Anda di halaman 1dari 8

PENGAUDITAN SIKLUS PENDAPATAN (LANJUTAN)

Oleh:

Rafael Esavenda Kristian (170423307)

Chandra Edy Caniago (170423773)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2019
TUJUAN AUDIT KHUSUS PIUTANG DAGANG

Menurut Sukrisno Agoes (2004:173), tujuan audit atas piutang antara lain :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang baik atas
piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (ke otentikan) dari pada piutang.
3. Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya
perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang timbul karena
pendiskontoan wesel tagih (notes receivable)
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.

PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DAN SALAH SAJI POTENSIAL


AKUN PIUTANG USAHA

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS PIUTANG USAHA

KONFIRMASI PIUTANG USAHA DAN KERTAS KERJA PIUTANG USAHA

MERANCANG UJI SUBSTANTIF ATAS PIUTANG USAHA

Sebelum melakukan pengujian substantive, auditor menentukan tingkat risiko deteksi yang
diterima. Penentuan risiko deteksi dapat dilakukan apabila sudah memiliki pemahaman yang
memadai atas struktur pengendalian intern. Tingkat risiko deteksi yang diterima akan menentukan
lauasnya pengujian substantive yang akan dilakukan. Bila auditor menentukan risiko deteksi yang
rendah, auditor akan melakukan pengujian substantive secara ekstensif untuk mencapai tingkat
kepercayaan terhadap laporan keuangan sesuai dengan yang diharapkan, demikian pula
sebaliknya.

Prosedur Awal
Titik awal untuk memenuhi setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis
dan industri klien. Prosedur awal yang penting untuk memperivikasi piutang usaha dan akun
penyelisihan terkait adalah menelusuri saldo awal periode berjalan kesaldo akhir yang telah diaudit
dalam kertas kerja tahun sebelumnya (jika dapat dilakuka). Selanjutnya, aktivitas periode berjalan
dalam akun pengendalian buku besar dan akun penyisihan terkait harus direview untuk setiap ayat
jurnal yang signifikasi, yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah, yang memerlukan investigasi
khusus. Sebagai contoh, auditor harus menginvestigasi setiap piutang dan pendapatan yang belum
dibukukan dengan cara mencatat faktur penjualan dalam jurnal penjualan.

Selain itu, auditor juga dapat membuat neraca saldo piutang usaha secara langsung dari file induk
klien dengan menggunakan bperangkat lunak audit.

Prosedur Analitis

Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas saldo
piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dalam marjin kotor perusahaan.

Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian rincian transaksi tertentu dapat dilaksanakan selama pekerjaan interim (interim work)
bersama dengan pengujian pengendalian dalam bentuk pengujian bertujuan ganda.

Memvouching Catatan Piutang ke Transaksi Pendukung

File akan pelanggan yang diselenggarakan oleh klien harus berisi dokumen seperti pesanan
pelanggan, pesanan penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, memorandum kredit.

Pengujian ini dapat dilaksanakan secra lebih ekstensiuf apabila tingkat resiko deteksi yang berlaku
yang akan dicapai adalah rendah, atau untuk melengkapi prosedur konfirmasi apabila situasi
tertentu terjadi.

Melakukan Pengujian Pisah Batas untuk Penjualan dan Retur Penjualan


Pengujian pisah batas penjualan (sales cut-off tests) dirancang untuk memperoleh kepastian yang
layak bahwa (1) penjualan dan piutang usaha telah dicatat dalam periode akuntansi dimana
transaksi tersebut terjadi dan (2) ayat jurnal yang berkaitan dengan persediaan dan harga pokok
penjualan telah dibuat dalam periode yang sama.

Pengujian pisah batas retur penjualan (sales return cutoff test) adalah serupa dan terutama
diarahkan langsung pada kemungkinan bahwa retur yang dilakukan sebelum akhir tahun belum
dicatat setelah akhir tahun,

Melakukan Pengujian Pisah Batas atas Penerimaan Kas

Pengujian pisah batas penerimaan kas (cash receipts cutoff test) dirancang untuk memperoleh
kepastian yang layak bahwa penerimaan kas telah dicatat dalam periode akuntansi yang tepat.

PENGUJIAN RINCIAN SALDO

Dua bidang utama dari prosedur dalam kategori pengujian substantif untuk piutang usaha ini akan
dibahas : konfirmasi piutang dan prosedur tindak lanjut yang berkaitan serta prosedur untuk
mengevaluasi kecukupan penyisihan piutang tak tertagih.

Konfirmasi Piutang

Konfirmasi piutang usaha mencakup komunkasi tertulis secara langsung antara pelanggan dan
auditor.

Prosedur Audit Yang Berlaku Umum

Konfimasi piutang adalah prosedur sudit yang berlaku umum. AU 330, proses konfimasi (SAS
67),

Menyatakan ada anggapan bahwa auditor akan meminta konfirmasi piutang selama melakukan
audit, kecuali:
· Piutang usaha bersifat tidak material terhadap laporan keuangan

· penggunaan konfirmasi akan menjadi tidak efektif

Formulir Konfirmasi

Ada dua formulir permintaan konfirmasi:

1. Konfirmasi Positif

2. Konfirmasi Negatif

Penentuan Waktu Dan Luas Permintaan Konfirnasi

Luas permintaan konfirmasi, atau ukuran sample berhubungan terbalik dengan setiap factor-
faktorr berikut:

1. Tingkat resiko deteksi yang dapat duterima untuk arsesi dimana bukti konfirmasi dipakai

2. Luas dimana pengujian sudstantif lainnya akan bermanfaat untuk mencapai tingkat resiko
tersebut

3. Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi

Pengendalian atas Permintaan Konfirmasi

Mengendalikan setiap langkah dalam proses konfirmasi. Hal ini berikut:

1. Memastikan bahwa jumlah, nam, dan alamat pada konfirmasi telah sesuai dengan data akun
pelanggan

2. Menjaga peyimpanan konfirmasi sampai dikirimkan

3. Mewajibkan pengiriman jawaban langsung ke auditor


Disposisi Pengecualian

Jawaban konfirmasi mungkin akan berisi beberapa pengecualian (exeptions) yang tidak dapat
dihindarkan. Pengacualian ini dapat disebabkan oleh barang yang masih dalam perjalanan (in
transit) dari klien ke pelanggan.

Prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab

Apbila tidak ada jawaban jawaban yang diterima atas permintaan konfirmasi positif kedua atau
ketiga dari pelanggan. Prosedur semacam ini dapat diterima apabila dua kondisi berikut berlaku:

· Tidak ada factor kualitatif yang tidak bisa bersangkutan dengan tidak menjawab konfirmasi,
seperti yang tidak diterima menyangkut transaksi akhir tahun.

· Tidak adanya jawaban, yang diproyeksikan sebagai salah saji 100% terhadap populasi dan
ditambahkan kejumlah semua perbedaan lainnya yang belum disesuaikan, tidak akan
mempengaruhi keputusan auditor tentang apakah laporan keuangan secara material sudah benar

Prosedur Alternatif Untuk Konfirmasi yang Tidak Dijawab

Memeriksa Penagihan Berikutnya

Bukti terbaik mengenai eksistensi dan ketertagihan piutang adalah penerimaan pembayaran dari
pelanggan, sebelum mengakhiri pekerjaan lapangan audit, klien mungkin telah menerima
pembayaran dari beberapa pelanggansebagai pelunashutang pada tanggal konfirmasi.

Memvouching Faktur-faktur terbuka yang Berisi Saldo

Satu-satunya perbedaan adalah bahwa prosedur tersebut dibatasi untuk itemitem yang
mengandung saldo akun per tanggal dimana jawaban konfirmasi tidak diterima dan bukan
keseluruhan populasi piutang usaha.

Mengikhtisarkan dan Mengevaluasi hasil


Ikhtiar tersebut harus memberikan, pada tingkat minimum, data statistik mengenai:

· Jumlah dan nilai dollar dan konfirmasi yang dikirimkan serta jawaban yang diterima

· Proporsi dari total populasi yang dicakup oleh simple

Mengikhtisarkan dan Mengevaluasi Hasil

Aplikabilitas Asersi

Konfirmasi piutang usaha merupakan sumber bukti yang utama dalam memenuhi asersi eksistensi
atau kejadian, akan tetapi jawaban atas konfirmasi itu dapat mengungkapkan item-item yang telah
dibayar sebelumnya atau item-item yang tidak sesuai yang mempengaruhi penilaian yang tepat
atas jumlah yang terhutang.

Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

· Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara vertical dan
menjumlah kesamping neraca saldo umur piutang usaha.

· Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan pengalaman berikutnya
dan melihat kembali pengalaman sebelumya.

Perbandingan Penyajiaan Laporan dengan GAAP

Auditor harus memiliki pengetahuan tentang cara penyajian laporan dan persyaratan
pengungkapan untuk piutang usaha dan penjualan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umumnya (GAAP). Persyaratan ini meliputu identifikasi dan klasifikasi yang tepat, serta pihak
terkait lainnya

C. JASA BERNILAI TAMBAH

Dalam proses pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolak ukur(benchmark) at6as
kinerja purusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, sebagai contoh auditor dapat
membicarakan:
· Perusahaan telah secara efektif memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan
berdasarkan rasio penjualan terhadap total aktiva.

· Piutang telah tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan penjualan, sehingga menghabiskan
arus kas.

Setelah auditor menyelesaikan audit atas siklus penjualan, dia harus mengikhtisarkan masalah
penting yang dapat menghambat kinerja jasa bernilai tambahan. Auditor dapat merekomendasikan
bahwa klien harus mempertimbangkan untuk mendorong perputaran lebih cepat dengan diskon
tunai, auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh tentang aspek-aspek lain dari audit
menetukan apakah utilisasi yang buruk atas total aktiva akan meninbulkan masalah piutang.
Dengan cara ini akuntan publik bersertifikat (CPA) akan menggunakan pengetahuan yang
diperoleh selama melakukan audit guna membantu klien dalam mengidentifikasi peluang untuk
memperbaiki kinerja bisnis.

Anda mungkin juga menyukai