Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKSI

Nomor : AY.A.SKR.548.08.10

Tanggal : 20 Ramadhan 1432 M. / 30 Agustus 2010 H.

tentang
PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
DAN RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

I. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dalam kondisi normal, kegiatannya dijalankan berdasarkan
pedoman rencana kerja yang ditetapkan untuk operasional selama setahun.
Program kerja dibuat oleh pemilik bagi perusahaan perorangan, oleh Direksi dan
disyahkan oleh Komisaris Utama atau Presiden Direktur bagi perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas (PT), serta oleh Pengurus Yayasan yang disyahkan oleh
Pembina Yayasan bagi Yayasan atau dibuat oleh Manajemen Unit-2 Usaha dibawah
Yayasan dan disyahkan oleh Ketua Pengurus Yayasan.
Program kerja biasa dibuat untuk jangka pendek (setahun) dan untuk
mempermudah dalam menyesuaikan perhitungan pajak dan lain sebagainya
biasanya mengikuti tahun fiscal. (Januari s/d Desember).
Mengingat program kerja dipergunakan sejak bulan Januari tahun berjalan, maka
mekanisme pengesahan oleh wakil pemilik selambat-lambatnya telah dilakukan
paling lambat bulan Januari tahun berjalan, dan akan lebih baik jika dapat dilakukan
pada bulan Desember tahun sebelumnya.

II. DASAR HUKUM


Peraturan Perusahaan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya

III. SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKAT


a. HALAMAN JUDUL (lembar pertama – 1 halaman)
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
Nama Rumah Sakit : RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 2-4 Surabaya
Tahun Anggaran : ---------

b. DAFTAR ISI : (Lembar ke 2 – 1 halaman)


c. BAB I PENDAHULUAN

1
Gambaran umum kondisi RS Islam Surabaya dan uraian karakteristik bisnis
RS Islam Surabaya.
Visi, Misi, Tujuan, Motto, Budaya Kerja.
d. Pembuat Program Kerja.
Program kerja harus dibuat oleh jajaran manajemen perusahaan sebagai
penanggung jawab beroperasinya perusahaan, dengan melibatkan seluruh
bagian/unit kerja yang ada dalam perusahaan.
Program kerja yang baik dibuat berdasarkan pola bottom-up artinya disusun
mulai dari unit terkecil yang digabungkan sehingga menjadi program kerja secara
utuh untuk seluruh perusahaan. Dengan cara demikian maka setiap unit kerja
terlibat dalam proses perencanaan dimasing-masing unit kerjanya, sehingga
masing-masing unit kerja akan ikut bertanggung jawab terhadap pencapaian
hasil dari kinerja perusahaan.
Dalam praktek di beberapa perusahaan untuk menyusun RKAT dibentuk suatu
Tim Penyusunan Program Kerja dan Anggaran yang diketuai Direktur yang
membidangi keuangan dibantu oleh Divisi yang membidangi proses produksi
dan Divisi yang membidangi Keuangan.
e. BAB II KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BERJALAN (s/d TRIWULAN III),
memuat:
1. Kondisi eksternal dan internal yang mempengaruhi pencapaian kinerja tahun
berjalan.
Uraian kegiatan usaha tahun berjalan dan penjelasan ringkas
pencapaian target targetnya
Uraian factor-faktor yang mempengaruhi kinerja tahun berjalan
 Faktor Internal : Pelayanan, Keuangan, SDM, Sarana &
prasarana.
 Faktor Eksternal yang langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi keberhasilan mencapai target meliputi:
Undang-Undang, Kebijakan Pemerintah, Keadaan persaingan,
Keadaan perekonomian nasional & regional, Sosial budaya,
Perkembangan Teknologi.

2. Perbandingan antara target dan realisasi tahun berjalan dan dampaknya.


f. BAB III RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN.
Cakupan materi program kerja.
Untuk dapat menghasilkan program kerja yang baik dalam arti dapat mudah
dipahami oleh seluruh manajer unit kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas,
sekurang-kurangnya mencakup antara lain:
1. Gambaran umum tentang kondisi terakhir Eksternal dan Internal RS Islam
Surabaya.

