Anda di halaman 1dari 2

Merek dan Indikasi Geografis

Ibnu Arifudin

1510013027

Menurut Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Merek adalah tanda yang dapat
ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam
bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua)
atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang
atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa. Sedangkan indikasi
geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk
yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi
dari kedua faktor tersebut, memberikan reputasi dan kualitas, dan karakteristik terntentu pada
barang dan/atau produk yang dihasilkan.

Lebih lanjut indikasi geografis diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis. Hak atas Indikasi Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara kepada pemegang hak Indikasi Geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas,
dan karakteristik yang menjadi dasar diberikannya pelindungan atas Indikasi Geografis tersebut
masih ada.

Contoh produk dengan indikasi geografis

Produk salak pondoh dari sleman Produk ubi cilembu dari sumedang
Produk Mangga Arumanis dari pemalang Produk Mete Gunung Sewu

Contoh kasus terkait IG di Indonesia adalah merek Beras Pandan Wangi Cianjur. Merek ini
seharusnya merujuk pada beras yang dihasilkan di Cianjur dan dibudidayakan dengan cara atau
metode tertentu. Namun karena belum ada aturan jelas, selama ini banyak produk beras bisa
menggunakan merek Pandan Wangi Cianjur begitu saja.

Sumber:

Undang-Undang No.20 tahun 2016

http://www.dgip.go.id/pengenalan-indikasi-geografis

https://food.detik.com/berita-boga/d-3210735/sertifikasi-indikasi-geografis-sangat-perlu-
untuk-lindungi-produk-lokal-unggulan

Anda mungkin juga menyukai