Tugas Kelompok
Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan karunianya kami selaku penyusun makalah ini dapat menyelesaikan tugas
kelompok yang di berikan pada pembahasan materi kali ini.Pada makalah tugas
kelompok yang kami buat di tujukan kepada Dosen Mata Kuliah Akuntansi
Internasional.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
utama upaya tersebut adalah untuk meningkatkan daya banding (comparability)
laporan keuangan terutama bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di
berbagai belahan dunia. Tidak mengherankan jika pihak barat membentuk suatu
badan yang dinamakan International Accounting Standard Committee (IASC),
yang sekarang berubah namanya menjadi International Accounting Standard Board
(IASB). Badan ini bertugas menghasilkan standar akuntansi internasional
(International Financial Reporting Standards-IFRS).
Oleh karena itu diperlukan pembahasan lebih mendalam tentang 2ystem
akuntansi di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk memenuhi tugas kelompok Akuntansi Internasional
1.3.2. Menambah wawasan dan pengetahuan Akuntansi Internasional
tentang akuntansi komparatif Eropa, Amerika dan Asia
1.3.3. Mengetahui perbedaan sistem akuntansi di Eropa, Amerika dan Asia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ketentuan hukum.Tren pelaporan keuangan saat ini mengarah pada penyajian wajar,
setidaknya untuk laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara hukum kode seperti
Perancis, Jerman dan Jepang menyesuaikan pendekatan kepatuhan hukum
tradisional yang dianut terhadap akuntansi untuk mencerminkan kenyataan pasar
modal global. Komparatif akuntansi yang akan dibahas adalah Amerika serikat,
Perancis untuk benua eropa, Jepang dan China untuk benua Asia.
4
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi SEC memiliki kewenangan atas
perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada bursa-bursa efek AS dan
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the counter. Perusahaan yang
memiliki keuangan terbatas tidak memiliki ketentuan wajib untuk pelaporan
keuangan, sehingga membuat Amerika Serikat terlihat tidak normal menurut
Standar Internasional.
Laporan Keuangan
a) Laporan Manajemen
b) Laporan auditor independen
c) Laporan keuangan primer
d) Diskusi manajemen
e) Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi
f) Catatan atas laporan keuangan
g) Perbandingan data keuangan
h) Data triwulan terpilih
Patokan Akuntansi
5
2.4 Inggris
6
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun
5. Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang
sedang dihitung.
Companies Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi
lebih awal dan diubah pada tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive.
Undang-undang ini mengharuskan adanya penggabungan laporan keuangan. Enam
dewan akuntansi di Kerajaan Inggris berikut ini dihubungkan melalui Consultative
Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk tahun 1970
1. The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The Association of Chartered Certified Accountants
5. The Chartered Institute of Management Accountants
6. The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan standar Inggris berkembang mulai dari rekomendasi pada prinsip-
prinsp akuntansi hingga pada bentuk Accounting Standards Steering Committee
tahun 1970, selanjutnya berganti nama menjadi Accounting Standards Committee
(ASC). ASC meresmikan Statements on Standard Accounting Practice (SSAPs)
yang dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi, yang semuanya dapat memveto
standart tersebut. SSAPs lebih bersifat rekomendasi dan hanya memiliki sedikit
otoritas.
Dearing report, yang dikeluarkan pada tahun 1988 menyatakan
ketidakpuasan dengan penyusunan standar yang ada. Undang-undang tahun 1989
membentuk sebuah Financial Reporting Council (FRC) baru dengan tugas
mengawasi ketiga cabangnya: Accounting Standards Board (ASB), yang digantikan
oleh ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent Issues Task Force (UTTF), dan sebuah
Financial Reporting Review Panel.
FRC menyusun kebijakan umum. Badan ini merupakan badan independen yang
anggotanya berasal dari profesi akuntansi, industri, dan lembaga keuangan. ASB
memiliki wewenang mengeluarkan standar akuntansi dan ASB
mengeluarkan Financial Reporting Standards (FRS) setelah mempertimbangkan
7
komentar-komentar pada Discussion Papers and Financial Reporting Explosure
Drafts (FREDs). ASB dipandu oleh Statement of Principles for Financial
Reporting, sebuah kerangka kerja konseptual untuk menyusun standar akuntansi.
ASB juga membentuk UITF untuk menanggapi masalah-masalah baru dan
memberikan klarifikasi mengenai standar akuntansi dan regulasi lainnya. Oleh
karen itu harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka.
Peran utama ASB lainnya adalah bermitra dengan IASB dan penyusun standar
lainnya dalam pengembangan IFRS.
Undang-undang tahun 1989 menentukan sanksi hukum bagi perusahaan-
perusahaan yang tidak mematuhi standar akuntansi. FRRP dan Departemen
Perindustrian dan Perdagangan bisa menginvestigasi keluhan-keluhan mengenai
penyimpangan standar akuntansi. Perusahaan-perusahaan harus menggunakan
kebijakan akuntansi yang paling tepat dengan keadaan tertentu mereka untuk
memberikan sebuah tinjauan yang baik dan benar, dan mereka harus meninjau
kebijakan mereka secara teratur untuk memastikan bahwa mereka tetaap berada di
jalur yang benar.
b) Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia.
Laporan keuangan biasanya mencakup:
1. Laporan direktur
2. Akun laba dan rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
8
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban
laporan keuangan. Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan.
Secara umum perusahaan kecil dan menengah diizinkan juntuk menyusun akun
singkat dengan informasi minimum yang telah ditentukan sebelumnya, serta
dibebaskan dari penyusunan laporan gabungan.
c) Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan
akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode
penggabungan (penyatuan kepentingan di Amerika Serikat Serikat) sangat terbatas
sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah metode
akuisisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang
dibayarkan dan harga pasar dari aset bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan
bahwa harga pasar ditujukan untuk aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi
yang ada pada saat akuisisi, menggambarkan kondisi pada saat itu.
Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk
usaha patungan berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang
asing dan memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang
independen dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23
disejajarkan dengan IFRS.
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau
menggunakan gabungan keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan
diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar
penghitungan yang digunakan untuk aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam
praktiknya, beberapa perusahaan Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan.
Persediaan (mengacu pada saham) dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai
bersih yang dapat dicapai pada FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada
penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya
provisi pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara
sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian
9
bersyarat diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang
tepat. Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas
yang ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah
diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk
menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk
memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris
diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.
2.5 Perancis
Perancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi
nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-
undang akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah
ketentuan yang telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya
dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive
of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk
mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan
keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi:
Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang
telah terstandardisasi
Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya
Pemerintah pengguna daftar akun nasional yang sama tidak membebani
bisnis Prancis karena ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi
Prancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk
mengabaikan fakta bahwa legilasi komersial (misalnya, Code de Commerce) dan
undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan
Prancis yang sebenarnya. Kedua hal ini telah mendahului ketentuan tersebut. Code
10
de Commerce telah ada pda tahun 1673 dan ordonansi Colbert pada tahun 1681
(menteri keuangan pada masa Lois XIV) dan dibuat oleh Napoleon pada tahun 1807
sebagai sebuah bagian dari sistem hukum yang dia ciptakan, berdasarkan pada
hukum tertulis. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun
1914, dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk
menyimpan catatan akuntansi.
Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Perancis adalah Undang-Undang
Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable
General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Kedua naskah dasar tersebut
dimasukkan kedalam Code de Commerce. Undang-undang komersial dalam Code
de Commerce memiliki ketentuan akuntansi dan laporan yang luas. Persediaan aset
dan utang tahunan diperlukan. Tinjauan yang baik dan benar untuk laporan
keuangan harus diberikan, dan catatan akuntansi tertentu diberikan pesanan khusus
dalam kelanjutan hukum tertentu. Catatan akuntansi, yang secara hukum
memberikan bukti dan verifikasi, sangat dianggap sebagai sumber informasi untuk
pengambilan keputusan.
Undang-undang perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Perancis.
Pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan
dan dituliskan dalam laporan keuangan tahunan.
