Anda di halaman 1dari 13

PAPER

SURVEY JEMBATAN JEMBATAN GANTUNG (SUSPENSION)


JEMBATAN BANTAR

ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN


Dosen Pengampu : Algazt Aryad M., S.T., M.Eng

KELOMPOK : STANFORD BRIDGE


ZASLY MARSES (5150811308)
SAMSUL RYANDI M (5150811321)
IRFAN (5150811XXX)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
JEMBATAN GANTUNG (SUSPENSION BRIDGE)

A. Pengertian

Salah satu tipe bentuk jembatan adalah jembatan gantung. Tipe ini sering
digunakan untuk jembatan bentang panjang. Pertimbangan pemakaian tipe
jembatan gantung adalah dapat dibuat untuk bentang panjang tanpa pilar
ditengahnya. Jembatan gantung terdiri atas pelengkung penggantung dan
batang penggantung (hanger) dari kabel baja, dan bagian yang lurus berfungsi
mendukung lalulintas (dek jembatan)

Selain bentang utama, biasanya jembatan gantung mempunyai bentang luar


(side span) yang berfungsi untuk mengikat atau mengangkerkan kabel utama
pada balok angker. Walaupun pada kondisi tertentu terdapat keadaan dimana
kabel utama dapat langsung diangkerkan pada ujung jembatan dan tidak
memungkinkan adanya bentang luar, bahkan kadangkala tidak membutuhkan
dibangunnya pilar.

B. Macam-Macam Jembatan Gantung (Suspension Bridge)

Jenis jembatan ini pada awalnya digunakan dalam medan pegunungan. Daerah
yang pertama kali membangun jembatan jenis ini adalah di sekitar Tibet dan
Bhutan. jembatan Suspensi ini juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Jembatan Suspensi Sederhana (Simple Suspension Bridge)


jenis ini adalah tipe pertama dari
Jembatan Suspensi yang telah
dibangun. Jangkar di kedua sisinya
mendukung dek/ lantai jembatan
dan tidak memiliki menara/
dermaga untuk dukungan
tambahan di tengahnya. Jembatan
ini biasanya memiliki busur ke atas
dan ke bawah, yang terbentuk karena dek/ lantai jembatan. Jembatan ini
termasuk jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel suspensi.
Jenis jembatan ini tidak digunakan untuk menahan beban yang sangat berat
karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban yang terbatas, biasanya
hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah maupun
jurang.

2. Underspanned Suspension Bridge


Jenis Jembatan Gantung ini
juga dikenal sebagai
jembatan gantung dek atas.
Struktur jembatan ini
berbeda dengan pendahulunya, jembatan gantung sederhana. Dek / lantai
jembatan ini berada di atas kabel utamanya. Jembatan jenis ini sangat jarang
dibangun karena tidak memiliki kestabilan dikarenakan kabel utamanya
yang berada di bawah dek jembatan. Tumpuan kabel utama dari jembatan
ini sama seperti jembatan suspensi sederhana (Simple Suspension Bridge)
yaitu pada ujung ujung jembatan, ditanam ke dalam tanah.

3. Stressed Ribbon Bridge


Struktur dari jembatan ini
mirip dengan Jembatan
Gantung Sederhana. Kabel
sebagai unsur struktur
penahan ditanam di Dek. Dek/
lantai jembatan tersebut
membentuk huruf “U” pada
bentang antar tumpuannya.
Ini terbentuk karena
Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi kaku dan
tidak bergoyang atau memantul. Jembatan ini dibuat dengan memperkuat
beton dengan diberi kabel tegangan baja. Ini adalah salah satu jenis
jembatan suspensi terkuat dan juga bisa digunakan untuk lalu lintas
kendaraan.
4. Suspended Deck Suspension Bridge
Jembatan ini juga disebut
jembatan gantung yang paling
umum digunakan dari beberapa
jenisnya. Menggunakan kabel
suspensi yang ditanam di tanah.
Suspender jembatan ini
menyuport dek/ lantai jembatan
yang ada di bawah kabel suspensi utama. Dek jembatan ini dibuat kaku dan
bisa dilalui oleh kendaraan berat dan lalu lintas rel. Jembatan ini juga
menggunakan menara/ tiang untuk membantu kabel suspensi menyalurkan
beban ke pondasi jembatan.

