Anda di halaman 1dari 25

1 .

Definisi Bahasa, Sejarah Bahasa Indonesia dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama , berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

hakikat bahasa:
bahasa itu adalah sebuah sistem;
bahasa itu berwujud lambang;
bahasa itu berupa bunyi;
bahasa itu berwujud arbitrer;
bahasa itu bermakna;
bahasa itu bersifat konvensional;
bahasa itu bersifat produktif;
bahasa itu bervariasi;
bahasa itu bersifat dinamis;
bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial;
bahasa itu merupakan identitas penuturnya.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa
Melayu, Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau dari abad ke-19.

Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober


1928.

Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH


DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA JANG


SATOE,BANGSA INDONESIA

Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA


PERSATOEAN,BAHASA INDONESIA

-Ejaan van ophuisjen (1901)

• Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.


• Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
• Tanda baca, seperti koma ain, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’,
dsb.
Ejaan Republik/ Soewandi (1947)
• Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
• Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
• Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-
an.
• Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.
Hasil perumusan “Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25-28 Februari 1975,antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Resmi

 Pasal 25, ayat (3): Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar
pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional,
transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.

Penggunaan Bahasa Indonesia Tulis

 Pasal 31, ayat (1): Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau
perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah RI, lembaga swasta
Indonesia atau perseorangan warga negara Indonesia. Ayat (2): Nota kesepahaman
atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang melibatkan pihak asing
ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai:

 lambang kebanggaan nasional,


 lambang identitas nasional,
 alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan
bahasanya, dan alat perhubungan antar budaya dan daerah

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berfungsi sebagai:


• bahasa resmi kenegaraan,
• bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
• bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
• bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
2. Bahasa Indonesia Jurnalistik

Di masyarakat kita ada dua istilah yang digunakan untuk bahasa Jurnalistik, yaitu:
Bahasa Indonesia Jurnalistik dan Bahasa Jurnalistik Indonesia.Kalangan akademisi
(lingkungan perguruan tinggi komunikasi) lebih sering menggunakan istilah Bahasa
Indonesia Jurnalistik, yaitu bahasa Indonesia yang digunakan oleh kalangan
jurnalistik.Kalangan praktisi (misalnya Rosihan Anwar dan Gonawan Mohamad) lebih
senang menggunakan istilah bahasa Jurnalistik Indonesia, yaitu bahasa Jurnalistik yang
diterapkan di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia.

Pengertian bahasa Indonesia Jurnalistik

Jurnalistik diartikan sebagai kegiatan penyampaian berita (news) dan atau pendapat
(opinion) melalui media massa periodik: suratkabar, majalah, tabloid, kantor berita, radio,
televisi, dan on line. Dengan demikian, Bahasa Indonesia Jurnalistik adalah bahasa Indonesia
yang digunakan oleh para jurnalis (wartawan) untuk menyampaikan pesan melalui media
massa periodik Bahasa yang digunakan tetap berpedoman pada kaidah bahasa Indonesia
seperti diatur dalam EYD, tapi penerapannya telah disesuaikan dengan karakteristik media
massa yang digunakan.

Tiga Ciri Umum Media Massa

 Media massa adalah media komunikasi yang ditujukan kepada banyak orang,
tempatnya berjauhan, heterogen, dan anonim.
 Media massa memiliki ruang dan atau waktu yang terbatas yang harus diisi dengan
sebanyak mungkin berita dan pendapat yang menarik dan berguna bagi khalayak.
 Media massa selalu berusaha memenangkan persaingan dengan media massa lain
dalam hal merebut hati khalayak.

Selain tiga ciri tersebut, masing-masing media juga memiliki ciri sendiri. Misalnya, radio
memiliki ciri: hanya didengar sekali, maka penyampaian pesan melalui radio harus juga
memperhatikan ciri tersebut.

Tiga kaidah Bahasa Indonesia Jurnalistik

 Berdasarkan tiga ciri umum media massa tersebut, maka maka paling tidak ada tiga
syarat yang harus dipenuhi oleh Bahasa Indonesia Jurnalistik:

1. Akurat dan mudah dipahami,

2. Singkat dan padat

3. Menarik.

4. Syarat akurat dan mudah dipahami merupakan syarat utama, sehingga tidak
boleh diabaikan demi memenuhi syarat singkat, padat, dan atau menarik.
Akurat

Akurat artinya tepat. Penggunaan kata atau kalimat haruslah benar-benar tepat untuk
menggambarkan fakta atau maksud penulisnya.Akurat ini diwujudkan dalam bentuk
pemilihan kata yang tepat, penggunaan istilah yang tepat, penggambaran fakta secara
tepat, bahkan penyimpulan harus tepat , agar bisa menulis akurat maka pengumpulan
fakta harus akurat, yaitu harus memilih sumber yang tepat, melihat, membaca,
mendengar, mencatat, merekam, dan menganalisis secara akurat. Juga lakukan cek dan
ricek agar data yang dikumpulkan benar-benar akurat ,juga dalam penulisan fakta harus
dilakukan secara teliti agar sesuai dengan realita sebenarnya ,Misalnya dalam penulisan
nama orang, jika salah menulis satu huruf saja terkadang sudah menjadi nama orang lain.
Begitu pula jika kita salah menulis gelar/pangkat, umur, alamat, dan sebagainya, dalam
penulisan angka, agar dihindari menulis kata puluhan, ribuan, jutaan, dam seterusnya
karena tidak menunjukkan jumlah yang akurat ,hindari menulis ukuran yang tidak baku,
misalnya “banjir sebatas lutut orang dewasa”.. “jarak tempuh 30 menit”.

Mudah dipahami

Selain akurat, kata atau kalimat yang digunakan haruslah yang mudah dipahami
khalayak. Maka kata atau kalimat yang digunakan harus memenuhi syarat:

 sederhana,
 tidak ambigu atau mengandung pengertian ganda
 tidak terdapat kontaminasi
Sederhana artinya menggunakankan kata atau kalimat yang biasa digunakan oleh
khalayak.Boleh menggunakan kata atau istilah bahasa asing atau bahasa daerah, jika
kata atau istilah tersebut lebih mudah dipahami dibandingkan bahasa Indonesia

Kontaminasi Kalimat

Kontaminasi kalimat bisa terjadi karena penempatan kata yang tidak tepat atau karena
pencampuran kata yang tidak pas.

Contoh penempatan kata yang tidak tepat:

 Menteri Sosial kepada wartawan mengatakan, imunisasi polio wajib dilakukan setiap
balita.
 Para pengusaha wanita dari seluruh dunia berkumpul di Jakarta membicarakan
perkembangan bisnis tahun depan.

3. Penggunaam kata dalam korespendensi bahasa indonesia

Pengertian Surat
Sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi, pernyataan, atau pesan kepada
pihak lain yang berkepentingan dengan bentuk tertentu dan mengharapkan respon
Fungsi Surat
• Alat komunikasi
• Alat pengingat
• Alat bukti tertulis
• Alat bukti historis
• Pedoman pelaksanaan kerja
• Duta atau wakil
• Sumber data/informasi
• Barometer kemajuan kantor
Kriteria Surat Yang Baik
• Surat mempunyai maksud dan tujuan
• Surat dapat mencerminkan pengertian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh pihak
yang dituju
• Surat disusun singkat tetapi padat dan jelas
• Surat ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan kaidah penulisan yang benar
• Wujud surat bersih, rapi dan menarik
Korespondensi:
Kegiatan untuk mengadakan hubungan secara terus menerus melalui berkirim surat antara
pihak yang satu dengan pihak lainnya atau surat-menyurat antara penulis dan pembaca surat
Keterampilan korespondensi:
- Mengetahui hal yang diperbincangkan serta latar belakangnya
- Memahami bidang pekerjaan serta peraturan terkait
- Mengetahui posisi/kedudukan pembaca surat
- Menguasai pemakaian bahasa yang tepat
- Menguasai teknik menyusun surat yang baik
Tujuan Penulisan Surat
- Menyampaikan warta atau informasi kepada pihak lain
- Ingin mendapatkan balasan/respon dari penerima surat tentang informasi yang
disampaikan tersebut
- Memperlancar arus informasi, sehingga informasi yang diterima jelas dan tidak salah
tangkap (persepsi)
Keinginan pengirim terhadap penerima surat:
- Pembaca/penerima surat percaya tentang masalah yang ditulis
- Pembaca mau menerima pandangan-pandangan, gagasan dan keputusan-keputusan dari
pengirim
- Pembaca membalas surat dan meminta informasi lebih lanjut
- Pembaca memberi penjelasan atau informasi kepada pengirim
- Pembaca memenuhi segala permintaan pengirim
- Pembaca dapat memahami segala pengaduan pengirim
- Pembaca selalu ingin mengadakan komunikasi dan menjadi relasi kita
Penggolongan Surat
Berdasarkan Wujud Surat:
- Surat bersampul
- Warkat pos
- Kartu pos
- Telegram
Berdasarkan Pembuat Surat:
- Surat pribadi
- Surat resmi
Berdasarkan Pesan/Isi Surat:
- Surat keluarga
- Surat sosial
- Surat niaga
- Surat dinas
Berdasarkan Jumlah Pembaca/Penerima Surat:
- Surat khusus
- Surat edaran
- Surat pengumuman
Berdasarkan Keamanan Pesan/Isi Surat:
- Surat Sangat Rahasia
- Surat Rahasia/Konfidensial
- Surat Biasa/Umum
Berdasarkan Penyelesaian/Pengiriman Surat:
- Surat kilat
- Surat segera
- Surat biasa
BAGIAN-BAGIAN SURAT
- Kepala surat: nama dan alamat kantor beserta keterangan lainnya dari perusahaan/kantor
pengirim surat
- Tanggal, bulan & tahun: untuk mengetahui/menunjukkan kapan surat tersebut dibuat
- Nomor surat: kode yang berguna untuk mengetahui banyaknya surat keluar dan
memudahkan pengarsipan
- Lampiran: dokumen-dokumen yang menyertai surat
- Hal: pokok/inti surat
- Alamat dalam: pihak yang dituju beserta alamatnya
- Salam pembuka: tanda hormat dari pengirim kepada penerima
- Alinea pembuka: pengantar pada isu surat dengan maksud menarik perhatian pembaca
pada pokok pembicaraan. Isi surat: memuat apa yang harus dilaporkan, diminta, dinyatakan
kepada penerima surat. Alinea penutup: harapan penulis/ucapan terima kasih kepada
penerima surat atas perhatiannya terhadap semua hal yang dikemukakan dalam isi surat
- Salam penutup: ungkapan rasa hormat dari pengirim kepada penerima
- Tanda tangan: paraf pengesahan surat dari pengirim yang dilakukan oleh orang yang
bertanggung jawab/diberi wewenang dalam perusahaan
- Nama terang: nama lengkap orang yang membubuhkan tanda tangan pada surat
- Jabatan: kedudukan/posisi orang yang membubuhkan tanda tangan pada surat
- Tembusan (cc): salinan surat yang dikirimkan kepada pihak lain yang terkait dengan isi
surat
- Inisial; singkatan nama dari penyusun/pengonsep dan pengetik surat untuk
