Anda di halaman 1dari 32

Pisew 2019 .

Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

SPESIFIKASI TEKNIS

PERSYARATAN UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini :
1.1. Pekerjaan Jalan dan Deucker
Panjang Jalan
Lebar jalan
Jumlah deucker dan ukurannya (panjang dan lebarnya)
1.2. Pekerjaan Talud dan Saluran Drainase
Ukuran dimensi talud dan panjangnya
Galian Tanah
Pekerjaan pelengkap, plesteran, dll

1.3. Pekerjaan Jalan beton

 Panjang Jalan
 Lebar jalan
 Jumlah jembatan dan ukurannya (panjang dan lebarnya)
2. Mobilisasi

2.1. Umum
Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
yang memuaskan
BKAD harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan
tenagapelaksana pekerjaan tersebut dan harus memberikan pelatihan yang memadai
Sejauh mungkin dan berdasarkan nasehat Direksi Teknis, BKADharus menggunakan rute
/ jalur tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas
jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan
yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek.
BKAD harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan,
dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut
sampai mendapat persetujuan Direksi Teknis.
2.2. Jangka Waktu Mobilisasi
Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 hari setelah penanda tanganan kontrak,
terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pemimpin Bagian Proyek.
2.3. Penyiapan Lapangan
BKAD akan menguasai lahan yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan pengelolaan
dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek. BKAD harus memenuhi hal-hal sebagai
berikut :
Memenuhi persyaratan peraturan-peraturan nasional dan peraturan-peraturan propinsi.
Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknis sebelum penempatan dan pembuatan Kantor
Proyek dan gudang-gudang serta pemasangan peralatan produksi (plant) konstruksi.
Mencegah sesuatu polusi di sekitarnya sebagai akibat dari operasi pelaksanaan
Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah
selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, dan peralatan konstruksi,
membersihkan serta memperbaiki kondisinya sama dengan keadaan sebelumnya dengan
persetujuan Direksi Teknis.
2.4. Pengukuran dan Pembayaran
Semua biaya untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi akan dimasukkan dalam harga
satuan yang bersangkutan dalam daftar penawaran yang akan disediakan untuk semua alat,
tenaga dan bahan-bahan yang diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah untuk
pekerjaan-pekerjaan yang dimasukkan dalam divisi ini.

1
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

3. Pengujian Lapangan
 BKAD harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan keterampilan untuk mengendalikan
mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi Teknik. Karena
ini program pemberdayaan maka tidak diadakan Pengujian Material secara Laboratorium.
.
3.1. Pengukuran dan Pembayaran
BKAD harus bertanggung jawab membayar biaya-biaya semua pengujian yang
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya pengujian yang ditentukan dalam
divisi ini harus dimasukkan dalam daftar item pembayaran, dan tidak ada pembayaran terpisah
yang akan dibuat untuk pengujian.

4. Pelaksanaan Pekerjaan
4.1. Umum
Untuk menjamin kualitas, ukuran-uluran dan penampilan pekerjaan yang benar, BKAD
harus menyediakan tenaga teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan
memuaskan Direksi Teknik.Tenaga teknik tersebut harus dapat mengatur pekerjaan di
lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan
keterampilan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja BKAD dan memelihara
catatan-catatan serta dokumentasi proyek.
4.2. Pemeriksaan Lapangan
A. Untuk pekerjaan jalan
 Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, BKAD harus mempelajari gambar-
gambar kontrak dan bersama-sama dengan Direksi Teknik mengadakan
pemeriksaan daerah proyek, dan pada khususnya mengukur lebar jalan, daerah
milik jalan, alinyemen untuk setiap pelebaran atau rekonstruksi drainase tepi jalan
dan gorong-gorong,serta melakukan satu pemeriksaan yang terinci semua
pekerjaan jembatan yang diusulkan.
 Patok-patok kilometer dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan bila
diperlukan
 Pada lokasi dimana pelebaran harus dilaksanakan, potongan melintang asli harus
direkam dan diperlihatkan
 Pada daerah-daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan atau lapis
permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus
diukur, serta penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan
kelandaian dan kemiringan melintang, dan untuk menentukan pengukuran
ketebalan serta lebarnya konstruksi baru.
B. Pengendalian Mutu Bahan dan Keterampilan Kerja

Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui
oleh Direksi Teknik. Sertifikat ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua item-
item yang dibuat pabrik termasuk aspal, semen, kapur, baja konstruksi dan kayu. BKAD
harus menyediakan contoh-contoh semua bahan-bahan yang diperlukan untuk menguji
dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan di lapangan dan bilamana Direksi
Teknik meminta demikian, sertifikasi selanjutnya harus dilakukan atau pengujian-
pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas.
Semua ketrampilan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi
dokumen kontark dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik.Bahan
harus diuji di lapangan atau di laboratorium atas permintaan Direksi Teknik dan BKAD
harus membantu dan menyediakan peralatan dan tenaga untuk pemeriksaan, pengujian,
dan pengukuran.
Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan
disain campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi Teknik.
C. Pengelola Lapangan dari BKAD
BKAD harus menunjuk seorang Pimpinan Lapangan untuk memberikan nasehat
dan mengatur pekerjaan kontrak, termasuk pengorganisasian tenaga dan peralatan

2
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

BKAD dan bertanggung jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan
persyaratan kontrak.
Untuk perbaikan-perbaikan kecil dan pekerjaan pemeliharaan, persayaratan ini tidak
harus dan tergantung kepada konfirmasi tertulis dari Pemimpin Bagian Proyek.
BKAD harus menyediakan layanan seorang pelaksana lapangan yang mampu dan
berpengalaman untuk mengendalikan lapangan dalam kontrak, termasuk pengawasan
lapangan, kualitas dan keterampilan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.
D. Pengendalian Lingkungan
BKAD harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh terhadap
pengendalian pengaruh lingkunagn dan semua penyediaan disain serta persyaratan
spesifikasi yang berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta
lintasan air di sekitarnya harus diatasi.
E. Pengaturan Pekerjaan di Lapangan

Untuk keperluan pekerjaan jalan, alinyemen jalan yang ada beserta patok kilometer
yang dipasang secara benar akan diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan
pekerjaan-pekerjaan proyek. Bilamana tidak ada patok kilometer yang ditemukan, patok-
patok marka atau patok-patok referensi akan dibuat oleh direksi Teknik dengan tanggung
jawab BKAD sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan kontrak.
Untuk keperluan pekerjaan jaringan irigasi, patok PRT yang sudah ditetapkan oleh
Pemberi Tugas, diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan pekerjaan-pekerjaan
proyek dan petunjuk khusus yang diberikan pemberi tugas.
F. Untuk keperluan pekerjaan lain-lain
Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, BKAD harus mengadakan survey secara
cermat dan memasang patok beton (benc mark) pada lokasi yang tetap sepanjang
proyek untuk memungkinkan disain, survey perkerasan, atau pengaturan di lapangan
pekerjaan yang harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai refensi di masa depan.
Untuk keperluan pekerjaan jalan, BKAD harus memasang patok-patok konstruksi
untuk membuat garis dan kelandaian bagi pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu
jalan, ketinggian perkerasan, drainase samping dangorong-gorong, sesuai dengan
gambar-gambar proyek dan menurut perintah Direksi Teknik. Persetujuan Direksi Teknik
atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan pekerjaan
konstruksi berikut sesuatu modifikasi atau perubahan yang mungkin diperlukan oleh
Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.
G. Untuk keperluan lain-lain
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelebaran dan pembangunan
baru, penampang melintang harus diambil pada setiap jarak yang disetujui oleh direksi,
atau satu jarak lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi Teknik, digunakan sebagai satu
dasar untuk penghitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan. Penampang melintang
tersebut harus digambar pada profil dengan skala dan ukuran yang ditentukan oleh
Direksi Teknik, serta garis-garis dan permukaan penyelesaian yang diusulkan harus
ditunjukkan.Gambar-gambar profil asli beserta tiga copy harus diserahkan kepada
Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan dan tanda tangan, serta untuk suatu
pengesahan yang diperlukan. Yang asli dan satu copy akan ditandatangani oleh Direksi
Teknik dan copy yang sudah ditanda tangani dikembalikan kepada BKAD.
Pekerjaan-pekerjaan jembatan harus ditata di lapangan di bawah pengendalian dan
pengaturan penuh oleh Direksi Teknik, serta dalam satu kesesuaian yang tinggi terhadap
gambar-gambar dan spesifikasi.Setiap koreksi atau perubahan dalam alinyemen atau
ketinggian harus atas dasar penyelidikan serta pengujian lapangan lebih lanjut dan harus
dilaksanakan sebagaimana yang diperlukan di bawah pengawasan Direksi Teknik.
Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, BKAD harus menyediakan semua
instrumen yang diperlukan, personel, tenaga dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan
penataan di lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
4.3. Pengukuran dan Pembayaran
Semua bahan untuk pekerjaan di dalam divisi ini akan dimasukkan dalam harga satuan
yang bersangkutan dalam daftar penawaran yang akan disediakan untuk semua alat, tenaga
dan bahan-bahan yang diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah untuk pekerjaan-
pekerjaan yang dimasukkan dalam divisi ini.

3
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

5. Standar Rujukan
5.1. Uraian Umum
Peraturan-peraturan dan standar yang dijadikan acuan dalam Dokumen Kontrak akan
membentuk persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan yang harus diselenggarakan
beserta cara-cara yang digunakan untuk pengujian-pengujian yang memenuhi persyaratan-
persyaratan ini.
BKAD harus bertanggung jawab untuk menyediakan bahan-bahan dan keterampilan kerja
yang diperlukan untuk memenuhi atau melampaui peraturan-peraturan khusus atau standar-
standar yang dinyatakan demikian dalam spesifikasi atau yang dikendaki oleh Direksi Teknik.
5.2. Jaminan Kualitas
A. Selama Pengadaan
BKAD harus bertnaggung jawab untuk melakuakan pengujian bahan-bahan yang
diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan-bahan yang diperlukan
dalam pekerjaan tersebut memenuhi atau melebihi persyaratan khusus.
B. Selama Pelaksanaan
Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan-bahan, barang-barang
dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan
tanpa kompensasi bagi BKAD.
5.3. Tanggung Jawab BKAD

Tanggung jawab BKAD untuk melengkapi bukti yang diperlukan seperti bahan-bahan,
keterampilan kerja atau kedua duanya sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik atau
ditentukan dalam Dokumen Kontrak yang ditentukan dalam standar-standar yang diminta.
Bukti-bukti tersebut harus dalam bentuk yang diminta oleh Direksi Teknik secara tertulis, dan
Standar-standar secara visual
Standar-standar yang dipakai adalah standar yang berlaku di Departemen Pekerjaan
Umum.

6. Prosedur Perubahan-Perubahan
6.1. Umum
Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Pemimpin Bagian Proyek (atau oleh
Direksi Teknik yang diberi kuasa oleh Pemimpin Bagian Proyek untuk bertindak atas namanya)
atau oleh BKAD, dan perubahan akan ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar
pembayaran ditentukan dalam satu perintah perubahan menimbulkan satu perubahan dalam
Besarnya Kontrak. Perintah Perubahan tersebut akan dirundingkan dan dirumuskan dalam satu
addendum. Perintah Perubahan dan Addendum harus patuh dengan hal berikut :
6.2. Perintah Perubahan
Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pemimpin Bagian Proyek yang diparaf oleh
BKAD, menunjukkan penerimaannya atas perubahan pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan
persetujuannya atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu.Jika ada untuk pelaksanaan
perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir
standar dan akan mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh Pemimpin Bagian Proyek.
6.3. Addendum
Satu persetujuan tertulis antara Pemimpin Bagian Proyek dan BKAD merumuskan satu
perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan
dalam susunan harga satuan item pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam
besarnya kontrak dan telah dirundingkan sebelumnya dan disetujui di bawah satu perintah
perubahan. Addendum juga akan dibuat pada bagian penutup kontrak dan untuk semua
perubahan-perubahan kontraktual dan perubahan teknis yang besar tanpa memandang apakah
perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk Struktur Harga atau Besarnya Kontrak.

