Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ROLEPLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN

SUPERVISI DI DALAM RUANGAN

Pemeran :

1. Kepala Ruangan
2. Kepala Tim
3. Perawat Pelaksana
4. Pasien
5. Keluarga pasien

Diruang anak RS Harapan Kasih terdapat seorang pasien diare yang kondisinya lemah dan
memerlukan terapi cairan. Pada hari yang sama Kepala Ruangan akan melakukan supervisi
terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat. Diruang keperawatan karu menyampaikan
maksud dan tujuan supervisi kepada katim.
Karu : “Selamat pagi.”
Katim : “Pagi.”
Karu : “Ya, pagi ini saya akan menyampaikan tentang supervisi yg akan dilakukan pada
hari ini. Jadi, tujuan untuk dilakukannya supervisi adalah untuk meningkatkan
kualitas layanan di ruangan ini.”
Katim : “Oh,begitu bu, untuk sepervisi sendiri tindakan apa pak yang akan dilakukan
supervisi?
Karu : “Pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan pemasangan infus
yang akan dilakukan. Ada beberapa laporan yang mengatakan bahwa pemasangan
infus di ruangan ini terkesan menyakitkan dan menilai perawat kurang terampil
dalam melaksanakan tugas tersebut.
Maka dari itu, saya akan melakukan supervsi pemasangan infus. Untuk pasien kita
pada hari ini adakah order dari dokter untuk dilakukannya pemasangan infus?”
Katim : “Untuk hari ini, kita mendapatkan order dari dokter untuk melakukan pemasangan
infus terhadap pasien bernama An.(N), 10 tahun dengan diagnosa medis diare.
Sedangkan kondisi anak tersebut sedang mengalami dehidrasi berat bu, dan dari
order dokter agar dilakukan pemasangan infus RL.
Karu : “Baik, pada hari ini kita mempunya 2 pasien yang akan dilakukan pemasangan
infus. Jadi, untuk format penilaian yang akan dilakukan pada supervisi pada hari
ini adalah, nanti saya akan melakukan beberapa penilaian terhadap tindakan yang
akan dilakukan dan nanti saya akan memberikan penilaian terhadap beberapa
instrument tindakan seperti teknik pemasangan infus yang benar. Muungkin ini
ada beberapa format/instrumen penilaian silahkan di baca dulu(menyerahkan map
kepada Katim).
PP : “Iya bu (menerima map).”
Karu : “Ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian tersebut?”
PP : “Tidak ada bu.”
Karu : “Baik kalo begitu langsung aja kepada ners untuk melakukan tindakan tersebut.
Dan untuk semuanya, selamat bekerja.”

Di Nurse Station,
Katim : “Selamat pagi, apa semuanya sudah lengkap?
PK : “Sudah Bu.”
Katim : “Sebelum memulai hari ini, ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu.”
(Berdoa)
Katim : “Saya akan menyampaikan amanah dari karu mengenai supervisi yg akan
dilakukan pada hari ini. Jadi, tujuan untuk dilakukannya supervisi adalah untuk
mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan dilakukan kepada pasien kita.
Dengan seperti itu, maka kualitas layanan di ruangan ini menjadi lebh baik dari
sebelumnya.”
PK : “Oh,begitu bu, untuk sepervisi sendiri tindakan apa pak yang akan dilakukan
supervisi?
Karu : “Pada hari ini, supervise yang dilakukan adalah tindakan pemasangan infus yang
akan dilakukan. Untuk hari ini, kita mendapatkan order dari dokter untuk
melakukan pemasangan infus terhadap pasien bernama An.(N), 10 tahun dengan
diagnosa medis diare. Sedangkan kondisi anak tersebut sedang mengalami
dehidrasi berat bu, dan dari order dokter agar dilakukan pemasangan infus RL.
Jadi untuk ners minta tolong untuk menyiapkan alat untuk pemasangan infus.”
PK : “Baik ners , akan segera saya persiapkan.”
Karu : “Baik, pada hari ini kita mempunya 2 pasien yang akan dilakukan pemasangan
infus. Jadi, untuk format penilaian yang akan dilakukan pada supervisi pada hari
ini adalah, nanti saya akan melakukan beberapa penilaian terhadap tindakan
yang akan dilakukan dan nanti saya akan memberikan penilaian terhadap
beberapa instrument tindakan seperti teknik pemasangan infus yang benar.
Muungkin ini ada beberapa format/instrumen penilaian silahkan di baca
dulu(menyerahkan map kepada PK).
PK : “Iya bu (menerima map).”
Karu : “Ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian tersebut?”
PK : “Tidak ada bu.”
Karu : “Baik kalo begitu langsung aja kepada ners untuk melakukan tindakan tersebut.
Dan untuk semuanya, selamat bekerja.”

**
Karu : “Bagaimana perlengkapan untuk pemasangan infus? Sudah lengkap?”
PK : “Sudah bu.”
Karu : “Baik, kita pasien sekarang ya.”

Setelah itu Karu, Katim dan PK menuju ruangan An. N

Katim :“Selamat pagi bu, kak?”


Ibu & Kakak Pasien : “Ya pagi.”
Katim : “Bagaimana dek kabarnya?”
Pasien : “Iyaaaa, sakit bu.”
Katim :“Sakitnya kenapa dek?”
Pasien : “Lemas bu, sakit perut.”
Katim : “Bu, kami akan memasang infus pada anak ibu, tujuannya agar asupan cairan
pada anak ibu tetap terjaga.Bagaimana bu? Apa ibu mengizinkan?”
Ibu Pasien : “Iya sus, silahkan.”
Katim : “Ada yg ditanyakan sebelumnya bu?”
Ibu Pasien : “Tidak ada sus.”
Katim : “Adek, kita pasang infusnya dulu ya?”
Pasien : “Kak, ini sakit ga kak? Adek takut”
Kakak Pasien : “Gapapa dek, biar adek cepet sembuh. Kakak temenin disini.”
Kati : “Ners bisa dibantu untuk melakukan pemasangan infus?”
PK : “Iya ners Asya, saya akan lakukan pemasangan infusnya” (sambil membawa
troli ke dekat pasien)
“Adek kita pasng infusnya dulu ya”
Pasien : “Sakit ga?”
PK : “Sakit sedikit ya, nanti suster bantu untuk mengurangi rasa sakitnya”
Pasien : “Tapi saya takut”
Kakak Pasien : “Gapapa dek, kakak sama ibu disini. Suster juga baik baik. Gapapa ya?”
PK : “Tidak apa apa adek kan anak pinter, nanti kalo udah dipasang infusnya nanti
adek bisa sehat lagi.”
“Adek kalo udah gede pengen jdi apa?”
Pasien : “Pengen jadi presenter”
PK : “Berarti adek sudah pintar dong kalo dipasang infus, gak usah takut lagi ya de?”
Pasien : “Iya deh”

Kemudian PK melakukan pemasangan infus kepada An. N


Setelah melakukan pemasangan infus.
Katim :“Ibu, kami sudah memasangkan infus ke anak ibu, kami minta izin permisi ke
pasien selanjutnya ya bu.”
Ibu Pasien : “Iya sus, terimakasih”
Karu : “Bagaimana bu sebelumnya ada yg ditanyakan?”
Kakak pasien : “Adik saya kapan ya sembuhnya ya sus?”
Karu : “Kita tunggu perkembangan adik selanjutnya ya.”
Kakak pasien : “Oh begitu, baik sus.”
Karu : “Baik bu, kak, kalo gitu kami kembali keruangan dulu ya. Selamat pagi.”
Keluarga : “Pagi”

Diruangan karu,

Karu : “Tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja pemasangan infus
pada hari ini. Untuk secara prosedur pemasangan infus secara kesluruhan sudah
baik, tapi tadi ada hal 2 yg perlu kita perhatikan bersama,.
PP : “Apa itu bu?”
Karu : “Dalam pemasangan tadi kurangnya interaksi kepada pasien. Jadi, pasiennya tadi
ada merasa sedikit agak takut. Sepertinya hal itu yg perlu kita perhatikan. Baik,
ada yg ingin di klarifikasi?”
PP : “Iya bu, saya menyadari akan hal itu dan nanti akan kami perbaiki.”
Karu : “Ya bagus sekali, interaksi dan komunikasi dalam hal ini komunikasi terapeutik
sangat penting dilakukan apalagi pasien kita anak-anak dan untuk semuanya
sangat bagus sekali apa yg kalian lakukan pada hari ini pertahankan terus dan
sepertinya hanya itu yang bisa saya sampaikan untuk kurang dan lebihnya
mohon maaf. Saya tutup pertemuan ini, wasalammualaikum wr,wb

PP dan PA kembail keruangnya dan karu melakukan dokumentasi keperawatan untuk hasil
supervisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai