Anda di halaman 1dari 4

PULPITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

KLINIK GARUDA Tanda Tangan Kepala Klinik dr. Sugeng Santoso


NIP 196511121992011001

Pulpitis adalah penyebab utama dari sakit gigi dan tanggalnya gigi pada
orang-orang yang lebih muda. Pulpitis merupakan peradangan pada pulpa
1. Pengertian gigi (bagian gigi terdalam yang berisi saraf dan pembuluh darah) dan
jaringan periradikular yang mengelilingi akar gigi.

Pedoman kerja bagi petugas ruang gigi dan mulut dalam melakukan
2. Tujuan pemeriksaan dan penatalaksanaan pada pasien dengan penyakit Necrosis
Pulpa secara tepat.

1. Berdasarkan SK Kepala KLINIK GARUDA Nomor :


440/C.VII.SP.0003.01/436.6.3.26/2016 Tentang Penyusunan Rencana
Layanan Medis dan Terpadu
3. Kebijakan
2. Berdasarkan SK Kepala KLINIK GARUDA Nomor :
440/C.VII.SP.0009.01/436.6.3.26/2016 Tentang Layanan Klinis yang
Menjamin Kesinambungan Layanan

1. Permenkes Nomor 1438 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran tahun


2010.
4. Referensi
2. Permenkes nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

5. Prosedur
1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan
2. Petugas memberi sapa, salam dengan ramah dan senyum
3. Petugas mencocokkan identitas pasien dan memperkenalkan diri.
4. Pasien datang dengan keluhan gigi lubang.
5. Pasien disuruh duduk pada kursi khusus (dental chair).
6. Kemudian pasien disuruh berkumur-kumur dengan air yang telah di
sediakan.
7. Setelah berkumur-kumur, gigi pasien di bagian yang terasa lubang
diperiksa oleh dokter gigi dengan dibantu perawat gigi.
Diagnosis untuk pulpitis ringan menunjukkan bahwa pulpa dapat pulih
sepenuhnya apabila penyebabnya diatasi. Beberapa perawatan dan
pengobatan untuk pulpitis yang dapat diambil, yaitu:
a. Perawatan: mengangkat karies yang ada, meletakkan pelindung pulpa
yang cocok, dan restorasi permanen dilakukan.

b. Perawatan untuk radang pulpa gigi serius: melibatkan antara


perawatan saluran akar atau operasi cabut gigi.
9. Petugas memberi resep obat selama 3 hari. Obat yang diresepkan adalah
antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan analgetik-
anti inflamasi ( paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen) dengan dosis sebagai
berikut :
a. Amoxicillin
 dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
 waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - & gram +
b. Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap penisilin dan
derivatnya
c. Erythromycin
 dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
 cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - & gram +,
untuk penderita yang alergi penisilin
 Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap erythromycin,
pada penderita periodontal hepar
d. Tetrasiklin
 dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
 dosis dewasa : 250 - 500 mg
 waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
 cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong)
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob koken
 Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
e. Metronidazole
 dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
 dosis maximal 4 gram/hari
 waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
 cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, untuk abses
bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
 Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole, wanita hamil
yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien yang
mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat penyakit “blood discrasia”
f. Paracetamol
 Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
 Dosis dewasa : 500 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diminum dengan air
 Indikasi : analgetik-antipiretik
 Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat, penderita tukak
lambung
g. Diclofenac
 Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
 Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
 Waktu pemberian : 2-3 x sehari
 Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita tukak
lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum, wanita hamil &
menyusui.
h. Ibuprofen
 Dosis dewasa : 200-400 mg
 Waktu pemberian : 3-4 x sehari
 Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
 Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
 Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya riwayat penyakit
saluran cerna bagian atas (ulcus peptic), gangguan fungsi ginjal,
gangguan pembuluh darah, asma, gagal jantung, hipertensi, lupus
eritematosus sistemik
10. Pada kunjungan pertama petugas melakukan melakukan devitalisasi
pulpa .
11. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien/ wali pasien,
Petugas membersihkan cavitas dengan excavator.
12. Petugas menutup cavitas dengan obat untuk saluran akar bahan
tambal sementara,
13. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari kemudian
14. Pada kunjungan berikutnya (7 hari kemudian), petugas melakukan
penambalan atau merujuk ke Spesialis jika masih sakit.
15. Petugas melakukan penambalan dengan Glass Ionomer atau dengan
tehnik sandwich ( glass Ionomer kemudian komposit resin ).
16. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang lebih kuat,
maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk dilakukan perawatan
extirpasi pulpa
6. Diagram Alir
(jika
dibutuhkan)
1. Pendaftaran & rekam Medis
7. Unit Terkait
2. Farmasi

Tgl.Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
8. Rekaman
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai