Anda di halaman 1dari 14

1

Khutbah Idul Fitri

‫ ل إله إل ا وحده‬.‫ × ا اكبر كبيرا والحمد ل كثيرا وسبحان ا بكرة واصيل‬9 ‫ا اكبر‬
‫صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الحزاب وحده ل إله إل ا وا أكبر ا أكبر ول‬
‫الحمد‬

‫ب إسلننيسه نوننفعنوفذ سبالس سمنن فشفرنوسر أنننففسسننا‬ ‫ب انلنعالنسمنينن نننحنمفدهف نونننستنسعنينفهف نونننستننغفسفرهف نوننتفنو ف‬
‫اننلنحنمفد سللس نر ب‬
‫ اننشهنفد اننن لن سالهن اسلل اف نونحندهف لن‬.‫ي لنفه‬ ‫ضلسنل فنلن نهاسد ن‬ ‫ضلل لنهف نونمنن يف ن‬ ‫ت أننعنمالسننا نمنن يننهسد اف فنلن فم س‬ ‫نونسيبنئا س‬
‫صنحابسسه‬ ‫صلنةف نواللسلنفم نعنلىَ ننبسيبننا فمنحلمدد نونعنلىَ نءالسسه نوان ن‬ ‫ك لنهف نواننشهنفد انلن فمنحلمددا نعنبفدهف نونرفسنولفهف نوال ل‬ ‫نشسرني ن‬
.‫طانعتسسه لننعللفكنم تفنفلسفحنونن‬‫صنيفكنم نونننفسسيِ بستننقنو اس نو ن‬ ‫ افنو س‬: ‫ فننياسعنباند اس‬:‫ انلما بننعفد‬.‫نونمنن تنبسنعهف اسنلىَ يننوسم البدنيسن‬
‫ نياانيَينها اللسذنينن اننمفنوا اتلفقوا ان نح ل‬:‫نقانل اف تننعانلىَ سفىَ انلقفنرآْسن انلنكسرنيسم‬
‫ق تفنقاتسسه نولن تنفمنوتفلن اسلل نوانننتفنم‬
‫فمنسلسفمنونن‬
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Kaum Muslimin Yang Berbahagia
Bersama terbitnya fajar 1 syawal. Pagi ini kaum Muslimin di seantero dunia
mengumandangkan takbir dan tahmid sembari memuji dan mengagungkan kebesaran Ilahi rabbi
“‫ “ ا أكبر‬sungguh allah Maha Besar! ‫ ول الحمد‬Segala puji hanya patut dipersembahkan bagi-
Mu Ya Allah Tuhan semesta alam.
Pada hari ini seluruh umat Islam tidak peduli mereka hidup di tengah gemuruh dan hiruk
pikuknya kota, maupun mereka tinggal di tengah ketenangan pelosok desa, bahkan mereka yang
terpencil di lembah sunyi, semua di dalam jiwanya berdetak denyut nadi Iman yang dalam, setiap
tarikan nafasnya berhembus semangat pengabdian ilahiyah, tua atau muda, pria atau wanita, kaya
atau miskin, berpangkat atau rakyat biasa semua mengagungkan asma Allah, melangkahkan kaki
untuk menuju suatu tempat ibadah kemudian dilanjutkan shalat sunat dua rakaat (shalat ‘id),
ruku’ dan sujud sebagai pertanda kesyukuran setelah menyempurnakan ibadah puasanya selama
sebulan, meskipun di sana sini mendapat banyak rintangan dan godaan hawa nafsu akan tetapi
semuanya itu bisa terhindarkan karena dengan iman yang melekat dalam hati mereka.
Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah
Segala pujian dan rasa syukur kita panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan
kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Ramadhan yang baru saja kita lalui,
bahkan ibadah shalat Id kita pada pagi ini. Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat
mengokohkan ketaqwaan kita kepada Allah swt dalam menjalani sisa kehidupan kita di dunia.
Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup dan mengangkat derajat
kita menjadi amat mulia di hadapan Allah swt.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW beserta
keluarga sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
2

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.


Ramadhan yang baru saja berlalu memberikan pelajaran amat berarti kepada kita. Satu di
antaranya adalah mendidik kita untuk menjadi pribadi yang mulia, keluarga yang mulia, bangsa
yang mulia dan umat yang mulia. Allah swt telah menciptakan kita sebagai manusia yang mulia.
Lahir dalam keadaan bersih tanpa dosa dan memiliki warna dasar bertauhid atau beriman kepada
Allah swt. Namun, berbagai kepentingan duniawi membuat manusia berambisi pada sesuatu
hingga menghalalkan segala cara, lalu tercorenglah kemuliaan dirinya, keluarga, masyarakat,
bangsa hingga sebagai umat Islam.
Pada masa Rasulullah saw, terjadi perang Badar pada bulan Ramadhan. Meskipun jumlah
kaum muslimin hanya 314 orang dan orang kafir 1000 lebih, tapi perang itu dimenangkan oleh
umat Islam. Setelah perang berakhir, ternyata orang-orang kafir meninggalkan harta yang
menjadi pampasan perang, disebut dengan ghanimah. Ada sedikit keributan yang tidak pantas
dilakukan oleh para sahabat berkenaan dengan pembagian harta itu. Bila konflik ini berkembang,
niscaya jatuh harga diri dan kemuliaan sebagai umat, maka Allah swt menurunkan firman-Nya:
      
     
      
 
Mereka bertanya kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: “Harta
rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah,
perbaikilah hubungan di antara kamu dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu
adalah orang-orang yang beriman” (QS Al Anfal [8]:1).
Ketika mengomentari ayat-ayat di dalam surat Al Anfal, Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi
Dzilalil Quran menyatakan: “Sungguh merinding seseorang ketika melihat para peserta perang
Badar membicarakan harta rampasan perang. Padahal, mereka adalah kaum Muhajirin yang telah
rela meninggalkan sesuatu untuk berjihad guna menyelamatkan aqidah mereka, tanpa
menghiraukan kekayaan dunia sedikit pun. Sementara itu, orang-orang Anshar yang telah
membantu kaum muhajirin dengan merelakan harta dan rumah-rumah mereka untuk dimakan
dan ditempati bersama, tidak ada sedikit pun yang bakhil terhadap kekayaan dunia”.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.
Dari ayat di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada tiga kunci kemuliaan bagi kaum
muslimin yang harus selalu dimiliki dan dipertahankan. Karenanya, pada kesempatan yang mulia
ini, amat penting untuk kita kaji bersama.