5. Self Anchored Suspension Bridge


Jembatan ini hampir sama
dengan jembatan berjenis
Suspended Deck Suspension
Bridge. Bedanya hanya pada
penanaman ujung kabel
suspensi utama. Ujung dari
kabel suspensi utama dari
jembatan gantung ini melekat
pada masing masing ujung dek
dan tidak ditanam ke tanah
melainkan menggunakan jangkar buatan untuk menanamnya. Untuk itu
jembatan jenis ini sangat cocok dibangun pada daerah yang tidak
mempunyai struktur tanah yang stabil dan sulit membuat penahan jembatan.
Seperti contoh di Negara Jepang.

C. Komponen Jembatan Suspension Bridge

Pada dasarnya komponen utama jembatan suspension bridge terdiri atas sistem
kabel dan menara atau tower.
1. Sistem kabel
Kabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur jembatan
gantung. Karakteristik kabel kaitannya dengan struktur jembatan gantung
antara lain:
 Mempunyai penampang yang seragam/homogen pada seluruh bentang
 Tidak dapat menahan momen dan gaya desak,
 Gaya-gaya dalam yang bekerja selalu merupakan gaya tarik aksial,
 Bentuk kabel tergantung pada beban yang bekerja padanya,
 Bila kabel menderita beban terbagi merata, maka wujudnya akan
merupakan lengkung parabola,
 Pada jembatan gantung kabel menderita beberapa beban titik sepanjang
beban mendatar.

Schodek (1991) menyatakan bahwa kabel bersifat fleksibel cenderung


berubah bentuk drastis apabila pembebanan berubah. Dalam hal
pemakaiannya kabel berfungsi sebagai batang tarik.

2. Menara
Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel utama.
Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang
kemudian disebarkan ke tanah melalui pondasi. Dengan demikian agar
dapat menyalurkan beban dengan baik, perlu diketahui pula bentuk atau
macam menara yang digunakan.

Bentuk menara dapat berupa portal, multistory, atau diagonally braced


frameIsen sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar di bawah.
Konstruksi menara tersebut dapat juga berupa konstruksi cellular, yang
terbuat dari pelat baja lembaran, baja berongga, atau beton bertulang.

Tumpuan menara baja biasanya dapat diamsumsikan jepit atau sendi.


Sedangkan tumpuan kabel diatas menara sering digunakan tumpuan rol
untuk mengurangi pengaruh ketidak seimbangan menara akibat lendutan
kabel.
Secara umum jembatan gantung terdiri dari:
a. Bangunan atas terdiri dari:
 Lantai jembatan (dek), berfungsi untuk memikul beban lalu lintas
yang melewati jembatan serta menyalurkan beban dan gaya-gaya
tersebut ke gelagar melintang.
 Gelagar melintang berfungsi sebagai pemikul lantai dan sandaran
serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar
memanjang.
 Gelagar memanjang berfungsi sebagai pemikul gelagar serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke batang penggantung.
 Batang penggantung berfungsi sebagai pemikul gelagar utama serta
melimpahkan beban-beban dan gaya-gaya yang bekerja ke kabel
utama.
 Kabel utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang
bekerja pada batang penggantung serta melimpahkan beban dan
gaya-gaya tersebut ke menara pemikul dan blok angkur.
 Pagar pengaman berfungsi untuk mengamankan pejalan kaki.
 Kabel ikatan angin berfungsi untuk memikul gaya angin yang
bekerja pada bangunan atas.
 Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utama,
serta menyalurkan beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur
pilar ke fondasi.

b. Bangunan bawah terdiri dari:


