PENDAHULUAN
1
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah,
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Penyempurnaan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
Bab I (satu) Pendahuluan yang meliputi Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan
Keuangan, Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan dan Sistematika
Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.
Bab II (dua) Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Akper Kabupaten Sumedang yang
meliputi Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Akper Kabupaten
Sumedang, Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang
ditetapkan.
Bab III (tiga) Kebijakan Akuntansi yang meliputi Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan
Keuangan Daerah Akper Kabupaten Sumedang Basis Akuntansi yang mendasari
Penyusunan Laporan Keuangan Akper Kabupaten Sumedang, Basis Pengukuran yang
mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Akper Kabupaten Sumedang dan
Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP
Pada Akper Kabupaten Sumedang.
2
Bab IV (empat) Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan Akper Kabupaten Sumedang
yang meliputi rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan
Akper Kabupaten Sumedang dan Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban
yang timbul sehubungan dengan Penerapan Basis Acrual atas Pendapatan dan Belanja
dan Rekonsiliasinya dengan penerapan Basis Cash, Bila Menggunakan Basis Acrual
Pada Akper Kabupaten Sumedang
3
BAB II
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
AKPER KABUPATEN SUMEDANG
Pada Tahun Anggaran 2012 anggaran Belanja Daerah Akademi Keperawatan Kabupaten
Sumedang setelah perubahan ditetapkan sebesar Rp 9.302.491.045. Realisasi sasaran
kinerja Akademi Keparawatan Kabupaten Sumedang selama Tahun Anggaran 2012 dapat
dilihat secara ringkas pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Ikhtisar Target dan Realisasi Akademi Kepaerawatan Kabupaten Sumedang
TahunAnggaran 2012
Target Selisih
No Uraian Realisasi
(Anggaran) Rp %
1 PENDAPATAN DAERAH -
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 2.824.996.000,00 2.763.682.454,00 (61.313.546,00) 97,83
2 BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai 1.916.995.045 1.925.052.770 8.057.725 100,42
Belanja Bunga -
Belanja Subsidi -
Belanja Hibah -
Belanja Bantuan Sosial -
Belanja Bagi Hasil -
Belanja Bantuan Keuangan -
Belanja Tidak Terduga -
Jumlah Belanja Tidak Langsung 1.916.995.045 1.925.052.770 8.057.725 100,42
Belanja Langsung
Belanja Pegawai 1.579.481.420 1.477.845.000 (101.636.420) 93,57
Belanja Barang dan Jasa 1.318.768.000 1.183.840.404 (134.927.596) 89,77
Belanja Modal 4.487.246.580 3.978.712.000 (508.534.580) 88,67
Jumlah Belanja Langsung 7.385.496.000 6.640.397.404 (745.098.596) 89,91
4
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah. pada Tahun
2.2. Hambatan dan Kendala serta Faktor Pendukung Pencapaian Target yang Telah
Ditetapkan
Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja
keuangan pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2012
masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu:
5
Hal ini disebabkan karena adanya perkembangan situasi dan kondisi di
lingkungan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang, baik dari sisi perubahan
peraturan maupun kondisi masyarakat.
a) Adanya perbaikan sistem kerja dan sarana dan prasarana yang mendukung
pencapaian target kinerja;
b) Adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur baik melalui pembinaan dan
pelatihan internal, ataupun melalui peningkatan jenjang pendidikan;
6
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
7
Setoran Pengembalian Belanja Tahun Lalu, kami catat dan akui sebagai
penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) pada kelompok akun Lain-lain
PAD yang sah, akun penerimaan lain-lain.
Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada kas daerah serta pada kas
dikeluarkan dari kas daerah
c) Aset Tetap
Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah
Aset tetap dicatat dan diakui dalam Neraca Pemerintah Kabupaten
Sumedang per 31 Desember 2010 dan penambahan asset tetap dari realisasi
belanja Modal Tahun Anggaran 2011 dengan menggunakan metoda :
- Tanah atau Bangunan yang diperoleh sampai dengan tahun 2002 (1
tahun sebelum penyusunan Neraca Awal) dicatat dan diakui
berdasarkan nilai wajar dengan pendekatan Nilai Jual Objek Pajak
Tanah dan Bangunan.
- Aset non tanah dan bangunan yang diperoleh sampai dengan tahun
2001 (1 tahun sebelum penyusunan Neraca Awal) dicatat dan diakui
berdasarkan nilai wajar dengan pendekatan harga pasar.
- Aset yang diperoleh dari tahun 2002 sampai saat penyusunan laporan
dicatat dan diakui berdasarkan nilai perolehan.
d) Dana Cadangan
Dana Cadangan dibentuk berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah.
e) Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah daerah selain aset lancar, investasi
jangka panjang dan dana cadangan termasuk dalam asset lainnya adalah
tuntutan ganti rugi dan asset tetap rusak berat.
f) Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban Pemerintah
Daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi
sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan nilai karena
perubahan kurs mata uang asing dan perubahan lainnya selain perubahan
nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
tersebut.
Utang Bunga atas uatang Pemerintah Daerah dicatat sebesar biaya bunga
yang telah terjadi dan belum bayar. Bunga dimaksud berasal dari utang
Pemerintah Daerah baik didalam maupun luar negeri.
8
Utang bunga atas utang Pemerintah Daerah yang belum dibayar diakui setiap
akhir periode laporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
Utang perhitungan Fisik Ketiga (PFK) dicatat sebesar saldo
pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain
sampai akhir periode laporan.
Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk bagian lancar utang jangka
panjang adalah yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tahun
laporan.
g) Ekuitas Dana
Ekuitas Dana diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Ekuitas Dana Lancar,
Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar
merupakan selisih antara asset lancar dengan kewajiban jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan
kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan
Pemerintah Daerah yang dicadangkan untuk keperluan tertentu.
h) Koreksi
Terhadap setiap kesalahan harus dilakukan koreksi segera setelah diketahui :
Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan,
baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan.
Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada
akun pendapatan atau akun belanja dari periode bersangkutan.
Koreksi kesalahan atas pengeluran belanja (sehingg mengakibatkan
penriman kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta mempengaruhi
secara material posisi asset selan kas, apabila laporan keungan periode
tersebut sudah ditertibkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain, akun asset, serta akun equitas dana yang terkait.
Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan
peneriman kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta tidak
mempengaruhi secara material posisi asset selain kas,
9
apabila laporan keuangan periode tersebut sudah ditertibkan, dilakukan
dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain.
Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang
terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas,
apabila laporan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun equitas dana lancar.
1. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang dan tidak perlu dibayar kembali oleh Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada
Rekening Kas Umum Daerah. Pendapatan diklasifikasikan/disajikan sesuai dengan jenis
pendapatan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
2. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Umum Kas Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang. Belanja
diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah. Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Bendahara Umum
Daerah.
3. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh,
10
baik oleh Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang maupun oleh masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak
termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset lainnya.
a. Aset Lancar
Aset lancar ini terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan.
Investasi jangka pendek meliputi deposito berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)
bulan dan surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Piutang meliputi piutang
pajak, retribusi, denda, bagian lancer penjualan angsuran, bagian lancar tuntutan
ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12
(duabelas) bulan setelah tanggal pelaporan. Persediaan meliputi barang atau
perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai
habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis seperti komponen peralatan dan
pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
11
- Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
b. Investasi
Investasi Jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama
lebih dari setahun. Penyajian investasi pada Neraca Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang per 31 Desember 2012 terbatas pada investasi jangka
panjang.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non
permanen dan permanen.
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam
investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan.Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham
melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan
investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.
12
c. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pada Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum Aset tetap
dilaporkan berdasarkan pada harga perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
d. Aset Lainnya
Aset lainnya atau aset non lancar lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar,
investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam aset lainnya adalah aset
tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan, aset kerjasama dengan fihak ketiga dan aset lain-lain.
Aset tak berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasikan dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual.
Aset Tak Berwujud meliputi perangkat lunak komputer (software); lisensi dan
franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya seperti hak jasa dan
operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih
yang mempunyai komiten untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan
bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Aset lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam aset
tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan, aset kerjasama dengan fihak ketiga. Aset lain-lain dapat berupa aset
tetap pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang yang dihentikan dari
penggunaan aktif Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang, dan piutang tidak
tertagih (macet) juga termasuk dalam kelompok aset Lain-lain.
13
4. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pada Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan
tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu.
Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang kepada pegawai merupakan suatu
bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. Kewajiban
jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga pinjaman, utang jangka pendek dari
fihak ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar Utang Jangka
Panjang.
14
i. Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan
ii. Entitas bermaksud mendanai kembali refinance kewajiban tersebut atas dasar
jangka panjang; dan
iii. Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali
(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang
diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
5. Ekuitas Dana
15
BAB IV
Bab ini akan membahas secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat laporan keuangan,
dimana pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan terdapat dalam Laporan Realisasi
Anggaran, sedangkan pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana terdapat dalam Neraca.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja,
dan surplus/defisit yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam
Tahun Anggaran 2012. Neraca menggambarkan posisi keuangan pada Akademi
Keperawatan Sumedang mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31
Desember 2012.
4.1.1 Pendapatan
Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang memiliki anggaran pendapatan
yang diperoleh dari mahasiswa, adapun penjelasan atas pos pendapatan ada
pada laporan keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang.
Realisasi Pendapatan Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 2.763.682.454’- atau
97,83 % dari Target Anggaran Tahun 2012 sebesar Rp. 2.824.996.000,00-.
4.1.2 Belanja
Pada tahun anggaran 2012 pos belanja daerah setelah perubahan yang
dialokasikan kepada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang adalah
sebesar Rp 9.302.491.045,00- dan direalisasikan sebesar Rp 8.565.450.174,00-
atau 90,08% sehingga masih terdapat efisiensi anggaran belanja daerah
sebesar Rp 737.040.871,-. Rincian mengenai alokasi Belanja pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang dan realisasi pengeluaran yang telah
dilakukan baik melalui Kas Daerah maupun Bendahara Pengeluaran SKPD
adalah sebagai berikut :
(dalam rupiah)
Target Selisih
No Uraian Realisasi
(Anggaran) Rp %
1 Belanja Operasi 4.815.244.465,00 4.586.738.174,00 (228.506.291,00) 95,25
2 Belanja Modal 4.487.246.580,00 3.978.712.000,00 (508.534.580,00) 88,67
Jumlah 9.302.491.045,00 8.565.450.174,00 (737.040.871,00) 92,08
16
Berdasarkan tabel realisasi di atas, terlihat bahwa realisasi belanja baik
Belanja Operasi maupun Belanja Modal seluruhnya berada di bawah alokasi anggaran
yang disediakan sehingga menghasilkan efisiensi anggaran. Penyerapan mencapai
95,90% sehingga masih tersiasa Rp 737.040.871,- atau sekitar 7.92 % dari anggaran
yang ada, hal ini dikarenakan oleh adanya beberapa kegiatan yang masih tersisa
anggarannya.
Belanja Operasi
Belanja Operasi merupakan pos pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pada Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang yang memberi manfaat jangka
pendek. Pos Belanja Operasi terdiri dari :
Dalam rupiah
Target Selisih
No Uraian Realisasi
(Anggaran) Rp %
1 Belanja Pegawai 1.579.481.420,00 1.477.845.000,00 (101.636.420,00) 93,57
2 Belanja Barang 1.318.768.000,00 1.183.840.404,00 (134.927.596,00) 89,77
Jumlah 2.898.249.420,00 2.661.685.404,00 (236.564.016,00) 91,84
a. Realisasi belanja pegawai yang tidak terkait dengan pelaksanaan program dan
kegiatan sebesar Rp 1.925.052.770,- diantaranya diperuntukkan bagi pembayaran
gaji dan tunjangan Gaji dan Tunjangan PNS senilai Rp 1.815.707.770. dan
Tambahan Penghasilan PNS berupa Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban
Kerja dan Tambahan Penghasilan Berdasarkan Tempat Bertugas senilai Rp.
109.345.000,-.
17
dan Honorarium non PNS untuk Tenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber/
Moderator/ Notulen/ fasilitator/ Peserta Non PNS honorarium tim senilai Rp
20.680.000,- dan Honorarium Pegawai Honorer / TKK / THL / Tidak Tetap
senilai Rp 406.825.000’- serta Uang Lembur PNS senilai Rp. 12.900.000’- dan
Uang Lembur Non PNS senilai Rp. 2.280.000.
a. Belanja bahan pakai habis yang terdiri dari belanja ATK, belanja alat listrik dan
elektronik, Belanja perangko dan bahan pembersih, belanja pengisian tabung Gas,
belanja dokumentasi, dekorasi dan publikasi serta belanja software senilai dan
materai, belanja peralatan kebersihan Rp 109.374.400,-
b. Belanja bahan / material yang terdiri dari belanja bahan baku bangunan senilai Rp
66.886.000,-.
c. Belanja jasa kantor termasuk belanja air, telepon, listrik, belanja jasa
pengumuman/pemenang lelang, belanja surat kabar/majalah,
kawat/faximili/internet, belanja jasa retribusi sampah serta belanja jasa piket
kantor senilai Rp 100.270.454,-
b. Belanja Makanan dan Minuman termasuk belanja makanan dan minuman pegawai,
belanja makanan dan minuman rapat serta belanja makanan dan minuman tamu
senilai Rp 42.561.500,-
c. Belanja Perjalanan Dinas termasuk belanja perjalanan dinas dalam daerah serta
perjalanan dinas luar daerah senilai Rp 209.195.000,-
18
d. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS senilai Rp
85.730.000,-
g. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS, Belanja Beasiswa Tugas Belajar D3. Rp.
40.968.750,-
h. Belanja Jasa Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional, Belanja jasa Kir dan STNK
senilai Rp. 3.444.700,-
i. Belanja alat Rumah tangga, Belanja Alat Dapur senilai Rp. 665.000,-
k. Belanja Kursus, Pelatihan , Sosialisasi dan Bimbinga Teknis Non Teknis, Biaya
Kepesertaan Rp. 85.730.000,-
19
Pada Tahun Anggaran 2012 ini Belanja Modal mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp 4.459.200.000,- dan direalisasikan sebesar Rp 3.978.712.000,- atau 89,22%.
Realisasi Belanja Modal ini dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang
dilakukan oleh Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang selama tahun
anggaran 2012, termasuk dalam realisasi ini adalah pelaksanaan Kegiatan Belanja
Modal Yang Mencakup :
Rp 49.101.500,-
4.1.3 ASET
Aset merupakan salah satu pos yang termuat dalam Neraca Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang. Aset terbagi dalam :
(Dalam rupiah)
Selisih
No Uraian 12 Desember 2011 31 Desember 2012
Rp %
1 Aset Lancar 8.393.720,00 629.000,00 (7.764.720,00) (92,51)
2 Aset Tetap 7.390.079.813,00 11.635.786.812,00 4.245.706.999,00 57,45
57,28
Jumlah 7.398.473.533,00 11.636.415.812,00 4.237.942.279,00
Berdasarkan rincian Aset di atas terlihat bahwa secara umum terjadi kenaikan
Aset yang dimiliki oleh Alademi Keperawatan Kabupaten Sumedang sebesar
Rp 4.237.942.279’- atau 57,28 % .
20
4.2 PENJELASAN POS-POS NERACA AKPER KABUPATEN SUMEDANG
4.2.1 POSISI KEUANGAN SECARA UMUM
Posisi Keuangan Tahun Anggaran 2012 adalah asset sebesar Rp.
11.636.415.812’- Kewajiban sebesar Rp. 0,00 dan Ekuitas Dana
Sebesar Rp. 11.636.415.812,-.
Aset terdiri dari aset lancar sebesar Rp. 629.000,00- dan asset tetap
sebesar Rp. 11.635.786.812,-00,
2. Aset Tetap
(Dalam rupiah)
Selisih
No Uraian 31-Des-11 31 Des 2012
Rp %
1 Tanah 5.000.000,00 5.000.000,00 -
38,39
Jumlah 7.390.079.813,00 10.226.969.902,00 2.836.890.089,00
21
Informasi rinci dari penambahan aset tetap pada tahun 2012 sebesar Rp 2.836.890.089,-
terdiri dari :
a. Alat –alat Angkutan Darat Bermotor terdiri dari Alat-alat Angkutan Darat
Bermotor Micro Bus dan Sepeda Motor dengan Total Nilai Rp. 235.012.500,-
b. Peralatan Kantor yang terdiri dari Peralatan Mesin Tik, Mesin Hitung, Mesin
Tensil, Mesin Fotocopy, Tabung Pemadam Kebakaran, dan Papan Nama
Instansi dengan total nilai Rp. 1.350.000,- .
e. Meubelair berupa Meja Kerja, Meja Rapat, Meja Makan, Kursi Kerja, Tempat
Tidur, Sofa, Kursi Lipat, Lemari Pakaian, Rak, Lemari Arsip, dan Meja Podium
senilai Rp 52.414.873,-
f. Peralatan Dapur berupa Tabung gas, Kompor Gas, Dispenser, Kulkas, Rak
Piring, Piring/Gelas/Mangkok/Cangkir/Sendok/Garpu/Pisau, Blender,
Baskom, dan Wajan senilai Rp 14.730.000,-
4. Penambahan Gedung dan Bangunan berupa Tempat Parkir dan Penataan Kantor Rp
13.000.000,-
22
3. KEWAJIBAN
Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa
lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang.
Sampai dengan 31 Desember 2012, Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang tidak memiliki kewajiban, dengan
demikian tidak ada penjelasan atas pos kewajiban pada laporan
keuangan Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang.
4. EKUITAS DANA
Ekuitas Dana merupakan pos untuk menampung selisih antara
aset dan kewajiban Akademi Keperawatan Kabupaten
Sumedang. Pos Ekuitas Dana terdiri dari:
(Dalam rupiah)
Selisih
No Uraian 31-Des-11 31 Desember 2012
Rp %
1 Ekuitas Dana 8.393.720,00 629.000,00 (7.764.720,00) (92,51)
Lancar
2 Ekuitas Dana 7.390.079.813,00 11.635.786.812,00 4.245.706.999,00 57,45
Investasi
Jumlah 7.398.473.533,00 11.636.415.812,00 4.237.942.279,00 57,28
Pos ekuitas dana lancar terdiri dari Sisa Kas di Bendahara Penerimaan per 31
Desember 2012 sebesar Rp. 629.000,- yang belum disetorkan ke Kas Daerah dan pos
ekuitas dana investasi berupa diinvestasikan dalam aset tetap senilai Rp
11.636.415.812,00. Penyajian Ekuitas Dana Lancar merupakan Sisa Kas dan
persediaan mengacu kepada Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Sumedang,
jadi belum memakai Pos RK PPKD sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri no.
900/743/BAKD tanggal 4 September 2007 hal Modul Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah.
23
BAB V
5.1.1Struktur Organisasi
DIREKTUR
Drs. H. DADANG RUKMAWAN,M.Kes SENAT AKADEMIK
UNIT PERPUSTAKAAN
Iyos Sutresna, S.IP.MM KASUBAG ADUM
Juwaidah M. Mataiya,
UNIT LABORATORIUM
SKM
Nunung Siti S, S.Kep. Ners
UNIT ASRAMA
Bagan
Een Kurnaesih, M.Kes Pengelola.
PERENCANAAN
Hendra Purwadhi, S.Sos
24
5.1.2 Susunan Organisasi
1. Direktur :
1. Pembantu Direktur :
1.Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I) Popon Haryeti , S.Kep.
Ners. M.HKes, diangkat berdasarkan Surat Perintah Direktur Akper
Pemda Kabupaten Sumedang Nomor : 824/1752/SP/Akper/XI/2012
tanggal 1 Nopember 2012.
2. Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum (Pudir II) Ir. H. Diding
Kelana Setiadi. M.MKes, diangakat berdasarkan Surat Perintah Direktur
Akper Pemda Kabupaten Sumedang Nomor
824/1752/SP/Akper/XI/2012 tanggal 1 Nopember 2012.
3. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III). Burdahyat,
SKM. M,Kep, diangkat berdasarkan Surat Perintah Direktur Akper Pemda
Kabupaten Sumedang Nomor 824/1752/SP/Akper/XI/2012 tanggal
1 Nopember 2012.
2. Ka. Sub Bagian Administrasi Umum : Juwaidah M. Mataia, SKM,
diangkat berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang Nomor
821.2/Kep.439/BKD/2012 tanggal 1 Nopember 2012 tentang
Pengangkatan dalam jabatan Struktural pada akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang.
3. Ka. Seksi Akademik : Suprianto SKM, diangkat berdasarkan Keputusan
Bupati Sumedang Nomor 821.2/Kep.439/BKD/2012 tanggal 1 Nopember
2012 tentang Pengangkatan dalam jabatan Struktural pada akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
4. Ka.Seksi Pembinaan dan Kesejahteraan Kemahasiswaan : Dewi
Dolifah, S.Kep.Ners,, diangkat berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang
Nomor 821.2/Kep.439/BKD/2012 tanggal 1 Nopember 2012 tentang
Pengangkatan dalam jabatan Struktural pada akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang.
25
5. Senat Akademik
Sesuai keputusan Bupati Sumedang Nomor 421/Kep.414-Akper/2011
tanggal 29 Desember 2011 tentang Pembentukan Pengurus Senat
Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang periode tahun 2011-2013 :
Ketua : Direktur Akademi Keperawatan Kabupaten Sumedang
Sekretaris : Kepala Seksi Akademik pada Akademi Keperawatan
Kabupaten Sumedang.
Anggota :
a. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.
b. Pembantu Direktur Akademik pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
c. Pembantu Direktur Administrasi Umum pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
d. Pembantu Direktur Kemahasiswaan pada Akademi
Keperawatan Kabupaten Sumedang.
e. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Kabupaten Sumedang.
f. 2 (Dua) Orang Dosen Akademi Keperawtan Kabupaten
Sumedang.
26
BAB IV
PENUTUP
Harapan kami, Laporan Keuangan ini dapat memenuhi gambaran sebagai bahan
evaluasi, informasi dan dapat dijadikan referensi dalam mengelola keuangan daerah agar
lebih baik dimasa yang akan datang.
Semoga buku laporan keuangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk
terus meningkatkan kualitas kinerja pengelolaan keuangan daerah yang tertib dan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
27