Pertama adalah Bertakwa Kepada Allah swt, ini merupakan kunci kemuliaan manusia.
Karena itu, semua Nabi dan Rasul mengarahkan umatnya untuk bertakwa kepada Allah swt, ini
3

berarti kemuliaan manusia bukan terletak pada postur tubuh, paras atau wajah apalagi dari sisi
hartanya. Maka, ribut soal harta apalagi sampai merusak hubungan sesama bukanlah kepribadian
orang bertakwa, tapi justru hal itu merusak ketaqwaan yang telah dimilikinya. Allah swt
berfirman:
     
   
      
     

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan,
dan menjadikan kamu bersuku-suku, berbangsa-bangga supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS Al Hujurat
[49]:13).

Orang yang bertakwa kepada Allah swt bukanlah orang yang meributkan soal harta.
Memperebutkan harta guna meraihnya dalam jumlah banyak dengan cara yang tidak halal hanya
merusak kehormatan, apalagi sampai menimbulkan konflik. Orang yang bertakwa justru suka
berkorban dengan hartanya dalam keadaan sulit maupun lapang, ini berarti sangat naif bila
seseorang ribut soal harta hingga merusak hubungan sesamanya yang berarti merusak
ketakwaannya, padahal harta itu justru yang sebenarnya harus dikorbankan di jalan Allah swt
meskipun seseorang hanya memiliki sedikit harta, sebagaimana firman-Nya:

      


    
     
     
   

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan
amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan (QS Ali Imran [3]:133-134).

Ibadah puasa Ramadhan yang baru kita laksanakan merupakan suatu proses, proses agar
kita menjadi takwa. Maka, mulai sekarang kita tunjukkan peningkatan takwa. Dengan takwa, kita
tidak punya niat melakukan perbuatan yang bernilai dosa. Seandainya kita berdosa juga, itu
semua tidak diniatkan sejak awal dan kita sering menyebutkan dengan dosa yang tidak disengaja.
4

Taqwa adalah memelihara diri dari siksa Allah dengan mengikuti segala perintah dan menjauhi
larangan-larangan-Nya dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, bahkan di mana pun
seseorang berada, Rasulullah saw bersabda:

‫س بسفخلف د‬
‫ق نحنسدن‬ ‫ت نوأننتبسسع اللسيبئنةن انلنحنسننةن تننمفحنهانونخالس س‬
‫ق اللنا ن‬ ‫ق ان نحنيثفنمافكنن ن‬
‫إستل س‬
Bertakwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada dan ikutilah kejelekan dengan
kebaikan, maka ia dapat menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik (HR.
Thabrani)

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Kedua yang merupakan kunci kemuliaan umat Islam adalah menjalin hubungan yang baik
dengan sesama muslim. Manakala kita saling bermusuhan, bagaimana mungkin kita disebut
sebagai orang yang mulia, apalagi bila pangkal permusuhan itu karena memperebutkan harta
yang sebenarnya sudah ada ketentuannya di dalam Islam, apalagi dalam kehidupan keluarga
yang sering terjadi konflik memperebutkan harta waris. Karena itu permusuhan atau konflik
tidak boleh dibiarkan terus berlangsung apalagi berkepanjangan, Allah swt berfirman:

    


      

Sesungguhnya mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (QS Al Hujurat [49]:10).

Sebagai umat dan bangsa, harus kita sadari bahwa konflik sering terjadi dimana-mana bila
tidak ada keadilan. Pemerintah jangan berharap banyak ada ketenangan dan kedamaian dalam
kehidupan bangsa bila keadilan dalam hukum belum ditegakkan, pembangunan belum merata,
dan ekonomi dikuasai segelintir orang sehingga terjadi kesenjangan yang sangat tajam. Dalam
kehidupan keluarga, konflik akan terus terjadi bila tidak ada kasih sayang, terlalu mengutamakan
egoisme dan tidak dipenuhi hak dan kewajiban.

Ishlah atau memperbaiki hubungan di antara sesama muslim amat penting. Hal ini karena,
perjuangan tidak bisa dilakukan sendirian. Tapi, kita tidak bisa berjuang bersama-sama bila di
antara muslim terjadi konflik, apalagi hal ini sering kali bisa menguras energi jasmani dan rohani
serta pemikiran.
5

Berbantah-bantahan sangat dilarang dalam situasi perjuangan, apalagi perjuangan itu tidak
ada hentinya. Besarnya potensi yang kita miliki tidak banyak berarti bila selalu diwarnai dengan
konflik, di sinilah pentingnya kesabaran yang dibingkai dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-
Nya sehingga persoalan tidak dihadapi secara emosional, Allah swt berfirman:
    
      
   
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar (QS Al Anfal [8]:46).

Jamaah Sekalian Yang Dimuliakan Allah swt.

Kunci kemuliaan umat Islam yang Ketiga adalah Taat Kepada Allah dan Rasul. ini
merupakan sesuatu yang bersifat mutlak, karenanya manusia tidak bisa mencapai kemuliaan
tanpa ketaatan, untuk itu jangan sampai manusia mendahului ketentuan Allah swt atau
mengabaikan-Nya, Allah berfirman:

     


        
  

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS
Al Hujurat [49]:1).

