Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL OBSERVASI MAGANG

DI BANK NEGARA INDONESIA (BNI) SYARIAH KC. YOGYAKARTA


Jl. Kusumanegara, Muja Muju, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55165

Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti Praktik Kerja Lapangan di


Fakultas Agama Islam, Prodi Ekonomi Syariah (ES)
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DISUSUN OLEH:
SHOLIKHAH 20150730196
ANISATUN ANGGRAENI 20150730213

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengenalan Lembaga
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap
sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang
No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha
Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus
berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500
outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan
operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan
terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) ya ng saat
ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui
pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha
kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun
2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin
off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010
dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).
Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal
berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19
tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran
terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

1
Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161
Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20
Payment Point.
BNI Syariah mempunyai visi “Menjadi banksyariah pilihan masyarakat
yang unggul dalam layanan dan kinerja” dan misi “1) Memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan, 2)
Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah,
3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor, 4) Menciptakan
wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya d an berprestasi
bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah, 5) Menjadi acuan tata kelola
perusahaan yang amanah.”
BNI Syariah telah menerima ratusan penghargaan. Hingga tahun 2017,
BNI Syariah telah tercatat menerima 141 penghargaan. Selain itu, BNI
Syariah terus berupaya menerapkan praktik terbaik Good Corporate
Governance (GCG) dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta melakukan perbaikan dan penyempurnaan pengelolaan GCG
secara berkelanjutan guna mewujudkan visi dan misi perusahaan. Penerapan
GCG di BNI Syariah mengacu pada peraturan perundang-undang berlaku
seperti :
 Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008.
 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
 Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
 Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.03/2014, tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.03/2014
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah.

2
 Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan GCG pada BUMN.
 Dalam prakteknya, BNI Syariah juga senantiasa mengikuti perkembangan
terkini dan best practice GCG yang berlaku antara lain Pedoman Umum
GCG oleh Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman GCG
Perbankan Indonesia, Asean Corporate Governance serta memperhatikan
etika dan praktik bisnis terbaik.

Untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan diperlukan landasan


yang kuat bagi sebuah perusahaan. Untuk itu penerapan GCG sebagai
kerangka utama dari pertumbuhan perusahaan harus diterapkan secara
konsisten dan berkesinambungan dengan berlandaskan pada prinsip
Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability),
Pertanggungjawaban (Responsibility), Profesional (Professional), dan
Kewajaran (Fairness), dimana kelima prinsip dasar GCG tersebut sejalan
dengan Kode Etik Manajemen yang berdasarkan Persaudaraan (ukhuwah),
Keadilan (‘adalah), Kemashalatan (mashalah) dan Keseimbangan (tawazun).
Penerapan prinsip-prinsip GCG di BNI Syariah dapat diuraikan sebagai
berikut :
 Transparansi (Transparency) : Perusahaan memiliki inisiatif dalam
pengungkapan informasi material dan relevan baik yang diisyaratkan oleh
peraturan perundang-undangan serta informasi penting lainnya yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur
dan stakeholders lainnya. Informasi tersebut disampaikan dengan cepat,
akurat, dan mudah diakses oleh siapapun. dan kepada pihak -pihak lainnya
sebagaimana ketentuan hukum yang berlaku secara tepat waktu.
 Akuntabilitas (Accountability) : Jajaran manajemen memastikan
pengelolaan perusahaan dilakukan secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

3
 Pertanggungjawaban (Responsibility) : Bank memastikan pengelolaan
usaha Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat, termasuk juga
prinsip-prinsip Syariah. Selain itu Pertanggungjawaban Bank juga
berbentuk kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Bank
dan pengurusnya senantiasa bertindak dengan prinsip kehati -hatian, dan
berpegang teguh pada hukum yang berlaku.
 Professional (Professional) : bahwa manajemen dan seluruh individu
dalam Bank memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif, dan bebas
dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun (independen) serta memiliki
komitmen yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah.
 Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) : bahwa setiap keputusan yang
diambil senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham
mayoritas dan memberikan perlindungan kepada pemegang saham
minoritas dan stakeholders lainnya dari rekayasa dan transaksi yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Implementasi prinsip-prinsip GCG di BNI Syariah difokuskan kepada 11


pilar yaitu :
 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah.
 Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa.
 Penanganan benturan kepentingan.
 Penerapan fungsi kepatuhan.
 Penerapan fungsi audit intern.
 Penerapan fungsi audit ekstern.
 Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) dan.

4
 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS, laporan
pelaksanaan Good Corporate Governance serta pelaporan internal.

B. Sumber Daya Manusia


Dari hasil observasi, yang kami ketahui Sumber Daya Manusia di Bank Negara
Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta sudah cukup baik dan berkompeten. Baik
dalam segi SOP terhadap nasabah maupun karyawan yang lainnya. Untuk struktur
organisasi Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta adalah sebuah
privasi pihak bank yang tidak dapat dipublikasi secara umum.

C. Lingkungan Kerja
1. Lingkungan Eksternal
Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta jika dilihat dari segi
kesrategisan lokasinya, sangat strategis. Terbilang strategis karena terletak di
kota dan banyak pelaku usaha. Jadi, akan sangat terjangkau oleh masyarakat.
Sistematika kinerja eksternalnya sendiri ada bagian Marketing. Bagian ini
bertugas diluar kantor untuk mencari informasi terkait nasabah yang melakukan
pembiayaan, seperti usahanya atau latar belakang nasabahnya.

2. Lingkungan Internal
Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta mengembangkan
lingkungan kerja yang baik dan berdasarkan prinsip dan ketentuan syariah. Hal
ini, sesuai dengan semangat kerja yang mengedepankan prinsip profesionalitas.
Hal tersebut bisa dilihat dari keramahan para karyawan bank pada saat kami
melakukan observasi.
Selain itu, sebelum melaksanakan tugas-tugasnya para karyawan Bank
Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta melakukan tadarus dan doa
bersama terlebih dahulu. Tidak hanya itu, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
KC Yogyakarta juga melakukan evaluasi setelah jam kerja berakhir.

5
D. Keistimewaan Lembaga
Keistimewaan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta
dibanding lembaga yang lainnya yaitu dalam menjalankan akad transaksinya
dilakukan semaksimal mungkin dan melaksanakan prinsip dan aturan syariah.
Keistimewaan yang berikutnya, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC
Yogyakarta adalah lembaga yang memiliki lingkungan kerja yang sangat baik, dan
lembaga perbankan syariah ini juga dapat menerima mahasiswa yang akan
melakukan praktik kerja lapangan dan bisa ditempatkan di hampir semua bagian,
sehingga kita dapat berkesempatan melakukan praktik perbankan yang
sesungguhnya. Selain itu, untuk mahasiswa praktik keja lapangan diberikan
kesempatan untuk belajar atau mencari tahu informasi yang kurang kita pahami.

6
BAB II
RUANG LINGKUP OPERASIONAL

A. Sasaran Operasional Bank


Dari observasi yang kami lakukan, kami mendapat informasi bahwa sasaran
operasional Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta adalah
karyawan-karyawan perusahaan, masyarakat umum, para pensiunan atau pegawai
pra-pensiun dan seluruh calon pengusaha yang ingin bermitra. Bank Negara
Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta memiliki produk-produk penghimpun
dana, pembiayaan, pelayanan dan jasa yang sangat baik, diharap dapat memenuhi
kebutuhan seluruh kalangan masyarakat dan nasabah-nasabahnya.

B. Jenis-jenis Nasabah Pengguna


Jenis-jenis nasabah Bank Syariah Mandiri sendiri terdiri dari masyarakat
umum, yang diantaranya dari kalangan masyarakat perdesaan dan karyawan swasta,
pegawai swasta, dan juga pengusaha UKM. Biasanya para nasabah mengajukan
pembiayaan untuk keperluan modal usaha atau ingin meperbesar usahanya atau
mengajukan pembiayaan lainnya yang ada di Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
KC Yogyakarta sesuai dengan akad pembiayan yang diperlukan.

C. Jangkauan dan Sebaran Wilayah Nasabah


Jangkauan dan sebaran nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC
Yogyakarta mencakup bagian kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman karena lokasi
bank tersebut dekat dengan perbatasan Kabupaten Bantul dan Sleman. Bank Negara
Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta juga menerima nasabah dari luar kota
Yogyakarta dengan syarat, nasabah tersebut harus sudah bekerja atau memiliki
usaha di kota Yogyakarta.

