termokimia
Kelas XI Semester Gasal 0
Konsep Dasar
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas
suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut
termokimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran
dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan
keadaan, dan pembentukan larutan.
Termodinamika I
∆H = ∆E + P∆V
W= P∆V
∆E = energi dalam
∆U = Q – W
Kalor Reaksi
∆t = takhir – tmula-mula
Kalor reaksi (∆H) adalah kalor yang diserap (diperlukan) atau dilepaskan
(dihasilkan) dalam reaksi, disebut juga perubahan entalpi. Pada beberapa
reaksi kimia jumlah kalor reaksi dapat diukur melallui suatu percobaan di
dalam laboratorium. Pengukuran kalor reaksi tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Kalorimeter merupakan
alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diberikan atau
diambil dalam suatu proses tertentu. Sebuah termometer sederhana terdiri
dari bejana terisolasi, alat pengaduk, dan termometer.
Kerja
∆W= F ds
W = ʃ p dV
1. Sistem Terbuka
2. Sistem Tertutup
3. Sistem Terisolasi
Entalpi
Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi (H)
suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang
dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap konstan selama
tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. . Misalnya entalpi untuk air
dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H20 (s).
Untuk menyatakan kalor reaksi pada tekanan tetap (qp) digunakan besaran
yang disebut
Entalpi ( H ).
∆H = Hp – Hr
Hr = entalpi reaktan
Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk
energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor
atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor
dinyatakan dengan ” perubahan entalpi (ΔH) ” . Misalnya pada perubahan es
menjadi air, maka dapat ditulis sebagai berikut:
Contoh:
Catatan:
ΔHf tidak mencerminkan laju reaksi (akan dibahas pada bab selanjutnya)
Contoh:
H2O(l) -> H2(g) + 1/2 O2(g) ΔH=+286 kJ mol-1 (bnd. contoh Hfno. 1)
Contoh :
Catatan:
ΔHc bisa digunakan untuk menilai kandungan energi bahan bakar atau
makanan
Contoh:
Catatan:
Jika ΔHs sangat positif, zat itu tidak larut dalam air
Adalah entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau
1 mol basa oleh asam pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak
dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHn. Satuannya
= kJ / mol
Adalah entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair
menjadi fase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan
pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Satuannya = kJ /
mol.
Kelas XI Semester Gasal 9
Entalpi Peleburan Standar
Adalah entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam
fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar. Jika
pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan
DHfus. Satuannya = kJ / mol.
Adalah entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat
menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak
dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsub.
Satuannya = kJ / mol.
Kalorimeter
qkalorimeter = C x ∆T
dengan :
q = jumlah kalor ( J )
m = massa zat ( g )
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi
= kalor yang diserap/ dibebaskan oleh larutan dan kalorimeter, tetapi
tandanya berbeda.
1. Kalorimeter bom
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :
qair = m x c x ∆T
dengan :
Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :
qbom = Cbom x ∆T
dengan :
maka ∆E = qv
qkalorimeter = Ckalorimeter x DT
dengan :
qreaksi = - qlarutan
qlarutan = m x c x DT
dengan :
DH = qp
Qreaksi = - (m.c.∆T)
Keterangan :
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi
sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada
entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara
ΔH = Hp- Hr > 0
ΔH = Hp- Hr < 0
Hukum Hess
1). Perubahan entalpi (∆H ) suatu reaksi dihitung melalui penjumlahan dari
perubahan entalpi beberapa reaksi yang berhubungan.
2). Perubahan entalpi (∆H ) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi
pembentukan (∆Hf o ) antara produk dan reaktan.
3). Perubahan entalpi (∆H ) suatu reaksi dihitung berdasarkan data energi
ikatan.
ΔG = Σ(ΔGoproduk) - Σ(ΔGoreaktan).
Penentuan ΔH Reaksi
Dengan demikian, semua kalor yang dibebaskan oleh reaksi yang terjadi
dalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air
serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus:
q.larutan = m c ∆T
q.kalorimeter = C ∆T
q = jumlah kalor
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor
reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh larutan dan kalorimeter, tetapi
tandanya berbeda :
qreaksi = -qlarutan
Hukum Hess : ” Kalor reaksi yang dilepas atau diserap hanya bergantung
pada keadaan awal dan keadaan akhir”.
Misalnya, pada reaksi antara gas klorin dengan gas hidrogen membentuk gas
hidrogen klorida dapat digambarkan sebagai berikut :
tahap-II.
Penyelesaian :
........H
.........l
H – C – O-H + 1 ½ O=O → O=C=O + 2H-O-H
........l
.......H
= 2802-3322
= -520 kJ/mol