Anda di halaman 1dari 3

“ WHO AM I ”

Nama Saya Fauhatun Fadhila, Saya dilahirkan disebuah kota yang


kebanyakan penduduknya suku melayu dan suku Dayak, yaitu kota Sintang,
Kalimantan Barat, Saya anak kedua dari enam bersaudara. Dhila adalah
panggilan akrabku. Saya terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana. Ayahku
seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Kesehatan dan berkerja sebagai
Pelaksana Laboratorium di sebuah Puskesmas di kota kami. Sedangkan
Ibuku adalah seorang Bidan di sebuah Puskesmas kota tak jauh dari rumah.
Sejak kecil Ayah dan ibu selalu menasehatiku agar rajin beribadah dan jadi
anak yang sholehah, disiplin waktu, bersikap jujur dan baik terhadap sesama,
serta rajin menolong sesama tanpa memandang Ras, suku dan Bangsa,
karena kata beliau jika kita rajin menolong orang yang memerlukan suatu
saat jika kita membutuhkan pertolongan Allah akan mengirim lewat tangan
siapa saja untuk memberi pertolongan kepada kita karena buah dari kebaikan
yang telah kita taburkan. Aku memiliki ciri-ciri fisik yang khas yaitu dua lesung
pipi, mataku berwarna cokelat gelap, alisku tipis, hidung pesek, mata sipit dan
bibir yang tebal.

Kelahiranku sangat ditunggu-tunggu oleh kedua orangku yang dikarenakan


setelah menikah selama 3 tahun belum dikaruniai anak. Saya dilahirkan pada
hari Minggu, 9 April tahun 2000. Pada saat itu ayahku sedang pergi ke pulau
Jawa sehingga tidak berada disamping ibu pada saat ibu melahirkanku. Dari
cerita bunda, bunda mengalami perdarahan yang lumayan banyak pada saat
melahirkan saya, karena berat badanku lumayan besar yaitu 3500 gram
sehingga menyebabkan luka robek pada jalan lahir ibu yang lumayan besar dan
menyebabkan perdarahan yang banyak, sehingga harus ditangani oleh dr.
Kandungan (SPOG).

Ibu pernah bercerita sebelumnya pernah hamil dua kali dan mengalami
keguguran (abortus) karena medan tempat tugas bunda sebagai bidan pada saat
itu sangat sulit, sehingga berkali-kali jatuh dan menyebabkan keguguran
sehingga ibu dan ayah memutuskan untuk menganggkat anak, alhamdulilah
setelah mengangkat anak ibu tidak mengalami keguguran lagi dan lahirlah saya.
Pada usia 6 tahun saya sekolah TK, Saya bersekolah di sebuah desa kecil
tempat tugas ibunda dan setiap hari harus menyebrangi sungai agar sampai di
sekolah, walaupun begitu Saya sangat senang karena memiliki banyak teman
bermain dan ibu guru yang baik. kemudian ibunda pindah ke kota Sintang dan
Saya bersekolah di SDN 13, pada saat SD Saya sering dapat rangking, kadang
rangking 2 dan 3. Masa SMP Saya bersekolah di SMPN 1 Sintang, pada saat
SMP Saya aktif dalam kegiatan Drum Band dan sering atraksi pada saat tampil
17 Agustus atau hari besar lainnya. . Kemudian masa SMA Saya bersekolah di
SMAN 3 Sintang, saat sekolah SMA Saya pernah mendapat juara 2 lomba
menghias wajah pada saat peringatan hari Kartini, dan Saya lulus SMA pada
tahun 2018.

Pada mulanya cita-cita saya ingin menjadi Apoteker, kemudian teman bunda
bercerita tentang suaminya yang berkerja di Rumah sakit Umum Daerah Ade
Muhammad Djoen Sintang sebagai seorang perawat Anestesi, teman bunda
bercerita bahwa di RSUD Ade M. Djoen Sintang masih kekurangan tenaga
Anestesi karena perawat anestesi hanya ada 2 orang dan yang satu orang
menjelang masa pensiun, sedangkan klinik yang melayani operasi ada 7,
sehingga kadang operasi tidak dilaksanakan dan harus dirujuk ke kabupaten lain
karena kekurangan tenaga.

Pada saat pembukaan gelombang 1 poltekkes Kemenkes Yogya tidak ada


prodi D4 anestesi sehingga pada saat itu Saya berserta bunda dan ayah
memutuskan untuk mendaftar di universitas Muhammadiyah Pontianak
mengambil Prodi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) peminatan K3 dan
sudah dinyatakan lulus serta sudah membayar daftar ulang.

Tanpa diduga teman bunda memberikan brosur penerimaan D4 Anestesi


Poltekkes Kemenkes Yogya dan UNISA yang dikirim oleh teman suaminya dari
Yogyakarta, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba mendaftar di Poltekkes
Kemenkes Yogya Prodi D4 Anestesi. Dengan berbekal satu tekad, doa dan
harapan kami berdua ibunda berangkat ke Yogya, walaupun sebelumnya belum
pernah menjejakkan kaki di Yogya. Alhamdulillah setelah melalui tahapan tes
demi tes Saya dinyatakan lulus dan diterima sebaga Mahasiswa Baru di
Poltekkes Kemenkes Yogya, Terima kasih ya Allah...Saya yakin keberhasilanku
bukan semata-mata karena diriku tapi karena doa kedua orangku yang
menembus langit pada saat sujud-sujud malamnya, yang Engkau kabulkan.
Saya bertekad untuk belajar bersungguh-sungguh agar bisa selesai tepat waktu
dengan nilai yang memuaskan, karena ku ingin melihat senyum bahagia kedua
orangku saat memakai Toga nanti. Saya yakin “ Orang Tua saya berkerja terlalu
keras untuk saya bukan supaya saya tidak hanya menjadi orang biasa tetapi
menjadi orang luar biasa.” Seperti pesan bunda “ Disiplin memang tidak mudah
tapi tanpa kedisiplinan hidup kita akan jauh lebih sulit dan jangan menunggu hari
yang terbaik untuk melangkah karena setiap hari sangatlah berharga, masa
depanku ada ditangan ku sendiri. “Ya Allah mohon berikan kemudahan dalam
setiap langkah kami, lapangkan rizki kedua orang tuaku, berikan kesehatan lahir
dan batin dan berikan keluarga kami kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.”
Aamiinn.....

Anda mungkin juga menyukai