Anda di halaman 1dari 9

Sulainon yusuf, pende*abn tatoto*sonq

Eltuts

Pendekatan tatalaksana refluks gastroesofagus (RGE) pada anak


Sulaiman Yusuf

Abstrak Refluks Gastroesofagus (RCE) me.upatan.luatu ksds3n fisiotoAis.)an8 scring dircmukar


pada
ara( namun dapat berkemb.ng menjadi patolo8is, schinega menimbutkan bagi a"it. e"oiug;ri" ln",upurun
gambarafl parotogis&onplikasi yang sering ditemLrkh akibar pajunan asam lambung pada di;in;;sophagls
secara berlebihan. Rcfluks casEcsofagus yanS ridak dilaratskana denean bail dapar mcnurunian
tuatius
hidup anak dan menyebabk.n komptikasi yang beEl, sepedi ga8al ru,nbu}, sirikur .s"fagus,
ara, csor.gus
8arcls. TaralaLsana RGE pada anak pe.tu dipahsmi s.qrr repar a8ar p.*ng,r* arpui aiiuk k*
*otri
munSkin untuk mencegah rerjadinya komptikasi dikcmudian hari RCE yan8 aicurisai teiah rerlBdi
.pada
komplikasi (€sofagiris), maka p€meriksaan endoskopi merupakao pitihan perrama. pemarrauin ptiesoprragls
densan menggunakM pH-metri merupakan prosedur diasnosrik baku cmas ser in, uniuk
Colongan prokin€tik mempakan obar yang membedkan hasit etekfit psda anak deng"n nCe.
d;;;;RGE.
fJ}s zoaa; r:
113-t2t)

KatAk]Jnci. C6to oespophaqeal reluk, oesophaqi s, pH-metry cndoscopy.

Abstracr. Refluk Castroesofrgus (RGE) is a physiologicar frequ€nuy fou.d in chitdren, but can devetop
into
parologic. Esofagitis is patotogic symtomp/ comptications rhat are ftequently found due to exposE;
acid side wall oflhe esophagus rcdundant. Refluks Castoesotagus lvhici didn,i trcat we ca; d;c.exse
oitlc
rhe
quality of life ol children and cause serious corillications, such as.taiture to grot!, strikur
csofagus, or
esofagus Baneas. Trearment RCE on children need ro undcurend prersety so lhat thc handtins can
be donc
as early as possible to prevcnt the occurr€nce ofcomptic.urions dikemudian days. On rle R-GE
suspe.red
conplications have occuned (6ofagiris), the cndosoope examinarion is rhe fiBr choic€. Esophsgus pH
monitori.S using a pH-metri diagnostic procedures are curenrl) thc gotd sLandard for diaAnosis RGE.
Prokioetik Group is a drug thal prcvids effec.tive BUlr5 in chitdren wifi RGE. (/{S 20os:2: ti-t2t)

Kata kurci: Refluks Gastro€sofagus, csofag;tis, pH-mctri, endoskopi.

PetrdahuhaD dikenal sebagai penyakir RCE. ROE dik&ratan.


Refluks castroesofagus (RGE) didefinisikan patologis bila terjadi komplikasi. Esofagitis
sebagai pasase isi lambung kedalam esofagus merupakan komplikasi yang serins ditimbulkan
yang berlargsung secara involunter. Keadaan ini akibar pajanan asam lambung pnt, ainaing
sering ditemukan pada bayi dan merupakan salah esophagus secam beriebihan.3 Refluk
satu keluhan yang sering disarnpaikan oleh orang gastroesofagus yang tidak dihtalaksana dengar
tua pada saat kunjungan ke dokterl. sebagian bsik dapat menurunkan kualitas hidup anak dan
besar bayi memperlihatkan maoifesusi klinis menyebabkan komplikasi yang berar, seperti
yang bervariasi. lstilah regurgitasi digunakan gagal tumbuh, striktur esofagus, atau esofagus
gurgitdJi sebagai menifeslasi klinisny4 Barrets.' Paru ahli telah membuat rekomendasi
sedangkan sebagian lainnya bila bahad refluks tatalaksana RGE pada anak pemantauan pH
tersebut dikeluarkm melalui muluf. Dlapo*an esofagus (pH-metri) merupakan baku cmas
50% bayi 'sehat' berumur 0-3 bulatr mengalami untuk diagnosis dan evaluasi terapi RGE p6da
regurgitasi paling sedikit I kali setiap harinya, saat ini. Penggunaan obat untuk penyakit RGE
meningkat menjadi 70olo pada umur 6 bulan, dan pada anak harus memperhatikan keseimbaogan
selanjutnya menurun secara benahap^ hingga antara keunrungan yafig akan diperoleh dan
mencapai 5-l0o/o pada umur 12 bulan'. Irbih kemungkinan efek samping yarg ditimbulkan.
kurang 25% orang tua bayi tersebut menganggap OIeh karena iru sangar pen(ing untuk memahaDi
regurgitasi sebagai suatu masalah.l tatalaksana RGE secara tepat dan optimal. Untuk
Refluks gastroesofagus dapat berupa RGE dapat memberikan tatalaksana yang optimal
fisiologi (normal) atau RGE patologis yang sebaiknya dipahami terlebih dahulu
patofisiologi. gejala klinis, dan p€ndekalan
diagnostis RGE.
Suloiann v6u/ adaloh Ddren Basian llnu Kesehalon
Ana* Fahltas Kedokterun Unhre$itas Sfiah Kuala

