MAKALAH
Oleh
Nina Lutfia Munawaroh 118350018
1
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Penderita diabetes dan kolesterol terjadi saat gula darah terlampau tinggi akibat
kekurangan insulin, hal itu lantas menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan
meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh seseorang sehingga terjadilah gangguan
kolesterol pada penderita diabetes.
Prevalensi diabetes dan kolesterol dunia menurut World Health Organization (WHO)
tahun 2003 adalah lebih dari 200.000.000 orang dan akan bertambah menjadi 333.000.000
orang pada tahun 2025. Indonesia menempati peringkat ke 4 sebagai negara dengan jumlah
penderita diabetes dan kolesterol terbanyak di dunia menurut WHO. Diabetes dan
kolesterol di Indonesia Pada tahun 2000 adalah 8,4 juta dan diperkirakan akan menjadi 21,3
juta pada tahun 2030 (Sidartawan & Kartini, 2008). Prevalensi DM tipe II di Jawa Tengah
pada tahun 2013 adalah 1,6 % (Riskesdas, 2013).
Agar diabetes dan kolesterol tinggi yang telanjur dialami tidak semakin memburuk,
penderita diabetes dan kolesterol tinggi mmebutuhkan dua jenis asupan serat yaitu serat
tidak larut dan serat larut Serat tidak larut dapat membuat penderita diabetes dan
kolesterol merasa kenyang lebih lama, karena lebih sulit tercerna tanpa harus menambah
kalori yang banyak. kalori tinggi berkaitan dengan kenaikan berat badan dan obesitas.
Sehingga, untuk menghindari risiko komplikasi dari dua penyakit kardiovaskular tersebut,
dianjurkan mesti perbanyak asupan serat agar berat badan tetap ideal.
Untuk serat larut, Anda bisa menemukannya di dalam kacang-kacangan, apel,
dan oatmeal. Serat larut dapat membantu menurunkan kolesterol LDL, sekaligus menjaga
kadar glukosa darah di angka yang aman. Bila Anda ingin merasakan manfaat baik dari
serat tidak larut maupun serat larut, mulai sekarang isilah piring makan Anda lebih
banyak sayuran segar dan biji-bijian.
Dilansir dari Very Well Health, mulailah dengan makan lebih banyak sayuran. Yaitu
dengan menggunakan alasan metode “piring diabetes”,yaitu mengisi setengah piring
dengan sayur-sayuran yang kaya akan serat dan baik untuk kolesterol dan kesehatan
penderita diabetes. Selain itu, sayuran juga mengandung banyak fitronutrien.
Baik untuk kolesterol dan kesehatan penderita diabetes selain memperbanyak makan
makanan berserat penderita diabetes dan kolesterol juga sangat sangat dianjurkan untuk
tidak memakan lemak lemakan berlebih sebaiknya mengganti minyak goreng sawit dan
mentega karena di dalam minyak sawit dan mentega terdapat lemak jenuh yang dapat
memperburuk penumpukan lemak dalam pembuluh darah.
Maka dari pada itu agar penderita diabetes dan kolesterol dapat mengkonsumsi
makanan yang dapat di olah menggunakan minyak tetapi aman,gunakan minyak kelapa
atau minyak zaitun saat memasak. Penderita diabetes dan kolesterol tinggi memang tak
2
3
boleh makan sembarangan agar terhindar dari komplikasi yang fatal di kemudian hari.
Ikutilah kiat makan sehat yang disebutkan di atas, lalu perkuat dengan perubahan pola
hidup ke arah yang lebih sehat. Salah satu nya menciptakan inovasi makanan terbaru dan
dengan rasa yang enak untuk penderita diabetes dan kolesterol agar dapat mengatur menu
makanan yang pas dengan kondisi tubuh
B. Identifikasi Masalah
Dari di identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi batasan
batasan masalah yaitu:
C.Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut :
1.Apa solusi penderita kolesterol dan diabetes agar terhindar dari makan makanan tak
sehat ?
2.Bagaimana melawan diabetes dan kolesteron?
3.Apa solusi makanan sehat bagi penderita kolesterol?
4.Apa makanan yang baik dan enak untuk penderita kolesterol
D.Tujuan
3
4
1.5.1 Metode
1.Spesifikasi penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menganalisis objek
penelitian dengan memaparkan situasi dan masalah untuk memperoleh gambaran
mengenai situasi dan keberadaan objek penelitian, dengan cara pemaparan data yang
diperoleh sebagaimana adanya, yang kemudian dilakukan analisis yang menghasilkan
beberapa kesimpulan. Kemudian menganalisis secara yuridis tentang hal yang akan di
lakukan pada penelitian kali ini mengenai kiat kiat dan inovasi makanan apa yang akan
di ciptakan untuk penderita diabetes dan kolseterol apakah jika di lakukan nya inovasi
tersebut akan aman untuk di konsumsi bagi penderita diabetes dan kolesterol.
2.Tahapan penelitian
Dalam tahapan penelitian ini, jenis data yang diperoleh meliputi data sekunder yang
diperoleh dari penelitian yaitu:
b. Studi lapangan yaitu dengan cara mengadakan penelitian langsung di lapangan hal
yang pertama di lakukan yaitu melakukan penelitian terhadap bahan baku/pangan tersebut
di pasaran guna mendapatkan fakta fakta yang berhubungan dengan objek penelitian,
dengan itu dapat di lakukanya percobaan penelitian membuat/memasak inovasi makanan
baruyang memanfaatkan bahan pangan yang baik serta bermutu tinggi dan baik untuk
penderita diabetes dan kolesterol
c. Metode Observasi Metode observasi adalah teknik pengamatan yang diadakan dengan
cara mengadakan pengamatan terhadap obyek, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Bila ditinjau dari segi pengumpulan datanya, penelitian ini termasuk jenis penelitian
kualitatif yaitu suatu penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata dan bukan angka dari orang-orang dan pelaku yang diamati (Moleong, 2006: 6).
4
5
c. atau menciptakan suatu masakan yang di khususkan untuk penderita diabetes dan
kolesterol dengan memanfaatkan bahan baku pangan yang bermutu baik
BAB I. PENDAHULUAN
BAB ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan,
sistematika Penelitian.
Memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori relevan dan
terkait dengan tema skripsi.
Memuat secara rinci metode penelitian penelitian yang digunakan peneliti beserta
justifikasi/alasannya, jenis penelitian, desain, lokasi, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, definisi konsep dan variable, serta analisis data yang digunakan.
Berisi :
(1) Hasil Penelitian, klasifikasi bahasan disesuaikan dengan pendekatan, sifat penelitian,
dan rumusan masalah atau fokus penelitiannya,
(2) Pembahasan, Sub bahasan (1) dan (2) dapat digabung menjadi satu kesatuan, atau
dipisah menjadi sub bahasan tersendiri
BAB V. PENUTUP
5
6
6
7
7
8