2
Analisa situasi Internal, meliputi:
 Kinerja Pelayanan (distribusi produk, pemasaran)
 Kinerja Keuangan termasuk investasi dan pembiayaan.
 Organisasi dan SDM
 Sarana dan prasarana (system prosedur pelayanan, kebijakan
intern dan dukungan SIM).
Analisa eksternal yaitu nanalisis kondisi luar RS Islam Surabaya secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan mencapai
target kinerja, antara lain:
 Undang-Undang
 Kebijakan Pemerintah
 Keadaan persaingan, kondisi pasar.
 Keadaan perekonomian internasional, nasional maupun
regional.
 Perkembangan social budaya/perilaku konsumen
 Perkembangan teknologi.
2. Asumsi-asumsi yang digunakan RKAT.
Asumsi makro, antara lain:
 Tingkat inflasi (…..%)
 Tingkat pertumbuhan ekonomi Nasional dan regional (…..%)
 Kurs 1 US $ saat penyusunan (1 US $ = Rp……)
 Tingkat Bunga Deposito
 Tingkat Bunga Pinjaman.
Asumsi mikro, antara lain:
 Kebijakan baru yang ditetapkan yang berpengaruh terhadap
kinerja tahun berikutnya.
 Dana bantuan yang akan diterima dari Yarsis dan domatur.
 Asumsi perubahan tariff .
 Asumsi peningkatan volume penjualan.
 Pengembangan produk baru.
 Asumsi total pendapatan dan kenaikan yang diproyeksikan.
 Asumsi total biaya dan kenaikan yang diproyeksikan.
3. Membuat target kinerja
Membuat target kinerja masing-masing unit layanan RS Islam Surabaya,
berupa
Sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja, meliputi:
Unit-unit Bagian Pelayanan Medis
Unit-unit Bagian Pelayanan Penunjang
Bagian Keuangan.
Bagian Umum Sarana % Prasarana
Bagian Tata Usaha Personalian dan Diklat
g. BAB IV. PROYEKSI KEUANGAN
Penjelasan singkat proyeksi keuangan, berupa

3
Ringkasan Ekskutif adalah gambaran dari proyeksi keuangan tahun depan
yang telah final dan dilakukan pengukuran melalui benchmark atau penilaian
standar dalam ukuran prosentase/rasio-2.
Proyeksi Neraca, Proyeksi Laporan Pendapatan dan Biaya, Proyeksi Arus
Kas, Proyeksi Perubatan Modal menjadi lampiran dalam RKAT.
Identifikasi factor-faktor kunci keberhasilan usaha diuraikan secara ringkas.
h. BAB V PENUTUP
Seluruh rangkaian pembahasan dan hasil-hasil yang dicapai, hambatan dan
upaya pemecahan masalah yang dihadapi dan saran-saran yang dipandang
perlu.
Hal-hal yang mendapat perhatian khusus antara lain:
 Penghapusan piutang
 Penghapusan persediaan medis/obat dan non medis.
 Penghapusan Aktiva tetap, rusak, hilang, dihibahkan dll.
 Penghapusan assets-2 lain.
 Pemberian pinjaman
 Kerjasama dengan pihak ketiga bersifat khusus.

IV. PENYUSUNAN ANGGARAN.


a. Pengertian perencanaan dan penganggaran.
Penganggaran berbeda dengan anggaran, perencanaan berbeda dengan
rencana. Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan rencana
adalah hasil perencanaan.
Penganggaran adalah proses menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah
hasil penganggaran.
Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga tidak
dinyatakan dalam angka (kualitatif), sedangkan anggaran dinyatakan dalam
angka (kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata uang.
b. Manfaat Anggaran.
 Sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan.
 Sebagai alat koordinasi
 Sebagai alat pengukuran kinerja
 Sebagai alat pengawasan dan pengendalian

c. Tahapan Proses.

DIREKSI

----------------------------
Penanggung
jawab
Pencapaian

4
sasaran
Program

BAGIAN

-------------------------------------------------------------
Penanggung
Jawab pencapaian
Output seluruh
Unit Organisasi

UNIT-2 KERJA
-------------------------------------------------------------------
Penanggung-jawab
pencapaian
keluaran/output
pada unit ybs
----------------------------------

d. Output, Outcome & Input.


 Keluaran (Output).
Barang atau jasa yang terukur yang dihasilkan oleh kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendudkung pencapaian sasaran dan tujuan
program & kebijakan.
 Hasil (Outcome).
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) dari
kegiatan-kegiatan dalam satu program.
 Masukan (Input).
Segala sumber daya (orang, barang dan jasa) yang diukur dengan uang
yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran (output).

e. Proses Penyusunan Anggaran.

Mendiskusikan Rangkuman
Atas Usulan Dari Unit-Unit
4

BAGIAN
KEUANGAN
5
3 Merangkum seluruh
 Rencana pendapatan,
Biaya dan Investasi
Dengan RENCANA KERJA
Memperhatikan tujuan, asumsi
Dan kebijakan untuk tahun DAN ANGGARAN

5
Anggaran Yang Disusun
1
UNIT KERJA/
SEKSI
Mengusulkan 2
Rincian TIM PEMBELIAN
Pendapatan, DAN
Menyediakan data
Biaya, dan AKUNTANSI Harga atas
Usulan
Investasi Biaya dan
Investasi

f. Jenis Anggaran.
o Anggaran Operasional,
 Anggaran Pendapatan
Menetapkan proyeksi anggaran tahun depan dengan berpedoman pada
realisasi pendapatan sampai bulan September tahun berjalan actual (9
bulan), dibuat prognosa sampai dengan Desember tahun berjalan = 12/9
x pendapatan actual 9 bulan.
Menetapkan proyeksi pendapatan tahun depan dengan regresi linier,
menggunakan rata-rata pendapatan selama 3 tahun terakhir. (data
historis 3 (tiga) tahun). Berdasarkan pengalaman rata-rata pendapatan
naik sebesar 30% dipergunakan untuk menetapkan proyeksi pendapatan
tahun depan = 130% x prognosa sampai Desember tahun berjalan.

 Anggaran Biaya Variabel


Menetapkan besarnya proyeksi biaya tahun depan menggunakan
asumsi. Proporsi ratio biaya variable terhadap pendapatan sama dengan
prognosa tahun sebelumnya, artinya jika pendapatan naik 30%, maka
biaya variable juga naik 30%.
 Anggaran Biaya Tetap.
Kenaikan Biaya umum ditentukan dengan asumsi berdasarkan trend 3
(tiga) tahun terakhir, dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan
ekonomi daerah dan tingkat inflasi daerah.
Kenaikan biaya pegawai dan remunerasi ditetapkan oleh pihak
menejemen berdasarkan kebijakan dan strategi yang diambil.
Anggaran Investasi
Anggaran investasi ditentukan berdasarkan kemampuan perusahaan
menyisihkan sisa hasil usaha untuk investasi, dan sumber-sumber dana

6
pembiayaan yang dapat digali dari pemilik perusahaan/yayasan dan atau
sumber pembiayaan dari eksternal.
Pada perusahaan yang bergerak dalam jasa layanan kesehatan
anggaran investasi dipergunakan untuk:
 Anggaran investasi alat medis
 Anggaran investasi alat umum
o Anggaran Pendanaan.
Anggaran pendanaan dibuat analog dengan anggaran investasi.
Anggaran pendanaan tergantung dari kemampuan perusahaan
memperoleh surplus.
Anggaran pendanaan pada RS Islam Surabaya mencakup,
 Anggaran dari / ke Yarsis
 Anggaran dari / ke Pihak Ketiga

g. Gambaran Ringkas Perhitungan Anggaran Laba Rugi


Aktual Prognosa Proyeksi
Jan – Sep ‘09 2009 2010

PENDAPATAN 21 28 36,4
BIAYA VARIABEL 9 12 15,6
KONTRIBUSI
MARGIN 12 16 20,8
BEBAN TETAP 10 13 15
LABA/SURPLUS 2 3 6
9,52% 9,52% 15,93%

h. Gambaran Ringkas Perhitungan ARUS KAS.


