Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara anatomi-fisiologi, system pencernaan manusia memiliki beberapa
fungsi. Fungsi yang pertama adalah untuk menerima nutrient. Proses ini dimulai dari
mulut sampai dengan lambung yang merupakan alat penerima makanan yang paling
besar (reservoir). Fungsi pencernaan yang kedua adalah menghancurkan nutrient ke
dalam bentuk molekul dengan ukuran yang cukup kecil agar dapat mencapai dan
memasuki aliran darah. Dengan demikian, molekul tersebut dapat dengan mudah
dikirim ke seluruh jaringan. Fungsi pencernaan yang ketiga adalah untuk membuang
sisa makanan yang tidak dapat dicerna melalui anus (Inayah,2004)
Setiap orang pasti makan. Akan tetapi, jika ditanya apa tujuan mereka makan,
jawabannya pasti akan berbeda satu samal lain. Pada hakikatnya, bahan makanan yang
dikonsumsi manusia memiliki tiga fungsi, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan atau
pergantian sel dan jaringan tubuh, serta sebagai sumber tenaga atau energi yang
diperlukan dalam aktivitas dan sebagai pelindung (BKKBN,1988).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengatahui pengkajian klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan.
b. Untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan.
c. Untuk menyusun rencana asuhan keperawatan.
d. Untuk melakukan tindakan keperawatan.
e. Mampu membuat evaluasi.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
 Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. ( Tarwoto dan Wartonah, 2010 )
 Nutrisi adalah zat organik dan non organik penghasil energi yang dijumpai
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan seluruh jaringan tubuh dan fungsi normal
seluruh proses tubuh. (Brunner A. Suddart, 2002).
 Nutrisi adalah seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang
dikonsumsi (Lynda Juall, 2001).
 Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat-zat lain yang berhubungan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
(Evelyn C. Pearce, 1989).
 Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh
semuamakhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu
organism dengan lingkungannya.
 Keseimbangan energi adalah energi yang masuk ke dalam tubuh melalui
makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan
menghasilkan berat badan ideal/ normal.
B. Tanda dan Gejala
Anoreksia
Tubuh terasa lemas, dan pucat
Mual
Muntah
BB menurun
Hipertermi
Gangguan pertumbuhan
(Lynda Juall,2006)
C. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
1. Mulut / Oris
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis,
asam, asin dan pahit. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan
di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil
yang lebih mudah dicerna. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim
(misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara
langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
2. Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan
kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi.
3. Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya
± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung.
Esofagus dibagi mejadi tiga bagian;
- Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
- Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
- Bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
4. Gaster / Lambung
Merupakan bagian dari saluran yang terdiri atas fundus uteri berhubungan
dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diapragma didepan
pankreas dan limpa,
5. Pankreas
Sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari
duodenum samapai ke limpa. Fungsi pancreas :
- Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan
elektrolit.
- Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-
pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mensekresikan insulin.
- Fungsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum
yang berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
6. Kantung Empedu
Sebuah kantong yang terletak pada lobus di sebelah permukaan bawah hati
sampai pinggir depannya, panjangnya 812 cm berisi 60 cm³. Fungsi kantung
empedu :
- Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.
- Getah empedu adalah cairan yang digunakan untuk mencerna lemak.
7. Hati
Hati juga termasuk sebagai alat sekresi yang membantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia,
urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.
8. Usus Halus / Intestinum Minor
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus
dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum).
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu.
9. Usus Besar / Intestinum Mayor
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar
terdiri dari :
- Kolon asendens
- Kolon transversum
- Kolon desendens
- Kolon sigmoid
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
10. Usus Buntu
Apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam
sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi
kelenjar limfoid.
11. Umbai Cacing
Umbai cacing adalah organ tambahan pada usus buntu. Umbai cacing terbentuk
dari caecum pada tahap embrio.
12. Rektum
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum
akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan
defekasi.
D. Esensial Nutrisi
Nutrisi esensial adalah nutrisi yang penting namun tidak bisa diproduksi sendiri oleh
tubuh. Kita harus mendapatkan dari makanan atau suplemen tambahan. Bila kita
kekurangan nutrisi esensial ini, kita akan menderita penyakit yang spesifik karena
kekurang zat gizi tersebut. Nutrisi esensial meliputi :
1) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet.
2) Protein
Protein penting untuk mensintetis jaringan tubuh dalam pertumbuhan,
pemeliharaan dan perbaikan.
3) Lemak
Lemak (lipid) merupakan kumpulan zat-zat makanan yang larut dalam eter,
kholoform, etanol dan benzon, dan merupakan nutrien padat yang peling
berkalori.
4) Vitamin
Vitamin merupakan subtansi organik kompleks dalam jumlah kecil pada
makanan yang esensial untuk metabolisme normal. Vitamin dibedakan menjadi
dua kelompok :
a. Vitamin Yang Larut Dalam Air
 Vitamin C (Asam Ascorbat)
 Vitamin B1 (Tiamin)
 Vitamin B2 (Riboflavin)
 Vitamin B5 (Niasin)
 Vitamin B6 (Piridoksin)
 Vitamin B9 (Asam Folat)
 Vitamin B12 ( Kobalamin)
 Asam pantotenat
 Biotin
b. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
Beberapa contoh vitamin yang larut dalam lemak sebagai berikut :
 Vitamin A
 Vitamin D
 Vitamin E
 Vitamin K
5) Mineral
Mineral merupakan elemen esensial nonorganic yang berperan dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan.
6) Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada
lingkungan cair. Air menyusun 60-70% dari seluruh berat badan.
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut
buku saku diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain :
- Subjektif
a. Kram abdomen
b. Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
c. Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan.
d. Melaporkan perubahan sensasi rasa.
e. Melaporkan kurangnya makanan.
f. Merasa kenyang segrav setelah mengingesti makanan.

