Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAKTERIOLOGI

PEMERIKSAAN MPN COLIFORM & COLITINJA

DOSEN MATA KULIAH

Hj. Maria T. Siregar, M.Biomed

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1.Shafira Chika Maharani 5. Nidira Salwakila


(NPM 1713453079) (NPM 1713453083)
2. Ragil Ayu Wandira 6. Dona Haryana
(NPM 1713453080) (NPM 1713453084)
3. Dicky Dharma Kusuma 7. Zulfikar Abdul Azis
(NPM 1713453081) (NPM 1713453085)
4. Indri Ghina Novitha 8. Alifa Agustina
(NPM 1713453082) (NPM1713453086)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AJARAN 2018 / 2019


ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya makalah ini, sehingga berhasil
menyelesaikan makalah ini, Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya dan diberi
judul “PEMERIKSAAN MPN COLIFORM & COLITINJA”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat
membangun, selalu diharapkan untuk perbaikannya makalah ini.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini terutama untuk Dosen Mata Kuliah Bakteriologi Hj. Maria T. Siregar,
M.Biomed
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.

Bandar Lampung, 28 Maret 2019

Penulis
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1


1.2 Tujuan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 5
2.1 Bakteri Coliform dan Coli Tinja ............................................ 5
2.2 Metode Perhitungan ............................................................... 6
2.3 Cara Kerja ............................................................................ 10

BAB III KESIMPULAN ......................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan
tidak berbau. Sumber daya alam yaitu air, dapat diperoleh dari air permukaan
meliputi air sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainya. Air merupakan
kebutuhan yang paling dibutuhkan di dalam kehidupan manusia. Air yang ada di
alam bukanlah didapat sebagai air murni, melainkan sebagai air yang
mengandung bermacam-macam zat, baik yang terlarut ataupun tersuspensi. Jenis
dan jumlah zat tersebut tergantung dari kondisi lingkungan sekitar sumbernya.
Kualitas air dapat dilihat dari indikator Mikrobiologi, fisik dan kimia di
dalamnya. Kehadiran bakteri coliform merupakan indikator biologi adanya
kontaminasi sampah atau feses terhadap sumber air. Kualitas mikrobiologi air
dapat ditentukan berdasarkan nilai MPN coliform, nilai MPN coliform fekal dan
jumlah koloni Escherichia coli. Kontaminasi coliform dapat menyebabkan
penyakit infeksi saluran pencernaan seperti diare dan gangguang pencernaan lain.
Indikator kualitas fisik (kekeruhan, warna, rasa dan aroma/bau air) dan indikator
kualitas kimia (pH, kesadahan, nilai BOD dan COD) air merupakan indikator
kualitas air yang tidak secara langsung berhubungan dengan kesehatan. Kendati
demikian, kualitas fisik dan kimia berhubungan dengan penentuan kelayakan air
untuk dikonsumsi, sedangkan kontaminasi logam berat seperti Pb (timbal) dalam
kondisi minimum berdampak buruk bagi kesehatan (Gobel, 2008).
Uji kualitatif Coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji dugaan
(presumptive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji pelengkap (completed
test). Metode pengujian yang digunakan adalah metode Most Probable
Number (MPN) atau Jumlah Perkiraan Terbatas (JPT). Analisis kuantitatif
mikrobiologi pada air minum penting dilakukan untuk mengetahui mutu air
minum tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau
mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya adalah
pemeriksaan adanya bakteri Coliform pada minuman dengan metode MPN (Most
Probable Number). Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi
umumnya ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator
seperti Coliform dan Fecal coli.Bakteri Coliform sebagai suatu kelompok
dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang gram negatif, tidak membentuk
spora, aerobik, dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35° C. Berdasarkan
hal inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya praktikum ini untuk
4

mengetahui teknik pengujian kualitas air dengan menggunakan metode MPN


sehingga dapat mengetahui air yang baik untuk dikonsumsi.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum uji kualitas air dengan menggunakan metode MPN
adalah:

1. Untuk mengetahui teknik uji kualitas air dengan menggunakan metode


MPN.
2. Untuk mengetahui kualitas dari air.
5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bakteri Coliform dan Coli tinja

Bakter coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan


sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan
suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Berdasarkan
penelitian, bakteri Coliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat
menyebabkan kanker. Selain itu, bakteri pembusuk ini juga memproduksi
bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan
penyakit bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh (Pracoyo, 2006).

Beberapa patogen yang telah dikenal sejak beberapa dekade lalu adalah
giardia lamblia (giardiasis), cryptosporidium (cryptosporidiosis), hepatitis A
(penyakit terkait hati), dan helminthes (cacing parasit). Bakteri Coliform dapat
digunakan sebagai indikator karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat
pencemaran air. Bakteri ini dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus,
protozoa, dan parasit. Selain itu, bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih
tinggi daripada patogen serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan (Doyle,
2006).

Ciri-ciri bakteri coliform antara lain bersifat aerob atau anaerob fakultatif,
termasuk ke dalam bakteri gram negatif, tidak membentuk spora, dan dapat
memfermentasi laktosa untuk menghasilkan asam dan gas pada suhu 35°C-37°C.
Contoh bakteri coliform antara lain Escherichia coli, Salmonella spp., Citrobacter,
Enterobacter, Klebsiella, dan lain-lain (Hajna, 1943).

Adanya bakteri coliform di dalam makanan atau minuman menunjukan


kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik dan atau
toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri coliform dapat di bedakan
menjadi dua golongan yaitu ;

1. Bakteri coliform golongan fekal misalnya Escherichia coli


2. Bakteri coliform golongan non fekal.misalnya Enterobakter aerogenes

E. coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia
sedangkan E.aerogenes Biasanya di temukan pada hewan atau tanaman-tanaman
yang telah mati (Nengsih, 2010). Coliform fekal (kadang-kadang coliform feses
atau fecl coliform) adalah, bakteri fakultatif-anaerob berbentuk batang, gram
6

negatif, dan non-sporulasi. Coliform fekal mampu tumbuh dan menghasilkan


asam dan gas dari laktosa dalam waktu 48 jam di 44 ± 0,5 º C. Fekal Coliform,
seperti bakteri lainnya, biasanya dapat dihambat pertumbuhannya dengan air
mendidih atau dengan memperlakukan dengan klorin. Mencuci bersih dengan
sabun setelah kontak dengan air yang tercemar juga dapat membantu mencegah
infeksi. Sarung tangan harus selalu dipakai ketika melakukan tes coliform fecal.
Rekomendasi EPA dan untuk suplai air rumah tangga, untuk pengobatan, jumlah
Coliform fekal kurang dari 2000 colonies/100 mL, dan untuk Standar air minum
kurang dari 1 koloni / 100 ml (Anonim1, 2010).

Bakteri coliform dalam air minum dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu
coliform total, fecal coliform, dan E. coli. Masing-masing memiliki tingkat risiko
yang berbeda. Coliform total kemungkinan bersumber dari lingkungan dan tidak
mungkin berasal dari pencemaran tinja. Sementara itu, fecal coliform dan E. coli
terindikasi kuat diakibatkan oleh pencemaran tinja, keduanya memiliki risiko
lebih besar menjadi patogen di dalam air. Bakteri fecal coliform atau E. coli yang
mencemari air memiliki risiko yang langsung dapat dirasakan oleh manusia yang
mengonsumsinya. Kondisi seperti ini mengharuskan pemerintah bertindak melalui
penyuluhan kesehatan, investigasi, dan memberikan solusi untuk mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air (Anonim2, 2010).

Bakteri colitinja (E. coli) dapat dibedakan dari kebanyakan coliform lainnya
dengan kemampuannya untuk memfermentasi laktosa pada suhu 44 ° C dalam uji
coli tinja (MPN), dan oleh pertumbuhan dan reaksi warna pada beberapa jenis
media kultur tertentu. Ketika dibiakkan pada eosin metilen biru (EMB), hasil
positif untuk E. coli adalah koloni hijau metalik pada media berwarna ungu gelap.
Escherichia coli memiliki masa inkubasi 12-72 jam dengan suhu pertumbuhan
optimal adalah 30-37 ° C. Berbeda dengan kelompok coliform umum, E. coli
hampir secara eksklusif berasal dari tinja dan dengan demikian keberadaannya
merupakan konfirmasi yang efektif untuk kontaminasi tinja. Sebagian besar strain
E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan penyakit serius pada
manusia. Gejala dan tanda infeksi termasuk diare berdarah, kram perut, muntah
dan kadang-kadang, demam. Bakteri ini juga dapat menyebabkan pneumonia,
penyakit pernapasan lainnya, dan infeksi saluran kemih.

2.2 Metode Perhitungan

Metode MPN (Most Probable Number) terdiri dari tiga tahap, yaitu uji
pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan
(completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam
tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat
fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri selain coliform
juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali
7

kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji


kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat
fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform: berbentuk
batang, Gram negatif, tidak-berspora (Fardiaz,1989).

Metode perhitungan MPN memiliki prinsip kerja dengan menggunakan


larutan sebagai media pertumbuhan atau disebut sebagai media cair (broth) yang
ditempatkan dalam tabung reaksi. Hasil perhitungannya dilakukan dengan melihat
jumlah tabung yang positif gas. Umumnya setiap pengenceran digunakan 3-5
buah tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukan ketelitian yang
lebih tinggi.

Pengenceran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga beberapa tabung


ditumbuhi satu sel saja sedangkan tabung lain tidak mengandung sel. Setelah
inkubasi diharapkan pada beberapa tabung terjadi pertumbuhan (+) sedangkan
lainnya (-). Pemilihan kombinasi yaitu berdasrkan pada pengenceran terakhir
dimana semua tabung memberikan reasi positif, kemudian diambil dua
pengenceran berikutnya.

Perhitungan koloni bakteri berdasarkan atas aktivitas bakteri tersebut dalam


melakukan metabolisme. Metode ini disebut juga sebagai APM (Most Probable
Number). Bahan uji yang akan dihitung populasi diencerkan beberapa kali,
dilanjutkan dengan inokulasi hasil pengenceran tersebut dalam media tertentu
yang dapat mendeteksi adanya aktifitas metabolisme bakteri uji. Hasil yang
diperoleh kemudian dirujuk pada table APM atau MPN, sehingga populasi dapat
diketahui dengan pendekatan tersebut.

Metode APM atau MPN sering dipakai untuk menghitung jumlah populasi
bakteri E.coli dalam air limbah, karena kemampuannya dalam melakukan
fermentasi dalam substrat media cair lactose Broth. Metabolitnya berupa gas
karbon dioksida yang akan terperangkap dalam tabung Durham yang sengaja
dimasukan dalam tabung reaksinya dengan posisi terbalik.

Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit
pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya,
nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang
digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya terdapat nilai
MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut
diperkirakan setidaknya mengandung 10 coliform pada setiap gramnya. Makin
kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak
minum. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap
nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi.

Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu:


8

1. Uji pendugaan (presumtive test)

Uji kualitas air ini menggunakan air sampel. Masing-masing sampel air ini
disiapkan sebanyak 500 ml untuk kemudian dibuat seri larutan perlakuan.
Untuk larutan seri pertama, sampel air dipipet sebanyak 5 ml dan dimasukkan
ke dalam 5 tabung reaksi berisi medium LBG 10 mL yang telah berisi tabung
durham. Sedangkan larutan seri kedua berupa 1 mL sampel air yang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi medium LBT 5 mL yang
didalamnya juga mengandung tabung durham. Larutan yang terakhir adalah
larutan seri ketiga yang dibuat dengan mencampur 0,1 mL sampel air dalam 5
mL LBT di dalam tabung reaksi berisi tabung durham. Ketiga seri larutan uji
ini kemudian diinkubasi pada suhu 35-37C selama 24 jam. Setelah masa
inkubasi selesai, diamati tabung yang membentuk gelembung gas. Adanya
gelembung ini menunjukkan hasil reaksi positif sehingga dapat diperlakukan
untuk uji selanjutnya. Tabung yang belum menunjukkan reaksi positif
diinkubasi lagi selama 24 jam pada suhu 35 C selama 24 jam. Jika setelah
masa inkubasi kedua ini ditemukan adanya gas, maka dilakukan uji yang
selanjutnya. Namun apabila tetap tidak terbentuk gas, maka hasilnya
dianggap negatif dan tidak perlu dilakukan uji lanjutan.

2. Uji konfirmasi (confirmed test)

Uji penguat dilakukan dengan menginokulasikan satu oose biakan dari


tabung yang memberikan hasil uji positif ke media agar EMB (Eosin
Methylene Blue). Selanjutnya cawan petri diinkubasi pada suhu 37 ° C
selama 24 jam, kemudian diamati koloni bakteri yang tumbuh. Koloni bakteri
yang berwarna hijau metalik menunjukkan koloni bakteri koliform. Selain itu,
uji penguat juga dilakukan dengan menginokulasikan 1 mL biakan dari
tabung yang memberikan hasil uji positif pada uji penduga ke media BGBL
(Brilliant Green Bile Lactose). Tabung berisi media dan biakan tersebut
diinkubasi pada suhu 37 ° C dan 44 ° C selama 24 jam, kemudian diamati
perubahan warna yang terjadi dan gas yang terbentuk. BGLB berfungsi
sebagai penghambat pertumbuhan flora mikroba yang tidak diharapkan.
Media BGLB merupakan media yang akan berwarna hijau metalik dan
membentuk gas jika terdapat reaksi fermentasi dengan media. Warna ini
berasal dari adanya koloni koliform yang bereaksi dengan BGLB. E. Coli
9

merupakan bakteri fermentasi, seringkali menghasilkan warna hijau metalik


mengkilap. Bakteri yang menfermentasi dengan lambat akan menghasilkan
koloni berwarna merah muda. Brilliant green Lactose Bile Broth, dibuat dari
:Peptone 10 g, Lactose 10 g, Oxgall 20 g Brilliant green 0,0133 g, Aquades 1
liter. arutkan Peptone dan Lactose dalam 500 ml Aquades. Tambahkan 20
gram Oxgall dalam 200 ml Aquades. Atur pH 7,0-7,5. Aduk dan tambahkan
Aquades hingga 975 ml. Atur pH 7,4 tambahkan 13,3 ml 0,1 %Brilliant
green. Tepatkan hingga 1 liter. Pipet ke dalam tabungtabung yang berisi
tabung durham. Sterilisasi selama 15 menit pada suhu 121oC. Media ini
tersedia secara komersial (Depkes,1996).

3. Uji kelengkapan (completed test).

Dari pertumbuhan koloni pada agar cawan EMB, di pilih masing-masing


satu koloni yang mewakili Coliform fekal dan satu koloni yang mewakili
Coliform non fekal. Uji lengkap di lakukan untuk melihat apakah isolat yang
di ambil benar merupakan bakteri Coliform. Dari masing-masing koloni
tersebut di buat perwarnaan gram, dan sisanya masing-masing di larutkan ke
dalam 3 ml larutan pngencer steril. Dari suspensi bakteri tersebut masing di
inokulasikan menggunakan jarum ose ke dalam tabung berisi lakose broth
dan tabung Durham, dan di goreskan pada agar miring nutrien agar. Tabung
di inkubasikan pada suhu 35oC selam 24 jam, dan di amati pertumbuhan dan
pembentukan gas di dalam lactose broth. Koloni yang menunjukan reaksi
pewarnaan gram negatif berbentuk batang, dan membentuk gas di dalam
lactose broth mereupakan uji lengkap adanya koloni Coliform.

Bertujuan untuk mendapatkan hasil yang betul-betul lengkap dan


memperkuat hasil uji sebelumnya. Biasanya dengan membuat isolasi/ piaraan
murni dengan coloni yang tumbuh pada test penetapan. Uji ulang juga
dimaksudkan untuk uji ulang apakah jasad renik yang diduga Coliform pada
uji duga memang benar. Dalam uji lengkap dapat diamati morfologi dan
fisiologi dari bakteri yang diduga coiform. Apabila semua kriteria dipenuhi
dapat ditarik kesimpulan bahwa contoh air mengandung bakteri coliform.
10

2.3 Cara Kerja


Uji Penduga :
1. Membuat ragam LB / pengenceran
Ragam LB yang digunakan :

• Ragam 1 : 5 x 10 ml , 1 x 1 ml , 1 x 0,1 ml (yang diperiksa adalah air


olahan/air yang angka kumannya diperkirakan rendah)

Sampel ditanam di dalam :

 5 Tabung Lactose Broth Triple Strength masing masing 10 ml

 1 tabung Lactose Broth Single Strength 1 ml

 1 tabung Lactose Broth Single Strength 0,1 ml

• Ragam 2 : 5 x 10 ml , 5 x 1 ml , 5 x 0,1 ml(yang diperiksa adalah air


sumur , galian ,mata air,air hujan , air sungai , air kolam renang dsb)

