Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Remaja

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan
psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ
reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan
dari masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum; 2009).

Menurut Rice (dalam Gunarsa, 2004), masa remaja adalah masa peralihan, ketika
individu tumbuh dari masa anak-anak menjadi individu yang memiliki kematangan. Pada masa
tersebut, ada dua hal penting menyebabkan remaja melakukan pengendalian diri. Dua hal
tersebut adalah, pertama, hal yang bersifat eksternal, yaitu adanya perubahan lingkungan, dan
kedua adalah hal yang bersifat internal, yaitu karakteristik di dalam diri remaja yang membuat
remaja relatif lebih bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya (storm and
stress period).

Pada 1974, WHO (World Health Organization) memberikan definisi tentang remaja yang
lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis,
psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai
berikut. Remaja adalah suatu masa di mana:

1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa.

3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif
lebih mandiri (Muangman dalam Sarwono, 2010).

Dalam tahapan perkembangan remaja menempati posisi setelah masa anak dan sebelum
masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam tahap perkembangan remaja baik perubahan fisik
maupun perubahan psikis (pada perempuan setelah mengalami menarche dan pada laki-laki
setelah mengalami mimpi basah) menyebabkan masa remaja relatif bergejolak dibandingkan
dengan masa perkembangan lainnya. Hal ini menyebabkan masa remaja menjadi penting untuk
diperhatikan.

1. Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja yaitu “Penyalahgunaan napza


pada remaja”
Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan berbagai
kalangan dan telah menjadi ancaman nasional yang perlu mendapatkan perhatian yang serius
oleh segenap elemen bangsa. Ancaman nasional tersebut berpotensi besar mengganggu
ketahanan diri, keluarga dan masyarakat baik secara fisik, mental dan secara sosial ekonomi.
Pada era globalisasi ini pengaruh narkoba sangat besar, tanpa memandang lingkungan
dan usia. Banyak anak remaja yang memerlukan bimbingan dalam proses menuju
kedewasaan agar tidak terpengaruh dengan narkoba.
Narkoba sangat berpengaruh besar khusus para remaja khususnya yang masih duduk di
bangku pendidikan. Meskipun banyak penyuluhan-penyuluhan ,seminar yang diadakan pada
sekolah Narkoba tapi pengaruh narkoba merasuki pemikiran anak-anak remaja. Masa depan
para remaja yang seharusnya penuh perjuangan kini menjadi buruk akibat penyalahgunaan
narkoba.Jika narkoba terus berkembang di kalangan para remaja maka nasib para remaja
akan menjadi suram.
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan
/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Penyalahgunaan Narkoba terutama di kalangan pelajar, pada umumnya dilakukan atau
diawali dengan coba-coba, lalu ketagihan. Remaja biasanya mencoba memakai Narkoba
dengan anggapan Narkoba itu keren. Selain itu, di masa remaja yang labil biasanya mereka
membutuhkan tempat untuk mencurahkan masalah mereka. Ketika hal itu tidak ada, maka
larinya ke Narkoba. Mereka pun lalu terlibat pergaulan bebas, termasuk mengkonsumsi
Narkoba.

2. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


a. Lingkungan
Faktor lingkungan menyangkut teman sebaya, orang tua,dan remaja itu
sendiri.Pada mass remaja, teman sebaya menduduki peran utama ads kehidupan mereka,
bahkan menggantikan peran keluarga/orang tua dalam sosialisasi dan aktivitas waktu
Luang dengan hubungan yang bervariasi dan membuat norms dan sistem nilai yang
berbeda.
Faktanya: Pada masa remaja terjadi jarak fisik dan Psikologis yang cendrung
berakibat penurunan kedekatan emosi,dan kehangatan, bahkan cendrung timbul konflik
remaja denganorang tua. Konflik keluarga membuat remaja tergantung pads teman
sebaya uantuk dukungan emosi.
b. Faktor Individu
Selain faktor lingkungan,peran genetik jugs merupakan komponen yang
berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba, setidaknya untuk beberapa individu.
Sederhananya, orang tua pelaku penyalahgunaan narkoba cendrung menurun kepada
anaknya, terlebih pads ibu yang sedang hamil.Faktor-faktor individu lainnya adalah:
Sikap positif terhadap”minum*quot;. Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman
terhadap agama, pencarian sensasi atau kebutuhan tinggi terhadap “excitment”
c. Faktor Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki pengaruh yang paling dasyat terhadap penyalahgunaan
narkoba di kalangan remaja. Anak dari keluarga baik-baik, nilai sekolah baik, lingkungan
baik cenderung terlibat narkoba jika teman-temannya menggunakan narkoba.
d. Faktor Sekolah, Kerja, dan Komunitas Kegagalan Akademik
Komitmen rendah terhadap sekolah : datang sekolah hanya untuk ketemu teman ,
merokok, lalu bolos. Transisi sekolah : peralihan jenjang sekolah yang berakibat
penurunan prestasi memberi andil dalam penyalahgunaan narkoba. Faktor komunitas
biasanya akibat : komunitas permisif terhadap hukum dan norms, kurang patuh terhadap
aturan,status sosial ekonomi.

3. Solusi masalah

Untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba seperti :

- membangkitkan kesadaran beragama


- menginformasikan hal-hal positif dan bermanfaat
- Selektif dalam memilih teman
- Selektif dalam memilih makanan dan minuman
- Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat
- Membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mengingatkan.
- Bila berhadapan dengan orang/teman yang mulai bersentuhan dengan narkoba, gunakan
kasih sayang untuk menariknya ke jalan hidup yang lebih sehat.

Anda mungkin juga menyukai