Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PERIODE KLASIK SEJARAH ISLAM”

Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Fase Ekspansi, Integrasi (650-1000),
yang terbagi atsa sub Khilaf Rasyidah, Khilafa Bani Umayyah, Khilafah Bani Abbas. Fase
Disintegrasi (1000-1250), Dinasti-Dinasti yang Memerdekakan Diri dari Baghdad, Perebutan
Kekuasaan di Pusat Pemerintahan, Perang Salib, Sebab-Sebab Kemunduran Pemerintah Bani
Abbas

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Raha, Mei 2018


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Islam pada Periode Klasik..........................................................................2

B. Tokoh-Tokoh yang Berprestasi dalam Perkembangan Islam pada Periode Klasik............6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................................8

B. Saran....................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW telah membawa bangsa
Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa
lain, menjadi bangsa yang maju. Ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia,
membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah
manusia hingga saat ini. Bahkan kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari
peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. H.A.R. Gibb dalam bunkunya
Whitter Islam menyatahkan, “Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia
adalah sebuah peradaban yang sempurna”.
Sejarah peradaban Islam dibagi menjadi 3 periode klasik, pertengahan dan
modern. Pada periode klasik kebudayaan dan peradaban Islam identic dengan
kebudayaan dan peradaban Arab sejalan dengan dominasi bangsa Arab dalam
pemerintahan dan bahasa. Pada periode berikutnya, mulai terjadi perubahan-perubahan
signifikan dengan muncul dan berkembangnya beberapa pradaban Islam. Sampai saat
ini, tercatat empat kawasan pengaruh kebudayaan Persia, kawasan pengaruh
kebudayaan Turki dan kawasan pengaruh kebudayaan India-Islam yang selalu menjadi
objek kajian ke-Islaman kontemporer.

B. Rumusan Masalah
1. Bagimana perkembangan Islam pada periode klasik?
2. Siapakah tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan Islam pada periode
klasik?
C. Tujuan
1. Megetahui perkembangan Islam pada periode klasik
2. Mengetahui tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkmbangan Islam pada periode
klasik
BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Islam pada Periode Klasik


Perkembangan pada Islam periode klasik dibagi menjadi dua masa yaitu :

1. Masa kemajuan Islam I (650-1000)

Merupakan masa perluasan, integrasi dan keemasan Islam , merentang dari


sejak kelahiran Nabi Muhammad SAW sampai dihanguskannya Baghdad oleh
Hulagu Khan. Masa ini mencakup Masa Nabi Muhammad SAW, masa Khulafaur
Rasyidin, Masa Dinasti Umayah Timur atau Umayah Damaskus, masa Dinasti
Abasiyah.

2. Masa disintegdrasi (1000-1250)

Dalam makalah ini akan kami bahas peristiwa-peristiwa penting sejak mulai
masa nabi Muhammad SAW sampai masa Dinasti Abasiyah sebagai berikut :

a. Masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin

Pada waktu islam diturunkan, bangsa Arab dikenal dengan sebutan


kaum jahili. Kaum Quraisy Mekkah sebagai bangsawan di kalangan bangsa
arab hanya memiliki 17 orang yang pandai baca tulis. Suku Aus dan Khazraj
(penduduk yatsrib madinah) hanya memiliki 11 orang yang pandai membaca.
Hal ini menyebabkan bangsa Arab sedikit sekali mengenal ilmu pengetahuan
dan kepandaian lain.

Dalam masalah ilmu pengetahuan, perhatian Rasulullah Muhammad


SAW au memberi contoh revolusioner bagaimana seharusnya
mengembangkan ilmu. Hal-hal yang men jadi landasan Rasulullah SAW
mengembangkan ilmu :

 Wahyu pertama yang diterima rasul adalah Iqra’


 Bangsa arab adalah bangsa yang kuat hafalannya
 Nabi membuat tradisi baru yaitu mencatat dan menuli
 Al-Qur’an merupakan sumber inti ilmu pengetahuan.
Berdasarkan landasan tersebut itu, Rasulullah SAW mulai
membangun jiwa ummat Islam. Rasul membimbing sahabat-sahabat untuk
beriman dan berilmu. Mula-mula rumah Rasulullah SAW sendiri yang
digunakan sebagai tempat pertemuan kemudian rasul membuat satu tempat
pertemuan di rumah sahabat arqam bin Abil Arqam, di luar kota Mekah.
Tempat itu terkenal dengan nama Dar al arqam. di situlah lembaga pendidikan
pertama yang didirikan Rasulullah SAW. di tempat itu pulalah, konon Rasul
menyuruh sahabat untuk membuat huruf. Dalam satu riwayat, sahabat Ali bin
thalib disuruh membuat huruf dengan mengambil contoh dari huruf bangsa
Himyar. mulai usaha itu umat islam sudah mengarah kepada kepandaian tulis
baca.

Dengan bimbingan nabi dan pengaruh Al-Qur’an telah lahir orang-orang


pandai. Sahabat dekat Nabi banyak menjadi terkenal karena kemampuannya
Umar bin Khaththab, Ali bin Thalib, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud, Ibnu
Umar, Ibnu Abbas. Umar bin Khaththab mempunyai keahlian menentukan
hukum, sangat jenius dalam menata lembaga pemerintahan, cerdik dalam
mengatur negara. sedangkan Ali bin Abi Thalib mempunyai keahlian dalam
bidang hukum. sepeninggal Rasulullah kepemimpinan islam dilanjutkan oleh
khulafaur rasyidin. di antara khulafaur rasyidin yang membangun peradaban
islam adalah Umar bin Khaththab, beliau melakukan ijtihad dalam
menghadapi masalah-masalah baru yang belum pernah ada pada masa
Rasulullah antara lain :

 Menetapkan hukum tentang masalah-masalah yang baru, seperti dalam


menetapkan ghanimah, masalah potong tangan pencuri, mengawini ahli kitab,
cerai tiga kaliyang diucapkan sekaligus, muallaf qulubuhum, dll.
 Memperbarui organisasi negara, seperti disusunnya organisasi politik
(al-khilafat, al-wizarat, al-kitabat), administrasi negara (departemen-
departemen),

b. Daulah Umayah

Dengan meninggalnya khalifah Ali bin Abi Thalib, maka bentuk


pemerintahan kekhalifahan telah berakhirlah dan islam mengalami perubahaan
dengan dilanjutkan bentuk pemerintahan dinasti kerajaan yaitu dinasti bani
umayyah dan bani abbasiyah.

Dinasti umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb
bin Umayyah. Muawiyah dapat mendirikan kekuasaannya bukan atas dasar
demokrasi yang berdasarkan atas hasil pilihan umat islam .Berdirinya dinasti
umayyah bukan juga hasil dari musyawarah , jabatan raja menjadi pusaka
yang diwariskan secara turun menurun yaitu sistem monarkhi.
Dinasti umayyah berdiri selama 90 tahun (40-132H/661-750M) dengan
Damaskus sebagai pusat pemerintahannya.pada dinasti ini banyak kemajuan
,perkembangan dan perluasan daerah yang dicapai terlebih pada masa
pemerintahan khalifah Walid bin Abdul Malik (86-96H/ 705-715M).Pada
masa awal pemerintahann muawiyah bin Abi Sufyan ada usaha perluasan
wilayah kekuasaan ke berbagai wilayah seperti ke india dengan mengutus
muhalllab bin Abu Sufrah dan usaha perluasan ke barat ke darah Bizantium di
bawah pimpinan Yazid bin Muawiyah selain itu juga diadakan peluasan
wilayah Afrika Utara.

Dalam upaya perluasan daerah kekuasaan islam pada masa Muawiyah


beliau selalu mengerahkan segala kekuatan yang dimilkinya untuk merebut
pusat-pusat kekuasaan diluar jazirah Arabia di antaranya upaya untuk
menguasai kota Konstantinovel. Paling tidak ada 3 hal yang menyebabkan
Muawiyah bin Abi Sufyan terus berusaha merebut Bizantium:

 Bizantium merupakan basis kekuatan agama Kristen ortodoks yang


pengaruhnya dapat membahayakan islam
 Orang-orang Bizantium sering mengadakan pemberontakan ke daerah islam
 Bizantium termasuk wilayah yang mempunyai kekayaan melimpah

Meskipun keadaan dalam negeri dapat diatasi pada beberapa periode


akan tetapi pada masa–masa tertentu sering kali dapat membahayakan keadaan
pemerintahan itu sendiri.ketika pemerintahan berada di tangan Khalifah Abdul
Malik bin Marwan (6586H/685-705M) keadaan dalam negeri boleh di bilang
teratasi dengan keadaan seperti itu, kemajuan peradaban dapat dicapai
terutama dalam politik kekuasaan.

Khalifah Walid bin abdul malik berusaha memperluas daerahnya


menuju Afrika utara yaitu Magrib Al-aqsha dan Andalusia .Dengan keinginan
yang kuat dan keberanian, Musa bin Nusair dapat menguasai wilayah tersebut
sehingga ia diangkat sebagai gubernur untuk wilayah Afrika utara.

Ketika ia menjabat sebagai gubernur afrika utara ia dapat menaklukan


beberapa suku yang terus mengadakan pemberontakan di daerahnya itu.
Sehingga dengan demikian ia leluasa memperluas wilayah kekuasaan islam
ke daerah lainnya di seberang lautan. Untuk tugas itu Musa bin nusair
mengutus Tharif bin Malik mengintai keadaan Andalusia di bantu oleh Julian.
Keberhasilan ekspedisi awal ini, membuka peluang bagi musa bin nusair
melakukan langkah berikutnya dengan mengirim Thariq bin Ziyad
menyeberangi lautan guna merebut daerah Andalusia .Tepat pada tahun 711
M ,Thariq mendarat di sebuat selat yang kini selat tersebut diberi nama yakni
Selat Jabal Thariq atau Selat Gibraltar. Keberhasilan Thariq memasuki
wilayah Andalusia membuat perjalan baru bagi kekuasan islam.

Dimasa itu ilmu dan kebudayaan islam berkembang dengan baik di antaranya
kebudayaan (seni sastra, seni rupa, seni suara, seni bangunan,seni ukir dan
sebagainya), dan bidang ilmu ( ilmu kedokteran, ilmu filsafat, astronomi, ilmu
bumi dan lainnya).

Dalam sejarahnya, perjalan dinasti Umayyah mengalami kemunduran pada


masa pemerintahan Walid bin Yazid (125-126 H / 743-744 M) bahkan
akhirnya kekuasaan Bani umayyah mengalami kehancuran ketika diserang
oleh gerakan Bani abbasiyah pada tahun 132H/ 750 M

c. Daulah Abbasiyah

Daulah bani Abbas adalah sebuah negara yang melanjutkan kekuasaan daulat
bani Umayyah. Dinamakan daulat Bani Abbas karena para pendiri dan penguasa
dinasti ini adalah keturunan al Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Pendiri
dinasti ini adalah Abdullah al Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al
Abbas. Kekuasaan berlangsung dalam waktu rantang yang panjang, dari tahun
132 – 656 H/ 750-1258 M.

Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan


biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode :

 Periode pertama ( 132 H/750 M – 232 H/847 M ), disebut periode pengaruh Persia
pertama.
 Periode kedua ( 232 H/847 M – 334 H/945 M ), disebut masa pengaruh Turki
pertama.
 Periode ketiga ( 334 H/945 M- 447 H- 1055 M ), masa kekuasaa dinasti Buwaih
dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh
Persia kedua.
 Periode keempat ( 447 H/1055 M- 590 H/1194 M ), masa kekuasaan dinasti Bani
Seljuk dalam pemerintahan khalifah abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa
pengaruh Turki kedua.
 Periode kelima ( 590 H/1194 M- 656 H/1258 M ), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.

Pada periode pertama, pemerintahan bani abbas mencapai masa keemasannya.


Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat
kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran, masyarakat
mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi
perkembangan filsafat dan imu pengetahuan dalam Islam. Namun, setelah periode
ini berakhir, pemerintahan bani Abbas mulai menurun dalan bidang politik,
meskipn filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang.

Masa pemerintahan Abu Al Abbas, pendiri dinasti ini, sangat singkat, yaitu
dari tahun 750-754 M. Karena itu pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah
adalah Abu Ja’far Al Mansur ( 754-775 M). Puncak keemasan dari dinasti ini
berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu Al Mahdi ( 775-785 M), Al Hadi (
775- 786 M), Harun Al rasyid ( 786-809 M ), Al Ma’mun ( 813- 833 M), Al
Mu’tashim ( 833-842 M ), Al Wasiq ( 842-847 M ), dan Al Mutawakkil ( 847-861
M ).

B. Tokoh – Tokoh yang Berprestasi dalam Perkembangan Islam pada Periode Klasik

1. Al-Kindi
Lahir dikufan tahun 801 M. Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak
bin Sabbah bin Imron bin Ismail bin Muhammad bin Al-Asy’as bin Qais al-Kindi.
Al-Kindi dikenal sebagai filsuf muslim pertama. Karena dia adalah orang Islam
pertama yang mendalami ilmu-ilmu filsafat. Selain menterjemahkan al-Kindi juga
menyimpulkan karya-karya filsafat hetenisme. Ia dikenal sebagai pemikir muslim
pertama yang menyelaraskan filsafat dan agama. Karya al-Kindi kurang lebih
berjumlah 270 buah. Kebanyakan berupa risalah-risalah pendek dan banyak yang
sudah tidak ditemukan lagi.

2. Al-Farabi
Lahir di Farab pada tahun 870 M. Nama lengkapnya Muhammad bin
Muhammad bin Thurkan bin Uzlag al-Farabi. Dia terkenal dengan julukan Al-
Mu’allim Al-Tsani (Guru kedua). Dua karya yang termashur adlah Al-jam;u Baina
Ra’yi Al-Hakimaini dan Uyun Al-Masail. Al-Farabi menguasai hampir 10 bahasa
dan mampu menguasai berbagai cabang keilmuan.

3. Al-Razi
Al-Razi adalah seorang dokter dan filosof besar pada zamannya. Ia lahir di
Ray tahun 865 M. Ia pernah menulis dalam setahun lebih dari 20.000 lembar
kertas. Karya al-Razi mencapai 232 buku atau risalah karya tulisnya terbesar
adalah al-Hawi, sebuah ensiklopedia kedokteran yang berjumlah 20 jilid, buk ini
mengandung ilmu kedokteran Yunani.

4. Ibnu Sina
Nama asli Abu al Hussain bin Abdullah lahir dikota Afsyanah Bukhara
tahun 980 M. Profesinya dibidang kedokteran dimulai usia 17 tahun, ketika ia
berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansyur, salah seorang penguasa dinasti
Samaniyah. Pada masa dinasti Hamdani ia dua kali menjadi menteri. Di bidang
filsafat ia digelari asy-Syaikh ar Ra’is (Guru para raja). Karyanya tidak kurang dari
200 karya tulis.

5. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi


Karyanya berjudul “Muktasar f’Hisab Al-jabiwa Al Muqabalah” di Bagdad.
Buku tersebut dirujuk Robert Chester diterjemahkan dalam bahasa latin dengan
judul “Liber al-Gebras ef Al-Murcabala”. Ia adalah ilmuwan matematika yang
menyusun buku tentang aljabar dan menemukan angka nol.

6. Ibnu Maskawaih
Lahir tahun 941 M dan meninggal tahun 1030 M. Nama lengkapnya adalah
Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Ya’kub bin Muskawaih. Ia pernah mengabdi
kepada dua menteri pada masa dinasti Buwaihiyah. Ibnu Muskawaih merupakan
seorang pemikir muslim yang produktif

7. Al-Gozali
Lahir di Gazalah Kurhasan tahun 1058 M dan wafat tahun 1111 M. Nama
lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Rusi al-Gozali.
Karena bakatnya di al-Gozali diangkat sebagai asisten yang menggantikan al-
Jawaini mengajar jika ia berhalangan hadir. Ia menulis hamper 100 buku tentang
teologi, fiqih, tasawuf, filsafat, akhlak dan autobiografi dalam bahasa Arab dan
Persia.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama 500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan,
dan peradabannya yang tinggi. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan,
dan insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan
teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang
telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.

Sekitar 750 M - sek. 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan,
dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan
teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan
menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri. Banyak dari perkembangan dan
pembelajaran ini dapat dihubungan dengan geografi. Bahkan sebelum kehadiran Islam,
kota Mekahmerupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab dan Muhammad sendiri
merupakan seorang pedagang.

Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu
yaitu: Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Buku BSE Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
http://id.wikipedia.org/
http://www.google.com/
http://khoiruroji.blogspot.com/
http://pandidikan.blogspot.com/2010/12/periodesasi-sejarah-islam.html
saminsyb.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai