Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN

MENGIDENTIFIKASI JENIS MUATAN LISTRIK

Kelompok 2

1. Novita Angelina (15030654007)


2. Imas Nur Mazidah (15030654011)
3. Ayu Setiabudi Ningtyas (15030654026)
4. Novia Prahasti Wulandari (15030654032)

Kelas Pendidikan Sains 2015A

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN SAINS
2016

i
MENGIDENTIFIKASI JENIS MUATAN LISTRIK
ABSTRAK

Pada tanggal 23 November 2016 kami melakukan praktikum tentang


”Mengidentifikasi Jenis Muatan Listrik” di Laboratorium IPA FMIPA
Universitas Negeri Surabaya yang bertujuan untuk mengetahui identifikasi
hasil pergerakan dan skala yang terjadi pada benda bermuatan yang diberi
perlakuan. Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu dengan
menyiapkan alat dan bahan. Kemudian mengidentifikasi batang kaca dan
batang plastik sebelum digosok dengan mendekatkan pada kepala elektroskop.
Setelah itu menggosokkan batang kaca dengan kain wol selama 10 menit dan
dilanjutkan menggosok batang kaca dengan kain sutra selama 10 menit juga.
Setelah batang kaca digosok lalu didekatkan ke kepala elektroskop untuk
mengetahui pergerakan dan skala perubahan dari skala awal elektroskop.
Melakukan langkah tersebut kembali untuk perlakuan terhadap batang plastik.
Hasil praktikum dari percobaan yang telah kami lakukan diperoleh pergerakan
katup tidak membuka dan tidak menutup pada batang kaca yang diberi
perlakuan sebelum digosok dengan skala awal dan skala akhir 5˚. Untuk batang
kaca yang diberi perlakuan digosok dengan kain wol didapat pergerakan katup
membuka dengan skala awal 5˚ dan skala akhir ˂10˚ yaitu mendekati 10˚.
Untuk batang kaca yang diberi perlakuan digosok dengan sutera diperoleh
pergerakan katup membuka dengan skala awal 5˚ dan skala akhir ˃5˚. Pada
benda kedua yaitu batang plastik didapat hasil pada perlakuan sebelum digosok
gerakan katup elektron tidak membuka dan tidak menutup dengan skala awal
dan skala akhir 5˚. Untuk batang plastik yang diberi perlakuan digosok dengan
kain wol gerkan katup yang terjadi adalah membuka dengan skala awal 5˚ dan
skala akhir ˂˂10˚. Kemudian untuk batang plastik yang diberi perlakuan
digosok dengan sutera didapat pergerakan membuka katup dengan skala awal
5˚ dan skala akahir ˂10˚. Beberapa ketidaksesuaian hasil percobaan dengan
teori yang sudah ada dikarenakan faktor human error seperti ketidaktepatan
dalam mengukur waktu yang dikontrol dalam setiap perlakuan baik digosok
dengan kain wol maupun digosok dengan kain sutera, ketidaktepatan dalam
membaca skala yang bergerak atau berubah dari skala awal, ketidakkonstanan
dalam menggosok batang kaca yang menyebabkan perpindahan muatan tidak
sesuai dengan teori.

Kata Kunci : elektroskop, pergerakan katup, skala

ii
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................................. ii
Daftar isi............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................. 2
D. Hipothesis ........................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 3
BAB III METODE PERCOBAAN .................................................................... 7
A. Jenis Praktikum .................................................................................. 7
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................ 7
C. Alat dan Bahan ................................................................................... 7
D. Variabel Percobaan ............................................................................ 7
E. Rancangan Percobaan ........................................................................ 8
F. Langkah Kerja .................................................................................... 8
G. Alur Percobaan ................................................................................... 9
BAB IV DATA DAN ANALISIS ....................................................................... 10
A. Data .................................................................................................... 10
B. Analisis ............................................................................................... 10
C. Pembahasan ........................................................................................ 11
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 15
A. Kesimpulan......................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. LKM
B. Laporan Sementara
C. Dokumentasi

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada waktu sebelumnya tentu sudah mengenal dan mengetahui apa itu
elektroskop. Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi
muatan listrik pada suatu benda. Pada dasarnya elektroskop terdiri atas dua
bagian yaitu sebuah benda konduktor sebagai kepala dan benda isolator sebagai
penyekat. Benda konduktor itu dihubungkan dengan katup yang berfungsi
sebagai pendeteksi dan pengidentifikasi benda yang bermuatan dan benda yang
tidak bermuatan. Penemu elektroskop adalah William Gilbert.
Sebuah benda ada yang memiliki muatan listrik juga ada yang tidak
bermuatan listrik. Benda dapat dikatakan bemuatan listrik apabila mengalami
kekurangan ataupun kelebihan elektron. Benda bermuatan ataupun tidak
bermuatan dalam hal ini dapat dibedakan atau didapatkan dari perlakuan
terhadap benda tersebut.
Kali ini kita menggunakan alat elektroskop yaitu yang mempunyai prinsip
kerja induksi listrik. Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan listrik
didalam penghantar karena penghantar didekatkan dengan benda lain yang
bermuatan listrik.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai konsep, cara kerja, fungsi
elektroskop juga perubahan skala yang terjadi dan ditunjukkan pada
elektroskop maka kami akan melakukan percobaan mengenai identifikasi jenis
muatan listrik dengan elektroskop.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana identifikasi hasil pergerakan katup dan skala pada benda
bermuatan yang diberi perlakuan ?

1
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini sesuai dengan rumusan masalah adalah :
1. Untuk mengetahui identifikasi hasil pergerakan katup dan skala yang terjadi
pada benda bermuatan yang diberi perlakuan.
D. Hipotesis
Adapun hipotesis dari praktikum ini adalah :
1. Jika kepala elektroskop yang netral didekatkan dengan benda bermuatan
listrik, maka katup elektroskop akan bergerak membuka dan jika benda
yang bermuatan positif digosokkan dengan benda lain, maka elektron dari
benda bermuatan positif akan berpindah ke benda lain tersebut yang
menyebabkan benda bermuatan positif, sehingga didapatkan pergerakan
atau perubahan skala yang lebih besar.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah sifat (muatan dasar) yang dibawa oleh partikel dasar
sehingga menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik
dan tolak menolak. Muatan listrik ibarat udara yang tidak bisa dilihat, tetapi
bisa dirasakan. Akibatnya, penelitian mengenai muatan listrik hanya bisa
dilakukan berdasarkan efek reaksi yang diberikannya. Muatan listrik dari suatu
partikel dasar bisa berjenis positif dan negatif. Jika dua benda memiliki muatan
yang sama akan tolak menolak dan kedua benda tersebut akan tarik menarik
jika muatannya berbeda jenis. Asal sobat hitung tahu, partikel dasar dan
subatomik seperti elektron dan proton punya muatan listrik. Elektron
bermuatan negatif dan proton bermuatan positif. Muatan listrik dari suatau
benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron yang dikandung benda
tersebut.
1. Bila sebuah benda kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron > Σ
Proton), maka benda tersebut bermuatan negatif
2. Bila benda kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ elektron < Σ Proton),
maka benda tersebut bermuatan positif
3. Jika jumlah elektron = jumlah Σ proton = Σ elektron maka benda tersebut
tidak bermuatan (muatan netral)
B. Sifat-Sifat dari Muatan Listrik
1. Muatan Sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan tarik
menarik. Ini mirip laki-laki sama perempuan. Jika berlawanan jenis akan
punya kecenderungan untuk tarik menarik dan jika sesama jenis akan punya
kecenderungan untuk tolak menolak.
2. Muatan Listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan
coulomb disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6,24 x 1018 e
(e = muatan proton). Sehingga mautan yang dikandung oleh sebuah proton
adalah 1,602 x 10-19 Elektron mempunyai muatan yang sama dengan proton
tapi berbeda jenis (-)1,602 x 10-19 coulomb.

3
3. Muatan Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan muatan
sama seperti hukum kekekalan massa. Gaya yang ditimbulkan oleh dua
muatan itu punya karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang
ditumbulkan oleh dua buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar
muatan ini juga bersifat konservatif dan terpusat.
C. Jenis Muatan Listrik
Benyamin Franklin (1706-1790) adalah seorang ilmuwan dengan
kebangsaan Amerika Serikat, yang menamakan kedua jenis aliran listrik
dengan listrik bermuatan positif serta listrik bermuatan negatif.
1. Muatan listrik positif
Beliau menyatakan jika muatan yang terjadi pada kaca adalah muatan
positif sementara pada plastik adalah muatan yang berjenis negatif. Benda
yang memiliki muatan positif, umumnya saling tolak menolak dengan kaca
yang memiliki muatan. Hal ini terjadi karena muatan sejenis, akan bereaksi
dengan tolak menolak.
2. Muatan listrik negatif
Benda yang bermuatan listrik dan saling tolak menolak dengan plastik
yang juga memiliki muatan, maka bisa dipastikan jika muatan benda
tersebut adalah negatif. Hal ini dikarenakan muatan listrik yang sejenis akan
bereaksi dengan saling tolak menolak. Sebaliknya benda yang memiliki
bermuatan listrik dan tarik menarik dengan plastik yang juga bermuatan,
maka bisa dipastikan jika benda tersebut bermuatan positif karena muatan
yang tidak sejenis tidaklah saling menarik. Antara plastik serta kaca yang
saling menarik, mempunyai jenis muatan yang berbeda antara satu dengan
yang lain. Ketika suatu benda saling tolak menolak dengan plastik, namun
tarik menarik dengan kaca, maka benda tersebut bisa dipastikan jika
memiliki muatan yang sama dengan kaca.
Namun sebaliknya, ketika suatu benda saling tolak dengan kaca namun
malah tarik menarik dengan plastik maka bisa dipastikan jika benda tersebut
memiliki jenis muatan yang sama dengan plastik.

4
D. Alat Ukur Muatan Listrik
Alat ukur untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada suatu benda
adalah elektroskop. Elektroskop terdiri dari:
1. Kepala/Knop
2. Batang logam/konduktor
3. Daun logam yang dapat membuka (mekar) dan menutup (kuncup)
4. Selubung
Prinsip kerja alat ini berdasarkan sifat muatan, yaitu akan saling menolak
jika didekatkan dengan muatan yang sejenis. Elektroskop berbentuk tabung. Di
dalam tabung terdapat lembaran emas yang dapat diberi muatan dari bagian
atas melalui sebuah kawat konduktor. Jika sebuah benda bermuatan
ditempelkan pada kawat konduktor, maka lembaran emas dan batang akan
bermuatan pula. Karena jenis muatannya sama, keduanya akan saling menolak
dan lembaran emas akan menjauhi batang membentuk huruf “V” terbalik.
Semakin besar muatan yang diberikan, lembaran tersebut semakin jauh
membuka. Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa benda yang
ditempelkan pada ujung atas elektroskop bermuatan.
Cara kerja elektroskop:
1. Pada saat netral, muatan listrik (+ dan -) pada elektroskop tersebar merata
pada seluruh bagian elektroskop, sehingga daun logam akan menutup
(kuncup).
2. Padasaat knop didekati benda bermuatan negatif, muatan positif pada
elektroskop akan berkumpul di sekitar knop dan muatan negatif berkumpul
di sekitar daun logam, sehingga daun akan membuka (mekar).
3. Pada saat knop didekati benda bermuatan positif, muatan negatif pada
elektroskop akan berkumpul di sekitar knop dan muatan positif berkumpul
di sekitar daun logam, sehingga daun akan membuka (mekar).
E. Interaksi Muatan Listrik
Suatu benda dapat bermuatan dengan cara digosok. Gosokan dari benda
tersebut akan menghasilkan muatan, muatan ada yang bermuatan positif dan
ada yang bermuatan negatif. Muatan positif dan muatan negatif dapat
dihasilkan melalui benda-benda yang saling di gosokkan, contohnya adalah

5
batang plastik yang dogosok dengan kain wol dan batang kaca yang
digosokkan dengan kain sutera, ketika kita menggosok-gosok benda plastik
dengan kain wol, kita telah membuat batang plastik tersebut bermuatan negatif.
Batang plastik yang telah bermuatan negatif tersebut didekatkan satu sama lain,
ternyata ada sebuah gaya yang menentang atau menolak kedua penggaris
tersebut untuk bersentuhan.
Berdasarkan kegiatan tersebut dua buah mistar yang bermuatan negatif,
terjadi interaksi saling menolak. Coulomb telah menemukan bahwa jika dua
muatan sejenis didekatkan, di antara keduanya akan terjadi interaksi saling
tolak-menolak oleh dua benda tersebut, sedangkan jika dua muatan yang tidak
sejenis didekatkan akan terjadi interaksi saling menarik, ketika menggosokkan
kain wol ke batag plastik, maka yang akan terjadi adalah adanya perpindahan
elektron dari wol ke mistar batang plastik sehingga menyebabkan batang
plastik tersebut bermuatan listrik negatif.
Penggosokan lainnya adalah penggosokkan batang kaca dengan kain
sutra menyebabkan elektron pindah dari kaca ke sutra sehingga batang kaca
bermuatan positif. Sesuai dengan yang disimpulkan oleh Coulomb bahwa
muatan tidak sejenis akan tarik-menarik. Mistar dan batang kaca pada kegiatan
ini mempunyai muatan yang tidak sejenis, sehingga antara keduanya terjadi
gaya tarik-menarik.

Tabel: Contoh Mutan Listrik dari Benda yang digosok benda Lain
Sumber : (Karyono,dkk. 2009: 142)

Contoh benda-benda yang bermuatan listrik karena digosok dengan benda


lain ditunjukkan pada Tabel di atas.

6
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Jenis Percobaan
Praktikum yang kami lakukan dengan judul “Mengidentifikasi Jenis Muatan
Listrik” termasuk jenis praktikum eksperimen, karena dalam praktikum ini ada
variabel yang kami manipulasi dan ada variabel yang kami kontrol juga. Pada
praktikum ini bertujuan untuk membuktikan apakah hasil yang kami peroleh
selama praktikum sesuai dengan teori yang sudah ada sebelumnya atau tidak.
B. Waktu dan Tempat Percobaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 November 2016 yang
bertempat di laboratorium IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
C. Alat dan Bahan
1. Elektroskop 1 buah
2. Batang plastik 1 buah
3. Batang kaca 1 buah
4. Kain sutra 1 buah
5. Kain wol 1 buah
D. Variabel Percobaan
1. Variabel manipulasi
a. Jenis kain yang digosok
Definisi operasional : pada percobaan ini variabel yang
digunakan sebagai manipulasi adalah
jenis benda yang digosok yaitu batang
kaca dan batang plastik.
b. Jenis kain penggosok
Definisi operasional : pada percobaan ini variabel yang
dikontrol adalah jenis kain yang
digunakan untuk menggosok yaitu
kain wol dan kain sutera.
2. Variabel control : Arah gosokan
Definisi operasional : variabel yang dimanipulasi lainnya
adalah arah gosokan benda dengan

7
kain, arah gosokannya adalah dua
arah.
3. Variabel respon
a. Gerak pada elektroskop
Definisi operasional : variabel respon yang diperoleh
adalah gerakan yang dihasilkan dari
katup daun pada elektroskop ketika
didekatkan dengan batang plastik dan
batang kaca.
b. Skala yang ditunjuk pada elektroskop
Definisi operasional : variabel respon lainnya adalah nilai
skala yang ditunjuk pada elektroskop
ketika didekatkan dengan batang
plastik dan batang kaca
E. Rancangan Percobaan

Gambar rancangan percobaan saat menggunakan elektroskop

F. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat elektroskop.
2. Menggosokkan batang kaca dan batang plastik dengan kain wol dan
untuk percobaan selanjutnya menggunakan kain sutera.
3. Mendekatkan batang plastik dan batang kaca dengan ujung kawat
tembaga di bagian luar elektroskop.

8
4. Mengamati gerakan yang terjadi pada katup daun elektroskop.
5. Mengulangi percobaan tersebut dan analisa hasil yang didapat.
6. Mencatat hasil pengamatan.
G. Alur Percobaan

Alat Elektroskop

- Disipakan.

Batang Plastik Batang Kaca Batang Karet

- Digosokkan - Digosokkan - Digosokkan


dengan kain dengan kain dengan kain
woll, dan woll, dan woll, dan
untuk untuk untuk
percobaan percobaan percobaan
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
dengan kain dengan kain dengan kain
sutra. sutra. sutra.
- Didekatkan - Didekatkan - Didekatkan
dengan dengan dengan
ujung kawat ujung kawat ujung kawat
tembaga di tembaga di tembaga di
bagian luar bagian luar bagian luar
elektroskop. elektroskop. elektroskop.

- Diamati gerakan yang terjadi pada katup


daun elektroskop.
- Diulangi percobaannya dan dianalisis
hasil yang didapat.
- Dicatat hasil pengamatannya.

Gerak pada katup daun elektroskop

9
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Data
Berdasarkan percobaan terkait mengidentifikasi jenis muatan listrik yang
telah dilakukan, diperoleh data hasil percobaan seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Identifikasi gerak katup dan skala pada benda yang digosok
Gerak Katup Skala (±5)˚
Benda Perlakuan
Membuka Menutup Awal Akhir
Sebelum digosok - - 5˚ 5˚
Digosok dengan wol  - 5˚ ˂ 10˚
Kaca
Digosok dengan  - 5˚ ˃ 5˚
sutera
Sebelum digosok - - 5˚ 5˚
Digosok dengan wol  - 5˚ ˂˂ 10˚
Plastik
Digosok dengan  - 5˚ ˂ 10˚
sutera

Keterangan :
 ˂ 10˚ = mendekati 10˚
 ˃ 5˚ = menjauhi 5˚
 ˂˂ 10˚ = lebih mendekati 10˚

B. Analisis
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil percobaan
sesuai dengan data seperti pada tabel diatas. Pada percobaan kali ini,
dilakukan dua percobaan dengan menggunakan benda yang digosok sebagai
variabel manipulasi, sedangkan pada masing-masing benda yang digosok,
diberi perlakuan yang sama yaitu sebelum digosok, digosok dengan kain wol,
dan digosok dengan kain sutera. Pada percobaan kali ini, hasil dari percobaan
yang dilakukan adalah pergerakan katup daun elektroskop dan skala yang
ditunjukkan oleh kawat elektroskop.

10
Pada percobaan dengan menggunakan kaca sebagai benda yang digosok,
dilakukan tiga perlakuan, pada perlakuan pertama sebelum digosok
didapatkan pergerakan katup yang tidak bergerak atau tidak membuka dan
tidak menutup, dimana pada skala awal menunjukkan angka sebesar 5 dan
skala akhir menunjukkan angka sebesar 5. Pada perlakuan kedua yang
digosokkan dengan kain wol didapatkan pergerakan katup yang membuka,
dimana pada skala awal menunjukkan angka sebesar 5 dan skala akhir yang
menunjukkan angka sebesar <10 atau mendekati 10. Pada perlakuan ketiga
yang digosokkan dengan kain sutera didapatkan pergerakan katup yang
membuka, dimana pada skala awal menunjukkan angka sebesar 5 dan skala
akhir yang menunjukkan angka sebesar >5 atau menjauhi 5.
Pada percobaan dengan menggunakan plastik sebagai benda yang digosok,
dilakukan tiga perlakuan, pada perlakuan pertama sebelum digosok
didapatkan pergerakan katup yang tidak bergerak atau tidak membuka dan
tidak menutup, dimana pada skala awal menunjukkan angka sebesar 5 dan
skala akhir menunjukkan angka sebesar 5. Pada perlakuan kedua yang
digosokkan dengan kain wol didapatkan pergerakan katup yang membuka,
dimana pada skala awal menunjukkan angka sebesar 5 dan skala akhir yang
menunjukkan angka sebesar <<10 atau lebih mendekati 10. Pada perlakuan
ketiga yang digosokkan dengan kain sutera didapatkan pergerakan katup yang
membuka, dimana pada skala awal menunjukkan angka sebesar 5 dan skala
akhir yang menunjukkan angka sebesar <10 atau mendekati 10.

C. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa muatan
awal dari benda yang digosok yaitu batang kaca dan batang plastik adalah
netral, sedangkan muatan dari kain yang digunakan untuk menggosok taitu
kain wol dan kain sutera adalah juga netral. Namun, setelah batang kaca dan
batang plastik tersebut diberi perlakuan yang sama yaitu digosokkan dengan
kain wol dan kain sutera pada masing-masing batang tersebut, akan terjadi
perubahan muatan baik dari batang yang digosok maupun dari kain
penggosok.

11
Percobaan kali ini dilakukan dalam dua kali percobaan, yaitu dengan
menggunakan batang kaca dan batang plastik sebagai variabel manipulasi
yang keduangan diberi perlakuan sama yaitu sebelum digosok, digosok
dengan kain wol, dan digosok dengan kain sutera secara bergantian.
Pada percobaan pertama dengan menggunakan batang kaca, diperoleh
hasil seperti pada data. Pada data tersebut, terlihat bahwa ada pergerakan
katup daun elektroskop dan perubahan skala yang terjadi. Saat sebelum
digosok, pada batang kaca tidak ada pergerakan katup daun elektroskop dan
perubahan skala yang terjadi. Namun pada saat digosokkan dengan kain wol
dan kain sutera, terjadi pergerakan katup daun elektroskop dan perubahan
skala. Terjadi persamaan pergerakan katup daun elektroskop pada setiap
perlakuan, yaitu membuka. Namun, terjadi perbedaan nilai skala yang
dihasilkan setelah digosok, kaca yang digosokkan dengan kain wol
menghasilkan pergerakan atau perubahan skala yang lebih besar dari kaca
yang digokkan dengan kain sutera yaitu sebesar <10, dimana pergerakan atau
perubahan skala yang dihasilkan setelah digosokkan dengan kain sutera adalah
lebih kecil dari kaca yang digokkan dengan kain wol yaitu sebesar <5. Jika
dikaitkan dengan teori yang berlaku, hasil tersebut tidak sesuai dengan teori,
dimana berdasarkan teori, kaca akan bermuatan positif jika digosokkan
dengan kain sutera, karena elektron dari kaca akan berpindah ke kain sutera
yang menyebabkan kaca bermuatan positif, sehingga didapatkan pergerakan
atau perubahan skala yang lebih besar dibandingkan dengan kaca yang
digosokkan dengan kain wol. Perpindahan elektron yang terjadi antara batang
kaca dengan kain sutera lebih besar daripada perpindahan elektron yang
terjadi antara batang kaca dengan kain wol. Hal ini disebabkan oleh respon
gosokan yang diberikan oleh batang kaca yang digosokkan dengan kain sutera
lebih besar daripada batang kaca yang digosokkan dengan kain wol (, : ).
Sedangkan hasil yang diperoleh adalah terdapat pergerakan atau perubahan
skala yang lebih besar pada batang kaca yang digosokkan dengan kain wol
daripada kaca yang digosokkan dengan kain sutera. Hal tersebut dikarenakan
oleh faktor human error seperti ketidaktepatan dalam mengukur waktu yang
dikontrol dalam setiap perlakuan baik digosok dengan kain wol maupun

12
digosok dengan kain sutera, ketidaktepatan dalam membaca skala yang
bergerak atau berubah dari skala awal, ketidakkonstanan dalam menggosok
batang kaca yang menyebabkan perpindahan muatan tidak sesuai dengan teori,
serta terjadi perbedaan arah gosokan yang terjadi pada setiap perlakuan baik
saat digosokkan dengan kain wol maupun saat digosokkan dengan kain sutera
sehingga terjadi perbedaan hasil antara keduanya yang menyebabkan hasil
tersebut tidak sesuai dengan teori yang berlaku.
Pada percobaan kedua dengan menggunakan batang plastik, diperoleh
hasil seperti pada data. Pada data tersebut, terlihat bahwa ada pergerakan
katup daun elektroskop dan perubahan skala yang terjadi. Saat sebelum
digosok, pada batang plastik tidak ada pergerakan katup daun elektroskop dan
perubahan skala yang terjadi. Namun pada saat digosokkan dengan kain wol
dan kain sutera, terjadi pergerakan katup daun elektroskop dan perubahan
skala. Terjadi persamaan pergerakan katup daun elektroskop pada setiap
perlakuan, yaitu membuka. Namun, terjadi perbedaan nilai skala yang
dihasilkan setelah digosok, plastik yang digosokkan dengan kain wol
menghasilkan pergerakan atau perubahan skala yang lebih besar dari plastik
yang digokkan dengan kain sutera yaitu sebesar <<10 atau lebih mendekati
10, dimana pergerakan atau perubahan skala yang dihasilkan setelah
digosokkan dengan kain sutera adalah lebih kecil dari plastik yang digokkan
dengan kain wol yaitu sebesar <10 atau mendekati 10. Jika dikaitkan dengan
teori yang berlaku, hasil tersebut telah sesuai dengan teori, dimana
berdasarkan teori, plastik akan bermuatan negatif jika digosokkan dengan kain
wol, karena elektron dari kain wol akan berpindah ke plastik yang
menyebabkan plastik bermuatan negatif, sehingga didapatkan pergerakan atau
perubahan skala yang lebih besar dibandingkan dengan plastik yang
digosokkan dengan kain sutera. Perpindahan elektron yang terjadi antara
batang plastik dengan kain wol lebih besar daripada perpindahan elektron
yang terjadi antara batang plastik dengan kain sutera. Hal ini disebabkan oleh
respon gosokan yang diberikan oleh batang plasti yang digosokkan dengan
kain wol lebih besar daripada batang kaca yang digosokkan dengan kain sutra
(, : ). Hal tersebut telah sesuai dengan hasil yang didapat, yaitu terdapat

13
pergerakan atau perubahan skala yang lebih besar pada batang plastik yang
digosokkan dengan kain wol daripada batang plastik yang digosokkan dengan
kain sutera.

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Hasil data kami telah sesuai dengan teori, dimana berdasarkan teori, plastik
akan bermuatan negatif jika digosokkan dengan kain wol, karena elektron
dari kain wol akan berpindah ke plastik yang menyebabkan plastik
bermuatan negatif, sehingga didapatkan pergerakan atau perubahan skala
yang lebih besar dibandingkan dengan plastik yang digosokkan dengan kain
sutera. Perpindahan elektron yang terjadi antara batang plastik dengan kain
wol lebih besar daripada perpindahan elektron yang terjadi antara batang
plastik dengan kain sutera.
2. Pergerakkan katup elektroskop dapat dilihat dari katup tersebut akan
membuka jika kepala elektroskop didekatkan dengan benda yang memiliki
muatan listrik, begitu sebaliknya.
B. Saran
Kami memberikan saran untuk memperhatikan ketelitian dalam mengukur
waktu yang dikontrol dalam setiap perlakuan baik digosok dengan kain wol
maupun digosok dengan kain sutera, harus tepat dalam membaca skala yang
bergerak atau berubah dari skala awal, harus dengan konstan dalam menggosok
batang kaca maupun batang plastik yang menyebabkan perpindahan muatan
tidak sesuai dengan teori, yang kemudian akan terjadi perbedaan arah gosokan
pada setiap perlakuan baik saat digosokkan dengan kain wol maupun saat
digosokkan dengan kain sutera sehingga akan terjadi perbedaan hasil antara
keduanya yang menyebabkan hasil tidak sesuai dengan teori yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2006. FISIKA. Jakarta :Erlangga


Karyono. dkk 2009. Fisika 1 untuk Universitas. Jakarta : Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sumarsono Joko. dkk 2009. Listrik Statis . Jakarta : Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

16
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Skala awal yang ditunjuk Skala yang ditunjukkan Skala yang ditunjukkan
elektroskop yaitu 5˚ batang plastik sebelum batang kaca sebelum
digosok 5˚ dan tidak ada digosok 5˚ dan tidak ada
pergerakan katup pergerakan katup

Batang plastik digosok Batang kaca digosok Batang plastik digosok


dengan kain wol didapat dengan wol didapat gerak dengan sutera didapat
katup membuka dengan katup membuka dengan gerak katup membuka
skala awal 5˚ dan akhir skala awal 5˚ dan akhir dengan skala awal 5˚ dan
˂10˚ akhir ˂10˚
˂˂10˚

Batang kaca digosok


dengan sutera didapat gerak
katup membuka dengan

17
skala awal 5˚ dan akhir ˃5˚

18

Anda mungkin juga menyukai