Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat disusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga untuk ke depannya dapat dijadikan bahan referensi
Penulis
i
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
3
1.4 Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) dan mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan dalam tubuh).
5
keringat tersebut dikeluarkan dari pori – pori (rongga kecil pada permukaan
kulit).
Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit akan terus menjaga agar suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh
suhu lingkungan, artinya tetap diusahakan suhu tubuh tidak berubah
meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Proses ini dilakukan dengan
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukkan panas tubuh oleh
kulit. Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat celcius, dan suhu
kulit lebih rendah sedikit dari suhu tubuh.
Sebagai Penyimpan Lemak
Bagian bawah lapisan dermis kulit berperan sebagai tempat
penyimpanan lemak. Lemak disimpan dalam bentuk tetes-tetes lemak, dan
lemak itu akan digunakan apabila diperlukan, contohnya ketika dibutuhkan
energi lebih, lemak akan dijadikan energi karena juga berfungsi sebagai
cadangan energi.
Sebagai Tempat Pembuatan Vitamin D
Pada Kulit terdapat provitamin D yang berasal dari makanan,
dengan bantuan sinar ultraviolet dari matahari, vitamin D tersebut akan
diubah menjadi vitamin D.
Kulit memiliki beberapa lapisan, lapisan kulit terbagi menjadi :
(Gambar 1.1)
6
Lapisan Tanduk (Stratum Korneum), merupakan lapisan kulit
paling luar dari tubuh, lapisan ini terus mengalami deskuamasi
(pengelupasan lapisan paling luar) secara terus menerus.
Berbagai sel penyusun jaringan ini akan dihidrolisis menjadi
kreatin (zat tanduk) yang tahan air, oleh karena itu disebut
tersusun oleh sel – sel mati. Lapisan ini tidak dilapisi pembuluh
darah, sehingga apabila mengelupas tidak akan menimbulkan
rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah. Lapisan ini berfungsi
mencegah masuknya bakteri dan mengurangi menguapnya
cairan.
Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum), merupakan lapisan
kulit yang disusun oleh sel – sel hidup yang mendapatkan nutrisi
dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis. Lapisan malphigi
merupakan lapisan yang berperan dalam memberikan warna pada
kulit manusia. Zat utama dalam pewarnaan kulit ini disebut
dengan Melanin. Tentunya sahabat sudah tahu bahwa warna kulit
bisa berbeda beda, bisa hitam, putih, sao matang, dll. Apabila
tertumpuknya melanin pada suatu tempat maka akan terbentuk
bintik berwarna hitam dan tahi lalat.
Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum), merupakan lapisan kulit
yang disusun oleh berbagai sel yang tidak beraturan bentuknya.
Sel – sel pada lapisan ini memiliki kemampuan untuk membelah
diri. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kekuatan dan
kelenturan kulit.
Lapisan Basal (Stratum Germinativum), merupakan lapisan kulit
yang secara kontinu terus membelah diri untuk memperbarui
bagian Epidermis yang rusak. Lapisan Ini merupakan lapisan
paling bawah dari bagian epidermis. Lapisan Basal Selalu
membentuk kulit yang baru sehingga kulit terjaga secara
periodik.
2) Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
Lapisan Dermis (Kulit Jangat) adalah lapisan kulit yang terdiri
atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung
saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini
sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah
7
di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun kulit dermis
:
Pembuluh Darah, Merupakan pembuluh darah kapiler yang berfungsi
sebagai pemberi nutrisi dan juga oksigen kepada sel – sel kulit serta
rambut agar tidak mati dan rusak. Pembuluh darah juga berfungsi
dalam menjaga panas tubuh karena adanya oksigen di dalam
pembuluh darah.
Ujung saraf indra, terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf
perasa. Bagian ujung saraf perasa ini dapat merasakan rangsangan
berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin, dan panas. Sedangkan ujung
saraf peraba dapat merasakan kasar atau halusnya sesuatu. Ujung
saraf ini tidak tersebar merata ke seluruh permukaan lapisan dermis,
contohnya ujung – ujung jari lebih banyak memiliki ujung – ujung
saraf peraba.
Kelenjar keringat, merupakan kelenjar yang berfungsi untuk sistem
eksresi keringat yang terdiri atas air dan mineral lain. Seperti yang
telah saya jelaskan sebelumnya, keringat dihasilkan kemudian
dibawa ke permukaan untuk dikeluarkan melalui pori – pori (rongga
kulit). Keringat merupakan zat – zat sisa metabolisme terutama
garam dapur.
Katung Rambut, merupakan bagian rambut yang berisi akar dan
batang rambut. Rambut dapat tumbuh karena mendapat suplai nutrisi
dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot – otot yang dapat menegangkan rambut ketika ia berkontraksi,
dan dekat akar rambut terdapat ujung – ujung saraf perasa, sehingga
saat rambut dicabut kita dapat merasakannya.
Kelenjar minyak, merupakan kelenjar yang terletak disekitar batang
rambut. Kelenjar minya berfungsi untuk menghasilkan minyak yang
menjaga rambut tetap sehat dan agar rambut tidak kering.
3) Hipodermis ( Jaringan ikat Bawah Kulit)
Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit) merupakan jaringan ikat
yang terletak di bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara
bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini
merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering
juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut
berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga
8
suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber
energi cadangan.
b. Rambut
Rambut merupakan salah satu bagian tambahan yang terdapat pada kulit
manusia. Rambut mempunyai fungsi melindungi bagian tubuh tertentu seperti
kulit manusia dan mata manusia. Rambut melindungi kepala dari benturan.
Rambut pula melindungi kulit dari panas, dingin, debu dan keringat. Rambut
dapat menjaga suhu tubuh agar stabil. Rambut memberikan kehangatan pada
kulit dan memberikan keindahan. Rambut terdapat pada semua bagian kulit
manusia kecuali telapak tangan ,telapak kaki serta bibir. Semua rambut berasal
dari lapisan kulit, oleh Karena itu rambut akan tumbuh di setiap bagian kulit
termasuk juga rambut akan tumbuh di bagian kulit kepala.
(Gambar 1.2)
Rambut memiliki 3 komponen yang tersusun didalamnya,yaittu :
1) Kutikula
Kutikula disebut pula pelindung bagian dalam rambut. Terdiri dari tujuh
sampai sepuluh sel-sel tanduk papih. Kutikula ini mempertahankan rambut dari
pemasukan benda asing dari luar, menciptakan rambut kelihatan kemilau, dan
memudahkan proses penyisiran rambut. Kutikula pun disebut sebagai peranti
kelenturan rambut sebab bertugas mewujudkan rambut kembali pada posisi
semula tanpa putus, sesudah sebelumnya ditarik dan akhirnya dilepas kembali.
Kutikula ini akan terbuka dan tertutup bila terkena bahan kosmetika. Wujud
kutikula seperti sisik ikan atau sisik ular dengan jumlah sisik 5-10 lapis. Bersifat
rapuh dan gampang putus apabila terkena pergesekan tajam. Penggunaan zat-zat
cair bergantung dari rapat atau enggaknya struktur lapisan kutikula. Rambut
kasar akan sangat gampang meresap zat cair, sebaliknya pada rambut yang
termasuk halus sukar untuk meresap zat cair.
9
2) Korteks
3) Medula
Medula ialah lapisan paling dalam (pusat) dari rambut dan mengandung
keratin. Tugas medula yakni mendistribusikan sebum ke batang rambut dan
sebagai pengendali penguapan batang rambut.
c. Kuku
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal
kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur.
10
( Gambar 1.3)
d. Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan
duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan
kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar
keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa
pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis
kelenjar keringat yaitu :
1) Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan
jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan
mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan
14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar
11
keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak
ada rambutnya.
2) Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,
puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur
(anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna
keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara
kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat
apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi
oleh hormon.
f. Kelenjar Susu
Kelenjar susu adalah kelenjar tambahan sistama reproduksi. Dalam
kondisi yang normal kelenjar susu akan berkembang setelah sistema reproduksi
beroperasi atau berfungsi.
Secara fungsional, kelenjar susu menghasilkan susu; struktural, mereka
dimodifikasi kelenjar keringat. Kelenjar susu, yang terletak di payudara atasnya
12
otot pectoralis utama, yang hadir pada kedua jenis kelamin, tetapi biasanya
fungsional hanya pada wanita.
Secara eksternal, masing-masing payudara memiliki puting mengangkat, yang
dikelilingi oleh daerah berpigmen melingkar yang disebut areola. Puting yang
sensitif terhadap sentuhan, karena fakta bahwa mereka mengandung otot polos
yang kontrak dan menyebabkan mereka menjadi tegak dalam menanggapi
rangsangan.
2.1.2 Pembentukan dan Pembuangan Panas dari Dalam Tubuh serta Faktor yang
Mempengaruhi
a) Pembentukan Panas dari dalam Tubuh
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan
pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam
keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik
sampai 20%. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas
akan bertambah 5 kalinya.
Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam
terutama di hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas
ini dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian
dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, laju kehilangan panas
hampir seluruhnya ditentukan oleh 2 faktor,
1) Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan,
yakni dari dalam inti tubuh ke kulit
2) Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan
Laju metabolisme basal semua sel tubuh, metabolisme basal adalah istilah
untuk menunjukkan jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dengan
tubuh dalam keadaan istirahat fisik dan mental. Kecepatan metabolisme
basal diukur pada waktu istirahat, di tempat tidur, tidak terganggu oleh
apapun, dengan pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida
diukur.
13
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme basal: Ukuran
tubuh, umur, jenis kelamin, iklim, jenis pakaian yang dipakai, jenis
pekerjaan.
Laju metabolism tambahan disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk
kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil
Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin (dan
sebagian kecil hormone lain, seperti hormone pertumbuhan dan
testosterone) terhadap sel
Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin,
norepinefrin, dan perangsangan simpatis terhadap sel
Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas
kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu di dalam sel meningkat
Metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan
penyimpanan makanan (efek termogenik makanan) (Guyton, Arthur C
dan John E Hall, 2008)
b) Pembuangan Panas
1. Penguapan (evaporasi)
2. Radiasi
3. Konduksi
14
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan
jalan pemindahan berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan
ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air).
