Anda di halaman 1dari 12

STUDENT PROJECT 4

PEMBAHASAN TERKAIT TRIPLE N YANG PALING SERING


MUNCUL PADA MASING-MASING KEKHUSUSAN KEPERAWATAN

Oleh:
SGD 3

Putu Saras Widar Yuliantari (1502105007)


Ni Made Ayu Puspa Dewi (1502105009)
Putu Ayu Ascia Zrinathi (1502105019)
I Gst Agung Istri Agung Gayatri (1502105021)
Tjokorda Istri Agung Dwi Pradnyani (1502105022)
Komang Hadpani (1502105027)
Ayudia Rasita Dewi (1502105041)
A.A Gd Candra Dwipa (1502105056)
Ni Putu Ayu Padmanila Prasetya (1502105057)
Sang Putu Angga Winata (1502105064)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
STUDENT PROJECT IV

TOPIK: Pembahasan terkait triple N yang paling sering muncul pada masing-
masing kekhususan keperawatan

1. Jelaskan komponen triple N pada proses keperawatan?


2. Sebutkan diagnosis keperawatan yang paling sering muncul pada masing-
masing spesifikasi keperawatan, serta berikan keterangan kondisi pasien
apa yang membuat masing diagnosis tersebut muncul (minimal 5
diagnosis)
a. Kelompok 1: keperawatan anak
b. Kelompok 2: keperawatan maternitas
c. Kelompok 3: keperawatan jiwa
d. Kelompok 4: keperawatan keluarga
e. Kelompok 5: keperawatan gawat darurat
f. Kelompok 6: keperawatan medikal bedah
3. Buat NOC dan NIC untuk masing-masing diagnosis yang disebutkan pada
nomor 2 (masing-masing 3 NOC dan NIC)
1. Jelaskan komponen triple N pada proses keperawatan?
1. Komponen diagnosis keperawatan umtuk NANDA
a. Label Diagnosis
Memberikan sebuah nama untuk sebuah diagnosis yang
menunjukan sedikitnya fokus diagnosis dan penilaian keperawatan.
Label ini merupakan istilah atau frase singkat yang menunjukan
sebuah pola isyarat terkait. Label ini dapat mencangkup modifier.
b. Definisi
Memberi deskripsi yang jelas dan tepat, menggambarkan makna
dan membantu membedakan dari diagnosis yang mirip.
c. Batasan Karakteristik
Isyarat atau kesimpulan yang dapat diobserasi bahwa klaster
sebagai manifestasi diagnosis berfokus masalah, promosi kesehatan
atau sindrom. Tidak hanya menyatakan apa yang dilihat perawat
namun mendengarkan keluhan pasien, disentuh atau mencium bau.
d. Faktor Risiko
Faktor lingkungan dan fisiologis, psikososial, genetik atau elemen
kimia yang meningkatkan kerentanan individu, keluarga, kelompok
atau komunitas pada kejadian yang tidak sehat. Hanya diagnosis
risiko yang memiliki faktor risiko.
e. Faktor yang Berhubungan
Faktor yang tampak menunjukan beberapa jenis pola hubungan
dengan diagnosis keperawatan. Beberapa faktor dapat digambarkan
sebagai: didahului dengan, brhubungan dengan, terkait dengan,
diperdebat oleh atau disertai dengan. Hanya diagnosis keperawatan
berfokus masalah dan sindromm berfokus masalah harus memiliki
faktor yang berhubungan, diagnosis promosi kesehatan mungkin
memiliki faktor yang berhubungan, bila hal ini membantu
mengklarifikasi diagnosis tersebut.
f. Populasi Berisiko
Kelompok individu yang memiliki karakteristik sama yang
menyebabkan setiap anggotanya rentan terhadap respons manusia
tertentu. Karakteristik ini tidak dapat diubah oleh perawat
profesional.
g. Kondisi Terkait
Diagnosis medis, cidera, prosedur, alat medis, atau agen
farmakologi, kondisi ini tidak dapat duibah secara mandiri oleh
perawat profesional.
2. Nursing Interventions Classification (NIC)
The Nursing Interventions Classification (NIC) adalah suatu standar
klasifikasi intervensi yang komprehensif yang dilakukan oleh perawat.
NIC bermanfaat dalam perencanaan asuhan keperawatan,
dokumentasi klinik, komunikasi antara tatanan yang berbeda, intregasi
terkait data yang ada dalam sistem dan tatanan yang berbeda,
penelitian yang efektif, pengukuran produktifitas,evaluasi kompetensi,
penggantian biaya pembayaran serta pendidikan dan perencanaan
kurikulum. Klasifikasi ini meliputi intervensi dimana perawat
melakukan( intervensi) pada pasien, baik intervensi mandiri,
kolaboratif,maupun perawatan langsung dan tidak langsung. Suatu
intervensi didefinisikan sebagai semua penanganan( treatment), yang
didasarkan pada penilaian dan keilmuan pada tatanan klinik, dimana
perawat melakukan( tindakan) untuk meningkatkan hasil/outcome
pasien. NIC dapat digunakan disemua tatanan( dari perawatan akut
sampai pada unit perwatan intensif, perawatan dirumah, hospice care,
perawatan primer) dan semua spesialisasi ( dari asuhan perawatan
kritis sampai pada keperawatan pediatrik dan keperawatan
gerontologi). Intervensi NIC meliputi baik aspek fisiologis
(Manajemen Asam Basa) dan aspek psikososial ( penurunan
kecemasan). Intervensi meliputi penanganan pada kondisi sakit
(Manajemen Hiperglikemia), pencegahan kondisi sakit
(misalnya,pencegahan jatuh), dan promosi kesehatan ( Promosi
Latihan). Sebagian besar intervensi digunakan bagi keluarga(
misalnya Promosi Integritas Keluarga) dan ebberapa intervensi
digunakan untuk keseluruhan komunitas( Manajemen Lingkungan:
Komunitas)
3. Nursing Outcome Classification (NOC)
NOC adalah pelengkap NANDA International (NANDA-I) dan
Nursing Interventions Classification (NIC). NOC menyediakan
bahasa untuk identifikasi outcome dan langkah-langkah evaluasi
proses keperawatan, serta konten untuk elemen outcome dari Nursing
Minimum Data Set (NMDS). Outcome merupakan konsep variabel
yang dapat diukur sepanjang kontinum menggunakan skala
pengukuran. Outcome dinyatakan sebagai konsep yang mencerminkan
seorang pasien, pengasuh/caregiver, keluarga, atau kondisi
masyarakat, perilaku, atau persepsi sebagai tujuan yang diharapkan.
Pengukuran yang digunakan menggunakan lima poin skala likert pada
semua outcome dan indikator menyedikan sejumlah pilihan yang
adekuat untuk menunjukkan variabilitas di dalam status/kondisi,
perilaku, atau persepsi yang digambarkan oleh outcome. Edisi kelima
dari NOC memiliki 7 domain, 32 kelas, dan 490 outcome (Moorhead,
Johnson, Maas, & Swanson, 2013). Pada proses keperawatan NOC
digunakan pada tahap perencanaan dimana terdiri dari tujuan dan
kriteria hasil (outcome).

