Jimly Asshiddiqie demi kesejahteraan, ataupun sekadar merasakan
nikmatnya kopi seduhan dari hasil perkebunan.
(Pilar-Pilar Tegaknya Negara Hukum) : Rakyat biasa hanya dianggap seperempat manusia. (1) Supremasi Hukum Identitas Instrumental (2) Persamaan dalam Hukum UUD 1945, (3) Asas Legalitas Bahasa Indonesia, Lambang Negara, dll (4) Pembatasan Kekuasaan Identitas Alamiah (5) Organ-Organ Eksekutif Independen Suku bangsa, Kebudayaan, (6) Peradilan Bebas dan Tidak Memihak Agama, Sejarah, Bahasa, dll (7) Peradilan Tata Usaha Negara (TUN) Identitas Fundamental (8) Peradilan Tata Negara (MK) Pancasila (9) Perlindungan HAM Pandangan hidup, Ideologi bangsa, dll (10) Demokratis Faktor Objektif (11) Sarana Mewujudkan Tujuan Bersama geografis, ekologis dan demografis (12) Transparansi & Kontrol Sosial Faktor Subjektif (13) Berketuhanan YME historis, sosial, politik dan kebudayaan Bernard A. Sidharta: [10:34, 15/3/2019] Inaz Aqliya: PEMIKIRAN Kekuasaan (& batas2nya) berdasarkan hukum (rule DINAMIS by law and rule of law) terbuka terhadap segala WARNA PEMIKIRAN, Demokratis (bebas & transparan) tanpa meninggalkan RELIGIUSITAS YANG UTUH dalam membangun sebuah peradaban Organisasi berdasarkan kebersamaan seluruh bag masy, mengacu pada keseimbangan lahir & batin. [10:35, 15/3/2019] Inaz Aqliya: MEMBUKA RELASI/KOLABORASI Mahfud MD : MEMBUAT RELASI dan BERKOLABORASI dengan Merupakan suatu negara kekeluargaan pemikiran baru serta membetuk ciri khas dalam kolaborasi itu Berkepastian dan keadilan [10:35, 15/3/2019] Inaz Aqliya: MEMPERDALAM Religious Nation State KETUHANAN Hukum: sarana perubahan masyarakat & sebagai Agama tanpa Ilmu adalah Kebutaan, dan Ilmu cermin budaya masyarakat (Pancasila) tanpa Agama adalah kepincangan AE Menolak feodalisme
Kemapanan hanyalah ilusi feodalisme (kaum
bangsawan-priyayi dan kompeni) yang menjadi pangkal ketidakadilan bagi kaum pribumi.
Feodalisme mengakibatkan kaum kromo tak punya
kesempatan setara untuk menimba jernihnya ilmu pengetahuan, mengelola sendiri tanah garapan