Anda di halaman 1dari 3

KONJUNGTIVITIS

No.Dokumen : SOP / C / IX.ICD-X /


138 / 07 / 2016
No.Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : Juli 2016
Halaman : 1/3 UPTD
Puskesmas Kaimana

dr. Vinsensia Thie


Kabupaten
NIP.197405142006052003
Kaimana

1. Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh


mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksanaan kasus konjungtivitis di
UPTD Puskesmas Kaimana
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kaimana Nomor :
440/SK/C/IX/005/06/2016, Tentang Indikator Mutu Layanan Klinis
4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur/ 5.1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
Langkah- Keluhan :
langkah Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan
berair, kadang disertai sekret. Umumnya tanpa disertai penurunan tajam
penglihatan.
5.2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik oftalmologi
5.2.1. Tajam penglihatan normal
5.2.2. Edema kelopak, kemosis
5.2.3. Eksudasi, eksudat dapat serous, mukopurulen atau purulen
tergantung penyebab
5.2.4. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil
raksasa, flikten, membran dan pseudomembran.
5.3. Petugas menegakkan diagnosa klinis
5.3.1. Diagnosa klinis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan
oftalmologi.
KONJUNGTIVITIS
No.Dokumen : SOP / C / IX.ICD-X /
UPTD
138 / 07 / 2016
Puskesmas dr. Vinsensia Thie
Kaimana SOP No.Revisi : - NIP.197405142006052003
Tanggal Terbit : Juli 2016
Halaman : 2/3

Klasifikasi konjungtivitis:
5.3.1.1. Konjungtivitis bakterial
Konjungtiva hiperemis, sekret purulen, ata
mukopurulen, dapat disertai membran atau
pseudomembran di konjungtiva tarsal.
5.3.1.2. Konjungtivitis viral
Konjungtiva hiperemis, sekret mukoserous, dan
pembesaran kelenjar preaurikuler
5.3.1.3. Konjungtivitis alergi
Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau alergi dan
keluhan gatal.
5.4. Petugas memberikan penatalaksanaan
5.4.1. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah
mengenai mata yang sakit.
5.4.2. Sekret mata dibersihkan
5.4.3. Pemberian obat mata topikal
Pada infeksi bakteri: kloramfenikol tetes mata sebanyak 1tetes 6
kali sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
5.4.4. Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali
sehari selama 10 hari.
5.5. Petugas memberikan konseling dan edukasi:
5.5.1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah
membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih- bersih.
5.5.2. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan
penghuni rumah lainnya.
KONJUNGTIVITIS
No.Dokumen : SOP / C / IX.ICD-X /
UPTD
138 / 07 / 2016
Puskesmas dr. Vinsensia Thie
Kaimana SOP No.Revisi : - NIP.197405142006052003
Tanggal Terbit : Juli 2016
Halaman : 3/3

5.5.3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.


5.6. Kriteria rujukan:
5.6.1. Pada bayi dengan konjuntivitis Gonore jika terjadi komplikasi
pada kornea, dilakukan rujukan ke spesialis mata
5.6.2. Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam
2minggu, rujuk ke spesialis mata.
5.6.3. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1minggu,
rujuk ke spesialis mata.
6. Unit terkait 6.1. Pelayanan poli umum
6.2. Pustu

Anda mungkin juga menyukai