Anda di halaman 1dari 16

TEKNOLOGI BETON

MUTU TINGGI
PENGERTIAN
• Beton mutu tinggi adalah beton yang berorientasi
pada kekuatan yang tinggi (high strength concrete)
yang mempertimbangkan keawetan (durability)
beton serta kemudahan pengerjaan beton (work-
ability).
• Berdasarkan SNI Pd-T-04-2004-C beton mutu tinggi
adalah beton dengan kuat tekan yang disyaratkan
f’c 40 Mpa – 80 Mpa, dengan benda uji standar
silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm pada umur
56 hari ataupun 90 hari atau tergantung waktu yang
ditentukan.
• Sedangkan beton mutu sangat tinggi (very high
strenght concrete) pada dasarnya sama dengan
beton mutu tinggi tapi memiliki kekuatan tekan jauh
di atas 100 MPa – 150 MPa pada umur 91 hari.
PENGERTIAN
• Dengan beton mutu sangat tinggi, dimensi dari struktur
dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih
ringan, hal tersebut menyebabkan beban yang diterima
pondasi secara keseluruhan menjadi lebih kecil pula, jika
ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu akan lebih
menguntungkan.
• Untuk bangunan bertingkat tinggi dengan semakin
kecilnya dimensi struktur kolom pemanfaatan ruangan
akan semakin maksimal.
• Porositas yang dihasilkan beton mutu sangat tinggi juga
lebih rapat, sehingga akan menghasilkan beton yang
relatif lebih awet dan tahan sulfat karena tidak dapat
ditembus oleh air dan bakteri perusak beton.
• Penggunaan beton bermutu sangat tinggi tidak dapat
dihindarkan dalam perencanaan dan Perancangan
struktur bangunan.
FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN PENGADAAN BETON
BERMUTU TINGGI
• Faktor air semen (FAS) :
→ Angka yg menunjukkan perbandingan antara
berat air dan berat semen.
→ Faktor air semen yg rendah, merupakan faktor yg
paling menentukan dalam menghasilkan beton
mutu tinggi, dengan tujuan untuk mengurangi
seminimal mungkin porositas beton yang dihasilkan.
→ Semakin besar volume faktor air-semen (fas), maka
semakin rendah kuat tekan betonnya semakin
besar volume faktor air-semen (fas), maka semakin
rendah kuat tekan betonnya
FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN PENGADAAN BETON
BERMUTU TINGGI
• Kualitas agregat halus (pasir) : Kualitas agregat halus
yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :
a. Berbentuk bulat,
b. Tekstur halus (smooth texture),
c. bersih,
d. Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari
sumber yang sama),
e. Modulus kehalusan (fineness modulus). Pasir
dengan modulus kehalusan 2,5 s/d 3,0 pada
umumnya akan menghasilkan beton mutu tinggi
(dengan fas rendah) yang mempunyai kuat tekan
dan workability yang optimal.
FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN PENGADAAN BETON
BERMUTU TINGGI
• Kualitas agregat kasar (batu pecah/koral)
→ Kualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton
mutu tinggi adalah :
a. porositas rendah.
• Porositas yang rendah akan menghasilkan adukan
yang seragam (uniform), dalam arti mempunyai
keteraturan atau keseragaman yang baik
• Pada mutu (kuat tekan) maupun nilai slumpnya.
Akan sangat baik bila bisa digunakan agregat
kasar dengan tingkat penyerapan air (water
absorption) yang kurang dari 1%.
• Bila tidak, hal ini bisa menimbulkan kesulitan dalam
mengontrol kadar air total pada beton segar.
FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN PENGADAAN BETON
BERMUTU TINGGI
b. bentuk fisik agregat.
• Batu pecah dengan bentuk kubikal dan tajam akan
menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan kerikil bulat, karena bentuk kubikal
dan tajam bisa memberikan daya lekat mekanik yang lebih
baik antara batuan dengan mortar
c. ukuran maksimum agregat.
• Pemakaian agregat yg lebih kecil (< 15 mm) bisa
menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi.
• Bila pemakaian agregat kasar dengan ukuran maksimum 25
mm masih menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik
dalam produksi beton mutu tinggi.
d. bersih,
e. kuat tekan hancur yang tinggi,
f. gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama)
FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN PENGADAAN BETON
BERMUTU TINGGI
• Penggunaan admixture dan aditif mineral alam
kadar yang tepat
→ Masalah yang sangat berpengaruh pada kuat
tekan beton adalah adanya porositas.
→ Porositas dipengaruhi oleh besar dan kecilnya fas
yang digunaka
→ FAS terlalu kecil pengerjaan beton akan menjadi
sangat sulit, sehingga pemadatannya tidak bisa
maksimal dan akan mengakibatkan beton
menjadi keropos, hal tersebut berakibat
menurunnya kuat tekan beton.
FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN PENGADAAN BETON
BERMUTU TINGGI
• Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses
produksi beton.
→ Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka
dibutuhkan prosedur yang benar dan cermat pada
keseluruhan proses produksi beton yang meliputi :
a. uji material (material testing),
b. sensor dan pengelompokan material (material
sensor and grouping),
c. penakaran dan pencampuran (batching),
d. pengadukan (mixing),
e. pangangkutan (transportating),
f. pengecoran (placing),
g. perawatan (curing)
SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
• (SCC) merupakan beton yang mampu memadat
sendiri dengan slump yang cukup tinggi.
• solusi agar beton dalam proses pengecoran tanpa
dipadatkan / digetar.
• Beton dgn mudah mengalir, mengisi rongga-rongga
tulangan yang rapat tanpa mengalami bleeding atau
segregasi, meskipun pada tempat- tempat sulit.
• SCC yg diproduksi dengan bahan tambahan super
plasticizer berbasis polimer, mikrosilika, serta tambahan
lain yang spesifik serta ukuran agregat lebih kecil dari
20 mm, dapat menghasilkan beton bermutu dan
berkinerja tinggi.
SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
• Berdasarkan EFNARC spesifikasi SCC , workabilitas
dikatakan sebagai beton SCC memenuhi kriteria
sebagai berikut yaitu:
a. Filling ability, adalah kemampuan beton SCC
untuk mengalir dan mengisi keseluruh bagian
cetakan melalui berat sendirinya.
b. Passing ability, adalah kemampuan beton SCC
untuk mengalir melalui celah-celah antar besi
tulangan atau bagian celah yg sempit dari
cetakan tanpa terjadi adanya segregasi atau
blocking.
c. Segregation resistance, adalah kemampuan
beton SCC untuk menjaga tetap dalam keadaan
komposisi yg homogen selama waktu transportasi
sampai pada saat pengecoran
SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
a. Slump-flow test
• Slump-flow test dapat dipakai untuk menentukan ‘filling
ability’ baik di laboratorium maupun di lapangan; dan
dengan memakai alat ini dapat diperoleh kondisi
workabilitas beton berdasarkan kemampuan
penyebaran
• Beton segar yang dinyatakan dengan besaran diameter
yaitu antara 60 cm – 75 cm.
Kebutuhan nilai slump untuk pengecoran konstruksi bidang
vertikal berbeda dengan bidang horisontal. Kriteria yang
dipakai untuk penentuan awal workabilitas beton SCC :
 Untuk konstruksi vertikal, disarankan menggunakan
slump-flow antara 65 cm sampai 70 cm.
 Untuk konstruksi horisontal disarankan menggunakan
slump-flow antara 60 cm sampai 65 cm.
SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
b. L-Shape-Box
• Dipakai untuk mengetahui kriteria ‘passing ability’
dari beton SCC. Dengan menggunakan L-Shape Box,
dapat diketahui kemungkinan adanya blocking
beton segar saat mengalir, dan juga dapat dilihat
viskositas beton segar yang bersangkutan.
• Dengan L-Shape-Box test akan didapat nilai blocking
• ratio yaitu nilai yang didapat dari perbandingan
antara H2 / H1. Semakin besar nilai blocking ratio,
semakin baik beton segar mengalir dengan viskositas
tertentu.
• Untuk test ini kriteria dipakai untuk tipe konstruksi
vertikal maupun horisontal disarankan tencapai nilai
blocking ratio antara 0.8 sampai 1.0
SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
c. V - Funnel
• Untuk mengukur viskositas beton SCC dan sekaligus
mengetahui ‘segregation resistance’.
• Kemampuan beton segar untuk segera mengalir
melalui mulut di ujung bawah alat ukur V-funnel
diukur dengan besaran waktu antara 6 detik
sampai maksimal 12 detik.
SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengecoran
dengan beton SCC adalah sebagai berikut:
a. Durasi waktu pengecoran disesuaikan dengan waktu ikat
awal beton untuk menghindari terjadinya cold joint.
b. Cara terbaik untuk pengecoran beton SCC adalah dari
bawah cetakan/formwork untuk menghindari udara
terjebak (dengan eksternal hose adalah sangat efektif).
c. Beton SCC dapat mengalir sampai jarak 10 meter tanpa
hambatan.
d. Elemen tipis 5 – 7 cm dapat diisi oleh beton SCC tanpa
hambatan.
e. Tidak memerlukan keahlian yang spesifik saat
pelaksanaan pengecoran

Anda mungkin juga menyukai