Kunci kemuliaan seorang mukmin terletak pada ketaatannya kepada Allah dan rasul-Nya,
karena itu dengan sebab para sahabat ingin menjaga citra kemuliaannya, maka mereka contohkan
kepada kita ketaatan yang luar biasa kepada apa yang ditentukan Allah dan Rasul-Nya. Sebagai
contoh, Ali bin Abi Thalib melaksanakan perintah Nabi untuk tidur di tempat tidur beliau saat
mau berangkat hijrah ke Madinah, padahal risikonya sangat besar karena Nabi saw mau
ditangkap atau dibunuh oleh orang kafir. Pada saat orang-orang kafir masuk menggerebek
mencari Nabi, Ali tetap tidak mau memberitahu di mana Nabi berada, meskipun harus
mengalami penyiksaan.
Ketaatan kepada Rasul sama kedudukannya dengan taat kepada Allah, karena itu bila
manusia tidak mau taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Rasulullah tidak akan pernah
memberikan jaminan pemeliharaan dari azab dan siksa Allah swt, di dalam Al-Quran, Allah swt
berfirman:

       


     

Barang siapa yang menaati Rasul, sesungguhnya ia menaati Allah. Dan barang siapa yang
berpaling, maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS An Nisa
[4]:80).
6

Manakala seorang muslim telah menaati Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan memperoleh
kenikmatan sebagaimana yang telah diberikan kepada para Nabi, orang yang jujur, orang yang
mati syahid dan orang-orang shalih, bahkan mereka adalah sebaik-baik teman yang harus kita
miliki, Allah swt berfirman:

     


     
   
   

Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para shiddiqin, orang yang
mati syahid dan orang yang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS An Nisa
[4]:69).

Akhirnya menjadi jelas bagi kita bahwa sebagai mukmin, apalagi yang terikat dalam
ikatan jamaah muslim harus betul-betul mampu mempertahankan citra diri dalam kehidupan ini.
Semoga kita sekalian memiliki kemuliaan baik di pandangan Allah SWT maupun dalam
pandangan seluruh makhluk makhluk-Nya. Aamiin . . .
Selamat Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1438 H/ 2017 M. Taqabbalallahu Minnaa Wa Min
Kum. Taqabbal Yaa Karim. Semoga Allah SWT Menerima Ibadah Ibadah Kita di Bulan
Ramadhan ini. Dan Semoga di Tahun depan Kita masih tetap diberikan Allah kesempatan umur
untuk mendapatkan Ramadhan kembali dan mampu melaksanakan ibadah ibadah di dalamnya
dengan lebih baik lagi. Mohon Maaf Lahir dan Bathin

‫ِ نونننفنعمنميي نوإمييماَككيم مبنمماَ مفيي مه مممنن‬،‫نباَنرنك ا لميي نولنككيم مفي ايلكقميرآْمن ايلنكمرييممم‬
‫ا لميي نونلككيم نولمنساَمئمر‬‫ِ أنقك يوكل نقيولميي هذا نوأنيسنتيغمفكر ن‬.‫ت نوالذذيكمر ايلنحمكييمم‬ ‫ايلنياَ م‬
‫ِ نفاَيسنتيغمفكر يوهك إمينكه كهنو ايلنغفك يوكر الير م‬،‫ب‬
ِ.‫حييكم‬ ْ‫ايلكميسلممميينن ممين ككذل نذين ب‬
7

Akhirnya,

marilah kita berdoa kepada Allah swt:

‫ب اللدنعنوا س‬
‫ت‬ ْ‫ك نسسمنيبْع قنسرني ب‬
‫ب فمسجني ف‬ ‫ت انلننحنياسء سمننهفنم نوالننمنوا س‬
‫ت اسنل ن‬ ‫ت نوانلفمنؤسمنسنينن نوانلفمنؤسمننا س‬
‫نالللهفلم انغفسنر لسنلفمنسلسسمنينن نوانلفمنسلسنما س‬.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang
masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar,
Dekat dan Mengabulkan doa.

‫ك نوسمببنن انلينقسنيببسن نمبباتفهنبوفن بسببسه‬


‫ك نما تفبنلبفغننابسسه نجنلتنبب ن‬ ‫ك نوسمنن ن‬
‫طانعتس ن‬ ‫نالللهفلم انقسسنم لنننا سمنن نخنشينتس ن‬
‫ك نماتنفحنوفل بننيننننا نوبننينن نمنع س‬
‫صينتس ن‬
‫ب اليَدنننيا‬ ‫نعلننيننا نم ن‬.
‫صائس ن‬
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan
perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke
surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala
musibah di dunia ini.

‫نربلننا انتسننا سفىَ اليَدنننيا نحنسننةد نوسفىَ النسخنرسة نحنسننةد نوقسننا نعنذا ن‬.
‫ب اللنارس‬

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di
akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
8

Contoh Kutbah Idul Fitri 1 Syawal 1438 H

‫ ل إله إل ا وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده‬.‫ × ا اكبر كبيرا والحمد ل كثيرا وسبحان ا بكرة واصيل‬9 ‫ا اكبر‬
‫وهزم الحزاب وحده ل إله إل ا وا أكبر ا أكبر ول الحمد‬.

‫ أشهد أن ل إله إل ا إياه‬.‫ا الحمد ل الذى جعل أيام العياد ضيافة لعباده الصالحين وجعل فىَ قلوب المؤمنين بهجة وسرورا‬
‫ أما بعد‬.‫نعبد وإياه نسنعين وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد الخلئق والبشر‬.

3 ‫× ا أكبر‬

Bersama terbitnya fajar 1 syawal. Pagi ini kaum Muslimin di seantero dunia mengumandangkan
takbir dan tahmid sembari memuji dan mengagungkan kebesaran Ilahi rabbi “‫ “ ا أكبر‬sungguh
allah Maha Besar! ‫ ول الحمد‬Segala puji hanya patut dipersembahkan bagi-Mu Ya Allah Tuhan
semesta alam.

Pada hari ini seluruh umat Islam tidak peduli mereka hidup di tengah gemuruh dan hiruk
pikuknya kota, maupun mereka tinggal di tengah ketenangan pelosok desa, bahkan mereka yang
terpencil di lembah sunyi, semua di dalam jiwanya berdetak denyut nadi Iman yang dalam, setiap
tarikan nafasnya berhembus semangat pengabdian ilahiyah, tua atau muda, pria atau wanita, kaya
atau miskin, berpangkat atau rakyat biasa semua mengagungkan asma Allah, melangkahkan kaki
untuk menuju suatu tempat ibadah kemudian dilanjutkan shalat sunat dua rakaat (shalat ‘id),
ruku’ dan sujud sebagai pertanda kesyukuran setelah menyempurnakan ibadah puasanya selama
sebulan, meskipun di sana sini mendapat banyak rintangan dan godaan hawa nafsu akan tetapi
semuanya itu bisa terhindarkan karena dengan iman yang melekat dalam hati mereka.

Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah


Pagi ini kita shalat ‘idil fitri lagi. Tak terasa waktu berputar satu bulan telah kita lewati puasa
pada saat ini, kita ditinggalkan bulan suci ramadhan, bulan yang penuh berkah. Imam Ali Zaianal
Abidin cucu Rasulullah selalu meninggalkan ramadan dengan penuh kesedihan dengan air mata
yang tidak henti-hentinya membasahi wajahnya. Ia mengucapkan salam perpisahan pada bulan
ramadan. Ia berpisah dengan bulan yang telah menyertainya dalam mengabdi kepada Allah,
bulan yang menaburkan.

Baca Juga Khutbah Jumat terbaru:

1. Contoh Khutbah Jumat Singkat terbaru di tahun 2017 Menjadi Pribadi yang Bermanfaat
(Nafi'un Li Ghairihi)

2. Materi Teks Khutbah Jumat Terbaru Implementasi Kata Amal dalm Kehidupan

3. Edisi Materi Khutbah Jumat Terbaru 2017 tentang Kepimpinan Ummat

Perspisahan bulan ramadan ini dengan orang-orang mukmin sejati laksana perpisahan antara
orang tua dengan anak. Di mana saat-saat orang tua merelakan anaknya pergi merantau ke
seberang pulau atau daerah untuk menuntut ilmu, suatu ketika orang tua sangat merindukan
anaknya di rantauan, demikian pula sebaliknya anak merindukan kedua orang tua. Akan tetapi
saat-saat yang sangat menyedihkan di mana si anak dipanggil pulang ke kampaung halamannya
9

untuk menemui orang tuanya yang sementara sakit parah. Saat sampai di rumahnya ternyata
menyaksikan banyak orang yang datang berbondong-bondong memasuki rumahnya, di depan
rumah ada orang yang membelah-belah bambu dan yang lainnya kedengaran di dalam rumah
membaca tahlil dan baca qur’an. Maka sang anak mecoba melangkahkan kaki dengan pelan-
pelan memasuki rumahnya. Di ruangan tamu di dapatinya sang orang tua yang sangat dicintainya
itu berbaring dengan tubuh yang kaku, badan yang tidak bernafas lagi, tidak bisa bergerak lagi,
ditutupi kain panjang, ternyata orang tua yang dicintainya sudah menghadap kepada Sang
Pencita Allahu rabbi,

Alangkah beratnya, alangkah sedihnya si anak melihat orang tuanya yang sudah tidak ada lagi,
dia hanya mengucapakan Inna Lillah wa Inna Ilaihi Raji’un, selamat jalan orang tuaku semoga
jasa-jasamu yang engku berikan kepada kami di balas di sisi Allah dan dibarengi dengan air
mata. Demikinlah gambaran orang mukmin yang di tinggalkan ioleh ramadan yang di cintainya
itu.

‫ × ول الحمد‬3 ‫ا أكبر‬

Kita sampaikan salam perpisahan kepada ramadhan dengan iringan do’a dan air mata sembari
mengucapkan : “Ya Allah! Bulan ramadhan telah hadir di tengah-tengah kami dengan kehadiran
yang tepuji, telah menemani kami dengan persahabatan sejati, telah menguntungkan kami
dengan keuntungan yang terbaik di seluruh alam. Tiba-tiba ia meninggalkan kami pada akhir
waktunya pada ujung jangkanya, Ya Allah! Bersama dengan berlepasnya ramadhan ini, lepaskan
kami dari kesalahan kami dan keluarnya bulan ramadhan ini keluarkan kami dari kekeliruan”

Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah


Bersama dengan terbitnya mentari di ufuk timur kita bergegas datang ke tempat ini, kita
hamparkan sajadah kita di atas tanah yang lembab dan dingin. Kita mengangkat kedua tangan
berualng-ulang membesarka Allah, ‫ سبحان ا والحمد ل ول إله إل ا ا أكبر‬kemudian bersama kita
rebahkan tubuh, kta ratakan dahi, tersungkur di hadapan Tuhan Yang Maha Agung dengan
mengucapkan “‫ ”سبحان ربىَ العلىَ وبحمده‬Tuhanku inilah hambamu yang hina terhempas di
hadapun-Mu. Inilah ubun-ubunnya ad di tangan-Mu. Punggungnya melengkung karena memikul
besarnya dosa-dosanya. Bibirnya kelu karena tidak sanggup mensyukuri besarnya anugerah-Mu.
Di tanah lapang ini, kita semua mengakui dosa-dosa, kita memohon perlindungan Allah yang
Maha Kuasa.

Kita melakukan takbir dan shalat I’d berulangkali dalam kehidupan kita. Lebaran demi lebaran
singgah dalam perjalanan kita di dunia ini, hari demi hari kita menyaksikan berbagai penderitaan
yang dialami oleh anak manusia. jutaan orang kehilangan pekerajaan (di PHK), jutaan orang
kebingunngan bagaimana mencari makan untuk menyambung hidupnya. Ratusan orang mati
menggenaskan karena penyakit dan kesengsaraan, tidak terhitung anak-anak yang sel-sel otaknya
rusak, matanya sayu, perutnya kembung karena kekurangan gizi dan kelaparan, kepala kita
pusing, perut kita lapar, hati kita ketakutan. Hukum tidak lagi menjadi harapan perlindungan
keamanan, jaminan untuk mendapatkan keadilan adalah sesuatu yang sanagt mahal, hukum tidak
berdaya lagi, yang menjadi ukurannya adalah materi siapa yang banyak duit habis perkara
(KUHAP) “kalau ada uang habis perkara”.

‫ أشهد أن ل إله إل ا وحده ل شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله‬،‫الحمد ل الذى جعل شهر رمضان شهرا مباركا‬
‫المبعوث رحمة للعلمين بشيرا ونذيرا وداعيا إلىَ ا بإذنه وسراجا منيرا‬,
Puasa diwajibkan bukan saja di dalam agama Islam, tetapi juga di dalam agama samawi lainnya.
Jadi tidak heran kalau hampir seluruh agama yang ada di dunia ini mensyariatkan puasa. Apa pun
bentuknya. Bahkan pada masyarakat yang tidak mengenal agama, seperti pada bangsa-bangsa
primitif, ditemukan adanya kebiasaan berpuasa.

Pertanyaan adalah mengapa puasa di syariatkan Allah swt pada seluruh agama? Pertama, puasa
adalah alat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hakikat keberagamaan adalah uapaya untuk
mendekati Allah. Kedua, agama memenuhi kebutuhan spiritual atau rohani kita.

Secara filosofis, kita percaya bahwa yang membedakan kita dengan makhluk-makhluk lain
adalah ruh. Sebagian orang menyatakan bahwa hakikat kemanusian seseorang terletak di dalam
ruhnya. Ada suatu penelitian tentang puasa cdi Barat. Penelitian itu mengamati sekelompok
orang yang berpuasa. Setelah beberapa hari puasa, terjadi sesuatu yang aneh. Pikiran mereka
menjadi lebih filosofis. Mereka jadi bisa berfilisafat. Sehingga dengan demikian orang yang
10

berpuasa selalu berfikir yang abstrak bukan pada tataran yang kongkret atau materi.

Salah seorang psikolog “Sigmund Freud” pernah melontarkan suatu teori tentang kesenangan
anak-anak di masa kecil. Meneurutnya, ada tiga tahap perkembangan kenikmatan anak0anak itu.
Ketiganya memiliki persamaan, yaitu semuanya bersifat kongkrut, bisa dilihat dan
pemenuhannya sesegera mungkin. Kalau orang itu lapar, ia makan. Segera puaskan dengan
kesenangan pada makan dan minum. Menurut Freud, dalam ptahap awala perkembangan
kerpribadian anak, letak kenikmatan adalah pada mulutnya. Ia menyebutnya Priode Anal. Anak-
anak menemukan kenikmatan ketika memasukkan sesuatu ke mulutnya. Kesenangan ini
diperoleh dalam pengalaman pertama ketiak dia menyusu pada ibunya. Dia lalu belajar
memasukkan apa saja ke dalam mulutnya. Pada priode ini jika anak-anak diperintahkan untuk
berjalan, dia akan berusaha mengambil sesuatu dan mencoba memasukkanya ke mulut. Bila
tidak ada sesuatu yang bisa diraih untuk diletekkan ke dalam mulutnya, dia akan memasukan
tangannya sendiri.

Pada perkembangan selanjutnya, kenikmatan itu tidak hanya terletak pada mulut. Dia
mendapatkan kenikmatan ketika mengeluarkan sesuatu dari tubuhnya. Seperti ketika dia buang
air besar atau buang air kecil. Masa itu di sebut masa Anal. Pada masa ini, aeaeorang anak bisa
berlama-lama di atas toilet. Dia senangn melihat tumpukan kotorannya dan kadang-kadang ia
permainkannya.

Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah


Sesudah itu, kepribadian berkembang lagi, kini bergeser untuk mempersiapkan diri untuk
menjadi orang lebih dewasa. Priode ini disebut Priode Genital. Dia senang mempermainkan alat
kelaminnya dan memperlihatkannya pada orang tuanya.

Kebutuhan kita semakin hari semakin berkembang, semakin dewasa kita semakin abstraklah
kebutuhan kita. Pada saat-saat tertentu ada orang hanya samapai pada priode pertama, oral saja.
Walaupun swudah dewasa, dia hanay memperoleh kenikmatan pada makan dan minum saja.
Perbedaannya dia ubah makan dan minum dalam bentuk simbol, misalnya dalam bentuk
kepemilikan kekayaan.

Jika kita mengatkan teori yang dikemukakan di atas dengan perkembangan kehidupan sebagaian
manusia sekarang ini, menurutnya adalah mereka telah mengidap penyakit jiwa. Mereka hanya
mengejar kenikmatan dalam makan dan minum saja, atau paling tidak mereka terhambat pada
tingkat genital. Mereka seperti anak-anak, masih mencari kenikmatan dalam mempermainkan
alat kelaminnya. Hal sesui dengan ungkapa ulama kita :

‫الطفولة البشرية‬

“ Anak-anak yang berkumis”