4. Konveksi
15
laki karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi
meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
6) Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan
metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.
7) Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme
20 – 30%.Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang
dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme.Dengan demikian, orang
yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh
(hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung
tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator
yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan
sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
8) Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme,
mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang menghasilkan
energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga
38,3 – 40,0 °C.
9) Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat
menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami
gangguan.Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi
dapat merangsang peningkatan suhu tubuh.Kelainan kulit berupa jumlah
kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh terganggu.
10) Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya
panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih
dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu
tubuh manusia.Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi
sebagian besar melalui kulit.
16
mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari
inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan
radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.
17
2.2 Sistem Panca Indra
2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Panca Indra
a. Indra Penglihatan ( Mata )
( Gambar 1.4 )
Mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Ada 3
pasang otot yang menambatkannya pada dinsing rongga mata sebelah dalam sehingga
memungkinkan biji mata dapat berputar. Mata terdiri dari beberapa bagian sebagai
berikut :
1) Kornea mata (selaput tanduk, selaput bening), yaitu selaput bening yang terdapat
pada bagian depan bola mata, tembus cahaya, dan selalu dibasahi air mata. Pada
bagian yang lain, selaput ini berwarna putih disebut selaput putih (sclera).
2) Iris (selaput pelangi), yaitu bagian mata yang berwarna (hitam, coklat, abu-abu,
biru atau hijau). Iris merupakan selaput yang memberi warna pada mata karena
mengandung pigmen. Iris dapat mengembang dan mengerut untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke bagian dalam mata.
3) Pupil (anak mata), merupakan bagian tengah dari selaput iris yang berlubang,
berbentuk bulat, berwarna gelap, dapat membesar dan mengecil. Fungsinya
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke lensa mata.
4) Lensa mata juga merupakan bagian mata yang bening. Letaknya di belakang iris.
Lensa mata dapat berkomodasi (mencembung dan memipih) untuk membentuk
bayangan.
5) Retina (selaput mata), berupa selaput tipis membatasi bagian dalam mata.
Fungsinya sebagai penangkap bayangan karena mengandung sel-sel pengkihat
yang menerima rangsang cahaya.
6) Bintik kuning, merupakan tempat yang paling peka terhadap rangsangan cahaya
karena paling banyak mengandung sel-sel penglihat. Bintik kuning merupakan
cekungan yang terdapat pada retina. Suatu benda akan terlihat paling jelas bila
bayangan benda tersebut jatuh pada bintik kuning.
7) Bintik buta, merupakan tempat masuk dan membeloknya berkas saraf menuju
otak.
18
Mata mempunyai sel penerima rangsang cahaya yang disebut fotoreseptor.
Ada dua macam reseptor yaitu bentuk batang (bacillus) untuk menerima rangsang
cahaya yang tidak berwarna dan bentuk kerucut (konus) untuk menerima cahaya yang
kuat dan berwarna. Mata dapat melihat suatu benda jika ada cahaya. Cahaya
menembus kornea mata dan diteruskan melalui pupil. Banyak sedikitnya cahaya
tergantung dari besar kecilnya pupil yang diatur oleh iris. Pupil membesar jika gelap
dan mengecil jika terang. Cahaya diteruskan oleh pupil menembus lensa mata terus ke
retina. Lensa mata dapat mencembung dan memipih (daya akomodasi) untuk
menempatkan bayangan di retina. Rangsang yang berupa cahaya diterima oleh sel
indra dan diteruskan oleh urat saraf yang terdapat di selaput jala, menuju urat saraf
mata kemudian dilanjutkan ke pusat penglihatan di otak sehingga terbentuk bayangan
atau benda dapat terlihat. Bayangan yang dibentuk oleh mata kanan dan kiri berbeda.
Namun, kedua bayangan diolah oleh pusat penglihatan sehingga menjadi satu.
19
atau benda tajam lainnya. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani
karena bisa menimbulkan kebutaan.
3) Trakoma
adalah infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis.
Bakteri ini berkembang biak di lingkungan yang kotor atau bersanitasi buruk.
Lantaran itulah, trakoma sering menyerang anak-anak, terutama di berbagai
negara berkembang. Pemaparan bakteri berlangsung saat anak menggunakan alat
atau benda yang sudah tercemari Chlamydia seperti sapu tangan atau handuk.
Gejala trakoma adalah mata merah, mengeluarkan kotoran (belekan),
pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening, serta kornea kelihatan
keruh. Penyakit ini sangat menular.
4) Blefaritis
Di bagian bola mata terdapat lapisan air mata yang berfungi melindungi bola
mata dari iritasi. Lapisan yang sangat halus ini terdiri atas tiga kelenjar, yaitu
kelenjar minyak, air dan lendir. Nah, blefaritis adalah suatu peradangan pada
kelopak mata karena terjadinya produksi minyak yang berlebihan yang berasal
dari kelenjar minyak tersebut. Tidak diketahui persis mengapa produksi minyak
bisa menjadi berlebihan. Sayangnya kelebihan minyak ini ada di dekat kelopak
mata yang juga sering didatangi bakteri. Gejala blefaritis berupa mata merah,
nyeri, panas, gatal, berair, ada luka di bagian kelopak mata dan membengkak.
Pada beberapa kasus sampai terjadi kerontokan bulu mata. Ada dua jenis
blefaritis yaitu blefaritis anterior dan blefaritis posterior. Yang pertama
merupakan peradangan di kelopak mata bagian luar depan yaitu di tempat
melekatnya bulu mata. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. Yang kedua
adalah peradangan di kelopak mata bagian dalam, yaitu bagian kelopak mata
yang bersentuhan dengan mata. Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar
minyak.
5) Dakriosistitis adalah penyumbatan yang terjadi pada duktus nasolakrimalis yaitu
saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Faktor alergilah yang
menyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran tersebut. Akibatnya adalah
infeksi di sekitar kantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah dan
bengkak, bahkan bisa sampai mengeluarkan nanah dan penderita mengalami
demam. Infeksi yang ringan biasanya akan cepat sembuh walau tetap ada
pembengkakan. Sementara yang tergolong parah dapat menyebabkan kemerahan
dan penebalan di atas kantung air mata. Jika terus berlanjut akan terbentuk
kantung nanah.
20
6) Rabun dekat ialah kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat benda yang
jaraknya dekat. Penyakit rabun dekat ini disebut dengan hipermetropi.Beberapa
kebiasaan dapat menyebabkan rabun dekat seperti membaca buku dalam jarak
terlalu dekat atau membaca sambil tidur-tiduran. Untuk mengatasinya, Anda
dapat menggunakan kacamata yang memiliki lensa cembung atau lensa positif.
7) Rabun jauh merupakan penyakit mata yang berkebalikan dengan rabun dekat.
Rabun jauh sering disebut dengan miopi. Kondisi rabun jauh ini tidak
memungkinkan untuk melihat benda-benda yang memiliki jarak yang cukup
jauh. Jenis penyakit mata ini bisa diatasi dengan menggunakan kacamata negatif
atau lensa yang cekung.
8) Rabun Jauh Dekat : Rabun jenis ini mayoritas dialami oleh para orang tua yang
disebabkan oleh faktor usia. Biasanya orang yang mengalami rabun jauh dan
dekat ini ialah yang telah berumur di atas 45-an.Rabun jauh dan dekat atau
disebut dengan presbiopi ini merupakan ketidakmampuan dalam melihat benda
yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Untuk mengatasi rabun jauh dan dekat ini,
penderitanya bisa menggunakan kacamata rangkap yakni kacamata cekung dan
kacamata cembung.
9) Buta Warna : Buta warna merupakan penyakit menurun atau dengan kata lain
seorang ibu atau ayah yang mengalami buta warna berkemungkinan besar akan
menurunkan penyakitnya itu kepada keturunannya. Buta warna ini merupakan
keadaan dimana seseorang tak bisa membedakan warna. Kategorinya sendiri ada
dua yakni buta warna separuh dan juga buta warna total. Orang yang menderita
buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja. Sedangkan
orang yang buta warna separuh hanya tidak bisa melihat warna tertentu saja,
misalnya tidak bisa melihat warna merah, biru, kuning, dan lainnya.
10) Rabun Senja : Rabun senja atau yang juga dikenal dengan istilah rabun ayam
merupakan ketidakmampuan untuk melihat benda dalam keadaan remang atau di
malam hari. Mengapa gangguan penglihatan ini bisa terjadi? Gangguan mata ini
disebabkan oleh kekurangan vitamin A sehingga sel-sel batang tidak dapat
berfiungsi akibat tidak terbentuknya protein rodopson.
11) Juling dan Katarak : Juling terjadi karena adanya ketidakserasian pada otot-otot
mata. Kalau penderita juling ini masih anak-anak maka potensi untuk sembuhnya
masih terbuka. Sebaliknya, bagi orang-orang pada usia di atas 55 tahun, katarak
merupakan gangguan penglihatan yang paling umum. Kelainan mata ini bisa
disembuhkan dengan melakukan operasi mata. Itulah beberapa kelainan yang
terjadi pada mata. Karena mata merupakan aset yang sangat penting maka
21
menjaganya merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menunjang beragam
aktifitas keseharian yang sejatinya tak bisa dilepaskan dari peranan mata.
( Gambar 1.5 )
Tiga bagian utama dari telinga manusia adalah telinga luar, telinga
tengah, dan telinga bagian dalam. Kerja dari telinga manusia adalah sedemikian
rupa sehingga gelombang suara melakukan perjalanan dari telinga luar ke telinga
tengah, yang kemudian diteruskan ke telinga bagian dalam bentuk gelombang
kompresi. Di telinga bagian dalam, gelombang kompresional diubah menjadi
impuls listrik yang dirasakan oleh otak. Dengan cara ini, kita dapat mendengar
dan membedakan berbagai jenis suara. Mari kita bahas secara singkat tentang
bagian-bagian yang berbeda dari telinga manusia dan peran mereka dalam
mendengar.
1. Telinga luar
22
Ini telinga luar atau telinga bagian luar adalah bagian yang terlihat
dari telinga, yang berfungsi sebagai organ pelindung untuk gendang telinga.
Ini mengumpulkan dan memandu gelombang suara masuk ke telinga tengah.
Telinga luar terdiri dari dua bagian berikut.
Lipatan Telinga (Pinna) – Gelombang suara masuk ke telinga melalui flap
atau lipatan telinga atau pinna.
Saluran Telinga (Meatus) – Saluran telinga memiliki panjang sekitar 2 cm.
Ini menguatkan gelombang suara dan menyalurkan mereka ke telinga
tengah. Kelenjar keringat yang hadir dalam saluran ini, yang mensekresi
kotoran telinga.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah, terletak di antara telinga luar dan telinga bagian
dalam, merasakan gelombang suara dari telinga luar dalam bentuk
gelombang tekanan. Telinga tengah adalah rongga berisi udara dan terdiri
dari bagian-bagian berikut.
23
banyak sel-sel saraf. Sel-sel saraf mirip rambut merespon secara berbeda
terhadap berbagai frekuensi getaran, yang akhirnya mengarah ke
generasi impuls listrik. Koklea adalah pusat pendengaran dari telinga
bagian dalam, organ cairan yang menerjemahkan getaran suara menjadi
impuls pendengaran yang dapat dimengerti otak. Hal ini terjadi pada
organ Corti, struktur yang terdiri dari rambut halus di seluruh koklea
yang bergetar dan mengirimkan sinyal listrik melalui sistem saraf. Ketika
gelombang suara masuk telinga, mereka pertama kali bertemu gendang
telinga. Getaran mentransfer energi mereka ke gendang telinga, yang
bergetar untuk menanggapi. Gerakan ini diterjemahkan melalui
serangkaian tulang kecil di dalam telinga ke koklea. Karena gendang
telinga jauh lebih besar daripada organ ini, getaran yang lebih kuat, yang
memungkinkan mereka untuk melewati cairan di dalam pusat
pendengaran. Gelombang ini mengatur rambut organ Corti bergerak, dan
impuls mereka menciptakan perjalanan ke pusat pendengaran di
otak.Tinnitus terjadi ketika rambut organ Corti mendirikan semacam
umpan balik. Ketika suara sangat samar, rambut-rambut ini kadang-
kadang memperkuat suara dengan ledakan getaran dalam rangka
meningkatkan pendengaran. Kadang-kadang, hal ini menyebabkan
semua rambut untuk mulai bergetar, menciptakan sensasi suara dering.
Dalam keadaan normal, otak mampu menutup proses ini mati setelah 10
atau 15 detik, tetapi dalam tinnitus kronis, hal itu mungkin menjadi
masalah yang berulang.
Saluran setengah lingkaran – Ini adalah loop berisi cairan, yang melekat
pada koklea dan membantu dalam mempertahankan keseimbangan.
Saraf Auditori – ini impuls listrik, yang dihasilkan oleh sel-sel saraf,
yang kemudian diteruskan ke otak.
1) Earache (nyeri telinga): Rasa sakit pada telinga dapat memiliki banyak penyebab.
Beberapa di antaranya serius, ada juga yang tidak serius.
2) Otitis media (radang telinga tengah): Peradangan atau infeksi telinga tengah (di
belakang gendang telinga). Biasanya, hal ini disebabkan oleh infeksi.
24
3) Telinga perenang (Otitis externa): Peradangan atau infeksi telinga luar (pinna dan
saluran telinga). Kasus tiba-tiba biasanya disebabkan oleh infeksi; otitis kronis
sering merupakan kondisi kulit (dermatitis).
4) Penyakit Meniere: Sebuah kondisi di mana telinga bagian dalam di satu sisi
malfungsi. Vertigo, tinnitus, gangguan pendengaran, dan rasa sakit adalah gejala
umum.
5) Tinnitus: bunyi dering di salah satu atau kedua telinga. Biasanya hal ini
disebabkan kerusakan dari paparan kebisingan, atau dari penuaan.
6) Serumen impaksi (kotoran telinga): kotoran telinga dapat menghalangi saluran
telinga dan menutupi gendang telinga. Mengurangi getaran gendang telinga yang
mengganggu pendengaran.
7) Gendang telinga yang pecah: suara yang sangat keras, perubahan mendadak dalam
tekanan udara, infeksi, atau benda asing dapat merobek gendang telinga. Lubang
kecil biasanya sembuh dalam beberapa minggu.
8) Neuroma akustik: Sebuah tumor non-kanker yang tumbuh pada saraf dari telinga
ke otak. Gangguan pendengaran, vertigo, dan tinnitus dapat gejala.
9) Mastoiditis: Infeksi tulang mastoid, di belakang telinga. Mastoiditis dapat
dihasilkan dari infeksi telinga tengah yang tidak diobati.
10) vertigo paroksismal positional Jinak (BPPV): Sebuah gangguan fungsi di
telinga bagian dalam, yang menyebabkan vertigo berulang. Meskipun tidak secara
medis serius, gejalanya bias menyakitkan.Kolesteatoma: Ini adalah kondisi jinak.
Ini adalah penumpukan jaringan fibrosa di dalam telinga tengah dan tulang di
sekitarnya. Seringkali ada cairan berbau busuk yang berhubungan dengan
gangguan pendengaran.
( Gambar 1.6 )
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh
manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada
25
permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat
keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya
adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan,
sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi,
pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis
(Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit
(Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa sumber juga mengatakan
bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak
dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.
Fungsi kulit sebagai berikut :
1. Sebagai Pelindung tubuh dari berbagai ancaman
Dengan adanya kulit yang menjadi bagian terluar tubuh, maka tubuh kita
dapat terlindung dari berbagai macam ancaman seperti mikroorganisme yang
berbahaya, sinar matahari, mengurangi kerusakan akibat terbentur, serta
melindungi kontak langsung dengan zat kimia.
2. Sebagai Indra Peraba
Pada kulit terdapat banyak ujung – ujung persarafan tubuh, oleh karena itu
ketika mendapat rangsangan, kita dapat merasakaanya melalui tubuh.
Contohnya seperti rangsangan sentuhan, panas, dingin, nyeri, dll.
3. Sebagai Alat Eksresi
Kulit merupakan tempat keluarnya keringat, keringat ini merupakan sisa
metabolisme yang terdiri atas berbagai unsur yang tidak dibutuhkan lagi oleh
tubuh. Kulit mengeluarkan sekitar 1 liter keringat dalam sehari, keringat
tersebut dikeluarkan dari pori – pori (rongga kecil pada permukaan kulit).
4. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit akan terus menjaga agar suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh suhu
lingkungan, artinya tetap diusahakan suhu tubuh tidak berubah meskipun
terjadi perubahan suhu lingkungan. Proses ini dilakukan dengan
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukkan panas tubuh oleh kulit.
Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat celcius, dan suhu kulit lebih
rendah sedikit dari suhu tubuh.
26
digunakan apabila diperlukan, contohnya ketika dibutuhkan energi lebih, lemak
akan dijadikan energi karena juga berfungsi sebagai cadangan energi.
1. Makula, perubahan warna kulit yang tegas dan datar tanpa ada cekungan atau
benjolan. Daerah yang umumnya terkena macula ada di ekstrimitas superior dan
inferior.
3. Papula, gangguan ini membentuk benjolan yang dapat diraba dari kulit yang
bervariasi diameternya dari sekitar 1-5 mm. permukannya tajam, bulat atau datar.
Papula terletak di superficial dan terbentuk dari proliferasi sel atau eksudasi
cairan ke dalam kulit.
4. Nodula, nodula mirip dengan popula tetapi berkar lebih dalam. Variasi
ukurannya biasanya lebih besar dari papula. Bisa muncul di epidermis, dermis
dan subkutan.
27
6. Kista, adalah suatu benjolan yang tertutup, ditemukan tepat di bawah kulit dan
mengandung kulit mati, ekskresi kulit dan bagian-bagian kulit lainnya.
7. Plak, merupakan kelainan kulit yang nyaris sama dengan papula dengan
permukaan datar dan diameter > 1 cm. Plak tumbuh karena perluasan papula,
tetapi bisa juga terjadi karena gabungan dari beberapa papula.
8. Urtika, merupakan erupsi pada kulit yang memiliki batasan yang je;as,
menimbulkan bentol, berwarna merah, memutih bila ditekan dan gatal. Urtika
dapat berlangsung secara akut, kronik atau berulang.
( Gamabar 1.7 )
28
Sistem pengecap atau sistem gustatory terdapat di lidah. Pada lidah,
terdapat reseptor perasa yang dapat membedakan rasa yang disebut taste buds.
Reseptor pada lidah akan digantikan oleh reseptor yang baru setiap 10 hari
sekali. Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan
permukaannya tidak rata karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan
papilla, pada papilla ini terdapat reseptor untuk membedakan rasa
makanan.Apabila pada bagian lidah tersebut tidak terdapat papilla lidah menjadi
tidak sensitif terhadap rasa.
1) Papilla filiformis
2) papilla fungiformis
3) papilla circumvalata
Sekarang diketahui ada lima rasa dasar yaitu manis, asam, asin, pahit, dan
umami. Sebuah rasa dasar adalah rasa berbeda yang khas yang tidak dapat diciptakan
meskipun dengan cara mengkombinasikan rasa-rasa lainnya. Rasa dasar umami
ditemukan di tahun 1908 oleh Dr. Kikunae Ikeda. Dia meneliti rasa dari kombu
dashi(kaldu rumput laut), dan menemukan komponen rasa utamanya adalah glutamat.
Dia menamakan rasa tersebut sebagai “umami”.
Fungsi lidah selain sebagai indera pengecap, yaitu untuk mengatur letak
makanan ketika dikunyah, membantu mendorong makanan ke kerongkongan (pada
29
waktu menelan) dan sebagai alat bantu dalam berbicara. Selain itu, indera lain yang
turut berperan pada persepsi pengecap adalah indera pembau. Kemampuan mengecap
seseorang tergantung pada:
Faktor Individual, misalnya pada seseorang yang sedang sakit, maka kepekaan
mengecapnya akan berkurang.
Nilai Ambang, misalnya seseorang yang sudah terbiasa makan makanan yang
asam, akan lebih tinggi daripada orang yang tidak biasa makan asam. Nilai
ambang ini tergantung darikebiasaan seseorang.
Konsentrasi, misalnya pada seseorang yang makan satu mangkok garam, lama
kelamaantidak akan merasakan asin lagi seperti pertama kali memakannya.
Adapun cara memelihara indera pengecap agar tetap berfungsi adalah sebagai
berikut:
1) Jangan dibiasakan makan dan minum yang masih panas, karena akan
berpengaruh terhadapindera pengecap.
2) Menggosok gigi secara teratur untuk mengatasi terjadinya infeksi pada gigi.
3) Kurangi merokok bagi perokok berat agar tidak terjadi bercak-bercak putih pada
inderapengecap. Sebaiknya bagi perokok berhentilah merokok mulai dari
sekarang jika anda.
( Gambar 1.8 )
30
suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti
hidung pada pesawat terbang.
1) Rongga Hidung
Rongga hidung adalah lubang tempat melekatnya beragam organ hidung
dalam menjalankan fungsinya, baik sebagai indera pembau maupun alat
31
pernapasan. Rongga hidung pada manusia dilengkapi dengan bulu hidung
yang berfungsi menyaring setiap kotoran yang masuk melalui pernapasan.
Saringan bulu hidung pada rongga hidung menghasilkan padatan yang biasa
kita kenal dengan sebutan upil. Bulu hidung penting peranannya bagi
kesehatan sistem pernapasan kita.
2) Tulang Rawan dan Tulang Nasal
Hidung dilindungi oleh 2 tulang yang letaknya terpisah. Kedua tulang tersebut
adalah tulang rawan dan tulang nasal. Tulang rawan letaknya berada di ujung
hidung, teksturnya sangat lunak dan bisa digerak-gerakan. Sementara tulang
nasal letaknya berada di antara tulang rawan dan dahi. Para petinju atau
mereka yang berprofesi sebagai atlit bela diri, kedua tulang pelindung hidung
ini umumnya akan dioperasi dan dihilangkan agar tidak membahayakan
ketika terkena pukulan.
3) Rongga Sinus
Hidung memiliki 4 rongga sinus yang letaknya terpisah-pisah. Keempatnya
yaitu sinus maksilaris (di pipi), sinus frontalis (di dahi), sinus etmoidalis
(antara kedua mata), dan sinus sfenoidalis (di belakang dahi). Rongga sinus
memiliki banyak sekali fungsi, di antaranya adalah:
32
Tonjolan Olfaktori, berperan dalam menerima semua impuls yang dikirim
akson dan membawanya menuju otak. Kecepatan pengiriman impuls dari
akson menuju tonjolan olfaktor hingga ke otak sangat luar biasa. Inilah yang
membuat kita dapat menerjemahkan suatu bau saat pertama kali menghirup
udara.
Akson, merupakan sel saraf pengubung yang mengangkut impuls hasil kerja
saraf pembau. Impuls atau informasi yang diterima saraf pembau berupa
informasi tentang seperti apa aroma atau bau dari udara yang terhirup oleh
hidung. Ukuran akson di hidung satu micrometer (1μm).
Saraf Pembau, adalah reseptor yang menerima stimulus dari gas yang
dihirup. Bagian ini terdiri atas 7 macam sel reseptor yang mampu mengenali
lebih dari 400 macam aroma. Pada anjing, saraf pembau memiliki lebih
banyak sel reseptor. Inilah yang menyebabkan anjing dapat mencium aroma
dalam tingkatan yang lebih spesifik dan banyak. Kemampuan anjing dalam
menerjemahkan sebuah bau digunakan dalam dunia kepolisian untuk
mengenali jejak-jejak pelaku kejahatan.
Silia, bulu hidung di bagian rongga hidung luar memiliki ukuran yang besar.
Semakin ke dalam, bulu-bulu ini akan memiliki ukuran yang lebih halus dan
kecil. Bulu hidung inilah yang disebut dengan silia (cilia). Selain berfungsi
menyaring partikel yang terlewatkan oleh bulu hidung.
Nasofaring, berasal dari 2 kata, yakni naso yang artinya hidung dan faring
yang artinya tenggorokan. Oleh karena itu, nasofaring adalah bagian sistem
pernapasan yang menghubungkan hidung dan tenggorokan. Saat tersedak,
bagian inilah yang menstimulasi rasa sakit pada hidung.
33
influenza, san justru akan menimbulkan bahaya. Penyakit Influenza ini
hampir selalu sembuh dengan sendirinya tanpa obat, anda hanya perlu
melakukan beberapa hal sederhana berikut ini ketika sedang mengalami
penyakit influenza:
Penyakit ini bisa disebabkan karena adanya reaksi alergi pada hidung
karena masuknya substansi asing dalam saluran tenggorokan. Anda juga bisa
menggunakan antihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate sebagai
pencegah. Sebelumnyam, ketahuilah terlebih dahulu penyebab terjadinya
alergi yang dialami apakah karena debu, bulu ayam, jamur, tepung, sari bunga
atau alergi yang disebabkan oleh alergen lainnya.
Cara mengatasi:
34
Menaruh uap air panas di dekat badan dan menghirupnya, dengan cara
demikian maka akan dapat melegakan hidung yang tersumbat
Jangan menghembuskan ingus kuat-kuat karena bisa menimbulkan sakit
telinga bahkan sampai infeksi sinus.
Jika sering mengalami sakit telinga atau gangguan sinus kita dpat
mencegahnya dengan memakai tetes hidung decongestan seperti
phenylprine.
Ujung saraf di kulit dan subkutan berespon terhadap stimulus erotik dan
berkontribusi terhadap kepuasan seksual. Gerakan menghisap bayi pada puting susu
ibu menstimulasi ujung saraf di kulit dan menyebabkan keluarnya ASI.
Kelenjar susu (modifikasi dari kelenjar keringat) memproduksi ASI. Kulit
mengalami pelebaran (hiperplasia) selama kehamilan terkait pertumbuhan fetus.
Hormon-hormon seks mempengaruhi distribusi rambut, sel adiposa dan
perkembangan kelenjar payudara. Jika seorang wanita tidak menghasilkan estrogen
dan progesteron antara lain kulit menjadi kering, menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-
gatal, mata kering, selaput lendir pada mulut kering dan mudah terjadi luka, mukosa
vagina menjadi kering sehingga sakit saat berhubungan.
Pada masa kehamilan, hormon melanotropik yang bersirkulasi meningkat
selama kehamilan akibat peningkatan produksi molekul prekursor POM-C. MSH
meningkatkan wana kulit menjadi lebih gelap di daerah pipi (kloasma/topeng
kehamilan) dan warna yang lebih gelap pada darah linea alba, yaitu suatu garis yang
sedikit berpigmen pada kulit dari umbilikus sampai pubis. Rambut juga dapat
mengalami kerontokan akibat sinkronisasi siklus pertumbuhan folikel rambut selama
kehamilan. Hubungan sistem reproduksi dengan sistem integumen juga dipengaruhi
oleh hormon estrogen dan progesteron. Gangguan yang dapat terjadi pada sistem
integumen jika seorang wanita tidak menghasilkan estrogen dan progesteron antara
lain kulit menjadi kering, menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-gatal, mata kering,
selaput lendir pada mulut kering dan mudah terjadi luka, mukosa vagina menjadi
kering sehingga sakit saat berhubungan. Rambut menipis dan tumbuh bulu diatas
bibir.
Pada reproduksi pria, terdapat perbedaan kulit pada penis yang di sirkumsisi
dan yang tidak di sirkumsisi. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis. Selain itu, saat
35
memasuki usia pubertas terjadi perubahan pada sistem integumen diantaranya
tumbuhnya rambut pada daerah aksila dan pubis, serta terdapat kumis, jenggot, bulu
dada, dan bulu kaki yang lebih lebat. Hal ini dipengaruhi oleh hormon testosteron dan
genetik.
Testosterone menigkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dsn meningkstksn
kesasaran jaringan subkutan. Testosterone juga meningkatkan kecepatan sekresi
beberapa atau mungkin semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting adalah
kelebihan sekresi oleh kelenjar sebasea wajah, karena hal tersebut dapat
menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne merupakan salah satu, gambaran umum
dari remaja pria ketika tubuh pertama kali mengenali peningkatan sekresi
testosterone.
Baik pada anak laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan kulit,
kelenjar minyak menjadi lebih aktif, yang menyebabkan jerawat dan bintik hitam.
Kelenjar keringat menghasilkan keringat lebih banyak yang menyebabkan bau badan.
Pembuluh-pembuluh darah kulit berdilatasi sebagai respon terhadap rangsangan
emosional, yang menyebabkan blusing (kemerahan).
36
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di dalam makalah ini dapat di ambil kesimpulan bahwa , sistem –
sistem di dalam tubuh manusia dalam kinerjanya saling bekerja sama antara satu dengan yang
lain. Jika salah satu sistem dalam tubuh manusia mengalami gangguan atau hambatan maka
tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi kinerja dari sistem yang lain, inilah yang
menunjukan adanya keterkaitan antar sistem dalam tubuh manusia . Tertera di dalam makalah
ini kami membahas tentang Hubungan Sistem Reproduksi dengan Sistem lainnya , dimana
ketika sistem lain mengalami gangguan maka akan berpengaruh pada proses sistem
reproduksi manusia begitu pula sebaliknya.
3.2 Saran
Agar pembaca dapat mengetahui sistem apa saja yang terlibat di dalam sistem
reproduksi , dan sistem apa yang berhubungan pada sistem reproduksi pada saat sistem
reproduksi pada manusia mengalami gangguan ataupun sebaliknya. Serta pembaca dapat
mengetahui dan dapat menanggulangi supaya komplikasi lain tidak terjadi.
37
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu
http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit
http://id.wikipedia.org/wiki/Sisik
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumen-manusia.htm
http://ayubenjamin1202.blogspot.co.id/2013/03/hubungan-sistem-reproduksi-dengan.html
http://bit.ly/fxzulu
http://belajaraskep.blogspot.com/2011/03/anatomi-kulit.html#ixzz3o7EWIF6B
http://veraendang.blogspot.co.id/p/pengaturan-dan-terjadinya-peningkatan.html
http://majalah1000guru.net/2014/03/demam-apakah-selalu-merugikan/
38