mempermudah penelusuran/penyelesaian ketika ditemui kekeliruan.
- Cap: identitas perusahaan dalam lambang/logo yang dibubuhkan
BENTUK SURAT:
- Bentuk lurus penuh (full block style)
- Bentuk lurus (block style)
- Bentuk setengah lurus (semi block style)
- Bentuk lekuk (indented style)
- Bentuk resmi (official style)
- Bentuk menggantung (hanging paragraph style)
SURAT NIAGA
Surat untuk memperlancar usaha (niaga) yang dipergunakan oleh
orang/badan/organisasi/perusahaan yang menyelenggarakan usaha(niaga)
SURAT PERKENALAN
Surat untuk memperkenalakan profil usaha supaya konsumen/calon konsumen mempunyai
gambaran dan mengenal lebih dahulu mengenai usahanya
HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT SURAT PENAWARAN
O Penggunaan bahasa yang sopan dan hormat
O Perlu mengenalkan: nama perusahaan, alamat perusahaan, bidang usaha, manfaat atas
produk yang dikenalkannya
O Kapan perusahaan itu mulai bergerak dalam usahanya
O Harus dapat meyakinkan calon pembeli bahwa barang yang diproduksi itu berkualitas tinggi
dan banyak pemakainya
O Perlu dilampirkan: surat izin dari pemda setempat, SIUP, neraca terakhir perusahaan, surat
rekomnedasi dari bank, surat rekomendasi dari instansi yang menjadi langganan/rekanan,
susunan pengurus/struktur organisasi
Surat Edaran/Sirkuler
O Surat yang dibuat lembaga (pemerintah/swasta) untuk memberitahukan sesuatu kepada
pihak-pihak tertentu atau umum (masyarakat)
O Menyusun surat edaran harus dapat: menarik perhatian pembaca, memikat pembaca,
mendorong pembaca bertindak positif (membeli)
Surat Permintaan Penawaran
O Surat yang dibuat calon pembeli untuk dikirimkan kepada penjual berisi permintaan daftar
produk beserta harga dan keterangan pendukungnya
O Surat ini biasanya dikirimkan oleh calon pembeli kepada lebih dari satu penjual untuk
mendapatkan penawaran yang paling menguntungkan
Isi Surat Permintaan Penawaran:
O Macam/jenis produk yang diinginkan
O Jumlah produk
O Mutu/kualitas produk (disertai dengan gambar/sampel)
O Harga produk
O Potongan harga
O Syarat pembayaran dan penyerahan
O Cara pengiriman dan pembayaran
Tata Cara Penulisan Surat Permintaan Penawaran
O Nyatakan dengan jelas alasan yang mendorong mengajukan permintaan penawaran
O Menuliskan keterangan terperinci (jenis, kualitas, tipe, model, ukuran, warna, dll) mengenai
barang-barang yang dibutuhkan
O Akhiri surat dengan kata-kata yang saling menguntungkan dan terima kasih atas perhatian
penjual
Macam Surat Permintaan Penawaran
O Surat permintaan penawaran karena inisiatif sendiri
O Surat permintaan penawaran berdasarkan surat perkenalan dari penjual
O Surat permintaan penawaran karena pemberitahuan/referensi dari relasi
O Surat permintaan penawaran berdasarkan iklan
Surat Penawaran (Offerte)
O Adalah surat yang dibuat & dikirimkan oleh penjual/produsen kepada calon pembeli untuk
menawarkan produk yang dimiliki
O Surat penawaran harus dibuat dengan jelas & terperinci sehingga calon konsumen
memahami maksud & tujuan surat tersebut
Langkah Menyusun Surat Penawaran:
O Bila produsen/penjual menerima surat permintaan penawaran dari calon konsumen maka
dibaca dengan teliti agar keinginan calon konsumen terpenuhi
O Hubungkan surat penawaran tersebut dengan surat permintaan dari calon konsumen dengan
cara menunjukkan tanggal & nomor permintaan penawaran
O Pergunakan gaya bahasa yang menarik & sopan sehingga menimbulkan minat pembeli
O Merinci produk yang ditawarkan sehingga calon konsumen tidak ragu-ragu
O Memberi gambaran bahwa barang tersebut berkualitas & perlu dimiliki
O Menjamin ketentuan harga, dan bila ada memberi potongan harga yang menarik
O Menjelaskan cara pengiriman & pembayaran serta menjelaskan sifat penawaran
O Melampirkan brosur, pamflet, daftar harga dll
Isi Surat Penawaran:
O Nama & macam produk
O Kualitas/mutu produk
O Jumlah produk
O Harga produk
O Syarat penyerahan & pembayaran
O Cara pengepakan & pengiriman
O Potongan harga & berat
O Sifat penawaran
SURAT PESANAN
O Adalah jenis surat yang dikirimkan pembeli kepada penjual/produsen untuk
memesan/membeli produk yang diperlukan.
O Surat pesanan dibuat bisa karena pembeli menerima surat penawaran terlebih dahulu.
Pertimbangan dalam menyusun surat pesanan:
O Pertimbangkan apakah produk yang dipesan benar-benar diperlukan
O Pertimbangkan syarat-syarat yang diajukan dalam penawaran cukup ringan sehingga dapat
dipenuhi
O Perlu diteliti terhadap produk yang ditawarkan (referensi)
O Pertimbangkan resiko yang mungkin timbul atas pesanan tersebut
O Pertimbangkan keadaan finansial untuk dapat menyelesaikan pembayaran
Isi Surat Pesanan
O Jenis & macam produk yang dipesan (tipe, ukuran, model, warna, dsb)
O Kualitas/mutu produk
O Kuantitas/jumlah produk yang dipesan
O Harga barang
O Syarat penyerahan & pembayaran
O Cara & alat pembayaran juga pengiriman barang
O Potongan harga jika ada
Cara Menyusun Surat Pesanan
O Jika memesan produk karena penawaran maka nyatakan dengan tegas bahwa penawaran
diterima. Jika karena inisiatif sendiri jelaskan alasan pemesanan
O Tulis dengan detail produk yang diperlukan
O Sebutkan syarat penyerahan dan penawaran yang dikehendaki, apakah cocok dengan yang
ditawarkan atau tidak
O Sebutkan cara-cara pembayaran dan pengiriman yang dikehendaki, sesuai dengan yang
ditawarkan atau tidak
O Akhiri surat pesanan dengan kata-kata yang mengandung harapan dan ungkapan terima
kasih.
SURAT PENAGIHAN
Surat Penagihan adalah surat peringatan yang dikirimkan oleh penjual/ kreditor kepada
pembeli/ debitor agar pembeli melunasi utang-utangnya sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati.
Beberapa syarat untuk membuat surat tagihan :
1. Pergunakanlah kata—kata yang sopan dan jelas.
2. Perlu dibuat catatan yang teratur dalam pembukuan, terutama mengenai :
a. Nomor dan tanggal faktur yang belum dilunasi pembayarannya.
b. Jumlah uang yang belum lunas.
c. Waktu atau tanggal kesanggupan pembeli akan melunasi pembayaran.
d. faktur yang tercantum dalam surat perjanjian jual beli.
3. Satu minggu sebelum waktu pelunasan, penjual harus membuat surat tagihan
pertama yang sifatnya “MENGINGATKAN” pembeli, karena mungkin pembeli lupa
membayar.
4. Apabila surat tagihan pertama belum mendapat jawaban, maka buatlah surat
tagihan kedua dengan melampirkan surat tagihan pertama, yang maksudnya
kemungkinan surat tagihan pertama terlupakan atau tidak sampai ke tangan pembeli.
5. Jika surat tagihan kedua pun belum mendapat jawaban, maka penjual
membuat surat tagihan ketiga dengan melampirkan surat tagihan pertama dan kedua,
yang sifatnya penegasan kapan kesanggupan pembeli untuk melunasi hutangnya.
6. Apabila surat ketiga ini pun belum mendapat tanggapan sebagaimana
mestinya, maka mengirimkan surat tagihan keempat dengan terpaksa menyerahkan
persoalan ini kepada pengadilan dengan cara INKASO yaitu untuk menagih kepada
bankir dimana pembeli mempunyai simpanan di Bank, dan pengadilan memberikan
faktur yang belum dilunasi kepada Bank tersebut
Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam surat tagihan :
1. Pernyataan jangka waktu pembayaran yang telah lewat.
2. Jumlah piutang/ besarnya utang yang harus ditagih.
3. Tanggal dan nomor faktur barang yang dijual.
4. Tanggal jatuh tempo sesuai dengan perjanjian.
5. Cara pengiriman uang/ cara pelunasan pembayaran.
6. Lain-lain yang dianggap perlu.
Surat resmi ialah surat yang berisi masalah kedinasan atau bisnis tertentu. Oleh karena itu,
pembuatan surat-surat resmi merupakan bagian dari pekerjaan administratif yang
penting. Contoh surat resmi ialah :
1. surat undangan,
2. surat edaran,
3. surat keputusan,
4. surat tugas,
5. nota dinas,
6. pengumuman,
7. surat panggilan.
Syarat sebuah surat dinas:
1. Format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan
seenaknya,
2. isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele,
3. bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah
dipahami, simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima,
4. harus bersih dan menggambarkan citra pengirimnya.
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yg isinya menyangkut kepentingan
pribadi baik dalam hubungan kekeluargaan atau persaudaraan maupun masalah hubungan
pribadi dengan dinas.
Surat Pribadi di antaranya:
1. Surat Lamaran
2. Surat izin tidak masuk sekolah/ kerja
3. Surat berisi kekeluargaan (surat ucapan terima kasih, belasungkawa, undangan pesta,
dll)
CIRI-CIRI SURAT PRIBADI
1. Berisi masalah yang menyangkut perorangan/ pribadi.
2. Penulis surat mewakili pribadi, bukan mewakili kantor/ lembaga.
3. Umumnya tidak bernomor dan tanpa tanda pengenal (cap/ stempel), tidak
memakai kop surat.
4. Bagian-bagian surat kurang atau tidak lengkap.
5. Isinya terkadang panjang.
Surat lamaran : surat yang dibuat oleh seseorang kepada pihak lain (instansi atau perusahaan)
dalam upaya untuk mendapatkan suatu pekerjaan.
Surat lamaran kerja, biasanya, dibuat berdasarkan sumber lamaran yang berasal dari
pengumuman, iklan, teman, atau siaran radio. Dalam hal ini, pelamar, dalam surat
lamarannya, perlu menyebutkan sumber lamaran tersebut pada alinea pembuka. Jika lamaran
itu tidak berdasarkan suatu sumber, tentu saja tidak diperlukan penyebutan sumber dalam
alinea pembuka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menulis surat lamaran, yaitu:
1. Surat lamaran ditulis tangan, di atas kertas bergaris ukuran folio.
Tulisan harus jelas, bersih, tidak ada coretan.
2. Pelamar menyebut dirinya bukan dengan kata ganti kami, melainkan
saya. Menyebut pimpinan instansi dengan bapak/ibu (jika sudah jelas pemimpinnya). Apabila
masih belum jelas, dapat langsung
menyebutkan jabatannya.