4
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

6.4. Penyerahan-Penyerahan
BKAD akan menunjuk secara tertulis wakil BKAD yang diberi kuasa untuk menerima
perubahan dalam pekerjaan dan yang akan bertanggung jawab untuk memberitahukan pihak-
pihak lainnya dalam tenaga BKAD mengenai otorisasi perubahan-perubahan tersebut.
Pemimpin Bagian Proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa untuk
mengadministrasikan prosedur perubahan atas nama Pemberi Tugas.
BKAD akan membantu setiap pengajuan satu usulan lumpsum, dan untuk setiap Harga
Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk
memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan tersebut.
6.5. Prosedur Awal
Pemimpin Bagian Proyek dapat merintis Perintah Perubahan dengan memberikan kepada
BKADsatu pemberitahuan tertulis yang berisikan :
Satu uraian terinci perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam proyek.
Gambar-gambar dan spesifiksi-spesifiksi kelengkapan yang merinci perubahan yang
diusulkan.
Jangka waktu yang direncanakan mengerjakan perubahan yang diusulkan tersebut. Baik
perubahan yang diusulkan tersebut dapat diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di bawah
struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada maupun Satu Harga Satuan atau Lumpsum
tambahan yang diperlukan, harus disetujui dan dirumuskan dalam satu addendum.
BKAD dapat meminta satu perintah perubahan dengan mengajukan satu pemberitahuan
tertulis kepada Direksi Teknik, berisi :
Uraian perubahan yang diajukan
Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan
Pernyataan pengaruh pada jadwal pelaksanaan, jika ada
Perincian apakan semua atau sebagian usulan perubahan harus dilakukan di bawah struktur
harga satuan item pembayaran yang ada beserta dengan suatu harga satuan tambahan atau
lumpsum yang dipertimbangkan mungkin perlu disetujui.
6.6. Pelaksanaan Perintah Perubahan (change order)
Isi masalah dalam “Perintah Perubahan” berdasarkan pada :
Permintaan Pemimpin Bagian Proyek dan sambutan BKAD atas persetujuan bersama,
atau permohonan BKAD untuk satu perubahan yang diterima oleh Pemimpin Bagian Proyek.
Pemimpin Bagian Proyek akan mempersiapkan Perintah Perubahan tersebut dan
menyediakan satu nomor “Perintah Perubahan”.
Perintah perubahan tersebut akan menguraikan perubahan dalam pekerjaan-pekerjaan,
kedua-duanya penambahan atau penghapusan, dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang
diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.
Perintah perubahan tersebutkan menetapkan dasar pembayaran satu penyesuaian
waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan, dan dimana perlu akan
menunjukkan setiap Harga Satuan ataupun jumlah yang dirundingkan diantara Pemimpin
Bagian Proyek dan BKAD yang perlu dirumuskan dalam satu addendum.
Pemimpin Bagian Proyek akan menandatangi dan menetapkan tanggal “Perintah
Perubahan” sebagai otorisasi bagi BKAD untuk melaksanakan perubahan tersebut.
BKADakan menandatangani dan memberi tanggal perintah “Perintah Perubahan” untuk
menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.

6.7. Pelaksanaan Addendum


Isi masalah dalam Addendum, berdasarkan :
Permintaan Pemimpin Bagian Proyek dan jawaban BKADPermohonan BKAD untuk perubahan
yang direkomendasikan dan disetujui oleh Pemimpin Bagian Proyek.
Pemimpin Bagian Proyek akan mempersiapkan Addendum tersebut.
Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, perubahan teknik
maupun perubahan volume dalam pekerjaan, kedua tambahan maupun penghapusan beserta
revisi Dokumen Kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud.
Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkasan serta tambahan atau
penyesuaian Harga Satuan Item Pembayaran beserta satu perubahan dalam jumlah kontrak
atau penyesuaian dalam jangka waktu kontrak.
Pemimpin Bagian Proyek dan BKADakan menanda tangani Addendum tersebut dan
melampirkan dalam Dokumen Kontrak.

5
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

7. Dokumen Rekaman Proyek


7.1. Umum
BKAD akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak dan akan menyelesaikan
rekaman semua perubahan dalam kontrak sejak dimulai sampai selesainya pekerjaan proyek.
7.2. Penyerahan-Penyerahan
BKAD akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk persetujuan rekaman proyek
tersebut yang selalu dilaksanakan pada hari ke 25 tiap-tiap bulan, atau tanggal lain menurut
perintah Pemimpin Bagian Proyek. Persetujan Direksi Teknik terhadap Dokumen ini diperlukan
untuk persetujuan pembayaran
BKAD akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan
Dokumen Rekaman Proyek Akhir atau Final pada waktu permohonan untuk sertifikat
penyelesaian utama, dilengkapi dengan catatan-catatan berikut :
Tanggal
Nomor dan jadwal proyek
Nama dan alamat BKAD – nomor dan judul masing-masing dokumen rekaman
Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang diserahkan adalah lengkap dan akurat
Tanda tangan BKAD atau wakilnya yang diberi kuasa
7.3. Perangkat Dokumen Proyek
Dengan pemenangan Kontrak, BKADakan mendapatkan seperangkat lengkap semua
Dokumen dari Pemimpin Bagian Proyek tanpa beban biaya yang berkaitan dengan kontrak.
Dokumen tersebut akan meliputi :
Persyaratan umum kontrak Gambar Rencana kontrak Spesifikasi Addendum Modifikasi-
modifikasi lain terhadap kontrak (jika ada). Penyimpangan Dokumen Proyek tersebut harus
disimpan di dalam kantor lapangan dalam satu file dan rak BKAD harus menjaga serta
melindungi dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai, serta harus memindahkan data
rekaman tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan pelaksanaan dan dokumen itu harus
dapat diperoleh setiap waktu untuk pemeriksaan oleh Direksi Teknik.

6
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

PEKERJAAN TANAH
1. Galian
1.1. Uraian Umum
Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau
batu ataupun bahan-bahan lainnya dari jalan kendaraan dan sekitarnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan kontrak yang memuaskan.
Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan-selokan,
pembuatan parit atau pondasi pipa, gorong-gorong, saluran-saluran atau bangunan-bangunan
lainnya, untuk pembuangan bahan-bahan yang tidak cocok dan tanah bagian atas, untuk
pekerjaan stabilisasi dan pembuangan tanah longsoran , untuk galian bahan konstruksi ataupun
pembuangan bahan-bahan buangan dan pada umumnya pembentukan kembali daerah jalan,
sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan yang sangat bertanggung jawab terhadap
garis batas, kelandaian dan potongan melintang yang ditunjukkan pada gambar rencana atau
seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan divisi ini berlaku untuk semua pekerjaan
galian yang dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dalam divisi-divisi lain, dan semua galian diklasifikasikan dalam, satu atau dua katagori.
1.2. Definisi
Galian batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan volume setengah meter kubik atau
lebih besar atau bahan konglomerat padat yang keras yang dalam pendapat Direksi Teknik tidak
praktis untuk menggali tanpa menggunakan peralatan kerja pneumatik, bor atau peledak.Ini tidak
termasuk bahan batuan yang dalam pendapat Direksi Teknik dapat dibuat lepas dan dipecah-
pecah oleh gandengan pembelah hidrolis atau bulldozer. Galian biasa adalah galian lainnya selain
galian batu
1.3. Toleransi Ukuran
Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak boleh berbeda dari yang
ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik. Pekerjaan yang tidak memenuhi toleransi ini harus
diperbaiki sehingga memuaskan Direksi Teknik sesuai dengan sub Divisi 3.1.1 (8).
1.4. Pemeriksaan Lapangan
Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar di bawah divisi ini, ketinggian dan garis batasnya
harus disetujui oleh Direksi Teknik, sebelum BKAD memulai pekerjaan.
Sesudah masing-masing penggalian untuk lapis tanah dasar, formasi atau pondasi
dipadatkan.BKAD harus memberitahukan hal tersebut kepada Direksi Teknik, dan tidak ada bahan
alas dasar atau bahan lainnya akan dipasang sampai Direksi Teknik telah menyetujui kedalaman
penggalian dan kualitas serta kekerasan bahan pondasi.
1.5. Penjadwalan Pekerjaan
Pembuatan parit atau penggalian lainnya yang memotong jalan kendaraan harus
dilaksanakan dengan menggunakan pelaksanaan setengah jalur atau cara lain dengan diadakan
perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.
BKAD harus menyerahkan kepada Direksi Teknik gambar rincian semua bangunan semenara
yang diusulkan untuk digunakan, seperti penyanggaan, penguatan, cofferdam (bendungan
sementara), dinding pemutus aliran rembesan (cut off) dan bangunan-bangunan untuk
pembelokan sementara aliran sungai serta harus mendapatkan persetujuan Direksi Teknik sesuai
dengan gambar-gambar, sebelum melakukan pekerjaan galian yang dimaksud menjadi
perlindungan dengan bangunan-bangunan yang diusulkan tersebut.
1.6. Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian
Semua bahan-bahan yang cocok digali di dalam batas-batas dan lingkup kerja proyek,
dimana mungkin akan digunakan dengan cara yang paling efektif, untuk pembuatan formasi
pematang atau untuk urugan kembali.
Bahan-bahan galian yang berisikan tanah-tanah sangat organis, gambut, berisikan akar-akar
atau barang-barang tumbuhan yang banyak, dan juga tanah yang mudah mengembang, yang
menurut pandapat Direksi Teknik akan menghalangi pemadatan bahan lapisan diatasnya atau

7
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

dapat menimbulkan suatu penurunan yang tidak dikehendaki atau kehancuran, akan
diklasifikasikan sebagai tidak cocok digunakan sebagai urugan dalam pekerjaan permanen.
Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan untuk timbunan, atau setiap bahan yang tidak
disetujui Direksi Teknik harus dibuang dan diratakan dalam lapisan-lapisan tipis oleh BKAD di luar
daerah milik jalan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
BKAD akan bertanggung jawab untuk semua penyelenggaraan dan biaya-biaya bagi
pembuangan bahan-bahan lebihan atau bahan tidak cocok termasuk pengangkutannya dan
mendapat izin dari pemilik atau penyewa lahan dimana buangan tersebut dilakukan.
1.7. Pengamanan Pekerjaan Galian
Selama pekerjaan penggalian, kemiringan galian yang stabil yang mampu menyangga
bangunan-bangunan, struktur atau mesin-mesin di sekitarnya harus dijaga pada seluruh waktu,
serta harus dipasang penyangga dan penguat yang memadai bila permukaan galian yang tidak
ditahan dengan cara lain dapat menjadi tidak stabil. Bila diperlukan, BKAD harus menopang
struktur-struktur di sekitarnya yang mungkin menjadi tidak stabil atau menjadi berbahaya oleh
pekerjaan galian.
Alat-alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud-maksud semacam, tidak
diizinkan berdiri atau beroperasi lebih dekat dari 1.5 meter dari ujung parit terbuka atau galian
pondasi, terkecuali pipa-pipa atau struktur telah selesai dipasang dan ditutup dengan paling sedikit
60 cm urugan dipadatkan.
Bendungan sementara, dinding pemotong aliran rembesan atau sarana-sarana lain yang
mengeluarkan air dari galian, harus didesain secara baik dan cukup kuat untuk menjamin tidak
terjadinya roboh mendadak, dimungkinkan mampu mengalirkan secara tepat bahaya banjir pada
struktur.
Bilamana BKADakan menggunakan bahan peledak yang diperlukan untuk penggalian batu,
bahan peledak harus disimpan, ditangani dan digunakan dengan pengamanan yang paling tinggi
dan ketat, sesuai dengan peraturan hukum pemerintah. BKAD harus bertanggung jawab untuk
mencegah setiap penggunaan peledak yang tidak pada tempatnya, harus menjamin bahwa
penanganan peledak tersebut dipercayakan kepada orang yang berpengalaman dan bertanggung
jawab.
 Semua galian terbuka harus dipasang rintangan yang memadai untuk menghindari tenaga
kerja atau lain-lainnya jatuh dengan tidak sengaja ke dalam galian dan setiap galian terbuka
di dalam daerah badan jalan atau bahu jalan, sebagai tambahan harus diberi marka pada
malam hari dengan drum dicat putih atau semacamnya dengan lampu merah, sehingga
memuaskan Direksi Teknik.
 BKAD harus bertanggung jawab untuk mengadakan perlindungan bagi setiap pipa bawah
tanah yang berfungsi, kabel-kabel, konduit atau struktur di bawah permukaan lain yang dapat
dipengaruhi dan harus bertanggung jawab untuk biaya perbaikan setiap kerusakan yang
disebabkan oleh operasinya.
1.8. Perbaikan Penggalian yang Tidak Memuaskan
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang diberikan dalam sub divisi 3.1.1
(3) harus diperbaiki oleh BKAD sebagai berikut :
Bahan-bahan lebihan (karena penggalian yang tidak effesien) harus dibuang dengan galian
berikutnya.
Daerah yang telah terlanjur digali, atau daerah dimana telah bercerai berai atau berjatuhan,
harus diurug kembali dengan urugan terpilih atau bahan perkerasan permukaan jalan sehingga
memuaskan Direksi Teknik.
1.9. Pelaksanaan Pekerjaan
Prosedur Umum
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap
bahan-bahan di bawah dan di luar batas galian yang ditentukan sebelumnya.
Bila bahan tersebut yang nampak keluar di atas garis formasi atau tanah dasar atau
permukaan pondasi adalah lepas-lepas atau lunak atau secara lain tidak cocok dalam pendapat
Direksi Teknik, bahan itu secara keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya dan
diganti dengan urugan yang cocok seperti diperintahkan Direksi Teknik.
Dimana batu, lapisan keras atau baha tidak dapat dihancurkan lainnya ditemukan berada di
atas garis formasi untuk saluran yang dilapisi, atau pada ketinggian permukaan untuk perkerasan
dan bahu jalan, atau di atas bagian dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan tersebut
8
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