URAIAN Aktual Prognosa Proyeksi
Jan-Sep 2009 2010
‘09
OPERASIONAL
Laba/Surplus Operasional 2 3 6
Perubahan Aktiva Lancar -1 0,5 1
Perubahan Kewajiban Lancar -0,5 -0,5 -1
0,5 3 6
INVESTASI
Alat Medis -0,7 -0,7 -0,6
Alat Umum -0,3 -0,3 -0,5
-1 -1 -1,1
PENDANAAN
Pembayaran Hutang -0,1 -0,6 -0,6
RAK Yayasan -0,9 -1 -0,9
-0,9 -1,6 -1,5
ARUS KAS BERSIH -1,4 0,4 3,4
SALDO AWAL 1,8 1,8 2,2
SALDO AKHIR 0,4 2,2 5,6

7
i. Anggaran Pendapatan dan Pelunasan Piutang.
URAIAN Aktual Prognosa Proyeksi
Jan- 2009 2010
Sep’09
Jumlah Pendapatan
Tunai 45% > A.Yani 60% 9,5 12,6 16,4
Kredit 55% > A.Yani 40% 11,6 15,4 20,0
Jumlah 21 28 36,4

Piutang Awal 1,8 1,8 1,9


Jumlah yang harus ditagih 13,4 17,2 21,9
Piutang Akhir 2 1,9 2,5
Rencana Pelunasan Piutang 11,35 15,3 19,4

j. Anggaran Pembelian dan Pembayaran Hutang.


URAIAN Aktual Prognosa Proyeksi
Jan- 2009 2010
Sep’09
Penjualan Obat 9,0 12,0 15,6

Harga Pokok Penjualan 7,7 10,2 13,3


85%
Stock Akhir 0,6 0,6 0,8
Kebutuhan yg harus disediakan 8,2 10,8 14,0
Stock Awal 1,0 1,0 0,6
Rencana
Pembelian 7,2 9,8 13,4
Saldo Hutang Awal 0,9 0,9 0,6
Hutang Yang Harus Diabayar 8,1 10,7 14,0
Rencana Hutang Akhir 0,6 0,6 0,8
Rencana Pembayaran Hutang 7,8 10,1 13,3

k. Anggaran Neraca.
URAIAN Aktual Prognosa Proyeksi
Sep Des 2009 2010
2009
ASET
Kas dan Setara Kas 0,40 2,20 5,60
Piutang Usaha 2,00 1,90 2,50
Persediaan 0,59 0,59 0,77
Jumlah Aset Lancar 2,99 4,69 8,87

Aset Tetap 60,00 59,90 59,80

8
Aset Lain-lain 1,00 0,80 0,60
Jumlah Aset Tidak Lancar 61,00 60,70 60,40

Jumlah Aset 63,99 65,39 69,27


KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang Usaha 0,79 1,49 0,77
Hutang Lainnya 2,00 0,70 0,20
Jumlah Kewajiban 2,79 2,19 0,97

REKENING ANTAR KANTOR (RAK)


Yarsis 75,00 74,00 73,10
Saldo Laba / Rugi (13,80) (10,80) (4,80)
Jumlah Ekuitas 61,20 63,20 68,30

Jumlah Kewajiban & Ekuitas 63,99 65,39 69,27

l. Hal-hal yang perlu diperhatikan.


 Perlu ada penjelasan tentang kenaikan pendapatan, apakah strategi yang
diambil dengan menaikan harga/tariff atau menambah volume transaksi.
 Penambahan investasi harus disertai kajian mengenai dampaknya
terhadap peningkatan pendapatan (perhitungan cost and benefit).
 Penambahan modal kerja harus disertai analisa kebutuhan modal kerja,
dan perlu didiskripsikan mengenai kebutuhannya masuk dalam katagori
jangka pendek atau jangka panjang, tentu ada keterkaitan dengan masa
jabatan manajemen dan atau pertimbangan lainnya.
 Diperlukan telaah ulang biaya historis agar profit yang ingin dicapai
sesuai margin yang diinginkan pihak pemilik perusahaan.
 Selama tahun berjalan diperlukan adanya system evaluasi secara
periodic untuk mengkaji pencapaian rencana kerja dan anggaran yang
telah ditetapkan.

Surabaya, 30 – Agustus – 2010

RUMAH SAKIT ISLASM SURABAYA

Dr. HADI PURWANTO, MMR.


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai