2017 MSDM Semester 4 Tugas 1 Strategic HRM
2017 MSDM Semester 4 Tugas 1 Strategic HRM
Kelompok 3 :
IKM B 2015
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Technical Human
Resources Management, kaitannya dengan strategi organisasi".
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik
pada teknis penulisan, maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan khususnya kepada dosen pembimbing. Semoga pembaca ini
dapat memberi manfaat kepada semua pembaca. Aamiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami cara membuat dan mencapai strategi Human Resources
Management (HRM).
2. Mengetahui konteks pada Human resources Management (HRM).
3. Mengetahui implementasi HRM pada strategi organisasi.
4. Mengetahui hubungan HRM dengan strategi organisasi.
5. Mengetahui permasalahan berupa kendala dan tantangan dalam sebuah
organisasi
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan pelajaran bagi
mahasiswa mengenai materi manajemen sumber daya manusia atau Human
Resources Management (HRM), serta untuk memenuhi tugas mata kuliah
manajemen sumber daya manusia dan produktifitas.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam perencanaan sumber daya manusia , para ahli dan beberapa buku
menyebutkan pengertian yang berbeda-beda , diantaranya adalah sebagai berikut :
3
fondasi ideologis dan filosofis . Dia menyarankan ada 4 aspek yang
merupakan versi bermakna dari HRM :
1. Konstelasi mengenai keyakinan dan asumsi
2. Dorongan strastegis yang memberikan informasi mengenai keputusan
tentang manajemen seseorang
3. Keterlibatan pusat manajer
4. Ketergantungan pada sesuatu yang membentuk hubungan kerja
Manajemen SDM sudah ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen
sumber daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan
yang sama. Meskipun demikian, keberadaan Manajemen SDM belum dapat
4
dipastikan secara jelas pertama kali muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir,
proses memanajemen manusia menjadi formal.
5
2.3 Tujuan, fungsi dan peranan penting HRM
1. Efektivitas organisasi
2. Peningkatan produktivitas
3. Peningkatan efesiensi
4. Meningkatkan hubungan antar anggota organisasi
5. Manajemen reward
6. Manajemen pengetahuan
7. Memenuhi kebutuhan yang beragam
1. Staffing/Employment
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan,
dan seleksi sumber daya manusia. Sebenarnya para manajer bertanggung
jawab untuk mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusia. Tapi,
semakin berkembangnnya perusahaan, manajer bergantung pada
departemen sumber daya manusia untuk melakukan pencarian tenaga
kerja. Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh
departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan
menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses
penarikan.
6
2. Performance Evaluation
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab
departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer
menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan
departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk
mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan
bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian
perusahaan.
3. Compensation
Sebuah kompensasi atau reward yang diberikan kepada para pekerja
melibatkan koordinasi antara manajer dengan departemen sumber daya
manusia. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji,
sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk
mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang
memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang
diberikan kepada tenaga kerja.
7
5. Employee relations
Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah
para karyawan diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik
dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap perusahaan, baik yang memiliki
serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara yang tegas untuk
meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya
mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.
7. Personal Research
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen
sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan
perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering
diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab
terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana
prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan
tenaga kerja.
8
1. Peran administrasi HRM
Peran administrasi HRM merupakan peran yang menangani data yang
meliputi pemprosesan dan penyimpanan data, data yang di maksud disini
adal segala data yang menyangkut berjalannya organisasi baik berupa data
mengenai kebijakan, pencatatan keuangan organisasi, program
pemeliharaan, pengumpulan dokumen, dan lain sebagainya.
9
Adapun 4 pengertian Strategis HRM menurut Hendry dan Pettigrew (1986) :
10
BAB 3
PEMBAHASAN
11
untuk sumber daya perubahan lingkungan, dan khususnya untuk pasar, pelanggan,
dan klien untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan. Strategi
menentukan arah keberadaan organisasi yang berkaitan dengan lingkungannya.
Strategi berkaitan dengan cara mencapai keunggulan kompetitif. Cara efektif
dalam pengembangan dan implementasi strategi tergantung pada kemampuan
strategis dari manajer organisasi. Seperti yang diungkapkan dalam Standar
Profesional CIPD mengenai kemampuan untuk menciptakan visi yang akan
dicapai pada masa depan, meramalkan perkembangan jangka panjang,
membayangkan pilihan (dan konsekuensi yang mungkin akan terjadi), untuk
memilih tindakan yang akan diambil. Strategi dinyatakan dalam tujuan strategis
dan dikembangkan serta diimplementasikan pada rencana strategis melalui proses
manajemen strategis. Aspek penting dari strategi adalah kebutuhan untuk
mencapai kesesuaian strategis. Ini digunakan dalam tiga hal yaitu :
1. Pencocokan antara kemampuan dan sumber daya organisasi untuk
kesempatan yang tersedia dalam lingkungan eksternal
2. Menentukan satu bidang strategi, misalnya manajemen sumber daya
manusia yang digunakan untuk bisnis strategi
3. Memastikan bahwa aspek yang berbeda dari daerah strategi menyatu dan
saling mendukung.
Konsep strategi tidak hanya ditentukan satu teori saja. terdapat banyak
teori yang berbeda tentang apa itu dan bagaimana cara kerjanya. Mintzberg et al
(1988) menunjukkan strategi yang dapat memiliki sejumlah makna, yaitu :
a) Sebuah rencana atau sesuatu yang setara antara arah, panduan, dan
tindakannya
b) Sebuah pola yaitu konsistensi dalam perilaku dari waktu ke waktu
c) Sebuah perspektif yakni cara mendasar organisasi dalam melakukan
sesuatu
d) Sebuah taktik yang spesifik dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau
pesaing
Perumusan strategi perusahaan dapat didefinisikan sebagai proses untuk
mengembangkan dan mendefinisikan arah dan tujuan yang akan dicapai. Hal ini
sering digambarkan ketika mengambil langkah dalam menjalani permasalahan
12
yang memberikan hasil pernyataan tertulis formal yang menyediakan definitive
panduan untuk tujuan jangka panjang organisasi.
Selain itu, Mintzberg (1987) juga berpendapat bahwa perumusan strategi tidak
selalu rasional dan terus menerus. Dalam teori, strategi adalah suatu proses yang
sistematis yaitu :
1. Pada awalnya permasalahan difikirkan, maka akan menimbulkan tindakan.
2. Rumuskan dan sekaligus diterapkan. Tapi kita juga 'bertindak untuk
berpikir'.
Pada praktik, strategi menyadari dapat muncul dalam menanggapi situasi yang
berkembang dan perencana strategis adalah seseorang yang mengelola proses
dimana strategi dan visi dapat muncul serta menjadi sengaja dipahami. Dia
menekankan konsep 'strategi muncul', dan kunci dari proses ini adalah produksi
sesuatu yang baru untuk organisasi bahkan jika itu tidak dikembangkan secara
logis sebagai perencana perusahaan tradisional yang diyakini sesuai.
Tyson (1997) juga menegaskan bahwa :
a) Strategi selalu muncul dan fleksibel
b) Strategi tidak hanya diwujudkan dengan pernyataan formal tetapi juga
dilengkapi tentang oleh tindakan dan reaksi
c) Strategi adalah deskripsi dari tindakan berorientasi masa depan yang selalu
diarahkan terhadap perubahan
d) Proses manajemen terjadi pada kondisi strategi yang muncul
Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori
sumber daya, dimana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya
atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor
eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas adalah SDM
strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur
keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari
perusahaan. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah
mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan
competitive advantage. Adanya SDM ekspertis yaitu manajer strategis (strategic
managers) dan SDM yang handal untuk dapat menyumbang dalam menghasilkan
13
added value tersebut merupakan value added perusahaan. Value added adalah
SDM strategis yang menjadi bagian dari human capital perusahaan.
Peran MSDM dalam Perumusan Strategi
1. MSDM dapat memainkan peran sebagai pengamatan lingkungan
2. SDM adalah suatu posisi yang unik untuk memasok inteligensi
bersaing yang mungkin bermanfaat dalam proses perencanaan
strategic
3. SDM juga berpartisipasi dalam proses formulasi strategi dengan
mensuply informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan
4. Kekuatan dan kelemahan sdm memiliki satu efek pada
kelangsungan hidup dari pilihan strategik perusahaan
SDM diarahkan untuk mengembangkan dan melaksanakan program yang
dirancang untuk menciptakan sebuah kultur perusahaan yang terdiri dari :
1. Doronglah satu semangat kerja tim dan kerjasama dalam dan di
tengah unit bisnis untuk bekerja menuju sasaran bersama, dengan
adanya satu tekanan pada kegiatan mengidentifikasi, mengakui, dan
mengimbali keunggulan individu dan unit
2. Doronglah sikap kewiraswastaan di kalangan manajer dan sikap
berfikir inovatif di kalangan karyawan
3. Tekankanlah komonalitas kepentingan di antara karyawan dan
pemegang saham
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah fungsi yang berhubungan
dengan mewujudnya hasil tertentu melalui kegiatan masyarakat. Hal ini berarti
bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.
MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencangkup
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatkan tenaga kerja yang
efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job
description, job specification, job requirement, dan job evaluation.
14
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan
berdasarkan asas the right man in the right place dan the right man
in the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan
pemberhentian
4. Meramalkan permintaan dan penawaran sumber daya manusia pada
masa yang akan datang
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan
perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan
kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh
8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horisontal
10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangaonnya.
15
1. Teknologi
Teknologi bisnis memberikan pengaruh besar pada lingkungan internal,
yaitu bagaimana pekerjaan diatur, dikelola dan dilaksanakan. Pengenalan
teknologi baru dapat mengakibatkan perubahan yang cukup besar untuk
sistem dan proses. Selain itu perlu adanya pengembangan metode kerja
baru dan keahlian yang berbeda. Hasilnya dapat menjadi perpanjangan dari
dasar ketrampilan organisasi dan karyawannya, termasuk multiskilling.
Oleh karena itu perlu memastikan bahwa pekerja tersebut memiliki
berbagai keterampilan yang memungkinkan mereka untuk bekerja secara
fleksibel pada berbagai tugas, khususnya dalam lingkungan kerja tim.
Namun perlu juga diperhatikan, hal itu dapat mengakibatkan deskilling dan
pengurangan jumlah pekerjaan. Teknologi baru dapat memberikan sebuah
ancaman yang cukup kepada karyawan pada tempat kerja karena dia dapat
merubah banyak hal seperti pengetahuan pekerja yang dipekerjakan di
kantor sebagian besar komputer dan laboratorium, dan teknisi bekerja di
computer sistem manufaktur terintegrasi. Mereka mungkin harus dikelola
secara berbeda dari pegawai atau operator mesin. Industri jasa akan
menjadi dominan dan manufaktur menurun.
2. Tekanan Kompetitif
Persaingan global dalam sektor produksi dan jasa terus meningkat. Hal ini
dapat menyebabkan mudahnya dipindahtangan teknologi dan munculnya
hambatan dalam perdagangan internasional. Pelanggan menuntut lebih
sebagai standar baru untuk dicapainya suatu hal melalui kompetisi
internasional. Organisasi akan mulai bereaksi terhadap kompetisi ini
dengan melakukan pemfokusan pada pelanggan, mempercepat waktu
respon, menekankan kualitas dan terus menerus melakukan perbaikan,
mempercepat pengenalan teknologi baru dan pengoperasian lebih
fleksibel. Tekanan akan menyebabkan perusahaan melakukan pemotongan
lapisan manajemen dan pengawasan. Mereka akan mengurangi permanen
staf inti dari pekerja penting, meningkatkan penggunaan pekerja perifer
(subkontraktor, staf sementara) dan bekerja outsourcing ke penyedia
16
layanan eksternal. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya tenaga kerja
dan memungkinkan perusahaan dengan mudah untuk menambah atau
mengurangi nomor yang tersedia untuk bekerja dalam menanggapi
fluktuasi tingkat aktivitas bisnis. Tanggapan lain untuk tekanan kompetitif
adalah proses bisnis re-engineering (BPR), yang meneliti proses yang
berisi dan menghubungkan fungsi-fungsi bersama-sama dari inisiasi
sampai selesai. Ini terlihat pada proses dalam organisasi horizontal untuk
menetapkan bagaimana mereka dapat diintegrasikan lebih efektif serta
efisien. Oleh karena itu membentuk dasar untuk latihan desain ulang
organisasi. Dari sudut pandang HRM dapat dilihari dari hasil dari latihan
BPR yang memungkinkan menjadi kebutuhan untuk menarik atau
mengembangkan orang dengan keterampilan baru serta tekanan untuk
peningkatan kerja tim.
3. Tanggapan mempengaruhi orang
Tanggapan terhadap peningkatan penggunaan teknologi dan ekonomi serta
pelaksanaan kompetitif. Tekanan telah mengubah sifat masyarakat pada
saat memanajemen dalam beberapa cara. Ini termasuk struktur organisasi
yang lebih ramping dan datar di mana lintas fungsional operasi dan kerja
tim menjadi lebih penting, kerja yang lebih fleksibel pada pola, kualitas
total dan inisiatif produksi ramping, dan desentralisasi serta pelimpahan
pengambilan keputusan.
Menurut Pigors dan Myers (1961) proses manajemen sumber daya manusia
menekankan pada: recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan) dan
development (pengembangan). (Siagian,2006)
1. Recruitment (pengadaan),
Recruitment atau pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi
formasi yang lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran,
penyarigan sampai dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan
yang dimaksud yakni lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat
17
merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan adalah
upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk
mengisi jabatan yang memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Recruitment bisa berupa recruitment from outside dan recruitment
from within. Recruitment from within merupakan bagian dari upaya
pemanfatan sumber daya manusia yang sudah ada, antara lain melalui
pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan
pekerja dari luar, tahapan seleksi memiliki peran penting. Seleksi yang
dianjurkan bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan kepada
standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur (measurable).
2. Maintenance (pemeliharaan)
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab setiap
pimpinan. Pemeliharaan sumber daya manusia yang disertai dengan
ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi.
Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada
dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal.
Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh
ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut
keluar dari organisasi atau melakukan pekerjaannya dnegan tidak optimal.
3. Development (pengembangan).
Sumber Daya Manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu
pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan
organisasi. Pengembangan sumber daya manusia dapat dilaksanakan
melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan
sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan kemampuan
intelektual dan kepribadian.Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan
mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi,
sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau
18
keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas
tertentu.
19
RENCANA STRATEGIK
PERENCANAAN
FUNGSI MSDM
DAN TAKTIKAL
ORGANISASI STRATEGIK SDM
. Pengadaan
. Pengembangan
. Kompensasi
. Pengintegrasian
. Pemeliharaan
KEBUTUHAN SDM KETERSEDIAAN
. Pemisahan
(KUALITAS DAN SDM SESUAI
KUANTITAS) KEBUTUHAN
20
dan sasaran strategis yang akan dicapai, dan (4) hasil analisis SWOT
perusahaan.
b) Pada tahap selanjutnya hasil analisis isu digunakan sebagai masukan
dari perencanaan operasional jangka menengah ke dalam tahap kegiatan
perkiraan kebutuhan SDM dalam proses perencanaan SDM.
c) Hasil perkiraan kebutuhan SDM tersebut dijadikan masukan secara
integral dalam penyusunan anggaran tahunan ke dalam langkah
perencanaan SDM.
21
kemampuan dari tiap individu yang terbatas itu mampu dikembangkan dengan
membagi tugas dan tanggung jawab kepada orang lain sehingga dapat tercipta
kerjasama dan mutual simbiosis yang harmonis. Pada umumnya, dalam praktik
manajemen akan dihadapkan oleh berbagai macam permasalahan. Permasalahan
tersebut dapat terlihat dari terdapatnya beberapa individu dengan ide dan
pemikiran yang berbeda mungkin dapat menimbulkan pertentangan dan
ketidaksesuaian yang dapat menjadi kendala dan tantangan dalam memanajemen
sumber daya manusia. Berikut penjelasan kendala dan tantangan yang dihadapi
dalam manajemen sumber daya manusia di suatu organisasi :
Kendala dalam manajemen sumber daya manusia ini akan menjadi faktor
yang dapat membatasi, menghalangi, bahkan mencegah tercapainya sasaran
manajemen sumber daya manusia. Kendala-kendala tersebut sebagai berikut :
3. Situasi SDM
Situasi SDM yang dimaksud merupakan kondisi dalam masing-masing
individu seperti persediaan, mutu, dan penyebaran individu yang kurang
22
mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini akan menjadi kendala
pada saat pelaksanaan proses atau kegiatan perusahaan.
Dalam praktek pelaksanaan perencanaan SDM yang efektif, pada era global
seperti sekarang ini akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Salah satu
tantangan yang harus dihadapi, antara lain (Henry Simamora, 1997:73):
1. Mempertahankan keunggulan kompetitif
Dalam persaingan bisnis yang keras, keunggulan kompetitif menjadi
tujuan setiap organisasi bisnis. Keunggulan kompetitif yang diraih dan
dinikmati oleh organisasi hanya bersifat jangka pendek karena
organisasi/perusahaan lain juga melakukan usaha untuk mencari dan
meraih keunggulan kompetitif dengan strategi yang sama dengan yang kita
lakukan. Sehingga tantangan dari perspektif SDM adalah membuat
strategi-strategi yang menawarkan keunggulan kompetitif yang dapat
dipertahankan (sustainable competitive advantage).
23
keseluruhan strategi bisnis, (3) perusahaan perusahaan besar mungkin
memiliki unit-unit bisnis yang berbeda.
24
7. Menterjemahkan rencana strategik ke dalam tindakan
Tantangan ini sering terjadi dalam proses pelakasanan strategik yaitu
sering tidak adanya kesesuaian antara rencana yangsudah dibuat dengan
bagus tetapi jelek dalam praktek. Oleh karena itu, sebaiknya sebelum
rencana direalisasikan harus diuji dan kaji dulu sehingga dapat
memberikan jaminan keberhasilan dari sebuah perencanaan.
8. Mengakomodasikan perubahan-perubahan.
Tantangan terakhir dalam manajemen SDM dan perencanaan strategik
perusahaan adalah bagaimana semua rencana yang akan dilakukan dapat
menyesuaikan dengan dinamika jaman yang ada. Perencanaan yang tidak
akomodatif, tidak lentur, tidak fleksibel dan tidak peka terhadap
perkembangan pasar hanya akan melahirkan kumpulan rencana yang sulit
untuk direalisasikan.
25
3. Teknologi memberikan tantangan yaitu ketika membuat teknologi,
menentukan bagian produktif yang layak dari lingkungan kerja.
26
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Human resource planning is the process of predicting human resources needs
of an organization for the future so that steps can be taken to guarantee that the
needs can be filled. Human resources planning (Human Resource Planning) is
one of the functions of the human resources management that oriented on how to
put the steps of strategy for setting up human resources in an organization
appropriately in number and quality that is required. Human Resource planning
as a management process determines the movement of human resources of the
organization from its position at this time towards the desired position in the
future by using the data as a guide for planning the future. Meanwhile, the
strategic planning is a process of long-term planning which compiled and used to
determine and achieve the goals of the organization. To be able to achieve the
goals of the Organization, the general strategy is determined. The general
strategy is then translated and itemized into various operational strategies at each
functional organization.
4.2 Saran
Saran yang dapat penulis tuliskan antara lain sebagai berikut :
1. Sebuah organisasi atau perusahaan harus mampu memberdayakan SDM
dengan efisien.
2. Untuk mengurangi kendala-kendala yang telah dijelaskan diatas,
diperlukan kebijaksanaan seleksi secara bertingkat, karena semakin
banyak tingkatan seleksi yang dilakukan semakin cermat dan teliti proses
penerimaan karyawan.
27
3. Harus adanya penyamaan visi misi SDM dengan visi misi perusahaan.
4. Manajer,departemen sumber daya manusia, dan karyawan perlu
meningkatkan kemampuan analisis untuk menghadapi perubahan dan
keinginan pasar yang cepat.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
30