Sumitro
Sumitro
Menjadi seseorang yang taat kepada Tuhan, berkepribadian jujur, adil, teladan, tangguh,
berani, dan percaya diri. Dan juga peduli akan lingkungan sekitar, serta jenius dalam
memanfaatkan ilmu ekonomi demi kesejahteraan bersama.
Misi:
Berusaha lebih rajin beribadah dan menaati peraturan serta menjauhi larangannya.
Bertekad percaya diri, rendah hati, dan menjauhi rasa iri dan dengki.
Belajar dan menimba ilmu dengan rajin agar menjadi mahasiswa yang bermanfaat bagi
negara.
Bab8
Perilaku karyawan (employee behavior) adalah pola tindakan yang dilakukan oleh anggota suatu
organisasi yang secara langsung ataupun tidak langsung memengaruhi efektivitas organisasi
tersebut.
Perilaku kinerja (performance behavior) adalah serangkaian perilaku terkait pekerjaan yang
diharapkan dapat ditunjukkan oleh karyawan dalam organisasi.
Kewargaan organisasi (organizational citizenship) adalah perilaku positif yang tidak secara
langsung berkontribusi pada laba perusahaan.
Ketidakhadiran (absenteineinsm) terjadi ketika seorang karyawan tidak hadir untuk bekerja .
Perputaran karyawan (turnover) adalah persentase tahunan angkatan kerja suatu organisasi yang
keluar dan harus digantikan. Terjadi ketika orang-orang keluar dari pekerjaan.
Perbedaan Individu Antarkaryawan
Perbedaan individu (individual differences) adalah atribut pribadi yang berbeda-beda antara satu
orang dengan orang lain.
Kepribadian (personality) adalah serangkaian atribut psikologis yang relatif stabil yang
membedakan satu individu dengan individu lain.
2. Pengaturan diri (conscientiousness) dalam konteks ini merujuk pada kegigihan, sifat
mudah diandalkan, dan keteraturan seseorang.
5. Keterbukaan (openness) mencerminkan seberapa luwes atau kakunya seseoang dalam hal
keyakinannya.
Kecerdasan Emosional
• Kesadaran diri mengacu pada kapasitas seseorang untuk menyadari apa yang mereka
rasakan.
• Mengelola emosi mengacu pada kapasitas seseorang untuk mengatasi kecemasan, rasa
takut, dan kemarahan sehingga ketiga bentuk emosi ini tidak mengganggu kegiatan
individu tersebut.
• Memotivasi diri adalah kemampuan seseorang untuk tetap optimistis dan selalu berusaha
keras kendati menghadapi hambatan, tantangan, dan kegagalan.
• Empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami perasaan yang dialami orang lain
tanpa harus diberitahukan.
• Keterampilan bersosialisasi membantu orang-orang untuk bergaul dengan orang lain dan
menjalin hubungan yang positif.
Lokus kendali (locus of control) adalah derajat sejauh mana orang-orang meyakini bahwa
perilaku mereka memiliki dampak riil terhadap apa yang terjadi pada diri mereka.
Efikasi diri (self-efficiacy) adalah keyakinan seseorang atas kemampuannya untuk menjalankan
suatu tugas.
Harga diri (self-esteem) adalah derajat sejauh mana seseorang meyakini bahwa dirinya adalah
individu yang berharga dan pantas diperhitungkan.
Kecenderungan mengambil risiko (risk propensity) adalah derajat sejauh mana seseorang
bersedia mengambil peluang dan membuat keputusan berisiko.
Sikap (attitudes) mencermikan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai ide-ide tertentu,
situasi, atau individu lain.
Sikap dibentuk oleh berbagai kekuatan, antara lain nilai-nilai yang kita pegang, pengalaman kita,
dan kepribadian kita.
Struktur Sikap
Ketika dua bentuk kognisi atau persepsi saling bertolak belakang. Juga terjadi ketika orang-orang
berperilaku dalam cara yang tidak sejalan dengan sikapnya.
Dua metode utama dalam memahami bagaimana pencocokan ini terjadi antara lain:
Motivasi (motivation) adalah sejumlah kekuatan yang mendorong orang-orang untuk berperilaku
dalam cara tertentu.
Teori Klasik
Menurut teori motivasi klasik (classical theory of motivation), pekerja termotivasi hanya oleh
uang.
para pekerja yakin mereka menerima perhatian khusus dari manajemen. Teori-teori motivasi
terkemuka antara lain:
McGregor berpendapat bahwa manajer Teori Y (Theory Y) cenderung memiliki karyawan yang
puas dan termotivasi.
Teori motivasi yang menggambarkan lima tingkatan kebutuhan manusia dan menyatakan bahwa
kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memuaskan kebutuhan dengan
tingkatan lebih tinggi.
Teori motivasi yang menyatakan bahwa kepuasan kerja bergantung dari dua jenis faktor, higiene
(mengacu pada lingkungan tempat mereka bekerja) dan motivasi (berhubungan langsung dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan).
Teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang termotivasi bekerja untuk memperoleh
imbalan yang mereka inginkan dan bisa mereka dapatkan.
Penguatan/Modifikasi Perilaku
Pembelajaran sosial (social learning) terjadi ketika orang-orang mengamati perilaku orang lain,
mengenali konsekuensi dari perilaku yang diamati, dan mengubah perilaku mereka sendiri pada
gilirannya.
Menggunakan Sasaran untuk Memotivasi Perilaku
Metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan kepada karyawan untuk
memberikan suara dalam pengelolaan pekerjaan mereka dan perusahaan.
Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara menambah satu faktor motivasi atau lebih ke
dalam kegiatan kerja
Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara membuat kesesuaian yang lebih tepat antar
karyawan dan pekerjaannya. Perencanaan ulang pekerjaan biasanya diterapkan melalui salah satu
dari tiga cara berikut:
1. Penggabungan tugas
Dua bentuk paling umum jadwal kerja yang dimodifikasi antara lain:
1. Program berbagi pekerjaan (job sharing). Metode peningkatan kepuasan kerja dengan
cara memungkinkan dua orang atau lebih untuk berbagi satu pekerjaan purnawaktu.
2. Program waktu fleksibel (flexible programs). Metode peningkatan kepuasan kerja dengan
cara memungkinkan pekerja untuk mengatur jadwal kerja harian atau mingguan.