Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

KELUARGA BINAAN GIZI

I. PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan
masyarakat sangat ditententukan oleh ketersediaan sumber daya manusia. Penanganan gizi
buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan sumber daya
manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan sumber daya manusia yang
berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari
keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik. Dengan lingkungan keluarga yang
sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit menular lainnya dapat dindari.
Ditingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan
keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat menentukan
dalam bentuk anak yang tahan gizi buruk.

II. LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan dan
pemerataan pelayanan kesehatan.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019
merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan (RPJPK)
2005-2025, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republic
Indonesia. Salah satu kegiatan yang dibuat untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya adalah keluarga binaan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Keluarga mengetahui tentang konsep teori kekurangan gizi dan mampu melakukan
hal-hal yang berperan penting dalam penanganan dan pencegahan gizi buruk.
2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dalam mengelolah
makanan dalam rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
 Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dalam menangani
penyakit yang berkaitan dengan kekurangan gizi (seperti Diare).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Mengidentifikasi faktor-faktor terjadinya masalah gizi buruk pada anak.

Rincian kegiatan:
 Melakukan recall 24 jam
 Mengisi format gizi buruk
 Menimbang dan mengukur panjang badan
 Menentukan status gizi

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Konseling, dan pembinaan keluarga
Rincian kegiatan :

 Menyiapkan materi
 Melakukan konseling sesuai dengan masalah anak dan keluarga
 Mengolah bahan makanan dirumah

VI. SASARAN
1. Individu
2. Keluarga

VII. JADWAL
Sesuai dengan kesepakatan bersama.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Sasaran terlayani dengan baik
2. Keluarga sasaran mampu menerapkan pola hidup sehat sadar gizi.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan untuk mengetahui perkembangan anak dan keluarga dilakukankan
setiap minggu. Pelaporan dilakukan setiap bulan.

Haliwen, 4 April 2017

Kepala UPT Puskesmas Haliwen Pengelola Program Gizi

Martha Martins Nai Buti, SKM Cornelia L. Bau,SGz


NIP. 19830327 200904 2 003 NIP.-

Anda mungkin juga menyukai