(RPP)
A. Kompetensi Inti:
KI 3 KI 4
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian hereditas melalui media
booklet.
2. Peserta didik dapat menjelaskan istilah-istilah dalam persilangan melalui
media booklet.
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian persilangan monohibrid dan
dihibrid melalui media booklet.
4. Peserta didik dapat menjelaskan tahapan persilangan monohibrid.
5. Peserta didik dapat menghitung kemungkinan pemunculan jenis kelamin
melalui media booklet.
6. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari golongan darah melalui
media booklet.
7. Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam golongan darah melalui
media booklet.
8. Peserta didik dapat menjelaskan pola pewarisan golongan darah melalui
media booklet.
9. Peserta didik dapat menjelaskan menjelaskan pengertian dari penyakit
menurun melalui media booklet.
10. Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis penyakit menurun melalui
media booklet.
11. Peserta didik mampu menjelaskan pola pewarisan berbagai penyakit
menurun.
12. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian silsilah keluarga melalui
media booklet.
13. Peserta didik mampu menuliskan nama keluarga inti melalui media
booklet.
14. Peserta didik mampu menjelaskan tipr-tipe pola sidik jari manusia.
15. Peserta didik dapat menyusun silsilah keluarga inti melalui media booklet
melalui media booklet.
16. Peserta didik mampu menyajikan data pola pewarisan jenis kelamin
berdasarkan silsilah keluarga.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
Hereditas
a. Materi Fakta
c. Materi Konsep
1. Pengertian Hereditas
Hereditas disebut ilmu pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya. Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang
hereditas adalah genetika. Pewarisan sifat adalah ciri-ciri atau sifat-
sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi atau
diturunkan dari induk kepada anaknya.
a. Istilah-istilah di Hereditas
Berikut beberapa istilah yang terkait dalam pewarisan sifat.
Istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
P adalah singkatan dari kata parental, yang berarti induk.
F adalah singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1
berarti keturunan pertama, F2 berarti keturunan kedua, dan
seterusnya.
Fenotipe adalah karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk,
ukuran, warna, golongan darah, dan sebagainya).
Genotipe adalah susunan genetik suatu individu (tidak dapat
diamati).
Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk “faktor
keturunan”) dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya
merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang
menyebabkan warna merah (rubra), sedangkan r = gen yang
menyebabkan warna putih (alba). Dalam hal ini merah dominan
terhadap putih. Oleh karena itu, diberi simbol dengan huruf besar.
Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil. Genotipe suatu
individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu
umumnya diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman
berbunga merah, sedangkan rr = genotipe untuk tanaman
berbunga putih.
Homozigotik adalah sifat suatu individu yang genotipenya
terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR,
rr, AA, AABB, aabb, dan sebagainya).
Heterozigotik sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas
gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa,
AaBb, dan sebagainya).
Alel adalah anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen
untuk warna bunga merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T
= gen untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman rendah. R
dan r satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.
2. Persilangan Monohibrid
Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut
persilangan monohibrid. Dominasi dapat terjadi secara penuh atau
tidak penuh (kodominan). Masing-masing dominasi ini menghasilkan
bentuk keturunan pertama (F1) yang berbeda. Persilangan monohibrid
akan menghasilkan individu F1 yang seragam, apabila salah satu induk
mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat resesif.
Berikut Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan
dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan sebagai
berikut:
3. Persilangan Dihibrib
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga
persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan
tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu
bentuk dan warna biji. Untuk memperjelas pemahamanmu tentang
persilangan dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis)
biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang
menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.
Perbandingan genotipe F2 = BBKK : BBKk : BkKK : BbKk :
BBkk : Bbkk : bbKK:bbKk:bbkk= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2 = bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning
: keriput hijau = 9 : 3 : 3 :1.
permukaan ujung jari tangan. Ada 3 tipe pola sidik jari, yaitu sebagai
berikut:
1. Tipe arches, yaitu pola sidik jari dengan ciri-ciri tanpa adanya
2. Tipe loops, yaitu pola sidik jari dengan ditandai kehadiran sebuah
titik delta/triradii.
d. Materi Hukum
1. Hukum Mendel I
Pada saat pembentukan gamet terjadi pemisahan gen-gen yang
sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja.
Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I (Hukum
Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama
meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga
setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.”
2. Hukum Mendel II
Hukum mendel menyatakan bahwa bila dua individu
mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkanya
sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat
yang lain. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (yang
menyatakan bahwa “Setiap gen didalam gamet akan bergabung
atau berasortasi secara bebas pada saat pembentukan individu
baru”.
f. Media Pembelajaran
1. Media :
a. Worksheet atau lembar kerja kelompok
b. Media booklet
2. Alat/Bahan :
a. Penggaris, spidol, papan tulis, dan LCD
g. Sumber Belajar
1. Campbell, Neil A., Jane B. Reece, dan Lawrence G.Mitchell. 2016.
Biology Edisi Kedelapan Jilid I. Benjamin Cummings : California
2. Nurhayati, Nunung., Azmi, Syaiful dan Suryati, Teti. 2014. Biologi.
Yrama Widya: Bandung
3. Misbach, H. I. (2010). Dahsyatnya Sidik Jari Menguak Bakat dan Potensi
Untuk Merancang Masa Depan Melalui Fingerprint Analisis. Jakarta: Visi
Media.
h. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (1 x 30 Menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Media
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, berdoa’ 3 Menit
2. Mengecek kehadiran peserta didik;
3. Apersepsi: guru memperlihatkan gambar 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Media
Waktu
orang anak yang berbeda ras dan mengajak
peserta didik untuk menunjukkan perbedaan
apa yang dapat diamati.
4. Motivasi: guru memberikan pernyataan untuk
memotivasi peserta didik.
“Setelah proses pembelajaran hari ini
diharapkan anak-anak akan mengerti apa
yang dimaksud dengan hereditas atau
pewarisan sifat, istilah-istilah dalam
persilangan, persilangan monohibrid dan
dihibrid, pengertian golongan darah,
macam-macam golongan darah, dan pola
pewarisan golongan darah”.
Kegiatan Fase 1. (Pengelompokan) 2 Menit
Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi 2
kelompok belajar secara heterogen. Masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang.
Fase 2. Perencanaan(mengamati)
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/
outline dan topik masing-masing kelompok 3 Menit
(kelompok 1: membahas tentang
hereditas pada manusia, kelompok 2:
membahas tentang golongan darah). Booklet
Pertemuan 2 (1 x 30 Menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Media
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, berdoa’ 5 Menit
2. Mengecek kehadiran peserta didik;
3. Apersepsi: guru memperlihatkan gambar
seorang anak dan orang tua yang menderita
albino? guru bertanya kepada peserta didik,
“mengapa anak tersebut dapat mengalami
albino juga seperti orang tuanya?”
a. Penyampaian kompetensi
4. Motivasi: guru memberikan pernyataan
untuk memotivasi peserta didik.
“Setelah proses pembelajaran hari ini
diharapkan peserta didik akan mengetahui
apa yang dimaksud dengan penyakit
menurun, jenis penyakit menurun, pola
pewarisan berbagai penyakit menurun,
tipe-tipe pola sidik jari, menuliskan nama
keluarga inti, dan menyusun silsilah
keluarga inti ”
Kegiatan b. Presentasi Materi
1. Guru menyajikan materi penyakit menurun
Inti
dan pola sidik jari secara singkat sebagai
pengantar.
2. Guru menampilkan gambar jenis penyakit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Media
Waktu
menurun dalam silsilah keluarga .
3. Guru menampilkan gambar tipe-tipe pola
sidik jari.
4. Peserta didik mencari informasi yang terkait 20 Menit
dengan penyakit yang dapat diturunkan oleh
booklet
orang tua (keluarga).
5. Peserta didik mencari informasi yang terkait
dengan tipe-tipe pola sidik jari yang ada
disepuluh jari tangan peserta didik.
c. Penyajian Gambar
6. Guru mengajak peserta didik memahami
materi dengan sebuah gambar-gambar yang
terdapat dalam media booklet.
7. Guru telah menyiapkan beberapa gambar
penyakit menurun, tipe-tipe pola sidik jari
manusia, dan bagan silsilah keluarga inti,
pada media booklet, setiap peserta didik
dalam satu meja mendapatkan gambar booklet
tersebut dan diminta untuk mendiskusikanya
bersama teman sebangku.
d. Penjajakan
8. Guru memberikan selembar kertas yang
berisi beberapa gambar penyakit menurun,
dan macam-macam pola sidik jari untuk
disusun kemudian menempelkan gambarnya
dan gambar tersebut diisi serta diberikan
penjelasan.
9. Setelah selesai diskusi beberapa perwakilan
peserta didik diminta untuk presentasi
didepan kelas.
d. Penyajian Kompetensi
10. Guru memberikan penjelasan mengenai
gambar-gambar yang disajikan peserta didik.
11. Guru mengajak peserta didik bahwasanya
dengan gambar-gambar tersebut dapat
mempermudah proses pembelajaran dalam
mengetahui jenis penyakit menurun,
mengetahui tipe-tipe pola sidik jari,
kemudian peserta didik mampu belajar
menyusun silsilah keluarga inti.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Media
Waktu
Materi : Hereditas
Kelas/Semester : XII /2
Hari/Tanggal :
Tanggungja
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Disiplin
Jumlah
wab
No. Nama Nilai
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
FORMAT PENILAIAN
Nilai :
Jumlah Skor X 100
24
Lampiran 2 :
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI
Rubrik :
Menyampaikan pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
Menanggapi pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung
referensi
Mempertahankan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung
referensi
4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi