Anda di halaman 1dari 6

1

Dampak Batubara Yang Mengancam Masa Depan Manusia

MAKALAH

Diusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah

Tata Karya Tulis Ilmiah Semester II 2018/2019

Oleh
Ahmad Zulfikarandy 118150044

JURUSAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2019

1
2

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia, seluruh
kegiatan manusia ditunjang dengan energi mulai dari memasak, berkendara,
hingga tidur. Dewasa ini energi rata-rata berasal dari bahan bakar fosil berupa
minyak bumi, gas bumi, dan batubara. Semua hal tersebut sangat mudah
didapatkan dan masih terdapat banyak cadangan didalam permukaan bumi. Tetapi
energi bahan bakar fosil tersebut bukanlah tipe energi yang dapat didaur ulang.

Kebiasaann ini telah muncul sejak lama, dimulai dari sejarah batubara
yang diketahui pertama kali digunakan oleh manusia pada zaman china kuno
sekitar 200 tahun sebelum masehi. Mereka menggunakan batubara sebagai bahan
bakar untuk menghangatkan tubuh dan masak. Dengan alat sederhana mereka
menggali perlahan yang letak batubara tersebut tidak jauh dari permukaan tanah.

Sampai saat ini, batubara menjadi komoditas utama dalam kegiatan


produksi, baik itu seltingkat pabrik maupun setingkat rumah. Batubara sering
digunakan sebagai bahan bakar kereta api, bahan bakar kegiatan produksi
metalurgi, dan kegiatan pabrik. Batubara dipilih karena harganya murah
dibanding dengan minyak dan gas bumi, dan sangat mudah didapatkan serta
sangat mudah digunakan.

Tetapi apakah batubara akan menguntungkan manusia selamanya,


tentunya tidak. Penulis mengambil contoh pada kasus yang dialami di negara
Mongolia. Di sana tingkat penggunaan batubara sangatlah tinggi, hampir semua
penduduknya menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama dalam berbagai
kegiatan. Hal ini disebabkan karena cuaca yang sangat ekstrem terjadi di sana.
Pada musim ini, musim panas berlangsung lama, dimana kekeringan melanda kota
lalu kurangnya air bersih. Tetapi saat musim dingin, cuaca malah berbalik dengan
suhu yang sangat ekstrem sekitar -20º.

Dampak ini berlanjut dengan pencemaraan udara, semua anak kecil di sana
menderita penyakit radang paru-paru. Minimnya pelayanan dan mahalnya harga
berobat membuat keadaan semakin parah. Setiap hari ada saja yang tewas
diakibatkan radang paru-paru.

2
3

Dalam hal ini, tidak bisa kita saling menyalahkan satu sama lain.
Kurangnya pendidikan masyarakat terhadap penggunaan batubara yang baik dan
benar memjadi salah satu penyebab. Lalu mahalnya batubara olahan juga menjadi
penyebab keadaan ini. Semestinya pemerintah harus lebih turun tangan untuk
mengatasi hal ini seperti membuat subsidi untuk barubara olahan, membuat
pelayanan pendidikan tentang lingkungan hidup, dan solusi untuk mengatasi
pencemaran udara ini.

Sebenarnya solusi untuk masalah ini telah ditemukan oleh sebuah


perusahaan swasta. Dengan menciptakan sebuah alat kecil penyaring udara. Alat
ini akan berkerja selama 20 menit menyaring udara, alat ini sangat efektif. Tetapi
kelemahan alat ini kembali lagi pada harga yang mahal menjadikan beban
tambahan untuk masyarakat miskin, lalu dengan kelemahan ruang lingkup
penyaringan udara yang kecil.

B. Identifikasi Masalah

a. Dampak penggunaan batubara


b. Pengetahuan masyarakat terhadap lingkungan hidup
c. Belum ada nya kesadaran diri untuk menerapkan gaya hidup sehat
d. Belum terciptanya inovasi alat yang memadai dengan harga murah
e. Ketergantungan masyarakat dengan bahan bakar fosil.

C.Pembatasan Masalah

Belum adanya solusi agar permasalahan yang disebutkan diatas teratasi.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana peran seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalah
ini dengan solusiyang efektif?

D.Tujuan

1. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat.

2. Menerapkan pola hidup sehat sejak dini.

3. Mengetahui tata cara penggunaan batubara yang baik dan benar.

4. Menciptakan inovasi berupa penyaring udara yang murah dan efektif.

3
4

E.Metode dan Teknik Penelitian

1.5.1 Metode

1.Spesifikasi penelitian

Dengan metode deskriptif. Menganalis seluruh permasalahan denga semua data yang
lengkap.

2.Tahapan penelitian

Dalam tahapan penelitian ini, jenis data yang diperoleh meliputi data sekunder yang
diperoleh dari penelitian yaitu:

a. Dengan studi kepustakaan. Menggunakan seluruh data dari buku dan karya ilmiah para
ahli.

b.Studi lapangan dengan terjun langsung ke lapangan meneliti hal berkaitan masalah.

1.5.2 Teknik pengumpulan data

Metode pengumpulan data menggunakan metode sekunder, dengan mencari data


dari berbagai sumber di buku maupun di online.

1. Wawancara tidak tersruktur atau wawancara bebas berkaitan dengan


permasalahan.
2. Observasi dengan peniliti langsung terjun kelapangan.

1.6 Sistematika Pembahasan

BAB I. PENDAHULUAN

BAB ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan,
sistematika Penelitian.

BAB II. TINJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Memuat pustaka yang ditinjau dan dijadikan kerangka berpikir.

BAB III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dimuat secara rinci denga kaidah penelitian.

4
5

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi :

(1) Hasil Penelitian

(2) Pembahasan

BAB V. PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pembaca.

5
6

Anda mungkin juga menyukai