Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN ABAD 21

Laura Mustika, Muthia Okta Violina, Rahmah Sr

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Jambi

2019

lauramustika566@gmail.com, muthiaoktaviolina2017@gmail.com, rahmahsr07@gmail.com

Abstrak

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam
bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21 kemajuan teknologi tersebut
telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali dibidang pendidikan. Guru dan siswa,
dosen dan mahasiswa, pendidik dan peserta didik dituntut memiliki kemampuan belajar
mengajar di abad 21 ini. Sejumlah tantangan dan peluang harus dihadapi siswa dan guru agar
dapat bertahan dalam abad pengetahuan di era informasi ini.

Kata kunci : pendidikan; kemajuan teknologi

I.PENDAHULUAN

Abad 21 merupakan abad pengetahuan, abad dimana informasi banyak tersebar dan
teknologi berkembang. Karakteristik abad 21 ditandai dengan semakin bertautnya dunia ilmu
pengetahuan, sehingga sinergi diantaranya menjadi semakin cepat. Dalam konteks pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan, telah terbukti dengan semakin
menyempit dan meleburnya faktor “ruang dan waktu” yang selama ini menjadi aspek penentu
kecepatan dan keberhasilan ilmu pengetahuan oleh umat manusia (BSNP, 2010). Abad 21 juga
ditandai dengan banyaknya (1) informasi yang tersedia dimana saja dan dapat diakses kapan
saja; (2) komputasi yang semakin cepat; (3) otomasi yang menggantikan pekerjaan-pekerjaan
rutin; dan (4) komunikasi yang dapat dilakukan dari mana saja dan kemana saja (Litbang
Kemdikbud, 2013).

Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu


masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan
setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari
sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan
berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya.
II.PEMBAHASAAN

A. TANTANGAN-TANTANGAN DALAM ABAD 21

1. Ketegangan antara global dengan lokal: Orang secara berangsur-angsur perlu


menjadi warga negara dunia tanpa tercabutnya akar-akar budaya mereka dan karenanya
turut serta berperan aktif sebagai bagian dalam kehidupan mereka berbangsa dan
bermasyarakat di tempat mereka tinggal.

2. Ketegangan antara universal dengan individual: kebudayaan pasti menjadi bersifat


global, tetapi hanya bersifat sebagian-sebagian. Kita tidak dapat mengabaikan harapan-
harapan yang dijanjikan oleh proses globalisasi dan juga resiko-resikonya, serta tak
sedikitpun melupakan sifat unik manusia sebagai individu; dengan demikian resiko
mereka, mereka harus memilih masa depan mereka sendiri dan berhasil mencapai
sepenuhnya kemampuan mereka dalam khazanah kekayaan tradisi-tradisi budaya mereka
yang terawat dengan baik dan budaya mereka sendiri dapat terancam oleh perkembangan
mutakhir apabila tidak mereka sendiri yang merawatnya.

3. Ketegangan antara tradisi dengan kemodernan:

4. Ketegangan antara pertumbuhan jangka panjang dengan jangka pendek:

5. Ketegangan antara perlunya kompetisi dengan kesamaan kesempatan:

6. Ketegangan antara perluasan pengretahuan yang berlimpah ruah dengan


kemampuan manusia untuk mencernanya:

7. Akhirnya, faktor abadi lainnya adalah ketegangan antara spritual dengan material:

B. VISI DALAM MENGHADAPI ABAD 21

1. Dari Masyarakat Lokal Menuju Kepada Sebuah Masyarakat Dunia

a. Saling ketergantungan didunia dan globalisasi merupakan kekuatan - kekuatan


dalam kehidupan dewasa ini.

b. Bahaya utama adalah sekelompok minoritas orang yang dapat menemukan cara
yang berhasil tentang dunia baru yang akan datang dengan mayoritas orang yang
merasa bahwa mereka berada didalam kekuasaan peristiwa-peristiwa yang terjadi
sekarang, tidak berbicara tentang masa depan masyarakat, yang berkenaan dengan
bahaya-bahaya yang menyebabkan suatu kemunduran demokrasi dan
pemberontakan yang tersebar luas.
c. Kita harus terbimbing oleh tujuan yang bercita-cita mengendalikan dunia yang
terarah pada saling pengertian yang lebih besar, suatu rasa tanggung yang lebih
besar dan solidaritas yang lebih besar, melalui penerimaan perbedaan-perbedaan
spiritual dan kultural kita.

2. Dari Kohesi Sosial Menuju Partisipasi Demokrasi

3. Dari Pertumbuhan Ekonomi Menuju Perkembangan Manusia

C. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN

1. Empat Pilar Belajar

Pendidikan seumur hidup didasarkan pada empat pilar belajar yaitu :

- belajar untuk mengetahui

- belajar untuk berbuat

- belajar untuk hidup bersama

- belajar untuk menjadi dirinya sendiri

2. Pendidikan Seumur Hidup

a. Konsep belajar seumur hidupadalah kunci yang memberikan jalan bagi perbedaan
tradisional anatara pendidikan awal dengan pendidikan berkelanjuitan

b. Dalam pengibaratan yang baru, pendidikan berkelanjutan dipandang sebagai yang


berlangsung jauh keluar dari apa yang tidak dipraktikkan, terutama di negara-
negara berkembang, yaitu upgrading dengan pelatihan ulang dan konversi atau
kursus promosi untuk orang-orang dewasa.

c. Secara singkat belajar seumur hidup harus memberikan kemampuan bagi semuanya
dengan penyediaan kesempatan bagi masyarakat.

D. ARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

1. Pendidikan Dasar sampai Universitas

Suatu masyarakat yang tepat untuk semua negara meskipun dari berbagai bentuk dan
dengan tipe-tipe isi pendidikan yang berbeda-beda – penguatan pendidikan dasar yaitu
penekanan pada pendidikan dasar dalam program-program pendidikan dasarnya. Yakni
membaca, menulis, berhitung, tetapi juga kemampuan untuk mengekspresikan dirinya dalam
suatu bahasa yang memberi dirinya kemampuan berdialog dan memahami.

Pendidikan menengah harus dikaji ulang dalam hubungan belajar seumur hidup. Prinsip
kuncinya adalah menyusun suatu saluran-saluran yang beraneka ragam bagi individu untuk
bersekolah, tanpa pernah menutup pintu bagi kemungkinan untuk kembali lagi masuk kedalam
sistem pendidikan sekolah.

Universitas hendaknya menjadi pusat ditingkat yang lebih tinggi dari sistem pendidikan,
yang mempunyai 4 fungsi pokok yaitu:

1. Mempersiapkan mahasiswa untuk riset dan mengajar

2. menyediakan program-program pelatihan khusus tingkat tinggi yang


disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi dan sosial

3. Terbuka bagi semuanya, untuk memenuhi banyak aspek dari pendidikan


seumur hidup dalam arti yang paling luas

4. Kerjasama Internasional

2. Guru-guru dalam upaya mencari cakrawala baru

Guru berkenaan pula dengan mewajibkan untuk meningkatkan pengetahuan dan


ketrampilan. Kehidupan profesional mereka hendaknya tersusun sedemikian rupa sehingga
mengakomodasi kesempatan, atau bahkan kewajiban, bagi mereka untuk lebih ahli dalam seni
mereka dan memberikan manfaat dari tahap–tahap pengalaman dari berbagai kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya.

Meskipun mengajar pada dasarnya adalah kegiata perseorangan, dalam arti bahwa setiap
guru diharuskan dengan tanggung jawab dan tugas-tugas profesional sendiri-sendiri, kerja tim
adalah penting, terutama pada tingkat pendidikan menengah agar meningkatkan kualitas
pendidikan dan menyesuaikan lebih dekat pada karakteristik-karakteristik khusus dan kelas-kelas
atau kelompok-kelompok murid.

3. Pilihan-pilihan bagi pendidik: faktor politik

Pemilihan sebuah tipe pendidikan berarti pemilihan suatu tipe masyarakat. Komisi
menganjurkan pelaksanaan pengukuran untuk melibatkan macam-macam orang dan lembaga-
lembaga yang aktif dimasyarakat yang berkenaan dengan pengambilan keputusan pendidikan:
Desentralisasi administratif dan otonomi pembangunan pendidikan adalah kondusif dalam
sebagian besar kasus, hal itu meyakinkan bagi pengembangan dan generalisasi pembaharuan.
Kemajuan informasi baru dan teknologi hendaknya meningkatkan penilaian umum yang
membuka jalan untuk pengetahuan di dunia tentang masa yang akan datang, komisi memberikan
rekomendasi:

a. Keragaman dan peningkatan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan


teknologi-teknologi baru

b. Penggunaan yang lebih besar teknologi-teknologi tersebut dalam pendidikan orang


dewasa terutama dalam latihan in-service guru-guru.

c. Penguatan sarana-prasarana negara berkembang dan kemajuan-kemajuan dalam


bidang ini dan desiminasi teknologi-teknologi dalam keseluruhan masyarakat.

d. Meluncurkan program-program untuk desiminasi teknologi-teknologi baru dibawah


payung UNESCO.

4. Kerjasama internasional pendidikan: Perkampungan secara global

Pada tingkat kerjasama Internasional suatu kebijakan tentang peningkatan pendidikan


para gadis dan para perempuan hendaknya diupayakan berdasarkan semangat konferensi Beijing.

Tukar menukar yang menguntungkan hendaknya digalakkan agar menutup kerugian


akibat yang merugikan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan penyesuaian dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan pengurangan devisa defisit domestik dan luar negeri tentang pengeluaran
pendidikan.

Sistem pendidikan hendaknya dibantu untuk memperoleh kekuatan dengan jalan


menggalakkan aliansi-aliansi kerjasama antar mentri pada tingkat regional dan antar-negara
dalam menghadapi masalah-masalah yang sama.

Dipandang dari sudut masa depan, suatu pengamatan UNESCO hendaknya dibentuk
untuk melihat teknologi baru, evolusi perkembangannya dan pengaruh masa depannya, tidak
hanya untuk sistem-sistem pendidikannyan tetapi juga untuk masyarakat.

Kerjasama intelektual dalam pendidikan hendaknya digalakkan dengan melalui perantara


UNESCO seperti: jabatan-jabatan guru besar UNESCO, sekolah-sekolah yang dipersatukan
dalam kerjasama, penyebaran yang tepat tentang pengetahuan antar negara, desiminasi
teknologi-teknologi dan pertukaran-pertukaran siswa guru dan peneliti.
E. IMPLIKASI BAGI PENDIDIKAN INDONESIA

1. Landasan Futuralistik

Indonesia sebagai anggota PBB sudah sepantasnya apabila hasil komisi Internasional
tentang pendidikan menjadi bahan kajian utama dalam rangka pembangunan Indonesia yang
disebut sebagai salah satu landasan futuralistik.

2. Tujuan Pengkajian

Menangkap situasi Internasional dan mengkaji visi dan prinsip-prinsip pendidikan untuk
menilainya secara cermat dan mengadopsinya hal-hal yang dapat dilaksanakan dalam
pembangunan pendidikan Indonesia.

3. Bentuk Sifat Pengkajian

a. Pengkajian kebijaksanaan pendidikan

b. Pengkajian yang bersifat menemukan alternatif-alternatif untuk meningkatkan


implementasi pendidikan nasional yang berstandart internasional dan
menguatkannya hubungan internasional yang dapat menguntungkan peningkatan
mutu pendidikan.

c. Pengkajian merupakan upaya pemaduan cita-cita internasional dengan cita-cita dan


kondisi nasional.

III. PENUTUP

Untuk menghadapi pembelajaran di abad 21, setiap orang harus memiliki keterampilan
berpikir kritis, pengetahuan dan kemampuan literasi digital, literasi informasi, literasi media dan
menguasai teknologi informasi dan komunikasi (Frydenberg & Andone, 2011). sejumlah
penelitan tentang pemanfaatan teknologi informasi yang mendukung pembelajaran abad 21 telah
dilakukan di berbagai negara. Diantaranya yaitu, teknologi web 2.0 cocok untuk memenuhi
sebagian tuntutan yang muncul dari masyarakat pembelajar di abad 21 (Yengin, 2014).
Kemudian di Portugal, program aplikasi Scratch berhasil memotivasi siswa sekolah dasar kelas 5
dan 6 dan meningkatkan proses belajarnya. Selain itu juga, program aplikasi Scratch berhasil
meningkatkan konsentrasi, kreativitas dan kolaborasi siswa (Pinto & Escudeiro, 2014).

Bentuk-bentuk pemanfataan teknologi informasi lainnya yang berkontribusi dalam


menyiapkan pembelajaran abad 21 adalah pemanfaatan MOOCs (Goto, Batchelor, &
Lautenbach, 2015), pembelajaran berbasis video game (Nino & Evans, 2015), pemanfaatan e-
learning baik itu menggunakan LMS (learning management system) atau aplikasi pembelajaran
lainnya (Tamimudin H, 2013), dan pemanfaatan mobile learning sebagai media pembelajaran
dalam 5 komptensi inti pembelajaran abad 21 (Lai & Hwang, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

BSNP. (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI.

Mardiatmaja, B.S. 1984. Tantangan Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Litbang Kemdikbud. (2013). Kurikulum 2013: Pergeseran Paradigma Belajar Abad-21.


Retrieved September 29, 2015, from http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/index-berita-
kurikulum/243-kurikulum-2013-pergeseran-paradigma-belajar-abad-21

Anda mungkin juga menyukai