4. Medan Makna

 Medan makna atau medan leksikal adalah seperangkat unsur leksikal yang maknanya
saling berhubungan karena menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau
realitas dalam alam semesta.
 Misalnya, nama-nama warna, perabot rumah tangga, perkerabatan, yang masing-
masing merupakan satu medan makna.
 Banyaknya unsur leksikal dalam satu medan makna antara bahasa yang satu dengan
bahasa yang lain tidak sama besarnya, karena berkaitan erat dengan sistem budaya
masyarakat pemilik bahasa itu.
 Misalnya, istilah perkerabatan lihat (Chaer, 2002:112) :

1.Golongan kolokasi

Kolokasi (berasal dari bahasa Latin colloco yang berarti ada di tempat yang sama
dengan) menunjuk kepada hubungan sintagmatik yang terjadi antara kata-kata atau
unsur leksikal itu. Misalnya, kalimat Tiang layar perahu nelayan itu patah dihantam
badai, lalu perahu itu digulung ombak, dan tenggelam beserta isinya.Kita dapat kata-
kata layar, perahu, nelayan, badai, ombak, dan tenggelam yang merupakan kata-kata
dalam satu kolokasi, satu lingkungan yang sama, yaitu pembicaraan mengenai laut.
2.Golongan set.

Kalau kolokasi menunjuk pada hubungan sintagmatik, karena sifatnya linear, kalau
kelompok set menunjuk pada hubungan paradigmatik, karena kata-kata yang berada
dalam satu kelompok set dapat saling menggantikan. Setiap unsur leksikal dalam
suatu set dibatasi oleh tempatnya dalam hubungan dengan anggota-anggota dalam
set tersebut.Misalnya, kata remaja merupakan tahap perkembangan dari kanak-kanak
menjadi dewasa.

Contoh kata remaja dan sejuk :

- Bayi dingin

- Kanak-kanak sejuk

- Remaja hangat

- Dewasa panas

- Manula terik

5 Akronim & Istilah Asing

Bahasa merupakan sistem bunyi yang arbter yang konvensional. Bahasa merupakan
alat komunikasi sehari-hari. Dalam berkomunikasi kadang kita menggunakan singkatan dan
akronim agar mempermudah komunikasi baik komunikasi langsung maupun komunikasi tak
langsung(SMS, email, dan sebagainya). Namun hal ini justu menimbulkan masalah dalam
penstrukturan singkatan dan akronim dlam bahasa. Paper ini akan memabahas permasalahan-
permasalahan tersebut.

2.1 Singkatan
Istilah singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan. Yang bermaksud untuk
mempermudah. Menurut tiga cara sebagai berikut:

-Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih, tetapi yang bentuk lisannya sesuai
dengan bentuk istilah lengkapnya.Misalnya:

m yang dilisankan menter


ml yang dilisankan mililiter
cos yang dilisankan cosinus

-Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih yang lazim dilisankan huruf
demi huruf.
Misalnya:
DDT (diklorodifeniltrikloroetana) yang dilisankan d-d-t
kV Ikilovolt-ampere) yang dilisankan k-v-a
TL (tube luminescent) yang dilisankan t-l

-Istilah yang dibentuk dengan menanggalkan sebagian unsurnya.


Misalnya:
Ekspres (yang berasal dari kerta api ekspres)
Harian (yang berasal dari surat kabar harian)
Kawat (yang berasal dari surat kawat)
Lab (yang berasal dari laboratorium)

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih.
-Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik.Contoh: Dr. Bambang
-Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan/organisasi, serta
nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa
tanda titik.Contoh :DPR, PGRI
-Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Tetapi,
singkatan umum yang terdiri hanya dari dua huruf diberi tanda titik setelah masing-masing
huruf. Contoh :dll.
-Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang asing tidak
diikuti tanda titik. Contoh : Cu(kuprum)

2.2 Akronim
Istilah akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku
kata, ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan
sebagai kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital. Contoh: ABRI(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh: Akabri(Akademi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia).
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil. Contoh: pemilu(
pemilihan umum)
Contoh lain dari akronim yaitu:
laser (light amplification by stimulated emission of radiation)
radar (radio detectiang and ranging)
sonar (sound navigation ranging)
tilang (bukti pelanggaran)

2.3 Permasalahan penggunaan singkatan dan akronim dalam bahasa

Singakatan dan akronim sering kita gunakan dalam berkomunikasi hal ini dipengaruhi
oleh pola pikir yang semakin maju dan adanya bahasa gaul, bahasa yang digunakan pada
sinetro n di TV, dan bahasa SMS. Namun bahasa sekarang telah dirusak oleh adanya
sinetron. Hal ini akan kita bahas pada paper ini.
Sebelum kita berajak kepermasalahan-permasalahan tersebutmarikita bahas sedikit
mengenai akronim yang sering digunakan dan dibuat oleh masyarakat.
Penggunaan akronim memang sah-sah saja digunakan dalam sebuah tulisan, asalkan
pembaca bisa memahami arti dari akronim tersebut, karenanya banyak orang menyarankan
agar akronim tidak diletakkan pada judul kecuali untuk akronim yang memang sering
digunakan.
Selama masa kampanye sering kali Akronim seakan menjadi trademark
yang memudahkan masyarakat mengenal pasangan calon pemimpin mereka. Contoh:
pasangan Hade dalam Pilgub Jawa Barat beberapa waktu lalu. Satu yang menarik
dari penggunaan akronim ini adalah penggunaan akronim yang berarti baik atau
bagus. Mungkin semua itu terkait sukses Hade yang berarti baik atau bagus dalam bahasa
Sunda seakan menjadi akronim yang paling banyak dipakai para pasangan calon.
Begitu juga dengan Polemik soal iklan Pemilu satu putaran terus bergulir. Eskalasi
polemik makin menguat menyusul diungkitnya iklan-iklan itu oleh Jusuf Kalla dalam seri
terakhir Debat. Tak hanya itu, polemik akhirnya berujung pada munculnya kembali istilah
lama yang dulu pernah beraura mengerikan: GESTAPU!
Akronim Gestapu dengan mudah membangkitkan ingatan kolektif masyarakat tentang
peristiwa 1965. Dan, dalam struktur kolektif bangsa Indonesia, segala hal yang tersangkut
dengan komunisme, PKI dan 1965 masih menyisakan problem yang belum tuntas, stigma
yang mengerikan, dan kadang fobia yang menakutkan, juga berlebihan. 15. NB: Istilah
G30S/PKI atau kadang disingkat Gestapu sendiri sebenarnya keliru karena penculikan dan
pembunuhan para jenderal itu terjadi pada dini hari, sehinga tanggal sudah berganti menjadi 1
Oktober 1965. Itu sebabnya Soekarno keukeuh menggunakan istilah Gestok, bukan Gestapu.
Orde Baru yang ³mengabsahkan´ akronim Gestapu.