- Objektif
a. Tidak tertarik untuk makan.
b. Diare.
c. Adanya bukti kekurangan makanan.
d. Kehilangan rambut yang berlebiahan.
e. Busing usus hiperaktif.
f. Kurangnya minat pada makanan.
g. Luka,rongga mulut inflamasi.
F. Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
1. Faktor Eksternal
a) Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi
keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga
tersebut (Santoso, 1999).
b) Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap
dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan
status gizi yang baik (Suliha, 2001).
c) Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu (Markum, 1991).
d) Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan
kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).
2. Faktor Internal
a) Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki
orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
b) Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut
usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan
mereka yang buruk (Suhardjo, et, all, 1986).
c) Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo, et,
all, 1986).
G. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kebutuhan Nutrisi
 Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat
mengakibatkan terjadinya kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.
 Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi, dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah,
seseorang yang mengalami luka di larang mengkonsumsi telur dan ikan,
padahal di dalam telur dan ikan terkandung protein untuk membantu
penyembuhan luka.
 Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
juga memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan
makan pisang, pepaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan
sumber vitamin yang baik.
 Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh rat-zat gizi yang
dibutuhkan secara cukup.
 Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Dengan kata lain,
orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam menyediakan
makanan bergizi.
DAFTAR PUSTAKA

Angkatan 4 Akper. 2011. Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia Pola


Nutrisi. http://akperku.blogspot.co.id/2009/08/laporan-pendahuluan-kebutuhan-dasar.html

Khairunnazar, Muh. 2015. Laporan Pendahuluan Nutrisi.


http://khairunnazar.blogspot.co.id/2015/03/laporan-pendahuluan-kdm-nutrisi-lengkap.html

Khasanah, Intan Nur. 2013. Laporan Pendahuluan Pasien Dengan Gangguan


Kebutuhan Nutrisi. http://we-blogcom.blogspot.co.id/2014/08/laporan-pendahuluan-pasien-
dengan.html

Mubarak, Wahit Iqbal, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep. 2005. Buku Ajar
Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:EGC

Pramuditya, Arindra. 2014. Laporan Pendahuluan Gangguan Kekurangan Kebutuhan


Nutrisi b.d Post Operasi Sectio Caesaria. http://arindracase.blogspot.co.id/2014/10/laporan-
pendahuluan-gangguan-kekurangan.html

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3.
Jakarta:Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai