DEFINISI :
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang
mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar
yang telah diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi
teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien dan
efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas.
DATA PROYEK :
Nama Paket : Pengadaan Jasa Konstruksi Renovasi Gedung Kantor dan
Sarana Pendukungnya pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Purwakarta Tahun Anggaran 2018
Lokasi : KPP Pratama Purwakarta, Jl. Raya Ciganea No.1, Bunder,
Kab. Purwakarta 41161
Waktu Pengerjaan : 150 ( Seratus Lima Puluh ) Hari
Sumber Dana : APBN – DIPA Kantor Pelayan Pajak Pratama Purwakarta
Tahun Anggaran 2018
LINGKUP PEKERJAAN :
Lingkup pekerjaan yang akan dijabarkan dalam metoda pelaksanaan konstruksi ini
meliputi :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan tahapn paling awal dari metode. Pekerjaan
persiapan harus dilakukan sebaik mungkin agar dapat menunjang pekerjaan
konstruksi.
Pekerjaan Bongkaran,
Pekerjaan Galian, Urugan Tanah
Pekerjaan Struktur Atap
Pekerjaan Beton Praktis dan Balok Lintel
Pekerjaan Dinding dan Plesteran
Pekerjaan Kusen Alumunium dan Railling
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Pengecatan dan Laburan
Pekerjaan Sanitary
Pekerjaan Canopy Belakang
Pekerjaan Entrance/ Atap Kaca Prisma
Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan Elektrikal
Tahapan Penyelesaian Pekerjaan
PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time
schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan
pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Alat
Tenaga Dilapangan
- Project Manager - Juru Hitung Kuantitas
- Site Manager Arsitektur Gedung
- Tenaga Ahli Elektrikal - Juru Gambar Arsitektur
- Tenaga Ahli Mekanikal - Tukang Las
- Tenaga Ahli K3 - Tukang Baja
- Pelaksana Sipil/ Arsitek S1 - Logistik
- Pelaksana Sipil/ Arsitek - Administrasi
STM/SMK - Mandor
- Pelaksana Elektrikal
- Pelaksana Plumbing
2. Mempelajari dan mendalami secara detail isi dokumen/ kontrak yg sudah disepakati
antara pemilik pekerjaan dengan kontraktor
- Isi pasal-pasal kontrak, apakah ada pasal yg belum
jelas
- Spesifikasi teknis
- Syarat – syarat pelaksanaan
- gambar kontruksi
- Risalah anwyzing
3. Mempersiapkan segala perijinan yg berkaitan dgn kegiatan proyek, misalnya ijin
pengangkutan alat berat, pengangkutan material/ bahan dll
4. Melakukan pemesanan barang yang harus indent dan melalui proses shiping sperti : AC,
Generator Set, IPAL dll. Proses pemesanan harus dilakukan sedini mungkin karena
dikhawatirkan tidak memenuhi waktu yang di tetapkan dalam kontrak.
5. Site Instalation/ tata letak Bangunan
Salah satu kegiatan perencanaan teknis yg juga sangat penting adalah perencanaan tata
letak bangunan ( site instalation ). Pemilihan lokasi untuk penempatan bangunan
sementara harus mempertimbangkan:
a) Kebutuhan minimal untuk menunjang aktivitas selama pelaksanaan
b) Ketentuan yag diminta sesuai kontrak/ spesifikasi
c) Metode dan urutan kerja yg akan dilakukan
d) Tersedianya lahan yang ada
e) Anggaran biaya pelaksanaan
f) Jenis dan volume bahan, peralatan yg digunakan
Kelengkapan fasilitas proyek :
a. Bangunan Gedung :
• Kantor : menghindari suara gaduh, debu, pandangan
• Gudang : keamanan, terlindung dari panas & hujan
• Mess : bebas dari tempat kerja
• Barak : bersih, sehat dan aman
Pekerjaan Bongkaran
• Pekerjaan bongkaran tetap harus dilakukan dengan hati-hati agar tepat sasaran
• Sisa-sisa bongkaran harus dikumpulkan pada tempat yang telah disepakati dengan
pengawas lapangan sebelum di buang ke luar lokasi proyek
Pekerjaan Galian
Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
Jika galian melampaui batas kedalaman,KONTRAKTOR harus menimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimum,Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan
harus diangkut langsung ke tempat yang sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.
Urugan pasir
Pasir yang digunakan untuk pengurugan harus dilakukan test tanah dan atas
persetujuan Direksi. Dipilih pasir yang baik secara teknis,bebas dari akar, bahan-bahan
organis, barang bekas/sampah dan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi dengan
ukuran ketebalan
1. Arsitektur lt 1 2. Arsitektur lt. 2
a. Pekerjaan Dinding Bata a. Pekerjaan Dinding Bata
b. Pekerjaan plafond b. Pekerjaan plafond
c. Pekerjaan pelapis lantai c. Pekerjaan pelapis lantai
d. Pekerjaan pelapis dinding d. Pekerjaan pelapis dinding
e. Pekerjaan kusen e. Pekerjaan kusen
f. Pekerjaan sanitair f. Pekerjaan sanitair
9. Pekerjaan Elektrikal
• Elektrikal gedung
- Instalasi kabel inbow dan outbow
- Pemasangan panel-panel
• Sistem telephone
• Sistem fire alarm
• Sistem MATV
• Sistem data dan internet
• CCTV
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Dinding Bata Merah
Metode pengerjaan dinding bata merah adalah sebagai berikut :
a. Alat kerja
• Sendok Semen
• Benang
• Waterpas Selang
b. Persiapan
• Persiapan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata.
