Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KULIAH

STATISTIKA MATEMATIKA II

RESUME PAPER TENTANG BAGAIMANA APLIKASI STATISTIKA


INFERENSIAL DALAM PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN DAN
CONTOH METODE-METODE STATISTIKA DALAM PENELITIAN
PENDIDIKAN

Dosen Pengampu Tonah, M.Si.

Disusun oleh :
Reza Dinanjar Saputra (112070074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Statistika berasal dari bahasa latin yaitu status yang berarti negara dan
digunakan untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik hanya
digunakan untuk menggambar keadaan dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan kenegaraan saja seperti : perhitungan banyaknya penduduk,
peembayaran pajak, gaji pegawai, dan lain sebagainya.
Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari matematika terapan
yang membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih
sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima.
Statistik dibedakan menjadi dua tipe aplikasi, yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensial.
1. Statistik deskriptif adalah serangkaian teknik yang meliputi teknik
pengumpulan, penyajian, dan peringkasan data.
2. Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir, dan mengambil kesimpulan tentang sebagian data
(data sampel) dari seluruh data yang menjadi subjek kajian.
Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan
analisis sebagian data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai
keseluruhan data induknya (populasi). Dalam statistika inferensial diadakan
pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis
tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini
disebut juga statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada
informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpulan dari statistika
inferensial yang hanya didasarkan pada sebagian data saja sebagian data saja
menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilan
keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan
dalam melakukan metode-metode statistika inferensial.
Statistik inferensial digunakan dalam proses mengambil keputusan dalam
menghadapi ketidakpastian dan perubahan. Contoh ketidakpastian adalah kuat
tekan beton dalam suatu pengujian tidak sama, walaupun dibuat dengan material
yang sama. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka metode statitsik digunakan
untuk menganalisis data dari suatu proses pembuatan beton tersebut sehingga
diperoleh kualitas yang lebih baik. Statistik inferensial telah menghasilkan
banyak metode analitis yang digunakan untuk menganalisis data. Dengan
perkataan lain statistik inferensial tidak hanya mengumpulan data, tetapi juga
mengambil kesimpulan dari suatu sistem saintifik.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Statistika Inferensial, akan
diuraikan mengenai pengertian Statistika Inferensial, aplikasi Statistika Inferensial
dalam penelitian bidang pendidikan, dan metode-metode Statistika dalam
penelitian pendidikan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini ada 2
(dua) rumusan masalah yang terkaji yakni :
a. Bagaimana aplikasi Statistika Inferensial dalam penelitian bidang
pendidikan?
b. Apa saja contoh metode-metode Statistika dalam penelitian pendidikan?

3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan aplikasi Statistika Inferensial dalam penelitian bidang
pendidikan.
b. Mengetahui contoh metode-metode Statistika dalam penelitian pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistik Inferensial


Statistika Inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data ynag diperoleh
dari sempel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi.
Oleh karena itu, statistika inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik
penarikan kesimpulan. Dalam statistika inferensial, kesimpulan dapat diambil
setelah melakukan pengolahan serta penyajian data dari suatu sampel yang
diambil dari suatu populasi, sehingga agar dapat memberikan cerminan yang
mendekati sebenarnya dari suatu populasi, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam statistika inferensial, diantaranya:
1. Banyaknya subyek penelitian, maksudnya jika populasi ada 1000, maka
sampel yang diambil jangan hanya 5, namun diusahakan lebih banyak,
seperti 10 atau 50.
2. Keadaan penyebaran data. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa
pengambilan sampel harus merata pada bagian populasi. Diharapkan
dalam pengambilan sampel dilakukan secara acak, sehingga kemerataan
dapat dimaksimalkan dan apapun kesimpulan yang didapat dapat
mencerminkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Statistika Inferensial atau induktif adalah statistik bertujuan menaksir secara
umum suatu populasi dengan menggunakan hasil sampel, termasuk didalamnya
teori penaksiran dan pengujian teori. Statistika Inferensial, yang lazim dikenal
pula dengan istilah statistika Induktif, statistika lanjut, statistika mendalam atau
inferensial statistika, adalah statistika yang menyediakan aturan atau cara yang
dapat di pergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan
yang bersifat umum, dari kesimpulan data yang telah disusun dan diolah. Kecuali
itu, statistika inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan
kesimpulan (conclusion), penyusunan atau pembuatan ramalan (prediction),
penaksiran (estimation) dan sebagainya. Dengan demikian statistika inferensial
sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistika deskriptif.
Statistika deskriptif pada dasarnya merupakan fundamen dari ilmu statistik secara
keseluruhan, ia merupakan dasar dan tulang punggung dari seluruh ilmu statistik,
oleh karena itu untuk dapat mempelajari atau memahami statistik inferensial,
seseorang harus lebih dulu mempelajari statistika deskriptif (Anas, 2003).
Menurut Fred N. Kerlinger (1990), statistika inferensial (statistika induktif)
adalah merupakan kelanjutan atau pengembangan dari proses statistika deskriptif.
Karena pada metode ini dilakukan berbagai perkiraan (estimasi) tentang populasi
berdasar data-data yang terkumpul dalam sampel. Ada dua kegiatan utama dari
inferensi satatistik, yakni:
1. Menaksir (to estimate) parameter populasi berdasarkan ukuran-ukuran
sample
2. Menguji (to test) hipotesis.
Dengan statistika inferensial peneliti dapat menaksir (mengestimasi) dan
menguji hipotesis tentang berbagai ukuran (parameter) populasi. Dalam
melakukan kedua kegiatan tersebut, peneliti melakukan perhitungan-perhitungan
terhadap data hasil pengukuran untuk menemukan ukuran-ukuran sampel. Disini
perlu diperhatikan bahwa anggota sampel dapat berupa subjek secara individual
(seperti siswa, guru dan lain-lain) maupun secara kelompok (seperti kelas,
sekolah, desa, dan lain-lain). Dalam analisis data, anggota sampel itu dikenal juga
dengan istilah satuan analisis (unit of analisis). Yang masih tercakup dalam
statistika inferensial adalah statistik parametrik dan nonparametrik.
Statistik parametrik merupakan statistika inferensial yang mempertimbangkan
nilai dari satu parameter populasi atau lebih dan umumnya membutuhkan data
yang skala pengukuran minimalnya adalah interval dan rasio. Statistika
parametrik adalah suatu ukuran tentang parameter, artinya ukuran seluruh
populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang terdapat di dalam
sampel (karakteristik populasi). Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila
seorang peneliti akan menggunakan statistika parametrik, yaitu normalitas
distribusi. Asumsi ini harus terpenuhi, karena:
1. secara teoretik karakteristik populasi mengikuti model distribusi normal,
2. nilai-nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis didasarkan
kepada model distribusi normal.
Asumsi-asmsi lain seperti homogenitas, linieritas harus dipenuhi sesuai
dengan hipotesis yang akan diuji. Statistika non parametrik yaitu statistik yang
tidak memperhatikan nilai dari satu parameter populasi atau lebih. Statistik non
parametrik digunakan karena analisis parametrik tidak konsisten lagi sehingga
tidak terikat atau terbebas dari model distribusi dan sampelnya relatif kecil. Pada
umumnya validitas pada statistika non parametrik tidak bergantung pada model
peluang yang spesifik dari populasi. Data yang dibutuhkan lebih banyak berskala
ukuran nominal atau ordinal.

B. Ciri Khas Statistika


Beberapa ciri khas atau karakteristik pokok statistika menurut Sutrisno Hadi
(1995) adalah sebagai berikut:
1. Statistika bekerja dengan angka Angka-angka dalam statistika
mempunyai dua pengertian, yaitu angka statistik sebagai jumlah atau
frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian pertama
mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif, misalnya
dalam menyatakan jumlah siswa SMU di suatu kabupaten, sudah tentu
diperlukan angka-angka yang menyatakan jumlah. Pengertian yang
kedua adalah angka statistik sebagai nilai yang mempunyai arti kualitatif
yang diwujudkan dalam angka, seperti kecerdasan, mutu sekolah dan
sebagainya.
2. Statistik bersifat objektif Statistik bekerja dengan angka sehingga
mempunyai sifat objektif, artinya angfka statistik dapat dipakai sebagai
alat pengungkap kenyataan dan kebenaran karena berbicara apa adanya.
c. Statistik bersifat universal Statistik tidak hanya digunakan dalam satu
disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara universal dalam berbagi
disiplin ilmu.

