1 SM PDF
1 SM PDF
2, September 2013
Anisa Rika Hapsari*), Fathin Faridah*), Anugrah Febrino Balwa*), Lintang Dian Saraswati**)
*)
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)
Staf Pengajar Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Koresponden : hapsarika@yahoo.com
ABSTRAK
TB Paru atau Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan kematian.
Temuan kasus Tuberkulosis Paru di Jawa Tengah pada tahun 2011 mencapai 20.623 kasus.
Puskesmas Srondol termasuk sepuluh besar puskesmas dengan angka kejadian tuberkulosis yang
tinggi di Kota Semarang. Bahkan, Puskesmas Srondol juga menjadi Puskesmas dengan
peningkatan kasus TB paru tertinggi. Sementara, merokok merupakan perilaku yang
membahayakan kesehatan paru-paru. Di Kota Semarang sendiri, angka perokok cukup tinggi dan
perilaku merokok masih dianggap sebagai gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
hubungan antara riwayat merokok dengan kejadian TB Paru. Metode penelitian adalah survei
dengan pendekatan case series dan cohort dan jenis penelitiannya merupakan penelitian analitik.
Kata kunci : TB Paru, tuberkulosis.
47
Analisis Kaitan Riwayat ... Anisa R.H., Fathin F., Anugrah F.B., Lintang D.S.
48
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.2, September 2013
WHO dalam Anual Report On Global TB bahwa absorpsi asap rokok oleh para perokok
Control 2003 menyatakan terdapat 22 negara pasif dipengaruhi oleh jumlah produksi asap
dikategorikan sebagai high burden countries rokok, dalamnya isapan dari perokok, ada
terhadap TB termasuk Indonesia. Kondisi tidaknya ventilasi untuk penyebaran dan
rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi pergerakan asap, jarak antara perokok dan
syarat kesehatan merupakan faktor risiko bukan perokok dan lamanya paparan.
sumber penularan penyakit TBC. (Erwin, dkk, (Yulistyaningrum, 2010)
2012)
Rokok dan Bahayanya METODE
Rokok adalah silinder dari kertas Jenis penelitian utama adalah case series.
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm Pada studi ini, exposure dan outcome dinilai
(bervariasi tergantung negara) dengan dalam waktu yang bersamaan sehingga tidak
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun mungkin untuk menentukan apakah benar suatu
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar exposure mendahului outcome. Hasil studi case
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan series dapat merupakan informasi dari suatu
membara agar asapnya dapat dihirup lewat keadaan kesehatan atau suatu prevalensi
mulut pada ujung lainnya. (Wikipedia, 2013) penyakit pada kumpulan kasus yang sama suatu
Kandungan kimia tembakau yang populasi tertentu. Keuntungan dari studi ini
sudah teridentifikasi jumlahnya mencapai adalah : 1) dapat dilakukan dalam waktu relatif
2.500 komponen. Dari jumlah tersebut sekitar cepat karena exposure dan outcome
1.100 komponen diturunkan menjadi komponen dinilai dalam waktu yang bersamaan, 2)
asap secara langsung dan 1.400 lainnya sampel yang dipergunakan representatif.
mengalami dekomposisi atau terpecah, bereaksi Tahapan Penelitian
dengan komponen lain dan membentuk Tahap Pertama
komponen baru. Di dalam asap sendiri terdapat Mengidentifikasi variabel-variabel yang
4.800 macam komponen kimia yang telah akan diteliti dan kedudukkannnya masing-
teridentifikasi. Telah diidentifikasi komponen masing :
kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan, 1. Variabel dependen (efek) : Tuberkulosis
yaitu: tar, nikotin, gas CO, dan NO yang Paru (TB Paru)
berasal dari tembakau. (Tirtosastro, 2010) 2. Variabel independen (resiko) : perilaku
Setiap tahun frekuensi penderita penyakit merokok, meliputi jumlah rokok yang
kronis akibat rokok semakin meningkat. dihisap, frekuensi merokok, lama merokok
Meskipun banyak riset dan bukti otentik bahwa dan jenis rokok.
merokok ibarat bom waktu yang bisa Tahap Kedua
merusak kesehatan. Ini dikarenakan rokok Menetapkan studi penelitian atau
memunculkan rasa kecanduan. Di dalam rokok populasi dan sampelnya. Subjek penelitian
terkandung sebuah zat yang bernama nikotin. disini adalah penderita TB Paru yang terdaftar
Zat ini bisa menimbulkan efek santai dan inilah sebagai pasien di Puskesmas Srondol,
yang membuat kebiasaan merokok sulit untuk Semarang, terhitung sejak tahun 2013. Subjek
ditinggalkan. (Halim, 2011) penelitian meliputi perokok aktif maupun
TB Paru dan Merokok perokok pasif. Teknik pengambilan sampel
Penelitian Wibowo, pada penelitian kasus bedasarkan teknik random sampling.
kontak TB Paru di Poliklinik RSUP Manado, Tahap Ketiga
menyimpulkan bahwa anak yang tinggal pada Melakukan pengumpulan data, observasi
keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok atau pengukuran terhadap variabel dependen
dan terdapat kontak langsung dengan dan independen (dalam waktu yang sama).
penderita TB dewasa mempunyai risiko 4 Caranya, mengidentifikasi riwayat merokok
kali lebih besar menderita TB, menyatakan dengan risiko pada pasien TB Paru.
49
Analisis Kaitan Riwayat ... Anisa R.H., Fathin F., Anugrah F.B., Lintang D.S.
50