
vitalnya sampai di tempat
rujukan
 Setelah sampai di rumah sakit,
tenaga medis menghubungi
petugas IGD rumah sakit

Selesai rujukan
 Menyerahkan surat rujukan
kepada pihak yang berwenang 4/5
di fasilitas pelayanan
kesehatan tempat rujukan.


8. Unit terkait Petugas pendaftaran, dokter, paramedis
9. Dokument terkait Rekam medis

10. Hal – hal yang Pripasi Pasien


perlu diperhatikan

5/5

Anda mungkin juga menyukai