DISUSUN OLEH :
TAHUN 2018/2019
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN FRAKTUR TIBIA
FIBULA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSO PROF DR. R SOEHARSO
SURAKARTA
A. BIODATA PASIEN
Nama pasien : Tn. H
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Plimbon Rt 03/Rw 07 Ngadujerjo Eromoko Wonogiri
Sumber informasi: Istri
C.PENGKAJIAN PRIMER
Tidak ada sumbatan berupa darah, lender, ataupun benda asing pada jalan nafas pasien
tidak ada bronkospasme. Suara nafas vesikuler
2. Breathing ( pernafasan ) :
Pasien tidak sesak nafas baik saat aktifitas maupun tidak, frekuensi nafas 18 x/menit
dengan irama teratur dan tidak ada reflek batuk. Bunyi nafas vesikuler
3. Circulation :
2
Denyut nadi 80 x/memit dengan irama teratur dan kuat . Tekanan darah 151/ 100 mmHg
Spo2 100%, Warna kulit pucat, terdapat nyeri di kaki bagian kanan,, CPR kembali < 2
detik, terdapat oedema pada area fraktur yaitu kaki kanan.
4. Disability :
5. Eksposure/Ebviroment/Event :
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama : Paien mengatakan nyeri pada kaki kanan setelah kecelakaan pada
tanggal 01 Maret 2019 pukul 20.00.
P : Fraktur Tibia Fibula
Q : Tertusuk-Tusuk
R : Kaki kanan
S:6
T : Hilang timbul
2. Alergi terhadap obat, makanan tertentu : Pasien mengaatakan tidak memiliki alergi
terhadap obat maupu makanan seperti udang,cumi atau makanan lainnya.
4. Last meal (makan terakhir) : Pasien mengatakan makan terakhir sekitar jam 17.00
5. Event of injury / penyebab injury : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan setelah
kecelakaan
6. Pengalaman Pembedahan : Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi
sebelumnya
7. Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke IGD karena kecelakaan lalu lintas
dengan keluhan nyeri pada Kaki kanan . Pasien ingat kejadian kecelakaan terjadi pada
pukul 20.00, Pasien masuk ke IGD pada tanggal 02 Maret 2019 jam 01.00 .
Q : Tertusuk – tusuk
R : Kaki Kanan
3
S:6
T : Hilang timbul
8. Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit.
Pasien tidak memiliki riwayat menurun seperti hipertensi, asma, Dm. pasien mengatakan
tidak mempunyai riwayat penyaki menular seprti HIV, TBC, Hepatitis.
. Kepala
Bentuk kepala mechosepal
Rambut : warna hitam, lurus, tidak terdapat ketombe, kulit kepala bersih.
Sensori : rangsang sensori pasien baik
Mata : bentuk simestris. Konjungtiva anemis, sklera berwarna putih, pupil ishokor
Telinga : telinga kanan dan kiri simetris, tidak terdapat serumen, terdapat gangguan
pendengaran
Mulut : mukosa bibir kering, terdapat gigi tanggal, tidak ada stomatitis.
2. Leher : Simetris, tidak terdapat cidera servical, tidak terdapat pembesaran kelenja tiroid,
tidak ada pembesaran limfe, tidak terdapat nyeri tekan.
3. Dada
- Jantung
Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris, tidak terdapat bekas luka, ictus cordis tidak
nampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Ictus cordis teraba diICS ke 5
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : Bunyi jantung 1 lup bunyi jantung 2 dup
-Paru-paru
Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris, ada pengembangan dada.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara sonor, tidak ada penumpukan cairan.
Auskultasi : Suara paru vesikuler, tidk ada suara tambahan (ronchi dll)
4. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada luka, tidak ada bekas luka.
Auskultasi: bising usus 15x mnit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : suara timphani.
4
5. Ekstermitas/ muskuloskelektal
a. Ekstermitas atas tidak ada luka, tidak ada odema ekstermitas sebelah kiri di pasang infus
RL 20 tpm
b. Ekstermitas bawah sebelah kanan terdapat odema,terdapa6t fraktur, terpasang spalk
Kekuatan otot odema
5 5 - -
3 5 + -
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
Hemaktokrit 43 % 37 - 47
Golongan darah B
KIMIA KLINIK
F. TERAPI MEDIS
1. Injeksi ketorolac 30 mg
2. infus RL 20tpm
3. Pasang Spalk
5
G. ANALISA DATA
I. PERENCANAAN KEPERAWATAN
6
gan nyaman nyeri dapat berkurang imobilisasi umum pasien.
dengan dengan kriteria hasil bagian yang 2. Menghilangkan nyeri
agen 1. Klien tidak mengeluh nyeri sakit dengan dan mencegah kesalahan
injuri 2. Skal nyeri terkontrol tirah posisi tulang atau jaringan
fisik baring/pemasan yang cidera
gan spalk 3. Menurunkan
3. Evaluasi edema/pembentukan
keluhan nyeri, hematum menurunkan
perhatikan sensasi nyeri
lokasi dan 4. Untuk menurunkan
karakteristik nyeri atau spasme otot
5. Mengunakaan agen-
dan insentitas
agen farmakologi untuk
nyeri
4. Lakukan megurangi atau
kompres dingin menghilangkan nyeri
24-48 jam (missal obat ketorolak 2
pertama sesuai ml)
keperluhan
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
7
kebutuhan
J.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
01.30
DS: Pasien mengatakan
bersedia diajarkan relaksasi
DO: Pasien tampak
mempraktikkan
01.40
DS: Pasien mengatakan
8
bersedia
DO: Infus terpasang di tangan
01.50 kiri 20 tpm
DS : Pasien mengatakan
bersedia
DO :Pasien terlihat lebih
nyaman. Bidai terpasang dari
02.00
pangkal kaki hingga paha
DS: pasien mengatakasn
bersedia
DO: Pasien tampak
memahami
-injeksi ketorolac
K. EVALUASI
9
NO HARI/TGL/JAM EVALUASI TTD
DX
10