7
BAB III
PRODUK DAN KEUNGGULAN

A. Produk Pendanaan
1. BNI Giro iB Hasanah
BNI Giro iB Hasanah adalah simpanan transaksional dalam mata uang IDR
dan USD yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad
Mudharabah Mutlaqah atau Wadiah Yadh Dhamanah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, Sarana Perintah
pembayaran lainnya atau dengan Pemindahbukuan. Manfaat :
 Giro dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan.
 Tersedia dalam pilihan mata uang, yaitu Rupiah dan US Dollar.
 Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

2. BNI Deposito iB Hasanah


BNI Deposito iB Hasanah yaitu investasi berjangka yang dikelola
berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan
perusahaan, dengan menggunakan akad mudharabah. Fasilitas yang ditawarkan:
 Bilyet Deposito.
 Terdapat pilihan mata uang Rupiah dan US Dollar.
 Terdapat pilihan jangka waktu : 1,3,6,12 bulan.
Manfaat :
 Dapat atas nama perorangan maupun perusahaan.
 Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah
pokok investasi (kapitalisasi).
 Fasilitas ARO (Automatic Roll Over) yaitu perpanjangan otomatis jika
deposito jatuh tempo belum dicairkan.
 Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.
 Nisbah bagi hasil Deposito lebih tinggi dari nisbah tabungan.

8
3. BNI Tabungan iB Hasanah
a. BNI Dollar iB Hasanah
Tabungan yang dikelola dengan akad wadiah dan mudharabah yang
memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah Perorangan
dan Non Perorangan dalam mata uang USD. Keunggulan dari produk ini
adalah :
 Dapat dibuka untuk perorangan dan non perorangan.
 Buku Tabungan.
 E-Banking (SMS Banking, Phone Banking, Internet Banking, Mobile
Banking).

b. BNI SimPel iB Hasanah


BNI SimPel iB Hasanah adalah tabungan dengan akad wadiah untuk siswa
berusia di bawah 17 tahun dengan persyaratan mudah dan sederhana serta
fitur yang menarik untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
Keunggulan dari produk ini :
 Simpel iB Card sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit
Card) di merchant yang menggunakan EDC BNI.
 Nama anak tertera pada buku Tabungan dan Simpel iB Card.
 Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh
Indonesia.
 SMS notifikasi ke HP Orangtua.

c. BNI Baitullah iB Hasanah


BNI Baitullah iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah
atau Wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian
porsi berangkat menunaikan ibadah Haji (Reguler/Khusus) dan
merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan penabung dengan sistem
setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD. Manfaat :
 Membantu Nasabah dalam merencanakan ibadah haji dan umrah.

9
 Memudahkan Nasabah untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji
karena sistem BNI Syariah telah terhubung langsung dengan Sistem
Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) yang berada dalam satu
provinsi dengan domisili nasabah.
 Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan.
 Bebas biaya penutupan rekening (khusus tabungan rupiah).

d. BNI Prima iB Hasanah


BNI Prima iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah yang
memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah segmen high
networth individuals secara perorangan dalam mata uang rupiah dan bagi
hasil yang lebih kompetitif. Keunggulan dari produk ini :
 Zamrud Card sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit
Card) di merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia.
 Zamrud card dengan limit transaksi tarik tunai hingga Rp 10.000.000,-
/hari, transfer hingga Rp 100.000.000,-/hari (ke sesama BNI Syariah/ BNI)
dan Rp 25.000.000,-/hari (ke non BNI Syariah/BNI).
 Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang bekerjasama dengan BNI
Syariah.
 Perlindungan Asuransi Jiwa.

e. BNI Tunas iB Hasanah


BNI Tunas iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Wadiah yang
diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun.
Manfaat :
 Tunas Card sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit
Card) di merchant yang menggunakan EDC BNI.
 Nama anak tertera pada buku Tabungan dan Tunas Card.

10
 Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh
Indonesia.
 SMS notifikasi ke HP Orangtua.

f. BNI Bisnis iB Hasanah


BNI Bisnis iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah yang
dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi
hasil yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah. Manfaat :
 Detail mutasi transaksi pada buku tabungan.
 BNI Syariah Card Gold sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM
BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja
(Debit Card) di merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia.
 Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh
Indonesia.
 Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang bekerjasama dengan BNI
Syariah.
 Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-.
 Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

g. BNI iB Hasanah
BNI iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah
yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan dalam mata uang
Rupiah. Keunggulan :
 Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI,
ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja
(Debit Card) di merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia.
 Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh
Indonesia.
 Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-.
 Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

11
h. BNI Tapenas iB Hasanah
BNI Tapenas iB Hasanah adalah tabungan berjangka dengan akad
Mudharabah untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk
membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah
umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya. Manfaat :
 Bagi hasil lebih tinggi.
 Setoran tetap bulanan minimal Rp.100.000,- s/d Rp. 5.000.000,-.
 Asuransi otomatis bebas premi.
 Manfaat perlindungan asuransi jiwa hingga senilai Rp. 1.000.000.000,-.
 Manfaat perlindungan asuransi kesehatan hingga Rp 1.000.000,-
/hari/orang.
 Tersedia perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan tambahan
dengan berbagai pilihan besarnya premi.

i. BNI TabunganKu iB Hasanah


BNI TabunganKu iB Hasanah ialah produk simpanan dana dari Bank
Indonesia yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah
dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung
masyarakat. Keunggulan :
 Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI,
ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja
(Debit Card) di merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia.
 Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan.
 Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-.
 Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan

12
B. Produk Pembiayaan
1. Konsumer
a. BNI Griya iB Hasanah
BNI Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun,
merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya),
dan membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan
dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali
masing-masing calon nasabah.

b. BNI Multiguna iB Hasanah


BNI Multiguna iB Hasanah adalah asilitas Pembiayaan Konsumtif
yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian barang
kebutuhan konsumtif dan/atau jasa sesuai prinsip syariah dengan disertai
agunan berupa tanah dan bangunan yang ditinggali berstatus SHM atau
SHGB dan bukan barang yang dibiayai.

c. BNI Oto iB Hasanah


BNI Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif
murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian
kendaraan bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai
dengan pembiayaan ini.

d. BNI Emas iB Hasanah


BNI Emas iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan yang
diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang
diangsur setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli).

13
e. BNI CCF iB Hasanah
BNI CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan
agunan likuid, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito,
Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.

f. BNI Fleksi Umroh iB Hasanah


BNI Fleksi Umroh iB Hasanah adalah pembiayaan konsumtif bagi
anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembelian Jasa Paket
Perjalanan Ibadah Umroh melalui BNI Syariah yang telah bekerja sama
dengan Travel Agent sesuai dengan prinsip syariah.

2. Mikro
a. Rahn Mikro
Rahn Mikro merupakan pembiayaan mulai dari Rp. 500 rb hingga Rp.
50 Jt. Jangka Waktu Pembiayaan 3,6,9,12 bulan (tidak dapat diperpanjang).
Tujuan: Modal Usaha /produktif, biaya pendidikan, kesehatan, dll
(konsumtif) dan Keperluan lainnya. Persyaratan : Fotokopi KTP, fisik emas.

b. Mikro 2 iB Hasanah
Mikro 2 iB Hasanah adalah Pembiayaan mulai dari Rp. 5 Juta hingga
Rp. 50 Juta. Jangka Waktu Pembiayaan mulai 6 bulan hingga 36 bulan.
Tujuan : Pembiayaan pembelian barang modal kerja, Investasi produktif dan
pembelian barang lainnya (konsumtif). Persyaratan : Fotokopi KTP,KK,Surat
Keterangan Usaha,Bukti Kepemilikan Jaminan.

c. Mikro 3 iB Hasanah
Mikro 3 iB Hasanah merupakan pembiayaan mulai dari > Rp. 50 Juta
hingga Rp. 500 Juta. Jangka Waktu Pembiayaan mulai 6 bulan hingga 60
bulan. Tujuan : Pembiayaan Pembelian barang modal kerja, Investasi
produktif dan pembelian barang lainnya (konsumtif). Persyaratan : Fotokopi
KTP, KK, Surat Keterangan Usaha, Bukti Kepemilikan Jaminan.

14
3. Korporasi
a. BNI Syariah Multifinance
Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan
langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya
dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.

b. BNI Syariah Linkage Program


Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah
(BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro,
kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan
secara langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping.

c. BNI Syariah Kopkar/Kopeg


Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik
dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi
Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara
prinsip syariah ke end user/pegawai.

d. BNI Syariah Usaha Besar


Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan
untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha
pada segmentasi besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

e. BNI Syariah Valas


Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh
unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri,
dalam bentuk mata uang valuta asing.

15
f. BNI Syariah Ekspor
Pembiayaan Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang
diberikan kepada eksportir (perusahaan ekspor), baik dalam rupiah maupun
valuta asing untuk keperluan modal kerja dalam rangka pengadaan barang-
barang yang akan diekspor (sebelum barang dikapalkan/preshipment)
dan/atau untuk keperluan pembiayaan proyek investasi dalam rangka
produksi barang ekspor.

g. BNI Syariah Onshore


Pembiayaan Onshore iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan
oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam
negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing untuk membiayai usaha yang
dikategorikan kegiatan ekspor (penghasil devisa).

h. BNI Syariah Sindikasi


Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan
oleh dua atau lebih Lembaga Keuangan untuk membiaya suatu
proyek/usaha dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan
dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh Agen yang sama pula.

4. Usaha Kecil dan Menengah


a. BNI Syariah Wirausaha
Wirausaha iB Hasanah (WUS) adalah fasilitas pembiayaan produktif
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha
produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan
syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

b. BNI Syariah Valas


Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh
unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri,
dalam bentuk mata uang valuta asing.

16
c. BNI Syariah Kopkar/Kopeg
Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik
dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi
Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara
prinsip syariah ke end user/pegawai.

d. BNI Syariah Dealer iB Hasanah


Pola kerjasama pemasaran dealer dilatarbelakangi oleh adanya potensi
pembiayaan kendaraan bermotor secara kolektif yang melibatkan end user
dalam jumlah yang cukup banyak. Hal tersebut membutuhkan tenaga yang
cukup besar dalam hal penyaluran, pemantauan, atau penyelesaian
pembiayaannya.

e. BNI Syariah Tunas Usaha


Tunas Usaha iB Hasanah (TUS) adalah pembiayaan modal kerja dan
atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun
belum bankable dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung
pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007.

f. BNI Syariah Usaha Kecil


Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan
untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha
kecil berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

g. BNI Syariah Linkage


Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah
(LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha

17
mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat
dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping.

C. Produk Jasa Bank BNI Syariah


1. Bank Notes
Banknotes adalah uang kertas asing yang merupakan alat pembayaran yang
sah di Negara Penerbit, namun merupakan “barang dagangan” di negara lain
(termasuk Indonesia). Syarat : Mengisi formulir pembelian/penjualan banknotes
di Kantor Cabang BNI Syariah. Ketentuan :
 Bank Note yang dapat dipertukarkan mempunyai catatan kurs resmi dari
Bank Indonesia, dan bukan uang logam.
 Banknote yang mempunyai pasaran kuat di Indonesia.
 Bank Note masih dalam keadaan utuh, tidak lusuh, dan tidak terdapat
coretan-coretan.

2. Kartu iB Hasanah
iB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai
kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya
bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga yang
diterima di seluruh tempat bertanda MasterCard dan semua ATM yang bertanda
CIRRUS di seluruh dunia yang diterbitkan oleh BNI Syariah dengan akad
sebagai berikut : kafalah, qard, dan ijarah. Jenis yang ditawarkan classic, gold,
dan platinum.

18
BAB IV
PENUTUP

A. Alasan Pemilihan Objek Magang


Alasan memilih objek magang kami di Bank Negara Indonesia (Syariah) KC
Yogyakarta karena bank tersebut salah satu cabang dari BNI Syariah, dimana BNI
Syariah sendiri adalah bank dengan banyak prestasi, terutama dalam hal tata kelola
perusahaan atau Good Coorporate Governance (GCG), bahkan tahun 2017 BNI
Syariah menyabet dua penghargaan sekaligus dalam kategori Good Coorporate
Governance. Bank Negara Indonesia (Syariah) KC Yogyakarta ini juga sesuai
dengan harapan kami karena bank tersebut menerima dan memerlukan mahasiswa
yang ingin magang untuk membantu berbagai hal dan pekerjaan yang ada di Bank
Negara Indonesia (Syariah) KC Yogyakarta. Maka dari itu kami selaku mahasiswa
yang akan melakukan praktik lapangan memilih Bank Negara Indonesia (Syariah)
KC Yogyakarta sebagai tempat magang. selain guna mempraktikkan/
mengaplikasikan segala ilmu yang telah kami dapatkan secara teori selama
perkuliahan ataupun praktikum selama satu semester dari pihak bank yang akan
kami gunakan untuk kegiatan praktik lapangan (magang) kami di berikan
kesempatan untuk belajar dan mencari informasi lebih secara langsung dengan para
pegawai/praktisi yang ada di Bank Negara Indonesia (Syariah) KC Yogyakarta
terkait hal-hal yang berkaitan dengan perbankan syariah.

19
B. Rencana Kegiatan ( Jadwal dan Tugas )
No Nama Bagian Minggu ke-
1. Sholikhah Umum 1
2. Anisatun Anggraeni Operasional 1
3. Sholikhah Umum 2
4. Anisatun Anggraeni Operasional 2
5. Sholikhah Umum 3
6. Anisatun Anggraeni Operasional 3
7. Sholikhah Umum 4
8. Anisatun Anggraeni Operasional 4

C. Outcome Kegiatan
Di Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta kami akan diberikan
kesempatan berpartisipasi langsung di bagian umum dan operasional. Kami
diarahkan untuk membantu dalam kegiatan pengelolaan transaksi, input data,
pemantauan proses pembiayaan, pengelolaan administrasi, dan juga dalam hal
kearsipan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan kami juga ditugaskan dibagian
lain sesuai arahan dari pihak Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC
Yogyakarta. Outcome yang diharapkan dari kegiatan praktik perbankan sebagai
berikut:
1. Mahasiswa Pertama (Sholikhah)
Pada kesempatan praktik perbankan ini, diharapkan dapat meningkat
kemampuan dalam menjalankan sistem operasional pada lembaga keuangan
syariah khususnya sektor perbankan. Outcome yang diharapkan dari kegiatan
praktik perbankan yang di lakukan selama satu bulan ini fokus pada bagian
operasional. Sehingga, saya akan berparsitipasi aktif dalam kegiatan pengelolaan
administrasi pembiayaan, pemantauan proses pemberian pembiayaan (memastikan
proses pembiayaan telah sesuai dengan prosedur), berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pengelolaan transaksi dan aktif dalam pengelolaan daftar hitam nasabah,
serta berpartisipasi aktif menjalin kerjasama dengan notaris dan asuransi untuk

20
menjamin kepemilikan bank. Selain itu pendalaman materi juga perlu dilakukan
untuk menunjang praktikum perbankan.

2. Mahasiswa Kedua (Anisatun Anggraeni)


Pada kesempatan praktik perbankan ini, diharapkan dapat meningkat
kemampuan dalam menjalankan sistem operasional pada lembaga keuangan
syariah khususnya sektor perbankan. Outcome yang diharapkan dari kegiatan
praktik perbankan yang di lakukan selama satu bulan ini fokus pada bagian account
officer yakni tercapainya pemahaman akan pengaplikasian akad - akad pembiayaan
yang diterapkan di BNI Syariah. Sehingga saya sebagai peserta praktik perbankan
dapat memahami lebih mendalam mengenai teori tentang akad - akad pembiayaan
yang telah ada dan praktik yang terjadi di BNI Syariah. Selain itu, diharapkan juga
mampu dalam mengaplikasikan serta menganalisis kasus - kasus real yang terjadi
dalam suatu pembiayaan. Untuk mencapai tujuan dari outcame kegiatan ini, saya
akan ikut berpartsipasi bersama praktisi dibagian account officer serta aktif dalam
kegiatan - kegiatan operasional lain yang dilakukan. Selain itu pendalaman materi
juga perlu dilakukan untuk menunjang praktikum perbankan sehingga akan tercapai
tujuan dari outcame tersebut.

D. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang kami lakukan di Bank Negara Indonesia (BNI)
Syariah KC Yogyakarta kami memperoleh banyak informasi baik dari segi sumber
daya manusianya, lingkungan kerja yang meliputi internal dan eksternal, ruang
lingkup operasional bank seperti sasaran operasional bank, jenis-jenis nasabah
pengguna, serta sebaran dan jangkauan wilayah nasabah. Dan yang terakhir kami
lebih mengetahui spesifikasi produk-produk yang di gunakan di Bank Negara
Indonesia (BNI) Syariah KC Yogyakarta baik produk pembiayaan, pendanaan, dan
jasa.

21
E. Lampiran-lampirran
1. Denah Lokasi

2. Foto Objek Praktik

22
3. Struktur Organisasi

23
4. Kegiatan Observasi

24

Anda mungkin juga menyukai