Pedoman Penyusunan Program Kerja
Pedoman Penyusunan Program Kerja
Nomor : AY.A.SKR.548.08.10
tentang
PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
DAN RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA
I. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dalam kondisi normal, kegiatannya dijalankan berdasarkan
pedoman rencana kerja yang ditetapkan untuk operasional selama setahun.
Program kerja dibuat oleh pemilik bagi perusahaan perorangan, oleh Direksi dan
disyahkan oleh Komisaris Utama atau Presiden Direktur bagi perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas (PT), serta oleh Pengurus Yayasan yang disyahkan oleh
Pembina Yayasan bagi Yayasan atau dibuat oleh Manajemen Unit-2 Usaha dibawah
Yayasan dan disyahkan oleh Ketua Pengurus Yayasan.
Program kerja biasa dibuat untuk jangka pendek (setahun) dan untuk
mempermudah dalam menyesuaikan perhitungan pajak dan lain sebagainya
biasanya mengikuti tahun fiscal. (Januari s/d Desember).
Mengingat program kerja dipergunakan sejak bulan Januari tahun berjalan, maka
mekanisme pengesahan oleh wakil pemilik selambat-lambatnya telah dilakukan
paling lambat bulan Januari tahun berjalan, dan akan lebih baik jika dapat dilakukan
pada bulan Desember tahun sebelumnya.
1
Gambaran umum kondisi RS Islam Surabaya dan uraian karakteristik bisnis
RS Islam Surabaya.
Visi, Misi, Tujuan, Motto, Budaya Kerja.
d. Pembuat Program Kerja.
Program kerja harus dibuat oleh jajaran manajemen perusahaan sebagai
penanggung jawab beroperasinya perusahaan, dengan melibatkan seluruh
bagian/unit kerja yang ada dalam perusahaan.
Program kerja yang baik dibuat berdasarkan pola bottom-up artinya disusun
mulai dari unit terkecil yang digabungkan sehingga menjadi program kerja secara
utuh untuk seluruh perusahaan. Dengan cara demikian maka setiap unit kerja
terlibat dalam proses perencanaan dimasing-masing unit kerjanya, sehingga
masing-masing unit kerja akan ikut bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil dari kinerja perusahaan.
Dalam praktek di beberapa perusahaan untuk menyusun RKAT dibentuk suatu
Tim Penyusunan Program Kerja dan Anggaran yang diketuai Direktur yang
membidangi keuangan dibantu oleh Divisi yang membidangi proses produksi
dan Divisi yang membidangi Keuangan.
e. BAB II KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BERJALAN (s/d TRIWULAN III),
memuat:
1. Kondisi eksternal dan internal yang mempengaruhi pencapaian kinerja tahun
berjalan.
Uraian kegiatan usaha tahun berjalan dan penjelasan ringkas
pencapaian target targetnya
Uraian factor-faktor yang mempengaruhi kinerja tahun berjalan
Faktor Internal : Pelayanan, Keuangan, SDM, Sarana &
prasarana.
Faktor Eksternal yang langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi keberhasilan mencapai target meliputi:
Undang-Undang, Kebijakan Pemerintah, Keadaan persaingan,
Keadaan perekonomian nasional & regional, Sosial budaya,
Perkembangan Teknologi.
2
Analisa situasi Internal, meliputi:
Kinerja Pelayanan (distribusi produk, pemasaran)
Kinerja Keuangan termasuk investasi dan pembiayaan.
Organisasi dan SDM
Sarana dan prasarana (system prosedur pelayanan, kebijakan
intern dan dukungan SIM).
Analisa eksternal yaitu nanalisis kondisi luar RS Islam Surabaya secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan mencapai
target kinerja, antara lain:
Undang-Undang
Kebijakan Pemerintah
Keadaan persaingan, kondisi pasar.
Keadaan perekonomian internasional, nasional maupun
regional.
Perkembangan social budaya/perilaku konsumen
Perkembangan teknologi.
2. Asumsi-asumsi yang digunakan RKAT.
Asumsi makro, antara lain:
Tingkat inflasi (…..%)
Tingkat pertumbuhan ekonomi Nasional dan regional (…..%)
Kurs 1 US $ saat penyusunan (1 US $ = Rp……)
Tingkat Bunga Deposito
Tingkat Bunga Pinjaman.
Asumsi mikro, antara lain:
Kebijakan baru yang ditetapkan yang berpengaruh terhadap
kinerja tahun berikutnya.
Dana bantuan yang akan diterima dari Yarsis dan domatur.
Asumsi perubahan tariff .
Asumsi peningkatan volume penjualan.
Pengembangan produk baru.
Asumsi total pendapatan dan kenaikan yang diproyeksikan.
Asumsi total biaya dan kenaikan yang diproyeksikan.
3. Membuat target kinerja
Membuat target kinerja masing-masing unit layanan RS Islam Surabaya,
berupa
Sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja, meliputi:
Unit-unit Bagian Pelayanan Medis
Unit-unit Bagian Pelayanan Penunjang
Bagian Keuangan.
Bagian Umum Sarana % Prasarana
Bagian Tata Usaha Personalian dan Diklat
g. BAB IV. PROYEKSI KEUANGAN
Penjelasan singkat proyeksi keuangan, berupa
3
Ringkasan Ekskutif adalah gambaran dari proyeksi keuangan tahun depan
yang telah final dan dilakukan pengukuran melalui benchmark atau penilaian
standar dalam ukuran prosentase/rasio-2.
Proyeksi Neraca, Proyeksi Laporan Pendapatan dan Biaya, Proyeksi Arus
Kas, Proyeksi Perubatan Modal menjadi lampiran dalam RKAT.
Identifikasi factor-faktor kunci keberhasilan usaha diuraikan secara ringkas.
h. BAB V PENUTUP
Seluruh rangkaian pembahasan dan hasil-hasil yang dicapai, hambatan dan
upaya pemecahan masalah yang dihadapi dan saran-saran yang dipandang
perlu.
Hal-hal yang mendapat perhatian khusus antara lain:
Penghapusan piutang
Penghapusan persediaan medis/obat dan non medis.
Penghapusan Aktiva tetap, rusak, hilang, dihibahkan dll.
Penghapusan assets-2 lain.
Pemberian pinjaman
Kerjasama dengan pihak ketiga bersifat khusus.
c. Tahapan Proses.
DIREKSI
----------------------------
Penanggung
jawab
Pencapaian
4
sasaran
Program
BAGIAN
-------------------------------------------------------------
Penanggung
Jawab pencapaian
Output seluruh
Unit Organisasi
UNIT-2 KERJA
-------------------------------------------------------------------
Penanggung-jawab
pencapaian
keluaran/output
pada unit ybs
----------------------------------
Mendiskusikan Rangkuman
Atas Usulan Dari Unit-Unit
4
BAGIAN
KEUANGAN
5
3 Merangkum seluruh
Rencana pendapatan,
Biaya dan Investasi
Dengan RENCANA KERJA
Memperhatikan tujuan, asumsi
Dan kebijakan untuk tahun DAN ANGGARAN
5
Anggaran Yang Disusun
1
UNIT KERJA/
SEKSI
Mengusulkan 2
Rincian TIM PEMBELIAN
Pendapatan, DAN
Menyediakan data
Biaya, dan AKUNTANSI Harga atas
Usulan
Investasi Biaya dan
Investasi
f. Jenis Anggaran.
o Anggaran Operasional,
Anggaran Pendapatan
Menetapkan proyeksi anggaran tahun depan dengan berpedoman pada
realisasi pendapatan sampai bulan September tahun berjalan actual (9
bulan), dibuat prognosa sampai dengan Desember tahun berjalan = 12/9
x pendapatan actual 9 bulan.
Menetapkan proyeksi pendapatan tahun depan dengan regresi linier,
menggunakan rata-rata pendapatan selama 3 tahun terakhir. (data
historis 3 (tiga) tahun). Berdasarkan pengalaman rata-rata pendapatan
naik sebesar 30% dipergunakan untuk menetapkan proyeksi pendapatan
tahun depan = 130% x prognosa sampai Desember tahun berjalan.
6
pembiayaan yang dapat digali dari pemilik perusahaan/yayasan dan atau
sumber pembiayaan dari eksternal.
Pada perusahaan yang bergerak dalam jasa layanan kesehatan
anggaran investasi dipergunakan untuk:
Anggaran investasi alat medis
Anggaran investasi alat umum
o Anggaran Pendanaan.
Anggaran pendanaan dibuat analog dengan anggaran investasi.
Anggaran pendanaan tergantung dari kemampuan perusahaan
memperoleh surplus.
Anggaran pendanaan pada RS Islam Surabaya mencakup,
Anggaran dari / ke Yarsis
Anggaran dari / ke Pihak Ketiga
PENDAPATAN 21 28 36,4
BIAYA VARIABEL 9 12 15,6
KONTRIBUSI
MARGIN 12 16 20,8
BEBAN TETAP 10 13 15
LABA/SURPLUS 2 3 6
9,52% 9,52% 15,93%
7
i. Anggaran Pendapatan dan Pelunasan Piutang.
URAIAN Aktual Prognosa Proyeksi
Jan- 2009 2010
Sep’09
Jumlah Pendapatan
Tunai 45% > A.Yani 60% 9,5 12,6 16,4
Kredit 55% > A.Yani 40% 11,6 15,4 20,0
Jumlah 21 28 36,4
k. Anggaran Neraca.
URAIAN Aktual Prognosa Proyeksi
Sep Des 2009 2010
2009
ASET
Kas dan Setara Kas 0,40 2,20 5,60
Piutang Usaha 2,00 1,90 2,50
Persediaan 0,59 0,59 0,77
Jumlah Aset Lancar 2,99 4,69 8,87
8
Aset Lain-lain 1,00 0,80 0,60
Jumlah Aset Tidak Lancar 61,00 60,70 60,40