C. Statistika Pendidikan
Istilah statistika pendidikan yang dipakai dalam tulisan ini diartikan sebagai
ilmu pengetahuan (cabang statistika). Di dalamnya banyak dibahas dan
dikembangkan prinsipprinsip, metode dan prosedur yang digunakan sebagai cara
pengumpulan, menganalisis, serta menginterpretasikan sekumpulan data yang
berkaitan dengan dunia pendidikan. Wujudnya bisa berupa kegiatan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan dunia pendidikan, seperti
kegiatan mengolah dan menganalisis data-data pendidikan untuk kemudian
diinterpretasikan dan direpresentasikan dalam diagram/grafik yang
menggambarkan kondisi suatu data statistik pendidikan. Statistik dalam dunia
pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai (seperti pendidik,
mahasiswa, peneliti dan lain-lain) dalam rangka menunjang kelancaran tugas para
”petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi (penilaian)
dan penelitian.

Dalam kegiatan evaluasi, statistik menjadi alat bantu untuk menganalisa dan
menyimpulkan data hasil evaluasi. Sebagai contoh, ketika para guru mengevaluasi
ketercapaian hasil pendidikan, biasanya data yang terkumpul berbentuk data
kuantitatif sebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif. Pengolahan data
kuantitatif tersebut diuji dengan menggunakan statistik (ukuran) yang tepat
sehingga diperoleh kesimpulan bahwasubjek yang dievaluasi itu berukuran tinggi-
rendah, baik-buruk atau berhasil-gagal. Dalam kegiatan penelitian pendidikan,
statistik banyak dipakai sebagai pendeskripsi data kuantitatif yang terkumpul
melalui ukuran rata-rata, simpangan baku dan sebagainya. Selain itu, statistik
sangat berperan untuk menguji keberlakuan suatu hipotesis melalui alur pengujian
hipotesis. Data statistik yang banyak ditemukan dan dianalisis dalam dunia
pendidikan biasanya berupa:

1. Data prestasi belajar siswa (misalnya nilai hasil tes, nilai raport, nilai
inteligensi dan kepribadian dll.)
2. 2. Data tentang gambaran peserta didik, tenaga pengajar, pegawai dan
lulusan (misalnya, jumlah siswa, guru, lulusan dsb.)
3. Data tentang anggaran pendidikan (misalnya, belanja rutin pegawai, dana
kesiswaan, dll.)
4. Data tentang kepustakaan, administratif dan perlengkapan (misalnya,
jumlah buku menurut kategori tertentu, jumlah alat sekolah, dll.)

D. Peranan Statistika dalam Penelitian Pendidikan


Dari definisi statistik yaitu metode ilmiah yang terdiri dari proses
pengumpulan data, mengorganisasi data tersebut sehingga lebih berarti,
menyajikan data, melakukan analisis dengan metode tertentu, serta menarik
kesimpulan dari analisis yang dilakukan. Maka sudah dapat disimpulkan bahwa
statistik mempunyai peran yang penting dalam sebuah penelitian, sehingga hasil
dari penelitian tersebut akan lebih valid dan lengkap, di antaranya peranan
statistik dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu
populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum
instrument digunakan untuk penelitian, maka harus validitas dan
reliabilitasnya terlebih dahulu.
3. Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif.
Teknik-teknik penyajian data ini anatara lain: tabel, grafik diagram
lingkaran, dan pictogram. d. Alat untuk analisis data seperti menguji
hipotesis penilitian yang diajukan. Dalam hal ini yang di gunakan antara
lain; korelasi, regresi, t-test, anova dll.

E. Analisis Statistika dalam Penelitian Pendidikan


Berikut akan dipaparkan beberapa alat analisis dalam statistika yang sering
digunakan dalam penelitian pendidikan.
1. Distribusi Frekuensi
Teknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan paling
banyak digunakan untuk mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi
mengindikasikan jumlah dan persentase responden, obyek yang masuk ke
dalam kategori yang ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan
informasi awal dalam penelitian tentang obyek atau responden.
2. Korelasi
Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu
variabel interval dengan variabel interval lainnya. Sebagai contoh kita dapat
lihat relasi hipotetikal antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi.
Korelasi diukur dengan suatu koefisien yang mengindikasikan seberapa
banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah +1.00
sampai -1.00. Dengan +1.00 menyatakan hubungan yang sangat erat,
sedangkan -1.00 menyatakan hubungan negatif yang sangat erat.
3. Regresi
Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-
variabel tertentu dengan menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang
paling sederhana yang hanya melibatkan dua buah variabel, yaitu variabel
bebas (independent) dan variabel terikat (dependent), misalnya lama waktu
belajar dengan nilai ujian. Regresi sederhana berusaha memprakirakan nilai
ujian dengan lamanya waktu belajar. Analisis regresi mengindikasikan
kepentingan relatif satu atau lebih variabel dalam memprediksi variabel
lainnya.
4. T-test
Teknik t-test digunakan bila periset ingin mengevaluasi perbedaan antara
efek. Sebagai contoh, periset mungkin tertarik dalam perbedaan kepuasan
kerja untuk orangorang yang berbeda tingkat pendidikannya. Teknik analisis
yang banyak digunakan adalah membandingkan dua kelompok, misalnya
mereka yang mendapat pendidikan universitas dengan mereka yang tidak,
dengan menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan. t-test
akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua kelompok tersebut
signifikan secara statistika.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah
sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk
mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data
yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan
yang akan datang berdasarkan data masa lalu.
Statistik merupakan metode ilmiah yang terdiri dari proses pengumpulan
data, mengorganisasi data tersebut sehingga lebih berarti. Dalam dunia
pendidikan, statistika membahas tentang prinsip-prinsip, metode, dan prosedur
yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisa serta
menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
Pemahaman terhadap statistika akan berkenaan dengan beberapa hal yaitu: data
dan variabel penelitian, hipotesis, populasi dan sampel dan interprestasi uji
statistik.
Statistika dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para
pemakai (seperti pendidik, mahasiswa, peneliti dan lain-lain) dalam rangka
menunjang kelancaran tugas para ”petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai
dalam kegiatan evaluasi (penilaian) dan penelitian. Peranan statistik dalam
penelitian pendidikan antara lain:
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu
populasi,
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument,
3. Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif,
4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penilitian yang
diajukan. Dalam hal ini yang di gunakan antara lain; korelasi, regresi, t-
test, anova dll.

B. Saran
Pada umumnya mahasiswa kurang berminat mempelajarinya karena pelajaran
statistik adalah pelajaran yang “menggentarkan”, ada benarnya. Ini mungkin
terjadi karena adanya anggapan bahwa dengan mempelajari statistik maka
seseorang harus benar-benar memiliki kemampuan matematika yang kuat. Tentu
saja, jika yang dipelajari adalah statistika teoritis atau statistika
matematis. Namun, untuk belajar statistika terapan - khusus untuk kepentingan
penelitian ilmiah- seseorang tidak perlu memiliki latar yang kuat di bidang
matematika. Cukup dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar aritmatika, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan penarikan akar. Tepat
sekali apa yang dikatakan Pasaribu (1981:6) bahwa kuliah statistik (di jurusan
non-statistik) bukan dimaksudkan untuk menjadikan seseorang sarjana statistik,
tapi untuk kepentingan memberikan pengetahuan yang dbutuhkan dalam kegiatan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

J. Supranto, Statistika, (2000) jilid 1 Chap.6 edisi keenam, halaman126 –145

Wayan Koster, Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), edisi pertama, bab V,
halaman 93-134

Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah,Penerbit


Gunadarma, Jakarta, 1994

Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma,Jakarta,


1994

Levin, Richard dan David Rubin, Statistics for Management, Prentice Hall,New
Jersey, 1991

Ronald E Walpole, Pengantar Statistika, edisi terjemahan, PT GramediaJakarta,


1992

Dr. Indra Jaya, M.Pd., Penerapan Statistik untuk Pendidikan, Citapustaka,


Bandung, 2013

Santoso, Singgih 2001. Aplikasi Excel dalam Statistik Bisnis. Elex


Media Komputindo. Jakarta.

Hinkle, Dennis E.; Wiersma, William; Jurs, Stephen G. 1988. Applied Statistics
For the Behavioral Sciences. Boston USA: Houghton Mifflin Company.

Kerlinger, Fred N. 1990. Asas Asas Penelitian Behavioral. Edisi Indonesia,


Diterjemahkan oleh Landung R. Simatupang. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Mustafa, Zainal. 1998. Pengantar Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Ekonisia


Fakultas Ekonomi UII.

Nurgiyantoro, Burhan; Gunawan; Marzuki. 2004. Statistik Terapan Untuk


Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Subana,

Moersetyo Rahadi, 2005, Statistik Pendidikan, Pustaka Setia : Bandung

Hadi, Sutrisno., 1995, Statistika, Yogyakarta : Andi Offset

Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.


Malang; Universits Muhammadiyah Malang Press.

Anda mungkin juga menyukai