Bahasa Nasional Indonesia Dirusak Sinetron

Bahasa yang diucapkan oleh artis-artis sinetron dilayar kaca merusak bahasa nasional
Indonesia. Sebab banyak kata yang diucapkan bercampur dengan bahasa asing terutama
Inggris. Hal itu diungkapkan dua mahasiswa Univeristas Gadjah Mada (UGM), Dhinar
Arga Dumadi dan Analisa Widyaningrum kepada wartawan di kampus UGM Bulaksumur
Yogyakarta, Jumat (12/12/2008).
Dua mahasiswa jurusan Sastra Perancis angkatan 2008 dan Psikologi angkatan 2007 berhasil
meraih juara pertama sebagai Duta Bahasa Indonesia tingkas Nasional 2008 yang diikuti
wakil generasi muda berusia antara 18-25 tahun itu.
"Salah satu contohnya adalah bahasa yang diucapkan oleh artis Cinta Laura," kata
Widyaningrum
Menurut Widya, gaya dan ucapan berbahasa Cinta Laura itu sudah salah. Namun
justru banyak masyarakat yang senang dan kemudian menirukannya. Selain bahasa yang
campur-campur, ada banyak ungkapan bahasa atau cara tutur kata yang seharusnya
tidak ditayangkan dalam acara tersebut.
"Ucapan yang patah-patah dan sengau itu justru banyak orang yang senang
kemudian meniru, tapi itu salah dan dapat merusak bahasa kita," ungkap Widya.
Widya dan Dhinar berhasil mengalahkan 25 peserta lain yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia. Dalam lomba yang digelar 20-27 Oktober itu, keduanya harus melalui berbagai
tahapan ujian seperti kemampuan bahasa Indonesia, bahasa asing dan daerah. Mereka juga
harus membuatan makalah serta penyajiannya di hadapan dewan juri dari Pusat Bahasa.
Widya menyampaikan makalah judul, 'Bahasa Sinetron Sebagai Pemicu Rusaknya
Jati Diri Bangsa.' Dalam makalahnya itu mereka menyoroti dampak dari penggunaan
bahasa Indonesia terhadap perilaku/kesopanan dan psikologis bagi masyarakat dan anak
pada khususnya.
"Bahasa sinetron kita banyak yang salah digunakan pada tempatnya. Akibatnya
masyarakat banyak yang meniru dengan berbagai motif seperti sekedar gaya atau
kepingin dikatakan modern," katanya.
Selain itu, ungkapan-ungkapan bahasa dalam sinetron itu banyak pula yang dipraktekkan di
masyarakat. Padahal banyak ungkapan-ungkapan bahasa yang cendrung kasar dalam
tayangan itu. Efek yang paling parah banyak anak kecil yang menirukannya setelah melihat
tayangan itu.
"Hal ini secara psikologis menyebabkan efek negatif bagi anak karena bahasanya yang kasar
dan tidak sopan," imbuh Dhinar.

Bahasa sinetron
Dalam berkomunikasi melalui media bahasa, verbal maupun non verbal. Terkadang
kita terjebak pada pemahaman tentang membahasakan gerak kita, kalimat selau disamakan
dengan bahasa, bibir dan lidah dijadikan symbol penguatan terhadap pengungkapan satu
maksud. Perlu dipertanyakan ³bagaimana kabarnya kata hati?´ terkadang hal-hal yang tidak
diungkapkan dengan lidah merupakan suatu kejujuran dari kejujuran itu sendiri. Dalam satu
kutipan puisi
dituliskan; Lidah ini terlalu sering menzalaimi hati, Ampuni kami Tuhan, kami lupa,
Bermimpipun kami memerlukan Bahasa´.
Mengenai bahasa, ada satu peristiwa yang terekam saat penulis mendengar seorang
berbicara kepada dosen, tiba-tiba di tengah perbincangan terdengar satu kalimat yang
sebenarnya sangat populer tetapi ganjil juga didengar “so what gitu lho, Pak”. Pergeseran-
pergeseran dari segi berbahasa ini, sesungguhnya mampu menjadi motor
penggerak perubahan, baik pada sikap prilaku dalam pergaulan sehari-hari, menjadi identitas
seseorang (Anak Gaul, Funky, Supel, dll), karena bahasa adalah salah satu dari komponen
perubahan. Jika diteliti lebih mendalam, kaitannya dengan pengkombinasian bahasa ini,
banyak ide-ide kreatif yang mampu dimunculkan. Seperti lahirnya Kamus Gaul ala Debby
sahartian. Yang
beberapa tahun belakangan ini begitu populer kita dengar. Hal ini diyakini tidak semata-mata
lahir dari ruang kosong belaka. Seorang Debby telah mampu membentuknya tidak sekadar
menjadi bahasa yang layak praktik, namun bahasa gaul sendiri telah mampu memberikan
suatu identitas bagi komunitas yang kita sebuat sebagi ‘komunitas gaul´. Merambah,
membentuk suatu tatanan kelas sendiri. Bahkan dikota-kota besar pada umumnya seperti
jakarta bahasa gaul
telah menjadi bahasa wajib bagi mereka yang menyebut dirinya ‘Anggota Komunitas
gaul´ Dalam karyanya Humain Trop Humain, Nietzsche mengatakan ’bahasa menjadi
penting dalam perkembangan peradaban, karena manusia menemukan di dalamnya dunia
bagi dirinya,suatu tempat yang dianggapnya cukup kokoh untuk dijadikan tumpuan manakala
ia membebaskan unsur-unsur duniawi lainnya dari kungkungan dan menguasainya´.
Maka, kesimpulannya setiap orang berhak untuk mengkreasikan bahasa menjadi
sepopuler mungkin. Tanpa harus selalu latah meniru bahasa populer sinetron atau bahasa gaul
ala Debby. Karena perbendaharaan bahasa daerah kitapun kaya untuk di
kombinasikan menjadi bahasa slank yang nyaman untuk di ekspresikan dalam pergaulan
sehari-hari. Sehingga kita tidak selalu kehilangan identitas personal dalam laju kemajuan
teknologi dan peradaban global.

Bahasa SMS

Apakah Short Message Service atau yang biasa disingkat dan dilafalkan SMS
merupakan sebuah pesan singkat atau sebuah pesan yang ditulis dengan singkatan-
singkatan? Selanjutnya apakah 'bahasa' SMS yang demikian itu: penuh singkatan-singkatan,
kaya simbol, selipan bahasa asing (Inggris) dan ketidaklengkapan tanda baca dapat merusak
bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Untuk menjawab pertanyaan ini cerpenis dan novelis Naning Pranoto
dalam bukunya yang berjudul Creative Writing, jurus-jurus menulis kreatif dan efektif.
Bahwa bahasa SMS adalah sebuah model penulisan dengan materi yang aneh, yang hanya
ditangkap dan dimengerti oleh 'kalangan sendiri', yakni antara mereka (mungkin saya dan
anda) yang mengerti singkatan-singkatan, simbol-simbol tersebut.
Saya memberi satu contoh bahasa SMS yang malam tadi masuk kehandphone saya:
“ u ge pa? Dah bo2 lumz”
(kamu lagi apa? Sudah bobo belum)
Kekayaan simbol, bentuk penulisan yang menggunakan banyak singkatan justru
menunjukkan sebuah keunikan dan kekhasan bahasa SMS dan bagi saya sama sekali tidak
bertentangan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Toh...pesan yang
mau disampaikan jelas terbaca, kendatipun untuk mencerna agak sulit dan butuh
waktu. Kendati demikian, jawaban tersebut masih mentah buat seorang murid yang masih
mau belajar. Dan bagi saya merupakan sebuah tantangan untuk memperlajarinya lebih lanjut.
Dan saya berpikir para pembaca punya pandangan dan gagasan yang 'jitu' untuk menjawab
dua pertanyaan ini?

Di kalangan remaja, pemakaian campuran kata bahasa Inggris dengan bahasa


Indonesia sering ditemukan. Masalah menjadi bertambah ketika penulisan kata bahasa
Inggris yang belum secara resmi dibahasaindonesiakan ditulis dengan ejaannya pada lafal
bahasa Indonesia. Remaja melakukan ragam dalam penulisan tersebut sebab memiliki
beberapa dorongan seperti agar dikatakan memiliki kreatifitas, gaul, dan berpengetahuan
luas. Para remaja juga sering mengombinasikan huruf abjad dengan angka. Hal ini jelas dapat
menimbulkan kesulitan pada penerima pesan. Sebagi contoh berikut ini:
-“5af ganggu, u ge d mana?????????”( maaf ganggu, kamu lagi di mana?)
-“ Q ge OTW k HumZ”(Aku lage on the way ke Home)
-“ yasud TT DJ yach, C U”(ya sudah hati-hati di jalan ya)

Contoh bahasa sms di atas sangat membingungkan jika yang membaca tidak paham
arti dari penyimbolan, singkatan-singkatan pada sms”
Contoh dari akronim dan singkatan lainnya:
MBA : Merrid By Accident
NOKIA : Nikah Ogah Kawin Ia
TTDJ : Hati-hati di jalan
RCTI : Rasa Cinta Tapi Isin
Salah satu dari singkatan tersebut ada yang salah dalam pembuatannya seperti pada
NOKIA dan TTDJ serta RCTI karena dalam penyingkatannya tidak sesuai dengan kaidah,
sedang pada RCTI adanya sisipan bahasa asing.
Dan masih banyak lagi akroim dan singkatan dalam kehidupan sehari-hari yang
biasanya terpengaruh oleh bahasa gaul orang zaman sekarang

6. EJAAN YANG DI SEMPURNAKAN (EYD)

-Pengertian EYD
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah peraturan penulisan bunyi bahasa untuk
mencapai keseragaman. dengan kata lain, EYD ialah ejaan yang dihasilkan dari
penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya serta tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan
huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.

-Singkatnya, EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
1. pemakaian huruf, terdiri dari :
A. Huruf Abjad
B. Huruf vokal
C. Huruf Konsonan
D. Huruf Diftong
E. Gabungan Huruf Konsonan
F. Pemenggalan Kata
2. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan
langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan,
unsur nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.

B. Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk
menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
3. Penulisan Kata

- Kata Dasar
-Kata Turunan (imbuhan)
-Bentuk Ulang
-Gabungan Kata
-Kata Ganti ku, mu, kau dan nya
-Kata Depan di, ke, dan dari
-Kata si dan sang
-Partikel
4. Singkatan dan Akronim
Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendek terdiri dari huruf
awalnya saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya,
Contoh : NKRI, cm, lab.
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun
gabungan kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang (
bukti pelanggaran )
5. Angka dan Lambang Bilangan

Penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :

a. berasal dari satuan dasar sistem internasional, Contoh : arus listrik dituliskan A =
ampere
b. menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05 atau 3.05

6. Penulisan Unsur Serapan


Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari
istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.
Contoh : president menjadi presiden
7. Pemakaian Tanda Baca, terdiri dari :
A. Tanda Titik (.)
B. Tanda Koma ( ,)
C. Tanda titik koma ( ; )
D. Tanda titik dua ( : )
E. Tanda hubung (-)
F. Tanda pisah
G. tanda ellipsis ( . . .)
H. Tanda Tanya (?)
I. Tanda Seru
J. Tanda kurung
K. Tanda kurung siku
L. Tanda petik
M. Tanda petik tunggal
N. Tanda garis miring
O. Tanda penyingkat atau apostrof
8. Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa
Indonesia mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
a. Penyesuaian Ejaan.
Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosol
b. Penyesuaian huruf gugus konsonan.
Contoh : flexible menjadi fleksibel
c. Penyesuaian akhiran.
Contoh : etalage menjadi etalase
d. Penyesuaian awalan.
Contoh : amputation menjadi amputasi
9. Gaya Bahasa
a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol
benda lambang, binatang atau tumbuhan.
Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir
atau pemakan riba).
b. Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara
berlebihan.
Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.

7.Kata Mubazir

Dalam penggunaan bahasa, keefektifan selain dapat dicapai melalui pemilihan


kata yang tepat, dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian kata yang mubazir.
Kata mubazir yang dimaksud di sini adalah kata yang kehadirannya tidak terlalu
diperlukan, sehingga jika dihilangkan, tidak mengganggu informasi yang
disampaikan. Oleh sebab itu, dalam penggunaan bahasa sebaiknya kita berlaku hemat.
Menurut Arifin dan Tasai (2008: 101), “Yang dimaksud dengan kehematan adalah
hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu”.

B. Jenis Kata Mubazir

Menurut Arifin dan Tasai (2008: 101), jenis kata-kata mubazir sebagai berikut.
1. Pengulangan Subjek

Pengefektifan kalimat dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan


subjek.

Contoh:

a. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

b. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

2. Pemakaian Superordinat Pada Hiponim Kata

Pengefektifan kalimat dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian


superordinat pada hiponim kata.

Contoh:

a. Ia memakai baju warna merah.

b. Di mana engkau menangkap burung pipit itu?

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Ia memakai baju merah.

b. Di mana engkau menangkap pipit itu?


3. Kesinoniman dalam Satu Kalimat

Pengefektifan kalimat dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman


dalam satu kalimat.

Contoh:

a. Kita perlu menjaga kesehatan agar supaya terhindar dari penyakit.

b. Bank Sumitomo adalah merupakan salah satu bank terbesar di Jepang.

c. Beberapa kota besar di Indonesia umumnya sudah tercemar polusi udara, seperti
misalnya Jakarta dan Surabaya.

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Kita perlu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit.

b. Kita perlu menjaga kesehatan supaya terhindar dari penyakit.

c. Bank Sumitomo merupakan salah satu bank terbesar di Jepang.

d. Bank Sumitomo adalah salah satu bank terbesar di Jepang.

e. Beberapa kota besar di Indonesia umumnya sudah tercemar polusi udara, seperti
Jakarta dan Surabaya.

f. Beberapa kota besar di Indonesia umumnya sudah tercemar polusi udara, misalnya
Jakarta dan Surabaya.
4. Penjamakan Kata-Kata yang Berbentuk Jamak

Pengefektifan kalimat dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata


yang berbentuk jamak.

Contoh:

a. Para hadirin dipersilakan memasuki ruangan.

b. Para tamu-tamu menikmati hiburan yang disajikan tuan rumah.

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Hadirin dipersilakan memasuki ruangan.

b. Tamu-tamu menikmati hiburan yang disajikan tuan rumah.

Pendapat Arifin dan Tasai tersebut sejalan dengan Chaer (2011: 37) yang
mengemukakan bahwa “Ada kata-kata yang kalau dihilangkan tidak akan
mengganggu makna atau arti kalimat tersebut”. Kata-kata yang dapat dihilangkan,
antara lain:

1. Kata-kata hari, tanggal, bulan, tahun, pukul atau jam.

Contoh:

a. Seminar itu akan berlangsung hingga hari Selasa mendatang.

b. Terhitung sejak tanggal 1 Maret 2012 ia diangkat menjadi calon pegawai negeri.

c. Setiap bulan Oktober, Balai Bahasa menyelenggarakan Bulan Bahasa.

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Seminar itu akan berlangsung hingga Selasa mendatang.


b. Terhitung sejak 1 Maret 2012 ia diangkat menjadi calon pegawai negeri.

c. Setiap Oktober, Balai Bahasa menyelenggarakan Bulan Bahasa.

2. Kata dari dan daripada yang tidak perlu.

Contoh:

a. Pidato dari Presiden akan disiarkan ulang nanti malam.

b. Tugas dan fungsi daripada DPR adalah menyusun undang-undang, bukan


mengurus pembangunan sarana pendidikan.

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Pidato Presiden akan disiarkan ulang nanti malam.

b. Tugas dan fungsi DPR adalah menyusun undang-undang, bukan mengurus


pembangunan sarana pendidikan.

3. Tidak menggunakan kata penanda jamak (seperti semua, banyak, beberapa,


sekalian, dan para) bersama-sama sekaligus dengan bentuk ulang yang menyatakan
jamak.

Contoh:

a. Banyak pohon-pohon bertumbangan ketika terjadi angin ribut semalam.

b. Sebagian barang-barang makanan yang diimpor itu sudah kadaluarsa.

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Pohon-pohon bertumbangan ketika terjadi angin ribut semalam.


b. Banyak pohon bertumbangan ketika terjadi angin ribut semalam.

c. Sebagian barang makanan yang diimpor itu sudah kadaluarsa.

4. Menghilangkan kata hipernim (superordinat) dari kata yang menjadi hiponimnya


(superordinatnya).

Contoh:

a. Sayuran diangkut ke kota menggunakan kendaraan truk.

b. Di pasar ibu membeli ikan tongkol dan buah mangga.

Perbaikan kalimat tersebut sebagai berikut.

a. Sayuran diangkut ke kota menggunakan truk.

b. Di pasar ibu membeli tongkol dan mangga.

Anda mungkin juga menyukai