harus digali terus sedalam 20 cm sampai satu permukaan yang merata dan halus. Tidak ada
runcingan-runcingan batu akan ditinggalkan menonjol dari permukaan yang nampak keluar dan
semua bahan-bahan yang lepas-lepas harus dibuang. Profil galian yang telah ditetapkan harus
dikembalikan dengan pengurugan kembali dan dipadatkan dengan bahan pilihan yang disetujui
oleh Direksi Teknik.
Setiap bahan muatan di atas harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum
penggalian dan talud tebing harus dipotong menurut sudut rencana talud.Untuk tebing yang tinggi
harus dibuatkan berm pada setiap ketinggian tebing 5.0 meter yang sesuai dengan gambar
standar.
Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, akan dibuatkan saluran cut off (penutup aliran
rembesan) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana ditunjukkan pada ambar rencana atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik. Daerah-daerah yang baru selesai digali,
secepatnya harus dilindungi juga dengan penyediaan lempengan rumput atau tanaman-tanaman
lain yang disetujui.
Sejauh mungkin dan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, BKAD harus menjaga galian
tersebut bebas air dan harus melengkapi dengan pompa-pompa, peralatan dan tenaga kerja, serta
membuat tempat air mengumpul, saluran sementara atau tanggul sementara seperlunya untuk
mengeluarkan atau membuang air dari daerah-daerah di sekitar galian.
Galian untuk Struktur dan Pipa
 Parit untuk pipa, gorong-gorong atau saluran beton, dan galian-galian untuk pondasi
jembatan dan struktur lainnya, harus dari satu ukuran yang memungkinkan pemasangan
bahan-bahan dengan baik, pemeriksaan pekerjaan dan memadatkan kembali urugan-
urugan di bawah dan di sekitar pipa atau bangunan yang bersangkutan.
 Galian sampai permukaan akhir pondasi untuk mendukung struktrur harus dilakukan sampai
tepat sebelum pendukung tersebut dipasang.
Penggalian untuk Bahan Galian
 Lubang-lubang bahan galian, apakah berada dalam DMJ (daerah milik jalan) jalan raya
dimana saja, harus digali sesuai dengan ketentuan-ketentuan spesifikasi ini.
 Persetujuan untuk membuka satu daerah galian baru, atau mengoperasikan daerah galian
yang ada, harus disetujui Direksi Teknik secara tertulis sebelum suatu operasi galian
dimulai.
 Lubang-lubang harus dilarang atau dibatasi dimana lubang-lubang tersebut menggangu
drainase asli atau drainase yang didesain.
 Di sisi daerah yang miring, lubang-lubang galian bahan di atas sisi jalan yang lebih tinggi,
harus dibuat landai dan dibuat mengalirkan air untuk membawa semua air permukaan ke
saluran tepi dan ke gorong-gorong di dekatnya tanpa terjadi genangan.
 Ujung dari satu lubang galian bahan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter dari kaki satu
tanggul atau 10 meter dari bagian puncak.
 Semua lubang galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh BKAD harus
ditinggalkan dalam kondisi yang rapih dan teratur dengan sisi dan talud yang stabil setelah
pekerjaan selesai.
Pembuatan Bangunan Sementara
 Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik, semua struktur sementara seperti tanggul
sementara atau penyangga penguat, harus dibongkar oleh BKAD setelah selesainya
struktur permanen atau pekerjaan lain untuk galian itu telah dilaksanakan.
 Bahan-bahan yang dikumpulkan dari bangunan-bangunan sementara tersebut tetap
menjadi milik BKAD atau mungkin jika disetujui dianggap cocok oleh Direksi Teknik,
disatukan ke dalam pekerajan permanen dan dibayar di bawah ietm pembayaran yang
relevan dimasukkan ke dalam daftar penawaran.
 Setiap bahan galian yang dapat diizinkan sementara dipasang di dalam satu jalan air, harus
dibuang dalam satu cara sehingga tidak merusak jalan air.
1.10. Cara Pengukuran Pekerjaan
Galian yang dikecualikan dari Pengukuran dan Pembayaran
Banyak pekerjaan galian dibawah kontrak tersebut tidak akan diukur atau dibayar di bawah
divisi ini, dalam banyak kasus (seperti dinyatakan dibawah macam-macam divisi dari spesifikasi
ini). Pekerjaan tersebut akan dimasukkan ke dalam harga penawaran untuk item-item konstruksi
9
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

yang bersangkutan. Jenis galian yang secara khusus dikecualikan dari pengukuran di bawah divisi
ini.Ini diuraikan di bawah.
Penggalian yang dilaksanakan di luar garis batas, profil dan potongan melintang tidak akan
dimasukkan ke dalam volume yang harus diukur untuk pembayaran, kecuali dimana galian yang
kelewat tersebut diperlukan untuk item-item pekerjaan berikut :
 Pembuangan bahan-bahan lunak atau tak sesuai
 Pembuangan batu atau bahan-bahan sejenis lainnya
 Pembuangan tanah dari talud, longsoran, tanggul sementara yang runtuh yang sebelumnya
telah diterima dan memuaskan Direksi Teknik.
 Galian untuk saluran tanah baru dan pelapisan saluran (divisi 2.2) akan diukur secara terpisah
di bawah item pembayaran 2.2
 Galian untuk pekerjaan gorong-gorong pipa beton divisi 2.4 kecuali untuk galian batu,
termasuk pondasi struktur akan dikecualikan dari pengukuran.
Tanah galian yang dilaksanakan dalam batas-batas daerah pembangunan yang dapat
digunakan sebagai urugan tidak dimasukkan dalam item pembayaran khusus melainkan sudah ke
dalam item pembayaran galian tersebut.
Galian yang dilaksankan untuk mendapatkan bahan konstruksi (batu, agregat, tanah) dari
galian atau quarry di luar batas-batas daerah pembangunan tidak boleh diukur untuk pembayaran.
Biaya untuk pekerjaan ini harus dimasukkan dalam penawaran harga satuan untuk bahan
konstruksi.
Galian yang dimasukkan untuk Pengukuran dan Pembayaran
 Pekerjaan galian tidak dikecualikan seperti di atas akan diukur untuk pembayaran sebagai
volume ditempatkan dalam meter kubik bahan-bahan yang digali. Dasar perhitungannya
harus berupa penampang melintang dan profil yang ditunjukkan pada gambar atau diukur di
tempat sebelum penggalian, dan garis batas, kemiringan dan ketinggian pekerjaan galian
akhir yang ditentukan atau diterima. Cara perhitungan harus berupa cara luas rata-rata akhir,
menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter terpisah,
kecuali secara lain dinyatakan untuk kontrak khusus.
 Galian batu (seperti ditentukan di bawah sub divisi 3.2.1 (2) ) akan diukur dalam meter kubik
batu yang diterima dan disetujui antara BKAD dan direksi teknik atas dasar volume
senyatanya yang dibuang oleh mesin gali sebagai hasil dari penggalian di dalam garis batas
dan ketinggian yang diatur oleh direksi teknik. Galian batu akan diukur di bawah item
pembayaran ini terhadap semua item galian dalam setiap potongan dari spesifikasi ini.
Dasar Pembayaran
 Volume galian yang diukur seperti di atas akan dibayar per satuan pengukuran pada harga-
harga yang dimasukkan dalam daftar penawaran bagi item-item pembayaran yang tercantum
di bawah, yang harga pembayarannya merupakan kompensasi penuh untuk semua
pekerjaan-pekerjaan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan galian
yang diperlukan seperti diuraikan sebelum dalam divisi ini.

Nomor Item Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran


3.1.1 Galian biasa Meter Kubik
3.1.2 Galian batu Meter Kubik

10
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

U R U G A N (TIMBUNAN)

1. Umum
1.1. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, menempatkan dan memadatkan tanah
atau bahan berbutir, yang disetujui untuk pembangunan badan jalan, pengurugan kembali parit-
parit atau galian disekeliling pipa atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis batas,
kemiringan dan ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.
1.2. Definisi
Urugan yang dicakup oleh persyaratan-persyaratan divisi ini di bawah dua katagori :
Urugan biasa untuk badan jalan
Urugan pilihan untuk badan jalan
Urugan pilihan badan jalan digunakan untuk kondisi tanah lunak seperti rawa-rawa, tanah
payau, atau tanah yang selalu terendam air dimana diperlukan satu tanah urugan dengan
plastisitas rendah (bahan berbutir), dan juga dimana stabilisasi tanggul, talud yang terjal atau tanah
dasar harus ditimbun sampai ketinggian dan pemadatan yang tertentu.
Urugan yang diperlukan untuk tujuan umum seperti diuraikan pada sub divisi 2.2.1 (1) di atas
dan tidak termasuk urugan pilihan untuk badan jalan, harus diperlukan sebagai urugan biasa untuk
badan jalan.
1.3. Toleransi Ukuran
Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan
mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan bebas air permukaan.
1.4. Penjadwalan Pekerjaan
Bagian baru badan jalan atau rekonstruksi harus dibangun setengah jalur, kecuali disediakan
satu pengalihan sehingga jalan tersebut dijaga terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.
Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan atau dibawah kondisi
basah.
1.5. Perbaikan Urugan yang Tidak Memuaskan atau Tidak Stabil
Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan atau disetujui
atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan dalam sub divisi 3.2.1 (3) di atas, harus
diperbaiki.
Perbaikan urugan yang tidak memenuhi persyaratan kepadatan atau persyaratan sifat-sifat
bahan spesifikasi ini, dapat meliputi kebutuhan pencampuran dengan bahan lain yang cocok,
disertai dengan penambahan kebasahan, pemadatan yang lebih dan atau pembuangan serta
penggantian atas perstujuan Direksi Teknik.
1.6. Bahan-Bahan
Syarat-Syarat Kualitas
1). Urugan biasa untuk badan jalan
Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan biasa akan terdiri dari galian bahan tanah
atau bahan berbutir-butir yang disetujui oleh Direksi Teknik sebagai bahan yang cocok untuk
digunakan dalam pekerjaan permanen seperti yang diuraikan di bawah sub divisi 3.2.1 (2)
2). Urugan pilihan untuk badan jalan
Urugan pilihan terdiri dari bahan batu, lempung berpasiran, pasir atau kerikil atau bahan
butiran bersih lainnya yang mempunyai indeks plastisitas kecil dan tegangan geser yang baik
untuk pekerjaan lokasi badan jalan kondisi banjir atau kondisi jenuh dan disetujui oleh Direksi
Teknik.
1.7. Pelaksanaan Pekerjaan
Penyiapan Lapangan
 Sebelum menempatkan urugan di atas suatu lapangan, semua operasi pemotongan dan
pembersihan termasuk pengisian lubang-lubang disebabkan pembongkaran akar-akar harus

11
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

diselesaikan sesuai dengan spesifikasi, dan semua bahan-bahan yang tidak cocok harus
dibuang dari batangan tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
 Bilamana tingginya timbunan adalah satu meter atau kurang, tempat pondasi timbunan harus
dipadatkan secara menyeluruh (termasuk membuat lepas-lepas, mengeringkan atau
membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi
persyaratan kepadatan yang ditetapkan untuk urugan yang ditempatkan di sana.
 Jika timbunan tersebut harus dibuat di atas sisi bukit atau dipasang di atas timbunan baru
atau timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan
dudukan yang cukup lebar memikul peralatan pemadatan.
1.8. Penimbunan Urugan
Urugan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dlam lapisan-
lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan padat 20 cm, yang memenuhi toleransi tebal lapisan
yang diberikan dalam sub divisi 3.2.1 (3) spesifikasi ini. Bilamana lebih dari satu lapisan harus
dipasang, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin harus sama ketebalannya.
Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ke tempat yang
sudah disiapkan dan dihampar (dalam cuaca kering).Penumpukan tanah pada umumnya tidak
diizinkan, khususnya selama musim hujan.
Pengurugan kembali di atas pipa-pipa dan dibelakang struktur harus dilakukan secara
sistematis serta sedapat mungkin segera diikuti dengan pemasangan pipa atau struktur
tersebut.Perhatian harus diberikan untuk menjamin bahwa telah diberikan waktu yang cukup
kepada sambungan pipa dengan adukan dan struktur beton untuk mendapatkan kekuatan yang
memadai sebelum pengurugan kembali. Bahan-bahan batuan tidak boleh digunakan sebagai
urugan kembali di sekeliling pipa atau di dalam 30 cm urugan tanah yang langsung di bawah
permukaan formasi perkerasan atau bahu jalan dan tidak ada batu dengan ukuran melebihi 10 cm
akan dimasukkan dalam urugan tersebut.
Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapihkan menurut sudut talud rencana dan bagi
tebing yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengan gambar rencana, serta dibuatkan pula
penyediaan untuk drainase yang memadai.
Untuk perlindungan tebing terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput, dan disusun dalam
posisi di atas talud, atas petunjuk dan sampai memuaskan Direksi Teknik.
1.9. Pemadatan Urugan
Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing-masing lapisan tanah harus
dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan memadai sampai disetujui
dan diterima oleh Direksi Teknik.
Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta atau saluran ke
tengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan pemadatan yang
sama.
Jika bahan urugan harus ditempatkan di atas kedua sisi sebuah pipa atau saluran beton atau
struktur, pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut dibentuk sampai ketinggian
yang hampir sama di atas kedua sisi struktur.
Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknik, urugan di sekitar ujung satu jembatan tidak boleh
ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang atau kepala jembatan sampai bangunan atas
dipasang.

12
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

Tabel Test Laboratorium Bahan Urugan

Pengujian Metode Keterangan

SNI 1968 – 1990 F Menentukan distribusi ukuran


Analisa saringan
partikel agregat kasar dan
agregat halus dan kasar AASHTO T 27 halus

SNI 1967 – 1990 F


Penentuan batas cair AASHTO T 89 Test plastisitas untuk batas cair
dan batas plastis SNI 1966 – 1990 F dan indeks plastisitas
AASHTO T 90

Hubungan kadar air dan SNI 1742 – 1989 F


Test standar proctor
kepadatan AASHTO T 99

CBR (california bearing SNI 1744 – 1989 F Menentukan nilai dukung relatif
capacity) AASHTO T 193 urugan padat

1.10. Pengendalian Lapangan

Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan
spesifikasi. BKAD harus menyediakan semua bantuan yang diperlukan dalam bentuk tenaga kerja,
pengangkutan
1.11. Cara Pengukuran Pekerjaan

Bila dimasukkan dalam daftar penawaran, sebagai satu item pembayaran terpisah, dan
tergantung kepada ketentuan item berikutnya, urugan harus diukur dalam jumlah meter kubik
bahan padat yang ditempatkan dan diterima serta memuaskan Direksi Teknik, dan akan diuraikan
sebagai urugan timbunan bahan biasa atau urugan timbunan bahan pilihan sesuai dengan
spesifikasi dan gambar-gambar dan disetujui oleh Direksi Teknik untuk pekerjaan khusus dibawah
kontrak.
Volume yang harus diukur untuk pembayaran harus atas dasar penampang melintang dan
profil yang disetujui yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau diukur di lapangan sebelum
suatu urugan telah ditempatkan pada garis batas, kelandaian dan permukaan yang disetujui atau
diterima. Cara perhitungan barupa cara luas ujung rata-rata menggunakan penampang melintang
pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter, terkecuali dinyatakan lain untuk kontrak khusus.
Untuk mengukur satu urugan sampai menjadi satu perkerasan timbunan atau pekerjaan
sejenis yang dibangun di atas tanah rawa dimana konsolidasi tanah asli yang baik diharapkan,
marka-marka penurunan harus dipasang dan disurvey bersama-sama oleh Direksi Teknik dan
BKAD. Volume urugan kemudian akan ditentukan atas dasar permukaan tanah sebelum dan
sesudah penurunan.
Urugan yang ditempatkan di luar garis batas dan penampang melintang yang disetujui
termasuk setiap tambahan urugan yang diperlukan untuk dudukan atau penguncian ke dalam talud
yang ada sebagai hasil penurunan pondasi tidak boleh dimasukkan dalam volume yang harus
diukur untuk pembayaran, kecuali dimana secara lain disetujui oleh Direksi Teknik untuk
mengganti bahan-bahan lunak atau tidak cocok yang ditemukan di lapangan selama pelaksanaan.
Urugan porous, bahan filter atau bahan alas dasar untuk pipa gorong-gorong, saluran beton,
saluran dilapisi, saluran porous, dinding kepala dan struktur lainnya, tidak boleh diukur untuk
pembayaran di bawah divisi ini. Bahan-bahan tersebut harus dimasukkan dalam harga satuan
penawaran untuk item-item konstruksi yang bersangkutan.
Urugan yang digunakan dimana saja di luar batas-atas lapangan kerja atau untuk mengubur
bahan-bahan buangan atau untuk penutupan dan memperbaiki galian bahan-bahan, tidak boleh
dimasukkan dalam pengukuran urugan.
1.12. Dasar Pembayaran
Volume urugan yang diukur sebagaimana diberikan di atas, betapapun jaraknya pengakutan
akan dibayar per satuan pengukuran pada harga yang bersangkutan yang dimasukkan dalam
13
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

daftar penawaran untuk item pembayaran yang tercantum di bawah. Harga-harga dan
pembayarannya merupakan kompensasi penuh untuk mendapatkan, menyerahkan, memasang,
memadatkan, menyelesaikan dan menguji bahan-bahan urugan serta semua biaya-biaya lain yang
diperlukan dalam penyelesaian yang baik pekerjaan-pekerjaan yang diuraikan dalam divisi ini.

Nomor item pembayaran Uraian Satuan

Urugan biasa untuk badan jalan Meter Kubik

Urugan pilihan untuk badan jalan Meter Kubik

14
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

STRUKTUR

1. Beton
1.1. UMUM
Uraian
Pekerjaan ini terdiri atas pekerjaan beton sturktur yang dilaksanakan sesuai dengan
bentuk dimensi seperti yang tercantum pada gambar rencana atau atas petunjuk direksi
teknik.
1.2. Kelas dan Komposisi Campuran Beton
Kelas beton.yang digunakan pada setiap bagian struktur harus sesuai dengan apa yang
dicantumkan pada gambar rencana atau atas izin direksi teknik sesuai dengan 5.1.2. Semua beton
harus termasuk dalam beton kelas K-225, K-175, dan K-125.Tidak diperbolehkan adanyan udara
didalam beton kecuali disyaratkan dalam spesifikasi khusus.
Beton kelas K-225 digunakan untuk struktur beton bertulang. Jika beton kelas
K-225 dan dilaksanakan dibawah permukaan air maka untuk hal ini dapat digunakan tabel 5.1.1.
penggunaannya harus sepengetahuan direksi teknik. Beton kelas K-175 digunakan untuk beton
tak bertulang atau beton bertulang ringan dalam pondasi.
Beton siklop dengan kelas K-175 pada pondasi atau pada elevasi digunakan sebagai dinding
yang berdiri akibat berat sendiri, pilar yang masif, abutment yang berdiri dengan berat sendiri dan
pondasi berat dengan ketebalan tidak kurang dari 60 cm.
Beton kelas K-125 dipergunakan sebagai lapisan lantai dasar pondasi dan sebagai
pengisi.Jumlah semen maksimum untuk setiap jenis beton tidak boleh lebih dari 450 kg/meter
kubik.Komposisi beton. Menentukan proorsi dan berat ukuran perbandingan-perbandingan dan
berat alat pengukur untuk beton ditentukan sebagai berikut .
Ketentuan-ketentuan tersebut dibuat setelah semua material yang disediakan oleh BKAD sudah
disetujui.
Percobaan campuran. Direksi teknik akan menentukan perbandingan campuran beton
dengan dasar daripada percobaan campuran dengan material yang digunakan untuk pelaksanaan
dilapangan. Perbandingan-perbandingan tersebut akan menghasilkan beton dengan perkiraan
jumlah semen seperti yang tercantum pada tabel 5.1.1. dengan toleransi plus atau minus 2 persen
untuk kelas beton tertentu.
Untuk tercapainya kekuatan beton yang optimum dan keawetannya jumlah air yang dipakai
hendaknya sesuai dengan tabel 5.1.1 yang diperlukan agar beton tersebut mudah dikerjakan,
mempenyai konsistensi cukup sesuai dengan keperluannya pada konstruksi.
BKAD, mungkin mendahului persetujuan darpada direksi teknik dengan menggunakan ukuran
daripada agregat seperti yang tercantum pada tabel 5.1.1.
 Jika penggunaan agregat dengan ukuran alternatif yang kemudian menghasilkan beton
dengan kadar air lebih daripada yang diizinkan, maka diperlukan suatu tambahan semen
tanpa kompensasi daripada BKAD akibat daripada penambahan semen tersebut.
 Ukuran-ukuran agregat yang ditentukan harus dipisahkan menurut komponenukuran
sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi khusus. Meskipun demikian, lebih baik untuk
mempunyai dua macam ukuran bila agregat mempunyai ukuran maksimum melebihi 2,5 cm.
Jika satu atau lebih dari pada komponen ukuran dari agregat yang dipergunakan tidak
memenuhi persyaratan gradasi untuk ukuran yang dimaksud, akan tetapi campuran dari
ukuran-ukuran yang ada dapat dipergunakan dan memenuhi spesifikasi gradasi untuk
campuran ukuran tersebut, maka campuran tersebut dapat dipergunakan setelah mendapat
persetujuan secara tertulis.
 Perbandingan dan berat campuran. Pihak direksi teknik akan menentukan berat dalam
kilogram daripada agregat kasar dan halus ( pada keadaan jenuh air dengan kondisi kering
permukaan ) per meter kubik untuk kelas beton yang tertentu dan perbandungan ini tidak
boleh dirubah terkecuali dalam hal sesuai dengan keterangan dalam paragraf berikut ini.
 Sebagai tambahan, pihak direksi teknik juga akan menentukan berat campuran daripada
agregat sesudah ia memastikan kadar air dan memperbaiki berat dari agregat dalam keadaan
jenuh air dan kering permukaan karena adanya uap air
yang bebas.

15
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

 Dalam mencampur agregat untuk bangunan-bangunan beton yang mempunyai volume


kurang dari 25 meter kubik, BKAD dapat mengganti alat pengukur volume yang sudah
disetujui. Dalam hal demikian penimbangan tidaklah diperlukan tetapi volume dari agregat
kasar dan agregat halus yang diperhitungkan untuk tiap campuran haruslah sesuai dengan
yang ditentukan oleh pihak Direksi Teknik.
 Penyesuaian dalam perbandingan. Penyesuaian untuk variasi kekentalan. Jika tidak mungkin
untuk mendapatkan beton dengan kekentalan yang diharapkan dengan campuran yang
semula ditentukan oleh pihak direksi teknik, maka dia dapat membuat perubahan untuk berat
dari agregat sebagaimana diperlukan, dengan catatan bahwa jumlah semen yang telah
ditentukan tidak dirubah.
 Penyesuaian untuk variasi hasil akhir.Jika kadar semen dalam beton, sebagaimana
ditentukan dari hasil rata-rata pemeriksaan hasil akhir, sesuai AASHTO 121 dengan variasi
kurang atau lebih 2 persen daripada yang telah ditentukan dalam tabel 5.1.1. maka
perbandingan tersebut akan disesuaikan oleh pihak direksi teknik untuk menjaga kadar
semennya dalam batas-batas tersebut. Bagaimanapun juga, kadar airnya tidak boleh
melebihi jumlah yang sudah ditentukan.
 Penyesuaiain untuk jumlah air yang berlebihan. Jika, dengan memakai kadar semen yang
telah ditentukan ternyata tidak mungkin untuk menghasilkan beton dengan konsistensi yang
diperlukan tanpa melampaui kadar aiar maksimum sebagaimana ditentukan dalam tabel
5.1.1. maka kadar semennya harus ditambah sesuai dengan perintah pihak direksi teknik
sehingga kadar aiar maksimumnya tidak dilampaui.

1.3. Kekuatan yang diperlukan.


Kekuatan karakteristik dari bermacam-macam kelas beton. Sesuai dengan PBI 71, ditetapkan
sebagai kekuatannya, dimana hanya 5 persen yang cacat, untuk minimum 20 kali percobaan yang
diharapkan akan gagal.
Kekuatan tekan beton rata-rata untuk beton sesuadah 28 hari adalah sama dengan atau lebih
besar dari jumlah kekuatan karakteristik yang bersangkutan, sebagaimana terlihat pada tabel
5.1.1. ditambah dengan batasan kekuatan sebagaimana ditentukan dalam 5.1.2 (5) sedangkan
kekuatan tekan rata-rata pada umur 7 (tujuh) hari adalah 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai
yang ditentukan pada 28 (dua puluh delapan) hari. Jika dapat dipastikan bahwa hasil dari minimum
empat buah percobaan contoh berumur 7 (tujuh) hari tidak memenuhi kekuatan karakteristik yang
ditentukan, maka pihak BKAD tidak boleh melaksanakan pengecoran beton lebih lanjut sampai
ditemukannya penyebaba dari nilai rendah tersebut atau sampai pihak BKAD telah mengambil
tindakan-tindakan untuk menjamin bahwa produksi beton selanjutnya akan memenuhi spesifikasi
dan memuaskan pihak direksi teknik.

Tabel Kekuatan yang diperlukan

Kekuatan pada Karakteristik 28 hari


Kelas Beton Kubus Silinder
(Kg/cm2) (Kg/cm2)

K225 225 185


K175 175 145
K125 125 100

(1) Kubus berukuran 15 cm


(2) Silinder berukuran 15 x 30 cm

1.4. Bahan-Bahan
Semua material yang dibutuhkan untuk menghasilkan beton dengan mutu yang ditentukan
harus mengikuti syarat-syarat di bawah ini.
Bila dianggap perlu , direksi teknik dapat memerintah agar diadakan pemeriksaan pada
bahan-bahan dan beton harus dilakukan dengan cara-carayang ditentukan dalam peraturan ini.
Hasil-hasil pemeriksaan demikian agar dipelihara baik dan disimpan oleh BKAD dan apabila
diminta harus dapat ditunjukkan kepada direksi teknik setiap saat selama pekerjaan selesai.

16
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

Semen
 Untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat dipakai jenis-jenis semen yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SK SNI S – 04 –
1989 – F.
 Untuk konstruksi pada umumnya dimana tidak diminta persyaratan khusus dapat dipakai
semen portland jenis I.
 Untuk konstruksi pada umumnya terutama sekali bila disyaratkan agak tahan terhadap sulfat
dan panas hidrasi yang sedang, maka dapat dipakai semen portland jenis II.
 Semen portland standar harus memenuhi persyaratan kimia dan fisik sebagaimana tercantum
tabel 1 dan tabel 2, dari SK SNI S – 04 – 1989 – F.
 Untuk beton mutu K-175 dan mutu lebih tinggi, jumlah semen yang dipakai dalam setiap
campuran harus ditentukan dengan ukuran berat. Untuk mutu
K-125, jumlah semen yang dipakai dalam setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran
isi. Pengukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari kurang lebih 2,5%.
Agregat Halus (pasir)
 Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batu-
batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.
 Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus
harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh –pengaruh cuaca, seperti
terik matahari dan hujan.
 Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat
kering). Yang diaratikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan
0,063mm. Apabila kadar melampaui 5% maka agregat halus harus dicuci.
 Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang harus
dibuktikan dengan percobaan warna dari ABKAMS Harder ( dengan larutan NaOH). Agregat
halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai, asal kekuatan tekan
adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95% dari kekuatan adukan
agregat yang sama tetapi dicuci hingga bersih dengan air pada umur yang sama.
 Agregat halus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besar dan apabila diayak harus
memenuhi syarat-syarat berikut ini :
 Sisa diatas yakan 4mm, harus minimum 2% berat.
 Sisa diatas ayakan 1mm, harus minimum 10% berat.
 Sisa diatas ayakan 0,35mm, harus berkisar antara 80% dan 95% berat.
 Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan
petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.

Agregat kasar (kerikil dan batu pecah)


 Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Pada umumnya yang
dimaksud dengan agregat kasar adalah dengan besar butir lebih dari 5 mm.
 Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut
tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya.
 Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah ataupun hancur oleh
pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
 Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat
kering) yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan
0,063mm. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.
 Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat
yang reaktif alkali.
 Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari Rudeloff
dengan beban penguji 20 ton, dengan mana harus dipenuhi syarat-syarat berikut :
 Tidak terjadi pembekuan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dar 25% berat.
 Tidak terjadi pembekuan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22% berat, atau dengan
mesin pengaus Los Angeles, dengan mana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari
40% pada 500 putaran.
 Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak,
harus memenuhi syarat-syarat berikut :
 Sisa diatas ayakan 3.15 mm, harus 0% berat.
17
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

 Sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% - 98% berat
 Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan berurutan, adalah maximum 60%
dan minimum 10%.
 Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil antara
bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau tiga perempat dari jarak
bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan.
 Penyimpangan dari pembatasan inidiizinkan, apbila menurut penilaian direksi teknik, cara-
cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadinya sarang-
sarang kerikil.
Desain campuran
 Campuran beton harus direncanakan untuk mendapatkan kombinasi yang paling ekonomis
dan praktis dari material yang tersedia agar dapat menghasailkan kemudahan pengerjaan
(workability) yang baik dalam pembuatan beton baru, dan memenuhi sifat-sifat yang
disyaratkan pada beton.
 Untuk pembuatan beton pada umur 28 hari dengan pengendalian produksi beton yang baik,
dimana digunakan semen portland jenis I dan agregat halus berpasir berbutir sedang
dengan ukuran maksimum nominal 5mm serta digunakannya agregat kasar kerikil dengan
ukuran maksimum nominal 20 mm. Perkiraan pemakaian jumlah semen dan air untuk 1m3
beton : Kita menggunakan pendekatan mutu 1 Pc:2Ps:3Kr dengan menggunakan material
lokal

Air
 Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
 Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran isi
atau ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.
Batu Pecah
 Batu untuk beton cyclop harus terdiri dari batu yang telah disetujui kualitasnya, keras dan
awet dan bebas dari retak dan berpori dan tidak rusak oleh pengaruh cuaca.
 Batu harus bersudut runcing, bebas dari kotoran, minyak dan bahan-bahan lain yang
mempengaruhi ikatannya dengan beton.
Bahan Pembantu
 Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengiaktan dan pengerasan
ataupun untuk maksud-maksud lain, dapat dipakai bahan-bahan pembantu.
 Jenis dan jumlah bahan pembantu yang dipakai harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi
teknik.
 Manfaat dari bahan-bahan pembantu harus dapat dibuktikan dengan hasil-hasil percobaan.
 Selama bahan-bahan pembantu ini dipakai, harus diadakan pengawasan yang cermat
terhadap pemakaiannya.
1.5. Pelaksanaan
Penggudangan dan Penyimpanan material
 Cara pekerjaan dan penyimpanan agregat beton, haendaknya diusahakan sedemikian agar
tidak terjadi pemisahan bahan (segregation) atau pengotoran bahan lain dari luar. Agregat
harus disimpan secara terpisah-terpisahmenurut ukurannya agar tidak saling tercampur.
 Semen harus disimpan dengan teratur dengan rapi menurut urutan datangnya sehingga
pemakaian dapat diusahakan sedemikian agar tidak ada semen yang terlalu lama berada
dalam penyimpanan.
 Semen yang telah menggumpal tidak diperbolehkan untuk dipaaki dalam pekerjaan
konstruksi. Penggudangan material tersebut hendaknya disesuaikan, agar jumlah material
cukup banyak untuk menghindar kemacetan pekerjaan yang diakibatkan keterlambatan
peangiraiman material.
 Pengiriman semen ketempat penyimpanan atau pekerjaan harus dijaga agar semean tidak
menjadi lembab. Selanjutnya syarat-syarat penyimpanan barang-barang material tersebut
harus memenuhi syarat-syarat yang disebut dalam sifat-sifat bahan (NI-3) pasal-pasal dan
penyimpanan material (PBI 1971, pasal 3.9).

18
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

Penakaran bahan-bahan
Material-material bahan beton ditakar menurut beratnya keacuali hal-hal
di bawah ini:
 Air dapat ditakar dengan alat (ember, container atau lainnya) yang telah disetujui oleh direksi
teknik.
 Untuk beton-beton mutu 1 Pc:2Ps:3Kr atau lebih rendah, semen dapat ditakar menurut
ukuran sesuai dengan yang dikeluarkan oleh pabriknya (kantong-kantong/zak-zak) dimana
berat perzak semen tersebut telah diketahui dan dianggap sama untuk tiap zak dari jenis
semen itu. Campuran beton yang telah disetujui dalam hal ini dapat dikonversikan dalam
jumlah takaran semen dalam zak tersebut.
 Bila disetujui oleh direksi teknik, untuk beton mutu 1 Pc:2Ps:3Kratau lebih rendah agregat
dapat juga ditakar dalam volume dengan menggunakan alat-alat yang ukurannya telah
tertentu.
1.6. Pengadukan beton
Syarat pelaksanaan pekerjaan beton dari mengaduk sampai perawatannya hendaknya
sesuai dengan yang disyaratkan pada PBI 1971- Bab 6 dengan syarat-syarat di bawah ini:
Cuaca
Pengadukan, pengangkutan dan pengecoran beton sebaiknya dilaksanakan pada cuaca
yang baik. Bial hari hujan atau panas, maka harus dilakukan usaha-usaha untuk melindungi alat-
alat, pengadukan, pengangkutan dan pengecoran sedemikian sehingga didapat jaminan bahwa
nilai air semen tidak akan berubah karenanya.
Bila dalam hal ini direksi teknik berpendapat usaha-usaha untuk melindungi pengadukan,
pengangkutan dan pengecoran beton itu tidak cukup atau dalam beberapa hal tidak dapat dijamin
nilai air semen dapat dipertahankan.Direksi teknik dapat memutuskan untuk menunda pengecoran
sampai pada cuaca yang lebih baik.
Akibat penundaan ini tidak boleh dijadikan alasan bagi BKAD untuk menuntut ganti kerugian,
karena harus sudah diperhitungkan pada saat mengajukan harga penawaran.
Peralatan
Beton, terutama untuk mutu 1 Pc:2Ps:3Krke atas harus dicampur dengan alat pengadukan
mekanis (beton molen). Beton mutu 1 Pc:2Ps:3Krke bawah umumnya yang bermutu sedang atau
rendah dapat diaduk ditempat pekerjaan atau dipusatkan ditempat lain, dimana apabila
memerlukan pengangkutan yang cukup jauh, harus dengan perlengkapan yang cukup memenuhi
syarat ( truck yang dilengkapi dengan pengaduk mekanis, talang-talang yang mempunyai panjang
dan kemiringan tidak melebihi batas yang ditentukan oleh direksi teknik).
Untuk beton mutu lebih besar dari 1 Pc:2Ps:3Kr, peralatan hendaknya dari type yang dapat
mengerjakan beton dengan nilai air semen yang rendah.
Kecuali akan ditentukan oleh direksi teknik, terutama untuk ketelitian dalam pengontrolannya,
maka beton-beton dengan mutu lebih besar dari 1 Pc:2Ps:3Krharus diaduk ditempat pekerjaan.
Semua peralatan untuk keperluan pengadukan beton hendaknya mempunyai lebel yang terpasang
pada masing-masing alat tersebut, menyebutkan kapasitas alat itu dengan catatan-catatan lain
yang seharusnya dipenuhi agar alat-alat tersebut memberikan hasil optimum.
Alat-alat tersebut tetap dijaga dan dipelihara dengan baik. Terutama container pengadukan
harus tetap bersih dari material-material/ bekas-bekas beton yang mengeras, dimana untuk itu
direksi teknik akan melakukan pemeriksaan agar dalam waktu-waktu tertentu, paling tidak sebelum
atau sesudah pengerjaan pengadukan beton, alat tersebut harus dibersihkan.
Pengadukan beton di lapangan
 Beton harus diaduk dilapangan, dengan alat-alat yang sesuai dimana akan didapatkan hasil
adukan yang homogen. Dimana semen ditakar dengan jumlah zaknya maka harus
diusahakan sedemikian agar campuran terdiri dari jumlah semen bulat dalam zak.
 Kapasitas maksimum mesin pengaduk hendaknya tidak dilampaui . Lamanya pengadukan
umumnya tidak boleh kurang dari 11/2 menit dihitung dari saat tercampurnya semua bahan-
bahan beton termasuk air.
Mengaduk beton secara darurat
 Harus selalu disediakan ditempat pekerjaan sebuah atau beberapa mixer yang selalu dapat
digunakan bila dibutuhkan antara lain dalam keadaan dimana segera dibutuhakan aduakan
beton untuk mengisi kembali bagian-bagian yang rusak.
19
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

 Pengadukan kembali beton-beton yang sudah mulai mengeras tidak diperbolehkan. Beton
didalam keadaan seperti itu, bial dianggap rusak harusa dibuang/disingkirkan dari tempat
pekerjaan. Dimana dikuatirkan adanya keterlambatan dalam pengecoran beton, pengadukan
dapat dilanjutkan sampai 10 menit.
 Untuk jangka waktu yang lebih lama yaitu sampai 11/2 jam, batch pada waktu-waktu tertentu
harus dibalik-balik terus sesuai petunjuk direksi teknik.
 Pada keadaan dimana mixer mekanis rusak, direksi teknik dapat mempertimbangkan
dipakainya cara mengaduk beton dengan tenaga manusia dengan catatan untuk pekerjaan
yang bervolumekecil yaitu untuk mencapai suatu batas penghentian pengecoran sesuai
dengan syarat konstruksi (dalam hal keadaan darurat).
1.7. Pengangkutan Beton
Pengangkutan beton adukan dari tempat pengadukan ke tempat-tempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara-cara dimana dapat dicegah segregasi dan kehilangan-kehilangan bahan-
bahan (air, semen atau butir halus).
Cara pengadukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan
yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.
Memindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan
perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui oleh direksi teknik.
Dalam hal ini direksi teknik mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang-talang
miring ini setelah mempelajari usul-usul dari BKAD mengenai konstruksi, kemiringan dan panjang
talang itu.
Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu satu jam setelah pengadukan
air dimulai. Jangka waktu ini harus diperhatikan apabila diperlukan waktu pengangkutan yang
panjang.
Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam, apbila adukan beton digerakkan
kontinu secara mekanis. Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus
dipakai bahan-bahan penghambat pengikat yang berupa bahan pembantu yang penggunaannya
harus atas seizin direksi teknik
1.8. Pengecoran
Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah, acuan dan pekerjaan
persiapan yang disebutkan pada spesifikasi ini telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh direksi
teknik.
Persiapan
 Sebelum pengecoran dimulai, semua alat-alat, material dan pekerja-pekerja harus sudah
berada ditempat diman seharusnya, dan alat-alat dalam keadaan bersih serta siap untuk
dipakai.
 Permukaan sebelah dalam dari acuan harus sudah dibersihkan, dari bahan-bahan lepas,
kotoran-kotoran maupun potongan –potongan kawat/besi.
 Acuan yang terbuat dari kayu dan dimana dikuatirkan adanya pengisapan air oleh kayu,
harus terlebih dahulu dibasahi dengan air hingga jenuh.
 Tulangan-tulangan harus sudah seluruhnya mendapat izin direksi teknik mengenai
peneampatannya dan telah cukup diberi beton dekking sedemikian sehingga pengecoran
dan pemadatan beton nantinya tidak akan menyebabkan tulangan-tulangan bergeser atau
terlalu dekat dengan permukaan luar beton.
 Pemakaian bahan-bahan pembantu dengan maksud memudahkan pelepasan acauan
setelah beton mengeras, telah betul-betul diperiksa sehingga tidak mengganggu pelekatan
antara besi dan beton.
 Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton yang akan dicor, harus
terlebih dahulu dikasarkan, dibersihakan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuh dan telah
disiram dengan air hingga jenuh.
 Dan sebelum pengecoran beton baru, bidang-bidang kontak beton lama tersebut harus telah
disapu dengan spesi mortal dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.
Pelaksanaan pengecoran
 Pengecoran hanya diperbolehkan pada siang hari, kecuali atas seizin direksi teknik, diaman
untuk pengecoran yang akan dilakukan pada malam hari, perlengkapan-perlengkapan
penerangan dan lain-lain yang diperlukan untuk pekerjaan itu telah dipersiapkan dengan
baik sebelumnya.

20
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

 Pengecoran sebaiknya dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan sebelum beton
mulai mengeras. Penundaan pengecoran dalam hal ini masih diizinkan dalam batas dimana
beton masih dapat dikerjakan tanpa penambahan air.
 Pengecoran dan pengerjaan beton harus disealesaikan dalam waktu 20 menit sesudah
keluar dari mixer, kecuali bila diberikan bahan-bahan pembantu dengan maksud untuk
melambatkan proses pengerasan beton.
 Cara pengerjaan hendaknya dikerjakan sedemikian sehingga tidak terjadi pemisahan bahan
(segregasi) dan pengerjaan kembali beaton yang telah selesai dicor itu.
 Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 11/2 meter dan tidak diperkenankan
menimbun beton dalam jumlah banyak disuatutempat dengan maksud untuk kemudian
meratakannya sepanjang acuan.
 Lubang-lubang untuk pengaliran air, atau keperluan lainnya dapat dibuat dari bambu-bambu
atau batang-batang pisang dengan maksud untuk memudahkan pengambilannya pada
waktu pembongkaran acuan.
 Beton, acuan dan atau tulangan-tulangan yang menonjol keluar harus dicegah dari
kemungkinan kena sentuhan atau getaran yang dapat membahayakan daya lekatnya
dengan beton.
 Pengerjaan secara lapis-lapis horisontal tidak diperbolehkan.
Konsistensi (Slump test)
 Slump test harus sering diakan selama pelaksanaan pekerjaan beton, untuk menjamin agar
nilai air semen tetap sesuai dengan beton-beton yang telah disyaratkan pada tabel 5.1.2.
pasal 4.3.c-1 kecuali ditetapkan lain oleh direksi teknik dengan meangingat cuaca pada
waktu pengecoran (kering atau lembab). Cara pelaksanaan slump test harus sesuai dengan
PBI 1971 Bab 4.4. sebagai berikut :
 Sebuah kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan
tinggi 30 cm (disebut kerucut Abrams) diletakkan diatas bidang alas yang tara yang
tidak menyerap air.
 Kerucut ini diisi dengan adukan sambil diletak ke bawah pada penyokong-
penyokongnya. Adukan beton diisikan dalam tiga lapis yang kira-kira samatebalnay
dan setiap lapis ditusuk-tusuk sekurang-kurangnya sepuluh kali dengan tongkat baja
dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm dan dengan ujung yang dibualatkan.
Setelah bidang atasnya disipat rata, maka dibiarkan ½ menit.
 Selama waktu ini adukan beton yang jatuh sekitar kerucut disingkirkan, segera setelah
itu penurunan puncak kerucut terhadap tingginya semua diukur.
 Hasil pengukuran ini disebut slump dan merupakan ukuran dari kekentalan adukan
beton tersebut.
1.9. Pemadatan/getaran
Selama dan sesudah pengecoran, beton harus dipadatkan/digetar dengan alat-alat
pemadat/getar (internal atau external vibrators) mekanis, kecuali bila direksi teknik mengizainkan
cara pemadatan dengan tenaga manusia.
Cra pemadatan dengan tenaga manusia terdiri dari memukul-mukul acuan dari sebelah luar,
merocok dan menusuk-nusauk adukan beton secara kontinyu.
Ketelitian dalam hal ini sangat perlu untuk diperhatikan agar semua sudut-sudut terisi, sela-
sela diantara dan disekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan tualngan tersebut,
membuat gar permukaan menjadi rata dan halus, mengeluarkan gelembung-gelembung udara ,
dan mengisi semua rongga.
Harus juga diperhatikan agar penggetaran/ pemadatan tidak terlalu lam dikerjakan yang
dapat mengakibatkan pemisahan bahan-bahan (segregasi)
Tenaga yang mengerjakan pekerjaan ini harus telah banyak pengalaman dan pekerjaan
peamadatan dialksanakan sesuai dengan peatunjuk direksi teknik.
1.10. Mengecor beton didalam air
Bila ditentukan pada gambar rencana atau atas dasar petunjuk direksi teknik, beton dapat
dicor didalam air, untuk maksud menutup keabocoran pada dasar caison.
Cara-cara penggunaan peralatan dan bahan-bahan untuk keperluan tersebut terlebih
dahulu diketahui dan disetujui oleh direksi teknik sebelum pekerjaan itu dimulai.
Caison harus cukup rapat, sedemikian sehingga dapat mencegah arus air yang
mengganggu pelekatan beton muda.

21
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

Selama pengerjaan pengecoran, sampai saatnya beton mengeras yaitu paling sedikit 48
jam sesudah pengecoran, pemompaan tidak diperbolehkan.
 Beton harus dicor secara kontinyu, abagian atas harus diusahakan selalu datar sampai
mencapai ketinggian yang disyaratkan atau paling tidak sampai lebih tinggi dari permukaan
air.
 Cara pengecoran yang kontinyu dimaksud agar tercapainya homogenitas beton secara
keseluruhan untuk menjamin sifat kedap air.
 Penyambungan pengecoran, setelah beton yang dicor terdahulu mengeras, harus
mendapat perhatian khusus sehubungan dengan sifat kedap air tersebut.
 Beton harus dicor dengan alat tremie atau drop-bottom-bucket, yang bentuk dan typenya
memang khusus dipergunakan bagi keperluan tersebut dan telah disetujui oleh direksi
teknik.
 Tremie harus selalu penuh pada saat pengecoran, bila pengaliran terhenti maka tremie
harus dicabut dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum dimulai pengecoran lagi.
 Dalam keadaan apapun dan dengan alat manapun tidak dibolehkan adukan beton jatuh
atau melewati air.
 Baik tremie atau drop-bottom-bucket harus mengeluarkan adukan beton di bawah
permukaan beton muda yang sudah lebih dahulu dicor.
1.11. Permukaan beton jadi
Semua permukaan jadi dari pekerjaan beton harus rata, lurus tidak nampak bagian-bagian
yang keropos atau bagian-bagian yang membekas pada permukaan.Ujung-ujung atau sudut-sudut
harus dibentuk penuh dan tajam. Segera sesudah pembongkaran acuan , bagian-bagian yang
rapuh, kasar lubang-lubang dan bagian-bagian yang tidak memenuhi syarat harus segera
diperbaiki dengan cara pemahatan dan mengisinya kembali dengan adukan semen yang sesuai
baik kekuatan maupun warnanya, untuk kemudian diratakan dengan kayu perata.
Bila perlu diperintahkan oleh direksi teknik seluruh permukaan beton tersebut dapat
dihaluskan dengan ampelas, caborondum atau gurinda sehingga seluruh permukaan jadi beton
tersebut menjadi rata dan halus.
Pekerjaan-pekerjaan itu sebaiknya diselesaikan secepat mungkin dan tidak lebih dari
maksimum 2 hari setelah pembongkaran acuan.
Permukaan beton tumbuk jadi, harus disesuaikan dengan keperluannya.Pada penggunaan
untuk kerb atau trotoir harus rata dan halus dimana ujung-ujung/sudut-sudut harus dibulatkan
dengan radius 1 cm.
1.12. Perawatan beton
Pada umumnya beton yang baru selesai dicora harus dilindungi terhadap hujan dan panas
matahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabakan oleh gaya-gaya senruhan sampai
beton menjadi keras.
Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan basah, pasir basah, atau
menggenanginya dengan air sampai selama waktu perawatan yang akan disebutkan
di bawah ini.
1.13. Pembongkaran acuan dan perancah
Perancah dan acuan tidak diperbolehkan untuk dibukakecuali dari direksi teknik telah
mempberikan persetujuannya. Dalam hal ini, direksi teknik akan memperhitungkan kekeuatan
konstruksi untuk menahan berat sendiri dan beban-beban selama pelaksanaan sedemikian
sehingga tegangan beton dapat ditampung seluruhnya berdasarkan keakuatan kubus test pada
umur yang sama dengan masa mulai selesainya pengeacoran sampai waktu pembongkaran
acuan dan perancah.
Pada umumnya perancah dan acuan dapat dibongkar setelah beton berumur 3 minggu.

Dalam hal-hal dimana pembongkaran acuan dan perancah akan dilakukan secepatnya maka
syarat-syarat minimum di bawah ini harus dipenuhi (lihat tabel 5.1.3.).
Tabel Syarat minimum pembongkaran acuan dan perancah dihitung dari saat selesainya
pengecoran beton (beton dirawat dengan pembasahan)

22
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

Beton dengan high


Beton dengan
Pondasi acuan/perancah early strengths
semen biasa
portland cement

Acuan samping dari balok-balok


diding, kolom dengan ketinggian
pengecoran setinggi :

Di bawah 3 m 2 hari 1 hari

3–6m 3 hari 2 hari

6 – 10 m 5 hari 4 hari

Acuan samping tiang pancang segi 12 jam 8 jam

Acuan samping tiang 8 dan acuan


samping dari balok beton pratekan
Perancah :

Di bawah dek jembatan balok 24 jam 18 jam

Di bawah jembatan pelat 2 tumpuan 7 hari 6 hari

Dibawah balok-balok dengan tumpuan


14 hari 14 hari
dan jembatan lengkung

Perancah yang menyokong balok- 21 hari 21 hari


balok beton pratekan.
Sesudah gaya pratekan diberikan

 Beban-beban pelaksanaan berupa apapun yang bersifat membebeni beton secara terpusat
selama beton masih dipikul oleh perancah-perancah, tidak diperbolehkan, kecuali direksi
teknik telah sepenuhnya memperhitungkan dan mengijinkan hal itu.

2. PERANCAH
2.1. Definisi
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda yaitu sebelum beton
mencapai kekuatan yang diisyaratkan dan sebelum beton mendapat bentuknya yang permanen.
Apabila tidak tercantum dalam gambar rencana, BKAD harus mengajukan gambar tersebut
untuk disetujui oleh direksi teknik.
Segala biaya yang perlu sehubungan dengan perencanaan perancahdan pengerjaannya
harus sudah tercakup dalam perhitungan biaya untuk harga satuan perancah.
2.2. Pengerjaan
Perancah harus dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh terhindar dari bahaya
penggerusan dan penurunan, sedang konstruksinya sendiri harus juga kokoh terhadap
pembebanan yang ditanggungnya.
Perancah-perancah yang dipasang pada sungai-sungai dengan aliran air yang deras,
terutama apabila sering terjadi banjir tinggi, yang dikuatirkan akan menghancurkan perancah,
harus direncanakan sedemikian rupa gar sesedikit mungkin menghambat jalannya air.
Bila perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton berlangsung
menunjukkan tanda-tanda penurunan yang besar sehingga menurut pendapat direksi teknik hal
itu akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir sesuai dengan gambar rencana tidak akan dapat
dicapai, atau menurut pendapatnya penurunan tersebut akan sangat membahayakan dari segi
konstruksi, maka direksi teknik dapat memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton yang
sudah dilaksanakan dan mengharuskan BKAD untuk meperkuat perancah tersebut sehingga
dianggap cukup kuat.

23
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

Biaya sehubungan dengan itu saepenuhnya menjadi tanggungan BKAD, gambar rencana
perancah dan sistem pondasinya, secara detail harus diserahkan kepada direksi teknik untuk
dapat di setujuidan pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum gambar rencana
tersebut disetujui serta perancah telah dianggap cukup kokoh untuk dapat digunakan.

3. ACUAN BETON
3.1. Definisi
Acuan beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu, baja atau beton precast yang
digunakan untuk membentuk beton muda agar bila telah mengeras mencapai dimensi dan
kedudukan seperti yang telah tercantum dalam gambar rencana.
3.2. Pengerjaan
Semua pekerjaan acuan beton harus sesuai dengan petunjuk direksi teknik.Gambar rencana
secara mendetail tentang bentuk acuan beton itu harus mendapat persetujuan dari direksi
teknik.Pengerjaan pengecoran tidak boleh dimulai sebelum cara-cara pengecoran, dan persiapan-
persiapannya disetujui oleh direksi teknik.
Acuan beton harus direncanakan sedemikian sehingga pada waktu pembongkarannya tidak
akan menimbulkan kerusakan pada beton atau perancah. Dalam hal beton pratekan, acuan beton
harus diusahakan sedemikian sehingga pergerakkan beton akibat gaya-gaya pratekan dapat
ditampung tanpa menimbulkan kerusakan pada beton ataupun acuan.Acuan beton harus cukup
kokoh menahan getaran-getaran alat vibrator.Lendutan diantara dua penyokong/penyangga tidak
boleh lebih dari sepertiga ratus bentangnya, atau dalam keadaan apapun tidak boleh melendut
lebih dari 3 mm.
Bahan acuan beton untuk beton biasa umumnya dapat digunakan kayu, baja atau beton cetak
atau bahan-bahan lainnya yang telah disetujui oleh direksi teknik.
Acuan beton dengan maksud untuk permukaan beton yang halus tanpa dikerjakan lagi harus
dibuat dan terdiri dari salah satu yang disebut disini :
 Kayu yang bermutu baik, dikerjakan menurut syarat-syarat pengerjaan dan penyimpanan
seperti yang tersebut pada PPKI, sambungan dikerjakan dengan alur dan lidah, dan
dihaluskan pada sebelah dalam,
 Baja, dimana sambungan-sambungan paku-keling/baut dikerjakan dengan kepala terbenam,
halus, rata, san kedap air.
 Plywood, dengan penguat-penguat yang berukuran cukup dan berjarak sesuai dengan
petunjuk direksi teknik.
Untuk permukaan beton yang lain, maka bahan-bahan setempat dapat digunakan dimana
dipandang oleh direksi teknik halitu cukup memenuhi persyaratan konstruksi.
Dimensi acuan harus dengan teliti dikontrol sedemikian sehingga bentuk yang tertera pada
gambar rencana sejauh mungkin dapat dicapai.
Bagian dalam dari acuan sebaiknya diberi minyak, gemuk atau bahan lain yang disetujui oleh
direksi teknik agar permukaan acuan mudah lepas bila beton telah mengeras.
Bahan-bahan tersebut harus terdiri dari bahan ynag tidak mempengaruhi mutu beton dan
tidak menyebabkan warna-warna kotor/berlainan pada permukaan beton nantinya. Pemberian
bahan tersebut dipermukaan acuan dilakukan sebelum penempatan besi-besi tulangan sehingga
didapat suatu kepastian bahwa bahan-bahan tersebut tidak menempel pada permukaan besi-besi
tualangan yang dikuatirkan akan mengurangi daya rekat besi dan beton.
Dalam waktu dekat sebelum pengecoran, acuan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran dan
bahan lepas, serbuk gergaji, debu-debu dan sebagainya.
Bila beton dicor pada galian, dinding-dinding tegak lurus harus diberi acuan kecuali ditentukan
lain oleh direksi teknik atau gambar rencana.
3.3. Pengukuran Dan Pembayaran
Cara pengukuran
Beton diukur dalam kubik meter menurut yang terpasang dengan ukuran seperti yang
ditentukan pada gambar rencana. Tanpa adanya pengurangan volume daripada pemasangan pipa
yang diameternya kurang dari 20 cm atau pembesian, angker dan lobang-lobang untuk pengaliran.
Tidak ada pembayaran lain untuk penambahan cement, bahan-bahan pembantu lainnya serta
untuk pekerjaan finishing. Mutu beton 1 Pc:2Ps:3Kr dapat digunakan untuk pembetonan diamana

24
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

telah disyaratkan mutu beton 1 Pc:2Ps:3Kr atau mutu beton K-200 dan untuk kemudian akan
diukur dan dibayar sesuai dengan mata pembayaran untuk beton
1 Pc:2Ps:3Kr atau beton 1 Pc:2Ps:3Kr. Mutu beton K-175 dapat digunakan untuk pembetonan
dengan mutu 1 Pc:2Ps:3Kr seperti yang telah disyaratkan dan akan dibayar dengan mata
pembayaran mutu beton 1 Pc:2Ps:3Kr. Batu belah yang digunakan untuk beton cyclop tidak
diadakan untuk pembayaran tersendiri.
Dasar pembayaran
Volume dari pekerjaan beton dihitung menurut ketentuan diatas dan akandibayar menurut
kontrak harga satuan per meter kubik.
Harga-harga satuan diatas termasuk semua pekerjaan-pekerjaan yang melengkapi pekerjaan
tersebut sehingga dicapai hasil yang diminta, termasuk pemasangan instalasi yang ada.
Nomor Item
Uraian Satuan Pengukuran
Pembayaran
Beton kelas 1 Pc:2Ps:3Krpada
5.1.1 Meter kubik
elevasi
Beton kelas 1 Pc:2Ps:3Krdibawah
5.1.2 Meter kubik
air
Beton kelas 1 Pc:2Ps:3Krpada
5.1.3 Meter kubik
pondasi
5.1.4 Beton kelas 1 Pc:2Ps:3Kr Meter kubik
5.1.5 Beton siklop pada pondasi Meter kubik
5.1.6 Beton kelas 1 Pc:2Ps:3Kr Meter kubik

4. PEMBESIAN
4.1. UMUM
Pekerjaan ini termasuk dari menyediakan dan memasang besi beton yang sesuai dengan
spesifikasi ini dan mengikuti gambar rencan atau petunjuk direksi teknik.
4.2. BAHAN-BAHAN
Besi beton
Setiap jenis beton yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik baja terkenal dapat dipakai.Pada
umumnya setipa pabrik baja mempunyai standard umum dan jenis baja, sesuai dengan yang
berlaku.
Mutu besi beton yang dipakai sesuai dengan gamabar rencana atau menurut petunjuk direksi
teknik. Mutu beton dibagi seperti tabel dibawah ini :
Tabel 5.2.
Tegangan leleh karakteristik dan / tegangan
Mutu Sebutan karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2
% (0,2) (kg/cm2)
BJ – 22 Baja lunak 2.200
BJ – 24 Baja lunak 2.400
BJ – 32 Baja sedang 3.200
BJ – 39 Baja keras 3.900
BJ – 48 Baja keras 4.800
Kawat pengikat
Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah
dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

4.3. PELAKSANAAN
Umum
Sebelum mendatangkan besi beton, seluruh daftar ukuran dan daftar bengkokkan besi
beton harusa disiapkan oleh BKAD dan diminta persetujuan kepada direksi teknik, dan tidak ada

25
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

bahan yang boleh didatangkan atau dikerjakan sebelum daftar besi beton disetujui oleh direksi
teknik.
Besi yang digunakan sebagai tulangan hendaknya menuruti persyaratan. Besi tersebut
hendaknya bersih, bebas dari karat, kotoran-kotoran, bahan-bahan lepas, gemuk,minyak,cat,
lumpur, bahan-bahan aduk ataupun bahan lain yang menempel.
Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat terlindung, ditumpui agar tidak menyentuh
tanah dan dijaga agar tidak berkarat ataupun rusak karena cuaca.
Pembengkokan
Besi-besi tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau diluruskan secara hati-
hati.Terutama pada besi tulangan dengan sifat yang getas (hard grade) tidak diperbolehkan untuk
pembengkokan kedua kalinya. Pemanasan besi tulangan tidak diizinkan, kecuali direksi teknik
menentukan lain itupun harus dilaksanakan dengan temperatur yang serendah mungkin yang
dapat dipakai dan dalam daerah yang seminimal mungkin. Bila radius pembengkokan tidak
disebutkan nyata pada gamabar rencana, maka pembengkokan besi tulangan harus paling sedikit
4 kali diameter dari batang yang bersangkuatan (untuk tulangan yang biasa) atau 6 kali diameter
tulangan yang bersangkuatn (untuk besi-besi dengan sifat getas).
Penempatan
 Besi-besi tulangan harus cermat ditempatkan sesuai dengan gambar rencana, dipegang
teguh pada posisinya dan didudukan pada landasan-landasan yang akan menjadi dek beton
yang dibuat dari adukan semen berukuran 5 x 5 x 3 cm dengan campuran 1 pc : 3 pasir,
diikat antara sesamanya atau pada acuan dengan kawat baja, atau cara-cara lain yang
memenuhi keinginan direksi teknik.
 Bagaimanpun tulangan tidak boleh didudukan pada bahan metal atau tualangan duduk
langsung pada acuan yang akan menyebabkan bagian besi nanti akan langsung
berhubungan dengan udara luar.
 Tulangan juga tidak boleh duduk pada kayu atau partikel koral/agregat.
 Sebelum dimulainya pengecoran maka direksi teknik harus diberitahu dan diberikan waktu
yang cukup untuk melakukan pemeriksaan penempatan besi-besi tulangan berdasarkan
gambar rencana. Direksi teknik harus menanda tangani kebenaran pemasangan tulangan
berdasarkan gambar rencana.
Penyambungan
 Sebaiknya tulangan tidak disambung pada seluruh panjang yang dibutuhkannya.
Sambungan yang dilakukan harus sesuai dengan dan pada tempat yang tertera pada
gambar rencana, kecuali atas izin dan pengawasan direksi teknik dan tidak dibolehkan pada
tempat-tempat dengan tegangan maksimum dan sedapat mungkin diselang seling,
sehingga sambungan tidak semuanya/sebagian besar terjadi disuatu tempat.
 Bila ruangan memungkinkan, pada sambungan dimana batang-batang saling melalui
(overlaping) dengan potongan-potongan tulangan agar tidak saling menempel, dan
kemudian harus diikat kuat-kuat minimum didua tempat tiap-tiap sambungan. Panjang
sambungan harus seperti yang diterakan pada gambar rencana.
 Bila tidak ditentukan pada gambar rencana, maka panjang sambungan overlaping diambil
40 kali diameter besi yang bersangkutan.

4.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pengukuran
Besi beton dihitung dalam kilogram, dimana ukuran besi ditentukan didalam gambar aatu
menurut pearintah.
Tidak ada pembayaran terhadap overlap yang ditambahkan oleh BKAD atau terhadap
overlap yang ditunjukkan pada gambar rencana dan tidak disetujui oleh direksi teknik.
Tabel 5.2.2. Tabel Diameter dan Berat per m (kg)

Diameter ( mm) Berat per-m’ ( Kg )


6 0.220
8 0.395
10 0.617
26
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

12 0.888

Diameter ( mm) Berat per-m’ ( Kg )


14 1.210
16 1.580
18 2.000
20 2.470
22 2.980
24 3.550
26 4.170
28 4.830
30 5.550
32 6.310
34 7.130

Cara pembayaran
Volume yang disetujui dari besi beton, seperti yang ditentukan diatas, akan dibayar menurut
gharga satuan per kilogram, terpasang ditempat. Tidak ada biaya untuk kawat pengikat atau
material lain yang mengokohkan besi beton pada tempatnya.

Nomor Item Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

5.2.1. Pembesian Kilogram

5. SIAR (ADONAN) SEMEN


5.1. UMUM
Pekerjaan ini terdiri dari produksi dan pemasangan siar (adonan) semen untuk digunakan
dalam pasangan batu, pekerjaan-pekerjaan drainase, pekerjaan beton dan struktur lainnya yang
diperlukan dalam spesifikasi ini.
5.2. Syarat-syarat Pemakaian
Adonan semen harus digunakan sesuai dengan toleransi, batasan cuaca dan penjadualan
pekerjaan yang tepat terhadap bagian-bagian yang pokok dari spesifikasi ini.
5.3. Contoh bahan
Dua contoh agregat halus yang digunakan dalam adonan semen harus diserahkan kepada
direksi teknik untuk memdapat persetujuan selama paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan
dimulai bersama-sama dengan rincian sumber pengadaan dan hasil-hasil data uji yang sesuai
dengan persyaratan untuk gradasi dan syarat-syarat mutu yang diberikan dalam spesifikasi ini
atau seperti yang ditunjukkan lebih lanjut oleh direksi teknik.
Tidak ada perubahan dalam sumber pengadaan atau kualitas agregat halus akan dibuat
tanpa persetujuan direksi teknik, dan setiap perubahan demikian harus disertai dengan
penyerahan contoh-contoh untuk pemeriksaan dan persetujuan lebih lanjut seperti di atas.
5.4. BAHAN-BAHAN DAN CAMPURAN
Bahan-bahan
1). Semen
Semen Portland biasanya akan dipakai kecuali dinyataka lain dalam daftar penawaran atau
diperintahkan dilapangan oleh direksi teknik.
2). Agregat halus untuk adonan
Agregat halus terdiri dari pasir alam bersih (kalau perlu dicuci sebelum digunakan), bagian
halus dari batu atau kerikil pecah, dan harus disetujui oleh direksi teknik sebelum digunakan.

27
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

3). Air
Air yang digunakan untuk pencampuran adonan semen, harus bersih dan bebas dari benda
organis atau kotoran-kotoran lain yang membahayakan campuran.
Campuran
Adonan harus sebanding dan memenuhi persyaratan berikut :
 Adonan semen yang digunakan untuk penyelesaian atau perbaikan cacat-cacat dalam
pekerjaan beton dan untuk penyambungan pipa-pipa beton, sebagaimana diperlukan
dibawah bagian yang relevan dari spesifikasi ini terdiri dari semen dan agregat halus
dicampur dalam perbandingan 1 semen : 4 agregat halus atas volume. Penanganan
campuran tersebut dengan satu ratio maksimum air atau semen sekitar 0,65 dan adonan
tersebut akan melebihi kekuatan desak yang memenuhi persyaratan beton.
 Adonan yang digunakan untuk menanam (memasang) dan menyambung pasangan batu
dengan perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir. Sejumlah air yang cukup harus ditambah
untuk memberikan campuran yang dapat ditangani dan bila diuji adonan tersebut akan
memiliki kekuatan desak tidak kurang dari 50 kg/cm2 pada 28 hari.

5.5. Pencampuran Dan Penempatan


Pencampuran
 Agregat dan semen harus diukur dan dicampur kering dalam mixer (pencampur) beton, aatu
dengan car a manual diatas dasar yang cocok sampai dihasilkan satu campuran yang
warnanya merata. Kemudian ditambahkan air yang cukup untuk satu campuran yang baik
dan pencampuran berlanjut selama 5 – 10 menit sampai didapatkan satu adonan dari
kekentalan yang diminta.
 Agregat harus diproduksi daalm volumea yang cukup untuk pemakaian segera dan
tambahan dapat diberikan ( didalam jangka waktu 30 menit dari waktu pencampuran ) bial
diminta demikian untuk mempertahankan satu campuran yang mudah ditangani. Akan tetapi
adonan yang tidak digunakan didalam 45 menit sesudah pencampuran harus dibuang.
Penempatan (pemasangan)
 Permukaan yang menerima adonan harus dibersihkan dari setiap bahan lepas, lumpur atau
benda-benada lain yang harus dibuang dan kemudian dibasahi dengan air sebelum adonan
tersebut ditempatkan.
 Bilamana digunakan sebagai permukaan selesai, adonan tersebut harus dipasang diatas
permukaan yang basah dan bersih dalam ketebalan yang cukup untuk menyediakan satu
lapisan pelindung permukaan setebal 1,5 cm dan harus dikulir sampai satu permukaan yang
halus dan rata.
5.6. Pengukuran Dan Dasar Pembayaran
 Adonan semen tidak boleh diukur untuk pembayaran terpisah. Pekerjaan tersebut akan
dianggap berkaitan dengan berbagai item pekerjaan lainnya yang diuraikan sebelumnya
dalam spesifikasi ini dan biaya untuk membuat serta menempatkan adonan semen akan
dimasukkan ke dalam item pembayaran masing-masing pada pekerjaan yang lain.

28
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

PASANGAN BATU

1. Umum
 Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur (bangunan) menggunakan muka batu pilihan yang
disambungkan dalam adonan semen. Struktur demikian akan direncanakan sebagai penyangga
untuk menahan beban yang datangnya dari luar serta akan meliputi tembok penahan pasangan
batu, gorong-gorong persegi, kepala gorong-gorong dan dinding sayap.
 Toleransi Ukuran
 Wajah permukaan dari masing-masing batu muka tidak boleh berbeda terhadap profil permukaan
rata-rata lebih dari 3 mm.
 Ukuran minimum batu adalah :
 Tebal minimum = 15 cm
 Lebar minimum = 1,5 x lebar (22,5 cm)
 Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
 Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh Direksi Teknik dengan memperhitungkan jenis
struktur, lokasi batu dalam struktur dan persyaratan umum stabilitas dan saling mengunci.
1.1. Contoh
Dua buah contoh yang menggambarkan masing-masing batu yang digunakan untuk
pasangan batu, harus diserahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan dimulai.
Contoh bahan agregat halus yang digunakan untuk adonan semen, harus juga diserahkan
kepada Direksi Teknik untuk mendapat persetujuan yang sesuai dengan divisi 5.3.Spesifikasi ini.
Kondisi Lapangan Pekerjaan :
 Semua galian harus selalu bebas air dan BKAD harus melengkapi semua bahan-bahan yang
diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau mengalirkan air, termasuk saluran-
saluran sementara pengaliran lintas air, menyediakan saluran pengarah dan bendungan
sementara.
 Pompa cadangan harus disiapkan oleh BKAD di tempat pekerjaan selama pelaksanaan
pekerjaan, sebagaiman diperintah Direksi Teknik.
1.2. Penjadwalan Pekerjaan
Sebuah jadwal pekerjaan akan disediakan dan diikuti untuk menjamin bahwa jumlah
penggalian dan persiapan telah dilaksanakan termasuk penyediaan adonan segar berdasarkan
tingkat sebenarnya pelaksanaan pasangan batu.
Galian terbuka akan dibatasi sejauh yang diperlukan untuk memberi kondisi yang baik dan
kering pada waktu penggunaan pasangan batu.
Parit-parit memotong jalan akan dibatasi sejauh yang diperlukan untuk memberi kondisi yang
baik dan kering pada waktu penggunaan pasangan batu.
1.3. Perbaikan Pekerjaan yang tidak memuaskan
 Pasangan batu yang tidak memenuhi toleransi ukuran yang diberikan pada divisi 5.4.1 (2)
harus diperbaiki sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
 BKADharus bertanggung jawab pada stabilitas yang normal dan struktur pasangan batu
terselesaikan lengkap, serta harus mengganti setiap bagian yang menurut pendapat Direksi
Teknik menjadi bahaya atau bergeser karena penanganan yang jelek atau kelalaian pihak
BKAD. Akan tetapi BKAD tidak memikultanggung jawab terhadap kerusakan karena bencana
alam seperti gempa bumi atau banjir bandang, asalkan bahwa pekerjaan yang rusak tersebut
sebelumnya telah diterima sepenuhnya oleh Direksi Teknik.
1.4. Bahan-bahan
Batu
 Batu yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak, dan harus memiliki
satu daya tahan (awet).
 Batu-batu tersebut harus berbentu datar, baji ataupun oval dan harus dapat dilapisi
seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila dipasang bersama-sama dan
memberikan, satu profil permukaan di dalam
batas-batas ukuran.

29
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

Adonan
 Adonan yang digunakan untuk pasangan batu harus campuran perbandingan
1 semen : 3 pasir (agregat halus) dengan kualitas dan campuran sebagaimana ditetapkan
pada divisi 5.3 “ Adonan Semen”.
Drainase Porous
 Bahan-bahan berbutir yang disediakan untuk membentuk drainase porous dalam selimut
filter, lapisan dasar dan lain-lain harus sesuai dengan gambar rencana.
Beton
 Beton yang diperlukan sebagai pondasi atau lantai penutup sampai struktur pasangan batu
harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
1.5. Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan untuk Pasangan Batu
 Penggalian untuk penyiapan formasi untuk struktur pasangan batu, harus dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan.
 Pengaturan untuk garis, ketinggian dan kelandaian harus diselesaikan sampai disetujui
Direksi sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai.
 Kecuali ditetapkan atau ditunjukkan lain dalam gambar rencana dasar pondasi harus
horisontal atau (untuk tanah miring) dalam bagian horisontal bertangga.
 Bahan lapisan dasar filter tembus air (permeable) dan selimut filter atau kantong filter harus
disediakan bila ditetapkan didalam gambar rencana atau diperintahkan Direksi Teknik.
Pelaksanaan Pasangan Batu
 Bilamana ditunjukkan pada gambar rencana atau sebagaimana diperintah oleh Direksi
Teknik, dasar (penyangga) beton atau pondasi beton harus dipasang untuk pasangan batu
sampai ketinggian dan ukuran diperlukan.
 Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang, diberikan waktu untuk
penyerapan air. Pondasi atau lapisan dasar yang sudah disiapkan harus juga dibasahi.
 Tebal alas adonan untuk masing-masing lapisan pekerjaan batu adalah dalam batas 2 – 5
cm, tetapi harus dipertahankan sampai keperluan minimum untuk menjamin bahwa semua
rongga di antara batu yang dipasng telah diisi sepenuhnya.
 Suatu lapisan dasar adonan segar tebal paling sedikit 3 cm harus dipasang
di atas pondasi yang telah disiapkan secepatnya sebelum pemasangan batu-batu pada
lapisan pertama. Batu pilihan yang besar harus digunakan untuk lapisan bawah dan di sudut-
sudut. Harus diperhatikan dan dihindari pengelompokan batu yang sama ukurannya.
 Batu harus diletakan dengan permukaan yang paling panjang mendatar dan permukaan
menonjol masing-masing batu harus diatur sejajar dengan permukaan dinding yang sedang
dibangun.
 Batu-batu harus dengan hati-hati dipasang. Alat-alat yang mencukupi harus disediakan
dimana perlu untuk menopang dan memasang batu-batu besar, berat dalam posisinya.
Penggilasan atau memutar-mutar batu diatas pekerjaan batu yang sudah terpasang tidak
diizinkan.
 Pada umumnya banyak penyediaan adonan untuk dasar yang dipasang satu kali harus
dibatasi sampai tingkat kemajuan pemasangan batu sehingga batu-batu hanya dipasang
diatas adonan segar. Jika sebuah batu dalam struktur menjadi lepas atau tergeser sesudah
adonan diletakkan, batu tersebut harus disingkirkan dari adonan-adonan yang mengeras dan
dipasang kembali dengan adonan segar.
Penyediaan Lubang Drainase dan Sambungan Muai
 Kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana atau diperintahkan lain oleh Direksi, lubang
drainase tersebut dapat dibuat dari bambu/pipa paralon harus disediakan dalam semua jenis
dinding penahan. Lubang drainase tersebut dengan diameter sekitar 5 cm dan disusun baik
secara horisontal maupun vertikal jarak 2 meter pusat ke pusat.
 Dinding penahan struktur panjang menerus akan dibangun dengan sambungan muai dengan
interval maksimum 20 meter. Lebar penuh sambungan akan dibentuk dengan ketebalan
sekitar 3 cm serta batu yang digunakan untuk membentuk permukaan sambungan harus
dipilih sehingga memberikan garis tegak yang bersih untuk sambungan.

30
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

 Urugan kembali filter porous terpilih akan dipasang dan dipadatkan di belakang sambungan
muai beserta lubang pelepasan, dengan tebal dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar
rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Pekerjaan Penyelesaian
 Sambungan permukaan antara batu-batu akan diselesaikan hampir rata dengan permukaan
pekerjaan, tetapi tidak menutupi batu-batu selama pekerjaan berlangsung.
 Kecuali ditetapkan lain, permukaan puncak horisontal dari semua pasangan batu akan
diselesaikan dengan tambahan lapisan aus atau adonan semen tebal 2 cm, dikulir sampai
permukaan rata dengan kemiringan melintang yang akan menjamin perlindungan terhadap
air hujan dan dengan ujung yang dibuat tumpul.
 Segera setelah semua batu dipasang, dan sementara adonan masih belum kering,
permukaan yang menonjol harus dibersihkan seluruhnya dari noda-noda adonan.
 Permukaan selesai akan dirawat mengeras sebagaimana diperlukan untuk pekerjaan beton.
 Bila pasangan batu tersebut cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14 (empat belas) hari
setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali akan dilaksanakan
sebagaimana ditetapkan, atau sebagaimana diperintahkan Direksi Teknik.
 Talud dan bahu jalan disekitarnya akan dirapihkan dan diselesaikan sehingga memungkinkan
drainase tidak terhalang dan mencegah penggerusan pada ujung-ujung pekerjaan.
1.6. Pengendalian Lapangan
Pengendalian lapangan dan pemeriksaan pekerjaan akan dilaksanakan setiap hari selama
berlangsungnya pekerjaan untuk dipatuhinya persyaratan Spesifikasi dengan perhatian khusus
mengenai batas-batas toleransi, kondisi lapangan pekerjaan dan penanganan.
1.7. Pengukuran dan Pembayaran
Cara Pengukuran
 Pasangan batu akan diukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volume normal
pekerjaan terselesaikan dan dapat diterima, dihitung sebagai volume theoritis yang ditentukan
oleh garis dan penampang melintang yang disetujui dan diterima oleh Direksi Teknik.
 Setiap bahan terpasang yang melebihi volume theoritis yang disetujui tidak boleh diukur atau
dibayar.
 Galian untuk persiapan pondasi atau pemotongan talud untuk dinding penahan tidak akan
diukur karena pembayarannya sudah termasuk ke dalam harga pasangan batu.
 Bahan filter porous yang diperlukan untuk lapisan dasar atau urugan kembali atau dalam
kantong-kantong filter, tidak akan ada pengukuran atau pembayaran tambahan untuk
pekerjaan ini.

31
Pisew 2019 . Kecamatan Suli Barat Spesifikasi Teknis Konstruksi

LAPISAN PLASTIK

1. Umum

Uraian

Plastik sebagai lantai kerja cor betonyang berhubungan langsung dengan tanah, fungsinya yaitu untuk
menahan agar air semen tidak keluar karena merembes kedalam tanah, penggunaan plastic tergolong
sebagai inovasi baru menggantikan material lantai kerja sebelumnya berupa screed atau cor beton
berkualitas rendah.

32

Anda mungkin juga menyukai