Lembaga-lembaga modern sebagian dibuat untuk memenuhi kebutuhan itu, makan, minum, dan
seks. Bisnis makanan sampai sekarang adalah bisnis yang paling banyak menyedot uang di dunia
modern. Rata-rata kita orang Indonesia mengeluarkan lebih dari 75 % dari penghasilan untuk
makan dan minum. Bahkan tidak tanggung-tanggung di sebuah retoran di Jakarta aset
perbulannya mencapai puluhan milyar rupiah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin dewasa seseorang semakin abstrak
kebutuhannya. Kebutuhan yang paling tinggi adalah ketika seseorang berusaha memenuhi
kebutuhan ruhaniahnya bukan kebutuhan jasmanianya. Itulah orang-orang sangat dewasa. Di
bulan ramadan ini kita di latih untuk mengembangkan kepribadian kita. Kita meninggalkan
tingkat oeral, anal, dan genital ke tingkat ruahaniah yang lebih tinggi. Pada siang hari di bulan
ramadan kita meninggalkan masa kanak-kanak kita, yaitu berusaha menahan diri untuk tidak
memenuhi kebutuhan oral kita dengan tidak makan dan minum. Kita pun mencoba untuk
meninggalkan tahap genital dengan mengendalikan nafsu seks kita. Pada bulan ramadan, kita
belajar menjadi dewasa. Kita berusaha meninggalkan keterikatan pada tubuh kita dan mulai
mendekati ruh kita. Kita adalah gabungan antara ruh dan tubuh; tapi dalam kenyataan sehari-hari
kita masih terikat sekali dengan tubuh kita.
11

Seseorang yang sudah sampai pada tingkat yang keterikatan pada ruhnya lebih besar dari pada
keterikatan pada tubuhnya, akan mampu mengendalikan tubuhnya sendiri. Orang yang sangat
terikat dengan tubuhnya akan mudah sekali dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Dia bisa
kedinginan kalau udara turun. Dia bisa kegerahan kalau suhu udara naik. Sedangkan orang yang
sudah lebih terikat kepada ruh, akan bisa menciptkan tubuhnya sejuk ketika udara amat dingin.

Jamaah Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah


Menurut Murthada Muthahari, salah satu tahap dalam kewalian seseorang adalah ketika ia sudah
bisa mengendalikan hawa nafsunya. Dia tidak akan marah ketika seharusnya marah. Dia tidak
ingin membalas dendam ketika semestinya ia membalas dendam. Dia tidak sakit hati ketika
orang menyakiti hatinya. Nafsunya sudah terkendalikan. Menahan makan dan minum serta
manahan diri dari perbuatan zina sudah termasuk tingkat wali yang paling awal. Jadi pada saat
bulan puasa Insya Allah kita akan menjadi wali-wali Allah pada ting yang paling elementer.

Oleh karena pada bulan puasa ini kita selalu berusaha untuk menjadi wali-wali Allah dengan
mengendalikan hawa nafsu kita yang hanya mementingkan kepentingan tubuh tanpa
memperhatikan kebutuhan ruhaniah kita. Janganlah terlena dengan kebutuhan jasadiahnya. Rezki
yang diberikan oleh Allah kepada hanya kebutuhan komsumtif kita. Kita tumpuk makanan dan
minuman yang berlebih untuk santap ketika buka puasa, sekan-akan suatu kompensasi akan
ketidak makanan dan ketidak minuman di siang hari. Tetapi kita harus melihat betapa banyak
saudara-saudara kita yang tidak bisa menikmati sesuap nasi untuk berbuka puasa, kita ulurkan
bantun kepada mereka gara supaya tercipta suatu kesembangan di antara kita.

Penegakan Syariat Islam di Indonesia

Monday, May 1st, 2017 - Ceramah Ramadhan, Khutbah


Advertisement
12

Khutbah Idul Fitri 2016/1437 H: Penegakan Syariat Islam di Indonesia – Sahabat Cerpi
pada kesempatan kali ini Ceramah Pidato akan berbagi artikel mengenai Khutbah Idul Fitri 2017
atau 1438 H, Judulnya Penegakan Syariat Islam di Indonesia, simaklah:

‫ا أكبر ا أكبر ا أكبر ا أكبر ا أكبر ا أكبر ا أكبر ا أكبر ا أكبر‬

‫ت ألهعلماَلدلناَ لمهن يلههدد اا فللل‬ ‫سييلئاَ د‬‫سلناَ لو ل‬‫شارهودر ألهنفا د‬


‫ب إدللهيده لونلاعهواذ دباَلد دمهن ا‬‫ستلهغفدارها لونلتاهو ا‬ ‫ب اهللعاَللدمهيلن نلهحلمادها لونل ه‬
‫ستلدعهيناها لونل ه‬ ‫الهللحهماد دللد لر ي‬
‫سلامل‬ ‫ا‬
‫صلة لوال س‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫سهولها لوال س‬ ‫شلهاد اسن املحسمددا لعهبادها لولر ا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫شدرهيلك لها لوا ه‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ل‬
‫شلهاد اهن ل دالهل ادل اا لوهحلدها ل ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ ا ه‬.‫ي لاه‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ضلدهل فل لهاَدد ل‬ ‫ضسل للها لولمهن يا ه‬ ‫ام د‬
‫سيِ بدتلهقلو اد لو ل‬
‫طاَلعتدده لللعلساكهم‬ ‫صهياكهم لونلهف د‬ ‫ ااهو د‬: ‫ فللياَدعلباَلد اد‬:‫ السماَ بلهعاد‬.‫صلحاَبدده لولمهن تلبدلعها ادللىَ يلهودم اليدهيدن‬ ‫لعللىَ نلبدييلناَ املحسمدد لولعللىَ لءالدده لوال ه‬
‫سلدامهولن‬ ‫ لياَالييلهاَ السدذهيلن اللمانوا اتساقوا ال لح س‬:‫ لقاَلل اا تللعاَللىَ دفىَ اهلقاهرآْدن اهللكدرهيدم‬.‫تاهفلداحهولن‬
‫ق تالقاَتدده لولل تلامهوتاسن ادلس لوالهنتاهم ام ه‬

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamdu…

Jamaah ‘Id yang berbahagia!