ll5
JURNAL KEDOKTEMN SyUH KUALA volune 8 Not'ot 2 Aguttus2008

2. Nehalisasi sisa asam yang tertinggal oleh air


P{tosiologi Relluks Gostro€sofagus liur yang te.telan.
Penyakit RGE terjadi bila terdapat
ketidakscimbaflgan antam hktor yang mencegah Semakin lama durasi episode refluk
RGE (deferce ,nechanisms) dan menyebabkan berlangsung. semakin lerganggu mekanisme
RGE (aggressiw jactors). Isi cai.an lambung klirens esofagus.s Selain itu gaya gravitasijuga
.yang masuk ke dalam lumen esophagus dapat memegang peranan dalam mekanisme klirens
berupa air liur, makanan-minuman, dan cairan esofagus.4
sekesi lambung, panlaeas, atau empedu.
Penirykatao ftekuensi dall durasi episode Gejala Klitris
.efluks, scrta bertambahnys zat toksik yang Cejala RGE dapat ditemukan secara insideotil
masuk ke dalam esofagus mgrupakan hal yang pada anak normal, sedangkan pada keadaan
berp€ran pada patofisiologi p€oyakit RCE. patologis gejala tersebut akan terlihat lebih
Sfingter esophagus bagian bawah (SEB) yang sering dan beEt. Regurgitasi merupakan gejala
tersusun oleh otot polos merupakan barier klinis yang paling sering diiumpai pada bayi.
antirefluks terpenting. Pada keadaan normal SEB cejala ini merupakan gejald awal RGE dan
akan mengalami relaksasi sebagai respon sering digunakan sebagai peranda RGE pada
terhadap proses menelan sehingga makanan atau bayi, Sekitar 70% bayi yang diperiksa terhadap
minuman akan masuk ke dalam lambudg. kemungkinan adanya RCE datang dengan
Perist&ltik berikutny& akan mombatasi jumlah keluhan rcgurgitasi. Sekitar 25% bayi dengan
refluks akibat relaksasi tersebut, sehingga regurgitasi dikeluhkan oleh orang tua sebagoi
mencegah tedadinya kerusakan mukosa esofagus suatu hal yang bermasalah, baik itu dalam
akibat kontak yang lama dengan asam. pepsin fiekuensi maupun volume refluks, dan
atau asam cmpedu. ' merupakan alas an untuk membawa bayi bembat
Relaksasi sementara SEB (trunsient LES ke doiter.l
2

rcl@olioi--Tl"SR) yaitu relaksasi slingter Regurgitasi umumnya jamng ditemukan di atas


esofagus yang tidak berhubungan dengan proses I
umur tahun. Pada beberapa bayi dapai
menelan merupakan mekanisme utama yang ditemukan keadaan silerll goslroesophageol
menyebabkan kembalinya isi lambung ke dalam reJluks diseases (GERD), yaitu bayi yang
esofagus. Cangguan pengosongan lambung beldasarkan pemeriksaan pH-metri jelas
(delaved gastric enptying) adalah mekanisme memperlihatkan adanya RGE tetapi tidak
lain yang dapar menyebatrkan distensi lambudg, memperlihalkan gejala klinis.' Gejala klinis yang
peningkatsn seklpsi asam lambung, dan dapat lazim maupun yang tidak lazirh ditcrtrukrn Eada
meningkatkan TLSRr Bagi& esofagus yang anak yang- mengalarni RGE dapat dilihst pada
berada di rongga abdomen berperan terludap tabel l.
ftekuensi refluks. Pada rconatus, bagian tersebut Kejadian RGE patologis tidak hanya dibntukan
hahpii tidak berkernbang sehingga oleh frekuensi dan intensitas refluk yang terjadi
mempermudah masuknya isi lambung ke dalam tetapijuga oleh adanya gejala klinis lainnya yang
esofagus akibat adalya perMaan tekanan berftubung8n dengan komplikasi RGE. Crejala
negatif antara rongga abdomen dan toraks. Sudut nyeri umumnya timbul pada pajanao assm
yang dibentuk antar:a esofagus dengan firadus berlebihan arau berlaogstrng lama Bayi akan
juga borp€ran dalam membentuk kompetisi meqjadi rewel, cengeng, dan kadang-kadang
sfingter. Irqkurg diafragma juga berpengaruh sampai menjerir. Bayi jW sering
terhadap kompetisi SEB. Kontraksi diagragma memperlihatkan posisi hipercks&nsi tulang
akan meningkatkan teksnan SEB. ' belakang pada saal atau setelah maka[ (racf
arching\.4 pada esofagilis berat mungkin
Klirens esofagus merupakan rangkaiaa proses: dijumpai daral pada isi muntaha& ry€ri atau
l. Pengeluara, asaln di dalam esofagus oleh gangguan menelin, dan darah pada tiljany&6
gemkan peritaltik esofagus sehingga sisa Refluks gastroesofsgus patologik yaig
assm yang tertinggal sangat sedikit; be.langsung terus-menerus dapat mcnyebabkan

