Anda di halaman 1dari 4

3.

Pengaruh Nutrisi pada Tumbang Mukosa RM

Nutrisi penting peranannya dalam setiap tahap tumbuh kembang gigi dan dalam menjaga
keseimbangan lingkungan mulut yang dihubungkan dengan kesehatan gigi. Nutrisi
untuk pertumbuhan optimal gigi sama dengan nutrisi yang diperlukan tubuh karena
masa pertumbuhan gigi sejalan dengan masa pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi
penting untuk kalsifikasi optimal gigi sulung, sedangkan nutrisi pada masa balita dan anak-anak
penting untuk pertumbuhan gigi tetap.
Meningkatnya masalah gizi, tentunya berdampak pula pada peningkatan prevalensi
penyakit gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan bertambah buruknya masalah gizi tersebut.
Mengetahui hubungan antara status gizi dan kesehatan gigi dan mulut menjadi penting karena
seringkali terdapat karakteristik yang khas dari berbagai jaringan dalam rongga mulut yang lebih
sensitive terhadap defisiensi nutrisi, sehingga apabila tubuh mengalami defisiensi nutrisi
seringkali jaringan dalam rongga mulutlah yang pertama kali memperlihatkan efek defisiensi
nutrisi tersebut (Moyers1988). Masalah kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh gizi.
Kekurangan sumber zat tertentu akan menyebabkan kelainan tertentu.
1. Fosfor
Fosfor diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat
terutama pada pembentukan dan pertumbuhan rahang, dan pola erupsi gigi. Fosfor terdap
at pada susu, keju, daging, biji-bijian, telur, dan kacang-kacangan. Manifestasi defisiensi
fosfor dalam rongga mulut adalah terjadinya gangguan pertumbuhan rahang dan erupsi
gigi. Juga adanya pertumbuhan kondili yang lambat disertai maloklusi.
2. Kalsium
Kalsium membantu dalam pembentukan serta memperkuat gigi dan tulang.
Kalsium terdapat pada susu, keju, telur, dan sayuran berwarna hijau tua. Manifestasi
defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang rahang yang merata
dan destruksi ligamentum periodontal dan berkurangnya kekuatan gigi.
3. Magnesium
Magnesium mencegah terjadinya hipoplasia enamel dan membantu dalam proses
mineralisasi tulang dan gigi. Magnesium banyak terdapat pada kacang kedelai, kerang
dan gandum. Defisiensi magnesium dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi
hipoplasia enamel.
4. Besi
Besi memiliki peran dalam pembentukan hemoglobin, selain itu berperan penting dalam
pemeliharaan kesehatan gusi dan lidah, serat jaringan mukosa mulut. Kekurangan zat besi
mengakibatkan anemia, gangguan pada lidah dan luka pada sudut bibir. Gejalanya berupa
penipisan papila pada tepi-tepi lidah, serta penipisan mukosa mulut secara menyeluruh
sehingga pasien rentan terhadap stomatitis aptosa ( sariawan ), dan warna mukosa
menjadi pucat. Manifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah terjadinya glossitis
yang merupakan penyakit pada lidah, di mana lidah tampak merah dan sakit. Terdapat
dalam telur, hati, kacang-kacangan, sayuran.
5. Fluor
Fluor memiliki fungsi menguatkan struktur gigi serta melindungi gigi dari serangan
karies, selain itu flour juga berfungsi mengatur pH asam-basa dalam rongga mulut.
Kekurangan fluor pada gigi akan mengakibatkan gigi menjadi rapuh dan mudah terserang
karies. Manifestasi defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama adalah
kerentanan gigi terhadap terjadinya karies gigi. Terdapat dalam air minum yang
dikonsumsi sehari-hari, teh, duri ikan, garam.
6. Seng
Seng berperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut. Kekurangan seng
dapat memicu terjadinya pendarahan spontan dan luka sulit menutup. Seng banyak
terdapat pada seafood, hati, daging, dan sereal gandum.
7. Vitamin A
Diperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk menjaga selaput lendir mulut dan
jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu perkembangan gigi serta
pertahanan terhadap infeksi. Vitamin A banyak terdapat pada sayuran yang berwarna
hijau atau kuning, buahdengan warna yang mencolok, susu, telur dan minyak ikan.
Defisiensi vitamin A menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia gingiva serta
penyakit periodontal dan hipoplasia enamel.
8. Vitamin E
Mencegah pertumbuhan bercak putih tebal di mulut (leukoplakia). Mencegah kanker oral
selain itu vitamin E juga berperan sebagai anti oksidan. Vitamin E banyak terdapat pada
telur,susu, daging, dan kacang-kacangan. Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya
pendarahan gingival, keluarnya pus dari poket dan penyakit periodontal serta leukoplakia.
9. Vitamin K
Berperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan spontan
dalam rongga mulut. Vitamin K banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Defisiensi
vitamin K menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada gingival atau setelah
menggosok gigi.
10. Vitamin C
Diperlukan untuk kesehatan periodontal dan gingiva, faktor dalam penyembuhan luka.
Diperlukan untuk produksi kolagen. Dan mencegah perdarahan gingival. Vitamin C
banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran hijau dan tomat. Defisiensi vitamin C
menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi lokal sehingga terjadi hiperplasia
gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi ulserasi yang biasa disebut Scurvy. Protein
banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung. Manifestasi defisiensi protein
dalam rongga mulut adalah lidah tampak berwarna merah karena hilangnya papila, terjadi
angular cheilitis dan fissura bibir atau bibir pecah-pecah. Selain itu rongga mulut terasa
kering dan nampak kotor. Resistensi terhadap infeksi mengalami penurunan sehingga
mudah terjadi infeksi pada jaringan periodontal.
11. Karbohidrat
Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai penyebab
timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya sebagai katalis
dalam proses metabolism terhadap zat gizi lain ( mineral, vitamin, dan lemak ) dan
meningkatkan konsumsi zat gizi lain serta peran sebagai imunopolisakarida dalam
menangkal infeksi, berperan penting pada masa praerupsi dan pasca erupsi, maka
karbohidrat juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
12. Lemak
Lemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran dalam menjaga
kesehatan gigi yang mulut. Salah satu jenis lemak adalah lemak jenuh. Lemak ini
memainkan peranan penting terhadap kesehatan tulang dan gigi. Agar kalsium dapat
bersatu dengan struktur tulang kerangka dan gigi secara efektif, sedikitnya 50 persen
lemak makanan seharusnya mengandung lemak jenuh.
13. Protein
Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan termasuk
perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein berperan dalam
pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan termasuk mukosa mulut dan
darerah sekitarnya terutama dari infeksi yang mungkin menyerang jaringan periodontal
serta mencegah terjadinya angular cheilitis.

Anda mungkin juga menyukai