2. Sebutkan diagnosis keperawatan yang paling sering muncul pada


masing-masing spesifikasi keperawatan, serta berikan keterangan
kondisi pasien apa yang membuat masing diagnosis tersebut muncul
(minimal 5 diagnosis)
1. Diagnosa Isolasi Sosial
Data Subjektif:
a. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
b. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
c. Respon verbal kurang atau singkat
d. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
e. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
f. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
g. Klien merasa tidak berguna
h. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
i. Klien merasa ditolak
Data Objektif:
a. Klien banyak diam dan tidak mau bicara
b. Tidak mengikuti kegiatan
c. Banyak berdiam diri di kamar
d. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang
terdekat
e. Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
f. Kontak mata kurang
g. Kurang spontan
h. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
i. Ekpresi wajah kurang berseri
j. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
k. Mengisolasi diri
l. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
m. Memasukan makanan dan minuman terganggu
n. Retensi urine dan feses
o. Aktifitas menurun
p. Kurang enenrgi (tenaga)
q. Rendah diri
r. Postur tubuh berubah,misalnya sikap fetus/janin (khusunya pada
posisi tidur)
2. Diagnosa Defisit Perawatan Diri
Data Subjektif:
a. Mengungkapkan dirinya malas melakukan perawatan diri ( mandi,
dan berhias)
b. Mengungkapkan dirinya tidak ingin makan
Data Objektif:
a. Tercium aroma tidak sedap dari tubuh klien
b. Pakaian terlihat kotor
c. Rambut dan kulit kotor
d. Kuku panjang dan kotor
e. Gigi kotor dan aroma mulut tidak sedap
f. Penampilan tidak rapi
g. Tidak bisa menggunakan alat mandi
3. Diagnosa Halusinasi
Data Subjektif:
a. Pasien mengatakan mendengar suara-suara egaduhan
b. Pasien mengatakan mendengar suara yang mengajak bercakap-
cakap
c. Pasien mengatakan mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu
yang berbahaya
d. Pasien mengatakan melihat bayangan, sinar, bentuk geometris,
bentuk kartun, hantu, atau monster
e. Pasien mengatakan menghidu bau darah, urine, feses, dan kadang-
kadang aroma itu menyenangkan
f. Pasien mengatakan mengecap rasa seperti darah, urine, atau feses
g. Pasien mengatakan ada serangga di permukaan kulit
h. Pasien merasa seperti tersengat listrik
Data Objektif:
a. Pasien bicara atau tertawa sendiri
b. Pasien marah-marah tanpa sebab
c. Pasien mengarahkan telinga kea rah tertentu
d. Pasien menutup telinga
e. Pasien menunjuk-nunjuk kea rah tertentu
f. Pasien ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
g. Pasien seperti menghidu aroma-aroma tertentu
h. Pasien menutup hidung
i. Pasien sering meludah
j. Pasien sering mual dan muntah
k. Pasien menggaruk, menusuk, atau memukul permukaan kulit
4. Diagnosa Risiko PK
Data Subjektif:
a. Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain
b. Klien mengatakan ingin membunuh, ingin membakar atau
mengacak-acak lingkungan
c. Klien mengatakan orang lain jahat
d. Klien memngatakan merasa orang lain memngancam
Data Objektif:
a. Klien mengamuk
b. Klien merusak dan melempar barang-barang
c. Klien tampak tegang saat bercerita
d. Pembicaraan klien kasar jika menceritakan marahnya
e. Mata melotot, pandangan tajam
f. Mengancam secara verbal dan fisik
g. Nada suara tinggi
h. Tangan mengepal
5. Diagnosa Harga Diri Rendah
Data Subjektif:
a. Keluarga mengatakan sebelumnya klien bekerja sebagai tukang
rongsok, namun sering ditagih oleh pembeli karena tidak dapat
melunasi rongsong yang dibelinya, hingga klien berhenti bekerja
b. Keluarga mengatakan klien orang yang pendiam, jarang ada
komunikasi,baik dengan istri maupun anak anak dan tidak pernah
membantu pekerjaan rumah
c. Klien mengatakan saya bingung mau ngomong apa, saya orang
bodoh
Data Objektif:
a. Klien sudah 2 tahun hanya berdiam diri didalam kamar
b. Klien hanya diam dalam posisi duduk meringkuk dan tidak ada
kontak mata
c. Klien mau berbicara dengan suara pelan dan jawabannya singkat
d. Klien diam dengan wajah ditundukan dan tangan memeluk lutut.
6. Diagnosa Risiko Bunuh Diri
Data Subjektif:
Pasien menyatakan keinginan untuk bunuh diri secara spesifik (kapan
dan bagaimana) dan mengancam untuk membunuh dirinya sendiri.
Data Objektif:
Pasien diketahui memiliki riwayat pernah melakukan percobaan bunuh
diri dan menyakiti diri, memiliki senjata atau benda yang dapat
mendukung perilaku tersebut serta diketahui memiliki faktor pemicu
yang melatarbelakangi percobaan bunuh diri seperti masalah ekonomi,
kekerasan seksual, gangguan psikiatri lain, kematian serta rasa putus
asa (depresi).
7. Diagnosa Waham
Data Subjektif:
a. Pasien mangatakan bahwa dirinya adalah seorang dokter kepala
puskesmas
b. Pasien mengatakan tidak ada yang bisa menandinginya berdakwah
karena dia orang yang paling hebat
Data Objektif:
a. Klien terus membicarakan kehebatannya
b. Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang
c. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

3. Buat NOC dan NIC untuk masing-masing diagnosis yang disebutkan


pada nomor 2 (masing-masing 3 NOC dan NIC)
(Terlampir)
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M., & Swanson, M. (2013). Nursing outcomes
classification (5th ed.). Singapore: Elsevier.

Yusuf, A., Fitryasari, P. K., & Nihayanti, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.s
BUKTI KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK

Tanda
No. Nama / NIM Kontribusi
Tangan
1. Putu Saras Widar Yuliantari Mencari sumber literatur
1502105007 pada soal nomor 2 dan 3.
2. Ni Made Ayu Puspa Dewi Mencari sumber literatur
1502105009 pada soal nomor 2 dan 3.
3. Putu Ayu Ascia Zrinathi Mencari sumber literatur
1502105019 pada soal nomor 2 dan 3.
4. I Gst Agung Istri Agung Mencari sumber literatur
Gayatri pada soal nomor 2 dan 3.
1502105021
5. Tjokorda Istri Agung Dwi Mencari sumber literatur
Pradnyani pada soal nomor 1.
1502105022
6. Komang Hadpani Mencari sumber literatur
1502105027 pada soal nomor 1.
7. Ayudia Rasita Dewi Mencari sumber literatur
1502105041 pada soal nomor 3.
8. A.A Gd Candra Dwipa Mencari sumber literatur
1502105056 pada soal nomor 2 dan 3,
menggabungkan semua
jawaban hingga mengedit
laporan dan mengeprint
laporan.
9. Ni Putu Ayu Padmanila Mencari sumber literatur
Prasetya pada soal nomor 1.
1502105057
10. Sang Putu Angga Winata Mencari sumber literatur
1502105064 pada soal nomor 2 dan 3.
Mengetahui
Ketua Kelompok SGD 3

A.A Gede Candra Dwipa


NIM. 1502105056

Anda mungkin juga menyukai