Anda di halaman 1dari 10

1

REKONSILIASI FISKAL PADA PT. KARYA INSAN SATU NAMA


DI SAMARINDA

Muhammad Yatim, H. Eddy Soegiarto K, Imam Nazarudin Latif

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan biaya berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Undang-undang Perpajakan, melakukan perhitungan
rekonsiliasi atas laporan keuangan komersial sehingga dapat dijadikan dasar pengenaan PPh Badan
yang sesuai dengan ketentuan Undang-undang Perpajakan. Dasar teori yang digunakan adalah
Undang-undang Pajak Penghasilan Badan. Hipotesis yang diangkat yaitu “Rekonsiliasi Fiskal PT.
Karya Insan Satu Nama, tidak sesuai dengan ketentuan Undang-undang Perpajakan Nomor 36 Tahun
2008”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel rekonsiliasi komersial dan
fiskal. Hasil dari penelitian ini adalah adanya koreksi fiskal sehingga pengisian SPT Tahunan WP
Badan PT. Karya Insan Satu Nama Tahun 2013 tidak sesuai dengan undang-undang Perpajakan yang
berlaku.

Kata Kunci : Rekonsiliasi, Fiskal.

ABSTRACT
The aim of this study was to determine differences in income and expenses based Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) and Tax Law, calculating the reconciliation to the financial statements so that it can
be used as a commercial bases of corporate income tax in accordance with the provisions of Tax Law.
Basic theory used is the Law for Corporate Income Tax. The hypothesis raised is "Reconciliation
Fiscal PT. Karya Insan Satu Nama, not in accordance with the provisions of Tax Law No. 36 of 2008
". The analytical tool used in this study is the commercial and tax reconciliation table. Results from
this study is the fiscal correction so that the charging SPT WP Agency PT. Karya Insan Satu Nama
Year 2013 is not in accordance with the laws of taxation.

Keywords : Reconciliation, Fiscal.

PENDAHULUAN Dengan adanya perbedaan pendapatan dan


Perusahaan sebagai salah satu Wajib Pajak biaya yang harus dilakukan rekonsiliasi sesuai
tentunya tidak akan terlepas dari kewajiban dengan Undang-undang yang berlaku.
Pokok permasalahan dalam penulisan ini,
perpajakannya terhadap negara. Sistem self berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan
assesment, memberikan kepercayaan penuh dan pada latar belakang yaitu “Apakah rekonsiliasi
tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk fiskal PT Karya Insan Satu Nama telah sesuai
menghitung, memotong, memperhitungkan, dengan ketentuan Undang - undang Perpajakan
menyetor, dan melaporkan besarnya pajak Nomor 36 Tahun 2008?”
terhutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan. DASAR TEORI
Namun dalam kenyataannya prinsip A. Akuntansi Keuangan
akuntansi yang secara komersial dapat berbeda 1. Pengertian Akuntansi
dengan ketentuan perpajakan sehingga terjadi Pendapat Islahuzzaman (2012 : 4)
perbedaan perhitungan besarnya laba yang tentang definis akuntansi adalah sebagai
diperoleh perusahaan atau laba kena pajak. berikut: “akuntansi adalah proses pencatatan,
Perbedaan yang sering terjadi dibedakan menjadi pengklasifikasian, serta pengikhisaran kejadian
dua, yaitu: beda waktu dan beda tetap antara -kejadian ekonomi dengan suatu pelakuan
pengakuan pendapatan dan biaya. yang logis yang bertujuan menyediakan
2

