Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
__________________________________________________________________________________________________________________
Abstrak: Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab berubahnya kondisi fisik lingkungan pada
beberapa kawasan pesisir di pantai Utara Jawa. Perubahan tersebut mengganggu aktivitas
masyarakat yang memanfaatkan potensi pesisir salah satunya sebagai permukiman. Dampak
perubahan iklim seperti banjir rob tinggi dikawasan pesisir memberikan peluang kekumuhan.
Permukiman kumuh bersumber dari ketidakberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kondisi fisik
lingkungan permukimannya sehingga diperlukan adanya upaya meningkatkan power masyarakat
dengan melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan
kualitas permukiman kumuh pada kegiatan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) di
Kelurahan Muarareja Kota Tegal. Metode pendekatan menggunakan penelitian kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil kuesioner. Analisis yang digunakan adalah
analisis kuantitatif deskriptif untuk mendeskripsikan hasil dari perolehan kuesioner dan analisis
deskriftif kualitatif untuk menjelaskan dan mengeneralisasi hasil dari penelitian yang berupa
wawancara. Pengumpulan data penelitian dilakukan berupa purposive sampling.
Hasil dalam penelitian ini berupa bentuk pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan PNPM dalam
upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh. Bentuk tersebut dapat dilihat dari kapasitas
masyarakat yang menggambarkan kebutuhan masyarakat yang mendukung keluaran penelitian
berupa bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pada kegiatan PNPM dalam upaya
meningkatkan kualitas permukiman. Bentuk kegiatan pemberdayaan tersebut terdiri dari proses
pembuatan proposal kegiatan, pelaksanaan kegiatan lingkungan seperti: RTLH (Rehap Rumah Tidak
Layak Huni),pembuatan jalan Paving, pembuatan Talud,dan perpipaan, dan peran masyarakat dalam
pemeliharaan pembangunan.
1
Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas permikiman kumuh, PNPM
Abstract: Climate change has led to the changes in physical environmental conditions in some coastal
areas in the north coast of Java. These changes disrupt the activities of people who use one of them
as potential coastal settlements. Climate change impacts such as high tidal flooding coastal region
provide opportunities untidiness. Slums powerlessness comes from the community to improve the
physical condition of the settlement that required the efforts to improve the public power community
empowerment activities.
The purpose of this study was to determine the form of community empowerment in slum
improvement at PNPM (National Program for Community Empowerment) in the Muarareja sub-district,
Tegal City. Approach using quantitative research methods. Quantitative approach was used to analyze
the results of the questionnaire. The analysis used is descriptive quantitative analysis to describe the
result of the acquisition of the questionnaire and qualitative descriptive analysis to explain and
generalize the results of research in the form of interviews. Data collection was conducted in the form
of purposive sampling study.
1
PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat)
The results in this study a form of community development through PNPM activities in an effort to
improve the quality of the slums. The form can be seen from the capacity of the community that
describes community needs to support the research output in the form of community empowerment
forms performed on PNPM activities in an effort to improve the quality of the housing. Form of
empowerment consists of the process of making proposals, the implementation of environmental
activities such as: RTLH, road paving, creation relatively long bridge worth, and piping, and the role of
the community in the maintenance development.
dan selokan air, air kotor atau buangan air upaya menciptakan organisasi masyarakat
dari kamar mandi, cuci dan dapur yang mampu menciptakan kerjasama
disaluran melalui selokan terbuka atau dengan organisasi eksternal seperti
tertutup dipekarangan rumah ke selokan lembaga PNPM yang mewujudkan kondisi
air dipinggir jalan. (iii) Tempat berdaya yang berkelanjutan bagi
pembuangan sampah disediakan berupa masyarakat yang memiliki keterbatasan
tong atau bak sampah diberi penutup agar dalam mengembangkan swadaya yang
lalat dan binatang tidak dapat masuk, (iv) dimiliki. Faktor-faktor menjadi unsur
Fasilitas penerangan ruangan. Letak penting dalam kegiatan pemberdayaan
rumah yang baik adalah sesuai arah untuk meningkatkan kualitas permukiman.
matahari agar sinar matahari dan binatang Kegiatan PNPM dalam upaya
tidak dapat masuk. pemberdayaan didasari oleh pendekatan
Untuk melakukan peningkatan TRIDAYA dengan memadukan antara
kualitas permukiman dilakukan upaya pembangunan sosial, ekonomi, dan
pemberdayaan sebagai solusi yang tepat lingkungan (SEL). Pendekatan TRIDAYA
bagi masyarakat untuk meningkatkan ini merupakan aktualisasi dari prinsip-
kapasitasnya yang tidak lepas dari sosial prinsip pembangunan berkelanjutan
dan ekonomi masyarakat. Pemberdayaan (sustainable development) sebagai upaya
menurut (astuti,dkk:2006:15) adalah peningkatan indeks pembangunan
sebagai upaya untuk mengembangkan manusia (IPM). Untuk mencapai
kemampuan, mengeksplorasi sumberdaya pembangunan permukiman yang
lokal,dan memperluas peran masyarakat berkelanjutan ditempuh tiga jalur sebagai
menjadi aktor utama dalam berikut; (i) Orientasi pada perubahan
pembangunan. Sedangkan pendapat prilaku (attitude); (ii) Orientasi pada
lainnya seperti yang dipaparkan pengelolaan masyarakat sendiri (self
(Suharto,2005 dalam Adiyoso, 2009:23) community management); (iii) Orientasi
pemberdayaan berhubungan dengan pada inovasi dan kreativitas masyarakat
kemampuan manusia, khususnya mereka (entrepreneurship).
yang tersisih dan tak berdaya supaya Kegiatan pemberdayaan yang
mendapat kekuatan untuk memenuhi dilakukan oleh PNPM Mandiri Perkotaan
kebutuhan hidup dasar, mengakses terdiri dari 3 kegiatan, yaitu kegiatan
sumberdaya produktif, dan berpartisipasi komponen lingkungan yakni mengatasi
dalam proses pengambilan keputusan. permasalahan sarana dan prasarana,
Dari definisi diatas terdapat faktor perumahan dan permukiman baik
penting dalam pemberdayaan yaitu kepentingan masyarakat umum dan atau
kapasitas masyarakat (individu dan kepentingan warga miskin (rumah kumuh,
kelompok) dan organisasi pendukung. dll), kemudian komonen sosial berupa
Kapasitas masyarakat menurut (Balint, pelatihan-pelatian yang bersifat sosial, dan
2006, p.140), mengacu pada tingkat yang terakhir adalah komponen ekonomi
kompetensi, kemampuan dan untuk kegiatan pengembangan modal
keterampilan yang diperlukan untuk ekonomi keluarga (DPU dalam PNPM,
mengatur dan mencapai tujuan yang (2010). Untuk tahapan proses kegiatan
relevan. Dari definisi tersebut dapat pemberdayaan dilakukan dengan 3
dirumuskan bahwa kapasitas individu tahapan proses: (i) Tahap persiapan
masyarakat dapat dilihat dari seberapa pembangunan; (ii) Tahap Pembangunan;
besar kemampuan (skill) yang dimiliki dan (iii) Tahap Perawatan dan Pemeliharaan.
bagaimana upaya mengatasi
permasalahan permukiman (problem ANALISIS
solving) untuk mencapai tujuan perbaikan Studi analisis dalam penelitian ini
kualitas permukiman. Untuk kapasitas dari membahas analisis mengenai
kelompok masyarakat dapat dilihat dari pemberdayaan masyarakat dalam
kerelaan/kesediaan untuk bekerjasama, peningkatan kualitas permukiman pada
membentuk kelompok swadaya salah satu kegiatan PNPM di Kelurahan Muarareja,
segi fisik rumah dan sarana prasarana masyarakat adalah pelaku kegiatan yang
yang semakin buruk akibat dampak banjir berkontribusi pada kegiatan PNPM-MP
rob. (Program Nasional Pemberdayaan
Identifikasi Aspek Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan). Program
di Kelurahan Muarareja: Keterbatasan dari kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan
kapasitas masyarakat dalam peningkatan terfokus pada kebutuhan masyarakat
kualitas permukiman menunjukkan pada suatu kawasan tertentu. Seperti di
kondisi ketidakberdayaan masyarakat, Kelurahan Muarareja dengan karakteristik
sehingga dibutuhkan peran organisasi masyarakat yang tergolong
seperti lembaga PNPM yang berperan berpenghasilan rendah dan dari fisik
sebagai (social work) yang menjadi lingkungan tergolong kumuh karena
fasilitator dalam kegiatan pemberdayaan berada pada kawasan pesisir yang rawan
masyarakat. Seperti pernyataan (Suharto, akan banjir rob. Kondisi tersebut menjadi
2005: 95) dalam (Adiyoso, 2009: 25) salah satu tujuan dari kegiatan PNPM-MP
pembangunan sosial oleh individu untuk mengurangi angka kemiskinan
mengacu pada keterlibatan seorang dengan cara membangun kemandirian
tenaga ahli dalam masyarakat untuk masyarakat dengan upaya
membantu masyarakat, sebagai social pemberdayaan yang berkelanjutan.
work atau pekerja sosial. Selain itu, Berikut adalah kapasitas individu
menurut (Ife 200;Suharto 2005; Taylor masyarakat yang menunjukan kebutuhan
2003) dalam (Adiyoso, 2009: 25) peran masyarakat dalam upaya pemberdayaan,
pekerja sosial sangat penting dalam berikut adalah aspek pemberdayaan
pemberdayaan karena peran mereka masyarakat yang dilihat dari kapasitas
sebagai: fasilitator, broker, mediator, masyarakat dan organisasi (PNPM)
advocator, dan protector. Dalam antara lain dapat dilihat pada Tabel III.1
penelitian ini yang berperan sebagai sebagai berikut.
fasilitator dalam kegiatan pemberdayaan
TABEL 1
KAPASITAS INDIVIDU DALAM PEMBERDAYAAN
Kapasitas Individu Peningkatan Kualitas Bentuk Peningkatan Kualitas
Permukiman Kegiatan Permukiman
PNPM
Skill: (memperbaiki Keberadaan Kelurahan Aspek 15 dari 67 responden
jala ikan, pembuatan Muarareja pada Lingkungan: (22,39%) mendapat
ikan asin/kering, kawasan pesisir Rumah: bantuan RTLH. Dimana
pembuatan kerupuk berpengaruh pada mata RTLH individu masyarakat yang
ikan, terasi, rajungan, pencaharian yaitu (Rehap mendapat bantuan
ternak itik, bengkel), berupa kegiatan Rumah maupun masyarakat lain
lain-lain yang tidak nelayan dan tambak Tidak Layak termotivasi untuk
mendominasi. yang berimplikasi pada Huni) bagi meningkatkan kualitas
Problem solving: skill yang dimiliki masyarakat permukimannya.
Rumah: (peninggian masyarakat. Upaya yag tidak Untuk prasarana,
lantai rumah, masyarakat memiliki masyarakat sangat
peninggian halaman memanfaatkan skill daya. berperan serta dalam
rumah, pemasangan yang dimiliki merupakan Prasarana: Pembentukan KSM
talud pribadi, kemampuan dalam pembuatan (Kelompok Swadaya
perbaikan dinding dan memperbaiki taraf hidup Talud, Masyarakat) yang
atap). yang bertujuan untuk perbaikan membantu memperlancar
Prasarana: materil: meningkatkan kualitas jalan (paving pembangunan prasarana
swadaya makanan permukiman secara blok), dan umum dimana 86,57%
dan minuman individu. Upaya perpipaan. masyarakat mendapat
(56,72%), tenaga masyarakat manfaat dari
(34,32%), dan pikiran memperbaiki kondisi pembangunan tersebut.
(8,96%). rumah sekitar (34,33%)
Perbaikan
Pembuatan rumah oleh
talud pribadi masyarakat
Pembuatan Perbaikan
Talud jalan paving
Umum oleh blok oleh
PNPM PNPM
Perbaikan Pembuatan
jalan oleh sumur bor
kelompok oleh PNPM
masyarakat