Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja
dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan
mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.
1. Potensi bahaya fisik, yakni potensi bahaya yang bisa mengakibatkan beberapa masalah
kesehatan pada tenaga kerja yang terkena, misalnya : terkena kebisingan intensitas
tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang mencukupi, getaran,
radiasi.
2. Potensi bahaya kimia, yakni potesni bahaya yang datang dari beberapa bahan kimia
yang dipakai dalam sistem produksi. Potensi bahaya ini dapat masuk atau memengaruhi
badan tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernapasan), ingestion (melalui mulut ke
saluran pencernaan), skin kontak (melalui kulit).
3. Potensi bahaya biologis, yakni potensi bahaya yang berasal atau diakibatkan oleh
kuman-kuman penyakit yang terdapat di hawa yang datang dari atau bersumber pada
tenaga kerja yang menanggung derita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC,
Hepatitis A/B, Aids, dan lain-lain ataupun yang datang dari beberapa bahan yang dipakai
dalam sistem produksi.
4. Potensi bahaya fisiologis, yakni potensi bahaya yang berasal atau yang dikarenakan oleh
aplikasi ergonomi yg tidak baik atau tidak cocok dengan bebrapa etika ergonomi yang
berlaku, dalam melakukan pekerjaan dan perlengkapan kerja, termasuk : sikap dan cara
kerja yang tidak cocok, penyusunan kerja yg tidak tepat, beban kerja yang tidak cocok
dengan kekuatan pekerja maupun ketidakserasian pada manusia dan mesin.
5. Potensi bahaya fisiologis, yakni potensi bahaya yang berasal atau yang dikarenakan oleh
aplikasi ergonomi yg tidak baik atau tidak cocok dengan bebrapa etika ergonomi yang
berlaku, dalam melakukan pekerjaan dan perlengkapan kerja, termasuk : sikap dan cara
kerja yang tidak cocok, penyusunan kerja yg tidak tepat, beban kerja yang tidak cocok
dengan kekuatan pekerja maupun ketidakserasian pada manusia dan mesin.
6. Potensi bahaya fisiologis, yakni potensi bahaya yang berasal atau yang dikarenakan oleh
aplikasi ergonomi yg tidak baik atau tidak cocok dengan bebrapa etika ergonomi yang
berlaku, dalam melakukan pekerjaan dan perlengkapan kerja, termasuk : sikap dan cara
kerja yang tidak cocok, penyusunan kerja yg tidak tepat, beban kerja yang tidak cocok
dengan kekuatan pekerja maupun ketidakserasian pada manusia dan mesin.
Sumber : rimarim.weebly.com
Gajimu.com