A. Pengertian Statistik
Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk disajikan secara
lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami penggunan.
Arti statistik adalah sekumpulan metode dan aturan mengenai pengumpulan, analisis,
pengolahan, dan penafsiran data dari angka-angka yang menjelaskan data atau hasil
pengamatan. Secara etimologis kata “statistik” berasal dari bahasa latin, yaitu “status” yang
artinya negara atau yang berkaitan dengan ketatanegaraan.
Untuk membuat deskripsi atau menjelaskan data tentang populasi yang diselidiki.
Untuk membantu membuat estimasi mengenai nilai yang tidak diketahui berdasarkan
data yang dianalisis.
Untuk membuat estimasi mengenai akibat suatu hipotesis yang diterima. Estimasi
tersebut nantinya dipakai sebagai dasar pengembilan keputusan.
Untuk mengurangi jumlah populasi yang luas pada ukuran yang lebih kecil agar lebih
mudah dipahami.
C. Metode Statistik
Metode statistik merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi segala metode guna
mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif.
Fokus kegiatan adalah pengumpulan dan penataan data serta penggunaan pengukuran
yang sifatnya menyederhanakan.
Menurut Croxton dan Cowden definisi tersebut lebih menekankan pada teknik
mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif
secara deskriptif untuk memberikan deskripsi terhadap suatu peristiwa. Oleh sebab itu
dinamakan metode statistik deskriptif.
Selanjutnya Croxton dan Cowden memberi definisi statistik yang lebih luas yakni
metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data
yang berwujud angka-angka.
Kata interpretasi bermakna penarikan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan
atas dasar data kuantitatif yang terbatas. Artinya metode statistik tidak hanya memberikan
teknik pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data semata melainkan juga
memberikan teknik penarikan kesimpulan tetntang ciri populasi dari hasil pengukuran yang
dilakukan terhadap sampel yang telah dipilih secara random.
Metode penarikan kesimpulan umum tersebut sesungguhnya merupakan inti dari
statistik modern yang kemudian populer dengan sebutan statistik inferensial.
D. Data Statistik
Data dalam penelitian dapat digolongkan sebagai berikut ini.
1. Data mentah, data yang belum diolah atau dianalisis
2. Data primer (data dari sumber pertama) dan data sekunder data dari sumber ke dua)
3. Data kuantitatif (dapat dinyatakan dalam bilangan), terdiri atas:
a. data kontinum, data interval, data rasio
b. data diskrit: (1) data nominal, (2) data ordinal, (3) data dikotomi
4. Data kualitatif: berupa atribut
E. Fungsi Statistik
Statistik memiliki dua fungsi utama yang sangat penting bagi kegiatan penelitian.
Adapun fungsi statistik adalah sebagai berikut;
1. Fungsi Deskriptif
Ini adalah fungsi statistik untuk mendeskripsikan, menerangkan data dan peristiwa, yang
dikumpulkan melalui proses penelitian dan penyelidikan dimana belum sampai generalisasi
atau mengambil kesimpulan tentang populasi yang diteliti.
2. Fungsi Inferensial
Ini adalah fungsi statistik untuk memprediksi dan mengendalikan seluruh populasi berdasarkan
data, gejala, dan peristiwa yang ada pada proses penelitian. Fungsi ini dimulai dengan membuat
suatu estimasi dan hipotesis.
F. Jenis - Jenis Statistik
Statistik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria tertentu. Adapun
jenis-jenis statistik adalah sebagai berikut;
1. Berdasarkan Orientasi Pembahasan
Statistik matematika, yaitu statistik yang lebih mengedapankan pemahaman terhadap
model, rumus-rumus statistika secara matematika-teoritis, penurunan konsep.
Misalnya, uji normalitas, analisis regresi, galat, dan lain-lain.
Statistik terapan, yaitu statistik yang lebih mengedapankan pada pemahaman konsep,
teknik statistika, serta penerapannya dalam disiplin ilmu tertentu.