lt6
Suloinan y6lr Pendckatan tatalakrana rituts

gangguan pertumbuhan. Gagal tumbuh terjadi biasa diberikan untuk kelainan tersebut. Perlu
bila jumlah masukan kalori lebih sedikir dipikirkan adanya RCE yang mendasari
dibanding jumlah yang keluar. gaDgguan tersebut. Cangguan pada saluran nafas
Pada gangguan respirasi berulang (batuk kronik, dapat terjadi akibat pengaruh iritasi bahan
hipeEktivitas bronkus, asm4 bronkitis, sl,idor refluls dan refleks vagal pada laring, atau akibat
berulang) yang ridak respon lerhadap terapi yang mikoaspirasi.a

Tab€l l. G.jala Kliois Refluks Gastroesofagus

Gejala ldinis yang lazim


Gejala spesiJik
Regurgitasi
Nausea
Muntah
Gej a yabg dihuburrghdh defigan komplikaii RGE
Anemia (Anemia difisiensi besi)
Hematenesi s-melena
Disfagia
Penurunao bemt badan dan gagal tumbuh
Ny€ri epigastrium atau restritemal
Menolak makanan
Iritabel (bayD
Back drching
Gejala k ni{larrg tdak loziln
Penyakit sistem respirasi kronis (asmq brokitis, laringitis)
Ruminasi
Apne4 apparcnt, I ife t hre a t e n i n g ev e n I
Sudden l4lant Death Syndrcme (SIDS)
Berhubungat dettgtn kelainan congenilal dat sl$tem iarsfl,asat
Tumor intrakanial
Palsi serebml
Retadasi psikomotor

Pem&trtruatr pH Elofagus Variasi sekrcsi asam lambung selama 24 jam


Tidak semua bayi dengan gejala RGE merupakan alasarn utama mengapa perlu
mcmerlukan p€meriksaan penunjMg, Pada bayi dilakukan pemantauan pH esofagus (pH-metri).
yang tampak 'sehat' tumbuh dengan bailq dan S€lain dapst melakukan pemantauan dalam
tanpa gejala kofiplikasi RGE, Parenterul waktu yang lama (24 jam), pemantausn juga
reotsurance lIliun$kin lebih dipe ukan. Beberapa dilakukan dalam keadaan normal, pH csofagus
pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan antara 5-7 dan kalau dibawah 4 merupakan
untuk mangdiaknosis RGE sapefii bariun meal, pertanda adanya episode RCE.
ultrasonografi, skintigrafi, endoskopi, dan Pema auEn pH-mehi, dapat menghitudgjuolah
pema auaD pH esofagus, tidak dapat refluks, jumlah episode refluks yang berlangsung
mehentuka, secara pasti kejadian RCE. Masing- lebih dari 5 menit, dumsi terlama dari episode
masing mereka mempuflyai kelebihan dan refluk, dan p€rsentase duasi total pH kurang
kekurangan.o' Pada saat ini pH-meri dianggap dari 4.0 (indeks refluks).r Cara itu mcmiliku
sebagai c{ra yang paling d{pal dipercaya @aku sensivitas sebesar 90-93o/o.156 Pemeriksaan
emas).4 tersebut menggunalGn keteter yang dilengkapi

