Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Pemberdayaan dan Pengorganisasian
Masyarakat Dalam Posyandu”
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada yang terhormat:
1. Yupi Supartini, SKp., MSc, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
2. Ns. Ulty Desmarnita, SKp., M.Kes., Sp.Mat, selaku Ketua Jurusan DIII
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
3. Ns. Santun Setiawati, S.Kep., M.Kep.An, selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan.
4. Eros Siti Suryati, S.Pd., MKM, selaku dosen pada mata kuliah Pengantar
Keperawatan Komunitas.
5. Teman-teman Kelompok 1

Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin


sesuai kemampuan, namun sebagai manusia biasa penulis tidak luput dari kekurangan
dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata Bahasa, seperti pribahasa
“Tiada Gading Yang Tak Retak”, makalah ini juga masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu penulis mohon masukan berupa saran dan kritik yang sifatnya
membangun guna penulisan makalah dimasa yang akan datang.

Bekasi, Agustus 2019


Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................................1
C. Sistematika Penulisan ...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
A. Pengertian ....................................................................................................................3
B. Visi Misi........................................................................................................................3
C. Landasan Hukum Posyandu ...................................................................................4
D. Tujuan Penulisan .......................................................................................................5
E. Sasaran Posyandu ......................................................................................................5
F. Langkah-Langkah Pengembangan Posyandu.....................................................5
G. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Posyandu .........................................................6
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila
masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Pemberdayaan masyarakat
sesungguhnya upaya merubah pola perilaku masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan dan kemandirian lewat empat aspek yaitu, perlindungan sosial,
peningkatan kapasitas, peningkatan aksesibilitas dan pemanfaatan potensi lokal.
Pemberdayaan masyarakat untuk menghasilkan masyarakat yang berkompeten di
bidang kesehatan dapat dicapai melalui pengorganisasian masyarakat.
Pengorganisasian masyarakat sebuah proses terencana dalam meningkatkan peran
masyarakat menggunakan struktur sosial yang ada dan semua sumber yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan masyarakat yang telah ditetapkan oleh
perwakilannya sesuai dengan nilai-nilai lokal yang diyakininya.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatkan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan dan
konsep pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat dalam Posyandu.
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Posyandu.
2. Mahasiswa dapat mengetahui Visi–Misi Posyandu secara umum.
3. Mahasiswa dapat merumuskan landasan hukum pada Posyandu.
4. Mahasiswa dapat menjelasan tujuan Posyandu.
5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi sasaran pada Posyandu.
6. Mahasiswa dapat melakukan langkah-langkah pengembangan pada
Posyandu.
7. Mahasiswa dapat melakukan peran tenaga kesehatan dalam Posyandu.

1
2

C. Sistematika Penulisan
Pada makalah ini disusun secara sitematis terdiri dari kata pengantar, daftar
isi yang meliputi Bab I pendahuluan yaitu latar belakang, tujuan penulisan secara
umum dan khusus, dan sitematika penulisan. Pada Bab II meliputi tinjauan
pustaka Posyandu. Pada Bab III penutup yaitu kesimpulan. Dan terdapat Daftar
Pustaka.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program
dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu
dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program
lainnya yang berkaitan dengan masyarakat (BKKBN, 1989).
Pelayanan yang diberikan di Posyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di
Posyandu tersebut masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang lengkap pada
waktu dan tempat yang sama (DEPKES RI, 1990).
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun
keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu
pemerintah mengandalkan revitalisasi Posyandu. Revitalisasi Posyandu
merupakan upaya pemberdayaan Posyandu untuk mengurangi dampak dari krisi
ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan Ibu dan anak. Kegiatan ini
juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan Ibu dan
anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen, dan fungsi Posyandu
(DEPDAGRI, 1999).

B. Visi Misi
Visi :
1. Mampu mendeteksi dan memantau perkembangan kesehatan masyarakat
setempat demi terciptanya peningkatan kesehatan masyarakat.
2. Melaksanakan kegiatan keposyanduaan secara bertanggung jawab untuk
mencapai masa depan keluarga yang lebih baik.
Misi
1. Menjadi organisasi kesehatan yang dapat mendorong seluruh masyarakat
untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan hidup.
2. Menjadi kader yang berkualitas dengan memiliki dedikasi tinggi dan
kepeduli terhadap lingkungannya.

3
4

C. Landasan Hukum Posyandu


1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28H ayat 1 yang berbunyi “Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan”.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional.
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan
Pembangunan Nasional.
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pusat dan Pemerintahan Daerah.
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan.\
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
12. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos
Pelayanan Terpadu.
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1464 Tahun 2010 tentang Izin
Praktik Bidan.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 Tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
5

18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131 Tahun 2004 tentang Sistim
Kesehatan Nasional.
19. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529 Tahun 2010 tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
20. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 140.05/292 Tahun 2011
tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Pusat

D. Tujuan
Tujuan pada Posyandu, yaitu:
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (Ibu hamil,
Ibu melahirkan, dan Ibu nifas).
2. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan
ketahanan keluarga, dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

E. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu menurut Departemen Kesehatan RI (2006), Nain (2008)
dan Sembiring (2004) adalah bayi berusia kurang dari 1 tahun, anak balita usia 1
sampai 5 tahun, Ibu hamil, Ibu menyusui, Ibu nifas, Pasangan Usia Subur (PUS)
dan Wanita uUsia Subur (WUS).

F. Langkah-Langkah Pengembangan Posyandu


Langkah-langkah pengembangan dalam Posyandu, yaitu :
1. Mempersiapkan petugas atau aparat sehingga bersedia dan memiliki
kemampuan mengelola serta membina Posyandu.
2. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat sehingga
mendukung penyelenggaraan Posyandu.
3. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) agar masyarakat mempunyai rasa
memiliki, melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi
yang dimiliki.
6

4. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapatkan


dukungan dari tokoh masyrakat.
5. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemilihan
pengurus dan kader, orientasi pengurus dan pelatiahan kader Posyandu,
pembentukan peresmian Posyandu, serta penyelenggaraan dan pemantauan
kegiatan Posyandu.

G. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Posyandu


Peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat dibagi menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Sebelum Hari Buka Posyandu
a) Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
b) Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui
pertemuan warga setempat atau surat edaran.
c) Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran,
penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan,
serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader.
d) Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya
terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan.
e) Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan
misalnya, menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin melakukan
demo masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset atau CD,
KMS, buku KIA, sarana stimulasi balita.
f) Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.
2. Saat Hari Buka Posyandu
a) Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu
nifas, ibu menyusui, dan sasaran lainnya.
b) Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak
pada Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan,
pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak,
pemantauan status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan
orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan
tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
7

c) Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil


pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.
d) Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita.
e) Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik
pada anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
f) Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke
Posyandu dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu
berikutnya.
g) Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader
apabila ada permasalahan terkait dengan anak balitanya.
h) Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka
Posyandu.
3. Sesudah Hari Buka Posyandu
a) Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari
buka Posyandu, anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi
buruk rawat jalan, dan lain-lain.
b) Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan
dalam rangka meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat
keluarga, membuat tempat bermain anak yang aman dan nyaman.
Selain itu, memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
c) Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah
untuk menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan
dukungan agar Posyandu terus berjalan dengan baik.
d) Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk
membahas kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan
sebagai bahan menyusun rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya.
e) Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem
pencatatan data atau informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan
di Posyandu. Manfaat SIP adalah sebagai panduan bagi kader untuk
memahami permasalahan yang ada, sehingga dapat mengembangkan
jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
f) Format SIP meliputi :
8

(1) catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil,
melahirkan, nifas.
(2) catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jenis
kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
(3) catatan pemberian vitamin A, pemberian oralit, pemberian tablet
tambah darah bagi ibu hamil, tanggal dan status pemberian
imunisasi.
(4) catatan wanita usia subur, pasangan usia subur, jumlah rumah
tangga, jumlah ibu hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu hamil,
risiko kehamilan, rencana penolong persalinan, tabulin, ambulan
desa, calon donor darah yang ada di wilayah kerja Posyandu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program
dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu
dan dinamis seperti halnya program KB. Pelayanan yang diberikan diposyandu
bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan
bagi masyarakat karena di Posyandu tersebut masyarakat dapat memperoleh
pelayan yang lengkap pada waktu dan tempat yang sama.
Tujuan pada Posyandu, yaitu Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Ibu (Ibu hamil, Ibu melahirkan, dan Ibu nifas), membudayakan
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera), meningkatkan peran serta
dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB
serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat
sejahtera, dan berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,
gerakan ketahanan keluarga, dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Sasaran Posyandu menurut Departemen Kesehatan RI (2006), Nain (2008)
dan Sembiring (2004) adalah bayi berusia kurang dari 1 tahun, anak balita usia 1
sampai 5 tahun, Ibu hamil, Ibu menyusui, Ibu nifas, Pasangan Usia Subur (PUS)
dan Wanita Usia Subur (WUS).

9
DAFTAR PUSTAKA

Dund, Yaya. 2011. Makalah Posyandu. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2019.
https://id.scribd.com/doc/48763847/MAKALAH-POSYANDU.
Fitriastuti, Rosa. 2007. Skripsi: Peranan Kader Posyandu dan Posyandu Panca
Manunggal Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat. Diakses pada
tanggal 13 Agustus 2019. https://text-id.123dok.com/document/7qvrxvegy-
visi-misi-tujuan-tugas-pokok-dan-fungsi-posyandu-syarat-syarat-menjadi-
kader-posyandu.html.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Posyandu Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat.
Diakses pada tanggal 13 Agustus 2019.
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-
saku-posyandu.pdf.
Kementian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Diakses
pada tanggal 13 Agustus 2019.
http://cisdi.org/files/9f1f53a8c4b972590cfb79d815d48ceaf76e0f16.pdf.
Kumboyono. 2008. Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat di Bidang
Kesehatan. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2019.
file:///C:/Users/User/Downloads/96167349-Pemberdayaan-Dan-
Pengorganisasian-Masyarakat-Di-Bidang-Kesehatan.pdf
MalukuProv. 2019. Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Melalui Empat
Aspek. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2019.
https://www.malukuprov.go.id/index.php/2016-10-06-01-23-
56/berita/item/534-pentingnya-pemberdayaan-masyarakat-desa-melalui-
empat-aspek.
Riadi, Muchlisin. 2013. Pos Pelanan Terpadu (Posyandu). Diakses pada tanggal 13
Agustus 2019. https://www.kajianpustaka.com/2013/07/posyandu.html?m=1.
Wikipedia. 2019. Pemberdayaan Masyarakat. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat.

10

Anda mungkin juga menyukai