Anda di halaman 1dari 28

Lingkaran Grup 3

Topik 3 April 2017


PENDAHULUAN
Modul ini merupakan bahan ajar yang dapat digunakan oleh mahasiswa ataupun
pengguna lainnya yang sedang mempelajari mata kuliah geometri analitik agar dapat
memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Dalam modul ini membahas tentang materi
lingkaran yang secara umum tidak asing lagi bagi para mahasiswa. Namun yang membuat
modul ini berbeda adalah karena tidak hanya membahas tentang definisi lingkaran dan
persamaan garis singgung lingkaran tetapi juga membahas tentang bagaimana cara memperoleh
rumus permsamaan lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran. Baik persamaan
lingkaran yang berpusat di (0,0) maupun yang berpusat di (𝑎, 𝑏). Dengan adanya modul ini,
diharapkan mahasiswa atau pengguna lainnya dapat menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan lingkaran yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Modul yang telah disusun sedemikian rupa ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
untuk lebih antusias dalam belajar terkhusus pada mata kuliah geometri analitik. Modul ini
dilengkapi dengan kegiatan belajar siswa yang bervariasi yaitu dengan disediakannya latihan
soal, dengan harapan mahasiswa dapat mengerjakan setiap latihan soal yang diberikan untuk
memperdalam pengetahuan mahasiswa. Berharap modul ini dapat membantu pengguna modul
memahami konsep-konsep penting pada materi hiperbola secara ilmiah,
Cara penggunaan modul ini sangatlah mudah karena mahasiswa atau pengguna lainnya hanya
perlu melihat daftar isi dan mencari materi yang ingin dipelajari.

I
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................................................. ii
Daftar Tabel ............................................................................................................................................ iii
A. Definisi lingkaran ............................................................................................................................ 2
B. Persamaan Lingkaran ...................................................................................................................... 2
1. Lingkaran yang berpusat di 𝑂(0,0) dan berjari-jari r.................................................................. 2
2. Lingkaran yang berpusat di (𝑎, 𝑏) dan berjari-jari r.................................................................... 3
3. Persamaan Umum Lingkaran ...................................................................................................... 4
4. Persamaan Lingkaran yang Melalui Tiga Titik atau Lebih ......................................................... 5
C. Kedudukan Titik Terhadap Lingkaran ............................................................................................ 8
D. Persamaan Garis Singgung Lingkaran ............................................................................................ 9
1. Persamaan garis singgung dengan gradien 𝑚 ............................................................................. 9
2. Persamaan garis singgung melalui titik singgung ..................................................................... 12
Uji Kompetensi ..................................................................................................................................... 19
Kunci Jawaban ...................................................................................................................................... 22
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................... iv

ii
Daftar Tabel
Gambar 3. 1. Lingkaran dalam kehidupan sehari-hari ........................................................................... 1
Gambar 3. 2. Unsur Lingkaran ............................................................................................................... 2
Gambar 3. 3. Lingkaran pusat O(0,0) .................................................................................................... 2
Gambar 3. 4. Lingkaran pusat (a, b) ...................................................................................................... 3
Gambar 3. 5. Lingkaran melalui tiga titik .............................................................................................. 5
Gambar 3. 6. Kedudukan titik terhadap lingkaran ................................................................................. 8
Gambar 3. 7. Garis singgung bergradien 𝑚 lingkaran pusat O(0,0)...................................................... 9
Gambar 3. 8. Garis singgung bergradien 𝑚 lingkaran pusat (𝑎, 𝑏) ..................................................... 11
Gambar 3. 9. Garis singgung melalui titik singgung lingkaran pusat O(0,0) ...................................... 13
Gambar 3. 10. Garis singgung melalui titik singgung lingkaran pusat (𝑎, 𝑏) ...................................... 14

iii
Peta Konsep

Pusat (0,0)

Persamaan Lingkaran Pusat (𝑎, 𝑏)

Persamaan Umum Lingkaran


Lingkaran

Pusat (0,0)
Bergradien 𝑚
Pusat (𝑎, 𝑏)
Garis Singgung
Pusat (0,0)
Lingkaran
Melalui titik di Pusat (a, b)
Lingkaran
Persamaan
Umum Lingkaran

Tujuan Pembelajaran
✓ Pembaca mampu melukis lingkaran pada koordinat kartesius
✓ Pembaca mampu merumuskan persamaan lingkaran dengan kriteria tertentu
✓ Pembaca mampu mencari persamaan garis singgung dari lingkaran
✓ Pembaca mampu menyelesaikan persoalan model matematika mengenai lingkaran

Key Word
Jari-jari Garis Singgung Pusat Gradien

1
Introduction
Gambar di samping membuktikan
bahwa ternyata banyak sekali benda-
benda berbentuk lingkaran yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari. Selain benda-benda di samping,
terdapat satu benda yang sangat
berguna dalam kehidupan manusia
yaitu roda atau ban yang digunakan di
Gambar 3. 1. Lingkaran dalam kehidupan sehari-hari semua alat transportasi.
Pernahkah Anda berpikir bahwa mengapa ban mobil, ban sepeda, ban sepeda motor,
dan ban alat transportasi lainnya itu berbentuk lingkaran? Kenapa bukan bentuk persegi, atau
persegi panjang, atau segitiga? Berikut akan dijelaskan mengapa ban berbentuk lingkaran.
Sebuah benda dapat bergerak dengan mudah pada sebuah bidang di daratan atau lantai jika
koefisien geseknya sangat kecil atau hampir mendekati nol. Perhatikan sebuah benda yang
berbentuk persegi empat atau koefisien gesek pada benda berbentuk persegi sangat besar.
Sedangkan benda yang berbentuk bulat atau lingkaran seperti roda, koefisien geseknya sangat
kecil, bahkan hampir nol. Karena gaya gesek permukaan ban tersebut sangat kecil, benda itu
pun dapat meluncur di sebuah bidang atau lantai dengan lebih baik dibandingkan dengan benda
yang rodanya berbentuk lain. Sekarang coba bayangkan sebuah sepeda yang diberi roda dengan
bentuk segitiga atau kotak, sepeda tersebut pasti tidak akan bisa bergerak maju atau mundur.
Kendaraan yang beroda lingkaran tentu akan jauh lebih mudah meluncur dan lebih mudah
digunakan. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkaran memiliki kegunaan
yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pada bab ini akan dibahas topik
mengenai lingkaran dalam koordinat kartesius. Garis besar pada yang akan dikaji pada topik
ini adalah cara menggambar lingkaran dalam koordinat kartesius, menentukan persamaan
lingkaran yang berpusat pada 𝑂(0,0) dan (𝑎, 𝑏) serta menentukan persamaan garis singgung
lingkaran.

1
A. Definisi lingkaran
Sebuah lingkaran memiliki beberapa unsur yang di
𝐴
antaranya adalah jari-jari lingkaran dan pusat lingkaran.
Dari gambar 3. 2 di samping dapat dilihat bahwa 𝑂 adalah
titik pusat lingkaran dan 𝑂𝐴, 𝑂𝐵, dan 𝑂𝐶 adalah jari-jari
lingkaran. Jari-jari (𝑟) pada sebuah lingkaran memiliki
𝑂
panjang yang sama sehingga 𝑂𝐴 = 𝑂𝐵 = 𝑂𝐶. Dengan
demikian dapat simpulkan bahwa lingkaran adalah 𝐵 𝐶
himpunan titik-titik yang memiliki jarak yang sama
Gambar 3. 2. Unsur Lingkaran
terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu disebut pusat
lingkaran dan jarak disebut jari-jari lingkaran.
B. Persamaan Lingkaran
1. Lingkaran yang berpusat di 𝑶(𝟎, 𝟎) dan
𝑦
berjari-jari r
Sekarang kita akan menentukan persamaan
lingkaran yang pusatnya di 𝑂(0,0) dan berjari-jari r. 𝐴(𝑥0 , 𝑦𝑜 )
Ambil sembarang titik 𝐴(𝑥0 , 𝑦𝑜 ) pada lingkaran
𝑥
tersebut. Jarak antara titik 𝑂(0,0) dan 𝐴(𝑥0 , 𝑦𝑜 ) dapat 𝑂(0,0)
diperoleh dengan menggunakan rumus jarak antar
dua titik yaitu
√𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 0)2 = √𝑥 2 + 𝑦 2 Gambar 3. 3. Lingkaran pusat O(0,0)
Jika titik 𝐴(𝑥0 , 𝑦0 ) terletak pada lingkaran
yang berpusat di 𝑂, maka berlaku 𝑂𝐴 = jari-jari lingkaran.
⇒ 𝑂𝐴 = 𝑟 = √𝑥0 − 0)2 + (𝑦0 − 0)2
⇒ 𝑟 2 = (𝑥0 − 0)2 + (𝑦0 − 0)2
⇒ 𝑟 2 = 𝑥0 2 + 𝑦0 2
Untuk memudahkan penulisan rumus, dapat dihilangkan indeks 0 pada 𝑥0 dan 𝑦0 , sebab
maknanya akan sama saja. Sehingga akan menjadi 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 .
Jadi , persamaan lingkaran dengan pusat 𝑂(0, 0) dan jari-jari 𝑟 adalah
𝒙 𝟐 + 𝒚𝟐 = 𝒓 𝟐
Contoh
Tentukan persamaan lingkaran jika diketahui:
a. Pusatnya 𝑂(0,0) dan berjari-jari 12

2
b. Pusatnya 𝑂(0,0) dan melalui (7, −24)
Penyelesaian:
a. Lingkaran yang berpusat di 𝑂(0.0) dan berjari-jari 12.
⇒ 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
⇒ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 122
⇒ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 144
Jadi, persamaan lingkaran dengan pusat 𝑂(0,0) dan berjari-jari 12 adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 = 144.
b. Lingkaran yang berpusat di O(0,0) dan melalui (7,-24).
Maka jari-jari 𝑟= √𝑥 2 + 𝑦 2 = √72 + (−24)2 = √49 + 576 = √625 = 25
Jadi, persamaan lingkaran dengan pusat 𝑂(0,0) dan melalui (7, −24) adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 =
625
2. Lingkaran yang berpusat di (𝒂, 𝒃) dan berjari-jari r
𝑦 𝒚′

P(x,y)

b 𝒙′
T(a,b)

𝑥
a

Gambar 3. 4. Lingkaran pusat (a, b)

Diketahui sebuah lingkaran yang berpusat di titik 𝑇(𝑎, 𝑏) dan titik 𝑃(𝑥, 𝑦) berada
pada lingkaran, sehingga garis 𝑇𝑃 menjadi jari-jari dari lingkaran tersebut. Perhatikan
segitiga 𝑇𝑃𝑄 dengan siku-siku di 𝑄. Dari segitiga 𝑇𝑃𝑄, diketahui bahwa panjang 𝑇𝑄 =
𝑥 – 𝑎 dan panjang 𝑃𝑄 = 𝑦 – 𝑏. Dengan menggunakan teorema phytagoras maka dapat
ditentukan persamaan lingkaran, yaitu:
⇒ (𝑇𝑃)2 = (𝑇𝑄)2 + (𝑃𝑄)2
⇒ 𝑟 2 = (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2
Sehingga persamaan lingkaran yang berpusat di titik (𝑎, 𝑏) adalah:
(𝒙 − 𝒂)𝟐 + (𝒚 − 𝒃)𝟐 = 𝒓𝟐
Contoh

3
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat pada (5,10) dengan jari-jari 2.
Penyelesaian:
Persamaan lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏) dan jari-jari 𝑟 adalah,
⇒ (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
Diketahui, 𝑎 = 5, 𝑏 = 10 dan 𝑟 = 2, maka:
⇒ (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
⇒ (𝑥 − 5)2 + (𝑦 − 10)2 = 22
⇒ (𝑥 − 5)2 + (𝑦 − 10)2 = 4
Jadi, persamaan lingkaran dengan pusat (5, 10) dengan jari-jari 2 adalah (𝑥 − 5)2 +
(𝑦 − 10)2 = 4
3. Persamaan Umum Lingkaran
Seperti penjelasan di atas, diketahui bahwa persamaan lingkaran di titik 𝑇(𝑎, 𝑏)
adalah (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 . Jika persamaan lingkaran dijabarkan lagi maka hasilnya
akan menjadi persamaan umum lingkaran. Penjabaran dari persamaan lingkaran di atas
adalah:
⇒ 𝑟 2 = (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2
⇒ 𝑟 2 = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑎) + (𝑦 − 𝑏)(𝑦 − 𝑏)
⇒ 𝑟 2 = (𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2 ) + (𝑦 2 − 2𝑏𝑦 + 𝑏 2 )
⇒ 𝑟 2 = 𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2 + 𝑦 2 − 2𝑏𝑦 + 𝑏 2
⇒ 𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 + 𝑎2 + 𝑏 2
⇒ 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 + 𝑎2 + 𝑏 2 − 𝑟 2 = 0
Misalkan nilai tetap −2𝑎 diubah menjadi 𝐴, −2𝑏 = 𝐵 dan 𝑎2 + 𝑏 2 − 𝑟 2 = 𝐶, maka
persamaan diatas dapat dituliskan sebagai berikut
𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝑨𝒙 + 𝑩𝒚 + 𝑪 = 𝟎
Persamaan di atas merupakan bentuk umum persamaan lingkaran. Pusat lingkaran dan
rumus jari-jari lingkaran dapat diperoleh dengan menjadikan bentuk umum persamaan
lingkaran tersebut ke dalam bentuk kuadrat sempurna. Penjabarannya adalah sebagai
berikut:
⇒ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
⇒ 𝑥 2 + 𝐴𝑥 + 𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
⇒ 𝑥 2 + 𝐴𝑥 + 𝑦 2 + 𝐵𝑦 = −𝐶
1 2 1 2 1 2 1 2
⇒ 𝑥 2 + 𝐴𝑥 + (2 𝐴) + 𝑦 2 + 𝐵𝑦 + (2 𝐵) = −𝐶 + (2 𝐴) + (2 𝐵)

4
1 2 1 2 1 1
⇒ [𝑥 2 + 𝐴𝑥 + (2 𝐴) ] + [𝑦 2 + 𝐵𝑦 + (2 𝐵) ] = −𝐶 + 4 𝐴2 + 4 𝐵 2

1 2 1 2 1 1
⇒ (𝑥 2 + 2 𝐴) + (𝑥 2 + 2 𝐵) = 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶
4

Jika persamaan lingkarannya adalah (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 , maka lingkaran tersebut


berpusat di titik (𝑎, 𝑏). Jadi, jika persamaannya adalah
1 2 1 2 1 1
(𝑥 2 + 𝐴) + (𝑥 2 + 𝐵) = −𝐶 + 𝐴2 + 𝐵 2
2 2 4 4
1 1 1 1
Maka, pusatnya menjadi (− 2 𝐴, − 2 𝐵) jari-jari 𝑟 = 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶 atau
4

1 1
𝑟 = √ 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶

Contoh
Tentukan persamaan umum lingkaran yang pusatnya (3,4) dengan jari-jarinya 6!
Penyelesaian:
Persamaan umum lingkaran adalah: 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Diketahui,
⇒ 𝑎 = 3, maka 𝐴 = −2𝑎 = −2(3) = −6
⇒ 𝑏 = 4, maka 𝐵 = −2𝑏 = −2(4) = −8
⇒ 𝐶 = 𝑎2 + 𝑏 2 – 𝑟 2 = 32 + 42 − 62 = −11
Jadi, persamaan lingkaran dengan pusat (3,4) dan jari-jari 6 adalah, 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 8𝑦 −
11 = 0
4. Persamaan Lingkaran yang Melalui Tiga Titik atau Lebih
𝑦

Q(𝑥2 , 𝑦2 ) P(𝑥1 , 𝑦1 )

O(0,0) 𝑥

R(𝑥3 , 𝑦3 )

Gambar 3. 5. Lingkaran melalui tiga titik

Misalkan akan ditentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik yaitu
𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ), 𝑄(𝑥2 , 𝑦2 ), dan 𝑅(𝑥3 , 𝑦3 ). Andaikan persamaan lingkaran yang dicari adalah

5
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 … (𝑖)
Karena titik-titik 𝑃, 𝑄, dan 𝑅 pada lingkaran ini, maka koordinat-koordinatnya masing-
masing memenuhi persamaan tersebut. Dengan substitusi koordinat-koordinat dari titik
tersebut diperoleh
𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) → (𝑥1 2 + 𝑦1 2 ) + 𝑥1 𝐴 + 𝑦3 𝐵 + 𝐶 = 0
𝑄(𝑥2 , 𝑦2 ) → (𝑥2 2 + 𝑦2 2 ) + 𝑥2 𝐴 + 𝑦2 𝐵 + 𝐶 = 0
𝑅(𝑥3 , 𝑦3 ) → (𝑥3 2 + 𝑦3 2 ) + 𝑥3 𝐴 + 𝑦3 𝐵 + 𝐶 = 0
Sehingga memperoleh persamaan sistem persamaan linier yang terdiri atas 3 persamaan
dengan variable 𝐴, 𝐵, dan 𝐶. Dengan menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan cara
eliminasi dan substitusi maka akan didapat nilai 𝐴, 𝐵, dan 𝐶. Selanjutnya subtitusi nilai 𝐴,
𝐵, dan 𝐶 yang didapat ke persamaan (𝑖) sehingga diperoleh persamaan lingkaran yang
dicari.
Cara Lain (Menggunakan Determinan):
Misalkan akan ditentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik yaitu
𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ), 𝑄(𝑥2 , 𝑦2 ), dan 𝑅(𝑥3 , 𝑦3 ). Andaikan persamaan lingkaran yang dicari adalah
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Ambil sembarang titik 𝑇(𝑥, 𝑦) pada lingkaran. Jadi titik 𝑇, 𝑃, 𝑄, dan 𝑅 tersebut pada
lingkaran, maka koordinat-koordinatnya memenuhi persamaan lingkaran yang dicari.
Sehingga di dapat
𝑇(𝑥, 𝑦) → (𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 𝑥𝐴 + 𝑦𝐵 + 𝐶 = 0
𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) → (𝑥1 2 + 𝑦1 2 ) + 𝑥1 𝐴 + 𝑦1 𝐵 + 𝐶 = 0
𝑄(𝑥2 , 𝑦2 ) → (𝑥2 2 + 𝑦2 2 ) + 𝑥2 𝐴 + 𝑦2 𝐵 + 𝐶 = 0
𝑅(𝑥3 , 𝑦3 ) → (𝑥3 2 + 𝑦3 2 ) + 𝑥3 𝐴 + 𝑦3 𝐵 + 𝐶 = 0
sehingga memperoleh sistem persamaan linier dalam 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 (3 variabel) dengan 4
persamaan. Sistem persamaan ini akan mempunyai penyelesaian untuk variabel 𝐴, 𝐵, dan
𝐶. Apabila determinan dari koefisien-koefisien dari 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 dan konstantanya sama
dengan nol, yaitu:
𝑥2 + 𝑦2 𝑥 𝑦 1
2 2
|| 𝑥1 + 𝑦1 𝑥1 𝑦1 1|
|=0
𝑥2 2 + 𝑦2 2 𝑥2 𝑦2 1
𝑥3 2 + 𝑦3 2 𝑥3 𝑦3 1
karena 𝑇(𝑥, 𝑦) adalah titik sembarang pada lingkaran, maka setiap titik pada
lingkaran akan memenuhi hubungan/persamaan determinan itu. Jadi persamaan determinan
itu merupakan persamaan lingkaran yang dicari.

6
Contoh:
Tentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik P(1,0), Q(0,1), dan R(2,2)
Penyelesaian:
Cara 1
Misalkan persamaan lingkaran yang di cari adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Karena titik-titik 𝑃, 𝑄, dan 𝑅 pada lingkaran ini, maka koordinat-koordinatnya masing-
masing memenuhi persamaan tersebut. Sehingga dengan substitusi koordinat-koordinat dari
titik tersebut diperoleh
⇒ 𝑃(1,0) → 1 + 0 + 𝐴 + 0𝐵 + 𝐶 = 0 atau 𝐴 + 𝐶 = −1 … (1)
⇒ 𝑄(0,1) → 0 + 1 + 0𝐴 + 𝐵 + 𝐶 = 0 atau 𝐵 + 𝐶 = −1
⇒ 𝑅(2,2) → 4 + 4 + 2𝐴 + 2𝐵 + 𝐶 = 0 atau 2𝐴 + 2𝐵 + 𝐶 = −8
sehingga memperoleh sistem persamaan linier yang terdiri atas 3 persamaan dengan 3
variabel 𝐴, 𝐵, dan 𝐶.
eliminasi C dari persamaan (1) dan (2)
𝐴 + 𝐶 = −1
𝐵 + 𝐶 = −1
𝐴−𝐵 =0
𝐴=𝐵
eliminasi C dari persamaan (3) dan (2)
2𝐴 + 2𝐵 + 𝐶 = −8
𝐵 + 𝐶 = −1
2𝐴 + 𝐵 = −7
susbtitusi 𝐴 = 𝐵 ke persamaan (4) sehingga diperoleh
⇒ 2𝐴 + 𝐴 = −7
⇒ 3𝐴 = −7
7
⇒ 𝐴 = −3 = 𝐵
7
substitusi 𝐴 = − 3 kepersamaan (1) sehingga diperoleh
7
⇒ − 3 + 𝐶 = −1
4
⇒𝐶=3
7 7 4
Substitusi 𝐴 = − 3 , 𝐵 = − 3, dan 𝐶 = 3 ke persamaan awal sehingga didapat persamaan

lingkaran yang dicari adalah

7
7 7 4
⇒ 𝑥2 + 𝑦2 − 3 𝑥 − 3 𝑦 + 3 = 0

⇒ 3𝑥 2 + 3𝑦 2 − 𝟕𝑥 − 𝟕𝑦 + 4 = 0
Cara 2 (menggunakan determinan)
Misalkan persamaan lingkaran yang dicari adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0.
Ambil sembarang titik 𝐾(𝑥, 𝑦) pada lingkaran ini. Sehingga lingkaran yang dicari melalui
titik-titik 𝐾, 𝑃, 𝑄, dan 𝑅. dengan subtitusi koordinat-koordinat titik-titik pada 𝑥 dan 𝑦 dari
persamaan tersebut diperoleh
𝐾(𝑥, 𝑦) → (𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
𝑃(1,0) → 1 + 1𝐴 + 0𝐵 + 𝐶 = 0
𝑄(0,1) → 1 + 0𝐴 + 1𝐵 + 𝐶 = 0
𝑅(2,2) → 8 + 2𝐴 + 2𝐵 + 𝐶 = 0
sehingga memperoleh sistem persamaan linier yang terdiri atas 4 persamaan dengan 3
variabel 𝐴, 𝐵, dan 𝐶. sistem persamaan ini akan mempunyai penyelesaian untuk 𝐴, 𝐵, dan
𝐶 apabila determinan koefisien-koefisien dari 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 dan konstantanya sama dengan
nol, yaitu
𝑥2 + 𝑦2 𝑥 𝑦 1
| 1 1 0 1| = 0
1 0 1 1
8 2 2 1
dengan mengekspansikan determinan ini menurut kofaktor-kofaktor pada baris pertama,
maka diperoleh persamaan lingkaran yang di cari adalah
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
2 2
|0 1 1| (𝑥 + 𝑦 ) − |1 1 1| (𝑥) + |1 0 1| (𝑦) − |1 0 1| = 0
2 2 1 8 2 1 8 2 1 8 2 2
−3(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 7𝑥 + 7𝑦 = 4 = 0
3𝑥 2 + 3𝑦 2 − 7𝑥 − 7𝑦 + 4 = 0
C. Kedudukan Titik Terhadap Lingkaran
Pada gambar 3. 6 terdapat tiga kemungkinan kedudukan
𝐿
titik terhadap lingkaran yaitu:
a. Titik terletak di dalam lingkaran jika jarak titik tersebut 𝑟
dari pusat lingkaran lebih kecil daripada jari-jari 𝐾
lingkaran seperti titik 𝐾 (gambar 3. 6) 𝑀
b. Titik terletak di luar lingkaran jika jarak titik tersebut dari
pusat lingkaran lebih besar daripada jari-jari lingkaran Gambar 3. 6. Kedudukan titik
terhadap lingkaran
seperti titik 𝐿 (gambar 3. 6)

8
c. Titik terletak pada lingkaran jika jarak titik tersebut dari pusat lingkaran lebih kecil
daripada jari-jari lingkaran seperti titik 𝑀 (gambar 3. 6)
1. Kedudukan titik terhadap lingkaran pusat 𝑂(0,0)
Misalkan terdapat titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ). Cara untuk mengetahui kedudukan titik tersebut
terhadap lingkaran dengan pusat 𝑂(0,0) adalah dengan substitusikan titik tersebut ke dalam
persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 dengan ketentuan:
(i) Titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak di dalam lingkaran jika 𝑥 2 + 𝑦 2 < 𝑟 2
(ii) Titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak di luar lingkaran jika 𝑥 2 + 𝑦 2 > 𝑟 2
(iii)Titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada lingkaran jika 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2
2. Kedudukan titik terhadap lingkaran pusat (𝑎, 𝑏)
Seperti halnya dengan mencari kedudukan titik terhadap lingkaran dengan pusat
𝑂(0,0), untuk mengetahui suatu titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) terhadap lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏)
adalah dengan substitusikan titik tersebut ke dalam persamaan lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 +
(𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 dengan ketentuan:
(i) Titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak di dalam lingkaran jika (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 < 𝑟 2
(ii) Titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak di luar lingkaran jika (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 > 𝑟 2
(iii) Titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada lingkaran jika (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
D. Persamaan Garis Singgung Lingkaran
1. Persamaan garis singgung dengan gradien 𝒎
a. Pada lingkaran dengan pusat 𝑂(0,0) 𝑦
Misalkan persamaan garis
singgung adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛.
Selanjutnya, substitusi persamaan garis ke
r
persamaan lingkaran, sehingga
𝑥
O(0,0)
⇒ 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
⇒ 𝑥 2 + (𝑚𝑥 + 𝑛)2 = 𝑟 2
𝒚 = 𝒎𝒙 + 𝒏
2 2 2 2 2
⇒ 𝑥 + 𝑚 𝑥 + 2𝑚𝑛𝑥 + 𝑛 = 𝑟 Gambar 3. 7. Garis singgung bergradien 𝑚
⇒ (𝑚2 + 1)𝑥 2 + 2𝑚𝑛𝑥 + 𝑛2 − 𝑟 2 = 0 lingkaran pusat O(0,0)

Misalkan, 𝑎 = 𝑚2 + 1, 𝑏 = 2𝑚𝑛, 𝑐 = 𝑛2 − 𝑟 2
Syarat garis menyinggung lingkaran adalah 𝐷 = 0, maka
⇒ 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0
⇒ (2𝑚𝑛)2 − 4(𝑚2 + 1). (𝑛2 − 𝑟 2 ) = 0
⇒ 4𝑚2 𝑛2 − 4(𝑛2 + 𝑚2 𝑛2 − 𝑟 2 − 𝑚2 𝑟 2 ) = 0

9
⇒ 𝑚 2 𝑛2 − 𝑛2 − 𝑚 2 𝑛2 + 𝑟 2 + 𝑚 2 𝑟 2 = 0
⇒ 𝑛2 = 𝑟 2 + 𝑚 2 𝑟 2
⇒ 𝑛2 = 𝑟 2 (1 + 𝑚2 )
⇒ 𝑛 = √𝑟 2 (1 + 𝑚2 )

⇒ 𝑛 = ±√𝑟 2 (1 + 𝑚2 )

⇒ 𝑛 = ±𝑟√1 + 𝑚2
kemudian, substitusi nilai 𝑛 = ±𝑟√1 + 𝑚2 ke dalam garis sehingga diperoleh

𝒚 = 𝒎𝒙 + ±𝒓√𝟏 + 𝒎𝟐
Persamaan di atas merupakan persamaan garis singgung yang diketahui gradien pada
lingkaran dengan pusat 𝑂(0,0).
Contoh
Diberikan persamaan lingkaran 𝐿 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25. Tentukan persamaan garis
singgung lingkaran jika diketahui gradien garis tersebut sebesar 3!
Penyelesaian:
Menentukan persamaan garis singgung dengan gradien 𝑚 di lingkaran yang berpusat di
𝑂(0,0), adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 + ±𝑟√1 + 𝑚2
Diketahui, 𝑚 = 3, 𝑟 2 = 25 ⇒ 𝑟 = √25 = 5, maka:
⇒ 𝑦 = 𝑚𝑥 + ±𝑟√1 + 𝑚2
⇒ 𝑦 = 3𝑥 + ±5√1 + 32
⇒ 𝑦 = 3𝑥 + ±5√10
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran 𝑂(0,0) dengan gradien 3 adalah 𝑦 = 3𝑥 +
±5√10 .

10
b. Pada lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏)

𝑦 𝒚′

T(a,b) 𝒙′

Gambar 3. 8. Garis singgung bergradien 𝑚 lingkaran pusat (𝑎, 𝑏)

Pada gambar 3. 8 diberikan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘 dan lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 +


(𝑦 + 𝑏)2 = 𝑟 2 akan di cari persamaan garis singgung pada lingkaran yang sejajar
dengan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘. Karena garis singgung yang dicari harus sejajar dengan garis
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘 maka dapat dimisalkan garis singgung itu adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘.
Karena garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘 menyinggung lingkaran, maka ada sebuah titik (titik
singgung yang koordinat-koordinatnya memenuhi persamaan lingkaran sehingga
diperoleh
⇒ (𝑥 − 𝑎)2 + ((𝑚𝑥 + 𝑘) − 𝑏)2 = 𝑟 2
⇒ 𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2 + (𝑚𝑥 + 𝑘)2 − 2𝑏(𝑚𝑥 + 𝑘) + 𝑏 2 − 𝑟 2 = 0
⇒ 𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2 + 𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑥𝑘 + 𝑘 2 − 2𝑏𝑚𝑥 − 2𝑏𝑘 + 𝑏 2 − 𝑟 2 = 0
⇒ 𝑥 2 (1 + 𝑚2 ) − 𝑥(2𝑎 − 2𝑚𝑘 + 2𝑏𝑚) + 𝑎2 + 𝑘 2 − 2𝑏𝑘 + 𝑏 2 − 𝑟 2 = 0
Persamaan ini dipandang sebagai persamaan kuadrat dalam 𝑥. Karena garis
singgung dan lingkaran hanya mempunyai satu titik persekutuan, maka persamaan
kuadrat hanya mempunyai satu harga 𝑥, syaratnya adalah diskriminan dari persamaan
itu harus sama dengan nol, yaitu
⇒𝐷=0
⇒ 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0
⇒(2𝑎 − 2𝑚𝑘 + 2𝑏𝑚)2 − 4(1 + 𝑚2 )( 𝑎2 + 𝑘 2 − 2𝑏𝑘 + 𝑏 2 − 𝑟 2 ) = 0
⇒ 4𝑚2 𝑟 2 − 4𝑎2 𝑚2 + 8𝑎𝑏𝑚 − 8𝑎𝑘𝑚 + 4𝑟 2 + 8𝑏𝑘 − 4𝑏 2 − 4𝑘 2 = 0
⇒ 𝑚2 𝑟 2 − 𝑎2 𝑚2 + 2𝑎𝑏𝑚 − 2𝑎𝑘𝑚 + 𝑟 2 + 2𝑏𝑘 − 𝑏 2 − 𝑘 2 = 0
⇒ −𝑘 2 + (2𝑏 − 2𝑎𝑚)𝑘 + 𝑚2 𝑟 2 − 𝑎2 𝑚2 + 2𝑎𝑏𝑚 + 𝑟 2 − 𝑏 2 = 0

11
nilai 𝑘 dapat diperoleh dengan menggunakan kuadrat sempurna
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
⇒𝑘= 2𝑎