l17
JUR-]IAL KEDOKTER4N SvIAH KU,4U l/olude 8 Nonor 2 /1sustu200E

dengan elekt oda pada ujungnya yang tekanan intrabdomen, namun keadaan ini juga
dihubungkan dengan pencatat di atas portable meningkatkan tekanan SEB sehingga dapat
Digitrapet yanp dapat merekan pH esofagus mencegah terjadinya refluks, Keberhasilan
disekelilingn;a.' Keteler dimasuk*an ke parental ressurance memang sulit untuk dinilai,
esofagus melalui hidung sampai elektroda karena kecemasan orang tua tidak akatr hilalg
menempati sep€rtiga distal esofagus atau lebih selama gejala klinis pada bayinya tidak
kurang 3 veficbra di atas diaftagma yang dap&t berkurang.3
diketahui dengar bantuan fluoroskopi. Selama
pemeriksaan, bayi dapat melaksanakan aldivitas Thicke ning Jomula
normal sehari-hari. Untuk evaluasi yang lebih Apabil^ parenlol reassurance tidak berhasil,
sistematis, maka bebempa akivitas pada saat perlu diberika, intervensi diet yang meliputi
pemeriksaan harus dicatat seperti makaD,hinum pembatasan volume m inwnan padn oyened bdby
(rermasuk jenis makanan/minuman), posisi dan dan mengganti dengan thiclenlfiE fornula.
gejala lainnya^. Makanan dengan volume yang besar dan
osmolaitas yang tinggi akan meningk tksn
Tatrleksxna Relluks Gastroesofrgus jumlah TLSR dan menurunksn tekama SEB.e
Pe.rdekata! tatalaksada RCE dibuat untuk Sebagia,r thickehing /ormzla mcrupakan susu
memberikan penanganal yang optimal pada bayi predominan kasein (kasein=whey 80%-20olo)
yang meugalami RGE. Tatalaksana yang tepat untuk mengoptimalkan pembentukan card,
akar memberikan rasa nyaman kepada orang tu4 sedangkan sebagian lairnya mengndung 100%
disampilg akart mengurangi penggunaan obat whcy yalc dapat memperc€pat pengosongan
dan p€m€riksaan penunjang. Selain itu, mungkin lambun8.o Cara lain untuk mendapalkan
dapat pula mencegahnya komplikasi. Thickzning /ormula adalah dengan oara
fatalaksana RGE berbagi *tas terapi menambahkan tepung beras atau jagung. Satu
nonfamakologis, dan terapi bedah.' Pendekahn sendok tepung beras{agung untuk setiap 100 ml
awal ditujukan terhadap RGE tanpa komplikasi air dimasak dan suspensinla digunakan untuk
yang sebagian besar adalah .egurgitasi. melarutkan formula.5 Secam umum, intervensi
diet yang diberikan harus tetap mengandung
Tatakkratra tronfaroakologis nutrisi optimal bagi bayi.
Tatalalsana nonfarmakologis tcrdiri
dari Thickening forhula telah dibuktikan &pat
paretual rcastxtonce, thictening formul4 darl mengurangi rcgurgitasi dan m€rnperpaljang
pengaturan posisi bayi. Iama tidur. Bayi yang diberi thickenw lotlrrula
denga[ tepung bcrfrekwensi regurgitasinya lebih
Pafentsl rcasswance sed,ikit dibandingkan dengan bal yaog tidak
Dalam menghadapi o.ang tua yang mempunyai diberi. Thickeniag fumrra juga mempercepat
bayi dengan egurgitasi ]€ng berlcbihan harus pengosongan lambung, mcnguangi lama
seimbang: tidak boleh terlalu mernberikan menangis, dan memp=erlama *uktu tidur.'o
perhatial yang berlebihan atau sebalikny& tcrlalu Khoshoo er al" juga mendapatkan pengurangan
capat metryatskan scbagai suatu keadaan lang jumlah muntah dar RGE pada bal yang
tirlak betnasalah. Anamnesiq pengamabn pola mendapatkan thick nig lonnula deogan tepung
makan, dan pemerikaan fisik yang teliti sangat beras. vanderhoof et al2 selai\ merdapatkar
diperlukan. 3 Seorang bayi dengan problem penguranean jumlah rcgurgirasi juga
minum (sep€rti mcnolak minum, regurgitasi mcodapatkan kejadian batuk, s€ndawa, dan
saiap minum), sulit tidur, atau menangis yang gargguan tidur yang lebih sedikit pada b# yang
berlebihan dapat menimbulkan kecemasan omng mendapat ,hickenitg irnula. Ihickewd nilk
tua. Orang tua p€rlu diberikan pengertiao tentang tidak dib€rikan pada bayi yang mendapd ASI
masalah yang ada, karena peqielassl yang tepat eksklusif. Pada kasus yang tidak mempe.lihatkan
diharapkan dapat mengurangi kecemasan oraDg perbaikan klinis setelah rhenda!,l thicbning
tua.a Menaogis tidak menambah beramya nilk dapal dipertimbangkatr pemberian
refluks, meskipun memngis dapat meningkatkan prokinetika

118
Sulai dh yusul Pendekdtan tatatataana relluts

domperidon juga mempunyai efekantimuntah


Porisi bdyi karena bekerja dengan mentshanlbal reseptor
Selama benahun-tahun. posisi bayi tenglurap Jopamine. sedanglan cirapride berperan sebagai
30" anti Trendelenburg relah meniadi prokinetik terutama melalui pelepasan asetikoiin
rekomendasi pada tatalaksana regurgitasi.3 dari pleksus mienterikus. Meskipun ketiga obat
Tatalaksana ini
kadang kala sulit untuk rersebul dapat mengurangi regurgitasi. telapi
dilakanakan secara benar kareoa scring data penggunaan cisapride lebih banyak
menimbulkan rasa tidak nyaman.rs pada dilaporkan.o "
awalnyq tatalaksana posisi bayi merupakan
pilihan penama &telah parental reassurance, Melokloprafiid
akan tetapi karena terdapat laporan yang Data efikasi penggunaan metoklopmmid sangat
men) atakan posisi tengkurap pada bayi yang kontroversi- Penggunaannya pada bayi sangat
mengalami RGE berhubungan dengan keiadian lerbatas karena adanya reaksi ikutan yang sering
SIDS (sudden infau deoth *ndrome\,ta ta maka dilaporkan dari obat ini pada susunan sarafpusat
posisi tengkurap tidak lagi dianjurkan dan (SSP) dan system endokin. Reaksi ikutan obat
taElaksana posisi yang ideal bagi bayi yang ini pada SSP dihubungkan dengao
mengalami RCE. Posisi ini hanya dapat kemampuannya menghambat rescptor dop{unine
metrgurangi kejadian SIDS sebesar 50% di substansia nigra yang meliputi efek
disbanding posisi terlenlang.r5 Oleh karena itu ekstEpiramidal (dislonia, iritabel), asteni4 dar
saat ini posisi terlentang masih merupakan somnolen. Beberapa efek samping pada sistem
piliharl
^pada
htalaksana posisi bayi dengan hematology juga p-e_m_ah diiaporkan. sepeni
RGE. r0ra fatalaksana po;isi juga discpakati methemeslobincmia ) / r'
hanya diberikan pada bayi yang tidak
memberikan respons terhadap terapi lainnya atau Oo^r"rjrro
pada bayi diluar usia SIDS (diaras usia i2 Domperidon adalah suatu anlagonis rcseptor D2,
bulanl."tb nericon Acadeny of Pediatrics llggT) yang memngsang motilitas Iambung dan usus
memberikan rckomendasi dalam hal posisi bayi proksimal. Obat iniberpengaruh terhadap
dengan RGE antara lain: pengosongan lambung dengan menstimulasi
a" Bayi sebaiknya diletaklan dalam posisiridak kontralsi antroduodenum. Domperidon juga
tengkurap saat tidur bekerja di Chemoreceptot nigger zone. Obat ini
b. Bila diletakkan posisi lateral liri. posisi cepat dimetabolisme di hati setelah diabsorbsi ke
tangan diatur sedemikian rupa agar dalam vena porta. OIeh ka.eha metabolismo
mencegah perubahan posisi bayi menjadi yang cepat ini, domperidoh beniliki
tengkuBp. bioavalabilitas sistemik oukup rendah (l57o).4 7J7
c. Hindarkan penggunaan alas tiduryang lerlalu Domperidon dapat ditolerensi lebih baik
empuk.ra dibanding metoklopramid. Obat ini m€miliki
efek samping ekstrapiramidal yang kecil kat€na
Tatal.ksrtrr trarmakologis berkemampuan kecil mcnembus sqwar darah
Terapi famakologis pada RGE primer harus otak. Efek sampihg ektrapiranidal lebih kacil
ditujukan terhadap pe6aikan motilitas dan dibanding metoklopamid. Penelitian ysng
suprcsi asam lambung. Pada p€nyakit RCE, mendukung penggunaalr domperidon dalam
pembedan obat baik itu prokinetilq antagonis memperbaiki regurgitasi dan RGE pa& bayi
reseptor H2, atau prctoh pump inhibitor harus sangat terbatas. Sebagian besar penelitian padg
dipertimbangkan.3 anak besar dan penggunaar domperidoo
digabung dengan obat lain seperti artasid.
Ptokiqetik Pemberian domp€ridon pada anak dengan RGE
Prokinetik dapat mengurangi regurgitasi melalui mengurangi gejala nausca dan muntal! serta
efek ya terlndap tekalan SEB, peristaltio beberapa parameter refluks dibondirg
esofagus atau kliiens esofagus, dan atau metoklopramid maupun plasebo.3 Penelitian lairl
pengosongan lambung.IT Metoklopramide dan mendapatkan pqbaikan refluks yang minimal

ll9
JURtvllL KEDOKTEMN SYUH KUAU yotane I Nonor 2 Agt !us2008

setelah terapi selama 4 bulan, meskipun obat yang direkomendasikan adalah m.ksimum 0,8
tersebut dapat ditoleransi deogan baik oleh mg/kgBB/hari dalao 3 atau 4 kali pemberian,a
sebagian besar bayi dan anak dengan RGE.ie Akibat laporan efek samping t€rcebut maka
penyediaan cisapride pada beberape negara
Cisaptide sangat terbatels pada sa6t ini. Cisaprid tidak
Cisapride lermasuk dalam suatu nonkolinergilq boleh digunakan bersama-sama dengan obat
nondopa$ inergik yang merupakan prokinetik golongar azole dan makrolid.'7 Dari beberapa
piliha pada penyakit RCE.r2 Obat ini mempunyai penelitian ang membandingkan mctoklopramid
efek gastrogenetik dengan dengan cara dengan cisapride didapatkan cisapride lcbih
meningkatkan pelepasan asetikolin dari ujung efektif dalam menurunkan p.rameter refluks,
saftf post ganglion (pletsus ,enterih$) *.bagai mengurangi keluhan. dan memperlihatfratr ozs.,
agonis reseptor s-HT,le Hal tersebut akan kerja yang lebih cepat.a
menstimulasi reseptor otot folos muskarinik Saat ini, cisaprid merupakatr obat pilihatr utama
untuk berkontsaksi, sehingga terjadi petringkatan karena memperlihatkan efek ierapi yang paling
tekanan SEB dan amplitudo kontraksi baik.' Adanya laporan efek samping pada
l I 7
esofagus. beberapa kasus omng tua nenyebabkan
Cisapride meningkatkan sekresi air liur Adanya peredaran obat tersebut dibatasi, meskipun hal
kombinasi peristaltik esofagus )ang meningkat tersebut belum pemah dilaporkar kEEda atrak.
dan klircns esofagus dapat mclindungi esofagus
melalui sislem buffer yang terdapar di dalam air Antasid
liur, sehingga mengurangi keluhan dan Data ya{g mendukulg penggunafi antasid psda
membantu penyembuhan esofagitis.a Disamping anak sangal terbatar sehingga pemakaiann),a
itu, cisaprade j,rga
mempunyai efek pada bayi dan anak jugs jarang. Kcmampuan
mempercapat pengosongan lambung.lT antaia sebagai buffer asam sangst dipergaruhi
Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa oleh lamanya pernakaian obat tersebuLro
cisaprade merupakan obat yang aman dan efektif Algirate-ar acid membentuk suatu cairan semi
pada terapi RcE. Penelitian uji klinis acak padat pada pemukaan isi lambung sehingga
tersamar ganda^antam cisapride dan plasebo oleh mgmbentuk suatu bader protektif t€rhadap
Cohen er alzu Mendapatkan bahwa lerdapat refluk. Walaupun begitq efikasi sebagai tcrapi
p€6aikan parameter pernajaran asam . pada tunggal atau komninasi dengar pmkinaik pada
€sofagus. Walaupur juga dikatakan cisaprid€ RCE tidak terlalu baik" Efek sarnping
tidak berbeda dengan plas€bo dalam mengurangi penggunaan anasid yang mengandung
gejala RCE. Penelitian oleh Paterson er al.rr aluminium dapat meningkatkan kadar aluurinium
mendaparkan cisapride menuunkaD episode di &lam plasma. Kadar yang tinggi iDi telah
rcfluks pada peDderita csoftgitis refluks. Satu diketahui dapat menyebabkan ostoopenia,
tinjauan terhadap penggunarh oisapride pada 7 anemia mikositilq dan neurotoksisitas.4lT
penelitian yang melibatkan 216 pendcrira juga
mendaparkan hasil juga penururan bcrmakna Antagonis Resepfor E2
indcks refluts meskipun secara keseluluhan Tcrapi penekanao {isam lambung
tidak memperlihatkan pengurangan gejala RGE. direkomendasikan untuk esofagitis yarg beBt,
Penelitian." Mendapatkan pemberian cisap.ide tapi cara ini tidak mengatasi gatrgguar Dotilitas
menuruntaD !4deks rcfluk pada bayi preterm yang merypak8n patofisiologi terjadinya RcE
dengan RGE. a pada anak.a Antagonis Reseptor H2 menurunkan
Cisapdde dimetsbolismc oleh sitokrcm P450 304 sckresi asam dcngan cara berkompaisi dengan
di dalam hsti,r sehingga cisapride berpotensi reseptor histamin yang berlokasi di nembran scl
menyebabkan interval QT. walaupun demikian, parietal, akan tetapi r€scptor lEin sepeni
efek sarnpiog yang serius pada jantu g skibat gas$indan stimulasi nervus tidlk tedibat,
penggunaan obat ini belum pemah dilaporkan. sehingga menyebabkan blokade asam lambung
EPSGId4,V pada tahun 1999 Eoemberik& aturan tidak terjadi secara menyeluruh.lt Ranitidini
khusus dalam pemberiao cisapride. 78e Dosis

120
Suloihan y sul, Peadzlaton totalakoru .elukt

me.upakan antagonis reseptor H, ylng paling Pe[dekatatr Tetalaksala RCE


popular digunakan pada anak saat ini.r Kelompok ahli gastroenterologi, hepotologi, dan
nutrisi di Eropa (rrlop€an Society of poediatic
Ptolo n-p ump iLh ibttot (P PD Gastroenterolog), Hepotologr', and Nar iotL
Omeprazol merupakan satu PPI yang sering ESPGHAJO merekomendasikan tahapan
dipakai. Obat ini beket'a dengao mcnghambat pendekatan tatalaksaoa RGE,3 sebagai berikut:
pompa H-K.ATP sel parietal secara ireversibel. Fasa l. A. Patertal rectssxr@hce -+ penjelasan
Omeprazol memiliki toleransi yang bailq efektif kepada omng hra bahwa aflak <I
dan aman untuk pengobatan esofagitis erosive tahun proses fisiologis.
dan penyakit RGE pada bayi dan anak.23 B.
Thickening formula
Omepmzol memiliki efek yang lebih baik pada Fase 2.
Prokinetik
bayi bila dibandingkan dengan golongan Fasc 3.
Posisi
anEgonis reseptor H2.'z4 Obat ini efekrif pada Fase4. Antagonis reseptor H2, proton pump
kasus dengan esofagitis bemt yang refral(er inhibitor
dengan lerapi atrtagonis aef€c,.ot H2. zimmeman Fase 5. Op€rasi
e, ai, melakukan review literatwe terhadap
penggunaal omeprazol pad am( dan Tahapan diatas merupakan hasil evaluasi dari
mendapatkan omeprazol yaag diberikan selama rekomendasi sebelumnya yang menempatkan
periodc waktu t,l-36 bulan temyata dapat tatalaksana posisi pada ulutan pertama (tahap
ditoleransi dengan baik dan efektifpada penyakit lB). Oleh karena pada perkembaflgan terakhir
esofigitis dan tukak peFie. terlihat peningkatan resiko kejadian SIDS yang
Meskipun kecil beberapa efek samping dihubungkan dengan posisi tidur bayi (posisi
penggunaal omoprazole p€mah dilaporkan, tengkurap), maka pada rekom€ndasi terakhir,
seperti sakit kryl4 faique, lerna[ ros[ pada posisi ditempatkan pada uusan ketiga (tahap 3)
kulit, utikaria, anernia hemolitilq leokopeniq sebagai terapi ajuvan.
agranulositosis dan ginekomastia. Efek samping Relluks gastroesofagus tanpa komplikasi tidak
saluran penc€ma.an yang pemalr dilapor*an memedukan pemeriksaan lebih lanjut..
antara lain konstiDasi, diare mual, muntah, daI Tatalaksana yang diberikan adalah frse I
nyeri perut.r6jT bosis yang digunakan adalah Qtarental reass*ance dan lhickz ihg fonada\
0,7-3,3 mg/kgBB/hari dalarn l-2 kali dan fsse 2 (prokinetik). Apabila atalaksaru ridsk
pemberian.a memberikan hasil , maks perlu dipertimbangkan
kembali apakah diagosis RGE sudab kul atau
Tetqi bedah belum. Pem€riksaan pH-metri p€rlu dilakukan
Bayi yang memiliki komplikasi bcrar atau bayi daa bila hasihya normal maka diagnosis RGE
yang tidak respon terhadap tempi farmakologib perlu dipertaryakan kembali, sedanglon bila
atsu bayi yang respon tefiad'dp terapi hssil pH-metri abnormal maka diperlukal
famakologik mmun selalu timbul kembali pemeriksaan penunjang lebih lanjuq ),aitu
s€telah pengobahn dihenti!8n merupakan endoskopi.a
kandidat untuk tindakan bedah.s Pada RGE yang dicurigai telah tedadi
Tindakan bedah yang paling sering dilakukan komplikssi (esofigitis), maka pameriksasr
adalah fundouplikasi. Bagian paling atas dari endoskopi merupakan pilihar pertatrla. Apabila
lambung (daardh firndus) dibuat melingkari ditemuksn esofagitis derajat 1, maka tcrapi yang
bsgiafl bawah dari esofagus. Tonus otot lambung diberikan adalah fase I dan fase 2, sedarykal
diharapkan naotinya dspat mcmbantu pada esofagitis dengan der&jat lebih dari I, Eapi
menguetkan penutupan bagi& ates lambung. yang diberikan adalah fase 1,2,3, dan 4.
Tindakaa bedah ini hanla dilakukan pada Endoskopi ulang dilakukan untuk malihat h6sil
. sebagian kecil kasus, lerutama pada aDak dengan terapi. Apabila derajat esofagitis Muralr8
usia lebih dari 2 lahun detrgan kemungkinan (derqjat I atau tidak ada esofagitis), maka t€t'api
rEsolusi spont4 refluks sangar kecil' posisi dan antagonis H2 atsu PPI dihentikan,
sedangkan prokinetik Gtap dilanjutkan. Apabila

t2l
JURNAL KEDAKTLRAN SYIAH KL,4lt ,'olune I Nonat 2 Ag8hts2008

esofagitis telap lebih dari derajal l, maka perlu regurgitadon: recommendation of a wofing p€ny.
dipertimbangkan intervensi operasi.o Eur J Peniarr 1997;t56:343-57.