11
peraturan dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki
tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peraturan ersebut. CNC
mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi
tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Sebagian besar pekerjaan
teknis CNC dilakukan oleh komite atau staf anggota CNC. Sebuah Urgent Issues
Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah
akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat
bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang
luwes dan cepat untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC
mengubah peraturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Di
bawah kekuasaan hukum Kementerian Ekonomi dan Keuangan, CRC memiliki 15
anggota, yang diantaranya merupakan perwakilan dari kementerian yang berbeda,
CNC, AMF, OEC, dan CNCC, dan hakim dari dua pengadilan tertinggi di Prancis.
Regulasi CRC dipublikasikan dalam Official Journals of the French
Republic setelah mendapatkan persetujuan menteri. Jadi, CRC memiliki kekuatan
pengaturan yang sebenarnya.
Perusahaan-perusahaan Perancis secara tradisional kurang bergantung
pada pasar modal daripada sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Perancis-
AMF- yang sepadan dengan Securities and Exchange AS memiliki pengaruh
penting yang terbatas pada susunan standar akuntansi. AMF mengawasi masalah-
masalah pasar yang baru dan operasi pasar modal regional dan nasional. AMF
memiliki otoritas untuk mengeluarkan antara laporan dan pengungkapan tambahan
untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Presiden Perancis mengangkat ketua
AMF dan komisi setiap tahunnya melapor kepada presiden. Susunan ini
memberikan kebebasan dari departemen pemerintah lainnya. AMF bertanggung
jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-
perusahaan Perancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa
kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan
umum tentang aspek-aspek hukum, ekonomi dan keuangan dari berkas-berkas
dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Devision (SACF)
12
memeriksa kepatuhan standar akuntansi. AMF memiliki kekuasaan yang besar
untuk mewajibkan perusahaan mengubah artikel-artikel yang meragukan dalam
berkas-berkas mereka. Jadi diperlukan, AMF bisa mengambil tindakan
administratif terhadap sebuah perusahaan untuk memaksakan kepatuhan.
Di Perancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan
auditor Prancis diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya
kesamaan dalam keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Perancis yang
baik memenuhi persyaratan untuk keduanya. Dua badan profesional tersebut
mempertahankan hubungan dan kerja sama yang erat pada masalah-masalah yang
sama. Keduanya berpartisipasi dalam pengembangan standar akuntansi melalui
CNC dan CRC, dan mewakili Perancis dalam IASB.
Praktik akuntansi publik dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable
dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan
meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. Mereka
mungkin juga memberikan layanan pajak, sistem informasi, dan jasa penasihat
manajemen. OEC berada di bawah yurisdiksi Menteri Ekonomi dan Keuangan.
Sebagian besar usahanya dicurahkan untuk masalah-masalah praktik profesional,
walaupun sebelum CRC didirikan semua usahanya memberikan interprestasi dan
rekomendasi pada penerapan legislasi dan regulasi akuntansi.
Sebaliknya, CNCC (asosiasi auditor resmi profesional-commissaries aux
comptes) berada di bawah yurisdiksi Menteri Kehakiman. Menurut undang-undang,
hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan
keuangan. CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang berisi standar
profesional yang ekstensif. CNCC juga mengeluarkan buletin informasi yang
memberikan bantuan teknis. Audit di Perancis secara umum sama dengan
padanannya di tempat lain. Namun, auditor Perancis harus melapor kepada oditur
negara bagian untuk setiap tindakan kriminal yang mereka dapati selama masa
audit. Haut Conseil du Commissariat aux Comptes (High Council of External
Auditors) didirika pada tahun 2003 untuk mengawasi pekerjaan audit, khususnya
dalam hal etika dan kebebasan. Layaknya CNCC, lembaga tersebut berada di bawah
13
Menteri Kehakiman. Undang-undang tahun 2003 juga mewajibkan penyertaan
laporan auditor pada kendali internal.
AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan
yang terdaftar. Namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen
National des Activites-CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit demi
kepentingannya. Dengan penetapannya bersama AMF, CENA memeriksa audit
dari setiap perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan
lebih lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus di mana pekerjaan auditor dianggap
tidak sempurna.
b. Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban
terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar
juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial, yang keduanya
merupakan ciri khas Perancis. Tidak ada persyaratan untuk laporan perubahan
dalam posisi keuangan atau laporan arus kas. Namun, CNC merekomendasikan
sebuah laporan arus kas, dan hampir semua perusahaan besat Prancis
menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan gabungan sama-sama diwajibkan,
tapi kelompok usaha kecil dibebaskan dari persyaratan gabungan. Code de
Commerce memperbolehkan adanya laporan keuangan yang disederhanakan bagi
perusahaan-perusahaan kecil menengah.
Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidele), laporan
keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi (regularite) dan dengan
keyakinan yang baik (sincerite). Fitur signifikan dalam laporan keuangan Perancis
14
adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk
hal-hal berikut:
Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
Laporan perubahan dalam aset tetap dan depresiasinya
Rincian provisi
Rincian setiap revaluasi
Laporan utang dan piutang menurut waktunya
Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengundruan diri lainnya
Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan
selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-
disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang
hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan
komersial harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan
kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan
sementara per enam bulan dan, dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan
lingkungan mereka. Di antara hal yang lain, harus ada informasi yang diberikan
untuk:
Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk
meningkatkan efisiensi energi
Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara,
dan biayanya
Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undanng Perancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk
mencegah kebangkrutan (atau mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa
15
perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik tentang masalah keuangan
internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa menghindari masalah
keuangan dengan lebih baik. Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih besar
mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan
atau laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan sebuah rencana bisnis.
Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-
dokumen tersebut hanya dikirim kepada dewan direktur dan perwakilan pegawai;
dokumen tersebut tidak diberikan kepada pemegang saham atau masyarakat umum
kecuali diberikan secara sukarela (seperti laporan arus kas). Jadi, informasi ini
dirancang sebagai sebuah sinyal peringatan awal internal untuk manajemen dan
pekerja.
Sebuah laporan keuangan sosial juga diperlukan untuk semua perusahaan
dengan pegawai berjumlah 300 orang atau lebih. Laporan ini menjelaskan,
menganalisis, dan melaporkan masalah-masalah pelatihan, hubungan industri,
kondisi kesehatan dan keselamatan, tingkat gaji dan kepentingan pekerjaan lainnya,
dan banyak kondisi tambahan yang berhubungan dengan lingkungan kerja lainnya.
Laporan ini diwajibkan bagi perusahaan-perusahaan pribadi, bukan kelompok
gabungan.
c. Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Perancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam
laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak
terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Perancis harus
mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi
untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan deviden dan
menghitung penghasilan wajib pajak. Di bawah ini akan diberikan sebuah contoh
laporan keuangan dari perusahaan Perancis yang terdaftar. Saint-Gobain, sebuah
perusahaan produk materiel dan kontruksi yang terdaftar di pasar modal Paris dan
pasar modal Eropa lainnya, menjelaskan kebijakan akuntansinya untuk laporan
keuangan gabungan dan terpisah.
16
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
Walaupun revaluasi diperolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang
ditemukan dalam praktiknya. Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak,
biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Tambahan
depresiasi pajak juga kadang-kadang ada, dalam kasus jumlah tambahan yang
diambil ditunjukkan sebagai beban luar biasa pada laporan laba rugi dan kredit
bersesuaian sebagai pajak yang berhubungan dengan provisi dalam ekuitas.
Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan
menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.
Contoh : Kebijakan Akuntansi Saint-Gobain
Catatan untuk laporan keuangan gabungan
Laporan keuangan gabungan dari Compagnie de Saint-Gobain dan cabang-
cabangnya (bersama “Group”) ini telah disusun sesuai dengan International
Financial Reporting Standards (IFRS), yang digunakan oleh Uni Eropa pada 31
Desember 2005.
Catatan untuk laporan keuangan perusahan induk
Laporan keuangan dari Compagnie de Saint-Gobain telah disusun sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh French Chart of Accounts
pada tahun 1999.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa
dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan
pengembangan haru diamortisasi kurang dari lima tahun. Aset-aset yang
dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun
dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan
masa depan jarang diakui sebagai utang. Kemungkinan kerugian yang jumlahnya
bisa ditentukan dengan akurasi yang pantas juga diakui. Banyak risiko dan
ketidakpastian yang bisa dituliskan, seperti yang berhubungan dengan proses
pengadilan, restrukturisasi, dan asuransi-diri; hal ini memungkinkan adanya
kesempatan untuk merekayasa pendapatan. Adanya hubungan antara catatan
perusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak yang
ditangguhkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi. Simpanan wajib harus
17
diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya
sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan adanya beberapa pengecualian, aturan Perancis mengenai laporan
keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran
penyajian daripada bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk
kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu
dikapitalisasi. (Dalam kedua kasus, laporan kewajaran penyajian untuk akrual dan
kapitalisasi direkomendasikan, tapi menjadi pilihan). Pajak-pajak yang
ditangguhkan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, dan dipotong
ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya
digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis, tapi metode penyatuan boleh
digunakan dalam kondisi tertentu. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan
diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka waktu tertentu periode
amortisasi yang spesifik. Goodwill tidak diperlukan untuk uji penurunan nilai.
Gabungan proposional digunakan untuk usaha bersama dan metode ekuitas
digunakan untuk menghitung investasi dalam entitas non-gabungan di mana
pengaruh yang signifikan diuji. Translasi mata uang asing sesuai dengan IFRS,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
2.6 Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan di Jepang menggambarkan adanya
percampuran dari pengaruh domestik dan internasional. Untuk memahami sistem
pembukuan Jepang, kita harus memahami budaya, praktik bisnis dan sejarah
Jepang. Perusahaan Jepang memiliki ketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering
kali bergabung dengan firma milik pribadi yang lain. Keterhubungan daerah
investasi industri konglomerat raksasa ini disebut keiretsu.
a. Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi
Jepang. Regulasi akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang
perusahaan (companuy low), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities
and exchange law), dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate
18
income tax law). Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi
satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum
tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki
pengaruh besar. Semua perusahaan yang didirikan berdasrkan undang-undang
perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal
yang mendukung pada perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek
untuk audit hanya oleh auditor yang berwenang. Baik
auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit laporan keuangan
yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan
sekuritas. Auditor yang berwenang tidak memerlukan kuallifikasi
profesional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh. Audit berwenang
biasanya fokus pada manajerial direktur dan baik bekerja sesuai
dengan kewenangannya atau tidak. Auditor independen melibatkan pemeriksaan
terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publik
bersertifikasi (certified public accountans - CPAs).
b. Laporan Keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang
perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan yang berwenang
untuk disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain:
1. NeracaLaporan
2. Laba Rugi
3. Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan bisnis
5. Jadwal terkait
c. Patokan Akuntansi
Metode pooling of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan
digunakan pada situasi tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol
19
perusahaan lainnya. Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena pembelian.
Goodwill dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan
diamortisasi lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan
nilai. Metode ekuitas digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika
perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional
dan finansial. Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan,
gabungan yang profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata
uang, aset dan kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs
saat itu (akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian
pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah
atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya
menerima metode cost flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer.
Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan
didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining balance
(saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji
dengan penurunan nilai.
Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa
dikapitalisasi. Sewa menyewa keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau
dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak tangguhan dipersiapan untuk
perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode kewajiban. Kerugian
bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat diperkirakan.
Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan dejumlah
minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor
berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.
20
2.7 Ringkasan Perbedaan Sistem Akuntansi
21
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
https://andinurhasanah.wordpress.com/2013/05/11/akuntansi-komparatif-amerika-
dan-asia/
https://atikaaribagayota.wordpress.com/2016/04/22/materi-bab-4-akuntansi-
komparatif-amerika-dan-asia/
http://putricitraningrum.blogspot.co.id/2017/03/makalah-akuntansi-
komparatif.html
iv