√4𝑚2 𝑟 2 +4𝑟 2
⇒ 𝑘 = −𝑎𝑚 ± +𝑏
2

⇒ 𝑘 = −𝑎𝑚 ± √𝑟 2 (𝑚2 + 1) + 𝑏

⇒ 𝑘 = −𝑎𝑚 ± 𝑟√(𝑚2 + 1) + 𝑏
substitusi nilai 𝑘 ke dalam persamaan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘 diperoleh
⇒ 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑎𝑚 ± 𝑟√(𝑚2 + 1) + 𝑏

⇒ 𝑦 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟√(𝑚2 + 1) + 𝑏
Maka persamaan garis singgung lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏) adalah

𝒚 − 𝒃 = 𝒎(𝒙 − 𝒂) ± 𝒓√𝟏 + 𝒎𝟐
Contoh:
Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 6𝑦 − 3 = 0 dan
yang mengapit sudut 600 dengan sumbu 𝑥 arah positif.
Penyelesaian:
⇒ 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 6𝑦 − 3 = 0
⇒ 𝑥 2 − 4𝑥 + 4 + 𝑦 2 − 6𝑦 + 9 = 16
⇒ (𝑥 − 2)2 + (𝑦 − 3)2 = 16
Persamaan garis singgung dengan tanjakan 𝑚 = √3 adalah
⇒ 𝑦 − 3 = √3(𝑥 − 2) + 4√1 + 3 dan 𝑦 − 3 = √3(𝑥 − 2) − 4√1 + 3
⇒ 𝑦 − 3 = √3𝑥 − 2√3 + 8 dan 𝑦 − 3 = √3𝑥 − 2√3 − 8
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 6𝑦 − 3 = 0 dan yang
mengapit sudut 600 dengan sumbu 𝑥 arah positif adalah 𝑦 = √3𝑥 + 11 − 2√3 dan
𝑦 = √3𝑥 − 5 − 2√3.
2. Persamaan garis singgung melalui titik singgung

12
a. Pada lingkaran dengan pusat 𝑂(0,0)

𝑃(𝑥1 , 𝑦1 )
r
𝑥
O(0,0)

Gambar 3. 9. Garis singgung melalui titik singgung lingkaran pusat O(0,0)

Dari gambar 3. 9 di atas, diketahui lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 dan titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 )


yang terletak pada lingkaran. Untuk mencari persamaan garis singgung pada lingkaran
di titik 𝑃(𝑥1 , 𝑦1 ) , ambil titik 𝑄(𝑥2 , 𝑦2 ) yang terletak pada lingkaran juga, sehingga
persamaan garis 𝑃𝑄 adalah
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
karena titik 𝑃 dan 𝑄 terletak pada lingkaran , maka berlaku
𝑥1 2 + 𝑦1 2 = 𝑟 2 dan 𝑥2 2 + 𝑦2 2 = 𝑟 2
dari kedua persamaan tersebut, maka diperoleh
⇒ 𝑥1 2 + 𝑦1 2 = 𝑥2 2 + 𝑦2 2
⇒ 𝑥1 2 − 𝑥2 2 = 𝑦2 2 − 𝑦1 2
⇒ (𝑥1 − 𝑥2 )(𝑥1 + 𝑥2 ) = (𝑦2 − 𝑦1 )(𝑦2 + 𝑦1 )
𝑦 −𝑦 𝑥2 +𝑥1
⇒ 𝑥 2− 𝑥1 = −
2 1 𝑦2 +𝑦1

dengan kesamaan ini, persamaan garis 𝑃𝑄 diatas dapat ditulis menjadi


𝑥2 + 𝑥1
𝑦 − 𝑦1 = − (𝑥 − 𝑥1 )
𝑦2 + 𝑦1

Jika 𝑄 mendekati 𝑃 sehingga hampir 𝑥2 = 𝑥1 dan 𝑦2 = 𝑦1 maka garis 𝑃𝑄 berubah


menjadi garis singgung lingkaran di titik P yakni
𝑥
⇒ 𝑦 − 𝑦1 = − 𝑦1 (𝑥 − 𝑥1 )
1

⇒ 𝑦1 𝑦 − 𝑦12 = −𝑥1 𝑥 + 𝑥12

13
⇒ 𝑦1 𝑦 + 𝑥1 𝑥 = 𝑥12 + 𝑦12
⇒ 𝑦1 𝑦 + 𝑥1 𝑥 = 𝑟 2
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 dan titik P yang
terletak pada lingkaran adalah
𝑦1 𝑦 + 𝑥1 𝑥 = 𝑟 2
Contoh
Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 36 di titik (2,5).
Penyelesaian:
Substitusi nilai 𝑟 2 = 36, 𝑥1 = 2 dan 𝑦1 = 5 pada persamaan garis singgung lingkaran
𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 dan titik 𝑃 yaitu 𝑦1 𝑦 + 𝑥1 𝑥 = 𝑟 2 . Jadi, persamaan garis singgung yang
dimaksud adalah 2𝑥 + 5𝑦 = 36.
b. Pada lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏)

𝒚′
𝑦

𝑄(𝑥1 , 𝑦1 )

P(a,b) 𝒙′

Gambar 3. 10. Garis singgung melalui titik singgung lingkaran pusat (𝑎, 𝑏)

Gambar 3. 10 di atas menunjukkan suatu lingkaran berpusat di titik 𝑇(𝑎, 𝑏) dan


berjari-jari 𝑟. Jika menggunakan sumbu lama 𝑥 dan 𝑦, persamaan lingkarannya adalah
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 . Namun, jika menggunakan sumbu baru 𝑥’ dan 𝑦’, maka
persamaan lingkaran dengan pusat 𝑇(𝑎, 𝑏) dan jari-jari 𝑟 tersebut adalah
(𝑥’)2 + (𝑦’)2 = 𝑟 2
Pada gambar 3. 10 terlihat jelas bahwa lingkaran tersebut melalui titik 𝑄(𝑥1 , 𝑦1 ) jika
menggunakan sumbu lama dan akan melalui titik 𝑄(𝑥1′ , 𝑦1′ ) jika menggunakan sumbu
baru. Hubungan kedua sumbu (lama dan baru) ditentukan oleh rumus:
⇒ 𝑥’ = 𝑥 − 𝑎 dan 𝑥1′ = 𝑥1 − 𝑎
⇒ 𝑦’ = 𝑦 − 𝑏 dan 𝑦1′ = 𝑦1 − 𝑏

14
Dengan menggunakan sumbu baru 𝑥’ dan 𝑦’, maka persamaan garis singgung terhadap
lingkaran di titik 𝑄(𝑥1′ , 𝑦1′ ) yang terletak pada lingkaran dengan pusat 𝑇(𝑎, 𝑏) dan jari-jari
𝑟 adalah
𝑥1′ 𝑥’ + 𝑦1′ 𝑦’ = 𝑟 2
Dengan demikian, jika digunakan sumbu lama 𝑥 dan 𝑦, maka untuk memperoleh
persamaan garis singgung terhadap lingkaran di titik 𝑄(𝑥1′ , 𝑦1′ ) dapat digunakan suatu
rumus yang disebut dengan rumus ‘pembagian adil’, yang berbunyi, “Pada pembagian
adil, setiap bentuk yang memuat variabel berderajat dua diubah ke bentuk perkalian dua
variabel yang sama. Yang berderajat satu diubah menjadi dua suku yang sama (masing-
masing setengahnya).” Sehingga diperoleh persamaan garis singgung terhadap lingkaran
di titik 𝑄(𝑥1′ , 𝑦1′ ) dengan pusat 𝑇(𝑎, 𝑏) dan jari-jari 𝑟 adalah
(𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎) + (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2
Contoh:
Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran (𝑥 – 6)2 + (𝑦 + 2)2 = 16 di titik
(2,2).
Penyelesaian:
Substitusi nilai 𝑥1 = 2, 𝑦1 = 2, 𝑎 = 6, 𝑏 = −2 dan 𝑟 2 = 16 ke dalam persamaan
⇒ (𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎) + (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2
⇒ (𝑥 − 6)(2 − 6) + (𝑦 + 2)(2 + 2) = 16
⇒ (𝑥 − 6)(−4) + (𝑦 + 2)(4) = 16
⇒ −4𝑥 + 24 + 4𝑦 + 8 = 16
⇒ 4𝑦 − 4𝑥 − 16 = 0
⇒𝑦−𝑥−4=0
Jadi, persamaan garis singgung yang dimaksud adalah 𝑦 − 𝑥 − 4 = 0 atau 𝑥 − 𝑦 = 4
c. Pada lingkaran bentuk 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Persamaan garis singgung terhadap lingkaran yang melalui titik 𝑄(𝑥1 , 𝑦1 ) yang terletak
pada lingkaran dapat dirumuskan dengan cara mengubah bentuk 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 +
𝐶 = 0 menjadi
1 1 2 1 1
⇒ (𝑥 + 2 𝐴)2 + (𝑦 + 2 𝐵) = 𝐶 + 4 𝐴2 + 4 𝐵 2
1 1 1 1 1 1
⇒ (𝑥 + 2 𝐴) (𝑥1 + 2 𝐴) + ( 𝑦 + 2 𝐵) (𝑦1 + 𝐵) = 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶
2
1 1 1 1 1 1
⇒ 𝑥1 𝑥 + 2 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 4 𝐴2 + 𝑦1 𝑦 + 2 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 4 𝐵 2 = 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶
1 1
⇒ 𝑥1 𝑥 + 2 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝑦1 𝑦 + 2 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0

15
Dengan demikian, persamaan garis singgung lingkaran pada titik 𝑄(𝑥1 , 𝑦1 ) yang terletak
pada lingkaran adalah
1 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0
2 2
Contoh:
Tentukan persamaan garis singgung terhadap lingkaran yang melalui titik 𝑄(1, 2) yang
terletak pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥 + 6𝑦 − 21 = 0!
Penyelesaian:
Substitusi nilai 𝑥1 = 1, 𝑦1 = 2, 𝐴 = 4, 𝐵 = 6 dan 𝐶 = −21 pada persamaan
1 1
⇒ 𝑥1 𝑥 + 2 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝑦1 𝑦 + 2 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0
1 1
⇒ (1)𝑥 + 2 (4)(𝑥 + 1) + 2𝑦 + 2 (6)(𝑦 + 2) − 21 = 0

⇒ 𝑥 + 2(𝑥 + 1) + 2𝑦 + 3(𝑦 + 2) − 21 = 0
⇒ 𝑥 + 2𝑥 + 2 + 2𝑦 + 3𝑦 + 6 − 21 = 0
⇒ 3𝑥 + 5𝑦 − 13 = 0
Jadi, persamaan garis singgung yang dimaksud adalah 3𝑥 + 5𝑦 − 13 = 0

16
Rangkuman
Pusat (𝟎, 𝟎) Pusat (𝒂, 𝒃)
Persamaan 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2 (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Gambar
𝑦 𝒚′
𝑦
P(𝑥1 , 𝑦1 )

𝑄(𝑥1 , 𝑦1 )
r
𝑥 r
O(0,0)
P(a,b) 𝒙′

Pusat (0,0) (𝑎, 𝑏) 1 1


(− 2 𝐴, − 2 𝐵)

Jari-jari 𝑟 𝑟 1 1
𝑟 = √ 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶

Persamaan Garis Singgung


Gradien 𝑚 𝑦 = 𝑚𝑥 + ±𝑟√1 + 𝑚2 𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟√1 + 𝑚2 𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟√1 + 𝑚2

17
Titik di 𝑦1 𝑦 + 𝑥1 𝑥 = 𝑟 2 (𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎) + (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝐴(𝑥 + 𝑥1 )
Lingkaran 2
1
+ 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0
2

18
Uji Kompetensi
A. Pilihan Berganda
1. Persamaan lingkaran yang berpusat di titik (2,4) dan melalui titik (10, −2) adalah ...
a. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 + 8𝑦 − 80 = 0 d. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 8𝑥 − 6𝑦 − 80 = 0
b. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 8𝑦 − 80 = 0 e. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 8𝑥 − 6𝑦 − 80 = 0
c. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥 + 8𝑦 − 80 = 0
2. Jari-jari dan pusat lingkaran yang memiliki persamaan 𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥 − 6𝑦 − 12 = 0
adalah ...
a. 5 dan (−2,3) d. 6 dan (−3, −2)
b. 5 dan (2, −3) e. 57 dan (4,3)
c. 6 dan (−3,2)
3. Titik 𝑇(𝑝, 5) terletak pada lingkaran 2𝑥 2 + 2𝑦 2 = 82 , maka nilai 𝑝 adalah …
a. ±4 d. ±5
b. 2 e. 6
c. ±3
4. Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 + 2𝑦 + 𝑐 = 0, mempunyai jari-jari 3, maka nilai 𝑐 adalah …
a. 2 d. −4
b. −3 e. −6
c. 5
1
5. Lingkaran dengan persamaan 2𝑥 2 + 2𝑦 2 + 2 𝑎𝑥 + 4𝑦 − 12 = 0 melalui titik
(1, −1). Diameter lingkaran tersebut adalah …
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
6. Diberikan persamaan lingkaran sebagai berikut 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 + 4𝑦 − 1 = 0. Jika pusat
lingkaran adalah 𝑃(𝑎, 𝑏) maka nilai 10𝑎 − 5𝑏 = …
a. -10 d. 10
b. -5 e. 20
c. 5
7. Lingkaran yang persamaannya 𝑥 2 + 𝑦 2 − 𝐴𝑥 − 10𝑦 + 4 = 0 menyinggung sumbu 𝑥.
Nilai 𝐴 yang memenuhi adalah ...
a. −2 dan 2 b. −4 dan 4

19
c. −5 dan 5 e. −9 dan 9
d. −6 dan 6
𝑥2 𝑦2
8. Persamaan garis singgung dengan gradien 1 pada hiperbola 100 − 64 = 1 adalah …

a. 𝑦 = 2𝑥 ± 3 d. 𝑦 = 𝑥 ± 6
b. 𝑦 = −2𝑥 ± 6 e. 𝑦 = 𝑥 ± 3
c. 𝑦 = −𝑥 ± 6
9. Persamaan lingkaran dengan pusat 𝑝 (3,1) dan menyinggung garis 3𝑥 + 4𝑦 + 7 = 0
adalah ...
a. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 2𝑦 + 6 = 0 d. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 6𝑥 − 2𝑦 + 6 = 0
b. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 2𝑦 + 6 = 0 e. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 6𝑥 + 2𝑦 + 6 = 0
c. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 6𝑥 − 2𝑦 − 6 = 0
10. Persamaan lingkaran yang melalui titik-titik 𝐴(2, − 4), 𝐵(5, −1) dan 𝐶(2, 2) adalah …
a. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 + 2𝑦 − 4 = 0 d. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 + 4𝑦 − 4 = 0
b. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 2𝑦 + 4 = 0 e. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑥 − 2𝑦 + 4 = 0
c. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 4𝑦 + 4 = 0
11. Nilai 𝑐 agar garis 𝑦 = −2𝑥 + 𝑐 menyinggung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 − 𝑦 + 3 = 0
adalah …
a. −7 atau−2 d. −5 atau 4
b. 7 atau 2 e. −4 atau 5
c. −4 atau 2
12. Persamaan garis singgung di titik (4, −1) pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 6𝑥 − 4𝑦 − 45 =
0 adalah …
a. 7𝑥 + 3𝑦 + 31 = 0 d. 3𝑥 − 7𝑦 − 31 = 0
b. 3𝑥 + 7𝑦 + 31 = 0 e. 7𝑥 − 3𝑦 − 31 = 0
c. 7𝑥 − 3𝑦 + 31 = 0
13. Lingkaran yang persamaannya 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑝𝑥 + 𝑞 = 0 berjari-jari 2 menyinggung
garis 𝑥 − 𝑦 = 0, maka nilai 𝑝 adalah …
a. 𝑝 = 8 d. 𝑝 = ±4
b. 𝑝 = −6 e. 𝑝 = 2
c. 𝑝 = ±√8
14. Persamaan garis singgung pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 + 4𝑦 − 4 = 0 yang
membentuk sudut 600 dengan sumbu 𝑥 positif adalah ...

20
a. 𝑦 = √3𝑥 + (√3 + 2) ± 6 d. 𝑦 = √3𝑥 − (√3 + 2) ± 6
b. 𝑦 = √3𝑥 − (√3 − 2) ± 6 e. 𝑦 = √3𝑥 + (√3 + 2) ± 6
c. 𝑦 = √3𝑥 + (√3 − 2) ± 6
15. Persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥 + 10𝑦 + 21 = 0 yang sejajar
dengan garis − 6𝑥 + 2 𝑦 − 17 = 0 adalah …
a. 3𝑥 + 1 ± 4√5 d. 𝑥 + 3 ± 4√5

b. 3𝑥 − 1 ± 4√5 e. 𝑥 − 1 ± 2√5

c. 3𝑥 − 1 ± 2√5
B. Essay
1. Tentukan harga 𝑘 agar garis 𝑦 = 𝑘𝑥 dan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 13𝑥 + 36 = 0
a. Berpotongan di dua titik
b. Bersinggungan
c. Tidak berpotongan
2. Carilah persamaan garis singgung pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4 dengan gradien 𝑚 =
−1!
3. Tentukan persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 4𝑥 + 2𝑦 − 15 = 0 yang
sejajar garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 5 di titik (2,1)!
4. Tentukan persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4 yang melalui titik 𝑇(3,2)!
5. Garis g menghubungkan titik 𝐴(5, 0) dan titik 𝐵(10 𝑐𝑜𝑠 𝜃, 10 𝑠𝑖𝑛 𝜃). Titik 𝑃 terletak
pada 𝐴𝐵 sehingga 𝐴𝑃: 𝑃𝐵 = 2: 3. Jika θ berubah dari 0 sampai 2𝜋 maka titik 𝑃
bergerak menelusuri suatu lingkaran. Tentukan persamaan lingkaran tersebut!

21
Kunci Jawaban
A. Pilihan Berganda
1. B
2. A
3. A
4. D
5. C
6. E
7. B
8. D
9. C
10. A
11. B
12. E
13. C
14. C
15. A

22
Daftar Pustaka
Budiarto, M. T. (2004). Irisan Kerucut. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Retrieved
April 23, 2017, from
http://psbtik.smkn1cms.net/adaptif/adaptif_matematika/irisan_kerucut.pdf
Danuri, M. (2008). Irisan kerucut untuk guru matematika SMK. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik.
Eridani. (2012). Pengantar geometri dan kalkulus peubah banyak. Surabaya: Unisversitas
Airlangga Press.
Shadiq, F. (2009). Diklat guru pengembang matematika SMK: Irisan kerucut. Yogyakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik. Retrieved April 23, 2017, from
https://mgmpmatsatapmalang.files.wordpress.com/2011/11/irisankerucut.pdf
Soedyarto, N., & Maryanto. (2009). Matematika SMA dan MA kelas XI program IPA. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Suarsana, I. M. (2014). Geometri analitik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukirman. (2007). Geometri analit bidang dan ruang. Jakarta: Universitas Terbuka.
Varberg, D., Purcell, E., & Rigdon, S. E. (2011). Kalkulus (8th ed.). Jakarta: Erlangga.

iv

Anda mungkin juga menyukai