Sampel ditanam di dalam :

 5 Tabung Lactose Broth Triple Strength masing masing 10 ml

 5 tabung Lactose Broth Single Strength 1 ml

 5 tabung Lactose Broth Single Strength 0,1 ml

• Ragam 3 : 3 x 10 ml , 3 x 1 ml , 3 x 0,1 ml (Digunakan jika jumlah


tabung/media terbatas)

Sampel ditanam di dalam :

 3 Tabung Lactose Broth Triple Strength masing masing 10 ml

 3 tabung Lactose Broth Single Strength 1 ml

 3 tabung Lactose Broth Single Strength 0,1 ml

Inkubasi Suhu 37 ° C 24-48 jam. (Soemarno ,2000)

2. Menginkubasi seluruh tabung tersebut selama 24 - 48 jam.


3. Mengamati adanya gelembung udara di dalam tabung durham dan
mencatat kode tabung yang positif mengeluarkan gas
11

Uji Penegasan

1. Mengisi jarum ose pada tiap-tiap tabung tes pendugaan yang positif,
kemudian memindahkannya ke dalam media BGLB untuk pemeriksaan
total Coliform.
2. Menginkubasi media BGLB yang sudah ditanami tersebut pada suhu 35oC
selama 24 jam.
3. Mencatat jumlah tabung yang menunjukkan tes penegasan positif.
4. Menentukan nilai MPN Coliform berdasarkan tabel MPN yang terdapat
pada lampiran.

Tabel Ragam/pengenceran 5 5 5

TINGKAT
TABUNG POSITIF APM/G
KEPERCAYAAN
10-1 10-2 10-3 bawah atas
0 0 0 <2,0 – 6,8
0 0 1 1,8 0,09 6,8
0 1 0 1,8 0,09 6,9
0 1 1 3,6 0,7 10
0 2 0 3,7 0,7 10
0 2 1 5,5 1,8 15
0 3 0 5,6 1,8 15
1 0 0 2 0,1 10
1 0 1 4 0,7 10
1 0 2 6 1,8 15
1 1 0 4 0,7 12
1 1 1 6,1 1,8 15
1 1 2 8,1 3,4 22
1 2 0 6,1 1,8 15
1 2 1 8,2 3,4 22
1 3 0 8,3 3,4 22
1 3 1 10 3,5 22
1 4 0 11 3,5 22
2 0 0 4,5 0,79 15
2 0 1 6,8 1,8 15
2 0 2 9,1 3,4 22
2 1 0 6,8 1,8 17
2 1 1 9,2 3,4 22
2 1 2 12 4,1 26
2 2 0 9,3 3,4 22
2 2 1 12 4,1 26
12

2 2 2 14 5,9 36
2 3 0 12 4,1 26
2 3 1 14 5,9 36
2 4 0 15 5,9 36
3 0 0 7,8 2,1 22
3 0 1 11 3,5 23
3 0 2 13 5,6 35
3 1 0 11 3,5 26
3 1 1 14 5,6 36
3 1 2 17 6 36
3 2 0 14 5,7 36
3 2 1 17 6,8 40
3 2 2 20 6,8 40
3 3 0 17 6,8 40
3 3 1 21 6,8 40
5 3 4 210 70 400
5 4 0 130 36 400
5 4 1 170 58 400
5 4 2 220 70 440
5 4 3 280 100 710
5 4 4 350 100 710
5 4 5 430 150 1100
TINGKAT
TABUNG POSITIF APM/G
KEPERCAYAAN
10-1 10-2 10-3 bawah atas
3 3 2 24 9,8 70
3 4 0 21 6,8 40
3 4 1 24 9,8 70
3 5 0 25 9,8 70
4 0 0 13 4,1 35
4 0 1 17 5,9 36
4 0 2 21 6,8 40
4 0 3 25 9,8 70
4 1 0 17 6 40
4 1 1 21 6,8 42
4 1 2 26 9,8 70
4 1 3 31 10 70
4 2 0 22 6,8 50
4 2 1 26 9,8 70
4 2 2 32 10 70
4 2 3 38 14 100
4 3 1 27 9,9 70
13

4 3 2 33 10 70
4 3 2 39 14 100
4 4 0 34 14 100
4 4 1 40 14 100
4 4 2 47 15 120
4 5 0 41 14 100
4 5 1 48 15 120
5 0 0 23 6,8 70
5 0 1 31 10 70
5 0 2 43 14 100
5 0 3 58 22 150
5 1 0 33 10 100
5 1 1 46 14 120
5 1 2 63 22 150
5 1 3 84 34 220
5 2 0 49 15 150
5 2 1 70 22 170
5 2 2 94 34 230
5 2 3 120 36 250
5 2 4 150 58 400
5 3 0 79 22 250
5 3 1 110 34 250
5 3 2 140 52 400
5 3 3 180 70 400
5 5 0 240 70 710
5 5 1 350 100 1100
5 5 2 540 150 1700
5 5 3 920 220 2600
5 5 4 1500 400 4600
5 5 5 >1500 700 —

Tabel Ragam MPN 3 3 3

TABUNG POSITIF APM/G TINGKAT KEPERCAYAAN

10-
10-1 10-2 bawah atas
3

0 0 0 <3,0 – 9,5
0 0 1 3 0,15 9,6
0 1 0 3 0,15 11
14

0 1 1 6,1 1,2 18
0 2 0 6,2 1,2 18
0 3 0 9,4 3,6 38
1 0 0 3,6 0,17 18
1 0 1 7,2 1,3 18
1 0 2 11 3,6 38
1 1 0 7,4 1,3 20
1 1 1 11 3,6 38
1 2 0 11 3,6 42
1 2 1 15 4,5 42
1 3 0 16 4,5 42
2 0 0 9,2 1,4 38
2 0 1 14 3,6 42
2 0 2 20 4,5 42
2 1 0 15 3,7 42
2 1 1 20 4,5 42
2 1 2 27 8,7 94
TINGKAT
TABUNG POSITIF APM/G
KEPERCAYAAN
10-1 10-2 10-3 bawah atas
2 2 0 21 4,5 42
2 2 1 28 8,7 94
2 2 2 35 8,7 94
2 3 0 29 8,7 94
2 3 1 36 8,7 94
3 0 0 23 4,6 94
3 0 1 38 8,7 110
3 0 2 64 17 180
3 1 0 43 9 180
3 1 1 74 17 200
3 1 2 120 37 420
3 1 3 160 40 420
3 2 0 93 18 420
3 2 1 150 37 420
3 2 2 210 40 430
3 2 3 290 90 1000
3 3 0 240 42 1000
3 3 1 460 90 2000
3 3 2 1100 180 4100
3 3 3 >1100 420 —
15

BAB III

KESIMPULAN

MPN adalah suatu teknik enumerasi pada mikrobia (dalam hal ini coliform fecal),
pada suatu bahan cairan. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan
(presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed
test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat
probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Organisme kelayakan konsumsi air atau
bahan pangan cair adalah kelompok bakteri koliform yaitu: spesies Eschrichia,
Enterobacter dan Klebsiella..
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2010.Bakteri Koliform Fekal(Fecal Coliform).


http://www.bangkoyoy.com/2010/10/bakteri-koliform-fekal-fecal-coliform.html.
[31 Mei 2011]

Anonim2. 2010. Bakteri Koliform yang Bersifat Anaerob.


http://1sthumanwinner.wordpress.com/2010/12/16/bakteri-koliform-yang-
bersifat-anaerob/. [31 Mei 2011]

Doyle, M.P., Erickson, M.C. 2006. Closing The Door On The Fecal Coliform
Assay. Microbe 1, hal. 162-163.

Hajna, A.A., Perry, C.A. 1943. Comparative Study Of Presumptive And


Confirmative Media For Bacteria Of The Coliform Group And For Fecal
Streptococci. Am J Publ Hlth 33, hal. 550-556.

Nengsih. 2010. Bakteri Koliform. http://nengsiha.blogspot.com/2010/01/bakteri-


koliform.html. [31 Mei 2011]

Pracoyo, N.E. 2006. Penelitian Bakteriologik Air Minum Isi Ulang di Daerah
Jabotabek. Cermin Dunia Kedokteran 152, hal. 37-40.

Food and drug administration bacteriological analytical manual. 8th edition,1998

Anda mungkin juga menyukai