informasi keuangan yang dapat dipergunakan Perpajakan dan Akuntansi Pajak


dalam pengambilan keputusan.” mengartikan pembukuan sebagai
Kesimpulan, akuntansi merupakan berikut :
suatu proses pencatatan, penggolongan, “Pembukuan adalah suatu
meringkas kemudian melaporkan kejadian proses pencatatan yang dilakukan
ekonomi atau keuangan perusahaan dengan secara teratur untuk mengumpulkan
cara yang informatif yang berguna bagi data dan informasi yang meliputi
pengambil keputusan. keadaan harta, kewajiban, modal,
a. Akuntansi Keuangan penghasilan dan biaya serta jumlah
Menurut Islahuzzaman (2012 : harga perolehan dan penyerahan
23) memberikan definisi akuntansi barang atau jasa yang ditutup dengan
keuangan sebagai berikut : menyusun laporan keuangan berupa
“akuntansi keuangan (financial neraca dan laporan laba-rugi pada
accounting) adalah akuntansi yang setiap Tahun Pajak berakhir.”
berkaitan dengan penyedian informasi
untuk para pemegang saham, kreditur, 2. Perpajakan
dan pihak lain yang berkepentingan.” a. Pengertian Pajak
Kesimpulan, akuntansi keuangan Pengertian pajak, menurut
adalah akuntansi yang bertujuan Herry (2010 : 6) adalah sebagai
menyediakan informasi keuangan kepada
pihak yang `berkepentingan khususnya berikut: “Pajak adalah kontribusi wajib
pihak eksternal dari suatu kesatuan usaha. kepada negara yang terutang oleh
Informasi keuangan tersebut berupa orang pribadi atau badan yang bersifat
berbagai laporan keuangan yang disusun memaksa berdasarkan Undang -undang,
secara periodik dan dinyatakan dalam dengan tidak mendapatkan imbalan
satuan moneter. secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-
b. Laporan Keuangan besarnya kemakmuran rakyat.”
Pengertian laporan keuangan
menurut Islahuzzaman (2012 : 242) adalah
sebagai berikut : “Laporan keuangan b. Fungsi Pajak
(Financial statement) adalah informasi Menurut Herry (2010 : 8-10)
akuntansi yang menggambarkan tentang ada empat fungsi pajak yang dipungut
posisi keuangan perusahaan serta hasil oleh negara, yaitu :
usaha perusahaan pada periode yang “1). Revenue (Penerimaan)
berakhir pada tanggal tertentu, yang
terdiri atas neraca, daftar laba rugi, 2). Redistribution (Pemerataan)
perubahan ekuitas, arus kas dan informasi 3). Repricing (Pengaturan Harga)
lainnya.” 4). Representation (Legilitas
Jadi, laporan keuangan Pemerintahan)
merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi yang menyajikan informasi c. Tata Cara Pemungutan Pajak
mengenai kondisi keuangan perusahaan
pada suatu waktu tertentu yang terdiri Menurut Mardiasmo (2006 : 6)
dari neraca, laporan laba rugi, arus tata cara pemungutan pajak terbagi
kas, serta laporan perubahan posisi menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
keuangan bagi pihak-pihak yang “Tata cara pemungutan pajak adalah :
berkepentingan terhadap perusahaan 1). Stesel Pajak
dalam rangka pengambilan keputusan. (a) Stelsel Nyata (riel stelsel)
(b) Stelsel anggapan (fictieve
c. Manfaat Akuntansi Dalam stelsel)
Perpajakan (c) Stelsel campuran
Kepentingan akuntansi sebagai 2). Asas Pemungutan Pajak
alat bantu untuk menghitung besarnya (a) Asas domisili (asas tempat
penghasilan kena pajak sangat diperlukan, tinggal)
seperti yang tertulis dalam pasal 28 (b) Asas sumber
Undang-Undang KUP menurut Herry (c) Asas kebangsaan
Purwanto (2010 : 56) dalam bukunya 3). Sistem Pemungutan Pajak
yang berjudul Dasar-dasar
3

(a) Official Assessment System


(b) Self Assessment System
(c) With Holding System”

d. Subyek dan Obyek Pajak


Menurut Undang-Undang Pajak
Penghasilan (Herry, 2010 : 88)
tentang subjek pajak adalah sebagai
berikut : “Yang menjadi Subjek Pajak
Penghasilan adalah :
1). Orang Pribadi dan warisan yang
belum dibagi
f. Pengertian Penghasilan Menurut
2). Badan, termasuk di dalamnya
Akuntansi dan Perpajakan
Bentuk Usaha Tetap.” Sedangkan penghasilan menurut
SAK (IAI, 2013 : 23) adalah sebagai
Subjek Pajak dapat dibedakan berikut : “Penghasilan sebagai
antara Subjek Pajak dalam negeri dan peningkatan manfaat ekonomi selama
Subjek Pajak luar negeri. Subjek periode akuntansi dalam bentuk arus
kan atau peningkatan aset atau
pajak dalam negeri menjadi Wajib penurunan liabilitas yang
Pajak apabila telah menerima atau mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang
memperoleh penghasilan yang besarnya tidak berasal dari kontribusi penanam
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak, modal”.
sedangkan Subjek Pajak Luar Menurut Herry (2010 : 86)
sekaligus menjadi Wajib Pajak, jika pengertian penghasilan adalah sebagai
berikut : “Penghasilan yaitu salah satu
memperoleh penghasilan di Indonesia
sumber penerimaan Negara yang
atau memperoleh melalui bentuk berasal dari pendapatan rakyat,
usaha tetap di Indonesia.” merupakan wujud kewajiban
Obyek Pajak menurut Herry kenegaraan dan peran serta rakyat
(2010 : 89) dalam bukunya Dasar-dasar dalam pembiayaan dan pembangunan
Perpajakan dan Akuntansi Pajak nasional.”
adalah sebagai berikut : “Yang
menjadi obyek pajak adalah g. Pengertian Biaya Menurut
penghasilan, yaitu setiap tambahan Akuntansi dan Perpajakan
Menurut Islahuzzaman (2012 :
kemampuan ekonomis yang diterima 57) pengertian biaya adalah sebagai
atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berikut : Biaya (Cost) adalah
berasal dari Indonesia maupun di luar pengorbanan ekonomi yang dinilai
Indonesia, yang dapat dipakai untuk dalam satuan uang, yang telah terjadi
konsumsi atau untuk menambah atau yang secara potensial akan
terjadi, untuk mencapai tujuan
kekayaan Wajib Pajak bersangkutan tertentu.”
dengan nama dan dalam bentuk Definisi biaya mencakup baik
apapun.” kerugian maupun biaya yang timbul
dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
e. Tarif Pajak Penghasilan yang biasa. Biaya ini dapat berbentuk
biaya pengeluaran atau suatu biaya
Tarif pajak penghasilan yang oportunitas.
diatur oleh Undang-undang
perpajakan dapat dilihat pada tabel h. Pajak Penghasilan
berikut ini : Pengertian Pajak penghasilan menurut
Islahuzzaman (2012 : 299) adalah :
4

“Pajak Penghasilan adalah pajak yang penulis menyimpulkan bahwa perbedaan


dihitung berdasarkan peraturan perpajakan konsep, cara pengukuran dan
dan pajak ini dikenakan atas pengakuan pendapatan dan biaya
penghasilan kena pajak perusahaan.” antara perpajakan dan Prinsip-
SAK (IAI, 2013 : 46) prinsip Akuntansi Indonesia
mendifinisikan pajak penghasilan sebagai menyebabkan koreksi fiskal.
berikut : “Pajak penghasilan adalah 2). Beda Waktu dan Beda Tetap
pajak yang dihitung berdasarkan Perbedaan antara ketentuan
peraturan perpajakan dan pajak ini perpajakan dan akuntansi ada
dikenakan atas laba pajak entitas”. yang bersifat tetap, namun ada
Pajak penghasilan termasuk juga yang bersifat sementara waktu,
perbedaan tetap timbul karena
dalam kelompok pajak langsung
perpajakan dengan
artinya beban pajaknya secara yuridis kewenangannya telah mengatur
harus ditanggung sendiri oleh subyek dan bertentangan dengan ketentuan
pajak dan tidak boleh dialihkan kepada akuntansi sedangkan beda waktu
pihak lain. secara prinsip tidak ada perbedaan
biaya, hanya yang membedakan
i. Rekonsiliasi Fiskal alokasi biaya per tahunnya.
1). Pengertian Rekonsiliasi fiskal 3). Koreksi Positif dan Koreksi
Menurut Herry (2010 : 97) Negatif
pengertian koreksi atau Koreksi fiskal dapat positif dan
rekonsiliasi fiskal adalah sebagai negatif seperti yang dikemukakan
berikut : “Koreksi / rekonsiliasi fiskal Herry (2010 : 97) memberikan
merupakan aktivitas dalam rangka pengertian sebagai berikut :
menentukan penghasilan yang “Koreksi fiskal ada dua,
sebenarnya merupakan Objek Pajak.” yakni koreksi fiskal positif dan
Perbedaan konsep penghasilan koreksi fiskal negatif. Koreksi
menurut Akuntansi dan Perpajakan fiskal positif adalah koreksi yang
dapat dilihat pada tabel sebagai menyebabkan penghasilan (laba)
berikut: bertambah dan pajak yang terutang
menjadi besar. Koreksi fiskal
negatif adalah koreksi yang
menyebabkan penghasilan (laba)
berkurang dan pajak yang terutang
menjadi kecil.”

j. Laporan Keuangan Fiskal


Menurut Sophar Lumbantoruan
(2006 : 67-68) dalam bukunya
Akuntansi Pajak menyatakan bahwa
: Apabila laporan keuangan disusun
khusus untuk kepentingan perpajakan
dengan mengindahkan semua
peraturan perpajakan maka laporan itu
dinamakan laporan keuangan fiskal.”
Berdasarkan definisi di atas
disimpulkan bahwa laporan keuangan
menurut akuntansi (komersial) dapat
diubah menjadi laporan keuangan
menurut pajak (fiskal) dengan
melakukan rekonsiliasi atau
penyesuaian sesuai dengan ketentuan
perpajakan.
3. Pajak Penghasilan Badan
a. Komponen Perhitungan PPh Badan
Dalam menghitung PPh Badan,
Berdasarkan kutipan diatas
5

diperlukan minimal 7 komponen yang menyatakan bahwa tarif pajak untuk


sangat penting, yaitu : Wajib Pajak Badan dalam negeri dan
1). Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) bentuk usaha tetap adalah sebesar 28%
(dua puluh delapan persen), berlaku
Undang-undang Pajak Penghasilan untuk tahun 2008 dan 2009.
Nomor 36 Tahun 2008 yang Sedangkan untuk tahun 2010 dan
menjadi Objek Pajak adalah selanjutnya tarif berlaku adalah
penghasilan yang dapat dipakai sebesar 25% (dua puluh lima persen).
untuk konsumsi atau untuk Dalam Pasal 31E Ayat (1)
menambah kekayaan Wajib Undang-undang Pajak Penghasilan
Pajak yang bersangkutan dengan Tahun 2008 apabila Wajib Pajak
dalam negeri memiliki peredaran
nama dan dalam bentuk apapun. bruto sampai dengan Rp.
2). Penghasilan yang dikecualikan sebagai 50.000.000 (lima puluh juta rupiah),
Objek Pajak. Pengecualian ini mendapatkan fasilitas pengurangan
diatur dalam Pasal 4 ayat (3) tarif sebesar 50% (lima puluh persen)
Undang-undang Pajak dari tarif yang sebagaimana diatur
Penghasilan Nomor 36 Tahun dalam Pasal 17 Ayat (1) huruf b dan
2008. Ayat (2a) yang dikenakan atas
3). Penghasilan yang pajaknya Penghasilan Kena Pajak dari
dikenakan secara final sesuai peredaran bruto sampai dengan
dengan Pasal 4 ayat (2) Undang- 4.800.000.000 (empat miliar delapan
undang Pajak Penghasilan Nomor ratus juta rupiah).
36 Tahun 2008.
B. Hipotesis
4). Biaya yang boleh dikurangi dari
penghasilan bruto sesuai dengan Sehubungan dengan permasalahan yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi
Pasal 6 undang-undang Pajak hipotesis adalah sebagai berikut :
Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008. “Rekonsiliasi fiskal PT. Karya Insan Satu
5). Biaya yang tidak boleh dikurangi Nama, tidak sesuai dengan ketentuan Undang-
dari penghasilan bruto sesuai undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008.”
dengan Pasal 9 Tahun 2008.
6). Biaya yang boleh dibiayakan
sebesar 50% berdasarkan HASIL PENELITIAN
Keputusan Dirjen Pajak Nomor PT. Karya Insan Satu Nama didirikan
KEP-220/PJ/2002 tanggal 18 berdasarkan Akta No. 21 tanggal 30 April
April 2002.
7). Biaya yang menggunakan daftar 2008 oleh HM. Edward Agustian, SH Notaris
nominatif sesuai dengan surat di Samarinda yang telah memperoleh
edaran Dirjen Pajak Nomor SE- pengesahan dari Departemen Kehakiman dan
27/PJ.22/1986. Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-37093. AH.01.01 Tahun 2009 yang
b. Pengurang Pajak Penghasilan Badan dikeluarkan tanggal 1 Juli 2008.
Sesuai Anggaran Dasar PT. Karya
yang Terutang Insan Satu Nama yang tercantum dalam Akta
Pajak Penghasilan Badan yang Pendirian No.21 Tanggal 30 April 2009 oleh
terutang dapat dikurangi dengan pajak Edward Agustian,SH modal dasar Perseroaan
penghasilan sebagai berikut : sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta
1). Pajak Penghasilan Pasal 22 rupiah) yang terbagi atas 400 (empat ratus)
2). Pajak Penghasilan Pasal 23 lembar saham, masing-masing saham dengan
3). Pajak Penghasilan Pasal 24 nilai nominal sebesar Rp.1.000.000 (satu juta
4). PPh Pasal 25 (Waluyo, 2007 : rupiah).
225).
Dari modal dasar tersebut telah
c. Tarif Pajak Penghasilan Wajib ditetapkan dan disetor 25% (dua puluh lima
Pajak Badan persen) oleh para pemegang saham sebesar Rp.
Undang-undang Nomor Pajak 100.000.000 (seratus juta rupiah).
Penghasilan No. 36 Tahun 2008 yang
6

B. Operasi Perusahaan Bantuas Kecamatan Palaran Kota


Kegiatan pertambangan bahan galian Samarinda.
batubara PT. Karya Insan Satu Nama yang di 3. Beban pokok usaha
mana Kuasa Pertambangan (KP) Beban – beban pokok usaha dalam
eksploitasinya berada di wilayah Desa Batuas melakukan operasi usaha terdiri dari biaya
Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai tenaga kerja langsung – operator (PHL),
biaya land Clearing dan Removal OB Fee
Kartanegara yang seluas 76,04 Ha dan lahan
kerja sama penambangan batubara,
tersebut tidak termasuk dalam kawasan Sewa/kontrak stockfile dan pelabuhan,
lindung, ekosistem berupa hutan produksi Sewa Dump Truck roda 10, sewa , sewa
dengan status tanah negara. alat motor Grader, sewa Bornag, biaya
Kegiatan penambangan dimulai dengan pemeliharaan, biaya , gaji/upah driver
pembersihan lahan dan pengupasan lampisan dump truck beserta mekanik.
tanah pucuk yang kemudian ditimbun pada 4. Penyusutan
tempat terpisah dan diamankan dari erosi air Metode penyusutan yang di pakai oleh PT.
permukaan. Setelah tersedia areal bekas Karya Insan Satu Nama yaitu dengan
tambang maka tanah yang ditimbun pada menggunakan metode garis lurus, dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
daerah luar cadangan tersebut menjadi penutup
areal bekas tambang dalam rangka penerapan
back filling.
Penirisan tambang dilakukan dengan
cara melakukan pembukaan drainase serta
pemompaan air tambang dan dilengkapi juga
dengan kolam pengedap untuk mengelolah dan
menetralisir air limbah dari sekitar tambang,
timbunan batubara dan timbunan penutup areal
bekas tambang sebelum dibuang ke perairan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
umum (sungai) karena di dekat areal
A. Analisis
penambangan terdapat aliran Sungai Mahakam Langkah awal dalam menyusunan
yang diperkirakan akan terkena dampak akibat rekonsiliasi antara laba rugi komersial dengan
kegiatan penambangan. laporan laba rugi fiskal dengan melakukan
analisis terhadap transaksi-transaksi yang
C. Catatan Akuntansi berkaitan dengan pos-pos yang ada dalam
1. Kapasitas Produksi laporan laba rugi perusahaan. Hasil analisis
Kapasitas produksi batubara PT. tersebut akan menghasilkan dua kelompok
KARYA INSAN SATU NAMA untuk transaksi yaitu beda waktu dan traksaksi beda
tiap bulannya adalah sebesar 20.000 MT tetap.
dengan over burden sebesar 200.000 BCM Berikut ini adalah rekonsiliasi laporan
dengan Stripping Ratio (SR) sebesar 10 : 1 keuangan yang disusun sesuai dengan
dan hari kerja tiap bulannya adalah selama Peraturan Perpajakan :
25 hari.
2. Penjualan
Dalam penjualan produk batubaranya, PT.
Karya Insan Satu Nama telah melakukan
perjanjian jual beli batubara dengan PT.
Mutu Gading dengan harga 42 USD per
MT. Dasar FOB ponton dengan jetty di
wilayah jalan Bengen RT.10 Keluarahan
7

1. Rekonsiliasi laporan laba rugi


8

B. Pembahasan Tabel perhitungan penghasilan netto fiskal PT.


Berdasarkan dari perhitungan Karya Insan Satu Nama tahun 2013
rekonsiliasi diatas yang mengacu pada undang-
undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan, berikut ini akan
dilakukan pembahasan setiap koreksi fiskal
atas rekonsiliasi laporan laba rugi PT. Karya
Insan Satu Nama :
1. Biaya penyusutan, sesuai dengan UU
Pasal 6 ayat (1) huruf (b) dan UU Pasal
11, koreksi positif sebesar Rp.
720.326.498 atas beban penyusutan aktiva
tetap yang disebabkan dengan adanya
perbedaan dalam menerapkan umur
ekonomis aktiva tetap yang digunakan.
2. Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (1)
huruf g yang menyatakan bahwa harta
yang dihibahkan, bantuan atau
sumbangan, dan warisan sebagaimana Dari laba kena pajak yang dikoreksi
yang dimaksud dengan dalam Pasal 4 diatas, nilai Pajak Penghasilan Badan pada
tahun 2013 berdasarkan Pasal 17 ayat 2a yang
ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali menjadi 25%. Sehingga PPh badan PT. Karya
sumbangan sebagaimana yang dimaksud Insan Satu Nama yang terutang pada tahun
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai 2013 menggunakan tarif 25% sebagai berikut :
dengan huruf m sehingga biaya 25% x Rp 11.657.936.400 = Rp 2.914.484.100
sumbangan sebesar Rp. 15.000.000 harus Berdasarkan pembahasan diatas maka
dikoreksi positif yang akan menambah dapat diketahui ada perbedaan pengakuan
jumlah pajak. pendapatan dan biaya antara laporan keuangan
3. Berdasarkan UU Pasal 6 Ayat (1) dan SE- komersial dan laporan keuangan fiskal, dimana
27/PJ.22/1986 biaya entertainment yang pada laporan keuangan komersial diketahui
bahwa laba kena pajak adalah sebesar Rp.
sebesar Rp. 45.000.000 tidak boleh 11.172.413.800 dengan pajak terutang sebesar
dikurangkan dari penghasilan bruto Rp. 2.793.103.450, sedangkan menurut
dikarenakan PT. Karya Insan Satu Nama ketentuan fiskal didapat laba kena pajak
tidak membuat daftar normatif dari biaya sebesar Rp. 11.657.936.400 dengan pajak
enternainment yang dikeluarkannya sehingga terutang sebesar Rp. 2.914.484.100.
harus dikoreksi positif. Setelah diketahui laba bersih fiskal
4. Rekonsiliasi amortisasi biaya yang sesuai dengan Undang-undang
ditangguhkan, sesuai dengan UU Pasal 6 Perpajakan maka dilakukan rekonsiliasi neraca
sebagai berikut :
ayat (1) huruf (b) dan UU Pasal 11A maka 1. Akumulasi penyusutan
jumlah amortisasi biaya ditangguhkan Beda waktu pada pos akumulasi
sebesar Rp.178.136.898, dikoreksi negatif. penyusutan, hal ini terjadi karena adanya
5. Penghasilan dari luar usaha yang berupa perbedaan dalam menentukan umur
bunga ini menurut laporan komersial ekonomis pada aktiva tetap yang
diakui namun telah dikenakan pajak final digunakan dan dikoreksi negatif sebesar
sehingga tidak termasuk objek pajak PPh Rp. 261.936.908.
Badan. Maka pajak penghasilan yang 2. Akumulasi amortisasi
sebesar Rp. 116.667.000 harus dikoreksi Pada pos akumulasi penyusutan ini
negatif. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 ayat terjadi beda waktu, sama seperti akumulasi
(2) Undang-undang PPh No. 36 Tahun penyusutan pada poin 1 di atas hal
2008. dikarenakan adanya perbedaan dalam
menentukan umur ekonomis pada biaya
9

ditangguhkan dan dikoreksi positif sebesar perbedaan dalam menentukan umur


Rp. 212.594.092. ekonomis aktiva tetap.
3. Laba tahun berjalan b. Sumbangan dikoreksi positif,
Setelah dikoreksi, diketahui dikarenakan sumbangan yang
adanya beda tetap pada pos ini yakni dikeluarkan oleh PT. Karya Insan Satu
sebesar Rp. 364.141.950. Hal tersebut Nama tidak diakui sesuai dengan
disebabkan karena adanya perbedaan ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf g
dalam menentukan dasar pengenaan pajak Undang-undang Pajak Penghasilan
penghasilan badan dan dikoreksi positif. Nomor 36 Tahun 2008.
4. Pajak bayar dimuka c. Entertainment dikoreksi positif
Pos ini dikoreksi positif sebesar dikarenakan, PT. Karya Insan Satu
Rp. 413.484.766 (Rp. 212.594.092 – Rp. Nama tidak membuat daftar normatif
212.594.092 + Rp. 364.141.950) dari biaya entertainment tersebut
dikarenakan perbedaan dalam menetapkan sesuai dengan pasal 6 ayat (1) Undang -
umur ekonomis aktiva tetap dan amortisasi undang Pajak Penghasilan Nomor 36
biaya ditangguhkan serta perbedaan dalam Tahun 2008 dan SE-27/PJ.22/1986.
menentukan dasar pengenaan pajak d. Amortisasi Biaya Ditangguhkan dikoreksi
penghasilan badan. negatif, dikarenakan adanya perbedaan
dalam menentukan umur ekonomis
Dari analisis, pembahasan dan uraian terhadap amortisasi biaya ditangguhkan.
sebelumnya, maka kita dapat melihat bahwa e. Pendapatan Bunga dikoreksi negatif,
laba kena pajak yang dibuat oleh PT. Karya karena pendapatan bunga tersebut telah
Insan Satu Nama belum sesuai dengan dikenakan pajak final sehingga tidak
ketentuan Undang-undang Perpajakan Nomor 36 termasuk objek pajak yang sesuai
Tahun 2008 sehingga tidak dapat dijadikan dengan Pasal 4 ayat (2) undang-
dasar perhitungan Pajak Penghasilan Badan
terutang, oleh karena itu agar dapat dijadikan undang Pajak Penghasilan Nomor 36
dasar perhitungan maka harus dilakukan tahun 2008.
rekonsiliasi terhadap pos-pos pendapatan dan 3. Perbedaan pos pendapatan dan biaya
biaya pada laporan keuangan PT. Karya antara laporan keuangan komersial dengan
Insan Satu Nama. Dengan demikian hipotesis laporan keuangan fiskal pada PT. Karya
yang diajukan sebelumnya dapat dibuktikan Insan Satu Nama masuk dalam jenis beda
kebenaran atau dengan kata lain hipotesis waktu dan beda tetap.
diterima. 4. Dari Hasil Penelitian diatas, dapat
diketahui bahwa jumlah koreksi positif
KESIMPULAN DAN SARAN
terlalu rendah dan koreksi negatif terlalu
A. Kesimpulan
tinggi.
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan mengenai rekonsiliasi laporan 5. PT.Karya Insan Satu Nama berhak untuk
keuangan komersial dengan laporan keuangan mendapatkan restitusi atas kelebihan
fiskal pada PT. Karya Insan Satu Nama, maka pembayaran pajak tersebut.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rekonsiliasi fiskal yang dilakukan oleh
PT. Karya Insan Satu Nama tidak sesuai DAFTAR PUSTAKA
dengan ketentuan UU Perpajakan Nomor 36
Tahun 2008, sehingga hipotesis yang Anonim, Ikatan Akuntan Indonesia, 2013,
diajukan untuk penelitian ini diterima. Standar Akuntansi Keuangan,
2. Pos pendapatan dan biaya dalam laporan Salemba Empat, Jakarta.
keuangan PT. Karya Insan Satu Nama ______, Direktorat Jenderal Pajak, 2013,
belum sesuai dengan ketentuan Undang- Susunan Dalam Satu Naskah
undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008 Undang-undang Pajak Penghasilan,
sehingga harus dikoleksi, meliputi :
a. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Direktorat Penyuluhan, Pelayanan
dikoreksi positif, dikarenakan dan Hubungan Masyarakat, Jakarta.
Islahuzzaman, 2012, Istilah Akuntansi dan
10

Auditing, Edisi Kesatu, Bumi


Aksara, Jakarta.
Lumbantoruan, Sophar, 2006, Akuntansi
Pajak, Edisi Revisi, Grasindo,
Jakarta.
Mardiasmo, 2006, Perpajakan, Edisi Revisi,
Andi, Yokyakarta.
Purwanto, Herry, 2010, Dasar-Dasar
Perpajakan dan Akuntansi Pajak.
Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai