Anda di halaman 1dari 1

INTERPRETAS KOMPOSISI BUTIR SUNGAI PROGO

Pada percobaan komposisi butir ini, dimana dilakukan prndataan kandungan mineral berat dan
mineral ringan dengan pemisahan larutan bromopol. Dari data tersebut, pada prngeplotan tabel
dickinson didapati hasil yang beragam, mulai dari mineral yang mengandung besi atau mafic
dan mineral felsic ringan.

Dari data analisis provenance atau jauhnya pengendapan, didapati mineral mineral ringan
seperti kuarsa, litik, dan feldspar. Lalu pada mineral berat didapati mahnetit ilmenite, hematite,
pirit dll. Dari data tersebut masih didapati mineral mineral yang memiliki resistensi rendah
seperti plagioklas. Hal ini menunjukan bahwa prngrndapan belum terjadi terlalu jauh, karena
mineral mineral yg kurang resisten pasti akan tererosi oleh jarak yang jauh. Hal ini cocok dengan
letak STA 4 yang terletak pada hulu tengah sungai Progo

Lalu juga dapat dilakukan interpretasi ptovenance berdasarkan keterdapatan mineral beratnya,
dimana tersapat magnetit dan hematite yang berasal dari gunung yang bersifat intrusif-plutonik.
Pada pengeplotan tabel dickinson didapati provenance dissected arc yang berarti material dari
gunung berapi yang sudah mati. Hal ini masuk akal mengingat sungai progo melewati
geomorfologi gunung yang sudah mati pada formasi formasi yang terletak pada pegunungan di
kulonprogo yang sudah tererosi berat, sehingga material materialnya berasal dari magma yamg
dilewati oleh sungai progo sekarang. Namun walaupun begitu masih ditemukan material
material yang berasal dari gunung api aktif yaitu gunung merapi, sindoro dan sumbing,
mengingat sungai progo juga melewati gunung gunung yang masih aktif tersebut.

Anda mungkin juga menyukai