 Blok angkur merupakan tipe gravitasi untuk semua jenis tanah yang
berfungsi sebagai penahan ujung-ujung kabel utama serta
menyalurkan gaya-gaya yang dipikulnya ke fondasi.
 Pondasi menara dan fondasi angkur berfungsi sebagai pemikul
menara dan blok angkur serta melimpahkan beban dan gaya-gaya
yang bekerja ke lapisan tanah pendukung.
D. Kelebihan Dan Kekeurangan Jembatan Gantung (Bridge Suspension)
a. Kelebihan Jembatan Gantung :
 Seluruh struktur jembatan dapat dibangun tanpa perancah dari tanah
 Struktur utamanya nampak gagah dan mengekspresikan fungsinya
dengan baik.
 Merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang
bentang lebih dari 600 meter.
b. Kelemahan Jembatan Gantung :
 Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan penggantung akan
bergoyang dan menjadi tidak stabil jika terkena angin dan getaran akibat
resonansi, seperti pada jembatan Tacoma Narrows, Seattle, Amerika dan
jembatan Millenium, River Thames, London.
 Adanya gaya dorong dan gaya tarik yang bekerja dalam satu sistem yg
elastis memungkinkan timbulnya momen jika dek jembatan mendapat
beban yg berlebihan, ini harus menjadi perhatian khusus dalam
merancang jembatan gantung. Kekakuan ataupun elastisitas dek harus
menjadi perhatian khusus.
DATA HASIL SURVEY JEMBATAN GANTUNG
( SUSPENSION BRIDGE )

A. Data Jembatan
1. Nama jembatan
Adapun nama jembatan gantung (suspension bridge) yang diamati (survey)
adalah Jembatan Bantar.
2. Lokasi jembatan
Lokasi jembatan Bantar terletak di Kulon Progo tepatnya di jln Raya Wates
km 15 jogjakarta, Sentolo, Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Lokasi Jembatan Bantar


3. Fungsi Jembatan
Jembatan gantung Bantar difungsikan untuk lalu lintas kendaraan, namun
jembatan ini sudah tidak difungsikan lagi, kemungkinan karena beberapa
element strukturnya sudah tidak berfungsi secara optimal lagi.
4. Panjang dan Lebar Jembatan
Sesuai hasil pengukuran saat melakukan survey jembatan gantung Bantar
memiliki panjang 180 m dan lebar 6 m.
5. Material Struktur Jembatan
Material struktur yang digunakan pada jembatan gantung Bantar yaitu
material dari baja.
6. Jumlah Jalur dan Lajur Lalu Lintas
Jembatan gantung Bantar terdiri dari satu jalur dan dua lajur.
7. Data Ukuran Penampang Masing-masing Elemen Struktur
 Gelagar melintang : menggunakan baja profil IWF 270.150.11.50
 Gelagar memanjang : menggunakan baja profil IWF 220.400.30.30
 Batang penggantung : menggunakan tali baja berdiameter 50mm
 Kabel utama : menggunakan 6 tali baja berdiameter 50mm
 Pagar pengaman : menggunakan baja profil IWF 220.80.15.9
 Menara : menggunakan baja profil IWF 340.130.20.15
B. Dokumentasi Hasil Survey

Tampak Dari Bawah

Tampak Melintang
Tamapak memanjang

Gambar Menara tampak atas


Tampak samping

Tampak sisi kiri


C. Keterangan Gambar Bagian-Bagian Struktur

D. Fungsi Masing-Masing Elemen Struktur


 Dek berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yang melewati jembatan
serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar melintang.
 Gelagar berfungsi untuk pemikul lantai serta menyalurkan beban dan gaya-
gaya tersebut ke batang penggantung/kabel suspensi.
 batang penggantung/kabel suspensi berfungsi sebagai pemikul gelagar
utama serta melimpahkan beban-beban dan gaya-gaya yang bekerja ke
kabel utama.
 Kabel Utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang bekerja
pada batang penggantung serta melimpahkan beban dan gaya-gaya tersebut
ke menara pemikul dan blok angkur.
 Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utama, serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar.
 Pilar berfungsi sebagai penumpu menara serta menyalurkan beban dan
gaya-gaya bekerja tersebut ke fondasi
 Fondasi berfungsi sebagai penumpu pilar serta menyalurkan beban dan
gaya-gaya bekerja tersebut ke tanah dasar.

Anda mungkin juga menyukai