Anda di halaman 1dari 5

PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Asnawi, S.KM, M.Kes

PAKJO NIP.196312091992032003
1. Pengertian Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat ruptur
pembuluh darah dibawah lapisan konjungtiva yaitu pembuluh
darah konjungtivalis atau episklera. Sebagian besar kasus
perdarahan subkonjungtiva merupakan kasus spontan atau
idiopatik, dan hanya sebagian kecil kasus yang terkait dengan
trauma atau kelainan sistemik. Perdarahan subkonjungtiva dapat
terjadi di semua kelompok umur. Perdarahan subkonjungtiva
sebagian besar terjadi
unilateral (90%).
2. Tujuan Sebagai acuan tata laksana Perdarahan subkonjungtiva
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Panduan Manajemen
Klinis Perdami, 1thEd. Jakarta: CV Ondo. 2006.
2. James, Brus.dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Erlangga.
Jakarta. 2005.
3. Riordan. Paul, E. Whitcher, John P. Vaughan & Asbury
Oftalmologi Umum.Ed 17. Jakarta: EGC. 2009.
4. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata. Edisi III. Cetakan V. Jakarta:
Balai Penerbit FK UI. 2008.
5. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Ed 14. Cetakan I.
Jakarta: Widya Medika. 2000.
5. Prosedur Keluhan
1. Pasien datang dengan keluhan adanya darah pada sklera
atau mata berwarna merah terang (tipis) atau merah tua
(tebal).
2. Sebagian besar tidak ada gejala simptomatis yang
berhubungan dengan perdarahan subkonjungtiva selain
terlihat darah pada bagian sklera.
3. Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama
setelah itu kemudian akan berkurang perlahan ukurannya
karena diabsorpsi.

Faktor Risiko
1. Hipertensi atau arterosklerosis
2. Trauma tumpul atau tajam
3. Penggunaan obat, terutama pengencer darah
4. Manuver valsava, misalnya akibat batuk atau muntah
5. Anemia
6. Benda asing
7. Konjungtivitis

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan status generalis
2. Pemeriksaan oftalmologi:
a. Tampak adanya perdarahan di sklera dengan warna
merah terang (tipis) atau merah tua (tebal).
b. Melakukan pemeriksaan tajam penglihatan umumnya 6/6,
jika visus <6/6 maka dicurigai terjadi kerusakan selain di
konjungtiva
c. Pemeriksaan funduskopi adalah perlu pada setiap
penderita dengan perdarahan subkonjungtiva akibat
trauma.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
Penatalaksanaan Komprehensif(Plan)
Penatalaksanaan
a. Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorpsi
dalam 1-2 minggu tanpa diobati.
b. Pengobatan penyakit yang mendasari bila ada.
Pemeriksaan penunjang lanjutan
Tidak diperlukan

Konseling dan Edukasi


Memberitahu keluarga bahwa:
a. Tidak perlu khawatir karena perdarahan akan terlihat
meluas dalam 24 jam pertama, namun setelah itu ukuran
akan berkurang perlahan karena diabsorpsi.
b. Kondisi hipertensi memiliki hubungan yang cukup tinggi
dengan angka terjadinya perdarahan subkonjungtiva
sehingga diperlukan pengontrolan tekanan darah pada
pasien dengan hipertensi.
Kriteria rujukan
Perdarahan subkonjungtiva harus segera dirujuk ke spesialis
mata jika ditemukan penurunan visus.

Peralatan
1. Snellen chart
2. Oftalmoskop
Prognosis
1. Ad vitam: Bonam
2. Ad functionam: Bonam
3. Ad sanationam: Bonam

6. Langkah- 1. Pasien dari loket pendaftaran, duduk menunggu dipanggil


Langkah 2. Petugas di R. Pengobatan memanggil pasien untuk masuk
ke Ruang periksa sesuai nomor urut.
3. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu
rawat jalan.
4. Petugas mengukur ttv
5. Petugas / dokter melakukan anamnesa terhadap pasien
sbb :
 Keluhan Utama.
 Keluhan tambahan.
 Riwayat penyakit terdahulu.
 Riwayat penyakit keluarga.
 Lamanya sakit.
 Pengobatan yang sudah dilakukan.
 Riwayat alergi obat.
6. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien
7. Petugas memberikan resep kepada pasien
8. Pasien mengambil obat di apotek puskesmas

7. Hal-Hal 1. Penyampaian informasi mudah dipahami


yang perlu 2. Pemeriksaan yang benar dan pengobatan yang tepat
diperhatikan
1. Pendaftaran
8. Unit Terkait
2. UGD
3. Apotek
9. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Buku register rawat jalan
10. Rekamann No Yang diubah Isi Perubahan Mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai