Anda di halaman 1dari 3

kebutuhan pupuk untuk setiap ton gabah yang dihasilkan, tanaman padi memerlukan

pupuk sebagai berikut ;


1. Hara N sebanyak 17,5 kg (setara dengan 39 kg Urea)
2. Hara P sebanyak 3 kg (setara dengan 3 kg SP-36)
3. Hara K sebanyak 17 kg (setara dengan 34 kg KCl)
Tanaman padi memerlukan banyak hara N dibanding hara P ataupun K. Hara N
berfungsi sebagai sumber bahan untuk pertumbuhan tanaman, pembentukan anakan,
pembentukan klorofil yang penting untuk proses asimilasi, yang pada akhirnya
memproduksi pati untuk pertumbuhan dan pembentukan gabah. Hara P berfungsi
sebagai sumber tenaga untuk memenuhi kualitas hidup tanaman seperti keserempakan
tumbuh dan pematangan. Sementara itu hara K berfungsi sebagai komponen
pendukung berlangsungnya reaksi ensim dalam tanaman. Selain itu berfungsi juga
memperbaiki rendemen gabah, ketahanan terhadap kekeringan, ketahanan terhadap
penyakit tanaman, dan kualitas gabah. Dengan demikian untuk mendapatkan gabah
dengan kuantitas tinggi dan kualitas yang baik maka tanaman perlu diberi hara yang
lengkap.
> Ambil secara acak sebanyak 15 – 20 rumpun contoh,
> Kemudian cocokan warna daunnya dengan warna hijau pada alat BWD.
> Jika rata-rata pengamatan warna hijau daun berada di skala warna 3 atau lebih
rendah lagi (pada BWD 4 skala) atau di skala 4 atau lebih rendah lagi (pada BWD 6
skala) maka tanaman segera dipupuk N (Urea dan sejenisnya) karena tanaman telah
mengalami lapar hara N atau kekurangan hara N.
> Jila pada monitoring BWD diperoleh rata-rata lebih dari skala 3 (pada BWD 4 skala)
atau lebih dari skala 4 (pada BWD 6 skala), maka tanaman tidak perlu diberi pupuk N
(Urea) karena tanaman masih mampu memperoleh hara N dari tanah.

> Monitoring pemberian pupuk dengan alat BWD dilakukan sejak 14 HST sampai fase
berbunga (63 HST) setiap 7 hari sekali.
> Banyaknya penambahan Urea, bila terjadi kekurangan hara N adalah 70 kg Urea/ha.
Berdasar pengalaman cara pemberian Urea seperti itu dapat dihemat rata-rata 100
kg/ha tanpa menurunkan hasil gabah.
Dosis, Jenis Pupuk dan Waktu Pemupukan Tanaman Padi
Berikut ini dosis, jenis pupuk dan waktu pemupukan pada tanaman padi hibrida ;
1. Pupuk susulan I ; Pemupukan susulan pertama diberikan ketika tanaman padi
berumur 7 – 10 HST. Pupuk yang digunakan adalah 75 kg pupuk Urea, 100 kg pupuk
SP-36 dan 50 kg pupuk KCl per hektar.
2. Pupuk susulan II : Pemupukan susulan kedua diberikan ketika tanaman padi
berumur 21 HST. Pupuk yang digunakan adalah 150 kg pupuk Urea per hektar.
3. Pupuk susulan III ; Pemupukan susulan ketiga diberikan ketika tanaman padi
berumur 42 HST. Pupuk yang digunakan adalah 75 kg pupuk Urea dan 50 kg pupuk
KCl per hektar.
Dari jumlah pemberian pupuk susulan tanaman padi yang diaplikasikan 3 kali
pemupukan diatas, berarti dalam 1 hektar tanaman padi dalam satu musim tanam
membutuhkan pupuk nitrogen, phosphor dan kalium masing-masing sebagai berikut ;
> Kebutuhan pupuk Urea (nitrogen) dalam 1 hektar tanaman padi : 300 kg
> Kebutuhan pupuk SP36 / TSP (phosphor) dalam 1 hektar tanaman padi : 100 kg
> Kebutuhan pupuk KCL (kalium) dalam 1 hektar tanaman padi : 100 kg
> Dosis pupuk secara keseluruhan dalam 1 hektar tanaman padi berarti 400 kg
Penyemprotan setelah tandur
Penyemprotan dilakukan sebanyak 4 kali dosisnya sama yaitu: 1 liter POC dicampur
air 100 liter atau ½ gelas aqua dicampur air 1 tangki. Sekali semprot membutuhkan 4
liter, jadi 1 hektar membutuhkan 20 liter.

Waktu penyemprotan POC Untuk Tanaman Padi


 Semprotan ke-1
Semprotkan larutan POC keseluruh bagian batang dan tanam sekitar rumpun padi
setelah dirambet pada umur 20-22 hari. Kegunaannya untuk mempercepat dan
memperbanyak anak rumpun padi.
 Semprotan ke-2
Semprotkan larutan POC keseluruh bagian rumpun padi dari daun sampai batang
bagian bawah pada umur 40-42 hari. Kegunaannya untuk memperbanyak zat
hijau daun, lebar daun, panjang helai daun, sehingga proses fotosintesis
berlangsung lebih sempurna dan memperkuat batang.
 Semprotan ke-3
Semprotkan larutan POC pada daun, bunga dan ketiak daun bakal tumbuh bunga,
pada umur 60-65 hari. Kegunaannya untuk Memperkuat dan mempercepat
pertumbuhan bunga secara merata.
 Semprotan ke-4
Semprotkan larutan POC pada bunga padi yang telah tumbuh merata (rampak)
pada umur 80-85 hari. Kegunaannya untuk Mempercepat dan memperbaiki
pengisian butir padi secara merata (serempak).
SUMBER LAIN
Pemberian pupuk tidak boleh dilakukan pada siang hari. Pupuk harus diaplikasikan
pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari tanaman mati karena reaksi kimia
terjadi antara matahari dengan pupuk, biasanya tanaman menjadi layu karena terbakar.
Pada pagi hari antara pukul 8-10 / pada saat embun sudah tidak ada.
Berikut waktu pemberian pupuk 3x dalam satu musim tanam :
0-10 hst (hari setelah tanam) : Pemberian pupuk I
18-25 hst (hari setelah tanam) : Pemberian pupuk II
35-45 hst (hari setelah tanam) : Pemberian pupuk III

Pada umur padi 60-65hst (hari setelah tanam) tanaman padi akan mengeluarkan malai
/ berbunga, 35-40 hari setelah itu / umur padi 100 hst (hari setelah tanam) tanaman siap
di panen.
Penyiangan di lakukan sebelum melakukan pemupukan I dan III, disiangi dulu baru
kemudian dipupuk untuk menghindari pupuk diserap oleh gulma/tanaman liar.
Dalam 1 Ha tanaman padi kebutuhan pupuk sebagai berikut :
Urea 250 Kg / Ha
SP36 100 Kg / Ha
ZA 100 Kg / Ha
NPK 300 Kg / Ha
Petroganik 500 Kg / Ha
Rekomendasi pemupukan :
1. Umur 5-7 hari setelah tanam (HST) dipupuk 100kg urea/Ha + 100 Kg NPK/Ha
2. Umur 30 HST dipupuk 100 Kg NPK /Ha.
3. Umur 44 HST dipupuk 100 Kg NPK/Ha.
4. Pemberian pupuk hayati (pupuk organik cair) 2 liter/Ha aplikasi disemprotkan pada
umur 2 dan 4 minggu setelah tanam (HST) pada sore hari.
5. Pemberian pupuk silika 1liter/Ha aplikasi disemprotkan pada umur 10 dan 30 HST.
Diusahakan tidak ada hujan 4jam setelah penyemprotan.

Anda mungkin juga menyukai