Pada RGE dengan gejala kljnis tidak biasa harus


9. Vandenplas Y. Balli D, Cadmnel S, Cucchiara S,
Diponl C, Heyman H. Dielry retuienr for
dilakukan pemeriksaan pH-rnetri. Bila hasil pH- regurgitaiionjecomm.edat;ons liom a working pany.
metri abnormal, diberikan terapi fase 1 dan 2- Acta Pediatr l99E:87:462-8-
Terapi yang tidak memberikan hasil perlu 10. Or€instein SR. Magill HL- B.ook! P, ftickcning of
.dipikirkan adanya RGE dengan komplikasi, infart fe€dirgs for lherapy of gastro€sophogeal refllx.
J Pediatr 1987;l l0(2):181-6.
sehingga tahapan tatalaksana RGE dengan ll. Khoshoo V. Ross c, Brown S. Edell D. Small€r
komplikasi perlu dilaksanakan. Kebenaran volume. Thickened fonnulas in the madaaemmt of
diagnosis RGE perlu dievaluasi kembali bila pH- gastro€sophageal reflux in trivinS infants. J Pediatr
metri menunjukkan hasil normal.a Oastroenterol Nulf 2000;31(5):554-6.
12. Vanderhoof JA, Moran JR, Harris CL, M€ckcl KL,
Orenslein SR, Efr'icacy of a prcthickeBd infsnt
Kesimpulan
formula: a multicenter, double blind, Rendomize4
Refluks gastroesofagus merupakan suatu placebo-.ontrolled parall€l goup rri6l in lo4,infants
keadaan Iisiologis yang sering ditemukan pada wilh symptomatic gastroesophageal reflux Clin
aoalq namun dapat berkembang menjadi Pediatr 2003:42(6):483-95.
patologis sehingga menimbuikan masalah bagi ll. Vand€ ples Y, Sac.e-Smits L.
Srvenl@ hours
continuous esophageal pH monitoring in the newbom:
anak. Tatalaksana RGE pada anak perlu Evalntion oflhe influence ofposition in asymtomatio
dipahami secaB tepat agar penanganan dapat and slmptomatic babies. J gasroeotcml HeperolNurr.
dilakukan sedini mungkin untuk mencegah 1985;4(3);i56-61.
terjadioya komplikasi dikemudian hari. 14. Ka(wink€l J, Brooks J, Keoan ME, Malloy M- Slctp
Pemantauan pH esophagus merupakan prosedur posirion and SIDS; Updlre Fom Oe Ahcricsn
Acade,y of Pcdiaaics. Task Fpr!3 on Infa
diagnostic baku cmas saat ini. Colongan Pos:rioning and SIDS l9q6-1997.
prokinetik merupakan obat yang memberikan 15. Tobin JM, Mccloud P, Cameron DJS. Posturc and
hasil €fektif pada anak dengan RCE. gasto-esophag€al reflux: A
casr for left lat€ral
poshionins. Archicv6 of Dis€as€ in Ctildhood
Daftrr Pustaks \997i76(3);254-8.
16. Vandenplas Y, Lifshitz Ja Orenst€in S, Lifshitz CH,
Shcphe.d RW, Cassaubon PR. Nut itional
1. Jung AD GasEo€sopbageal refluk in infants and management of rcgurgitation in infanB. J Am Coll
ohildftn. Articles. AmeriGn Family Physician Nurr lc98;t7iloE-t6.
200lllE53{O.
I7. Vandflplas Y, He$r B, Salwlorc S, Haus€. B.
2. Orenstcin SR, lzrdnia F, Khan S. caslophagell Pharmacotherapy of gastroesophagcal reflux dis.ase
re{lu(dis€ase. casEophageal reflur disedse in
in childred: focus in sdety. Expcn Oph Drug saf
children. Gastsoebt€rology Clinics 1999;28(24):947-
2002J(4):35s-64.
69.
18. .H€gartrJH, Halvo.sen L, Hazenbcrg BP, No*!k A,
3. Katzka DA, Rustgi AK. Advanced in Amith CL, Thomson AB, e, a/. P.evsnim ofr.hF.
Gr$oeatcrolo$i. Gastroentemlogy.
in rcflu esophaSitis: A palaceto contollcd stlldy of
Gast oesophaaeal reflux disessc ard Ba.rc!'s ranilid'n€ I50 mg bid a'd 300 mg bid. Cs.a J of
csophagus. M€dicel Clinics of North Ame.ica Gaslroe.terol 1997; I I i 83-8.(abstmk)
2000;4(5):14-61.
19. Oilbert RE, Augood C, Maclenn6t1 S. Cisapride
4. Vandenpla! Y, Hegar B, Diagnosis and tsearment of
tr€aunenl for gastrGo€sophag€al r.flukx in childtal
gastro-esophageal l€flux disesse in
infant rnd (Cochrrne review).
ciildr.rl J Gastroenterol ad Hcparol 2000:lt:593- 20. Cohen RC, O'Loughlin. EV, Dlvi&on GP, D.J.
604.
5. HeSai B, Firmsnsyah A, Diag.osis r€fluks
MooE, Laru?ncc DM. Cisapridc i. th. co lol of
symptoms i, infants with g.strocsophageal refluK A
gastoesofagu! pad. anak. Maj K€dok Indon
randomized, doublc-blind, placlbo-controlled fkl. J
1999i49(2\:71-5.
of P€diatr 1999; I 34(3):287-92.
6. Hcgar B, Vandenplas Y. GrstrGesophag€al rcflux in
21. Paterso'n WO. Wsns H, Beck tT. Thc cfert ol
infacy ., gaiEo.nr.rol Heperol 1991 14: l3-9.
7. cisrpnde in paticnts with refluks .soptagitis; an
Orensretur SR. Controversi.s in ped$rric
ambulatory esophageal manomeFy/pH-rD6y study.
Sartro€sophag€al r.flux. J of pcdialr Gastroenterol an
Am J gasEoenterol 1997;2:2?&30.
Nulri I992;14:338,48.
22. Ariamo Ri. Kikkert VA. Mirmiran M, Conrad C,
8. Vandenplas Y, B€lli D. Benhamou P. A crilical
Baldwin RB. Cissapride dec.eas€s gast o€sophageal
.pp.aisal of curfena ,nan€ement practices for infant

122
Sulaidan yt i pehdekatak tatatat"rana rcJtlk

reflllx in prerern in&nls. Pedistrics 24 Aliiet P.Raes M. Brunnei E. CiIis p. Omeprazote in


200 1 ;1 107 (4') t23 4 - 42. inlanrs $iLh ( imeridine-resisranl peDric esophagitis. i
21. Has$l D. Isael D. Shepherd R- Radke V, Dalvag A, Pediak l99E;132j152-4.
Skold. Omeprazoie for rrearnenr ot ckonic erosi\e 25. Zimmenrann AI. walrer JK. Kaiona BG. SoLrev pF,
esophagith in €hilclren: A
multicenter sludv of Leline D. A re\rer. oi omepmzote use i; rhe
emcacy. ,arer). rolerabiJir) and dose re-runeme;rs. J treatnent og acid related disorder in cHldren. Clidcal
of pediaL, 2000; D 7(6):80G7. Therapeutics 200 l; 123(5)!660-75.

123

Anda mungkin juga menyukai