2. Berdasarkan Fase dan Tujuan Analisis
Statistik deskriptif, yaitu statistik yang berhubungan dengan pengumpulan
pengolahan, analisis, dan penyajian data tanpa adanya kesimpulan secara umum.
Bentuk statistik in umumnya dalam tabel, grafik, diagram, modus, dan lain-lain.
Statistik inferensial, yaitu statistik yang prosesnya memungkinan diambilnya
kesimpulan secara umum terhadap data yang diolah.
3. Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data
Statistik parametik, yaitu statistik yang dilakukan berdasarkan model distribusi
normal.
Statistik non-parametik, yaitu statistik yang dilakukan dengan metode distribusi
bebas atau tidak berdasarkan pada model distribusi normal.
4. Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat
Statistik univariat, yaitu statistik yang hanya mempunyai satu variabel terikat.
Statistik multivariat, yaitu statistik yang mempunyai lebih dari satu variabel terikat.
G. Skala Pengukuran
Ada empat macam skala pengukuran, yaitu: (1) skala nominal, (2) skala ordinal, (3)
skala interval, dan (4) skala ratio.
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah angka yang hanya memiliki ciri klasifikasi dari suatu obyek.
Misalnya, nomor rumah, nomor plat kendaraan, nomor telepon, dan yang sejenis. Angka atau
simbul yang tertera pada obyek tersebut hanya merupakan klasifikasi.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah suatu skala yang mempunyai klasifikasi dan tingkatan atau ranking
dan tidak mempunya interval yang tetap. Misalnya, di dalam kelas ada siswa yang memperoleh
rangkin I, rangking II, dan seterusnya. Hal yang sama terjadi pada kejuaraan, seperti juara satu,
juara dua,juara tiga, dan seterusnya.
Skala ordinal memiliki ciri: klasifikasi dan tingkatan, yang jaraknya tidak sama.
3. Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala yang mempunyai ciri: klasifikasi, tingkatan, dan unit-
unit yang sama, dan mempunyai jarak yang sama, tetapi tidak memiliki angka nul mutlak.
Misalnya, siswa yang memperoleh skor 0 sampai dengan 10 diberi nilai 0 (E), yang
memperoleh skor 11 sampi dengan 20 diberi nilai 1(D), dan seterusnya. Siswa yang
memperoleh nilai 4, tidak berarti bahwa siswa yang memperoleh nilai 4 memiliki kepandaian
dua kali yang memiliki nilai 2. Contoh lain, suhu udara mempunyai rentangan 0 sampai dengan
100 derajat Celcius.
4. Skala Ratio
Skala ratio adalah suatu skala yang memiliki ciri: klasifikasi, tingkatan, dan memiliki
nul mutlak. Misalnya, ukuran panjang, ukuran berat, umur, ukuran isi, dan ukuran lainnya yang
sejenis. Misalnya, panjang benda 4 meter dibandingkan dengan 2 meter, berarti benda yang
panjangnya 4 meter adalah 2 kali benda yang panjangnya 2 meter.
DATA
A. Pengertian Data
Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan
berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka disebut
data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh
dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data
yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu
data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut
dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan dengan data tersebut.
Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan
berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka disebut
data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh
dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data
yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu
data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut
dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan dengan data tersebut.
B. Cara Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya,
data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik
untuk mengumpulkan data yaitu :
1) Wawancara (interview)
Yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung.
Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar
pertanyaan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan
wawancara tak berstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah wawancara
yang jenis dan urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya, sedangkan
wawancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan sebelumnya.
Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat dikembangkan
meskipun harus tetap pada pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah :
a. Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.
b. Jelas dan tidak meragukan.
c. Tidak menggiring pada jawaban tertentu.
d. Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
e. Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.
Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga
lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh
keterangan yang sifatnya pribadi.
2) Kuesioner (angket)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang
berisi sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan
dapat memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan
terjawab bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.
3) Observasi (pengamatan)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian
baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk
mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
Kebaikan dari observasi adalah data yang dieroleh lebih dapat
dipercaya.Kelemahannya adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang
diamati.