Anda di halaman 1dari 22

 Pendahuluan

 DEFINISI :
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang
mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar
yang telah diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi
teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien dan
efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas.

 DATA PROYEK :
 Nama Paket : Pengadaan Jasa Konstruksi Renovasi Gedung Kantor dan
Sarana Pendukungnya pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Purwakarta Tahun Anggaran 2018
 Lokasi : KPP Pratama Purwakarta, Jl. Raya Ciganea No.1, Bunder,
Kab. Purwakarta 41161
 Waktu Pengerjaan : 150 ( Seratus Lima Puluh ) Hari
 Sumber Dana : APBN – DIPA Kantor Pelayan Pajak Pratama Purwakarta
Tahun Anggaran 2018

 MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dari Metoda Pelaksanaan ini adalah mengidentifikasi pekerjaan
persiapan khususnya dalam perencanaan site plan / site installation yang meliputi tata
letak bangunan fasilitas dan sarana proyek pada beberapa jenis proyek yang berbeda
sampai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan termasuk metoda-metoda pekerjaan
untuk menunjang kelancaran konstruksi. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah metoda
yang efektif dan efisien dalam menunjang pekerjaan kontruksi.

 LINGKUP PEKERJAAN :
Lingkup pekerjaan yang akan dijabarkan dalam metoda pelaksanaan konstruksi ini
meliputi :

 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan tahapn paling awal dari metode. Pekerjaan
persiapan harus dilakukan sebaik mungkin agar dapat menunjang pekerjaan
konstruksi.
 Pekerjaan Bongkaran,
 Pekerjaan Galian, Urugan Tanah
 Pekerjaan Struktur Atap
 Pekerjaan Beton Praktis dan Balok Lintel
 Pekerjaan Dinding dan Plesteran
 Pekerjaan Kusen Alumunium dan Railling
 Pekerjaan Lantai
 Pekerjaan Plafond
 Pekerjaan Pengecatan dan Laburan
 Pekerjaan Sanitary
 Pekerjaan Canopy Belakang
 Pekerjaan Entrance/ Atap Kaca Prisma
 Pekerjaan Mekanikal
 Pekerjaan Elektrikal
 Tahapan Penyelesaian Pekerjaan

 PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time
schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan
pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
 Alat

No Nama alat Kapasitas/spek Jumlah

1 Dump Truck 8 ton 2 Unit

2 Pick Up 1,5 ton 1 Unit

3 Concrete Mixer 0,3-0,5 m3 2 Unit

4 Pemotong Kaca 2 Unit

5 Pemotong Granit/ Keramik 2 Unit

6 Penahan/ Penjepit Kaca - 2 Unit

7 Stamper Kuda - 2 Unit

8 Genset 120 kva 1 Unit

9 Compresor Min. 60 Bar 1 Unit

10 Bar Cutter 1 Unit

11 Bar Bender - 1 Unit

12 Theodolite Digital - 1 Unit

13 Schafolding - 500 Set

 Tenaga Dilapangan
- Project Manager - Juru Hitung Kuantitas
- Site Manager Arsitektur Gedung
- Tenaga Ahli Elektrikal - Juru Gambar Arsitektur
- Tenaga Ahli Mekanikal - Tukang Las
- Tenaga Ahli K3 - Tukang Baja
- Pelaksana Sipil/ Arsitek S1 - Logistik
- Pelaksana Sipil/ Arsitek - Administrasi
STM/SMK - Mandor
- Pelaksana Elektrikal
- Pelaksana Plumbing
2. Mempelajari dan mendalami secara detail isi dokumen/ kontrak yg sudah disepakati
antara pemilik pekerjaan dengan kontraktor
- Isi pasal-pasal kontrak, apakah ada pasal yg belum
jelas
- Spesifikasi teknis
- Syarat – syarat pelaksanaan
- gambar kontruksi
- Risalah anwyzing
3. Mempersiapkan segala perijinan yg berkaitan dgn kegiatan proyek, misalnya ijin
pengangkutan alat berat, pengangkutan material/ bahan dll
4. Melakukan pemesanan barang yang harus indent dan melalui proses shiping sperti : AC,
Generator Set, IPAL dll. Proses pemesanan harus dilakukan sedini mungkin karena
dikhawatirkan tidak memenuhi waktu yang di tetapkan dalam kontrak.
5. Site Instalation/ tata letak Bangunan
Salah satu kegiatan perencanaan teknis yg juga sangat penting adalah perencanaan tata
letak bangunan ( site instalation ). Pemilihan lokasi untuk penempatan bangunan
sementara harus mempertimbangkan:
a) Kebutuhan minimal untuk menunjang aktivitas selama pelaksanaan
b) Ketentuan yag diminta sesuai kontrak/ spesifikasi
c) Metode dan urutan kerja yg akan dilakukan
d) Tersedianya lahan yang ada
e) Anggaran biaya pelaksanaan
f) Jenis dan volume bahan, peralatan yg digunakan
Kelengkapan fasilitas proyek :
a. Bangunan Gedung :
• Kantor : menghindari suara gaduh, debu, pandangan
• Gudang : keamanan, terlindung dari panas & hujan
• Mess : bebas dari tempat kerja
• Barak : bersih, sehat dan aman

 Pekerjaan Bongkaran
• Pekerjaan bongkaran tetap harus dilakukan dengan hati-hati agar tepat sasaran
• Sisa-sisa bongkaran harus dikumpulkan pada tempat yang telah disepakati dengan
pengawas lapangan sebelum di buang ke luar lokasi proyek

Bobokan/chipping selimut beton kolom Bongkaran plafond


dan balok dengan alat bor atau jack
hammer
Bobokan Lantai Bongkaran Dinding

 Pembersihan dan Pengukuran


Pembersihan dilakukan guna mempermudah mobilisasi pekerja dan mempermudah
pekerjaan pengukuran. Pengukuran dilakukan secara manual oleh beberapa pekerja di
lapangan.
Paket pekerjaan ini merupakan lanjutan dari pekerjaan struktur, sehingga tidak perlu lagi
mencari titik benchmark dari bangunan gedung. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan peralatan survey seperti : Digital theodolite, rambu ukur, benang, sipatan,
paku, spidol, meteran, waterpass dll.

Contoh marking dengan theodolit

 Pekerjaan Galian
Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
Jika galian melampaui batas kedalaman,KONTRAKTOR harus menimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimum,Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan
harus diangkut langsung ke tempat yang sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.

 Urugan pasir
Pasir yang digunakan untuk pengurugan harus dilakukan test tanah dan atas
persetujuan Direksi. Dipilih pasir yang baik secara teknis,bebas dari akar, bahan-bahan
organis, barang bekas/sampah dan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi dengan
ukuran ketebalan
1. Arsitektur lt 1 2. Arsitektur lt. 2
a. Pekerjaan Dinding Bata a. Pekerjaan Dinding Bata
b. Pekerjaan plafond b. Pekerjaan plafond
c. Pekerjaan pelapis lantai c. Pekerjaan pelapis lantai
d. Pekerjaan pelapis dinding d. Pekerjaan pelapis dinding
e. Pekerjaan kusen e. Pekerjaan kusen
f. Pekerjaan sanitair f. Pekerjaan sanitair

3. Arsitektur lt 3 4. Atap Prisma


a. Pekerjaan Dinding Bata a. Pemasangan angkur
b. Pekerjaan plafond b. Pekerjaan balok baja
c. Pekerjaan pelapis lantai c. Pekerjaan rangka baja
d. Pekerjaan pelapis dinding d. Pemasangan kaca tempered
e. Pekerjaan kusen e. Pekerjaan sealent
f. Pekerjaan sanitair

5. Pemasangan railling tangga


Tahapan pelaksanaannya adalah :
• Marking As dan elevasi untuk posisi railling tangga dan temukan letak tiang
railling tangga.
• Pasang tiang railling tangga pada awal trap tangga dan pada bordes lantai
atasnya
• Tarik benang antara kedua tiang tailling tangga
• Pasang tiang railling tangga sesuai dengan jarak desain dan matikan dudukan
tiang railling tangga
• Pasang railling horizontal dengan menumpu pada tiang
• Sambung railling horizontaluntuk trap berikutnya
• Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan railling tangga yang telah
terpasang

6. Pekerjaan Canopy belakang


7. Pekerjaan Plumbing
• Air kotor
• Air bersih

Sumur jet pump

8. Pekerjaan Sistem Tata Udara


Secara garis besar sistem VRV adalah sistem pengkondisian udara yang berasal
dari udara (air to air).

9. Pekerjaan Elektrikal
• Elektrikal gedung
- Instalasi kabel inbow dan outbow
- Pemasangan panel-panel
• Sistem telephone
• Sistem fire alarm
• Sistem MATV
• Sistem data dan internet
• CCTV
 Metode Pelaksanaan Pekerjaan

 PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Dinding Bata Merah
Metode pengerjaan dinding bata merah adalah sebagai berikut :
a. Alat kerja
• Sendok Semen
• Benang
• Waterpas Selang
b. Persiapan
• Persiapan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata.
• Pasanglah petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pasangan bata
• Bersihkan tempat yang akan dipasang dari kotoran, minyak, karat, maupun
rekatan adukan, kemudian basahi dengan air.
c. Leveling
• Membuat lay out garis dinding pada slab menggunakan benang
• Membuat lapisan dasar di atas slab dengan menggunakan adukan semen-pasir.
Bila perlu aplikasikan pula bonding agent untuk lebih merekat kuat
• Pasang bata merah pertama pada area sudut diatas adukan semen-pasir
• Persiapkan adukan plesteran.
• Pasang bata kedua pada area sudut dengan mengaplikasikan adukan pada
bagian head joint.
• Lakukan hal yang sama pada pasangan bata yang selanjutnya, sampai level
yang di tentukan

d. Plesteran dan acian


Berikut merupakan tahap-tahap pelaksanaan plesteran dinding :
• Pasang dinding batu bata sesuai dengan rencana dinding yang sudah dibuat
sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan
menghemat pekerjaan plesteran.
• Basahi permukaan dinding batu bata dengan menggunakan air sampai basah
dan rata dalam kondisi jenuh air.
• Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan.
• pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk
keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali
ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan
rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
• tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran ,
pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok
pasang dikemudian hari.
• pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan
menggunakan alat jidar.
• setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar
tidak terjadi keretakan dinding.
• pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-benar
kering dan kuat.
2. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Partisi Gypsum

Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi
gypsum.
• Approval material yang akan digunakan.
• Persiapan lahan kerja.
• Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board, rangka hollow 20/40 &
40/40, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-
unting, gerinda, gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.

Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan menandai
(marking) pada bagian lantai dan dinding pemasangan dinding partisi gypsum.

Pemasangan rangka hollow dan gypsum board


• Potong rangka hollow dengan ukuran dengan sesuai gambar kerja.
• Pasang rangka hollow pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking dengan
jarak rangka 60x60 cm.
• Pastikan dan cek rangka hollow sudah terpasang tegak lurus (siku).
• Pasang lembaran gypsum board pada rangka hollow dengan perkuatan
menggunakan sekrup gypsum.
• Lembaran gypsum board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan
pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan
elektrikal terpasang baru lembaran gypsum board sisi berikutnya dipasang.
• Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi gypsum board.
• Sambungan antar gypsum board diberi textile tape dan di compound kemudian
digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
• Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas agar
permukaan rata.
• Pekerjaan terakhir adalah finishing cat permukaan gypsum
3. Pekerjaan pasangan keramik lantai 1
Metoda Pelaksanaan :
a. Perataan tanah dasar dan pengecekan pemadatan tanah dasar.
b. Peghamparan lapisan pasir dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
c. Pemadatan lapisan pasir urug dengan cara disiram pakai air.
d. Untuk pemasangan keramik dinding, sebelum memulai pekerjaan, plesteran
dalam keadaan kering, padat, rata dan bersih.
e. Adukan untuk keramik lantai, dinding luar dan bagian dalam yang harus kedap
air akan menggunakan campuran 1 : 2, sedangkan untuk keramik pada tempat
lainnya menggunakan campuran 1 : 3.
f. Penyortiran keramik untuk menghindari ukuran keramik yang tidak sama
g. Keramik yang telah disortir lalu direndam dalam ember, ini untuk menghindari
resapan air adukan terlalu dini pada keramik.
h. Pengukuran dan penarikan benang-benang untuk membuat kepalaan pasangan
keramik
i. Membuat kepalaan pasangan keramik betul – betul rata / waterpas.
j. Pemasangan keramik dengan mengikuti kepalaan
k. Setelah cukup kering lalu dicor dengan air semen dan dipadatkan dengan
memakai bekas sandal karet, sehingga nat-nat keramik terisi dengan air coran
hingga padat.
l. Plint keramik dibuat tegak lurus terhadap pasangan lantai keramik.
m. Ukuran plint keramik ke arah panjangnya sama dengan ukuran
lantai keramik, sedangkan ke arah tegaknya biasanya 10 cm, atau menurut
petunjuk pihak direksi/konsultan pengawas.

4. Pekerjaan kusen, pintu dan jendela


Metoda Pelaksanaan :
a. Bahan yang digunakan untuk kusen pintu dan jendela adalah bahan alumunium.
b. Bahan yang digunakan adalah bahan yang tahan karat, korosi dan tidak akan
mengalami penyusutan akibat pengaruh cuaca.
c. Sebelumnya kami akan mempelajari bentuk, pola penempatan, cara
pemasangan dan detail sesuai dengan gambar kerja.
d. Untuk bahan sambungan/pengikat dari besi, sebelum dipasangan akan diberi
lapisan anti karat yang memenuhi persyaratan.
f. Pemasangan kusen akan dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap dan
plesteran selesai dilaksanakan agar kusen tidak terkena benturan dan kotoran
adukan plesteran.
g. Penyambungan antar sambungan kusen yang diperkuat dengan lem atau rivet.
h. Pemasangan kusen dengan waterpass baik dari segi vertikal maupun horisontal
dan dipasang dengan ketinggian dari lantai sesuai dengan Gambar Kerja.
i. Kayu yang dipakai merupakan kayu yang cukup tua, lurus, kering dengan
permukaan rata, bebas dari cacat serta disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
j. Kami akan mengecek ukuran tinggi dan lebar daun pintu/jendela dan dimensi
bahannya.
k. Kami juga akan mengecek bentuk dan kondisi daun pintu/jendela yang akan
dipasangan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
l. Pengecekan ketinggian dan perbedaan elevasi menggunakan waterpass.
m. Malkan daun pintu/jendela pada kusen yang sesuai.
n. Buat perletakan engsel dan kunci sesuai dengan Gambar Kerja.
o. Setelah selesai pekerjaan diatas kemudian daun pintu/jendela akan dipasang
sesuai dengan Gambar Kerja.
5. Pemasangan Sanitair
Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan
ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya/operasinya.
Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal, klosed, keran, perlengkapan kloset, floor
drain, clean out dan metal sink.

Pelaksanaan
• Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
• Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
• Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
• Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
• Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

6. Pekerjaan pengecatan dan laburan


Metoda Pelaksanaan :
a. Untuk dinding tembok bagian luar (exterior) :
- Bahan cat yang akan digunakan adalah sekualitas ICI Weather ShieldCat dasar
menggunakan undercoat tembok yang siap pakai sesuai dengan petunjuk yang
disyaratkan pabrik bersangkutan dengan pelaburan minimal satu kali atau sampai
rata dan sama tebalnya.
- Cat finish/akhir menggunakan jenis Polyurethane Acrylic Enamel/Acrylic
Emulsion/Vynil Acrylic Emulsion/Wheatercoat dengan type tidak mengkilat.
Pengecatan akhir dilakukan minimal dua kali laburan atau sampai rata dan sama
tebalnya.
. Untuk dinding tembok, dinding beton bagian dalam (interior) :
a. Sebelum pengecatan dilaksanakan kami akan menyerahkan contoh-contoh bahan
dan contoh warnanya kepada Konsultan Pengawasan untuk memperoleh
persetujuannya.
b. Contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat akan kami lakukan pada
bidang-bidang transparan dengan ukuran 30 x 30 cm2. pada bidang-bidang
tersebut akan dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan
jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
c. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan bidang yang akan dicat akan
dibuat rata,kering dan bersih dari segala kotoran-kotoran yang menempel, debu,
minyak dan lalin sabagainya. Perataan bidang pengecatan akan menggunakan
ampelas.
d. Pekerjaan pengecatan akan menggunakan alat roller untuk bidang permukaan
yang luas dan untuk bidang permukaan yang kecil akan menggunakan kwas.
e. Pekerjaan plamur akan dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baha tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
f. Sesudah 7 hari plamur terpasang kemudian dilakukan pengecatan dengan
menggunakan roller.
g. Setiap kali lapisan di cat dilaksanakan akan dihindarkan terjadinya sentuhan-
sentuhan benda lain dan pengaruh-pengaruh pekerjaan sekelilingnya minimum
selam 2 (dua) jam atau sesuai dengan yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.

7. Pekerjaan penutup atap


Metoda Pelaksanaan :
a. Pastikan kemiringan area atap telah sesuai dengan yang telah ditentukan
dalam shop drawing.
b. Pastikan pekerjaan rangka atap telah sesuai dengan shop drawing yang ada.
c. Pastikan bahan material telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
d. Pastikan alat-alat pendukung dapat berfungsi dengan baik.
e. Lakukan pemasangan genteng metal di mulai dari bagian atas atap.
f. Genteng metal dipasang pada reng baja ringan dengan menggunakan skrup.
g. Jarak reng disesuaikan dengan ukuran panel genteng metal
h. Pemasangan harus lurus baik horisontal dan diagonal.
i. Gunakan alat pemotong, apabila ada bagian atap genteng yang terpasang tidak
utuh.

8. Pekerjaan canopy belakang


a. Pondasi plat setempat + kolom pedestal

Tahap Urugan Pasir Pasang Setelah besi Setelah


Pertama titik dan lantai pembesian terpasang bekisting
pondasi plat kerja untuk pada lantai maka segera terpasang
dudukan Plat di pasang maka dapat
digali sesuai kerja yang
beton, agar bekisting dari dilakukan
dengan telah multipleks pengecoran ,
besi beton
gambar baik disediakan, di yang telah dan bekisting
tidak
kedalaman lot supaya dilumuri cat dapat dilepas
bertumpu emulsion setelah 12 jam
maupun benar benar
pada tanah
besarnya tepat pada
dan tidak
titik yang telah
kotor karena
ditentukan
tanah
b. Pekerjaan Rangka Canopy
• Pengadaan material

• Pemotongan

• Pengelasan
Pengelasan dan perakitan dapat dilakukan dilapangan atau di workshop baja
lalu melakukan erection d lokasi pekerjaan. Mesin las yang digunakan adalah
mesin las diesel dan mesin las listrik.
 Pekerjaan Mekanikal
Karena tahap ini berupa pekerjaan finishing secara kelseluruhan, maka pekerjaan
mekanikal dan elektrikal terdiri dari :
1. Pekerjaan sparing instalasi plumbing (air kotor & Air Kotor)
Instalasi Air bersih :
a. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
sometri dimana dapat diketahui jalur‐jalur instalasi pipa itu diletakkan.
b. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaanplesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
c. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
d. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
e. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
f. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
g. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
h. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik,
simetris dengan luas keramik.
i. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
‐ Untuk pipa Gip maximum 10 Ba
‐ Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Instalasi air Kotor


a. Hal yang perlu diketahui : Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor
serta jalur pembuangan.
b. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
c. Sambungan harus betul‐betul rapat.
d. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) pada tempat‐tempat tertentu.
e. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
f. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan.
g. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
h. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
i. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada),
dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing
closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
j. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara
pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
k. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

Saluran Air Hujan.


a. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
b. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan
mengguna klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".
c. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol
pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
d. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya
harus benar‐benar kuat.
Saluran Pipa Wc ke Septictank
a. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya,
karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila
digelontor dengan air, kemiringan minimal 2 %.
b. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
c. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai),
karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan
bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

Penyambungan pipa
a. Alat :
• Gergaji
• Amplas
• Lem PVC
• Shell tape
• Kunci Pipa
b. Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih
dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung)
segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering.
Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan
menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
c. Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape
secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai
kencang dan rapat.
d. Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las Untuk
penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.
Pekerjaan pemasangan alat‐alat sanitair
Sebelum pemasangan alat‐alat sanitair perlu dipelajari dahulu gambar teknis dari
alat‐alat sanitair tersebut, sehingga karakteristik dari alat sanitair tersebut dapat
kita ketahui dan akhirnya kita dapat melaksanakan pemasangan alat‐alat sanitair
tersebut dengan mudah

2. Sistem Pemadam Kebakaran ( Fire Fighting System )


Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan di gedung sebagai
preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler,
sistem hidran dan Fire Extinguisher. Dan pada tempat-tempat tertentu digunakan juga
sistem fire gas.Tetapi pada umumnya sistem yang digunakan terdiri dari: sistem
sprinkler, hidran dan fire extinguisher.
Ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler dan Hydran, yaitu elektrik
pump, diesel pump dan jockey pump. Jockey pump berfungsi untuk menstabilkan
tekanan di instalasi, dan secara otomatis akan bekerja apabila ada penurunan
tekanan. Dan jika ada head sprinkler yang pecah atau hydran digunakan, maka yang
bekerja secara otomatis pompa elektrik bekerja, dan secara otomatis pula jockey
pump akan berhenti bekerja. Pompa elektrik pump (atau elektrik pump) merupakan
pompa utama yang bekerja bila head sprinkler atau hydran digunakan. Sedang pompa
diesel merupakan pompa cadangan, jika pompa elektrik gagal bekerja selama 10
detik, maka secara otomatis pompa ini akan bekerja.
3. Pekerjaan Tata Udara ( AC )
1. Lingkup Pekerjaaan
a) Pengadaan dan pemasangan material utama AC VRF peralatan lain seperti
Pompa sirkulasi, Fan, Thermostat,Panel Control dan lain-lain.
b) Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi AC dan FAN.
c) Testing & Comissioning.
2. Diagram Tata Udara
Outdoor Unit

Joint Header

Indoor Unit Indoor Unit Indoor Unit Indoor Unit

Joint

Teknikal Sistem :
• Sistem pendingin udara yang digunakan pada proyek ini adalah Split AC
System. AC Split yang digunakan adalah tipe Cassette danWall Mounted.
• Split AC System terdiri dari outdoor unit, indoor unit, local remote
controller, pemipaan refrigerant berikut isolasinya serta
kelengkapannya penunjang lainnya.
• Alat pengatur operasi mesin/Remote control dilengkapi dengan pengatur
temperatur kerja dan pengatur kecepatan fan serta mampu menjalankan
peralatan tanpa mengakibatkan kompressor bekerja.

3. Urutan Pelaksanaan Pemasangan Pipa Refrigrant


a) Marking pipa / rak pipa.
b) Pasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya.
c) Pasang rak pipa (untuk satu jalur lebih dari 2 pipa).
d) Pasang isolasi pipa copper persatuan panjangnya.
e) Pasang pipa pada rak / gantungannya.
f) Sambung pipa dengan las tembaga.
g) Test pipa dengan compressor.
h) Rapikan isolasi pipa
4. Instalasi Ducting & Pemasangan AC Indoor-outdoor
a) Instalasi Ducting
• Buat cutting list ukuran ducting & fitting-nya yang akan dipasang.
• Cetak ducting sesuai cutting list yang diminta (di work shop)
• Buat fitting (elbow/percabangan) ducting.
• Pasang isolasi ducting dengan glass woll & aluminium
foil (untuk ducting dengan isolasi).
• Marking jalur ducting.
• Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai elevasinya.
• Pasang ducting.
• Pasang isolasi ducting.
• Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari.
b) Pemasangan Indoor Unit
• Marking lokasi penempatan indoor unit
• Pasang gantungan
• Pasang indoor unit
• Pasang karet mounting dan kencangkan bautnya
• Sambung pipa copper ke unit
• Pasang instalasi listriknya
c) Pemasangan Outdoor Unit
• Marking pondasi outdoor unit.
• Buat pondasi outdoor unit.
• Pasang dinabolt pada pondasi.
• Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
• Sambung pipa ke outdoor unit.
• Sambungan instalasi listriknya.
5. Testing & Commisioning
Prosedur testing pekerjaan HVAC dilakukan secara partial dan sistem keseluruhan
(pada pipa maupun unit). Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya
kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa serta menjaga unit berfungsi
dengan baik.Prosedur testing.
a) Test pada pipa
• Flushing dengan N2 (Nitrogen) untuk membersihkan pipa dari sisa-sisa
pengelasan sambungan.
• Test tekan dengan N2 dan O2 untuk mengetahui ketahanan pipa terhadap
tekanan.
• Test vacuum untuk mengosongkan pipa dari udara yang tersisa di dalam.
b) Test pada ducting
• Meliputi pengujian menggunakan cahaya atau dengan pengasapan untuk
mengetahui adanya kebocoran
 Pekerjaan elektrikal/listrik
Pengertian dan fungsi :
Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagi
tegangan. Material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa
baik PVC atau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam. Merek dapat dikenali
pada pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta jenis dan jumlah kawat atau
diameter kawat tembaganya.
• Peralatan dan bahan listrik :Panel dan kotak pembagi
• Saklar dan zekering‐zekering
• Alat‐alat ukur (voltmeter & Ampre meter
• MCB
• Stop kontak / stop kontak daya
• Lampu penerangan
• Grounding atau pentanahan

Tatalaksana lapangan
a. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
b. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.Pemasangan
sparing‐sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom betonharus dipasang
terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan
dengan pemasangan sparing.
c. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
d. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
e. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te
Dos.
f. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
g. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
• tidak boleh ada sambungan
• dihubungkan dengan elektroda pentanahan
• ditanam sampai minimal mencapai air tanah
h. Pada hantaran di atas langit‐langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit‐langit.
i. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
j. Stop kontak dan saklar.
k. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
180 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).Pemasangan stop kontak
dan saklar harus rata dengan dinding.
l. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

Instalasi titik cahaya/penerangan


Dalam pelaksanaan instalasi titik cahaya yang perlu diperhatikan adalah
dihindarkannya sambungan yang terlalu banyak, oleh sebab itu perlu diukur secara
cermat sebelum kabel dipotong. Pemasangan jalur instalasi harus benar‐benar rapih
sehingga mudah dalam pemeriksaan pada saat pemeliharaan/pengecekan.
Pembengkokan pipa sparing tidak boleh dengan cara pembakaran/pemanasan tetapi
harus menggunakan alat khusus, hal ini menghindarkan terjadinya pengerasan dalam
pipa yang dapat menyebabkan kabel akan sobek jika dimasukan dalam pipa tersebut.
1. Panel ‐ panel
a. Semua panel harus dibuat dari plat dengan tebal minimal 2,0 mm. Panel
mempunyai ukuran yang proporsional seperti yang disyaratkan dalam syarat
teknis.
b. Frame / Rangka panel harus digrounding / ditanahkan.
c. Kabinet dengan kabel – kabel “Trought Feeder” harus diatur sedemikian
sehingga saluran dengan lebar tidak kurang 10 cm untuk branch circuit panel
board.
d. Pasangan kabel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan
mudah dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/type panel.
e. Semua material dan tombol transfer yang dipersyaratkan dikelompokan pada satu
papan panel yang berengsel.
f. Setiap pemutus daya ( circuit breaker ) harus dilengkapi dengan papan nama.
g. Bus bar minimal harus dari bahan tembaga, dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan arus 180 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan
dengan ukuran PUIL.Semua busbar/rel harus dicat, dipegang oleh beban isolator
dengan kuat dan baik ke rangka panel.
h. Kontaktor harus dilengkapi dengan proteksi beban lebih.
i. Panel harus dilengkapi dengan alat – alat ukur sesuai dengan syarat teknis
Transformator arus harus terpasang kuat dan dapat menahan gaya – gaya
mekanis.
j. Kabel – kabel pengontrol dari panel harus terpasang dengan rapih dan dilindungi
terhadap kerusakan mekanis.
k. Tutup muka dari panel harus dilengkapi pilot lamp untuk menyatakan
adanya tegangan R.S.T.
l. Pemasangan panel COS
‐ Dengan terlebih dahulu mempersiapkan dudukan panel COS serta parit untuk
jalur kabel, maka panel COS dapat dipasang dengan menyambungkan ke
genset.
- Agar diperoleh sistim pembagian beban yang sesuai dengan RKS maka ditarik
kabel dari panel PUSB ke panel COS dan dari COS ke panel PUSB . kemudian
dilaksanakan penyambungan grounding pada panel COS dengan grounding
integrasi.
- Pemasangan panel‐panel penerangan setiap lantai dan panel penerangan luar
- Sebelum tahap ini dilaksanakan, perlu diadakan pengukuran tahanan isolasi
kabel power yang telah dipasang dengan menggunakan peralatan megger,
antara : Phase R – S dan R – N Phase R – T dan S – N Phase S – T dan T –
N.

2. Pekerjaan Instalasi Telepon


a) Instalasi telepon menggunakan kabel berpenampang sesuai dengan kebutuhan
kabel telepon yang diletakan dalam pipa conduit dengan ukuran disesuaikan
dengan jumlah kabel yang ada di dalamnya. Instalasi di atas langit – langit di klem
pada beton / plat lantai, dengan jarak pengkleman setiap 50 cm. Saluran telepon
ini harus terpisah dari instalasi lainnya. System penyambungan harus sesuai
dengan ketentuan / peraturan Perum‐Tel.
b) Sambungan – sambungan dari pipa conduit seperti Tee, Elbouw, Doos, dan
sebagainya, harus dari bahan yang sama dengan bahan pipanya.
c) Roset – roset dipasang serendah – rendahnya 40 cm dari lantai jadi untuk lokasi
dinding dan dipasang sesuai lokasi pada Under Floor Duct / Lantai.
d) Setelah instalasi selesai dikerjakan maka pengecekan akan dilaksanakan
dengan bantuan perangkat system telepon yang akan kami uraikan dalam Bab “
Standard Mutu Kerja berkait dengan Quality Control”.
3. Pekerjaan Instalasi Fire Alarm
a) Pemasangan instalasi fire alarm harus sesuai dengan aturan dari dinas
kebakaran.
b) System pemasangan instalasi yang harus diperhatikan adalah system
penyambungan kabel tidak boleh secara langsung tetapi harus didalam kotak
penghubung ( Terminal Box ).
c) Perlu dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan design terhadap kemungkinan
ketidakcocokan baik dari segi besaran – besaran listriknya maupun
pemasangan.
d) Pada akhir pelaksanaan akan diadakan trial run dan pengujian untuk seluruh
instalasi, maupun demonstrasi dari unit – unit yang dipergunakan.

4. Pekerjaan Instalasi MATV


a) Antena diarahkan ke satelit yang dikehendaki , signal dari satelit diterima oleh
dish parabola yang kemudian signal dari satelit tersebut dipantulkan dari dish
parabola ke LNB.
b) Signal dari LNB terbagi menjadi 2 signal yaitu signal siaran yang memiliki
polarisasi vertikal dan signal siaran yang memiliki polarisasi horizontal, sehingga
ada 2 tarikkan kabel dari parabola ke power devider [PD]
c) Power devider [PD] adalah splitter yang dilengkapi dengan power - LNB yang
berfungsi untuk membagi signal satelit yang diterima dari LNB ke receiver.
d) Decoder [D] adalah perangkat penerima signal dari LNB / satelit yang berfungsi
untuk meneruskan signal dari satelit ke modulator yang akan di ubah menjadi
signal TV [ audio video]
e) Modulator[M] adalah alat untuk mengubah signal dari satelit yang diterima dari
receiver [950-2150 mhz] untuk diubah menjadi signal audio video [frekwensi TV
[47-860 mhz]

5. Pekerjaan Instalasi CCTV


1. Pengaturan letak
a) Pilih lokasi / daerah yang hendak dipasang / diawasi CCTV, pergunakan
camera yang sesuai dengan kebutuhan anda.
b) Potong cable sesuai dengan jarak yang dibutuhkan
2. Pemasangan connector BNC/RCA
Connector BNC dan RCA ini memiliki fungsi yang berbeda, untuk BNC
digunakan untuk mengkoneksika camera dengan DVR, sedangkan RCA biasa
digunakan untuk mengkoneksikan DVR dengan Video-IN pada TV.

3. Pemasangan kamera
Pasang body camera pada titik yang sudah ditentukan, sebelum benar-benar
dipatenkan letaknya sebaiknya ditest terlebih dahulu daerah tampilan
cameranya menggunakan TV dan kabel RCA dari camera langsung ke TV.
Camera memiliki 2-3 jenis kabel input yaitu: BNC Video, Adaptor, Audio
Contoh kabel camera dengan input BNC dan Adaptor power in

4. Pemasangan DVR
Buka tutup body DVR pasangkan HARDDISK sesuai dengan tempatnya, berikut
gambar pemasangan HARDDISK SATA:

Setelah terpasang dengan baik, tutup kembali dan jalankan DVR. Untuk
settingan DVR bisa membaca langsung pada buku panduan DVR. Setting
Recording harap diperhatikan agar rekaman dapat berjalan dengan baik.
 Penutup

Demikian metode pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi Renovasi Gedung


Kantor dan Sarana Pendukungnya pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Purwakarta Tahun Anggaran 2018 secara garis besar, selanjutnya dalam Pelaksanaan
nanti kami akan membuat metode yang lebih detail untuk setiap pekerjaan. Mudah-
mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Jakarta, 22 Juni 2018


Penawar :
PT. INDO DHEA INTERNUSA

Jusrizal, SE
Direktur

Anda mungkin juga menyukai