Tahmid, tahlil dan takbir merupakan kalimat-kalimat yang mulia dan agung serta tehormat untuk
dikumandangkan oleh setiap jama’ah, apa lagi dalam suasana kemenangan dan kegembiraan
seperti sekarang ini. Bahkan salawat dan salam kepada Rasul Muhammad saw. juga tidak perlu
terhenti dikirimkan kepadanya di setiap ada kesempatan. Salah satu hal utama yang juga tidak
bisa ditinggalkan adalah komitman dan janji atau tekad untuk tetap bertaqwa kepada Allah
dengan taqwa yang sebenar-benarnya, dan taqwa yang sempurna-sempurnanya.

Jama’ah ‘Id yang berbahagia !

Kesyukuran perlu pula ditegaskan lagi karena baru saja menunaikan pelaksanaan syari’at Islam
berupa puasa dan ibadah-ibadah lainnya dalam kaitannya dengan Ramadhan. Hal ini tentunya
dilaksanaka karenaa dilandasi oleh sebuah kesadaran bahwa sebagai seorang hamba sepetutnya
menyatakan ketaatannya kepada Tuhannya. Ketaatan itu diwujudkan dalam pelaksanaan ibadah
puasa Tuhannya. Ketaatan ini diwujudkan dalam pelaksanaan ibadah puasa di siang hari dan
mendirinkan malam-malam harinya berupa ibadah tarwih dan shalat-shalat lainnya.

Malahan di bumi ini, kita sebagai pengikut setia Muhammad saw. sangat intens (kuat dan padat)
malaksanakan syari’at Islam. Pelaksanaan ini dilaandasi oleh kesadaran sendiri, sebuah pundasi
yang sangat kuat dalam pelaksanaan ajaran atau syari’at Islam. Di bulan ini, umat Islam sangat
rajin menunaikan berbagai bentuk ibadah, bukan hanya dalam bentuk ritual (vertikal), tapi juga
dalam bentuk ibadah-ibadah sosial kemasyarakat (vertikal-horozontal). Betapa giatnya umat
Islam melaksanakan sedekah, bantuan, dan pengeluaran zakat (harta dan fitri) di bilan ini. Pada
bulan tersebut, umat Islam yang ingin meraih kemuliaan dan kehormatan ikhlas membagi
sebagian rezeki yang diperolehnya, bukan hanya dalam batas minimal, tetapi berusaha
melebihinya. Apalagi kini, umat Islam tidak lagi perlu ragu-ragu mengeluarkan zakatnya sebab
pelaksanaannya sudah mendapat jaminan, bahkan legitimasi dari pelaksanaannya dalam bentuk
Undang-undang zakat Nomor 38 Tahun 1999 (kalau tidak salah).

Jama’ah ‘Id yang Terhormat !


13

Mengapa syari’at Islam ini perlu ditegakkan ? hal ini didasari pada sebuah bimbingan dab
pengajaran Allah bahwa Alquran yang menjadi kitab suci umat Islam adalah petunjuk bagi
orang-orang bertakwa, hudan lil-muttaqin (QS. Al-Baqarah (2) :2;

‘’Kitab Alqur’an ini tidak akan keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa’’.

Bukan, Allah Swt menegaskan bahwa Alquran yang diturunkan di bulan Ramadhan ini bisa
menjadi petunjuk bagi umat manusia tanpa kecuali, hudan lin-nas (QS. Al-Baqarah (2): 185;

Pesan-pesan mulia Tuhan ini dipertegas lagi dalam ungkapan lain. Pesan tersebut bahwa Nabi
Muhammad Saw adalah seorang Nabi yang tutus buat kesemuanya. Ia datang dan bertugas
memberikan rahmat kepada alam semesta, Rahmatan lil-‘alamin QS. Al-Anbiya’ (21) : 107;

Rahmat di sini sudah pasti bermakna keuntungan, kesejahteraan, kemuliaan, persamaan,


keadilan, kehormatan, kebersamaan, solidaritas, dan lain-lain. Memang umat ini diminta oleh
Allah dari ungkapan global tersebut agar mengupayakan syari’at Islam yang di anutnya dapat
diwujutkan dalam kehidupan, baik secara individual maupun secara bersama-sama. Diperlukan
kebersamaan umat ini memikirkan, membicarakan dan merumuskan pesan-pesan dan ajaran
Islam yang belum tertuang secara rinci dalam kitab suci agar lebih operasional dalam
memasyarakat, inilah yang dimaksud dengan tugas dakwa yang terhimpun dalam apa yang
disebut amar ma’ruf dan nahi mungkar (ajaran dan seruan kepada kebaikan yang diterima
bersama dan menjauhi dan melarang ketidak benaran).

Jamaah yang terhormat !

Atas dorongan kesejahteraan dan kebaikan bersama, maka timbul sebuah hasrat mulia untuk
menegakkan syari’at Islam kepada segenap umat Islam. Bahkan, penegakan ini tidak hanya
membawa manfaat kepada penganut Islam, tetapi dijamin pula akan memberi keuntungan dan
kebaikan pada penganut agama lain. Agar terwujud hal ini, maka umat Islam tentunya dituntut
agar lebih cerdas dan arif agar senantiasa mendahulukan ajaran dan nilai-nilai kebaikan terlebih
dahulu. Malahan, upaya penegakan ini hendaknya dilaksanakan secara baik dan arif sehing ga
sesuai dengan pesan Alquran di lakukan secara berangsur-angsur dan bertahap, bukan sekaligus.

Konsep penegaka syari’at Islam di sini sama sekali bukan dimaksudkan bahwa kini barulah
dimulai di lakukan hal itu, tapi maksudnya adalah sebuah upaya menyempurnakan penegakan
yang sudah berjalan selama ini. Memang harus diakui bahwa syari’at Islam sudah tegak dan
dilaksanakan oleh umat ini. Namun, perjalanannya ingin lebih disemarakkan lagi dan lebih
disempurnakan serta lebih dipercepak ke segala aspek kehidupan. Penegakan syari’at sudah turut
dilakukan di bawah fasilitas formal negara, tetapi ada lagi keinginan agar lebih dijamin lagi
berdasarkan aturan-aturan positif, meski untuk tahap awal tidak harus disertai dengan pemberian
sanksi secara berturut-turut. Undang-undabg zakat (pemerintah) misalnya telah memfasilitasi
pelaksanaan syari’at zakat agar untuk melakukan kewajiban secara bersungguh-sungguh sebab
sudah sangat legitimate, meski tidak disertai sanksi bagi yang belum melaksanakannya.

Ajaran Alquran dan ajaran lainnya ingin lagi diupayakan agar juga difasilitasi. Hal ini dilakukan
karena negeri ini telah menetapkan aturan positif yang tampaknya belum memberi jaminan dan
dorongan yang memadai. Namun diharapkan dengan mengaitkannya dengan ajajran Alquran,
maka diharapkan umat atau bagsa ini lebih memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran sebab
ada nilai-nilai keilahiyannya sehinnga merasakan lebih mengingat dan lebih memberi nilai plus.
Setiap kali aturan seperti dilaksanakan, maka niali ibadahnya dengan sendirinya akan terikit pula.

Jamaah ‘Id yang terhormat !

Dalam negara yang berlandskan pancasila yang sangta menjamin kehidupan beragama, termasuk
berislam, maka hasrat menegakkan ajaran Islam secara formal dalam bentuk aturan positif
bukanlah hal yang bertentangan dengan semangat kebangsaan yang dibangun atas dasar
pluralitas (kemajemukan). Hal ini lebih dimungkinkan lagi dengan adanya paradikma baru
penyelenggaraan negara dari sistam sentralisasi kepada desentralisasi (otonomi daerah).
Penyelenggaraan negara di daerah sangat memiliki kesempatan untuk merumuskan aturan-aturan
formal yang disepakati dapat membawa kepada kebaikan bersama, misalnya dengan memilih
niali-nilai dan ajaran Islam sebagai aturan mayoritas warga Sulsel umumnya dan masyarakat
Makassar khususnya.
14

Jamaah ‘Id yang terhormat !

Salah satu misalnya agama Islam yang belum berjalan dengan baik di daerah ini adalah masih
maraknya peredaran narkobat dan minuman keras misalnya. Alangkah indahnya dan mulianya
penyelenggaran negera kalau ada sebuah kesempatan untuk membersihkan daerah ini dari
peredaran kedua macam barang haram tersebut. Sebagai salah satu wujud syari’at Islam, maka
segenap penyelenggara negara di daerah ini (legislatif, eksekutif dan yudikatif) sangat mulia
kalau sepakat untuk membersihkan atau membebaskan daerah ini dari praktek peredaran
narkoba, minuman keras, dan jidi. Tentunya, deklarasinya tidaklah cukup hanya dengan satu
kalimat tersebut, tapi perlu durumuskan dalam bentuk pasal-pasal yang memberi bimbingan dan
pegangan dalam melaksanakannya kepada semua, baik bagi rakyat, apa lagi buat penyelenggara
negara.

Hal-hal seperti ini yang amat pantas dilakukan secara bertahap dan secara sama-sama melalui
sebuah upaya bersama menuju kepada kesempatan bersama. Satu persatuan ajaran Alquran
disusun dan ditetapkan sehingga akhirnya masyarakat ini bisa sampai kepada kesempurnaan
pelaksanaan syari’at Islam, baik yang bersifat meliputi kepada semua warga atau khusus kepada
warga Muslim.

Bahkan, kini telah ada semangat dan hasrat umat Islam menegakkan syari’at Islam ini yang patut
disambut baik oleh penyelenggara negara di daerah sebagi upaya mencari solusi atas kagagalan
yang telah dirasakan oleh warga selama ini. Ketika daerah Aceh sudah mendapat kesempatan,
makan daerah ini juga tidak salah untuk mengikuti langkah saudaranya disana. Umat Islam
sangat mulia kalau daerah ini ditetapkan sebagai sebuah daerah yang ingin melaksanakan
otonomi khusus pula daerah Aceh sebagai modelnya. Dengan demikian, syari’at Islam sudah
daoat dilaksanakan secara sempurna, meski harus dilaksanakan secara cerdas, bersama, dan
demkratis. Langkah secara berangsur-angsur dan bertahap merupakan secara terbaik dalam
mewujudkan otonomi khusus ini.

Jamaah ‘Id yang terhormat !

Kini telah muncul keinginan menegakkan syari’at Islam dalam arti menyempurnakan apa yang
telah dilaksanakan selama ini. Penyempurnaan ini dimaksudkan agar syari’at Islam yang
merupakan rahmat bagi semuanya dapat durumuskan secara formal dalam aturan positif. Hal ini
amat dapat dilakukan karena dasar negara pancasila memberi kesempatan dan ditopang pula
dengan paradigma baru dalam pengelolaan negara kepada sistem desentralisasi. Bahkan,
keinginan ini akan lebih kondusif lagi bila diwujudkan dalam bentuk otonomi daerah.

Ketahuilah pula bahwa pelaksanaan syari’at Islam secara sempurna (kaffah) hendaknya
memperhatikan nilai0nilai demokrasi. Bahkan, pelaksanaan ajaran dan nilai Islam yang bisa
membawa kebaikan (rahmat) bagi semua dilaksanakan secara betahap, bukan sekaligus sesuai
dengan metode yang diberikan Alquran. Namun, yang sangat mendesak dilakukan adalah
penegakan kebaikan-kebaikan bersama dan hal-hal yang bisa membahayakan warka tak
terkecuali, seperti pembebasan daerah dari peredaran narkoba, minuman keras, dan judi
misalnya.

Mari kita berdo’a kepada Allah Swt. Dan pasti Allah memberi pahala kepada semuanya sebagai
wujud penerimaan Allah.[cp]

Anda mungkin juga menyukai