Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AKPER KABUPATEN


SUMEDANG
Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan
transparan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumedang
menyusun Laporan Keuangan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (LK-SKPD) Tahun
Anggaran 2012 sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Tahun Anggaran 2012. Laporan Keuangan tersebut meliputi: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Adapun
maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten
Sumedang adalah untuk mengevaluasi posisi keuangan dan bahan informasi serta
perbandingan laporan keuangan per 31 Desember 2012.

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AKADEMI


KEPERAWATAN KABUPATEN SUMEDANG

Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten


Sumedang Anggaran 2011 adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

2. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Daerah,

3. Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih


dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi


Pemerintah,

1
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah,

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan


Kinerja Instansi Pemerintah,

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Penyempurnaan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan perundang-undangan tersebut diatas merupakan ketentuan yang telah


mengarahkan pembangunan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) agar
laporan keuangan yang dihasilkan memenuhi asas tertib, transparansi, akuntabilitas,
konsistensi, komparabilitas, akurat, dapat dipercaya, dan mudah dimengerti serta
dihasilkan dari suatu proses akuntansi.

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AKPER


KABUPATEN SUMEDANG.

Sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) AKPER Kabupaten


Sumedang disampaikan dalam 6 (enam) bab pembahasan yaitu :

Bab I (satu) Pendahuluan yang meliputi Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan
Keuangan, Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan dan Sistematika
Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.

Bab II (dua) Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Akper Kabupaten Sumedang yang
meliputi Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Akper Kabupaten
Sumedang, Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang
ditetapkan.

Bab III (tiga) Kebijakan Akuntansi yang meliputi Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan
Keuangan Daerah Akper Kabupaten Sumedang Basis Akuntansi yang mendasari
Penyusunan Laporan Keuangan Akper Kabupaten Sumedang, Basis Pengukuran yang
mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Akper Kabupaten Sumedang dan
Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP
Pada Akper Kabupaten Sumedang.

2
Bab IV (empat) Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan Akper Kabupaten Sumedang
yang meliputi rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan
Akper Kabupaten Sumedang dan Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban
yang timbul sehubungan dengan Penerapan Basis Acrual atas Pendapatan dan Belanja
dan Rekonsiliasinya dengan penerapan Basis Cash, Bila Menggunakan Basis Acrual
Pada Akper Kabupaten Sumedang

Bab V (lima) Penjelasan atas Informasi-informasi Non Keuangan Akper Kabupaten


Sumedang dan ,

Bab VI (enam) Penutup

3
BAB II
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
AKPER KABUPATEN SUMEDANG

2.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD

Pada Tahun Anggaran 2012 anggaran Belanja Daerah Akademi Keperawatan Kabupaten
Sumedang setelah perubahan ditetapkan sebesar Rp 9.302.491.045. Realisasi sasaran
kinerja Akademi Keparawatan Kabupaten Sumedang selama Tahun Anggaran 2012 dapat
dilihat secara ringkas pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2
Ikhtisar Target dan Realisasi Akademi Kepaerawatan Kabupaten Sumedang
TahunAnggaran 2012

Target Selisih
No Uraian Realisasi
(Anggaran) Rp %
1 PENDAPATAN DAERAH -
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 2.824.996.000,00 2.763.682.454,00 (61.313.546,00) 97,83

2 BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai 1.916.995.045 1.925.052.770 8.057.725 100,42
Belanja Bunga -
Belanja Subsidi -
Belanja Hibah -
Belanja Bantuan Sosial -
Belanja Bagi Hasil -
Belanja Bantuan Keuangan -
Belanja Tidak Terduga -
Jumlah Belanja Tidak Langsung 1.916.995.045 1.925.052.770 8.057.725 100,42

Belanja Langsung
Belanja Pegawai 1.579.481.420 1.477.845.000 (101.636.420) 93,57
Belanja Barang dan Jasa 1.318.768.000 1.183.840.404 (134.927.596) 89,77
Belanja Modal 4.487.246.580 3.978.712.000 (508.534.580) 88,67
Jumlah Belanja Langsung 7.385.496.000 6.640.397.404 (745.098.596) 89,91

JUMLAH BELANJA DAERAH 9.302.491.045 8.565.450.174 (737.040.871) 92,08

SURPLUS / (DEFISIT) (6.477.495.045) (5.801.767.720) 675.727.325 89,57

4
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah. pada Tahun

Anggaran 2012, belanja pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang dialokasikan


sebesar Rp 9.302.491.045. dan direalisasikan sebesar Rp 8.656.450.174’- atau 92,08%
sehingga masih terdapat efisiensi anggaran belanja daerah sebesar Rp 737.040.871,-.
Berdasarkan tabel 2 di atas tampak bahwa belanja langsung mendapatkan alokasi dana
yang terbesar dibandingkan dengan belanja tidak langsung, yaitu sebesar 89,08% dari total
anggaran Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang tahun anggaran 2012.

Belanja Tidak Langsung yang keseluruhannya dianggarkan untuk belanja pegawai


sebesar Rp 1.916.995.045,- dan dana yang direalisasikan sebesar Rp 1.925.025.052.770,-
atau sebesar 100.42%. Untuk belanja langsung mendapat alokasi anggaran sebesar Rp
9.302.491.045,- dan terealisasi sebesar Rp 6.640.397.404,- atau 89.91%.

Surplus anggaran yang dianggarkan sebesar Rp 6.477.4950.045,- direalisasikan sebesar Rp


5.801.767.720,- yang berasal dari efisiensi belanja sebesar 89.57% dari jumlah anggaran
belanja Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang tahun anggaran 2012.

2.2. Hambatan dan Kendala serta Faktor Pendukung Pencapaian Target yang Telah
Ditetapkan
Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja
keuangan pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2012
masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu:

a) Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang menunjang kepada aktivitas


pengelolaan keuangan pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang;

b) Situasi perekonomian agak sulit diprediksi, dengan adanya kenaikan beberapa


komponen penting, yang diperkirakan akan berdampak kepada berkurangnya
kualitas pelayanan pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang kepada
mahasiswa;

c) Masih adanya kebutuhan yang belum terakomodasi dikarenakan keterbatasan


sumber dana yang tersedia;

d) Adanya program-program lanjutan strategis, terutama program dan kegiatan fisik


dengan nilai anggaran yang cukup besar sehingga berpengaruh terhadap
keseluruhan rencana alokasi anggaran belanja; dan

e) Munculnya kebutuhan program dan kegiatan yang diperlukan untuk dilaksanakan


pada saat pelaksanaan Anggaran yan sedang berjalan.

5
Hal ini disebabkan karena adanya perkembangan situasi dan kondisi di
lingkungan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang, baik dari sisi perubahan
peraturan maupun kondisi masyarakat.

Sedangkan faktor-faktor penunjang pencapaian kinerja adalah:

a) Adanya perbaikan sistem kerja dan sarana dan prasarana yang mendukung
pencapaian target kinerja;

b) Adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur baik melalui pembinaan dan
pelatihan internal, ataupun melalui peningkatan jenjang pendidikan;

c) Semakin meningkatnya koordinasi antara dinas/kantor/badan dalam pelaksanaan


tugas dan fungsi;

d) Semakin meningkatnya koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah


Propinsi, Pemerintah Daerah dan instansi vertikal lainnya.

6
BAB III

KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1 ENTITAS AKUNTANSI/PELAPORAN KEUANGAN AKPER KABUPATEN SUMEDANG

Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang


dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akuntansi yang dimaksud dalam
laporan keuangan tahun anggaran 2011 ini adalah satuan perangkat kerja daerah Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.

3.2 BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AKPER


KABUPATEN SUMEDANG
Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang tahun Anggaran 2012 adalah basis
kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam
Neraca.

3.3 BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


AKPER KABUPATEN SUMEDANG
Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Kantor AKPER
Kabupaten Sumedang adalah :
a) Pendapatan
 Pendapatan diakui dan dicatat pada saat kas diterima pada Kas Daerah
b) Aset Lancar
 Piutang dicatat dan diakui sebesar nilai nominal
 Realisasi piutang pendapatan kami catat dan akui pada kode akun pendapatan
masing-masing
 Piutang Lainya catat dan akui pada peneriman pembiayaan pada Pos
Penerimaan Kembali Pinjaman Lainnya.
 Sisa Belanja daerah yang tidak digunakan dan karena sesuatu hal sampai
dengan tanggal 31 Desember sudah disetorkan kembali oleh Bendahara
Pengeluaran ke Kas Daerah.
 Setoran Pengembalian Belanja untuk tahun berkenaan, kami catat dan akui
sebagai pengurang realisasi belanja yang bersangkutan (Contra Pos).

7
 Setoran Pengembalian Belanja Tahun Lalu, kami catat dan akui sebagai
penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) pada kelompok akun Lain-lain
PAD yang sah, akun penerimaan lain-lain.
 Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada kas daerah serta pada kas
dikeluarkan dari kas daerah
c) Aset Tetap
 Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah
 Aset tetap dicatat dan diakui dalam Neraca Pemerintah Kabupaten
Sumedang per 31 Desember 2010 dan penambahan asset tetap dari realisasi
belanja Modal Tahun Anggaran 2011 dengan menggunakan metoda :
- Tanah atau Bangunan yang diperoleh sampai dengan tahun 2002 (1
tahun sebelum penyusunan Neraca Awal) dicatat dan diakui
berdasarkan nilai wajar dengan pendekatan Nilai Jual Objek Pajak
Tanah dan Bangunan.
- Aset non tanah dan bangunan yang diperoleh sampai dengan tahun
2001 (1 tahun sebelum penyusunan Neraca Awal) dicatat dan diakui
berdasarkan nilai wajar dengan pendekatan harga pasar.
- Aset yang diperoleh dari tahun 2002 sampai saat penyusunan laporan
dicatat dan diakui berdasarkan nilai perolehan.
d) Dana Cadangan
 Dana Cadangan dibentuk berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah.
e) Aset Lainnya
 Aset Lainnya adalah aset pemerintah daerah selain aset lancar, investasi
jangka panjang dan dana cadangan termasuk dalam asset lainnya adalah
tuntutan ganti rugi dan asset tetap rusak berat.
f) Kewajiban
 Kewajiban dicatat sebesar nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban Pemerintah
Daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi
sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan nilai karena
perubahan kurs mata uang asing dan perubahan lainnya selain perubahan
nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
tersebut.
 Utang Bunga atas uatang Pemerintah Daerah dicatat sebesar biaya bunga
yang telah terjadi dan belum bayar. Bunga dimaksud berasal dari utang
Pemerintah Daerah baik didalam maupun luar negeri.

8
Utang bunga atas utang Pemerintah Daerah yang belum dibayar diakui setiap
akhir periode laporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
 Utang perhitungan Fisik Ketiga (PFK) dicatat sebesar saldo
pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain
sampai akhir periode laporan.
 Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk bagian lancar utang jangka
panjang adalah yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tahun
laporan.
g) Ekuitas Dana
 Ekuitas Dana diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Ekuitas Dana Lancar,
Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar
merupakan selisih antara asset lancar dengan kewajiban jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan
kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan
Pemerintah Daerah yang dicadangkan untuk keperluan tertentu.
h) Koreksi
Terhadap setiap kesalahan harus dilakukan koreksi segera setelah diketahui :
 Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan,
baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan.
 Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada
akun pendapatan atau akun belanja dari periode bersangkutan.
 Koreksi kesalahan atas pengeluran belanja (sehingg mengakibatkan
penriman kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta mempengaruhi
secara material posisi asset selan kas, apabila laporan keungan periode
tersebut sudah ditertibkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain, akun asset, serta akun equitas dana yang terkait.
 Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan
peneriman kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta tidak
mempengaruhi secara material posisi asset selain kas,

9
apabila laporan keuangan periode tersebut sudah ditertibkan, dilakukan
dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain.
 Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang
terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas,
apabila laporan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun equitas dana lancar.

3.4 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN YANG


ADA DALAM SAP PADA AKPER KABUPATEN SUMEDANG
Penyusunan Laporan Keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan adalah :

1. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang dan tidak perlu dibayar kembali oleh Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada
Rekening Kas Umum Daerah. Pendapatan diklasifikasikan/disajikan sesuai dengan jenis
pendapatan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).

2. Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Umum Kas Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang. Belanja
diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah. Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Bendahara Umum
Daerah.

3. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh,

10
baik oleh Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang maupun oleh masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak
termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan.

Aset diakui pada saat :


a. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh Akademi Keperawatan Kabupaten
Sumedang dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal

b. Diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset lainnya.

a. Aset Lancar

Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika :

i. diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual


dalam waktu 12 (duabelas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau

ii. berupa kas dan setara kas

Aset lancar ini terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan.
Investasi jangka pendek meliputi deposito berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)
bulan dan surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Piutang meliputi piutang
pajak, retribusi, denda, bagian lancer penjualan angsuran, bagian lancar tuntutan
ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12
(duabelas) bulan setelah tanggal pelaporan. Persediaan meliputi barang atau
perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai
habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis seperti komponen peralatan dan
pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.

Pengukuran aset lancar adalah sebagai berikut :

i. Kas dicatat sebesar nilai nominal;

ii. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;

iii. Piutang dicatat sebesar nilai nominal;

iv. Persediaan dicatat berdasarkan :

- Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

11
- Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,

- Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

b. Investasi

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik


seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
meningkatkan kemampuan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.

Investasi diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi jangka


panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang.

Investasi Jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama
lebih dari setahun. Penyajian investasi pada Neraca Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang per 31 Desember 2012 terbatas pada investasi jangka
panjang.

Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non
permanen dan permanen.

(i) Investasi Non Permanen

Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam
investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan.Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham
melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan
investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.

(ii) Investasi Permanen

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk


dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk
mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka
panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Daerah pada
perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan
milik negara.

12
c. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pada Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum Aset tetap
dilaporkan berdasarkan pada harga perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

d. Aset Lainnya

Aset lainnya atau aset non lancar lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar,
investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam aset lainnya adalah aset
tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan, aset kerjasama dengan fihak ketiga dan aset lain-lain.

Aset tak berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasikan dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual.

Aset Tak Berwujud meliputi perangkat lunak komputer (software); lisensi dan
franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya seperti hak jasa dan
operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.

Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari


penjualan aset pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang secara angsuran
kepada pegawainya yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah
dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih
yang mempunyai komiten untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan
bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.

Aset lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam aset
tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan, aset kerjasama dengan fihak ketiga. Aset lain-lain dapat berupa aset
tetap pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang yang dihentikan dari
penggunaan aktif Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang, dan piutang tidak
tertagih (macet) juga termasuk dalam kelompok aset Lain-lain.

13
4. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pada Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan
tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu.

Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan


sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas
pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah daerah juga
terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah daerah.
Kewajiban kepda masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi,
kelebihan setoran pajak dari wajib pajak, alokasi/realokasi pendapatan ke entitas
lainnya, atau kewajiban dengan pemberi jasa lainnya. Setiap kewajiban dapat
dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau
peraturan perundang-undangan. Kewajiban diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan


untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan dalam kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset
lancar.

Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang kepada pegawai merupakan suatu
bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. Kewajiban
jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga pinjaman, utang jangka pendek dari
fihak ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar Utang Jangka
Panjang.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk


dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban jangka panjang tetap disajikan walaupun telah jatuh tempo dan
untuk diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika :

14
i. Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan

ii. Entitas bermaksud mendanai kembali refinance kewajiban tersebut atas dasar
jangka panjang; dan

iii. Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali
(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang
diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya


ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban
yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai
penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana
pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

5. Ekuitas Dana

Ekuitas Dana merupakan kekayaan pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang


yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban Akademi Keperawatan Kabupaten
Sumedang. Ekuitas dana diklasifikasikan sebagai Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana
Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara
aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan
pemerintah daerah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap dan aset
lainnya dikurangi kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan
kekayaan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang yang dicadangkan untuk tujuan
tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

15
BAB IV

PENJELASAN ATAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

4.1 RINCIAN DARI PENJELASAN MASING-MASING POS-POS PELAPORAN KEUANGAN


AKADEMI KEPERAWATAN KAB. SUMEDANG

Bab ini akan membahas secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat laporan keuangan,
dimana pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan terdapat dalam Laporan Realisasi
Anggaran, sedangkan pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana terdapat dalam Neraca.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja,
dan surplus/defisit yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam
Tahun Anggaran 2012. Neraca menggambarkan posisi keuangan pada Akademi
Keperawatan Sumedang mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31
Desember 2012.
4.1.1 Pendapatan
Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang memiliki anggaran pendapatan
yang diperoleh dari mahasiswa, adapun penjelasan atas pos pendapatan ada
pada laporan keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang.
Realisasi Pendapatan Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 2.763.682.454’- atau
97,83 % dari Target Anggaran Tahun 2012 sebesar Rp. 2.824.996.000,00-.
4.1.2 Belanja
Pada tahun anggaran 2012 pos belanja daerah setelah perubahan yang
dialokasikan kepada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang adalah
sebesar Rp 9.302.491.045,00- dan direalisasikan sebesar Rp 8.565.450.174,00-
atau 90,08% sehingga masih terdapat efisiensi anggaran belanja daerah
sebesar Rp 737.040.871,-. Rincian mengenai alokasi Belanja pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang dan realisasi pengeluaran yang telah
dilakukan baik melalui Kas Daerah maupun Bendahara Pengeluaran SKPD
adalah sebagai berikut :
(dalam rupiah)

Target Selisih
No Uraian Realisasi
(Anggaran) Rp %
1 Belanja Operasi 4.815.244.465,00 4.586.738.174,00 (228.506.291,00) 95,25
2 Belanja Modal 4.487.246.580,00 3.978.712.000,00 (508.534.580,00) 88,67
Jumlah 9.302.491.045,00 8.565.450.174,00 (737.040.871,00) 92,08

16
Berdasarkan tabel realisasi di atas, terlihat bahwa realisasi belanja baik
Belanja Operasi maupun Belanja Modal seluruhnya berada di bawah alokasi anggaran
yang disediakan sehingga menghasilkan efisiensi anggaran. Penyerapan mencapai
95,90% sehingga masih tersiasa Rp 737.040.871,- atau sekitar 7.92 % dari anggaran
yang ada, hal ini dikarenakan oleh adanya beberapa kegiatan yang masih tersisa
anggarannya.
 Belanja Operasi
Belanja Operasi merupakan pos pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang yang memberi manfaat jangka
pendek. Pos Belanja Operasi terdiri dari :

Dalam rupiah

Target Selisih
No Uraian Realisasi
(Anggaran) Rp %
1 Belanja Pegawai 1.579.481.420,00 1.477.845.000,00 (101.636.420,00) 93,57
2 Belanja Barang 1.318.768.000,00 1.183.840.404,00 (134.927.596,00) 89,77
Jumlah 2.898.249.420,00 2.661.685.404,00 (236.564.016,00) 91,84

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi pengeluaran Tahun


Anggaran 2012 untuk Belanja Operasi adalah sebesar Rp 2.661.685.404,- dari
anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 2.898.249.420,- dengan sisa anggaran
sebesar Rp 236.5654,- hal ini disebabkan karena realisasi pengeluaran pada
seluruh pos Belanja Operasi berada dibawah 100%.

1. Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp 1.477.845.000,- dengan


sisa anggaran sebesar Rp 101.636.420,- realisasi ini di gunakan untuk:

a. Realisasi belanja pegawai yang tidak terkait dengan pelaksanaan program dan
kegiatan sebesar Rp 1.925.052.770,- diantaranya diperuntukkan bagi pembayaran
gaji dan tunjangan Gaji dan Tunjangan PNS senilai Rp 1.815.707.770. dan
Tambahan Penghasilan PNS berupa Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban
Kerja dan Tambahan Penghasilan Berdasarkan Tempat Bertugas senilai Rp.
109.345.000,-.

b. Pembayaran belanja pegawai yang terkait dengan pelaksanaan program dan


kegiatan sebesar Rp 1.477.845.000,- diantaranya dalam bentuk honor panitia
pelaksana kegiatan (honor PNS) senilai Rp 1.034.160.000,-

17
dan Honorarium non PNS untuk Tenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber/
Moderator/ Notulen/ fasilitator/ Peserta Non PNS honorarium tim senilai Rp
20.680.000,- dan Honorarium Pegawai Honorer / TKK / THL / Tidak Tetap
senilai Rp 406.825.000’- serta Uang Lembur PNS senilai Rp. 12.900.000’- dan
Uang Lembur Non PNS senilai Rp. 2.280.000.

2. Belanja Barang untuk Tahun Anggaran 2012 direalisasikan sebesar Rp


1.183.840.404’- atau 89,77% dari anggaran yang telah ditetapkan dengan sisa
anggaran sebesar Rp 1.4.927.596,- Realisasi pos belanja ini digunakan untuk
memenuhi kebutuhan alat tulis kantor; kebutuhan barang cetakan; pembayaran
tagihan air, listrik, dan telepon; persediaan obat, penyediaan bahan material untuk
pemeliharaan bangunan dan gedung. Pengeluaran belanja barang ini melalui
pelaksanaan program dan kegiatan di Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang.
Termasuk dalam realisasi belanja barang ini diantaranya adalah :

a. Belanja bahan pakai habis yang terdiri dari belanja ATK, belanja alat listrik dan
elektronik, Belanja perangko dan bahan pembersih, belanja pengisian tabung Gas,
belanja dokumentasi, dekorasi dan publikasi serta belanja software senilai dan
materai, belanja peralatan kebersihan Rp 109.374.400,-

b. Belanja bahan / material yang terdiri dari belanja bahan baku bangunan senilai Rp
66.886.000,-.

c. Belanja jasa kantor termasuk belanja air, telepon, listrik, belanja jasa
pengumuman/pemenang lelang, belanja surat kabar/majalah,
kawat/faximili/internet, belanja jasa retribusi sampah serta belanja jasa piket
kantor senilai Rp 100.270.454,-

3. Belanja perawatan kendaraan bermotor berupa belanja jasa service, belanja


penggantian suku cadang, belanja bahan bakar minyak/gas dan peluman, senilai Rp
84.705.000,-

a. Belanja Cetak dan Penggandaan senilai Rp 53.729.600,-

b. Belanja Makanan dan Minuman termasuk belanja makanan dan minuman pegawai,
belanja makanan dan minuman rapat serta belanja makanan dan minuman tamu
senilai Rp 42.561.500,-

c. Belanja Perjalanan Dinas termasuk belanja perjalanan dinas dalam daerah serta
perjalanan dinas luar daerah senilai Rp 209.195.000,-

18
d. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS senilai Rp
85.730.000,-

e. Belanja Pemeliharaan termasuk belanja pemeliharaan peralatan dan perlengkapan


kantor, belanja pemeliharaan dan penggantian suku cadang perlengkapan dan
peralatan kantor senilai Rp 107.380.000,-

f. Belanja Perlengkapan dan Peralatan Olah Raga senilai Rp 11.500.000,-

g. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS, Belanja Beasiswa Tugas Belajar D3. Rp.
40.968.750,-

h. Belanja Jasa Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional, Belanja jasa Kir dan STNK
senilai Rp. 3.444.700,-

i. Belanja alat Rumah tangga, Belanja Alat Dapur senilai Rp. 665.000,-

j. Belanja Sewa Gedung / Kantor / Tempat Parkir Rp. 14.700.000,-

k. Belanja Kursus, Pelatihan , Sosialisasi dan Bimbinga Teknis Non Teknis, Biaya
Kepesertaan Rp. 85.730.000,-

Belanja Modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan


aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Anggaran dan realisasi belanja modal Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang
pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut:
(Dalam rupiah)
Target S elisih
No Uraian Realisasi
(Anggaran) Rp %
1 Belanja M odal 216.000.000,00 209.362.500,00 (6.637.500,00) 96,93
Pengadaan Alat - alat
Angkutan Darat
Bermotor
2 Belanja M odal 84.750.000,00 84.410.000,00 (340.000,00) 99,60
Pengadaan Perlrngkapan
Kantor
3 Belanja M odal 52.000.000,00 51.506.000,00 (494.000,00) 99,05
Pengadaan Komputer
4 Belanja M odal 40.000.000,00 40.000.000,00 - 100,00
Pengadaan M ebeulair
5 Belanja M odal 82.500.000,00 81.777.000,00 (723.000,00) 99,12
Pengadaan Alat - alat
Studio
6 Belanja M odal 1.941.000.000,00 1.900.645.000,00 (40.355.000,00) 97,92
Pengadaan Alat - alat
Laboratorium
7 Belanja Modal 49.450.000,00 49.101.500,00 (348.500,00) 99,30
Pengadaan Buku /
Kepustakaan
8 Belanja Modal 1.993.500.000,00 1.561.910.000,00 (431.590.000,00) 78,35
Rehabilitasi
Bangunan
Jumlah 4.459.200.000,00 3.978.712.000,00 (480.488.000,00) 89,22

19
Pada Tahun Anggaran 2012 ini Belanja Modal mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp 4.459.200.000,- dan direalisasikan sebesar Rp 3.978.712.000,- atau 89,22%.
Realisasi Belanja Modal ini dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang
dilakukan oleh Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang selama tahun
anggaran 2012, termasuk dalam realisasi ini adalah pelaksanaan Kegiatan Belanja
Modal Yang Mencakup :

a. Belanja Modal Pengadaan Alat – alat Angkutan darat Bermotor Rp 209.362.500,-

b. Belanja Modal pengadaan Perlengkapan Kantor Rp 84.410.000,-

c. Belanja Modal Komputer Rp 51.506.000,-

d. Belanja Modal Pengadaan Mebeulair Rp. 40.000.000,-

e. Belanja Modal Pengadaan Alat – alat Studio Rp. 81.777.000’-

f. Belanja Modal Pengadaan Alat – alat Laboratorium Rp. 1.900.645.000’-

g. Belanja Modal Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebesar

Rp 49.101.500,-

h. Belanja Modal Pengadaan Rehabilitasi Bangunan sebesar Rp. 1.561.910.000,-

4.1.3 ASET
Aset merupakan salah satu pos yang termuat dalam Neraca Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang. Aset terbagi dalam :
(Dalam rupiah)

Selisih
No Uraian 12 Desember 2011 31 Desember 2012
Rp %
1 Aset Lancar 8.393.720,00 629.000,00 (7.764.720,00) (92,51)
2 Aset Tetap 7.390.079.813,00 11.635.786.812,00 4.245.706.999,00 57,45
57,28
Jumlah 7.398.473.533,00 11.636.415.812,00 4.237.942.279,00

Berdasarkan rincian Aset di atas terlihat bahwa secara umum terjadi kenaikan
Aset yang dimiliki oleh Alademi Keperawatan Kabupaten Sumedang sebesar
Rp 4.237.942.279’- atau 57,28 % .

20
4.2 PENJELASAN POS-POS NERACA AKPER KABUPATEN SUMEDANG
4.2.1 POSISI KEUANGAN SECARA UMUM
Posisi Keuangan Tahun Anggaran 2012 adalah asset sebesar Rp.
11.636.415.812’- Kewajiban sebesar Rp. 0,00 dan Ekuitas Dana
Sebesar Rp. 11.636.415.812,-.
Aset terdiri dari aset lancar sebesar Rp. 629.000,00- dan asset tetap
sebesar Rp. 11.635.786.812,-00,

4.2.2 PENJELASAN PER POS NERACA

1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp. 550.000,- sampai


dengan 31 Desember 2012 belum disetorkan ke Kas Daerah.

2. Aset Tetap

Jumlah pada pos aset tetap sebesar Rp 11.635.786.812,-


merupakan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang sampai dengan 31
Desember 2012, dengan rincian kelompok aset tetap tahun
anggaran 2011 dan 2012 sebagai berikut:

(Dalam rupiah)
Selisih
No Uraian 31-Des-11 31 Des 2012
Rp %
1 Tanah 5.000.000,00 5.000.000,00 -

2 Perlatan dan 5.142.954.700,00 7.616.900.199,00 2.473.945.499,00 48,10


Mesin

3 Gedung dan 1.792.600.364,00 2.105.893.454,00 313.293.090,00 17,48


Bangunan

4 Jalan, Jaringan 212.889.839,00 212.889.839,00 - -


dan Irigasi

5 Aset Tetap 236.634.910,00 286.286.410,00 49.651.500,00 20,98


Lainnya

38,39
Jumlah 7.390.079.813,00 10.226.969.902,00 2.836.890.089,00

21
Informasi rinci dari penambahan aset tetap pada tahun 2012 sebesar Rp 2.836.890.089,-
terdiri dari :

1. Penambahan peralatan dan mesin senilai Rp 2.473.945.499,- mencakup penambahan


Alat-alat sebagai berikut :

a. Alat –alat Angkutan Darat Bermotor terdiri dari Alat-alat Angkutan Darat
Bermotor Micro Bus dan Sepeda Motor dengan Total Nilai Rp. 235.012.500,-

b. Peralatan Kantor yang terdiri dari Peralatan Mesin Tik, Mesin Hitung, Mesin
Tensil, Mesin Fotocopy, Tabung Pemadam Kebakaran, dan Papan Nama
Instansi dengan total nilai Rp. 1.350.000,- .

c. Perlengkapan Kantor berupa Almari, Brangkas, Filling Kabinet, Wihte Board,


AC, Pompa Air, Televisi, Tenda, Papan Informasi, Kipas Angin, Tralis, Vacum
Cleaner, Genset, Lampu Emergency, dan Mesin Absensi senilai Rp 85.083.381,-

d. Komputer yang terdiri dari Komputer Mainframe/Server,Komputer/PC,


Komputer Note Book, Printer, Scaner, Monitor/Display, CPU, Peralatan Jaringan
Komputer, dan Sofware senilai Rp 58..308.455,-

e. Meubelair berupa Meja Kerja, Meja Rapat, Meja Makan, Kursi Kerja, Tempat
Tidur, Sofa, Kursi Lipat, Lemari Pakaian, Rak, Lemari Arsip, dan Meja Podium
senilai Rp 52.414.873,-

f. Peralatan Dapur berupa Tabung gas, Kompor Gas, Dispenser, Kulkas, Rak
Piring, Piring/Gelas/Mangkok/Cangkir/Sendok/Garpu/Pisau, Blender,
Baskom, dan Wajan senilai Rp 14.730.000,-

g. Alat-alat Studio berupa Kamera, Handycam, Proyektor, Sound System, Infokus,


dan DVD Player / Recorder senilai Rp 82.636.290,-

h. Alat-alat Laboratorium berupa Alat-alat Bahasa dan Alat alat Peraga/Praktek


Sekolah Rp 1.959.140.000,-

2. Penambahan Gedung dan Bangunan berupa Gedung Rumah Dinas Rp 73.395.000,-

3. Penambahan Gedung dan Bangunan berupa Gedung Pendidikan Rp 226.898.090,-

4. Penambahan Gedung dan Bangunan berupa Tempat Parkir dan Penataan Kantor Rp
13.000.000,-

5. Penambahan Aset Tetap Lainnya berupa Buku Peraturan Perundang-Undangan senilai


Rp 49.651.500,-

6. Kontruksi Dalam Pengerjaan Aula Senilai Rp. 1.408.816.910,-

22
3. KEWAJIBAN
Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa
lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang.
Sampai dengan 31 Desember 2012, Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang tidak memiliki kewajiban, dengan
demikian tidak ada penjelasan atas pos kewajiban pada laporan
keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang.
4. EKUITAS DANA
Ekuitas Dana merupakan pos untuk menampung selisih antara
aset dan kewajiban Akademi Keperawatan Kabupaten
Sumedang. Pos Ekuitas Dana terdiri dari:

(Dalam rupiah)

Selisih
No Uraian 31-Des-11 31 Desember 2012
Rp %
1 Ekuitas Dana 8.393.720,00 629.000,00 (7.764.720,00) (92,51)
Lancar
2 Ekuitas Dana 7.390.079.813,00 11.635.786.812,00 4.245.706.999,00 57,45
Investasi
Jumlah 7.398.473.533,00 11.636.415.812,00 4.237.942.279,00 57,28

Pos ekuitas dana lancar terdiri dari Sisa Kas di Bendahara Penerimaan per 31
Desember 2012 sebesar Rp. 629.000,- yang belum disetorkan ke Kas Daerah dan pos
ekuitas dana investasi berupa diinvestasikan dalam aset tetap senilai Rp
11.636.415.812,00. Penyajian Ekuitas Dana Lancar merupakan Sisa Kas dan
persediaan mengacu kepada Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Sumedang,
jadi belum memakai Pos RK PPKD sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri no.
900/743/BAKD tanggal 4 September 2007 hal Modul Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah.

23
BAB V

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

AKPER KABUPATEN SUMEDANG

5.1 PENGORGANISASIAN AKPER KABUPATEN SUMEDANG

5.1.1Struktur Organisasi

Keputusan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 13 tahun 2001 tanggal


24 Oktober 2001 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah akademi
keperawatan kabupaten Sumedang sebagai berikut :

DIREKTUR
Drs. H. DADANG RUKMAWAN,M.Kes SENAT AKADEMIK

PUDIR BIDANG PUDIR BIDANG PUDIR BIDANG


AKADEMIK ADMINISTRASI KEMAHASISWAA
Ir. H. DIDING N
Popon Hayeti, S.Kep.
KELANA S,M,MKes BURDAHYAT,SK
Ners, M.H M,M.Kep

UNIT PERPUSTAKAAN
Iyos Sutresna, S.IP.MM KASUBAG ADUM
Juwaidah M. Mataiya,
UNIT LABORATORIUM
SKM
Nunung Siti S, S.Kep. Ners

UNIT PENELITIAN Pengelola. KEUANGAN


Hikmat Pramajati, S.Kep.Ners Dahya Wijaya, S.Sos

UNIT PENG. MASYARAKAT


Agus Suryana, S.Pd.SKM.MM Pengelola. KEPEGAWAIAN
Nadi, S.Sos

UNIT BIMBINGAN &


KONSELING Pengelola. UMUM & RT
Drs. Akhmad Faozi. AMK Usman Suwarman

UNIT ASRAMA
Bagan
Een Kurnaesih, M.Kes Pengelola.
PERENCANAAN
Hendra Purwadhi, S.Sos

KASI AKADEMIK KASI PEMBINAAN & KESEJ.MHS


Supriyanto, SKM DEWI DOLIFAH,S.Kep,Ners

Pengelola. ADM. AKADEMIK Pengelola. MINAT & BAKAT


Sri Elis Rohaeti, S.Kep.Ners Susan Irawan Rifa’i,
S.Kep.Ners

Pengelola. ADM. Pengelola. KESEJAHTERAAN.


KEMAHASISWAAN MHS
Dedah Ningrum, SKM Oo Suhara

Pengelola. EV. & PELAPORAN Pengelola. EV. & PELAPORAN


Popi Sopiah, S.Kp Sri Wulan Lindasari,
S.Kep.Ners

KEL. JABATAN FUNGSIONAL

24
5.1.2 Susunan Organisasi

1. Direktur :

Drs. H. Dadang Rukmawan. M.Kes, diangkat berdasarkan Keputusan


Bupati Sumedang Nomor 821.2/Kep.06/BKD/2009 tanggal 18 Pebruari
2009 tentang Pengangkatan dalam jabatan struktural pada akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.

1. Pembantu Direktur :
1.Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I) Popon Haryeti , S.Kep.
Ners. M.HKes, diangkat berdasarkan Surat Perintah Direktur Akper
Pemda Kabupaten Sumedang Nomor : 824/1752/SP/Akper/XI/2012
tanggal 1 Nopember 2012.
2. Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum (Pudir II) Ir. H. Diding
Kelana Setiadi. M.MKes, diangakat berdasarkan Surat Perintah Direktur
Akper Pemda Kabupaten Sumedang Nomor
824/1752/SP/Akper/XI/2012 tanggal 1 Nopember 2012.
3. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III). Burdahyat,
SKM. M,Kep, diangkat berdasarkan Surat Perintah Direktur Akper Pemda
Kabupaten Sumedang Nomor 824/1752/SP/Akper/XI/2012 tanggal
1 Nopember 2012.
2. Ka. Sub Bagian Administrasi Umum : Juwaidah M. Mataia, SKM,
diangkat berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang Nomor
821.2/Kep.439/BKD/2012 tanggal 1 Nopember 2012 tentang
Pengangkatan dalam jabatan Struktural pada akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang.
3. Ka. Seksi Akademik : Suprianto SKM, diangkat berdasarkan Keputusan
Bupati Sumedang Nomor 821.2/Kep.439/BKD/2012 tanggal 1 Nopember
2012 tentang Pengangkatan dalam jabatan Struktural pada akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
4. Ka.Seksi Pembinaan dan Kesejahteraan Kemahasiswaan : Dewi
Dolifah, S.Kep.Ners,, diangkat berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang
Nomor 821.2/Kep.439/BKD/2012 tanggal 1 Nopember 2012 tentang
Pengangkatan dalam jabatan Struktural pada akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang.

25
5. Senat Akademik
Sesuai keputusan Bupati Sumedang Nomor 421/Kep.414-Akper/2011
tanggal 29 Desember 2011 tentang Pembentukan Pengurus Senat
Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang periode tahun 2011-2013 :
Ketua : Direktur Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang
Sekretaris : Kepala Seksi Akademik pada Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang.
Anggota :
a. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.
b. Pembantu Direktur Akademik pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
c. Pembantu Direktur Administrasi Umum pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
d. Pembantu Direktur Kemahasiswaan pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
e. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Kabupaten Sumedang.
f. 2 (Dua) Orang Dosen Akademi Keperawtan Kabupaten
Sumedang.

26
BAB IV

PENUTUP

Laporan Keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja keuangan


pada suatu periode tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap entitas fiscal, termasuk
didalamnya AKPER Kabupaten Sumedang.

Harapan kami, Laporan Keuangan ini dapat memenuhi gambaran sebagai bahan
evaluasi, informasi dan dapat dijadikan referensi dalam mengelola keuangan daerah agar
lebih baik dimasa yang akan datang.

Semoga buku laporan keuangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk
terus meningkatkan kualitas kinerja pengelolaan keuangan daerah yang tertib dan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sumedang, 31 Desember 2012


DIREKTUR AKPER
KABUPATEN SUMEDANG,

Drs.H Dadang Rukmawan, M.Kes


NIP: 1630301 198302 1 002

27

Anda mungkin juga menyukai