• Pasanglah petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pasangan bata
• Bersihkan tempat yang akan dipasang dari kotoran, minyak, karat, maupun
rekatan adukan, kemudian basahi dengan air.
c. Leveling
• Membuat lay out garis dinding pada slab menggunakan benang
• Membuat lapisan dasar di atas slab dengan menggunakan adukan semen-pasir.
Bila perlu aplikasikan pula bonding agent untuk lebih merekat kuat
• Pasang bata merah pertama pada area sudut diatas adukan semen-pasir
• Persiapkan adukan plesteran.
• Pasang bata kedua pada area sudut dengan mengaplikasikan adukan pada
bagian head joint.
• Lakukan hal yang sama pada pasangan bata yang selanjutnya, sampai level
yang di tentukan
Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi
gypsum.
• Approval material yang akan digunakan.
• Persiapan lahan kerja.
• Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board, rangka hollow 20/40 &
40/40, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-
unting, gerinda, gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan menandai
(marking) pada bagian lantai dan dinding pemasangan dinding partisi gypsum.
Pelaksanaan
• Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
• Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
• Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
• Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
• Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
• Pemotongan
• Pengelasan
Pengelasan dan perakitan dapat dilakukan dilapangan atau di workshop baja
lalu melakukan erection d lokasi pekerjaan. Mesin las yang digunakan adalah
mesin las diesel dan mesin las listrik.
Pekerjaan Mekanikal
Karena tahap ini berupa pekerjaan finishing secara kelseluruhan, maka pekerjaan
mekanikal dan elektrikal terdiri dari :
1. Pekerjaan sparing instalasi plumbing (air kotor & Air Kotor)
Instalasi Air bersih :
a. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
sometri dimana dapat diketahui jalur‐jalur instalasi pipa itu diletakkan.
b. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaanplesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
c. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
d. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
e. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
f. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
g. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
h. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik,
simetris dengan luas keramik.
i. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
‐ Untuk pipa Gip maximum 10 Ba
‐ Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
Penyambungan pipa
a. Alat :
• Gergaji
• Amplas
• Lem PVC
• Shell tape
• Kunci Pipa
b. Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih
dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung)
segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering.
Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan
menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
c. Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape
secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai
kencang dan rapat.
d. Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las Untuk
penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.
Pekerjaan pemasangan alat‐alat sanitair
Sebelum pemasangan alat‐alat sanitair perlu dipelajari dahulu gambar teknis dari
alat‐alat sanitair tersebut, sehingga karakteristik dari alat sanitair tersebut dapat
kita ketahui dan akhirnya kita dapat melaksanakan pemasangan alat‐alat sanitair
tersebut dengan mudah
Joint Header
Joint
Teknikal Sistem :
• Sistem pendingin udara yang digunakan pada proyek ini adalah Split AC
System. AC Split yang digunakan adalah tipe Cassette danWall Mounted.
• Split AC System terdiri dari outdoor unit, indoor unit, local remote
controller, pemipaan refrigerant berikut isolasinya serta
kelengkapannya penunjang lainnya.
• Alat pengatur operasi mesin/Remote control dilengkapi dengan pengatur
temperatur kerja dan pengatur kecepatan fan serta mampu menjalankan
peralatan tanpa mengakibatkan kompressor bekerja.
Tatalaksana lapangan
a. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
b. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.Pemasangan
sparing‐sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom betonharus dipasang
terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan
dengan pemasangan sparing.
c. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
d. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
e. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te
Dos.
f. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
g. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
• tidak boleh ada sambungan
• dihubungkan dengan elektroda pentanahan
• ditanam sampai minimal mencapai air tanah
h. Pada hantaran di atas langit‐langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit‐langit.
i. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
j. Stop kontak dan saklar.
k. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
180 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).Pemasangan stop kontak
dan saklar harus rata dengan dinding.
l. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
3. Pemasangan kamera
Pasang body camera pada titik yang sudah ditentukan, sebelum benar-benar
dipatenkan letaknya sebaiknya ditest terlebih dahulu daerah tampilan
cameranya menggunakan TV dan kabel RCA dari camera langsung ke TV.
Camera memiliki 2-3 jenis kabel input yaitu: BNC Video, Adaptor, Audio
Contoh kabel camera dengan input BNC dan Adaptor power in
4. Pemasangan DVR
Buka tutup body DVR pasangkan HARDDISK sesuai dengan tempatnya, berikut
gambar pemasangan HARDDISK SATA:
Setelah terpasang dengan baik, tutup kembali dan jalankan DVR. Untuk
settingan DVR bisa membaca langsung pada buku panduan DVR. Setting
Recording harap diperhatikan agar rekaman dapat berjalan dengan baik.
Penutup
Jusrizal, SE
Direktur