Anda di halaman 1dari 5

FUNGI

PERBEDAAN ANTARA BAKTERI DENGAN ARKHAEA

1. Arkhaea : membran sel mengandung ikatan eter, dinding sel tidak memiliki peptidoglikan, gen
dan enzim berprilaku lebih seperti eukariota, memiliki 3 polimerase RNA seperti eukariota dan
extremophiles.
2. Bakteri : membrane sel mengandung ikatan ester, dinding sel terbuat dari peptidoglikan, hanya
memiliki satu RNA polymerase, bereaksi terhadap antibiotic dengan cara yang berbeda dari
yang dilakukan arkhaea.

MORFOLOGI ARKHAEA

Arkhaea diameter sel tunggal antara 0,1 dan 15 mikron, ada beberapa jenis sel pembentuk klaster atau
serat, panjang hingga 200 mikron. Mereka mungkin memiliki berbagai bentuk seperti bulat, berbentuk
batang, berbentuk spiral, dan persegi. Mereka memiliki berbagai jenis metabolisme. Terutama, bakteri
garam dapat menggunakan energi cahaya untuk memproduksi ATP, meskipun arkhaea tidak seperti
organisme lain menggunakan energi cahaya untuk mencapai sama dengan penggunaan rantai transmisi
elektronik fotosintesis.

CONTOH-CONTOH ARKHAEA YANG PENTING

Arkhaea yang terkenal adalah mereka yang extremophiles, dan akan tumbuh subur dalam kondisi keras
yang ditemukan diawal bumi milyaran tahun lalu. 3 kelompok utama adalah halophiles (pecinta garam),
thermophiles (pecinta panas), dan acidophiles (pecinta asam).

1. Halophiles seperti Halobacterium dapat bertahan hidup di air lima kali lebih asin dari laut.

2. Thermophiles seperti Thermus aquaticus berkembang dalam suhu diatas 1130F (450C).

3. Acidophiles seperti Acidiamus infemus bertahan hidup di air dengan pH di bawah 2, sekitar
asam seperti asam lambung.

ANGGOTA DOMAIN ARKHAEA

Arkhaea dibedakan menjadi 2 domain:

1. Berdasarkan adanya membran nukleus, organel-organel bermembran, ribosom, dan lain-lain


(Madigan, et al., 2009)
2. Berdasarkan sistem klasifikasi yang diajukan oleh Adl, et al. (2012)

Arkhaea dapat dikelompokkan ke dalam 5 supergrup (Amoebozoa, Opisthokonta, Excavata, SAR


(Stramenopila Alveolata-Rhizaria), dan Archaeplastida).

1. Amoebozoa merupakan sekelompok organisme yang dicirikan oleh sel amoeboid. Amoebozoa
dibagi menjadi 12 takson, beberapa di antaranya yaitu:
a. Tubulinea, contohnya Amoeba, Chaos, dan Difflugia
b. Discosea, contohnya Endostelium
c. Archamoebae, contohnya Entamoeba, Mastiginia, dan Pelomyxa
d. Gracilipodida, contohnya Filamoeba dan Flamella
e. Multicilia
f. Protosteliida, contohnya Planoprotostelium dan Protostelium

(Adl, et al., 2012)

2. Opisthokonta memiliki karakteristik berupa silia posterior tunggal tanpa mastigonema, sepasang
kinetosom atau sentriol, dan Krista mitokondria yang membentuk pipih. Anggota supergrup
Opisthokonta yaitu Metazoa (animalia, Porifera, Mesozoa, dan Trichoplax) dan fungi.
Opistokhonta terdiri dari 2 takson, yaitu:
a. Halozoa, contohnya Capsasporia, Ichyophonus, Monosiga, Euspongia, Felis, dan Homo
b. Nucletmycea, contohnya Nuclearia, Mucor, Saccharomyces, Neurospora, dan Ganoderma

(Adl, et al., 2012)

3. SAR merupakan gabungan dari 3 kelompok besar eukariota, yaitu:


a. Stramenopila, memiliki 2 silia heterokonta dan Krista mitokondria tubular. Contohnya
Chrisomonas, Sargassum, dan Laminaria
b. Alveolata, memiliki alveola kortikal dengan celah silia atau nikropor dan Krista mitokondria
berbentuk tubuler atau ampuliformis. Contohnya Noctiluca, Plasmodium, dan Paramecium
c. Rhizaria, berupa sel amoeboid (pada umumnya) dengan pseudopodia dan cangkang.
Contohnya Trinema, Nucleosarcomonas, dan Filoreta

(Adl, et al., 2012; Baldauf, 2008)

4. Archaeplastida merupakan supergrup yang mencakup alga merah, alga hijau, dan tumbuhan.
Archaeplastida terdiri dari 3 takson, yaitu:
a. Glaucophyta, contohnya Glaucocystis
b. Rhodophyceae, contohnya Stylonema, Gracilaria, dan Gelidium
c. Chroloplastida, contohnya Ulva, Volvox, Spirogyra, Chara, Sphagnum, Equisetum, Pinus,
Magnolia, dan Citrus

(Adl, et al., 2012)

5. Excevata merupakan sekelompok organism yang memiliki lekukan makan (feeding-groove).


Excavata dikelompokkan menjadi 3 takson, yaitu:
a. Metamonada, contohnya Enteromonas, Giardia, dan Trichomonas
b. Malawimonas
c. Discoba, contohnya Jakoba, Euglena, dan Trypanosoma

(Adl, et al., 2012)


CIRI-CIRI FUNGI (JAMUR)

A. Uniseluler(bersel satu) dan multiseluler(bersel banyak)


B. Struktur tubuh tersusun atas hifa yang bercabang-cabang dan membentuk bangunan seperti
jaringan(miselium) yang terdiri atas :
1. Bagian luar :
a. Dinding sel tersusun atas zat kitin
b. Lendir
2. Bagian dalam :
a. Protoplasma
b. Asam inti yaitu RNA dan DNA
c. Eukariotik(ada membran inti)
C. Merupakan tumbuhan bertalus (akar, batang, dan daun tidak ada)
D. Tempat hidup : tempat yang lembab, kaya akan zat organic, agak asam, dan kurang cahaya.
E. Cara hidup : heterotof, saprofit, dan parasit.
F. Reproduksi :
1. Aseksual, dengan membentuk spora berupa :
a. Konidiospora, merupakan konidium yang dibentuk di ujung atau di sisi hifa.
b. Sparongiospora merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang
disebut sporangium pada ujung hifa khusus. Sporangiospora ada 2, yaitu: Zoospora
(spora berflagel dapat bergerak) dan Aplanospora (tidak bergerak)
c. Antrospora, merupakan spora bersel tunggal yang terbentuk karena terputusnya sel-el
hifa
d. Klamidospora, merupakan spora bersel satu, berdinding tebal dan sangat resisten
terhadap keadaan yang buruk
e. Blatospora, merupakan tunas atau kuncup pada sel-sel khamir
2. Seksual : dengan isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami (sel talus).
Pada reproduksi seksual, jamur juga memiliki spora yaitu :
a. Askospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk didalam kantung yang
dinamakan askus. Dalam setiap askus terdapat 8 askospora.
b. Basidiospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk diatas struktur berbentuk
gada yang dinamakan basidium.
c. Zigospora, merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk dari ujung-ujung dua hifa
yang serasi yang dinamakan gametangia.
d. Oospora, merupakan spora yang terbentuk dari pertemuan antara gamet betina
(oogonium) dan gamet jantan (anteridium), sehingga akan terjadi pembuahan (oosfer)
dan akan menghasilkan oospora.
KLASIFIKASI JAMUR

Jamur diklasifikasikan kedalam 4 kelompok yaitu :

a. Ascomycotina
Merupakan kelompok jamur terbesar dan mudah ditemui disekitar kita. Ascomycotina sebagian
besar bersifat parasit dan saprofit, namun terdapat juga jamur yang bersimbiosis dengan
ganggang hijau biru dan ganggang hijau bersel satu.
ciri-ciri ascimycotina :
1. Hifa bersekat
2. Uniseluler atau multiseluler
3. Dinding sel tersusun atas zat kitin
4. Reproduksi :
a. Aseksual : dengan konidium
b. Seksual : dengan membentuk spora dalam askus
5. Habitat : didarat
6. Dapat bersimbiosis dengan Cyanophyta dengan membentuk lumut kerak (liken)

Contoh : Saccharomyaces cereviceae untuk membuat alcohol, aspergillus wentii untuk membuat
kecap, penicillium camemberti untuk membuat keju, penicillium notatum untuk membuat
antibiotik penisilin.

b. Basidiomycotina
Merupakan jamur yang hidup saprofit dan parasit. Sebagian besar makroskopis dan sering
terdapat di tanah lembab dan di hutan. Basidiomycotina memiliki tubuh buah (basidiokarp).
Bentuk basidiokarp bervariasi ada yang seperti payung, papan, bola, keeping, dan ada yang tidak
beraturan.
Ciri-ciri Basidiomycotina:
1. Hifa bersekat
2. Dinding sel terdiri atas zat kitin
3. Reproduksi:
a. Aseksual : dengan konidium
b. Seksual : dengan memebentuk basidiospora
4. Habitat di darat
5. Dapat bersimbiosis dengan Cyanophyta dengan membentuk lumut kerak(liken)

Contoh :

1. Vulvariela vulvacea(jamur merang) : berbentuk payung, dapat dimakan, dapat dibiakkan


pada media jerami, basidium terdapat di bawah bilah payung.
2. Auricula politricha(jamur kuping) : berbentuk seperti kkuping, dapat dimakan, hidup di
kayu,/tumpukkan lapuk.
3. Puccinia graminis(jamur karat)
c. Deuteromycotina
Merupakan kelompok jamur yang berkembangbiak dengan cara aseksual.Perkembangbiakkan
secara seksualnya belum diketahui, sehingga sering disebut sebagai jamur tak sempurna.
Ciri-ciri:
1. Hifa bersekat
2. Dinding sel terdiri atas zat kitin
3. Reproduksi:
a. Aseksual : dengan konidium
b. Seksual : belum jelas
4. Habitat di darat, bersifat saprofit pada sisa makanan dan parasit npada manusia (penyebab
penyakit kulit dermatonikosis)

Contoh:

a. Cehaladossporium sp : parasit pada tumbuhan


b. Helmithoporium oryzae : parasit pada kecambah
c. Epidermophyton flooestrum : penyakit kaki atlet
d. Candida albicans : parasit dan penyebab penyakit pada vagina

d. Zygomycotina
Anggota dari kelompok ini hamper semuanya dapat ditemui di daratan. Bersifat saprofit dan
multiseluler(bersel banyak) yang berbentuk benang.
Ciri-ciri ;
1. Hifa bersekat
2. Membentuk spora kembara atau spora berflagel
3. Dinding sel tersusun atas zat kitin.
4. Reproduksi :
a. Aseksual : dengan sporangiospora
b. Seksual : dengan membentuk zigospora dari proses gametangiogami
5. Habitat didarat dan air.

Contoh :

a. Rhyzopus stolonifer : membuat ragi tape dan tempe.


b. Mucor mucedo : hidup pada roti.
c. Rhyzopus nigricans : penghasil asam jumarah.

MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR

Anda mungkin juga menyukai