Anda di halaman 1dari 1

Radikalisme agama menjadi satu isu terpopuler di dunia, banyak kalangan menaruh perhatian untuk isu

ini, baik dari kalangan pemerintah sampai kalangan akademis. Isu ini menjadi booming setelah banyak
terjadi kekerasan atas nama agama, dari kekerasan psikologis sampai kekerasan fisik. Penelitian yang
dilakukan oleh Maarif dan setara institute menemukan bahwa radikalisme agama yang terjadi saat ini
sudah dimulai pada tahap dunia siswa. Penelitian mereka terhadap siswa sekolah SMA di beberapa
daerah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan bahwa terindikasi sekitar 8,2-5 persen
menginginkan dasar Negara Republik Indonesia diganti. Pada saat yang sama ada sekitar 20 an persen
mngaku setuju dengan ISIS. Realitas ini menunukkan bahwa radialisme agama tidak bisa lagi dianggap
sepeleh karena anak-anak muda generasi bangsa telah terjangkiti “virus” yang sangat membahayakan
kehidupan bangsa dan Negara. Selain karena factor doktrin yang mereka dapatkan dalam pelajaran intra
sekolah juga dipengaruhi juga oeh kegiatan ektrakulikuler yang biasanya banyak diisi dengan kegiatan
pesantren kilat, tarhib dan pendidikan berbasis agama lainnya.

Radikalisme agama juga banyak disebarkan melalui ceramah keagamaan, dari panggung pengajian
sampai mimbar khatib jumat. Pada dasarnya masjid sebagai pusat peradaban umat Islam tidak hanya
memiliki fungsi untuk ritual ibadah semata tetapi masjid juga merupakan tempat strategis dalam
menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai